Anda di halaman 1dari 6

SEMINAR INTERNASIONAL

Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

PENDIDIKAN PROFESI DAN SERTIFIKASI GURU


Upaya Meningkatkan Mutu Guru SMK

Oleh:
Murad MS, Revian Body *

ABSTRACT
Salah satu pilar atau komponen utama yang dinamis dalam mencapai tujuan Pendidikan
serta untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu adalah guru yang berkualitas. Oleh
sebab itu pencapaian standar kompetensi guru merupakan suatu hal yang mutlak untuk
dimiliki. Sebab tanpa ada standar maka jaminan kepada stakeholder tidak mungkin
terpenuhi secara optimal. Upaya peningkatan kualitas pendidikan untuk mengangkat dari
keterpurukan tidak mungkin terlaksana dengan baik apabila tidak dibarengi dengan upaya
penegakan standar penyelenggaraan pendidikan, standar pelayanan pendidikan serta
standar kompetensi guru, standar lulusan dan standar tenaga kependidikan lainnya.
Upaya pencapaian standar kompetensi diantaranya dapat dilakukan dengan Pendidikan
profesi dan sertifikasi guru.

Keywords: Pendidikan profesi dan sertifikasi guru


*)
Kedua penulis adalah staf pengajar jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Negeri Padang

Permasalahan dan Kajian Teoritik Economics Risk Consultancy), yang


mendapatkan bukti bahwa kualitas
Pendidikan yang bermutu memiliki
pendidikan di Indonesia menempati urutan
kaitan kedepan (Forward linkage) dan
ke 12 di antara 12 negara Asia yang
kaitan kebelakang (Backward linkage).
disurvai, bahkan berada di bawah
Forward linkage merupakan syarat utama
Vietnam.
untuk mewujudkan kehidupan bangsa
Sektor pendidikan menjadi kunci
yang maju, modern dan sejahtera.
utama dalam peningkatan kualitas
Sejarah perkembangan dan
bangsa. Sebelumnya, pemerintah
pembangunan bangsa-bangsa
berstrategi dalam pengembangan
mengajarkan pada kita bahwa bangsa
pembangunan secara fisik untuk melihat
yang maju, modern, makmur, dan
kemajuan bangsanya, namun dalam
sejahtera adalah bangsa-bangsa yang
tataran masa kini peningkatan sumber
memiliki sistem dan praktik pendidikan
daya manusia menjadi prioritas dalam
yang bermutu. Backward linkage
parameter kemajuan bangsa. Tidak ada
menggambarkan bahwa pendidikan yang
jalan lain untuk pengembangan tersebut
bermutu sangat tergantung pada
adalah dengan cara peningkatan mutu
keberadaan guru yang bermutu, yakni
pendidikan.
guru yang profesional, sejahtera dan
Guru yang bermutu merupakan syarat
bermartabat.
mutlak hadirnya sistem dan praktek
Dalam hal kualitas SDM (Sumber Daya pendidikan yang berkualitas, hampir
Manusia) menurut UNDP, pada tahun semua bangsa di dunia ini selalu
2000 Indonesia menempati urutan ke 109. mengembangkan kebijakan yang
Posisi ini jauh di bawah Singapura (24), mendorong keberadaan guru yang
Malaysia (61), Thailand (76), dan Philipina berkualitas. Salah satu kebijakan yang
(77) (Satunet.com). Sementara pada dikembangkan oleh pemerintah di banyak
tahun 2004 pada urutan ke 111 di antara negara adalah kebijakan intervensi
174 negara yang dikaji (Kompas tanggal 4 langsung menuju peningkatan mutu dan
September 2004). Kondisi ini berkorelasi memberikan jaminan dan kesejahteraan
dengan kualitas pendidikan, sebagaimana hidup guru yang memadai. Beberapa
disurvai oleh PERC (The Political and negara yang mengembangkan kebijakan
1005
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

