Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN PENDEKATAN PENDIDIKAN UNTUK

MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN


Nabila Zulfa1, Dita Oktaviani2, Tasya Widyana3, Hasbih Sholeh Suryadi4, M.
Muflih Dermawan5, Maulidayani6
1,6
Prodi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sumatera Utara
nzulfa723@gmail.com, odita6050@gmail.com, tasyawidyana24@gmail.com,
habihsholeh2003@gmail.com, muflihdermawan51@gmail.com,
Sihombingmaidiana19@gmail.com

ABSTRACK

The importance of approaches and methods in education, educators demand


professionalism in developing these approaches and methods. This research aims
to make improvements to achieve quality education. This research uses a
qualitative approach, the process of organizing, analyzing and interpreting non-
numerical data (words) into information. The data collection technique was
carried out through an interview technique process. Meanwhile, the research
subject was the Principal of Mts. Mualimin Univa. The research results show that:
Improving the quality of education is a process that is integrated with the process
of improving the quality of human resources themselves.

Keywords : Approach, quality of education

Pentingnya pendekatan dan metode dalam pendidikan, maka pendidik dituntut


profesionalitasnya dalam mengembangkan pendekatan dan metode tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan peningkatan agar mencapai pendidikan
bermutu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, proses mengorganisir,
menganalisis, dan menginterpretasikan data non numerik (kata kata) menjadi
sebuah informasi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui proses teknik
wawancara. Sedangkan subjek penelitian adalah Kepala Sekolah Mts. Mualimin
Univa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Peningkatan kualitas pendidikan
merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas
sumber daya manusia itu sendini.

Kata Kunci : Pendekatan, Mutu Pendidikan

1
PENDAHULUAN proses pembelajaran. Dan yang
paling terpenting adalah dengan
Kemajuan sebuah Negara
pendekatan dan metode itu, peserta
sangat tergantung kepada kemajuan
didik sampai kepada tujuan yang
pendidikannya (termasuk di
diinginkan.
dalamnya pendidikan Islam), dan
dalam pendidikan itu erat kaitannya Perencanaan (planning)
dengan penggunaan pendekatan dan merupakan fungsi awal dari
metode yang dilakukan selama serangkaian aktivitas manajemen
proses belajar mengajar terjadi. dalam mencapai tujuan secara efektif
Pendekatan dan metode selayaknya dan efisien, sebelum fungsi
dikuasai oleh seorang pengajar berikutnya yaitu organizing,
supaya bisa mencapai tujuan yang actuating, dan controlling. Menurut
sudah ditetapkan. Penggunaan anderson dalam syafaruddin,
pendekatan dan metode yang tepat perencanaan adalah pandangan masa
dan sesuai dengan materi pelajaran depan dan menciptakan kerangka
serta situasi dan kondisi yang ada kerja untuk mengarahkan tindakan
akan mengantarkan anak didik ke seseorang di masa depan.
dalam penguasaan isi pelajaran yang
Pendekatan pendidikan pada
diharapkan.
hakikatnya adalah proses pemilihan
Pentingnya pendekatan dan yang sistematis, analisis yang
metode dalam pendidikan, maka rasional mengenai apa yang akan
pendidik dituntut profesionalitasnya dilakukan, bagaimana
dalam mengembangkan pendekatan melakukannya, siapa pelaksananya
dan metode tersebut. Pendidik harus dan kapan suatu kegiatan
mengetahui keunggulan dan dilaksanakan dalam rangka
kelemahan dari masingmasing meningkatkan mutu pendidikan lebih
pendekatan dan metode yang akan efektif dan efisien, sehingga proses
diguna-kan serta menentukan pilihan pendidikan itu dapat memenuhi
yang paling tepat sehingga peserta tuntutan atau kebutuhan masyarakat.
didik lebih aktif dan kritis dalam Dengan demikian seperti

2
dikemukakan oleh burhanuddin, dihadapi oleh bangsa Indonesia
maka terdapat empat aspek yang adalah rendahnya mutu pendidikan
berkaitan dengan perencanaan pada setiap jenjang dan satuan
pendidikan tersebut yaitu pendidikan, khususnya pendidikan
berhubungan dengan masa depan, dasar dan menengah1. Padahal
adanya seperangkat kegiatan, adanya kebijakan pemerintah untuk
proses yang sistematis, dan adanya meningkatkan mutu lembaga
tujuan. pendidikan dilakukan berbagai cara.

