Anda di halaman 1dari 6

SEMINAR INTERNASIONAL

Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Model Pelatihan Kewirausahaan


School-Based Enterprise Program

Oleh:
Jalaluddin*

ABSTRACT

This article to develop a school-based enterprise program for vocational students at


Indonesia. Historically, vocational education had been primarily school-based with the
emphasis on teacher-led instruction and lack of workplace experience. This resulted in
major weaknesses in student preparation and readiness for the work environment. The
aim of this study is to install a school-based enterprise program to give students better
preparation for the workplace, and give them contextual experience of work practice
through work placements, and then evaluate the outcomes of the experience. By
providing students with greater practical exposure to the workplace culture and conditions,
the study endeavored to foster skills, competencies, and a mindset suitable for the world
of work.

Keywords: School-Based Enterprise Program

* Widyaiswara LPMP Sumatera Selatan / Mhs. S3 Pasca Sarjana UNP Padang

I. LATAR BELAKANG MASALAH (1990), Silberman (1970) dalam Aljufri


(2005); Pendidikan Kejuruan adalah
Banyak definisi tentang pendidikan
pendidikan yang menghubungkan,
kejuruan yang disampaikan oleh para
menjodohkan, melatih manusia agar
pakar. Menurut Rupert Evans (1978)
memiliki kebiasaan bekerja untuk dapat
dalam Djojonegoro (1997) pendidikan
memasuki dan berkembang pada dunia
kejuruan adalah: bagian dari sistem
kerja (industri) sehingga dapat
pendidikan yang mempersiapkan
dipergunakan untuk memperbaiki
seseorang agar lebih mampu bekerja
kehidupannya.
pada suatu kelompok pekerjaan atau satu
Dari definisi di atas dapat disimpulkan
bidang pekerjaan lainnya. Ini berarti satu
bahwa pendidikan kejuruan merupakan
bidang studi dipelajari lebih mendalam
pendidikan yang akan mempersiapkan
dari pada bidang studi lainnya sebagai
peserta didik untuk memasuki dunia kerja.
bekal memasuki dunia kerja.
Dengan demikian peserta didik akan
Selanjutnya berdasarkan United States menguasai keahlian pada bidangnya.
Congress (1976) dalam Djojonegoro Sehingga dengan keahliannya itu dapat
(1997) pendidikan kejuruan adalah: dipergunakan untuk memperbaiki
program pendidikan yang secara langsung kehidupannya.
dikaitkan dengan penyiapan seseorang Namun masih banyak kita saksikan
untuk suatu pekerjaan tertentu atau untuk para lulusan pendidikan kejuruan, mulai
persiapan tambahan karier seseorang. dari SMK sampai Perguruan Tinggi (PT),
Sementara menurut Undang-Undang belum menguasai keterampilan sesuai
Nomor 20 Tahun 2003 pasal 15 tentang bidang yang dipilihnya. Menurut
Sistem Pendidikan Nasional: Pendidikan Dorodjatun Kuntjoro Jakti (2004),
kejuruan adalah merupakan pendidikan pendidikan di Indonesia tidak
menengah yang mempersiapkan peserta menghasilkan lulusan yang siap kerja atau
didik terutama untuk bekerja dalam menciptakan lapangan pekerjaan..
bidang tertentu. Berdasarkan hasil olahan data
Kemudian Menurut Thomson (1973), Depnaker 1999 mengenai Bursa
Evans (1978), Calhoud (1976), Marlan Kesempatan Kerja menemukan angka

