Oleh
Marnala Tobing *
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran terhadap hasil
belajar Teknologi Pangan, bagi mahasiswa yang memiliki motivasi berwirausaha yang
berbeda. Strategi pembelajaran terdiri dari 2 jenis, yaitu (1) Strategi pembelajaran Gagne
dan (2) Strategi pembelajaran Konvensional. Penelitian ini dilakukan pada program studi
Tata Boga Jurusan PKK FT UNIMED pada tahun akademik 2005/2006. Subjek penelitian
terdiri dari 60 orang yang dibagi atas 4 kelompok masing-masing 15 orang per kelompok
sel berdasarkan motivasi berwirausaha. Instrumen yang digunakan untuk mengukur
motivasi berwirausaha digunakan angket yang terdiri dari 30 butir, dan instrumen yang
digunakan untuk mengukur hasil belajar mahasiswa pada matakuliah Teknologi Pangan
adalah tes objektif 48 butir, selanjutnya untuk mengukur sikap dan keterampilan
mahasiswa digunakan lembar pengamatan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini
sebagai berikut : 1) secara umum hasil belajar Teknologi Pangan bagi mahasiswa yang
diajarkan dengan Strategi pembelajaran Gagne, dan Strategi pembelajaran Konvensional
tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dimana diperoleh Fhitung = 0,127 dan Ftabel =
3,18 pada taraf signifikan 5% (0,127 < 3,18), 2) Hasil belajar Teknologi Pangan
mahasiswa yang diajar dengan Strategi pembelajaran Gagne lebih tinggi daripada hasil
belajar Teknologi Pangan mahasiswa yang memiliki motivasi berwirausaha tinggi (thitung =
7,10 dan ttabel = 2,07 berarti 7,10 > 2,07), 3) Hasil belajar Teknologi Pangan mahasiswa
yang diajar dengan Strategi Pembelajaran Konvensional lebih tinggi daripada hasil belajar
Teknologi Pangan mahasiswa yang diajar dengan Strategi pembelajaran Gagne untuk
mahasiswa yang memiliki motivasi berwirausaha rendah (t hitung = 3,76 dan t abel = 2,07
berarti 3,76 > 2,07).
lima ragam belajar yang terjadi pada dan informasi yang tersimpan dalam
manusia yaitu informasi verbal, ingatannya. Kapasitas ini mempengaruhi
keterampilan intelek, keterampilan siasat si belajar dalam menemukan
motorik, sikap dan siasat kognitif. kembali hal-hal yang telah tersimpan.
Informasi Verbal adalah kapabilitas Siasat kognitif ini suatu proses inferensi
yang dinyatakan dengan kategori dengan atau induksi dimana seseorang mengingat
memperoleh label atau nama-nama, fakta objek-objek dan kejadian-kejadian dalam
dan bidang pengetahuan yang sudah rangka memperoleh suatu kejelasan
tersusun. Kegiatan dalam mengetahui mengenai suatu gejala tertentu untuk
kapabilitas informasi verbal dilakukan menghasilkan induksi. Siasat kognitif
dengan mengatakan, suatu faktor atau sama dengan proses berpikir si belajar
peristiwa, memberi nama lain yang hampir sendiri.
sama, membuat iktisar dari informasi yang Kelima ragam ini diperoleh dengan
telah dipelajari. cara berlainan yaitu masing-masing me-
Keterampilan Intelek adalah merlukan keterampilan prasyarat yang
kapabilitas yang berupa keterampilan berbeda dan perangkat langkah proses
membuat seseorang mampu dan berguna kognitif yang berbeda pula yang disebut
di masyarakat. Keterampilan intelek kondisi belajar internal.
berhubungan dengan pendidikan formal Ada dua prasyarat yang mendukung
dari mulai tingkat dasar dan seterusnya. terjadinya lima ragam belajar yaitu
Keterampilan intelek terdiri dari empat prasyarat esensial dan prasyarat
keterampilan yang berhubungan dan pendukung. Prasyarat esensial adalah
bersifat sederhana sampai yang rumit, kapabilitas khusus yang merupakan
yaitu belajar diskriminasi, belajar konsep bagian terpadu, dan prasyarat pendukung
kongkrit, dan konsep menurut defenisi, adalah kapabilitas yang memperlancar
belajar kaidah dan belajar kaidah yang proses belajar.