Pendekatan dalam dunia Dengan meningkatkan mutu


pendidikan, terutama dalam sebuah tenaga akademik secara
lembaga pendidikan, memang berkelanjutan, penataan program
sangatlah penting, sebab studi, peningkatan proporsi murid
perencanaan tersebut kedepannya bidang sains dan keteknikan,
akan berperan vital sebagai petunjuk pengembangan kurikulum yang
dalam gerak langkah lembaga fleksibel dan terkendali, peningkatan
tersebut. Namun demikian, model mutu penelitian dan pengabdian
perencanaan dalam sebuah lembaga kepada masyarakat, pengadaan
pendidikan tentunya akan sangat sarana/prasarana dan fasilitas
berbeda dengan perencanaan dalam penunjang, peningkatan kerja sama
sebuah perusahaan. dengan pemerintah daerah, dunia
usaha, kalangan industri dan lembaga
Perusahaan yang notabene
dalam dan luar negeri2 Berdasarkan
berorientasi profit, tentu saja
masalah ini, maka berbagai pihak
„memproses‟ benda mati, baik
mempertanyakan apa yang salah
berupa barang maupun jasa. Di lain
dalam penyelenggaraan pendidikan
pihak, lembaga pendidikan, atau
kita? dari berbagai pengamatan dan
dapat disebut sebagai sekolah,
analisis, sedikitnya ada tiga faktor
memproses‟ manusia dengan segala
yang menyebabkan mutu pendidikan
sifatsifat kemanusiaannya yaitu
tidak mengalami peningkatan secara
hidup dan berkembang Salah satu
merata.
permasalahan pendidikan yang

3
Faktor Pertama, Kebijakan keputusan, monitoring, evaluasi, dan
dan penyelenggaraan pendidikan akuntabilitas) Jika dikaitkan dengan
nasional menggunakan pendekatan tujuan pendidikan nasional,
education production function atau pendidikan agama merupakan salah
input- output analisis yang tidak satu mata pelajaran yang diharapkan
dilaksanakan secara konsekuen dapat memberikan kontribusi yang
Pendekatan ini melihat bahwa signifikan bagi pencapaian tujuan
lembaga pendidikan berfungsi pendidikan nasional. Salah satu
sebagai pusat produksi yang tujuan utama pendidikan nasional
diperlukan dalam kegiatan produksi seperti tercantum dalam UUSPN
tersebut, maka lembaga ini akan adalah pembentukan manusia yang
menghasilkan output yang bertaqwa dan berbudi pekerti luhur.
dikehendaki.
Upaya peningkatan untuk
Faktor yang kedua dalam mencapai pendidikan bermutu tidak
pendidikan nasional dilakukan secara hanya melakukan pemenuhan pada
birokratik-sentralistik, sehingga aspek input dan output saja, namun
menempatkan sekolah sebagai yang lebih penting adalah aspek
pemnyelenggara 5 pendidikan proses, yang dimaksud adalah
tergantung pada keputusan birokrasi pengambilan keputusan, pengelolaan
panjang dan kadang-kadang program, proses pengelolaan
kebijakan yang dikeluarkan tidak kelembagaan, proses belajar
sesuai dengan kondisi sekolah mengajar dan proses monitoring dan
setempat. evaluasi deengan catatan bahwa
proses belajar mengajar memiliki
Faktor Ketiga, peran serta
tingkat kepentingan tertinggi
masyarakat, khususnya orang tua
dibandingkan dengan prosesproses
siswa dalam penyelenggaraan
yang lain.
pendidikan selama ini pada
umumnya lebih banyak bersifat Selain faktor-faktor diatas
dukungan input (dana), bukan pada kualitas pendidikan meliputi seluruh
proses pendidikan (pengambilan sistem kependidikannya, terutama