713
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

perbandingan antara pendaftar sebagai Servis Phone Cell, Restoran,


pencari kerja, lowongan kerja, dan yang Supermarket, Perbaikan Alat-Alat
dapat terisi sesuai dengan keterampilan Rumah Tangga, Pertukangan,
yang dimiliki, adalah 10 : 2 : 1. Ini berarti Perkebunan, Pertanian, dll. Kemudian
bahwa dari sepuluh pencari kerja, dan dua penempatan dunia kerja pada program
lowongan yang tersedia, hanya satu yang School-Based Enterprise bisa saja
dapat diterima karena mempunyai berada dalam area sekolah atau di luar
keterampilan sesuai dengan yang sekolah, tetapi masih tetap dalam satu
dikehendaki (Disertasi Maizuar, 1999). program sekolah.
Dari penjelasan di atas dapat kita ambil
Diantara keuntungan dari program
kesimpulan bahwa kegagalan para lulusan
SBEs ini adalah tersedianya sebuah
pendidikan kejuruan dalam mendapatkan
pendidikan murah dan sekolah untuk
keahlian di bidang yang telah dipilihnya
semua kalangan. Karena pembiayaan
disebabkan oleh karena materi yang
operasinal dari program School-Based
diajarkan di sekolah, terutama praktek
Enterprise cukup rendah, sehingga sangat
kejuruan, masih kurang relevansinya
cocok bila dikembangkan pada sekolah-
dalam kehidupan nyata di dunia kerja atau
sekolah di pedesaan. Adapun program
dunia industri.
yang akan dikembangkan dapat
Mungkin yang menyebabkan
disesuaikan dengan potensi (pengetahuan
kegagalan itu ialah sistem pendidikan
dan keterampilan) lokal yang tersedia.
kejuruan yang ada, mulai dari SMK
Biasanya pembiayaan program ini bisa
sampai perguruan tinggi, kurang
didanai oleh para sponsor dan sekolah itu
memberikan pengalaman kerja secara
sendiri.
langsung di dunia industri. Menurut Mardi
Para siswa pada program SBEs,
Rasyid (2004), para peserta didik di
diberikan pelajaran dan pengalaman yang
sekolah kejuruan kita hanya diajarkan
bermanfaat dalam mengembangkan dan
dengan keterampilan simulasi-simulasi
mempertahankan sebuah bisnis, dengan
yang masih jauh dari praktek riil di dunia
pengalaman kerja yang belum didapatkan
kerja. Untuk itu penerapan program
ditempat lain. Program ini dapat
pendidikan School-Based Enterprise bisa
membantu para siswa untuk terbiasa
menjadi solusi sistem pendidikan yang
bekerja sama dalam satu tim (kelompok),
bisa dipertimbangkan dimasa yang akan
memunculkan inisiatif-inisiatif yang brilian,
datang. Karena dengan program ini
dan kemampuan pengalaman kerja
(School-Based Enterprise), para peserta
dengan motivasi yang tinggi. Dalam
didik untuk mendapatkan pendidikan
program ini, guru (pendidik) berfungsi
secara terpadu baik pengetahuan
sebagai penasehat (advicer) bukan
akademik (normatif dan afektif) maupun
sebagai seorang direktur / CEO sebuah
kemampuan praktek (produktif) di dunia
perusahaan.
kerja secara riil
Pelaksanaan program School-Based
Enterprise bisa saja berupa bisnis-bisnis
II. PEMBAHASAN
reguler berskala kecil seperti pertukangan,
Model Pelatihan Kewirausahaan
tailor, usaha makanan dan minuman,
SCHOOL-BASED ENTERPRISE
dimana siswa juga dapat melakukan
PROGRAM
materi akademik dan keterampilan
kejuruan yang dijalankan sekolah.
A. PENDAHULUAN
Program School-Based Enterprise
Program School-Based Enterprise memberikan kesempatan kepada siswa
merupakan sebuah sistem pendidikan untuk praktek langsung dalam segala
dimana siswa melakukan secara langsung bidang keahlian yang ada pada sebuah
memproduksi barang (goods) atau jasa industri termasuk kesempatan latihan-
(service). Beberapa program School- latihan dalam memecahan masalah, ilmu
Based Enterprise yang mungkin dan komunikasi, keterampilan intrerpersonal,
sudah dijalankan di beberapa negara dan belajar sebagaimana belajar dalam
adalah ; Servis dan Aplikasi Komputer, kontek kerja praktek.