ini bisa disebut antara lain Amerika sebagai suatu profesi. Di negara-negara
Serikat, Jepang, Singapore, Korea yang sudah maju jabatan guru disadari
Selatan. Negara-negara tersebut betul-betul sebagai suatu profesi yang
berupaya meningkatkan mutu guru sam hak dan kondisinya dengan profesi-
dengan mengembangkan kebijakan yang profesi lainnya, sehingga orang tak ragu-
langsung mem-pengaruhi mutu dengan ragu atau berfikir lama-lama untuk
melaksanakan sertifikasi guru. Usaha memilih jabatan guru itu. Kondisi nyata
peningkatan guru terus diupayakan oleh kini memandang bahwa guru sebagai
pemerintah tidak terkecuali peningkatan sebuah profesi, bukan lagi dianggap
mutu guru SMK. Guru yang sudah ada sebagai suatu pekerjaan (vokasional)
harus mengikuti uji kompetensi untuk biasa yang memerlukan pendidikan
mendapatkan sertifikat profesi guru. tertentu. Kedudukan seperti ini setidaknya
dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi
Pembahasan internal dan eksternal. Secara internal,
terjadi penguatan dalam kedudukan
Sistem pendidikan nasional telah
sosial, proteksi jabatan, penghasilan, dan
disempurnakan dan disesuaikan dengan
status hukum. Sebagai implikasi posisi ini,
perkembangan kemajuan ilmu
maka secara eksternal terjadi harapan
pengetahuan dan teknologi serta kondisi
dan tuntutan kualitas profesi keguruan,
sosial-budaya. Di dalamnya sarat prinsip-
yang tidak hanya diukur berdasarkan
prinsip pendidikan yang berlandaskan
kriteria lembaga penghasil (LPTK), tetapi
pada kesatuan dan keutuhan nasional,
juga menurut kriteria pengguna (user)
menjunjung tinggi kepribadian bangsa
antara lain asosiasi profesi, masyarakat,
yang bermartabat dan bermoral,
dan lembaga yang mengangkat dan
kreativitas, keterampilan, dan sebagainya.
memberikan penghasilan.
Mutu pendidikan ditentukan oleh Upaya peningkatan kualitas pendidikan
beberapa faktor penting, yaitu untuk mengangkat dari keterpurukan tidak
menyangkut input, proses, dukungan mungkin terlaksana dengan baik apabila
lingkungan, sarana dan prasarana. tidak dibarengi dengan upaya penegakan
Penjabaran lebih lanjut mengenai faktor- standar penyelenggaraan pendidikan,
faktor tersebut bahwa input berkaitan standar pelayanan pendidikan serta
dengan kondisi peserta didik (minat, standar kompetensi guru, standar lulusan
bakat, potensi, motivasi, sikap), proses dan standar tenaga kependidikan lainnya.
berkaitan erat dengan penciptaan Standar penyelenggaraan pendidikan
suasana pembelajaran, yang dalam hal ini mengisyaratkan bahwa lembaga
lebih banyak ditekankan pada kreativitas penyelenggara pendidikan wajib
pengajar (guru), dukungan lingkungan memenuhi tuntutan minimum segala
berkaitan dengan suasana atau situasi masukan (input) yang akan diproses dan
dan kondisi yang mendukung terhadap standar proses yang memenuhi prosedur
proses pembelajaran seperti lingkungan yang dapat dipertanggungjawabkan.
keluarga, masyarakat, alam sekitar, Sedangkan standar pelayanan
sedangkan sarana dan prasarana adalah dimaksudkan agar lembaga
perangkat yang dapat memfasilitasi penyelenggara pendidikan dapat
aktivitas pembelajaran, seperti gedung, memberikan pelayanan secara optimal
alat-alat laboratorium, komputer dan kepada pelanggan sehingga merasa puas
sebagainya. terhadap hasil pendidikan sebagaimana
Berkaitan dengan faktor proses, guru yang mereka harapkan. Kepuasan
menjadi faktor utama dalam penciptaan pelanggan harus merupakan tujuan
suasana pembelajaran. Kompetensi guru pelayanan, karena pendidikan adalah
dituntut dalam menjalankan tugasnya lembaga pemberi layanan jasa kepada
secara profesional. Studi tentang masyarakat.
pendidikan guru di akhir abad ke 20 dan Penjaminan mutu lewat sertifikasi
awal abad ke 21 menunjukkan fenomena kompetensi akan mampu memberikan
yang semakin kuat menempatkan guru kepercayaan kepada stakeholder. Jika

