Anda di halaman 1dari 6

SEMINAR INTERNASIONAL

Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

SERTIFIKASI GURU DAN PROFESIONALITAS GURU

Oleh:
Anti Asta Viani

Abstrak

Isu sertifikasi guru yang akhir-akhir ini banyak dibicarakan dan begitu
banyak menyita perhatian para guru memang bukan sekedar trend, tetapi sudah
merupakan keharusan dan kebutuhan bagi semua bidang profesi. Dengan kata
lain keprofesionalan dan keahlian seseorang hanya akan berharga manakala
yang bersangkutan dapat menunjukkan sertifikat keahlian atau keprofesionalan
yang dimilikinya. Demikian pula dengan profesi guru yang notabene merupakan
tulang punggung pendidikan bangsa yang akan menghasilkan sumber daya
manusia sekaligus generasi penerus yang handal yang mampu berkompetisi
untuk dapat mencerdaskan bangsa di era global. Peningkatan profesionalitas
tentunya tidak mudah, banyak tenaga, pikiran, waktu dan biaya yang diperlukan.
Melalui Sertifikasi guru diharapkan ada peningkatan profesionalitas guru.

* Dosen Jurusan Teknologi Industri FT UM

A. Pendahuluan dibawah Vietnam. (Republika, 17 Juli


Era globalisasi dalam lingkup 2003)
perdagangan bebas antar negara Kondisi di atas tentu saja sangat
membawa dampak ganda, di satu sisi memprihatinkan, Masalah peningkatan
membuka kesempatan kerjasama, tetapi mutu pendidikan merupakan masalah
di sisi lain penuh dengan persaingan yang yang sulit dipecahkan karena sifatnya
ketat. Era Global menuntut adanya yang kompleks. Hasil pendidikan yang
kemampuan beradaptasi dengan mestinya memperbesar daya serap dalam
kekuatan-kekuatan luar, oleh karenanya ketenaga kerjaan ternyata tidak dapat
tantangan utama di masa mendatang memenuhi harapan.Jumlah pengangguran
adalah meningkatkan daya saing dan terdidik dari tahun ke tahun menunjukkan
keunggulan kompetitif di semua sektor peningkatan. Salah satu faktor penting
termasuk sektor pendidikan. dalam peningkatan mutu pendidikan
Lemahnya daya saing global adalah melalui peningkatan sumber daya
Indonesia di bidang pendidikan manusia.
merupakan isu besar yang sangat perlu Guru dalam hal ini mempunyai
untuk dicermati. Keadaan yang demikian peran, fungsi, dan kedudukan yang
antara lain disebabkan oleh kualitas strategis dalam pembangunan nasional
sumber daya manusia yang lemah, selain bidang pendidikan dalam upaya
faktor-faktor lain seperti sistem mencerdaskan kehidupan bangsa dan
pengendalian mutu pendidikan, belum meningkatkan kualitas manusia Indonesia
terstandarnya sarana dan prasarana di yang beriman, bertakwa, dan berakhlak
tiap-tiap satuan pendidikan. Sumber daya mulia serta menguasai ilmu pengetahuan,
manusia menjadi salah satu sentral dalam teknologi dan seni dalam masyarakat
pengelolaan pendidikan di Indonesia. yang maju, adil dan makmur, dan beradab
Sebagai gambaran, posisi Indonesia di (Depdiknas, 2008). Sebagai agen
bidang pendidikan ditunjukkan oleh pembelajaran, guru diharapkan dapat
indeks sumber daya manusia kita yang menghasilkan sumber daya manusia
masih berada di peringkat bawah yaitu yang cerdas dan bermutu. Hal ini tentunya
112 dari 127 negara, dan masih berada memerlukan individu-individu guru-guru