4
sistem manajemen dan etos kerja, potensi penggunaan sumber
kualitas, kuantitas guru, kurikulum informasi non-manusia, seperti
dan sarana fisik dan fasilitasnya. catatan dan kertas yang tersedia.
Sebagai lingkaran setan dimana Membangun hubungan baik,
posisi sekolah berada dalam sebuah memilih informan, dan
problem yang bersifat casual mendokumentasikan data dan
Relationship, dari probem dana yang informasi yang dikumpulkan
kurang memadai, fasilitas kurang, hanyalah beberapa dari sekian
pendidikan apa adanya, kualitas banyak tugas pendukung yang
rendah, kurang bersemangat, inovasi dilakukan dalam pelaksanaan
rendah, dan peminat kurang. pengumpulan data. Oleh karena itu,
kami akan membahasnya satu per
METODE PENELITIAN
satu di bagian ini; Membangun
Jadi penelitian yang hubungan, memilih informan,
digunakan yaitu penelitian kualitatif, mengumpulkan data melalui
yang mana metode penelitian ini dokumentasi, wawancara, dan
bergantung pada keakuratan dan observasi.
kelengkapan data yang dihasilkan.
PEMBAHASAN
Saat mengumpulkan data,
pertanyaan-pertanyaan berikut A. Pengertian Pendekatan dalam
biasanya dipertimbangkan: apa, Pendidikan
siapa, di mana, kapan, dan Pendekatan pendidikan dapat
bagaimana. Triangulasi data dari diartikan sebagai suatu proses,
observasi partisipan, wawancara, perbuatan, dan cara mendekati serta
rekaman dokumen, dan catatan mempermudah pelaksanaan
merupakan landasan penelitian pendidikan. Jika dalam kegiatan
kualitatif. Teknik pengumpulan data pendidikan, metode berfungsi
yang digunakan dalam penelitian sebagai cara mendidik, maka
kualitatif sering kali meliputi pendekatan berfungsi sebagai alat
wawancara, dokumentasi, dan bantu agar penggunaan metode
observasi. Jangan mengabaikan tersebut mengalami kemudahan dan

5
keberhasilan. Selain metode- metode tolak dalam melaksanakan
memiliki peranan penting dalam pembelajaran kerena pendekatan
kegiatan pendidikan Islam, yang dipilih dapat membantu kita
pendekatanpendekatan juga dalam mencapai tujuan
menempati posisi yang berarti pula pembelajaran. (Wahjoedi, 1999).
untuk memantapkan penggunaan Lebih lanjut mengenai teori
metode-metode tersebut dalam pendekatan menurut Sanjaya yang
proses pendidikan, terutama proses mengatakan bahwa pendekatan dapat
belajar mengajar. Pendekatan dalam diartikan sebagai titik tolak atau
pendidikan Islam merupakan suatu sudut pandang kita terhadap proses
cara untuk mempermudah dalam pembelajaran Istilah pendekatan
kelangsungan belajar mengajar. merujuk kepada pandangan tentang
Sehingga tercapai tujuan pendidikan terjadinya suatu proses yang sifatnya
yang diharapkan dan lebih bisa masih sangat umum.
menunjukkan keberhasilan a. Keteladanan
pendidikan anak didik yang
Mendukung terlaksananya
berdasarkan skill yang dimilikinya.
pendidikan karakter, satuan
(Aisyah, 2018) Menurut Wahjoedi
pendidikan formal dan nonformal
pengertian berpendapat bahwa arti
harus dikondisikan sebagai
pendekatan pendidikan adalah cara
pendukung utama kegiatan serta
mengelola kegiatan belajar dan
menunjukkan keteladanan yang
perilaku siswa agar ia dapat aktif
mencerminkan nilai-nilai karakter
melakukan tugas belajar sehingga
yang ingin dikembangkan.
dapat memperoleh hasil belajar
Keteladanan juga dapat ditunjukkan
secara optimal Pendapat yang senada
dalam prilaku dan sikap pendidik dan
kemudian dipertegas oleh Nurma
tenaga kependidikan dalam
bahwa, beliau berpendapat mengenai
memberikan contoh tindakan-
pengertian pendekatan yakni
tindakan yang baik sehingga
pendekatan lebih menekankan pada
diharapkan menjadi panutan bagi
strategi dan perencanaan. Pendekatan
peserta didik untuk mencontohnya
juga dapat diartikan sebagai titik

