Anda di halaman 1dari 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/330357223

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MENUSIA DALAM PENDIDIKAN

Article · January 2019

CITATIONS READS

0 19,621

12 authors, including:

Ahmad Mujaddid Ramli Devina Noor Ignasia


Universitas Islam Negeri Alauddin Universitas Islam Negeri Alauddin
3 PUBLICATIONS   38 CITATIONS    1 PUBLICATION   0 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

PENGEMBANGAN SDM DALAM PEMDIDIKAN View project

All content following this page was uploaded by Ahmad Mujaddid Ramli on 14 January 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MENUSIA DALAM PENDIDIKAN

Ahmad Mujaddid1), Alif Nur Ramadhan2), Devina Noor Ignasia3), Fitra4), Nella Yustiani5),Nur
Ulitta6)
1,2,3,4,5,6)
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
email: ahmadmujaddid54@gmail.com

Abstrak: Pengembangan SDM sangat diperlukan karena memiliki aspek yang penting
bagi peningkatan produktivitas SDM dan juga memiliki tujuan-tujuan tertentu yang
pastinya harus dicapai demu kemajuan suatu perusahaan atau organisasi pelayanan
sosial. Pengembangan SDM dapat dilakukan dengan pelatihan. Pelatihan yang
dilakukan oleh lembaga organisasi pelayanan sosial ditujukan untuk meningkatkan
kinerja para SDM. Pelatihan ini biasa dilakukan sesuai dengan kebutuhan para
karyawan pelatihan ini terkait dengan pengelolaan SDM. Menurut Kettner ada 4 fungsi
manajemen, yakni planning, organizing, actuating, controlling.
Pengembangan SDM dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan, baik secara formal
maupun informal, yang dilaksanakan secara simultan berkelanjutan. Terdapat lima
domain SDM yang dipandang penting dalam pengembangan SDM bidang pendidikan.
Kelima domain tersebut adalah: profesionalitas, daya kompetitif, kompetensi
fungsional, keunggulan partisipatif, dan kerja sama. Namun demikian, pengembangan
terhadap kelima domain SDM tersebut diperlukan total quality qontrol (TQC) dan
program diklat terpadu agar tercapai efektivitasnya.

Kata kunci: Pengembangan sumberdaya Manusia, Guru

PENDAHULUAN bidang pekerjaan terlaksana sesuai dengan


Pada saat ini masyarakat Indonesia tujuan yang telah direncanakan.
tengah memasuki era globalisasi dan Proses pencapaian tujuan tersebut
moderenisasi yang penuh dengan tantangan perlu adanya usaha yang dapat membantu
yang menuntut masyarakat Indonesia meningkatkan kemampuan dan
menjadi manusia yang lebih berkualitas keterampilan tersebut. Salah satu usaha
tinggi dengan wawasan luas dan segala yang dapat dilakukan organisasi atau
ketrampilan yang dimiliki. Seiring dengan lembaga yaitu pengembangan sumber daya
kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan manusia. Pengembangan sumber daya
dan teknologi, maka setiap organisasi harus manusia berkaitan dengan tersedianya
mampu menerapkan, memanfaatkan, serta kesempatan dan pengembangan belajar,
mengelolanya. Berhubungan dengan membuat program-program training yang
perkembangan tersebut, maka pelaksanaan meliputi perencanaan, penyelenggaraan,
berbagai usaha yang dilakukan organisasi dan evaluasi atas program-program
maupun lembaga harus sejalan dengan tersebut. Pengembangan sumber daya
kemajuan dan perkembangan yang ada. manusia dapat didefinisikan sebagai
Dengan begitu tugas pekerjaan yang seperangkat aktivitas yang sistematis dan
diemban semakin berat dan membutuhkan terencana yang dirancang dalam
spesifikasi kemampuan dan keterampilan memfasilitasi para pegawainya dengan
yang spesifik pula, untuk menjamin tiap kecakapan yang dibutuhkan untuk
memenuhi tuntutan pekerjaan, baik pada