714
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Program School-Based Enterprise School-Based Enterprise. Untuk itu perlu


menyiapkan sarana pendidikan yang dibuat daftar list di bawah ini:
integratif antara materi akademik dan · Siapa pelanggan kita (umur, status
materi keterampilan kejuruan. Integrasi ekonomi, jenis kelamin, dll)
yang dimaksud adalah bahwa · Pertimbangan apa yang menjadi
pembelajaran keterampilan kejuruan akan pertimbangan pembelian produk yang
meningkat dengan penguasaan akan dibuat (apakah harga, kualitas,
pengetahuan akademik, dan pada pelayanan, lokasi)
gilirannya akan meningkatkan · Produk dan jasa apa yang akan dibuat
pembelajaran akademik secara yang masih langka dimasyarakat.
keseluruhan dengan lebih banyak · Mengapa orang berminat dg produk
menerapkan praktek. atau jasa yang akan kita tawarkan, dan
Pada program School-Based seberapa besar keinginan mereka
Enterprise semua kegiatan dibutuhkan untuk mendapatkannya.
perencanaan dan penerapan secara 2. Mempertimbangkan Minat Siswa
langsung meliputi; kebutuhan siswa dan Dan Guru (Assessing Student and
kebutuhan masyarakat, memilih produk Teachers Interests)
dan jenis layanan, mendisain Setelah mempertimbangkan
perencanaan bisnis. Keberhasilan sebuah kebutuhan pasar (masyarakat), tak kalah
program SBEs bilamana pengembangan, penting juga mempertimbangkan minat
pelaksanaan program sudah sesuai siswa dan guru. Minat dan komitmen
dengan irama siswa. Para guru yang akan mereka, selanjutnya akan menentukan
mengajar di program School-Based tinggi-rendahnya, besar-kecilnya skop
Enterprise ini adalah guru-guru yang bisnis dari program School-Based
memiliki pengalaman terpadu baik Enterprise yang akan di buat. Dalam
pengalaman di industri maupun di sekolah program School-Based Enterprise siswa
(akademik). harus mendapatkan informasi yang
lengkap tentang produk atau jasa yang
B. Beberapa Pertimbangan Dalam akan dijalankan. Hal ini penting dalam
Menerapkan Program School-Based rangka mencocokkan antara produk atau
Enterprise jasa yang akan dibuat dengan minat
1. Melihat Kebutuhan Siswa Dan siswa. Untuk mewujudkan hal itu melalui
Masyarakat (Assessing Community diskusi di kelas, survei, dan penugasan
and Student Needs) kelompok para siswa diminta untuk
Sebelum medirikan program School- membuat list tentang hobi, kegiatan yang
Based Enterprise, guru dan siswa harus disenangi, cara yang disukai untuk
merinci ( produk dan jasa) terlebih dahulu membantu sesama, dan seterusnya yang
apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. terkait dengan bisnis (School-Based
Bahkan melihat produk dan jasa yang Enterprise). Pada langkah berikutnya
masih langkah di tengah-tengah dibutuhkan simulasi siswa untuk berfikir
masyarakat. dan analis yang tepat tentang produk/jasa.
3. Mendefinisikan Produk atau Jasa
Pemenuhan kebutuhan pasar yang (Defining the Product or Service)
masih langkah di masyarakat, merupakan 4. Berdasarkan informasi tentang
salah satu syarat keberhasilan program kebutuhan dari masyarakat, siswa,
School-Based Enterprise. Oleh karna itu guru, para persaingan, langkah
perlu mempertimbangkan beberapa hal: berikutnya dilakukan pengambilan
(1) Potensi pasar (kebutuhan keputusan dan komitmen secara
masyarakat), (2) Produk dengan bersama untuk mengembangkan
penjelasan yang rinci, (3) Ketersediaan produk / jasa. Yang paling
bahan baku. menentukan keberhasilan spekulasi
Usaha yang sungguh-sungguh dan bisnis ini adalah membuatnya menjadi
cermat dalam menentukan jenis produk sesuatu yang nyata. Memberikan
atau jasa yang akan dibuat menjadi acuan kesempatan kepada siswa untuk
yang tepat untuk pendirian program