111
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

yang profesional. Agar peran guru dapat sehat jasmani rohani; serta memiliki
sesuai dengan fungsinya, maka perlu kemampuan mewujudkan tujuan
adanya perhatian terhadap peningkatan pendidikan nasional. (Depdiknas, 2008)
profesionalitas guru. Pemerintah dalam Sertifikasi guru adalah proses
hal ini melalui menteri pendidikan nasional pemberian sertifikat pendidik untuk guru
mencanangkan program sertifikasi guru yang telah memenuhi standar kompetensi
yang diantaranya bertujuan meningkatkan guru. Sertifikasi guru bertujuan untuk: (1)
mutu guru sekaligus meningkatkan menentukan kelayakan guru dalam
kesejahteraan guru. melaksanakan tugas sebagai agen
Yang menjadi pemikiran sekarang pembelajaran dan mewujudkan tujuan
adalah apakah sertifikasi guru dengan pendidikan nasional,(2) meningkatkan
segala kelebihan dan kekurangannya, proses dan hasil pendidikan, (3)
dengan segala target-targetnya yang meningkatkan martabat guru, (4)
sudah mulai berjalan pada tahun kedua ini meningkatkan profesionalitas guru, (5)
merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan guru.
meningkatkan profesionalitas guru? Jalur yang dapat ditempuh untu
Sertifikasi Guru mendapatkan sertifikasi ada dua jalur,
Pada hakikatnya sertifikasi adalah yaitu jalur sertifikasi guru dalam jabatan
proses penilaian mengenai apakah melalui penilaian portofolio dan melalui
seseorang memenuhi standar yang jalur pendidikan. Sertifikasi guru dalam
ditetapkan oleh suatu organisasi dari jabatan melalui penilaian portofolio
dunia nyata oleh suatu organisasi dari adalah proses pemberian sertifikat
dunia nyata, misalnya asosiasi profesi pendidik bagi guru dalam jabatan melalui
tertentu, dan bila berhasil ia akan penilaian dokumen prestasi yang telah
mendapat suatu sertifikat (Besari, 2000). dimiliki guru selama mengajar. Sedangkan
Sertifikasi merupakan suatu proses sertifikasi guru dalam jabatan melalui jalur
pemberian pengakuan terhadap pendidikan adalah proses pemberian
kemampuan khusus atau keterampilan sertifikat melalui pendidikan selama-
khusus dari lembaga atau institusi kepada lamanya 2 semester, hanya saja
seseorang atau lembaga. (Farozin, 2002). sertifikasi melalui jalur pendidikan ini
Dalam dunia kependidikan sertifikasi hanya diorientasikan bagi guru yunior
dimaksudkan sebagai pengakuan yang berprestasi dan mengajar pada
terhadap wewenang yang dimiliki pendidikan dasar (SD dan SMP). Hal ini
seseorang lulusan untuk melaksanakan dilaksanakan mengingat penetapan
tugas di suatu profesi di bidang peserta sertifikasi melalui penilaian
kependidikan (Depdiknas, 2002).Dapatlah portofolio berdasarkan pada urutan
dikatakan bahwa sertifikasi adalah suatu prioritas masa kerja,usia,
pengakuan dan jaminan mutu terhadap pangkat/golongan, beban mengajar, tugas
kompetensi dan profesi seseorang sesuai tambahan, dan prestasi kerja. Sehingga
standar yang berlaku yang dikeluarkan bagi guru muda yang berprestasi akan
oleh lembaga yang berwenang memerlukan waktu yang lama untuk
berdasarkan undang-undang dan mengikuti sertifikasi.
peraturan yang berlaku. Pada pelaksanaannya sertifikasi
Undang-undang no 20 tahun 2003 didasarkan atas prinsip: (1) obyektif,
tentang sistem pendidikan nasional, transparan, dan akuntabel. Obyektif yang
Undang-undang nomor 14 tentang guru dimaksud disini adalah mengacu pada
dan dosen, serta Peraturan pemerintah no proses perolehan sertifikat pendidikan
19 tahun 2005 tentang standar nasional yang impartial, tidak diskriminatif, dan
pendidikan mengamanatkan bahwa guru memenuhi standar pendidikan nasional.
adalah pendidik profesional. Seorang guru Transparan mengacu pada proses
harus memiliki kualifikasi akedemik sertifikasi yang memberikan peluang
minimum S1/D4; menguasai kompetensi kepada para pemangku kepentingan
pedagogik, profesional, sosial, dan pendidikan untu memperoleh akses
kepribadian; memiliki sertifikat pendidik, informasi tentang proses dan hasil