saat ini maupun masa yang akan datang. melalui latihan dan pendidikan. Suatu
Serta suatu usaha yang terencana dan negara dan bangsa akan maju apabila
berkelanjutan yang dilakukan oleh rakyatnya memiliki pendidikan yang tinggi
organisasi dalam meningkatkan kompetensi dan berkualitas, sebaliknya suatu negara
pegawai dan kinerja organisasi melalui akan tertinggal dari negara dan bangsa lain
program-program pelatihan, pendidikan, apabila pendidikan rakyatnya rendah dan
dan pengembangan. Yang perlu dilakukan tidak berkualitas. Tanpa sumber daya
secara terencana dan berkesinambungan manusia yang berkualitas, suatu bangsa
agar pengembangan dapat dilaksanakan akan tertinggal dari bangsa lain dalam
dengan baik.Potensi manusia yang nantinya percaturan dan persaingan kehidupan global
ditunjukkan dalam aspek yang salah yang semakin kompetitif. Pendidikan yang
satunya adalah kualitas, hanya dapat dicapai baik pada hakekatnya adalah pendidikan
dengan adanya pengembangan sumber daya yang berkualitas. Pendidikan harus
manusia. Hal tersebut diperlukan karena memenuhi standar, metode dan kurikulum
sumber daya manusia merupakan faktor yang tepat, serta kualitas guru yang baik
yang paling mempengaruhi kehidupan. ((Yudhoyono, 2007).
Kemampuan manusia untuk mempengaruhi Dalam pembelajaran yang harus
alamnya menunjukkan bahwa posisi diperhatikan adalah proses, bukan semata-
sumber daya manusia sangat sentral adanya. mata hasil akhir (Nurgiyantoro, 2010).
Segala aktivitas yang dilakukan oleh Dengan kondisi tenaga pendidik yang
organisasi atau instansi dalam memfasilitasi diposisikan sebagai sentral keterlaksanaan
pegawai agar memiliki pengetahuan, proses pembelajaran di sekolah, maka
keahlian, dan/ atau sikap yang dibutuhkan senantiasa menjadi topik pembicaraan dan
dalam menangani pekerjaan saat ini atau sorotan banyak pihak berkaitan dengan
yang akan datang. Aktivitas yang kinerjanya. Kesenjangan yang terjadi dari
dimaksud, tidak hanya pada aspek fenomena tersebut, diharapkan pada masa
pendidikan dan pelatihan saja, akan tetapi yang akan datang setiap sekolah harus
menyangkut aspek karier dan didukung oleh para guru yang kompeten
pengembangan organisasi. Dengan kata dan memiliki jiwa kader yang senantiasa
lain, pengembangan sumber daya manusia bergairah dalam melaksanakan tugas
berkaitan erat dengan upaya meningkatkan profesionalnya secara inovatif untuk
pengetahuan, kemampuan, dan/ atau sikap mencapai pendidikan bangsa yang lebih
anggota organisasi serta penyediaan jalur berkualitas. Meningkatkan kualitas
karier yang didukung oleh fleksibilitas pendidikan di Indonesia, bukan hanya
organisasi dalam mencapai tujuan menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi
organisasi. Setiap sumber daya manusia juga merupakan tanggung jawab semua
yang ada di dalam suatu porganisasi atau lapisan masyarakat. Hal ini berlaku juga
lembaga (instansi) dituntut agar bekerja dengan pengembangan SDM yaitu tenaga
efektif, efisien kualitas dan kuantitas pendidik yang memegang peranan utama
pekerjaannya baik sehingga daya saing dalam penyelenggaraan pembelajaran di
perusahaan semakin besar. Pengembangan sekolah dan bagian yang tidak bisa
ini dilakukan untuk tujuan nonkarier terpisahkan dari sebuah bangsa, bahkan
maupun karier bagi sumber daya manusia maju atau mundurnya kualitas suatu bangsa
dapat diukur melalui maju atau tidaknya banyak tergantung pada kemampuan
dalam sektor pendidikan. Jika ingin mengajar guru. Apabila guru memiliki
memajukan sebuah bangsa maka hal kemampuan mengajar yang baik, maka
pertama yang harus dilakukan adalah akan membawa dampak peningkatan iklim
dengan meningkatkan kualitas pendidikan belajar mengajar yang baik.