6
b. Pembelajaran mikro. Latar makro bersifat nasional
yang mencaku keseluruhan konteks
Pembelajaran karakter
perencanaan dan implementasi
dilakukan melalui berbagai kegiatan
pengembangan nilai atau karakter
dikelas, disatuan pendidikan formal
yang melibatkan seluruh pemangku
dan nonformal, serta di luar satuan
kepentingan pendidikan nasional.
pendidikan.1) Di kelas, pendidikan
(Euis puspitasari, 2014)
karakter dilaksanakan melalui proses
belajar setiap materi pelajaran atau B. Metode Pendekatan Pendidikan
kegiatan yang dirancang khusus. 2)
Pengertian Pendekatan dan
Di satuan pendidikan formal dan
Metode Pendidikan Ada beberapa
nonformal, pembelajaran karakter
istilah lain yang mempunyai arti
dilaksanakan melalui berbagai
yang hampir sama dan menunjukkan
kegiatan satuan pendidikan formal
tujuan yang sama dengan
dan nonformal yang diikuti seluruh
pendekatan, yaitu theoretical
peserta didik, pendidik, dan tenaga
framework, conceptual framework,
kependidikan. 3) Di luar satuan
approach, perspec- tive, point of
pendidikan formal dan nonformal,
view (sudut pandang), paradigm
pembelajaran karakter dilaksanakan
(paradigm). Semua istilah ini bisa
melalui kegiatan ekstrakulikuler dan
diartikan sebagai cara memandang
kegiatan lain yang diikuti oleh
dan menjelaskan gejala atau
seluruh atau sebagian peserta didik,
peristiwa.
dirancang satuan pendidikan formal
dan nonformalsejak awal tahun Selain itu ada pula yang

pelajaran atau program pembelajaran mengatakan bahwa metode adalah

dan dimasukkan ke dalam kalender suatu sarana untuk menemukan,

akademik. menguji, dan menyusun data yang


diperlukan bagi pengembangan. Ada
c. Pemberdayaan
lagi pendapat yang mengatakan
Pengembangan nilai atau bahwa metode sebenarnya berarti
karakter dapat dilihat pada dua latar, jalan untuk mencapai tujuan. Jalan
yaitu pada latar makro dan latar untuk mencapai tujuan itu bermakna

7
ditempatkan pada posisinya sebagai sejalan dengan materi pelajaran dan
cara untuk menemukan, menguji, secara fungsional dapat dipakai
dan menyusun data yang diperlukan untuk merealisasikan nilai-nilai ideal
bagi pengembangan ilmu atau yang terkandung dalam tujuan
tersistematisasikannya suatu pendidikan Islam.
pemikiran.
Ada beberapa pendekatan
Selanjutnya jika kata metode yang dipakai dalam pendidikan Islam
tersebut dikaitkan dengan pendidikan maupun Barat. Ada lima pendekatan
Islam, dapat membawa arti sebagai yang dipakai dalam kegiatan proses
jalan untuk menanamkan belajar mengajar, yaitu pendekatan
pengetahuan agama pada diri filosofis, induksi-deduksi, sosio-
seseorang sehingga dapat terlihat kultural, fungsional dan emosional.
dalam pribadi objek sasaran, yaitu
Berdasarkan pendekatan
pribadi Islami. Selain itu metode
filosofis, bagi pendidikan Islam
pendidikan Islam dapat diartikan
dapat diartikan sebagai studi proses
sebagai cara untuk memahami,
tentang kependidikan yang didasari
menggali, dan mengembangkan
dengan nilai-nilai ajaran Islam
ajaran Islam, sehingga terus
menurut konsep filosofis,
berkembang sesuai dengan
berdasarkan Alqur’an dan Assunnah.
perkembangan zaman.
Berbeda dengan Barat yang dilandasi
Berbagai Jenis Pendekatan oleh nilai-nilai dari hasil pemikiran,
dan Metode Pendidikan Jenis hasil riset para ahli, dan adat
Pendekatan Pendidikan, pendidikan kebiasaan. Pendekatan filosofis ini
tidak akan efektif jika tidak memandang bahwa manusia adalah
melakukan pendekatan ketika makhluk rasional atau “homo
menyampaikan suatu materi dalam rational”atau makhluk yang berfikir
proses belajar mengajar. Dalam “haya- wanun nathiq”, sehingga
proses pendidikan Islam, pendidikan segala sesuatu yang menyangkut
yang tepat guna adalah pendidikan perkembangannya didasarkan kepada
yang mengandung nilai-nilai yang