112
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

sertifikasi. Akuntabel dapat profesional, tetapi secara realita, masih


dipertanggungjawabkan secara perlu klarifikasi secara rasional dilihat dari
administratif, finansial, dan akedemik (2) penguasaan knowledge-base of teaching-
Berujung pada peningkatan mutu nya (Majid,2007). Kriteria apa yang dapat
pendidikan nasional melalui peningkatan dipakai sebagai parameter kualitas kinerja
kompetensi dan kesejahteraan guru, hal dan produktivitas guru.? Apakah guru itu
ini berarti sertifikasi guru merupakan merupakan jabatan profesional? Meskipun
upaya pemerintah untuk meningkatkan demikian, kita harus sepakat bahwa guru
mutu guru yang dibarengi dengan adalah salah satu bentuk jasa profesional
peningkatan kesejahteraan guru. (3) yang sangat dibutuhkan. Oleh karena itu
dilaksanakan sesuai peraturan dan diberlakukan akuntabilitas publik, yang
perundang-undangan, (4) dilaksanakan mengacu pada pemenuhan kriteria
secara terencana dan sistematis, (5) kelayakan profesi guru.
jumlah peserta sertifikasi guru ditetapkan Tuntutan formal profesional bagi
oleh pemerintah. jabatan guru sebagaimana tercantum
Meskipun tujuan sertifikasi guru dalam UU Sisdiknas, perlu dipersiapkan,
dimaksudkan untuk peningkatan mutu karena itu untuk manghasilkan guru yang
guru, tetapi belum semua negara kompeten diperlukan adanya standar
menjalankannya. Di beberapa negara, kompetensi guru. Kompetensi guru
sertifikasi guru telah diberlakukan, meliputi: (1) kompetensi pedagogik, (2)
misalnya Amerika dan Australia. Di kepribadian, (3) profesional, dan (4)
beberapa negara lain, ada yang tidak sosial. Ke empat kompetensi ini bersifat
melakukan sertifikasi guru, sebagai holistik dan integratif dalam kinerja guru.
contoh di Korea dan Singapura, mereka Oleh karena itu sosok kompetensi guru
melakukan peningkatan mutu guru melalui meliputi: (a) pengenalan peserta didik
kendali mutu dengan cara mengontrol yang mendalam, (b), penguasaan bidang
secara ketat terhadap proses pendidikan studi, (c) penyelenggaraan pembelajaran
dan kelulusan di lembaga penghasil guru. yang mendidik , dan (d) pengembangan
kepribadian dan keprofesionalan secara
Profesionalitas Guru berkelanjutan
Profesi sering diartikan sebagai Profesionalisme guru
bidang pekerjaan yang dilandasi oleh diselenggarakan dalam rangka
bidang keahlian tertentu. Bidang meningkatkan efisiensi pelaksanaan
pekerjaan sebagai guru, dokter, desainer, pembelajaran dan pelatihan di sekolah.
tukang jahit, pengacara misalnya, dikenal Pengembangan profesionalitas guru
dengan profesi. Keduanya dikenal juga bukan saja diselenggarakan untuk
sebagai penunjuk mutu dan hasil kerja meningkatkan efisiensi internal sekolah
yang berkorespondensi dengan tetapi secara lebih spesifik oleh Syafrudie
penghargaan dan uang. Dalam kaitan ini (2004) dinyatakan juga bertujuan untuk:
desainer, tukang jahit atau 1. meningkatkan pengetahuan,
ikatan/perkumpulan keahlian tertentu pengalaman, dan kompetensi minimal
diberi sebutan profesi atau profesional dalam pembelajaran
(Konsorsium Ilmu Pendidikan, 2003) Pada 2. meningkatkan kompetensi pendidik
dasarnya pengakuan bidang layanan oleh dalam memperbaiki program
masyarakat dan pemerintah terhadap pembelajaran
sekelompok pekerja pada bidang tertentu 3. meningkatkan kompetensi guru dalam
dikategorikan sebagai profesi. Dalam menyelenggarakan kegiatan kegiatan
bidang keguruan penguasaan layanan kolaborasi dalam rangka keberhasilan
diartikan sebagai kemampuan merancang pelaksanaan pendidikan
dan melaksanakan kegiatan belajar
mengajar untuk memenuhi tujuan
pendidikan secara umum.
Selama ini banyak pihak yang
mengklaim guru sebagai jabatan

113
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Implikasi Sertifikasi Guru Terhadap keunggulan dalam melaksanakan