yang ada. Undang-undang Republik Indonesia
Mutu pendidikan sering diartikan nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
sebagai karakteristik jasa pendidikan yang pendidikan nasional menyatakan bahwa
sesuai dengan kriteria tertentu untuk “jenjang pendidikan dasar dan menengah
memenuhi kepuasan pengguna pendidikan, adalah jenis pendidikan formal untuk
yakni peserta didik, orang tua, serta pihak- peserta didik usia 7 sampai 18 tahun dan
pihak berkepentingan lainnya. Dalam merupakan persyaratan dasar bagi
menjaga mutu proses tersebut, diperlukan pendidikan yang lebih tinggi”. Jika usia
adanya quality controll yang mengawasi anak pada saat masuk sekolah dasar,
jalannya proses dan segala komponen merujuk pada definisi pendidikan dasar
pendukungnya. Kualitas pendidikan dalam Undang-Undang tersebut, berarti
memiliki arti bahwa lulusan pendidikan pengertian sekolah dasar dapat dikatakan
memiliki kemampuan yang sesuai sehingga sebagai institusi pendidikan yang
dapat memberikan kontribusi yang tinggi menyelenggarakan proses pendidikan dasar
bagi pembangunan, terutama ditentukan selama masa enam tahun yang ditujukan
oleh proses belajar mengajar tersebut bagi anak usia 7-12 tahun. Pendidikan dapat
tenaga pendidik memegang peran yang berlangsung di sekolah sebagai institusi
penting. Tenaga pendidik adalah kreator pendidikan formal, yang diselenggarakan
proses belajar mengajar. Ia adalah orang melalui proses belajar mengajar. Suhartono
yang akan mengembangkan suasana bebas (2008) menyatakan bahwa “menurut
bagi siswa untuk mengkaji apa yang pendekatan dari sudut pandang sempit,
menarik dan mampu mengekspresikan ide- pendidikan merupakan seluruh kegiatan
ide dan kretivitasnya dalam batas-batas yang direncanakan serta dilaksanakan
norma-norma yang ditegakkan secara secara teratur dan terarah di lembaga
konsisten. pendidikan sekolah”. Oktama (2013)
Tenaga pendidik (guru) merupakan menyatakan bahwa “sekolah dasar pada
elemen kunci dalam sistem pendidikan, dasarnya merupakan lembaga pendidikan
khususnya di sekolah (Departemen yang mnyelenggarakan program pendidikan
Pendidikan Nasional, 2008). Hal ini enam tahun bagi anak-anak usia 6-12
disebabkan karena guru merupakan titik tahun.” Hal senada juga diungkapkan
sentral dalam pembaharuan dan Widoyoko (2009) bahwa “sekolah dasar
peningkatan mutu pendidikan, dengan kata sebagai satu kesatuan dilaksanakan dalam
lain salah satu persyaratan penting bagi masa program belajar selama 6 tahun.”
terwujudnya pendidikan yang bermutu Mencermati kedua pernyataan Suharjo dan
adalah apabila pelaksanaannya dilakukan Fuad Ihsan dapat dijelaskan bahwa sekolah
oleh pendidik-pendidik yang dasar merupakan jenjang pendidikan yang
keprofesionalannya dapat diandalkan. berlangsung selama enam tahun.