8
sejauh mana pengem- bangan kerja secara jelas, mampu dan
berpikir dapat dikembangkan. mau bekerja keras, 12
mempunyai dorongan kerja
Dari beberapa pengertian
yang tinggi, tekun dan tabah
yang diformulasikan tentang
dalam bekerja, memberikan
pengertian metode pendidikan Islam.
layananyang optimal, dan
Kita dapat menyimpulkan tentang
disiplin kerja yang kuat.
pengertian metode pendidikan.
2. Guru; dengan meningkatkan
segala segi kegiatan yang terarah
kompetensi dan profesi kerja
yang dikerjakan oleh guru dalam
guru dalam kegiatan seminar,
rangka kemestian-kemestian mata
lokakarya serta pelatihan
pelajaran yang diajarkannya, ciri-ciri
sehingga hasil dari kegiatan
perkembangan peserta didiknya, dan
tersebut diterapkan disekolah.
suasana alam sekitarnya dan tujuan
3. Siswa; pendekatan yang
membimbing peserta didik untuk
harus dilakukan adalah “anak
mencapai proses belajar yang
sebagai pusat “ sehingga
diinginkan dan perubahan yang
kompetensi dan kemampuan
dikehendaki pada tingkah laku
siswa dapat digali sehingga
mereka.(Nurjannah Rianie, n.d.)
sekolah tersebut dapat
C. Meningkatkan kualitas menginventarisir kekuatan
Pendidikan yang ada pada siswa.

Untuk meningkatkan kualitas 4. Kurikulum; dengan adanya

pendidikan di sekolah sebuah kurikulum yang konsisten,

institusi hendak meningkatkan mutu dinamis, dan terpadu dapat

pendidikannya maka minimal harus memungkinkan dan

melibatkan lima faktor yang memudahkan standar mutu

dominan, yaitu: yang diharapkan sehingga


goals (tujuan ) dapat dicapai
1. Kepemimpinan Kepala
secara maksimal.
sekolah; kepala sekolah harus
5. Jaringan Kerjasama; jaringan
memiliki dan memahami visi
kerjasama tidak hanya

9
terbatas pada lingkungan  Meningkatkan Kualitas
sekolah dan masyarakat Pendidikan dengan melalui
semata (orang tua dan Pembelajaran.
masyarakat) tetapi dengan
Dapat diartikan bahwa suatu
organisasi lain, seperti
pembelajaran mempunyai dua
perusahaan atau instansi
karakteristik. Pertama, dalam proses
pemerintah sehingga output
pembelajaran melibatkan proses
dari sekolah dapat terserap
berfikir. Kedua, dalam proses
didalam dunia kerja.
pembelajaran membangun suasana
Berdasarkan pendapat diatas, dialogis dan proses tanya jawab terus
dapat dijelaskan bahwa kepala menerus yang diarahkan untuk
sekolah dan guru mempunyai memperbaiki dan meningkatkan
tanggung jawab besar terhadap kemampuan berfikir siswa, yang
peningkatan mutu pendidikan di pada gilirannya kemampuan berfikir
sekolah. Utamanya guru, karena guru itu dapat membantu siswa untuk
sebagai ujung tombak dilapangan (di memperoleh pengetahuan yang
kelas) yang bersentuhan langsung mereka konstruksi sendiri.
dengan siswa dalam proses
Dari uraian diatas, dapat
pembelajaran. Oleh karena itu untuk
difahami bahwa proses pembelajaran
meningkatkan mutu pembelajaran,
yang baik dapat dilakukan oleh siswa
seorang guru harus mempunyai
baik di dalam maupun diluar kelas,
syarat-syarat yang diperlukan dalam
dan dengan karakteristik yang
mengajar dan membangun
dimiliki oleh siswa diharapkan
pembelajaran siswa agar efektif
mereka mampu berinterasi dan
dikelas, saling bekerjasama dalam
bersosialisasi dengan teman-
belajar sehingga tercipta suasana
temannya secara baik dan bijak.
yang menyenangkan dan saling
menghargai (demokratis ) Dengan intensitas yang tinggi
secara berkesinambungan diharapkan
proses interaksi sosial sesama teman
dapat tercipta dengan baik dan pada

10
gilirannya mereka saling menghargai
dan menghormati satu sama lain
walaupun dalam perjalananny
mereka saling berbeda pendapat
yang pada akhirnya mereka saling
menumbuhkan sikap demokratis
antar sesama. Paradigma metodologi
pendidikan saat ini disadari atau
tidak telah mengalami suatu
pergeseran dari behaviourisme ke
konstruktivisme yang menuntut guru
di lapangan harus mempunyai syarat
dan kompetensi untuk dapat
melakukan suatu perubahan dalam
melaksanakan proses pembelajaran
di kelas.