1006
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

guru memiliki sertifikat kompetensi yang guru merupakan faktor kunci yang paling
merupakan pengakuan terhadap menentukan dalam keberhasilan
kompetensi dan profesi untuk pendidikan dinilai dari prestasi belajar
melaksanakan tugas sebagai guru, siswa. Reformasi apapun yang dilakukan
stakeholder akan percaya bahwa guru dalam pendidikan seperti pembaruan
yang akan mendidik, mengajar, melatih kurikulum, penyediaan sarana-prasarana
dan membimbing anak-anak yang mereka dan penerapan metode mengajar baru,
percayakan akan mendapat pelayanan tanpa guru yang bermutu, peningkatan
optimal baik di dalam penyediaan fasilitas mutu pendidikan tidak akan mencapai
pendidikan maupun dalam proses hasil yang maksimal.
pendidikan dan pembelajaran. Diharapkan Kenyataan menunjukkan bahwa masih
dengan upaya itu hasil pendidikan yang sebagian besar guru underqualified,
dicapai juga akan lebih baik. tingkat penguasaan bahan ajar dan
Patut disadari bahwa setiap hal baru keterampilan dalam menggunakan
yang dirasa asing dan berkaitan langsung metode pembelajaran yang inovatif masih
dengan kepentingan dan nasib guru akan kurang. Untuk itu perlu upaya peningkatan
menimbulkan reaksi beragam, dari sikap kualitas guru melalui berbagai cara antara
pasrah sampai reaksi menentang. Secara lain: penentuan standar kompetensi, uji
psikologis akan menimbulkan kompetensi dan sertifikasi guru, penilaian
kekhawatiran, karena mereka tidak kinerja guru, penataran/pelatihan guru,
terbiasa untuk mengenali kemampuan diri peningkatan kesejahteraan dan
melalui refleksi dan evaluasi diri. Jika guru profesionalisme guru, studi lanjut,
memiliki rasa confident (percaya diri) akan peningkatan kualitas LPTK penghasil
kompetensi yang dimilikinya, tidak akan guru, dan lain-lain.
menimbulkan rasa was-was dan khawatir Khusus dalam perumusan standar
yang berlebihan. Oleh karena itu perlu komptensi guru terlebih dahulu perlu
sosialisasi secara luas agar kebijakan dikaji, dianalisis dan dibahas secara
sertifikasi dan resertifikasi dapat diterima mendalam semua aspek yang berkaitan
secara positif, dan bukan merupakan dengan tugas dan fungsi guru. Tim
ancaman bagi guru, tetapi justru Penyusun Standar Kompetensi Guru
dirasakan dapat melindungi profesi guru Pemula (SKGP) merumuskan kompetensi
dan untuk membantu guru dalam guru dalam 4 (empat) rumpun yaitu:
mencapai tingkat tertinggi jabatan guru. 1. Penguasaan Bidang Studi
Guru adalah salah satu jenis jabatan 2. Pemahaman tentang Peserta Didik
profesional di dalam bidang kependidikan. 3. Penguasaan Pembelajaran yang
Sebagai jabatan, guru harus dipersiapkan mendidik
melalui pendidikan dalam jangka waktu 4. Pengembangan Kepribadian dan
tertentu dengan seperangkat mata kuliah Keprofesionalan.
serta beban SKS tertentu sesuai dengan
jenjangnya. Pendidikan yang dimaksud Keempat rumpun tersebut
adalah untuk mendidik calon guru yang mencerminkan empat standar kompetensi
kelak mampu melaksanakan tugas secara guru yang dijabarkan lagi masing-masing
profesional. Tugas profesional guru dapat dalam butir-butir kompetensi (28 butir
dipilah menjadi empat fungsi sekalipun di kompetensi) selanjutnya diuraikan
dalam praktik merupakan satu kesatuan menjadi indikator yang berfungsi untuk
terpadu saling terkait, mendukung dan memperjelas butir-butir kompetensi
memperkuat satu terhadap aspek yang sehingga dapat dirujuk untuk
lain. Empat fungsi yang dimaksud adalah: mengembangkan instrumen uji
1. Guru sebagai pendidik kompetensi guru.
2. Guru sebagai pengajar Undang-Undang Republik Indonesia
3. Guru sebagai pelatih Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
4. Guru sebagai pembimbing. Pendidikan Nasional, Pasal 61 ayat (1)
Hasil studi dari pakar pendidikan (Jalal menyatakan bahwa sertifikat berbentuk
& Mustafa, 2001), menyimpulkan bahwa ijazah dan sertifikat kompetensi; ayat (2)