Tinggi rendahnya mutu hasil belajar siswa
Sekolah adalah suatu lembaga atau masing – masing ruang kelas memiliki
tempat untuk belajar seperti membaca, tenaga pendidik yang berbeda kemampuan
menulis dan belajar untuk berperilaku yang dan keterampilan dalam mengajar, dan
baik. Sekolah juga merupakan bagian karakter yang berbeda. Contohnya kelas
integral dari suatu masyarakat yang satu sampai kelas empat yang memiliki dua
berhadapan dengan kondisi nyata yang kelas berbeda yaitu kelas A dan kelas B,
terdapat dalam masyarakat pada masa yang akibatnya diantara kelas yang berbeda
sekarang. Sekolah juga merupakan tersebut akan memiliki cara pengajaran
lingkungan kedua tempat anak-anak yang tidak sama.Walaupun dengan
berlatih dan menumbuhkan kepribadiannya. kurikulum yang dipakai sama dalam
Selain itu proses pendidikan di sekolah juga penerapan pembelajaran di dua kelas
tidak terpisahkan dengan lingkungan berbeda tersebut, dengan karakter tenaga
keluarga maupun pergaulan peserta didik pendidik yang berbeda akan menimbulkan
(Arbi & Syahrun, 1993). SDN Inpres suatu perbedaan akan pemahaman materi
Angkasa merupakan salah satu sekolah antara kelas A dan kelas B. Dengan
dasar negeri yang berada di Kabupaten Biak demikian, disini perlu penyamaan suatu
Numfor. Dengan segala sarana dan konsep dan persepsi pembelajaran yang
prasarana yang disediakan tentunya sangat saling berhubungan antara tenaga pendidik.
menunjang kualitas pendidikan yang Maka, di sinilah peran pengembangan
diberikan kepada peserta didik. Pada setiap sumber daya yang dimaksud sangat
kelas terdapat satu guru kelas yang siap diperlukan bagi para tenaga pendidik pada
menyampaikan pembelajaran. Pembelajaran SD tersebut agar memiliki pandangan yang
yang berkualitas sangat bergantung pada sama untuk meningkatkan mutu pendidikan
usaha SDM dalam mengelola dan yang berlangsung.
mengontrol kelas dengan maksimal. PEMBAHASAN
Dalam hal ini keberhasilan Motivasi
pendidikan tidak terlepas dari beberapa Motivasi adalah dorongan hati atau
faktor pendukung. Faktor pendukung jiwa yang menjadi dasar atau alasan untuk
tersebut adalah pendidik, yang dididik, melakukan sesuatu kegiatan pekerjaan.
materi pembelajaran, metode pembelajaran, Dalam pengkajian ini motivasi diukur
tujuan dan faktor yang terakhir adalah dengan menggunakan konsep yang
faktor lingkungan. Beberapa faktor tersebut dikembangkan oleh Mc Clelland. Menurut
merupakan penyukses pendidikan yang Mc Clelland ada tiga hal yang mendorong
terbungkus dalam sebuah lembaga seseorang untuk melakukan sesuatu yaitu:
pendidikan yang disebut dengan sekolah. motivasi terhadap prestasi (dorongan hati
Sekolah merupakan wadah penyalur untuk memberikan sumbangan/kontribusi
pendidikan kepada peserta didik oleh nyata dalam setiap kegiatan), motivasi
pendidik yang dianggap mampu dalam terhadap kekuasaan (dorongan hati untuk
menyalurkan segala pengetahuan.Dari hasil mempengaruhi perilaku orang lain serta
pengamatan awal di Sekolah Dasar Negeri mengontrol dan memanipulasi lingkungan),
Inpres Angkasa Biak diperoleh gambaran dan motivasi berafiliasi (dorongan hati
bahwa Sumber Daya Manusia pada Sekolah untuk berhubungan dengan orang lain serta
Dasar tersebut belum optimal, dikarenakan
untuk disenangi orang lain) (Puspitarini & atau ambivalen. d. Stabilitas emosi, yaitu
Kusumawati, 2011). ukuran kestabilan reaksi emosional
Berdasarkan pengertian Mc Clelland terhadap rangsangan lingkungannya,
peneliti menyimpulkan, bahwa motivasi Misalnya mudah tidak tersinggung, marah,
ialah suatu dorongan atau penyemangat putus asa atau sedih. e. Responsibilitas
kepada seseorang agar orang tersebut dapat (tanggung jawab), yaitu kesiapan untuk
berusaha untuk melakukan apa yang menerima risiko dari tindakan atau
diingikan itu tercapai dengan baik. Motivasi perbuatan yang dilakukan. Misalnya mau
tenaga pendidik adalah guru harus selalu menerima risiko yang wajar, cuci tangan,
belajar, memberikan dorongan ke anak atau melarikan diri dari risiko yang
murid suapaya rajin dan giat belajar dan dihadapi. f. Sosiabilitas, adalah disposisi
motivasi yang harus dimiliki seorang guru pribadi yang berkaitan dengan hubungan
dalam mendidik, adalah mencerdaskan anak interpersonal. Misalnya, sifat pribadi yang
didik serta membentuk moral dan mental terbuka atau tertutup dan kemampuan
anak didik tersebut. berkomunikasi dengan orang lain.