715
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

mengukur keberhasilan bisnis, dan sepanjang keberadaan School-Based


sebagai sebuah kelas, jelaskan produk Enterprise.
/ jasa anda dengan sejelas-jelasnya.
Petakan produk / jasa dimasa yang C. Aplikasi Program School-Based
akan datang, pelanggan (siapa yang Enterprise
akan melakukan dan bagaimana), dan Di bawah ini, ada beberapa
juga dijelaskan mengapa produk / jasa pertimbangan dalam merencanakan
anda mirip dengan produk / jasa yang program pelatihan kewirausahaan pada
lain. Untuk mengaktualkan produk / program School-Based Enterprise ini:
jasa anda, ajak siswa untuk a. Struktur Kurikulum:
menggambarkan, mendiagram, Dalam menyusun struktur kurikulum perlu
mensket, atau bila perlu membuat mempertimbangkan hal-hal di bawah ini:
model (prototipe) dari produk atau jasa · berapa jumlah guru dan jumlah kelas
tersebut Menyiapkan Pengelolah dan yang dibutuhkan.
Guru (Hire Qualified Teachers and · disiplin ilmu apa saja yang akan
Administrators) dimasukkan dalam kurikulum.
Langkah berikutnya adalah pengadaan · berapa jumlah siswa yang akan
pengelolah dan guru yang berkualitas. diterima.
Kualitas dari instruktur sangat · berapa pembayaran akan diterima para
menentukan. Mereka harus memiliki siswa.
kemampuan untuk mengajarkan siswa · dimana School-Based Enterprise akan
bagaimana cara menjalankan perusahaan ditempatkan, di kampus atau di
dan kemampuan untuk mewujudkan masyarakat
kemampuan teknik dan keterampilan yang · bagaimana kegiatan School-Based
dibutuhkan siswa untuk memproduksi Enterprise tepat / cocok dengan
barang / jasa yang akan dibuat pada aktivitas sekolah secara luas.
program School-Based Enterprise. Tidak · apa saja administrasi yang dibutuhkan
jarang untuk mendapatkan calon instruktur untuk mendukung jalannya School-
yang kualified, terkadang juga diperlukan Based Enterprise.
sertifikat khusus yang dimiliki calon
· apakah diperlukan lisensi bisnis atau
instruktur tersebut.
pengawasan dari pemerintah.
5. Seleksi dan Rekrutmen Peserta
b. Pelatihan
Didik
· keahlian apa yang ada di masyarakat
Program School-Based Enterprise
yang dapat digunakan di sekolah
yang akan dijalankan harus sesuai
melalui saran dan pelatihan.
dengan minat para siswa. Langkah ini
diambil dalam rangka pengembangan · pengetahuan dan keterampilan apa
akademik, yaitu melindungi prestasi yang saja yang harus dimiliki guru? apakah
tinggi dari para siswa, tidak peduli siapa perlu pelatihan khusus untuk guru?
dan dari mana para siswa itu berasal. · apa saja pengetahuan dan
6. Membangun dukungan masyarakat keterampilan yang dibutuhkan siswa
(Build Key People Support) untuk mengembangkan School-Based
Membangun dukungan dari Enterprise.
masyarakat sangat penting. Karena dalam · bagaimana caranya para siswa dapat
membangun sebuah tim yang akan dilatih setiap tahunnya.
menjadi pendukung, penasehat c. Jadwal
profesional, dan kelanjutan perjalanan · Harus menentukan berapa jam yang
program. Lembaga pendukung tersebut dibutuhkan dalam sehari, dalam
bisa berbentuk kamar dagang, agen seminggu, dalam sebulan untuk
pemerintah, organisasi non profit, pemilik mencapai tujuan.
usaha kecil retail, dan seterusnya. Dari · bagaimana bentuk keterpaduan waktu
beberapa sumber di atas bisa saja akan yang digunakan antara praktek dan
membantu saat pendirian saja, sementara teori. Dan seberapa besar
yang lain mungkin terlibat mendampingi pengaruhnya terhadap struktur
program di sekolah.