tarafnya lebih tinggi. Berdasarkan teori Gagne di atas
Keterampilan Gerak (Motor) adalah dalam penelitian ini dicoba diterapkan
kapabilitas yang mendasari pelaksanaan pada kegiatan proses belajar mengajar
perbuatan jasmaniah. Termasuk Teknologi Pangan, dimana fase-fase yang
keterampilan yang bersifat sederhana ciri dikemukakan oleh Gagne akan dilakukan
umum keterampilan ini adalah membutuh- dengan terlebih dahulu mencermati
kan prasyarat untuk mengembangkan kapasitas belajar dari siswa.
kemulusan /kehalusan bertindak dan Winkel (1991 : 127) menyatakan :
pengaturan waktu. Keterampilan ini bila “motivasi merupakan daya pendorong
sering dipraktekkan akan bertambah yang telah terjadi aktif”. Pernyataan ini
sempurna. Untuk itu dalam mengajarnya menunjukkan bahwa motivasi merupakan
perlu banyak pengulangan atau latihan- dorongan, alasan atau kemauan yang
latihan disertai umpan balik dari datangnya dari dalam diri seseorang untuk
lingkungan. melakukan suatu aksi tertentu yang
Sikap adalah kapabilitas yang diarahkan pada pencapaian suatu tujuan
mempengaruhi pilihan tentang tindakan tertentu yang diinginkan.
mana yang perlu diambil. Ciri kapabilitas Selanjutnya ditambahkan motivasi
ini adalah tidak menentukan tindakan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
khusus apa yang perlu diambil. Belajar (1) Motivasi intrinsik, motivasi yang
memperoleh sikap didasarkan pada berasal dari dalam individu dan (2)
informasi tentang tindakan apa yang perlu Motivasi ekstrinsik, motivasi yang berasal
dilakukan dan apa akibatnya. dari luar individu (1983 : 94). Sebagai
Siasat Kognitif adalah kapabilitas yang contoh dalam proses belajar, agar
mengatur bagaimana si belajar mengelola mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan
belajarnya, seperti mengingat apa berpikir belajar maka di dalam diri mahasiswa
dalam rangka mengendalikan sesuatu perlu adanya dorongan untuk
untuk mengatur tindakan, hal ini melaksanakan kegiatan tersebut.
mempengaruhi dan perhatian si belajar
903
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
Untuk lebih jelasnya desain penelitian yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
Strategi
GAGNE (A1) KONVENSIONAL (A2)
Pembelajaran
Motivasi
berwirausaha
TINGGI (B1) Y (A1B1) Y (A2B1)
RENDAH (B2) Y (A1B2) Y (A2B2)
Dalam penelitian ini dikembangkan x 2 untuk menguji pengaruh strategi
beberapa instrumen terdiri angket motivasi pembelajaran Gagne dan straregi
berwirausaha untuk mengetahui motivasi pembelajaran Konvensional. Sedangkan
berwirausaha mahasiswa. Instrumen tes untuk mengetahui perbedaan hasil belajar
hasil belajar untuk mengukur tingkat Teknologi Pangan berdasarkan motivasi
pengetahuan, sikap dan keterampilan berwirausaha digunakan t-test. Teknik ini
mahasiswa dalam mata kuliah Teknologi dipilih karena penelitian ini untuk
Pangan. mengetahui perbedaan motivasi berwira-
Teknik analis data yang digunakan usaha antara strategi pembelajaran
dalam penelitian ini menggunakan analisis Gagne dan Strategi pembelajaran
varian dua jalur dengan desain faktorial 2 Konvensional.