Kepribadian yang seharusnya
Kepribadian dimiliki oleh seorang pendidik itu adalah
Kepribadian mencakup kebiasaan, harus loyal kepada atasan atau pimpinan,
sikap, sifat, yang dimiliki seseorang yang mematuhi tata tertib yang berlaku di
berkembang ketika seseorang berhubungan sekolah, yang sabar dan bisa menjadi
dengan orang lain. Kepribadian sangat panutan siswa, dan juga di lingkungan
kaitannya dengan nilai dan norma, dan mereka berada. Kepribadian sebagai tenaga
perilaku. Kepribadian merupakan konsep pendidik, memiliki kepribadian yang bisa
luas yang, sehingga pengertian kepribadian menjadi panutan anak didik baik semua
banyak ditanggapi berbeda-beda oleh para ucapan, perbuatan, kesopanan, dan
ahli Sosiologi. Namun dari definisi penampilan. Seperti semboyan Ki Hajar
pengertian kepribadian saling melengkapi Dewantara, Ing ngarso sun tulodo, Ing
dan memperkata konsep kepribadian. madyo mangun karso dan Tut wuri
Menurut John F. Cuber, kepribadian adalah handayani. Alasannya, seorang pendidik
keseluruhan sifat yang tampak dan dapat sebagai pembelajar yang menjadi panutan
dilihat oleh seseorang. Aspek-aspek makanya harus memiliki karakter yang baik
peribadian menurut (Syamsuddin Makmun, dan harus bisa jadi contoh, memberi
2003) yang mengemukakan mengenai semangat dan dorongan.
aspek-apek kerpibadian yaitu sebagai
berikut: a. Karakter, adalah konsekuen Keterampilan
tidaknya mematuhi etika perilaku konsiten Menurut Ariani (2013) terampil
tidaknya dalam memegang pendirian atau adalah cakap dalam menyelesaikan tugas,
pendapat. b. Temperamen, adalah disposisi mampu dan cekatan. Keterampilan adalah
rekatif seorang, atau cepat lambatnya kecakapan untuk menyelesaikan tugas. atau
mengenai mereaksi terhadap rangsangan- kecakapan yang disyaratkan. Dalam
rangsangan akan yang datang dari pengertian luas, jelas bahwa setiap cara
lingkungannya. c. Sikap, ialah sambutan yang digunakan untuk mengembangkan
terhadap objek yang sifatnya positif, negatif manusia, bermutu dan memiliki
pengetahuan, keterampilan dan kemampuan profesi dan keahliannya. Berdasarkan
sebagaimana diisyaratkan (Suparno, 2001). kemampuan SDM dalam melaksanakan
Berdasarkan pengertian tersebut, setiap tugasnya tersebut, maka masyarakat akan
tenaga pendidik atau guru harus memiliki mengakui dan menghargainya. Dengan kata
keterampilan yang baik sesuai karakter lain, penghargaan dan pengakuan
masing - masing. Maka, dari pengertian di masyarakat bergantung kepada
atas peneliti melakukan wawancara seputar keprofesionalan SDM. Pengakuan
ketermpilan. Guru harus terampil dalam masyarakat terhadap suatu profesi bersifat
segala aspek sesuai dengan tupoksinya, agar merit, sehingga menuntut SDM yang
murid – muridnya menjadi anak yang berkualitas. SDM bidang pendidikan,
bermoral, pandai dan sukses dalam masa mereka bekerja dalam suatu masyarakat
depannya. Keterampilan yang harus profesional (profesional community) yang
dimiliki, bisa menerangkan materi kepada menuntut kejujuran profesional agar dapat
anak murid supaya bisa dipahami memberikan layanan profesi sesuai dengan
contohnya terampil dalam berbicara dan harapan masyarakat. Namun demikian,
menyampaikan materi. Keterampilan yang kejujuran profesional perlu disikapi dengan
harus dimiliki tenaga pendidik, upaya meningkatkan profesionalitas. Untuk
keterampilam mengajar dan aspek – aspek itu, pengembangan SDM ke arah
lain yang menunjang profesi dan profesional merupakan langkah strategis.