716
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

· Kapan para guru bertemu untuk sampai dua kali seminggu untuk
merencanakan kurikulum fungsi-fungsi sedang dan besar.
· berapa jam perminggu para siswa 2. Pertukangan Kayu di SMK Prescott.
bekerja Pada sekolah ini para siswa belajar
· apakah waktu praktek dan teori sama merencanakan, mendisain, dan
banyak (seimbang 50 : 50). metode konstruksi. Para siswa juga
memiliki kesempatan mengikuti
penawaran (tender) proyek-proyek
d. Fasilitas dan Peralatan: dan siswa juga menerima
· Kapan program SBEs mulai dibuka pembayaran dari jurusan furnitur
untuk kegiatan bisnis untuk oak tree, sekolah distrik
· Apa saja peralatan fisik yang prescott dan warga masyarakat
dibutuhkan lainnya.
· Apakah fasilitas-fasilitas yang ada 3. Pertokoan di sekolah yang dijalankan
berdampak pada aspek-aspek dan oleh siswa pemasaran di SMK Moon
program sekolah yang lainnya Valley. Para siswa diberikan tanggung
· Apakah pengadaan peralatan dan jawab pada setiap bagian bisnis yang
material yang dibuthkan dilakukan pada meliputi ; order barang, penghitungan
waktu yang bersamaan. dan pembagian keuntungan,
pelayanan pelanggan, pencatatan
· Apa saja material yang dibutuhkan ada
penjualan, pemilihan item barang-
yang harus dibayar secara reguler.
barang yang akan dijual, dan semua
pekerjaan penting lainnya dalam
e. Pendanaan
menjalankan usaha toko itu.
· Berapa jumlah dana yang dibutuhkan
III. KESIMPULAN
· Berapa banyak bahan baku, fasilitas,
dan / atau peralatan Pendidikan kejuruan kita saat ini, mulai
· Apakah siswa digaji? bagaimana dari SMK sampai PT, sangat kurang
kariawan yang lain? mendapatkan kegiatan ril praktek di dunia
· Apakah program ini akan mengambil kerja. saat ini pendidikan kejuruan baru
untung? jika tidak, siapa yang bersifat kerja praktek simulasi yang jauh
bertanggung jawab dengan resiko? dari kenyataan ril di lapangan. Melalui
· Apa yang akan dikerjakan dengan program School-Based Enterprise para
keuntungan itu? siswa bisa mendapatkan pembelajaran
· Apakah ada uang muka dalam program yang integratif. Para siswa memiliki
yang akan dijalankan kemampuan akademik yang memadai.
· Kepada siapa anda meminta dukungan Begitu juga dalam hal mata pelajaran
keuangan? produktif, siswa merasakan langsung
menjalankan sebuah usaha riil dunia kerja
D. Contoh Program School-Based
Enterprise di Luar Negeri REFERENCE
1. SMK Metrotech di Phoenix. Sebuah Arizona Revised Statute 15-1231. *Career
SMK yang bergerak dalam bisnis and technical education and
restoran. Para siswa menjalankan vocational education projects fund
semua kegiatan yang ada pada Actual profits over and above costs can be
restoran dan juga alat-alat yang put in a vocational and technical
digunakan untuk menjamu education projects fund (ARS 15-
pengunjung. Secara rincinya bisnis ini 1231).
berupa warung kopi yang melayani 50 Journal of Vocational Education Research,
sd 100 tamu / pelanggan setiap 28(2), pp. 125-140.
harinya. Para siswa disiapkan Arenas, A. (2001). If we all go global, what
sebagai pencicip rasa ( penjaga happens to the local? In defense of a
kualitas) menu makan siang yang pedagogy of place. Educational Practice
stand by di ruang makan siang, dan and Theory, 23(2), 29–47.
para pencicip ini hanya bekerja sekali

717
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Borstel, F. von. (1991). The development Borstel, F. von. (1992). The development
of the concept of productive of the concept of productive
education, education,
Part I. Education with Production, 7(2), Part II. Education with Production, 8(1), 5–
19–51. 36.

718

Anda mungkin juga menyukai