907
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
pada saat proses berlangsungnya kegiat- pola pembelajaran untuk dapat menguasai
an belajar mengajar stimulus yang berasal materi perkuliahan.
dari lingkungan sangat mempengaruhi, Untuk hal ini penerapan strategi
oleh karena mahasiswa telah terbiasa pembelajaran Gagne membuat keinginan
untuk menerima kegiatan kuliah dan menimbulkan rangsangnan kepada
sebelumnya yang dapat mempengaruhi mahasiswa dapat mengikuti perkuliahan
hasil belajar Teknologi Pangan yaitu mata secara bertahap yaitu mulai dari informasi
kuliah Dasar Boga dan pengetahuan verbal, penggunaan siasat kognitif,
Bahan makanan. Dalam hal ini teori penentuan sikap, keterampilan intelektual
Gagne (1989) yang menyatakan bahwa dan keterampilan motorik secara
proses belajar tidak semata-mata permanen menjadi suatu paket untuk
disebabkan oleh pertumbuhan, namun menguasai materi perkuliahan.
proses membandingkan tingkah laku Hasil pengujian hipotesis ketiga yang
sebelum dan sesudah belajar dapat terjadi menunjukkan bahwa bagi mahasiswa
akibat kontaminasi lingkungan mahasiswa yang memiliki motivasi rendah mem-
saat mengikuti kuliah serumpun dengan peroleh hasil belajar Teknologi Pangan
mata kuliah Teknologi Pangan, artinya yang lebih tinggi dengan strategi pem-
ragam belajar seperti yang dikemukakan belajaran Konvensional. Hal ini menunjuk-
oleh Gagne (1989) yaitu informasi verbal, kan bahwa mahasiswa yang memiliki
keterampilan intelek, keterampilan motivasi berwirausaha rendah harus
motorik, sikap dan siasat kognitif telah didorong untuk dapat menguasai mata
menjadi sesuatu yang permanen pada kuliah Teknologi Pangan. Dalam arti
pola belajar mereka. Hal ini dapat pula pengaruh eksternal dalam hal dari dosen
disebabkan pada penggunaan strategi pembina mata kuliah, dan lingkungan
pembelajaran Konvensional, dosen tidak sangat mempengaruhi motivasi berwira-
dapat mengontrol ragam belajar yang usaha mahasiswa. Untuk hal ini
dikemukakan Gagne tersebut. diharapkan dosen mampu memberikan
Dengan demikian mahasiswa yang tugas-tugas kepada mahasiswa pada
diajarkan dengan strategi pembelajaran mata kuliah Teknologi Pangan, berkaitan
Gagne dan Konvensional dirasakan dapat dengan jenis usaha-usaha boga, yang
digunakan untuk menguasai mata kuliah langsung dilakukan pada saat perkuliahan
Teknologi Pangan. Artinya dosen berlangsung.
diharapkan mampu menguasai materi
perkuliahan sehingga penggunaan KESIMPULAN DAN SARAN
Strategi Pembelajaran Gagne dan Kesimpulan
Konvensional ini dapat digunakan, hanya Berdasarkan analisis data, maka
tergantung kepada kondisi internal dapat diambil kesimpulan dalam studi ini
mahasiswa. sebagai berikut : 1) secara keseluruhan
Hasil pengujian hipotesis kedua Strategi Pembelajaran Gagne tidak
dengan uji – t yang menunjukkan hipotesis memberikan pengaruh yang berbeda
nol dan hipotesis alternatif diterima yang terhadap hasil belajar mahasiswa dalam
menyatakan hasil belajar Teknologi mata kuliah Teknologi Pangan dibanding-
Pangan dari mahasiswa yang memiliki kan dengan Strategi Pembelajaran
motivasi berwirausaha tinggi dengan Konvensional, sehingga hasil belajar
strategi pembelajaran Gagne, lebih tinggi mahasiswa yang diajar dengan Strategi
dari penggunaan strategi pembelajaran Pembelajaran Gagne tidak berbeda
Konvensional memberikan indikasi bahwa secara signifikan dengan mahasiswa yang
motivasi berwirausaha merupakan salah diajar dengan Strategi Pembelajaran
satu variabel kontrol yang perlu Konvensional, 2) bagi mahasiswa yang
dipertimbangkan. Hal ini disebabkan memiliki motivasi berwirausaha tinggi
karena mahasiswa yang memiliki motivasi dengan memperoleh Strategi Pembelajar-
berwirausaha tinggi lebih giat belajar dna an Gagne memberikan pengaruh yang
mengupayakan serta memanfaatkan pola- lebih tinggi terhadap hasil belajar mata
kuliah Teknologi Pangan dibandingkan
908
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
909