1007
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Ijazah diberikan kepada peserta didik baik untuk tenaga kependidikan maupun
sebagai pengakuan terhadap prestasi non kependidikan.
belajar dan/atau penyelesaian suatu Khusus untuk tenaga kependidikan,
jenjang pendidikan setelah lulus ujian UU No 20 tahun 2003 Pasal 42 ayat (2)
yang diselenggarakan oleh satuan menyatakan bahwa pendidik untuk
pendidikan yang terakreditasi; (3) pendidikan formal pada jenjang
Sertifikat kompetensi diberikan oleh pendidikan usia dini, pendidikan dasar,
penyelenggara pendidikan dan/atau pendidikan menengah, dan pendidikan
lembaga pelatihan kepada peserta didik tinggi dihasilkan oleh perguruan tinggi
dan warga masyarakat sebagai yang terakreditasi. Sementara itu, dalam
pengakuan terhadap kompetensi untuk pasal 42 ayat (1) disebutkan bahwa
melakukan pekerjaan tertentu setelah Pendidik harus memiliki kualifikasi minimal
lulus uji kompetensi yang diselenggarakan dan sertifikasi sesuai dengan jenjang
oleh satuan pendidikan yang terakreditasi kewenangan mengajar, sehat jasmani dan
atau lembaga sertifikasi. rohani, serta memiliki kemampuan untuk
Sertifikasi kompetensi adalah proses mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
pemerolehan sertifikat kompetensi guru UU No 20 tahun 2003 Pasal 43 ayat
yang dimaksudkan untuk memberikan (2) menegaskan bahwa sertifikasi
bukti tertulis terhadap kinerja pendidik diselenggarakan oleh perguruan
(performance) melaksanakan tugas guru tinggi yang memiliki program pengadaan
sebagai perwujudan kompetensi yang tenaga kependidikan yang terakreditasi.
dimiliki telah sesuai dengan standar Jadi peran lembaga penyelenggara
kompetensi guru yang dipersyaratkan. program pendidikan tenaga kependidikan
Sertifikat kompetensi adalah surat yang terakreditasi sudah jelas dan tegas
keterangan bukti atas kompetensi dan berwenang menyelenggarakan sertifikasi
hanya diberikan setelah yang pendidik untuk TK,SD,SMP,SMA, dan
bersangkutan lulus pendidikan profesi SMK. Ijazah merupakan pengakuan
guru lembaga pendidikan tinggi terpilih. terhadap prestasi belajar dan/atau
Sertifikasi kompetensi melalui pendidikan penyelesaian suatu jenjang pendidikan
profesi guru sebagai upaya penjamin yang diberikan kepada peserta didik
mutu pendidik dan tenaga kependidikan di setelah lulus ujian yang diselenggarakan
Indonesia mempunyai arti strategis dan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi
mendasar dalam upaya peningkatan mutu Lebih jauh Undang-Undang Guru
guru. Sertifikasi merupakan jawaban pasal 7 ayat (1) menyebutkan, bahwa
terhadap adanya kebutuhan untuk guru sebagai tenaga profesional di bidang
meningkatkan kompetensi profesional pembelajaran wajib memiliki kualifikasi
guru. Oleh karena itu proses sertifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
kompetensi dipandang sebagai bagian pembelajaran sesuai dengan Standar
esensial dalam memperoleh sertifikat Nasional Pendidikan. Ayat (2) Kualifikasi
kompetensi yang diperlukan. akademik sebagaimana dimaksud pada
Oleh karena itu pemerolehan sertifikat ayat (1) diperoleh melalui pendidikan
dalam pertemuan ilmiah, seperti seminar, tinggi Program Sarjana atau Program
diskusi panel, lokakarya, simposium, dan Diploma IV yang sesuai dengan tugasnya
lain-lain bukanlah sertifikat kompetensi. sebagai guru; ayat (3) menyatakan,
Sertifikat kompetensi diberikan oleh bahwa Kompetensi sebagai agen
penyelenggara pendidikan dan lembaga pembelajaran sebagaimana dimaksudkan
pelatihan kepada peserta didik dan warga pada ayat (1) meliputi kompetensi
masyarakat sebagai pengakuan terhadap pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi untuk melakukan pekerjaan kompetensi profesional, dan kompetensi
tertentu setelah lulus uji kompetensi yang sosial sesuai Standar Nasional
diselenggarakan oleh satuan pendidikan Pendidikan, yang diperoleh melalui
yang terakreditasi atau lembaga pendidikan profesi guru setelah Program
sertifikasi. Ketentuan ini bersifat umum, Sarjana atau Diploma 4 sebagaimana
dimaksud pada ayat (2). Ayat (4)

