Oleh
Nurhayati Sy *
ABSTRACT
SMK mempersiapkan calon tenaga kerja yang memiliki sejumlah kompetisi sehingga
setelah menyelesaikan studinya mereka bukan hanya mampu menjadi tenaga kerja
tingkat menengah, tetapi mereka juga produktif dan kreatif di tengah kehidupan
masyarakat yang dinamis. Program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) merupakan
gabungan antara program edukasi/pendidikan sekolah dengan pengembangan
pengetahuan dan keterampilan siswa dalam bidang keahliannya dengan memberikan
pengalaman tentang keadaan dunia kerja yang tidak diperoleh di bangku sekolah.
Dengan modal ini, maka siswa akan lebih familiar terhadap dunia kerja, sehingga
setelah lulus akan lebih mudah beradaptasi karena berbekal keahlian profesi vang
pernah didapatkan dari dunia kerja. Selain itu Iulusan SMK kelak lebih profesional
menekuni profesinya di Dunia Usaha dan Indusri (DUDI). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tanggapan siswa terhadapa pelaksanaan PSG, tanggapan guru terhadap
pelaksanaan program PSG, dan tangapan DUDI terhadap pelaksanaan program PSG
di. Penelitian ini menggunakan analisa deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek
penelitian dikhususkan kepada guru dan murid yang mengikuti program. Pengumpulan
data melalui interview dan observasi. pelaksanaan PSG sudah berjalan dengan baik.
Meskipun demikian masih terdapat kelemahan yang memerlukan perhatian.
penambahan dimaksud adalah kurikulum harus lebih fleksibel dan sesuai dengan
kebutuhan DUDI serta harus didukung oleh perangkat media pendidikan/pembelajaran
yang dapat mempercepat penguasaan keterampilan siswa, demikian pula perhatian
lebih serius dari pihak guru pembimbing pada saat siswa berada di lapangan.
DUDI. Forum ini bertujuan untuk kebutuhan DUDI. (7) Pelaksanaan PSG
memberitahukan kepada orang tua siswa diperpanjang waktunya. (8) Guru
tentang pentingnya pelaksanaan PSG di pembimbing meningkatkan frekuensi
instansi mitra. rnengingat pelaksanaan kehadirannya di DUDI.
PSG berbeda dengan pembelajaran Pernyataan tersebut merupakan
disekolah ditnjau dari segi kedisiplinan suatu fakta bahwa pelaksanaan PSG
dan biaya. sudah berjalan dengan baik. Meskipun
Selanjutnya pihak sekolah memberi demikian masih terdapat kelemahan yang
pengarahan kepada siswa sebelum memerlukan perhatian. penambahan
melaksanakan PSG. Pengarahan dimaksud adalah kurikulum harus lebih
berfungsi sebagai pembekalan yang fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan
bertujuan untuk memberitahukan tentang DUDI serta harus didukung oleh
pentingnya pelaksanaan PSG. Hal yang perangkat media
penting pembekalan siswa sebelum pendidikan/pembelajaran yang dapat
terjun ke DUDI seperti keharusan mempercepat penguasaan keterampilan
menjaga nama baik sekolah, bersikap siswa, demikian pula perhatian lebih
dengan baik, menjaga kedisplinan dan serius dari pihak guru pembimbing pada
mempunyai dedikasi yang tinggi dalam saat siswa berada di lapangan.
melaksanakan PSG. Hasil penelitian menunjukkan
Dalam pemilihan pelaksanaan PSG ini dapat berjalan
Instansi/perusahaan yang dianggap karena adanya kesadaran dan manfaat
memenuhi persyaratan sebagai tempat yang diperoleh dari ketiga komponen
peleksanaan PSG dengan kriteria utama (DUDI. guru, dan siswa) yang
sebagai berikut; (1) Sesuai dengan terlibat di dalamnya. Bagi DUDI dapat
standar keahlian/program pelatihan yang memperoleh tenaga kerja yang mudah
diharapkan oleh masing-masing diatur karena sebagai tenaga kerja.baru
jurusan/bidang keahlian; Memenuhi umumnya taat pada aturan dan tekun
kesesuaian waktu dengan program bekerja, bagi sekolah tanggungan biaya
pelaksanaan PSG. Biasanya menjadi ringan karena selama PSG biaya
instansi/perusahsan telah menjalin kerja rutin sekolah dapat ditekan sebab proses
sama yang cukup lama selama bertahun- pembelajaran tidak berlangsung di
tahun scbagai tempat pelaksanaan PSG. sekolah, bagi siswa hasil belajar akan
lebih bermakna dan waktu untuk
4. Tanggapan siswa terhadap mencapai keahlian profesional menjadi
pelaksanaan PSG. singkat dan relatif mudah.