perkembangan zaman. SDM yang melaksanakan profesinya
Terdapat lima domain penting dalam berlandaskan profesionalisme memiliki
pengembangan SDM bidang pendidikan, kemampuan untuk menyelaraskan
yaitu: profesionalitas, daya kompetitif, kemampuan dirinya dengan visi dan misi
kompetensi fungsional, keunggulan
lembaga. Artinya, SDM tersebut akan
partisipatif, dan kerja sama. Dimilikinya
kemampuan terhadap kelima domain mengaktualisasikan seluruh potensi yang
tersebut merupakan modal utama bagi SDM ada dan mendayagunakannya dalam
dalam menghadapi masyarakat ilmu memberikan layanan kepada masyarakat,
(Knowledge Society) yang dinamis. sehingga masyarakat merasakan manfaat
Asumsi yang mendasari pentingnya kelima dan mengakui keberadaannya.
domain tersebut adalah sebagai berikut.
b Daya Kompetitif SDM yang memiliki
a Profesionalitas Profesionalitas adalah
daya kompetitif adalah mereka yang
tingkatan kualitas atau kemampuan yang
memiliki kemampuan ikut serta dalam
dimiliki SDM dalam melaksanakan
persaingan. Apabila kita memandang
profesinya. Sedangkan profesionalisme
bahwa melaksanakan tugas adalah suatu
adalah penyikapan terhadap profesi dan
persaingan, maka SDM yang memiliki daya
profesionalitas yang dimilikinya. SDM
kompetitif adalah mereka yang dapat
yang profesional adalah mereka yang
berfikir kreatif dan produktif. SDM yang
memiliki keahlian dan keterampilan melalui
berfikir kreatif dapat bersaing dan dapat
proses pendidikan dan latihan.
memunculkan kreasi-kreasi baru. Berfikir
Kemampuan tersebut meliputi kemampuan
kreatif dilandasi dengan kemampuan
teknik dan kemampuan konseptual dalam
berfikir eksponensial dan mengeksplorasi
memberikan layanan formal sesuai dengan
berbagai komponen secara tekun dan ulet
hingga menghasilkan suatu inovasi. SDM efektivitasnya manakala SDM memiliki
yang inovatif tidak hanya terbatas pada motivasi yaitu motivasi intrinsik dan
kemampuan melaksanakan pekerjaan sesuai motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik
dengan tugasnya, melainkan kemampuan berkaitan erat dengan etos kerja, sedangkan
mencari dan menggunakan cara baru dalam motivasi ekstrinsik dapat berasal dari rekan
menyelesaikan tugasnya tersebut. Sikap kerja, lembaga, dan masyarakat. SDM
tekun dan ulet dalam melaksankan tugas yang memiliki kompetensi fungsional
hanya dapat menghasilkan prestasi adalah mereka yang memiliki kemampuan
temporer, sedangkan tekun dan ulet dalam dalam mendayagunakan potensi diri
berfikir kreatif akan menghasilkan pertasi (kompetensi potensial) yang disumbangkan
berkelanjutan. Salah satu sifat SDM yang (kemampuan mengaplikasikan secara tepat)
inovatif adalah mereka yang tidak merasa dalam melaksanakan tugas atau profesinya.