Profesionalitas Guru tugasnya sehingga kualitas pencapaian
Upaya memperbaiki dan tujuan pendidikan nasional dapat
meningkatkan mutu pendidikan terwujud.
sebenarnya tidak pernah berhenti, banyak Pelaksanaan sertifikasi guru ini
agenda reformasi yang telah, sedang, dan sudah ditunggu-tunggu oleh para guru,
akan dilaksanakan. Beragam program tetapi tampaknya yang perlu dikaji lebih
inovatif dilaksanakan dalam rangka lanjut adalah apakah sertifikasi guru yang
reformasi pendidikan. Reformasi ditunggu-tunggu para guru ini untuk
pendidikan tidak cukup hanya dengan meningkatkan mutu atau lebih kepada
perubahan dalam sektor kurikulum. meningkatkan kesejahteraan guru, karena
Perubahan kurikulum akan lebih sudah menjadi rahasia umum bahwa
bermakna bila diikuti oleh praktik kesejahteraan yang diterima oleh guru-
pembelajaran di dalam maupun di luar guru saat ini masih dinilai rendah.
kelas. Keberhasilan implementasi Sertifikasi guru tahun pertama
kurikulum ini sangat dipengaruhi oleh dilakukan melalui jalur sertifikasi guru
kemampuann guru Kemampuan guru dalam jabatan melalui penilaian portofolio.
yang komprehensif inilah yang dapat Portofolio adalah bukti fisik (dokumen)
menghantarkan guru menjadi tenaga yang menggambarkan pengalaman
profesional yang kompeten di bidangnya. berkarya/prestasi yang dicapai selama
Kompetensi adalah seperangkat menjalankan tugas profesi sebagai guru
tindakan intelegen penuh tanggungjawab dalam interval waktu tertentu. Fungsi
yang harus dimiliki seseorang sebagai portofolio dalam sertifikasi guru adalah
syarat untuk dianggap mampu untuk menilai kompetensi guru dalam
melaksanakan tugas-tugas dalam bidang agen pembelajaran. Kompetensi
tertentu (majid, 2007). Sifat intelegen ini pedagogik dinilai antara lain melalui
harus ditunjukkan sebagai kemahiran, dokumen kualifikasi akademik, pendidikan
ketepatan, dan keberhasilan bertindak. dan latihan, pengalaman mengajar,
Dengan demikian kompetensi yang perencanaan dan pelaksanaan
dimiliki oleh setiap guru akan pembelajaran. Kompetensi kepribadian
menunjukkan mutu guru dalam mengajar. dan sosial dinilai dari penilaian dari atasan
Kompensi tersebut akan terwujud dalam dan pengawas. Kompetensi profesional
bentuk penguasaan pengetahuan dan antara lain melalui kompetensi
profesionalismenya dalam menjalankan pedagogisnya serta prestasi akademik
tugas sebagai seorang guru. Hal ini berarti dan karya pengembangan profesi yang
guru tidak hanya harus pintar, tapi juga semuanya dirumuskan dalam 10
harus pandai mentransfer ilmu pada komponen penilaian..
peserta didiknya. Berdasarkan sumber-sumber
Sertifikasi guru bertujuan terpercaya dan ulasan-ulasan dari
meningkatkan mutu guru sekaligus beberapa media cetak, pelaksanaan
meningkatkan kesejahteraan guru, serta sertifikasi guru ini berjalan lancar.
berfungsi meningkatkan martabat dan Kalaupun ada kendala, kendala itu
peran guru sebagai agen pembelajaran. datangnya justru berasal dari guru itu
Mengingat tujuannya, maka melalui sendiri. Tampaknya banyak guru yang
proses sertifikasi diharapkan akan belum siap untuk mengikuti sertifikasi, tapi
membawa dampak yang besar pada karena ada iming-iming tentang
meningkatnya mutu guru, yang pada peningkatan kesejahteraan melalui
akhirnya akan meningkatkan mutu sertifikasi ini, banyak guru yang
pembelajaran secara berkelanjutan. menempuh jalur yang ”tidak jujur”
Sertifikasi guru ini juga sebagai promosi khususnya bagi guru yang menempuh
kompetensi yang dimiliki oleh organisasi jalur sertifikasi melalui penilaian portofolio.
profesi guru. Guru yang telah menempuh Hal ini tidak lepas dari pemantauan Ditjen
program sertifikasi dan dinyatakan dapat PMPTK berkaitan dengan maraknya
memperoleh sertifikat diharapkan memiliki kasus manipulasi data dalam penyusunan