1008
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Kualifikasi akademik dan kompetensi Ketiga, kompetensi sosial adalah


sebagai agen pembelajaran sebagaimana kemampuan pendidik berkomunikasi dan
dimaksud pada ayat (1) sampai dengan berinteraksi secara efektif dengan peserta
(3) diatur lebih lanjut dalam peraturan didik, sesama pendidik, tenaga
pemerintah. Sementara itu, dalam pasal kependidikan, orangtua/wali peserta didik,
25 diatur sebagai berikut: (1) Pendidikan dan masyarakat.
profesi guru mengikuti Peraturan Keempat, kompetensi profesional adalah
Pemerintah yang mengatur pendidikan kemampuan pendidik dalam penguasaan
profesi; (2) Persyaratan kelulusan untuk materi pembelajaran secara luas dan
pendidikan profesi ditetapkan oleh mendalam yang memungkinkannya
perguruan tinggi setelah memperhatikan membimbing peserta didik memperoleh
pertimbangan dari organisasi profesi dan kompetensi yang ditetapkan.
mendapat persetujuan dari menteri; (3) Untuk dapat menetapkan bahwa
Calon guru yang memenuhi persyaratan seorang pendidik sudah memenuhi
kelulusan sebagaimana dimaksud pada standard profesional maka pendidik yang
ayat (2) memperoleh Sertifikat bersangkutan harus mengikuti uji
Kompetensi Guru dari perguruan tinggi sertifikasi.
yang bersangkutan.
Undang-undang Guru dan Dosen Penutup
merupakan suatu ketetapan politik bahwa
1. Upaya yang sungguh-sungguh perlu
pendidik adalah pekerja profesional, yang
dilaksanakan untuk mewujudkan guru
berhak mendapatkan hak-hak sekaligus
yang profesional, sejahtera dan
kewajiban profesional. Dengan itu
memiliki kompetensi.
diharapkan, pendidik dapat mengabdikan
secara total pada profesinya dan dapat 2. Pendidikan yang berkualitas
hidup layak dari profesi tersebut. Dalam merupakan salah satu syarat utama
UUGD ditentukan bahwa seorang untuk mewujudkan kemakmuran dan
pendidik wajib : kemajuan suatu bangsa.
· Memiliki kualifikasi akademik dan 3. Undang-Undang Guru dan Dosen
kompetensi pendidik sebagai agen (UUGD) telah hadir sebagai suatu
pembelajaran. kebijakan untuk mewujudkan guru yang
· Kualifikasi akademik diperoleh melalui profesional.
pendidikan tinggi program sarjana (S1) 4. UUGD yang menetapkan kualifikasi
atau program diploma empat (D-IV) dan sertifikasi akan menentukan
yang sesuai dengan tugasnya sebagai kualitas dan kompetensi guru.
guru untuk guru dan S-2 untuk dosen. 5. Pelaksanaan sertifikasi akan
· Kompetensi profesi pendidik meliputi menghadapi berbagai kendala, maka
kompetensi pedagogik, kompetensi diperlukan dukungan dari berbagai
kepribadian, kompetensi profesional, pihak dalam rangka meningkatkan
dan kompetensi sosial. kualitas kompetensi guru.
Pertama, kompetensi pedagogik
adalah kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik yang meliputi REFERENCE
pemahaman terhadap peserta didik, Departemen Pendidikan Nasional. 2006.
perancangan dan pelaksanaan Undang Undang Republik Indonesia
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru
pengembangan peserta didik untuk dan Dosen.
mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya. ______, 2003. Naskah Akademik
Kedua, kompetensi kepribadian adalah Sertifikasi Kompetensi Tenaga
kepribadian pendidik yang mantap, stabil, Pendidik.
dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi ______, 2003. Naskah Akademik
teladan bagi peserta didik, dan berakhlak Sertifikasi Kompetensi Tenaga
mulia. Kependidikan

1009
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005


2002. Sistem Pendidikan Tenaga tentang Standar Nasional Pendidikan.
Kependidikan Abad ke 21. Sukamto. 2004. Pengembangan Sistem
Jalal, Fasli and Musthafa, Bahrudin. 2001. Penilaian Sertikasi Guru
Education Reform, in the Context of Suryadi, Ace dan Dasim Budimansyah.
Regional Autonomy: The Case of 2004. Pendidikan Nasional Menuju
Indonesia. Ministry of National Masyarakat Indoensia Baru. Bandung:
Education. Jakarta. Ginesindo.
Jalal, Fasli. 2007. Sertifikasi Guru Untuk Undang Undang Republik Indonesia
Mewujudkan Pendidikan Yang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Bermutu. Makalah. Unair Surabayaa. Pendidikan Nasiona.

1010

Anda mungkin juga menyukai