puas dengan apa yang telah dikerjakan dan Untuk itu, pengembangan SDM bidang
dihasilkannya, melainkan merasa penasaran pendidikan dengan memberikan motivasi
atas kinerjanya. SDM yang inovatif hanya merupakan salah satu strategi yang dapat
dapat dihasilkan melalui proses dipilih. Motivasi tersebut mungkin berupa
pengembangan kemampuan berfikir kreatif posisi atau salary. Menurut Tilaar ( 1996:
(creative thinking). Artinya, SDM yang 343), pengembangan SDM selain
memiliki daya kompetitif harus memiliki meningkatkan kemampuan profesional juga
kecerdasan intelektual agar dapat memiliki meningkatkan posisi dan pendapatan. d
banyak alternatif dalam memilih dan Keunggulan partisipatif SDM unggul
menentukan strategi yang tepat. adalah SDM berkualitas yang memiliki
kemampuan lebih dibandingkan dengan
c Kompetensi fungsional yang lainnya. Mereka dapat
Kompetensi adalah kemampuan yang mengembangkan potensi diri dan sumber
dimiliki individu untuk melaksanakan daya lainnya seoptimal mungkin. Dengan
profesinya. Sesungguhnya kompetensi kemampuannya tersebut, SDM yang unggul
tersebut merupakan suatu sistem dapat mencapai prestasi untuk kemajuan
pengetahuan yang terdiri atas pengetahuan dirinya, lembaga, bangsa dan negara.
konseptual, pengetahuan teknik, Mereka yang memiliki keunggulan dapat
pengetahuan menyeleksi, dan pengetahuan survive dalam kehidupan yang kompetitif,
memanfaatkan. Apabila seluruh karena mereka memiliki banyak pilihan dan
pengetahuan tersebut diaktualisasikan kecerdasan untuk mengambil keputusan
secara simultan, maka manfaatnya dapat yang tepat. Terapat dua jenia SDM unggul,
dirasakan baik oleh yang bersangkutan yaitu: keunggulan individualistik dan
maupun oleh masayarakat. Kompetensi keunggulan partisipatoris. SDM unggul
pada tiga tataran pertama, yaitu secara individualistik adalah mereka yang
kemampuan: konseptual, teknik, dan memanfaatkan kemampuan dirinya untuk
memutuskan merupakan kompetensi kepentingan pribadi. Hal ini sangat
potensial. Sedangkan kompetensi pada berbahaya, karena SDM yang unggul
tataran aplikasi tepat waktu dan tepat individualistik dapat melahirkan manusia
sasaran, itulah kompetensi fungsional. tipe homo homini lupus. Sedangkan SDM
Kompetensi fungsional akan menunjukkan unggul secara partisipatoris adalah mereka
yang memiliki keunggulan dalam mengintegrasikan kemampuan diri dengan
mengembangkan potensi diri untuk ikut kemampuan mitra kerja terhadap orientasi
berpartisipasi dalam kehidupan, baik yang kerja sama. Untuk itu, pengembangan pada
bersifat kompetitif maupun kooperatif dan aspek dedikasi, disiplin, dan kejujuran
solidaritas sosial. Dengan demikian, sangat mutlak dalam suatu kerja sama,
pengembangan SDM bidang pendidikan termasuk jujur terhadap kemampuan diri.
adalah upaya peningkatan kualitas SDM Pentingnya sikap jujur dalam suatu kerja
yang unggul partisipatoris. Untuk itu, sama dikemukakan Fukuyama (1996),
sangat penting kecerdasan emosional dan tanpa kejujuran tidak mungkin seseorang
kecerdasan intelektual dikembangkan dapat melakukan bekerja sama dengan baik.