114
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

portofolio. Hal Ini diungkapkan oleh dengan sertifikasi guru yang mempunyai
Sesditjen PMPTK Giri Surya Atma ( Radar tujuan mulia meningkatkan profesionalitas
Malang, 11 Mei 2008) bahwa portofolio guru menuju pendidikan nasional dalam
sebenarnya adalah bentuk penghargaan hal ini standar pendidik dan tenaga
para guru, artinya, supaya tidak kependidikan yang yang lebih terstandar
menafikan karya para guru. Tetapi yang sesuai tuntutan perubahan kehidupan
terjadi dengan portofolio justru membuat lokal, nasional dan global.
guru terjebak dalam hal-hal negatif. Imbas
lain adalah bermunculannya praktik- Penutup
praktik jasa pembuatan ijazah palsu, jasa- Apabila dilihat dari perangkat yan
jasa penjualan sertifikat, dan seminar- dipersiapkan, tampaknya sertifikasi guru
seminar penjual sertifikat. Andaikata para ini sudah dipersiapkan dengan sangat
guru bersikap jujur, mungkin praktik- matang dan baik. Program sertifikasi guru
praktik jasa ”dewa penolong” ini tidak ini juga membutuhkan banyak pikiran,
akan bermunculan. Andai guru mau jujur tenaga, waktu, dan biaya, Yang perlu
dan bersabar, sebenarnya tidak perlu dicermati adalah dengan segala
sampai terjadi kasus manipulasi, toh pengorbananyang ada ini, mampukah
mendiknas juga memberi alternati jalan program sertifikasi ini mencapai tujuan
yang cukup fair dengan memberi utama yang diharapkan yaitu
pendidikan dan latihan profesi guru meningkatkan profesionalitas guru dalam
(PLPG), bagi guru yang tidak lulus rangka meningkatkan mutu pendidikan
sertifikasi melalui penilaian portofolio. nasional.
Melihat fenomena yang terjadi, Sekurang-kurangnya terdapat
timbul semacam kekhawatiran bahwa beberapa hal yang penting yang perlu
program sertifikasi guru ini hanya semata- diperhatikan berkenaan dengan
mata dipergunakan untuk meningkatkan manajemen peningkatan mutu guru
kesejahteraan guru dengan dengan standar kompetensinya yang
mengesampingkan tujuan utama yaitu harus dilihat melalui tahapan sertifikasi
meningkatkan mutu dan profesionalisme guru, yaitu upaya melibatkan berbagai
guru. Apabila guru tidak lulus sertifikasi, pihak sedini mungkin agar mendukung
guru dapat mengikuti PLPG selama pelaksanaan sertifikasi secara murni dan
sembilan hari dengan segala perangkat konsekuen,dan proses diseminasi secara
pembelajarannya. Pada akhir kegiatan, bertahap.Adanya peran aktif dari berbagai
guru mengikuti ujian PLPG, apabila pihak terkait sedini mungkin dalam proses
dinyatakan tidak lulus, akan diadakan peningkatan mutu guru akan membuat
ujian ulang terhadap para peserta PLPG standar kompetensi yang mengiringinya
yang tidak lolos pada ujian pertama. Baru tidak terisolir dari dunia nyata. Proses
apabila pada ujian kedua tidak lolos, guru transisi dari tahap pengembangan sampai
tersebut dikembalikan ke diknas untuk tahap pelaksanaan (implementasinya)
diberi pembinaan. Yang menjadi nantinya akan berjalan lancar sesuai
pertanyaan sekarang, apakah dalam tujuan.
kurun waktu sembilan hari tersebut akan
dapat mencetak guru yang profesional?
Apakah program guru profesional instan Rujukan
akan mampu membawa peserta didik
kepada pendidikan yang makin memiliki
tuntutan tinggi. Bagaimana pula evaluasi Depdiknas. 2002. Pengembangan Sistem
terhadap kinerja guru-guru yang telah Pendidikan Tenaga Kependidikan Abad
lulus sertifikasi? Menurut Giri Surya Atma ke-21. Jakarta: Depdiknas
(2008) hingga saat ini format evaluasi
masih digodog. Melihat hal ini tampaknya Depdiknas. 2008. Panduan Penyusunan
masih banyak pekerjaan rumah yang Portofolio. Buku 1. Jakarta: Depdiknas
harus dikerjakan oleh para pengambil
kebijakan, khususnya yang berkaitan

115
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Depdiknas. 2008. Panduan Penyusunan


Portofolio. Buku 2 Jakarta: Depdiknas

Depdiknas. 2008. Panduan Penyusunan


Portofolio. Buku 3. Jakarta: Depdiknas

Farozin 2002 Sertifikasi Pendidikan P2LPTK


Dikti Makalah tak diterbitkan Jakarta
Depdiknas

Konsorsium Ilmu Pendidikan, 2003.


Profesionalisasi Jabatan Guru, Makalah
tidak diterbitkan. Jakarta

Majid Abdul. 2007. Perencanaan


Pembelajaran, Mengembangkan
Standar Kompetensi Guru.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Radar Malang. 2008. Guru Diminta Tidak


Ngoyo. Soal Sertifikasi, Tak lulus masih
ada PLPG Minggu 11 Mei 2004
halaman 36.

Syafrudie Haris Anwar. 2004. Sertifikasi dan


profesionalisasi lulusan LPTK dalam
rangka peningkatan daya saing
lulusan.Makalah disajikan pada Seminar
Nasional Sinergi Pendidikan Tinggi
yang diselenggarakan oleh FT UM pada
tanggal 5 Juni 2004.

116

Anda mungkin juga menyukai