Berdasarkan keterangan dari siswa Tanggapan positif dunia usaha
menyatakan pembelajaran di sekolah tersebut diperkuat dengan pernyataan
selama empat semester sudah efektif, bahwa pada mereka tidak pernah
sehingga keterampilan dasar yang dimiliki menolak calon siswa PSG. Demikian pula
untuk memasuki dunia pembelajaran dan penerapan sanksi pemberhentian siswa
bekerja di DUDI sudah memenuhi yang sedang melakukan PSG tidak
standar. Meskipun demikian para siswa pernah terjadi. Hal ini merupakan salah
dengan penuh antusias mengatakan agar satu komimen mereka dalam mendidik
lebih meningkatkan kualitas program calon tenaga kerja cukup tinggi yaitu
PSG dengan mengajukan saran dengan menempatkan diri sebagai
perbaikan mutu agar: (1) Kurikulum pendidik atau pelatih. Kesungguhan pihak
materi disusun bersama antara sekolah perusahaan dalam membimbing siswa
dengan DUDI. (2) Penambahan peralatan juga terlihat dari adanya upaya pimpinan
media pembelajaran. (3) penambahan DUDI mengadakan pertemuan khusus
frekuensi pemberiaan latihan kepada dengan siswa peserta PSG (baik secara
siswa. (4) Penambahan frekuensi jam individual maupun kelompok) untuk
praktek. (5) Peningkatan bimbingan dari mengetahui aspirasi mereka, dalam hal
pihak DUDI. (6) Penempatan siswa ini terjadi proses bimbingan. Demikian
disesuaikan dengan jurusan atau pula keterlibatan mereka menanggung
1139
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
mendapatkan benang merah yang dapat dilakukan pra PSG telah ikut
mengikatkan antara keduanya dengan membantu percepatan proses
kesadaran saling membutuhkan. adaptasi terhadap kegiatan
Akhirnya dengan kerja sama ini dapat pembelajaran dan bekerja di Dunia
membuahkan output yang optimal yaitu Usaha dan Industri.
tercapainya SDM yang berkualitas sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dalam 2. Saran
pembangunan.
1. Untuk lebih mengoptimalkan
program PSG, maka perlu
D. Simpulan dan Saran ditingkatkan koordinasi agar lebih
intensif antara kedua belah pihak
1. Simpulan khususnya dalam mempertemukan
pihak DUDI dengan pihak sekolah.
Pada bab sebelumnya telah 2. Frekuensi kunjungan lapangan
diketahui dengan jelas yang menjadi perlu ditingkatkan bagi kelas awal.
hambatan dalam pelaksanaan PSG di sehingga mereka dapat dengan
SMK Negeri I Banda Aceh. Pada bagian mudah beradaptasi dan termotivasi
penulis akan menyimpulkan hasil untuk menguasai ketrampilan
penelitian sebagai hasil pemaknaan sesuai denga kenutuhan lapangan
secara menyeluruh dan terpadu tentang dan untuk memupuk semangat
pelaksanaan PSG di Sekolah Menengah kewirausahaan siswa maka
Kejuruan. pelaksanaan PSG sebaiknya
1. Pelaksanaan PSG menurut dunia terbatas pada DUDI.
usaha dan industri cukup efektif, 3. Kajian tentang masalah sumber
mereka telah terlibat dalam proses belajar di Sekolah Menengah
perencanaan dan pelaksanaan Kejuruan selalu menarik karena
program, serta telah ikut dalam pelaksanaan pendidikan dan
proses evaluasi dan pemasaran pelatihannya berbeda dengan yang
lulusan. Oleh karena itu, DUDI disekolah umum. Penelitian ini
menyambut positif tentang mengkaji sebagian dari
kelangsungan program ini. pengelolaan pendidikan dan
2. Menurut pihak sekolah, pembekalan pelatihan di Sekolah Menengah
siswa terhadap keterampilan praktis Kejuruan oleh karena itu peneliti
sebelum PSG telah dilaksanakan lain perlu meneliti lebih lanjut
melalui kerja sama antara sekolah tentang efektivitas pendidikan dan
dengan dunia usaha dan industri, pelatihan lainnya sehingga pada
demikian pula identifikasi dan akhirnya dapat diteliti sejauh mana
sosialisasi keterampilan yang tingkat efektivitas pelatihan dan
dibutuhkan kepada siswa sebelum pendidikan di Sekolah Menengah
PSG berjalan, sehingga apa yang Kejuruan secara utuh.
diajarkan sudah relevan dengan
kebutuhan DUDI, dan
pelaksanaannya sudah berjalan REFERENSI
cukup baik.
3. Bagi siswa peserta PSG, Arikunto. (1998), Organisasi dan
pelaksanaan pembelajaran di Administrasi Pendidikan Teknologi
sekolah selama ini sudah cukup dan Kejuruan, Jakarta: Ditjen
baik, meskipun mereka mengakui P2LPTK Depdikbud
perlunya pembenahan kurikulum
melalui koordinasi antara sekolah Danim, Sudarwan. (1999), Model
dengan DUDI, penambahan jam Pengelolaan Terpadu Sistem
praktek, demikian pula pengakuan Pendidikan Tenaga Kependidikan di
siswa bahwa pelatihan yang Tingkat Wilayah (Studi Tentang
1141
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
1142