Guru dituntut lebih kreatif,


inovatif, tidak menjadi sumber satu-
satunya proses pembelajaran (teacher
centered), menempatkan siswa tidak Pendidikan ikut terlibat,
hanya sebagai obyek belajar tetapi untuk menciptakan Equality dan
juga sebagai subyek belajar dan pada Equity pendidikan harus mengambil
akhirnya bermuara pada proses langkah strategi sebagai berikut: 1.
pembelajaran yang menyenangkan, Pemerintah menanggung biaya
bergembira, dan demokratis yang minimum pendidikan yang
menghargai setiap pendapat sehingga diperlukan anak usia sekolah baik
pada akhirnya substansi negeri maupun swasta yang
pembelajaran benar-benar dihayati. diberikan secara individual kepada
Syaiful Sagala (2003: 63) siswa, 2. Optimalisasi sumber daya
pendidikan yang sudah tersedia,
antara lain melalui double shift

11
(contoh pemberdayaan SMP terbuka nasional. Konsekuensi dan
dan kelas jauh), 3. Memberdayakan pelaksanaan program ini adanya
sekolah-sekolah swasta melalui komitmen yang tinggi dari berbagai
bantuan dan subsidi dalam rangka pihak yaitu orang tua/masyarakat,
peningkatan mutu pembelajaran dosen, pimpinan perguruan tinggi,
siswa dan optimalisasi daya tampung mahasiswa dan staf lainnya disatu
yang tersedia dan; 4. Meningkatkan sisi, dan pemerintah disisi lainnya
partisipasi anggota masyarakat dan sebagai partner dalam mencapai
pemerintah daerah untuk ikut serta tujuan peningkatan mutu pendidikan.
menangani penuntansan wajib Dalam rangka pelaksanaan konsep
belajar pendidikan dasar 9 tahun. manajemen ini, strategi yang dapat
dilaksanakan oleh perguruan tinggi
KESIMPULAN
antara lain meliputi evaluasi diri (self
Beragamnya kondisi evaluation) untuk menganalisa
lingkungan perguruan tinggi dan kekuatan dan kelemahan perguruan
bervariasinya kebutuhan mahasiswa tinggi.
di dalam proses pembelajaran,
DAFTAR PUSTAKA
ditambah lagi dengan kondisi
geografi Indonesia yang sangat Akhmad. (2020). Perencanaan dalam
kompleks. Oleh karena itu di dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di
proses peningkatan mutu pendidikan Era IKAMAS; Jurnal Manajemen
perlu dicari alternatif pengelolaan Pendidikan Islam Vol. 02 No. 02
perguruan tinggi. Hal ini mendorong (2022) : 130-140
lahirnva konsep manajemen
Wahjoedi, Jurnal Iptek Olahraga,
peningkatan mutu berbasis perguruan
Jakarta : Pusat Pengkajian dan
tinggi. Manajemen alternatif ini
Pengembangan IPTEK
memberikan kemandirian kepada
(PPPITOR).1999.
perguruan tinggi untuk mengatur
dirinya sendiri dalam rangka Aisyah, A. I. S. Y. A. H. (2018).

peningkatan mutu pendidikan, tetapi Perencanaan Dalam Pendidikan.

tetap mengacu kepada kebijakan

12
Jurnal Manajemen Pendidikan
Islam, 7(1), 715–731.

Euis puspitasari. (2014).


PENDEKATAN PENDIDIKAN
KARAKTER. Jurusan Tadris IPS
IAIN Syekh Nurjati Cirebon, 3(2),
1–13. Nurjannah Rianie. (n.d.).
PENDEKATAN DAN METODE
PENDIDIKAN ISLAM (Sebuah
Perbandingan dalam Konsep Teori
Pendidikan Islam dan Barat).
Management of Education, 1(2), 1–
13.

Sitti Rabiah. (2019). MANAJEMEN


PENDIDIKAN TINGGI DALAM
MENINGKATKAN MUTU
PENDIDIKAN. Management of
Higher Education in Improving the
Quality of Education, 6(1)

Eti Rochaety,dkk.2005 . Sistem


Informamsi Manajemen
Pendidikan. Jakarta :bumi Aksara

Depdiknas, 2000. Manajemen


Peningkatan Mutu Berbasis
Sekolah : Konsep dan Pelaksanaan.
Jakarta: Depdiknas

Depdiknas. 2003. Kerangka Dasar


Kurikulum Berbasis Kompetensi
(Draf Final). Jakarta: Depdiknas

13

Anda mungkin juga menyukai