secara terintegratif, karena akan menjadi Pengembangan SDM bidang pendidikan
kekuatan sinergis dalam melaksanakan pada domain ini adalah peningkatan
tugas. Kerja Sama Kemampuan kerja sama kemampuan mencari jaringan kerja sama
(teamwork) sangat penting di era dan melaksanakan kerja sama dengan
globalisasi, karena dengan kemampuan berlandasankan kepada dedikasi, disiplin,
tersebut akan menjadi kekuatan potensial dan jujur serta moral-etis. Dengan
bagi suatu organisasi atau institusi. demikian, SDM memiliki jati diri sesuai
Sesungguhnya, era globalisasi bersifat dengan visi dan misi lembaga.
potensial yang menuntut kemampuan
menyeleksi dan mendayagunakannya agar PENUTUP
teraktualisasikan hingga bernilai guna. Berdasarkan uraian tersebut dapat
Salah satu upaya mengatualisasikan potensi dilihat bahwa ada keterkaitan antara manajemen
tersebut adalah melalui kerja sama. Namun SDM dengan pendidikan. Peranan penting
demikian, aspek penting dalam proses pendidikan dalam pembangunan bangsa dengan
jelas telah ditunjukan secara yurudis formal dan
seleksi dan memanfaatkan potensi tersebut
praktik empiris operasional. SDM yang
adalah kemampuan menyelaraskannya
diperlukan dalam bidang pendidikan adalah
dengan nilai-nilai indigeneous. Pada tataran SDM yang berkualitas dalam berfikir dan
praktis operasional, SDM yang memiliki berbuat. Artinya, SDM yang menguasai IPTEK
nilai-nilai indigeneous tersebut adalah dan mengembangkannya sehingga mereka
memahami visi dan misi lembaga, serta memiliki kemampuan secara konseptual dan
merefleksikannya dalam pelaksanaan tugas. kemampuan teknis yang dapat disumbangkan
SDM yang memiliki kemampuan kerja bagi peningkatan kualitas proses dan produk
sama harus diimbangi dengan kemampuan pendidikan.
untuk mengembangkan jaringan-jaringan
Terdapat 5 domain penting dalam
kerja sama (network). Pentingnya jaringan pengembangan SDM bidang pendidikan, yaitu:
kerja sama dan kerja sama menjadi Profesionalitas, daya kompetitif, kompetensi
katalisator bagi tercapainya efektivitas dan fungsional, keunggulan partisifatif, dan
efisiensi kerja. Kemampuan yang kerjasama.
dibutuhkan dalam kerja sama adalah
mengembangkan kemampuan untuk
DAFTAR PUSTAKA
Arbi, S. Z., & Syahrun, S. (1993). Dasar-dasar kependidikan. Dirjen Dikti,(1991/1992: 74).
Ariani, D. (2013). Peningkatan Motivasi Dan Keterampilan Berhitung Melalui Penggunaan
Media Batang Napier Dalam Pembelajaran Matematika Kelas IV SDN 03 Rejosari
Kudus. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta:
Depdiknas.
Latham, G. P., Wexley, K. N., & Pursell, E. D. (1975). Training managers to minimize rating
errors in the observation of behavior. Journal of Applied Psychology, 60(5), 550.
Nurgiyantoro, B. (2010). Penilaian Pembelajaran Sastra Berbasis Kompetensi. Yogyakarta:
BPFE.
Oktama, R. Z. (2013). Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Tingkat Pendidikan Anak
Keluarga Nelayan Di Kelurahan Sugihwaras Kecamatan Pemalang Kabupaten
Pemalang Tahun 2013. Universitas Negeri Semarang.
Puspitarini, D., & Kusumawati, F. (2011). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat
Mahasiswa Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). InFestasi, 7(1), 46–63.
Suhartono, S. (2008). Wawasan pendidikan: Sebuah Pengantar Pendidikan. Yogyakarta:
ArRuzz Media
Suparno, P. (2001). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Kanisius.
Syamsuddin Makmun, A. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Rosda. Karya Remaja.
Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA.
Widoyoko, E. P. (2009). Evaluasi program pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Yudhoyono, S. B. (2007). Mari, Kita Sukseskan Program Pro-Rakyat. Pidato Awal Tahun
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jakarta, 31.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai