Anda di halaman 1dari 8

SEMINAR INTERNASIONAL

Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

OPTIMALISASI KOMPETENSI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN


PROGRAM KEAHLIAN TATA BUSANA MENDUKUNG SUMBERDAYA MANUSIA
YANG BERKUALITAS
Oleh:
Marlina *

ABSTRACT

Perkembangan dunia pendidikan sejalan dengan perkembangan IPTEK yang demikian


pesat menuntut sumberdaya manusia yang berkualitas tinggi dalam berbagai bidang dan
jenjang termasuk dalam bidang pendidikan teknologi kejuruan, oleh karena itu
sumberdaya manusia mempunyai kualifikasi dalam pengembangan, pengelolaan dan
pelaksanaan program-program pendidikan kejuruan/pelatihan khususnya dalam bidang
pendidikan teknologi dan kejuruan sangat penting. Sumber daya manusia sebagai sosok
profesional yang pengembangan sumberdaya manusia yang sangat mendasar dalam
tatanan pendidikan, tidak dapat melepaskan dari wacana persekolahan sebagai sistem.
komponen srategis dalam sistem persekolahan adalah tenaga kependidikan khususnya
sosok guru. Dengan demikian guru sebagai sosok profesional harus dapat diakui secara
legal atas segala keahliannya serta memperoleh sertifikasi kelayakan. Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan diharapkan menghasilkan sumberdaya manusia profesional di
bidangnya untuk mendukung pembangunan, karena sumberdaya manusia adalah faktor
utama yang harus dimiliki agar pembangunan berjalan secara berkesinambungan,
dimana manusia berperan sebagai kekuatan pokok pembangunan

Keywords: Optimalisai, Kompetensi,PTK,Tata Busana, SDM

* Dosen UPI

Pendahuluan kendala besar yang tidak akan berubah


menjadi sumberdaya pembangunan,
Peningkatan kualitas sumberdaya
apabila tidak disertai kualitas yang
manusia adalah merupakan serangkaian
memadai, sehingga sumberdaya manusia
upaya untuk mewujudkan manusia
adalah faktor utama yang harus dimiliki
seutuhnya dan masyarakat Indonesia
agar pembangunan berjalan secara
seluruhnya. Dengan demikian
berkesinambungan, dimana manusia
peningkatan kualitas sumberdaya
berperan sebagai kekuatan pokok
manusia meliputi pembangunan manusia
pembangunan.
sebagai insan dan sebagai sumberdaya
Pemerintah telah menegaskan bahwa
manusia pembangunan, merupakan
dalam rangka meningkatkan kualitas
kesatuan yang tidak terpisahkan.
sumberdaya manusia Nasional dengan
Uraian di atas menunjukkan bahwa mengoptimalisasikan pendidikan terutama
kualitas sumberdaya manusia di pendidikan kejuruan, karena dalam Era
Indonesia secara konseptual sudah dilihat Globalisasi yang berlangsung sekarang,
sebagai suatu kesatuan yang utuh, yang telah memicu setiap negara (termasuk
melibatkan beberapa aspek tumbuh Republik Indonesia) untuk meningkatkan
kembang individu. Peningkatan mutu mutu baik yang berupa barang maupun
sumberdaya manusia adalah bagian jasa agar dapat bersaing pada pasar
integral dari pembangunan bangsa. domestik (nasional) maupun pasar global
Kualitas manusia dan masyarakat (internasional). Untuk meningkatkan
merupakan masalah Nasional yang kualitas mutu produk yang dihasilkan
semakin penting, dalam memasuki abad kalangan dunia usaha memerlukan
ke 21, serta kualitas penduduk adalah tenaga kerja berkualitas dan memiliki

893
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

kompetensi yang dipersyaratkan oleh sewaktu melaksanakan praktek kerja


dunia usaha/kalangan industri. industri. Untuk mereka yang mempunyai
Dengan diberlakukannya APEC dan minat bekerja mandiri tersebut perlu
AFTA, maka akan terbuka pasar tenaga diberikan bekal pengetahuan tentang
dikawasan APEC dan AFTA. Maksudnya kewirausahaan. Maksudnya adalah kalau
tenaga kerja Indonesia dapat memasuki mereka benar-benar akan bekerja mandiri
pasar tenaga kerja di negara-negara yang mereka harus mengerti dan sadar akan
turut dalam APEC dan AFTA, namun keuntungan yang bisa mereka raih dan
sebaliknya tenaga kerja negara-negara kemungkinan resiko yang mereka akan
tersebut dapat memasuki pasar kerja di alami, sejalan dengan tujuan SMK
Indonesia. Konsekwensi dari hal tersebut mempersiapkan peserta didik agar dapat
adalah negara dan bangsa Indonesia bekerja, baik secara mandiri atau mengisi
harus menyiapkan tenaga kerja yang lowongan pekerjaan yang ada, sebagai
berkemampuan dan profesional tenaga kerja tingkat menengah sesuai
diberbagai bidang agar tidak menjadi kuli dengan keahliannya.
dinegara sendiri, syukur alhamdulillah bila
dapat memasuki pasar tenaga kerja Identifikasi Masalah
profesional di luar negeri (tidak hanya
Masalah utama dalam pengembangan
sebatas tenaga pembantu rumah tangga).
sumberdaya manusia pendidikan
Salah satu untuk menyiapkan tenaga
teknologi dan kejuruan masih mengalami
kerja profesional adalah pendidikan
berbagai hambatan diantaranya
teknologi kejuruan dan sekolah- sekolah
kurangnya minat masyarakat untuk
kejuruan (SMK)
memilih sekolah kejuruan dibanding
Tugas utama Sekolah Menengah
dengan minat untuk masuk sekolah
Kejuruan (SMK) adalah untuk
umum, dan dalam pengembangan
menghasilkan tenaga kerja profesional
kompetensi kewirausahaan di SMK
yang dapat diserap oleh dunia
Kelompok Pariwisata adalah masih
usaha/kalangan industri. Dengan adanya
kurangnya minat siswa untuk bekerja
perkembangan tuntutan seperti yang
secara mandiri sebagai wirausahawan di
diuraikan di atas, maka tugas SMK adalah
bidang jasa busana. Padahal sesuai
untuk menghasilkan tenaga kerja yang
konsep dan tujuan pendidikan di SMK
berkemampuan dan memiliki kualitas
Kelompok Pariwisata, yaitu mendidik dan
minimal sama dengan standar kompetensi
menghasilkan siswa yang siap untuk
yang dipersyaratkan oleh dunia
bekerja di bidang jasa busana, maka
usaha/kalangan industri.
minat berwirausaha sudah sedini mungkin
Untuk menghasilkan mutu lulusan SMK
ditumbuhkan melalui materi-materi
seperti diuraikan di atas, SMK perlu
produktif untuk keterampilan siswa
melakukan re-engineering dalam
berwirausaha dan materi-materi adaptif
pendekatan dan metoda pembelajaran
untuk pengetahuan berwirausaha, seperti
yang selama ini dilakukan secara
materi kewirausahaan.
tradisional. SMK perlu pengembangan
program pembelajaran yang Untuk dapat berwirausaha seorang
memungkinkan secara maksimal siswa siswa harus mampu mengantisipasi
dapat menguasai kompetensi generik peluang-peluang bisnis, mampu
(kemampuan intelektual). Kompetensi mempersiapkan bekal berupa sikap
keterampilan/keahlian menurut bidang mental dan menguasai beberapa
studinya serta menanamkan sikap keterampilan, misalnya keterampilan di
profesional dan etos kerja yang tangguh. bidang tata busana, komputer dan
Tidak semua siswa mempunyai cita-cita keterampilan-keterampilan lainnya. Agar
akan menjadi karyawan atau tenaga kerja siswa mau berwirausaha faktor utama
semata, hal ini sangat bagus untuk adalah sikap kepemimpinan, kreativitas,
mereka yang tertarik untuk bekerja percaya diri, jujur dan bertanggung jawab
mandiri dengan bekal keterampilan dan serta keberanian menghadapi resiko.
keahlian yang didapat di sekolah dan

894
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Masalah/Permasalahan penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan


perberdayaan sumberdaya pendidikan
Masalah pendidikan di Indonesia dapat
dalam pengembangan kurikulum sekolah.
dikelompokkan menjadi tiga yaitu 1)
Kurikulum berbasis kompetensi yang
Masalah kurikulum, 2) Sarana dan 3)
disosialisasikan di Sekolah Menengah
Pembelajaran. Masalah kurikulum di
Kejuruan berorientasi pada: 1) hasil dan
tingkat menengah mencakup tujuan
dampak yang diharapkan muncul pada diri
pendidikan, materi pendidikan, metode
peserta didik melalui serangkaian
pendidikan, supervisi/inspeksi, evaluasi,
pengalaman belajar yang bermakna, dan
sistem persekolahan. Permasalahan
2) keberagaman yang dapat
sarana meliputi masalah perundang-
dimanifestasikan sesuai dengan
undangan, kebijakan pendidikan,
kebutuhannya. Rumusan kompetensi
organisasi dan administrasi. Sedangkan
dalam kurikulum SMK merupakan
permasalahan pembelajaran meliputi
pernyataan apa yang diharapkan dapat
masalah umum, masalah beasiswa, dan
diketahui, disikapi, atau dilakukan siswa
penyempurnaan administrasi.
dalam setiap tingkatan kelas dan sekolah,
Salah satu masalah program serta sekaligus menggambarkan
pendidikan kejuruan kelompok pariwisata kemajuan siswa yang dicapai secara
adalah standar kompetensi. bertahap dan berkelanjutan untuk menjadi
Pengembangan standar kompetensi akan kompeten. Kurikulum berbasis kompetensi
memudahkan dalam penilaian memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
keterampilan dari setiap siswa. Standar 1. Menekankan pada ketercapaian
keterampilan dijadikan dasar untuk kompetensi siswa baik secara
pengembangan kurikulum dan sistem individual maupun klasikal
pengujian. Selain itu, pengembangan 2. Berorientasi pada hasil belajar (learning
sistem berbasis kompetensi akan outcomes) dan keberagaman
mempermudah penyelenggaraan 3. Penyampaian dalam pembelajaran
pendidikan dalam menerapkan sistem menggunakan pendekatan dan metode
pendidikan yang luwes dan dirancang yang bervariasi
atas dasar tiga konsep: artikulasi antar 4. Sumber belajar bukan hanya guru,
program, transfer kredit dari satu program tetapi juga sumber belajar lainnya yang
ke program lainnya serta pengakuan hasil memenuhi unsur edukatif
belajar awal melalui pengujian 5. Penilaian menekankan pada proses
(Depdikbud, 1995). Khusus kompetensi dan hasil belajar dalam upaya
kewirausahaan menghadapi banyak penguasaan atau pencapaian suatu
masalah diantaranya adalah minat siswa kompetensi.
terhadap mata pelajaran tersebut. Rumusan kompetensi tersebut di atas,
merupakan realisasi dari tujuan SMK,
Kajian Teoritik termasuk di dalam SMK kelompok
A. Pengembangan Kompetensi Pariwisata Program Keahlian Tata Busana
yaitu menyiapkan siswa/tamatan sebagai
Kompetensi merupakan pengetahuan, berikut:
keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang 1. Memasuki lapangan kerja serta
merefleksikan dalam kebiasaan berpikir mengembangkan sikap profesional
dan bertindak. Kebiasaan berpikir dan dalam lingkup keahlian Tata busana
bertindak secara konsisten dan terus 2. Mampu mimilih karir, mampu
menerus dapat memungkinkan seseorang berkopetensi dan mapu
untuk menjadi kompeten, dalam arti mengembangkan diri dalam lingkup
memiliki pengetahuan, keterampilan dan keahlian Tata Busana
nilai-nilai sadar untuk melakukan sesuatu. 3. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah
Kurikulum berbasis kompetensi untuk mengisi kebutuhan dunia usaha
merupakan perangkat rencana dan dan industri pada saat ini maupun
pengaturan tentang kompetensi dan hasil masa yang akan datang dalam lingkup
belajar yang harus dicapai siswa, keahlian Tata Busana

895
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

4. Menjadi warga negara yang produktif, memrcahkan masalah atau melaksanakan


adaptif dan kreatif. tugas dengan kondisi yang berbeda.
(Depdikbud,1999:2) Adapun struktur standar kompetensi:
Pengembangan kompetensi lulusan 1. Standar kompetensi merupakan
SMK dapat tercapai secara optimal sejumlah unit kompetensi yang
apabila ditunjang oleh guru yang memiliki diperlukan untuk melaksanakan,
kompetensi di dalam melakukan proses melakukan pekerjaan tertentu
pembelajaran. Kompetensi yang perlu 2. Unit kompetensi merupakan uraian
dimiliki oleh guru SMK dalam fungsi dan tugas atau pekerjaan yang
melaksanakan pembelajaran tersebut mendukung tercapainya standar
adalah: kompetensi
1. Kompetensi akademik 3. Sub kompetensi merupakan sejumlah
Kompetensi akademik ini berkenaan fungsi tugas atau pekerjaan yang
dengan kemampuan penguasaan mendukung ketercapaian unit
materi ajar yang akan disampaikan kompetensi dan merupakan aktivitas
pada peserta didik melalui interaksi yang dapat diamati
belajar mengajar di kelas berdasarkan 4. Kriteria unjuk kerja merupakan
metode yang tepat pernyataan sejauh mana sub
2. Kompetensi profesional kompetensi yang dipersyaratkan
Kompetensi ini merupakan kemapuan tersebut terukur berdasarkan pada
yang terkait langsung dengan tingkat yang diinginkan.
tugasnya. Untuk membentuk 5. Persyaratan unjuk kerja merupakan
kompetensi ini pengalaaman belajar pernyataan kondisi atau konteks
para guru SMK perlu disertai dengan dimana kreteria unjuk kerja tersebut
contoh-contoh performance yang diaplikasikan
cukup memadai. 6. Acuan penelitian merupakan
3. Kompetensi hasil atau konsekuensi pernyataan kondisi atau konteks
Kompetensi yang dimaksud adalah sebagai acuan dalam melaksanakan
kemampuan yang dimiliki oleh guru, penilaian
dimana akan diuji akibat yang dialami Menyadari akan adanya tantangan
selama dalam pelaksanaan pendidikan sekaligus peluang dalam era globalisasi,
antara lain dalam bentuk perubahan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
tingkah laku, keterampilan, bakat, dan KADIN Indonesia, ikut berpartisipasi
kepribadian, prestasi dalam dalam pengembangan penyelenggaraan
melaksanakan tugas kependidikannya. pendidikan kelompok bidang keahlian tata
busana. Tujuan standar kompetensi
B. Standar Kompetensi Bidang bidang keahlian tata busana diharapkan:
Keahlian Tata Busana 1. Untuk institusi pendidikan dan pelatihan
Standar kompetensi adalah a. Memberikan informasi untuyk
pernyataan tentang keterampilan dan pengembangan program dan
pengetahaun serta sikap yang harus kurikulum
dimiliki oleh seseorang untuk b. Sebagai acuan dalam
mengerjakan suatu pekerjaan atau tugas penyelenggaraan pelatihan
sesuai dengan unjuk kerja yang penilaian, sertifikasi
dipersyaratkan. Dengan kata lain standar 2. Untuk dunia usaha/industri dan
komprtensi dapat pula diuraikan sebagai penggunaan tenaga kerja
kemapuan sesorang tentang bagaimana a. Membantu dalam rekrutmen
mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan, b. Membantu penilaian unjuk kerja
bagaimana mengorganisasikannya agar c. Dipakai untuk membuat uraian
pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan, jabatan
apa yang harus dilakukan bilamana terjadi d. Untuk mengembangkan program
sesuatu yang berbeda dengan rencana pelatihan yang spesifik, berdasarkan
semula, bagaimana menggunakan kebutuhan dunia usaha/industri jasa
kemampuan yang dilikinya untuk tata busana

896
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Kompetensi bidang keahlian tata


busana, meliputi pemahaman karakteristik
dan subtansi ilmu bidang tata busana,
menguasai disiplin ilmu bidang keahlian Pengembangan Sistem
tata busana dalam konteks yang lebih Pengujian
luas dengan ilmu-ilmu yang terkait dengan Dan Sertifikasi
kehidupan keluarga, masyarakat dan
lingkungannya, menggunakan metodologi Sumber : Depdikbud, 2003
ilmu bidang keahlian tata busana, baik
untuk memverifikasi dan memantapkan Pembahasan
pemahaman maupun untuk mendapatkan Perkembangan ilmu pengetahuan dan
kompetensi-kompetensi keahliannya. teknologi berlangsung dengan cepat, oleh
Standar kompetensi dalam sistem karena itu pola kurikulum pendidikan
pendidikan teknologi dan kejuruan, pada teknologi kejuruan hendaknya
dasarnya merupaakn suatu bidang memberikan kemampuan yang
keahlian, dan merupakan salah satu sub memungkinkan untuk memiliki
sistem dari sistem pendidikan dan kemampuan berkembang, karena jika
pelatihan kejuruan nasional yang diorientasikan pada perubahan teknologi,
memberikan informasi tentang standar maka lulusan akan selalu tertinggal dari
minimal kompetensi yang dibutuhkan oleh kebutuhan masyarakat. Tugas utama
suatu sektor industri atau usaha, adapaun bidang pendidikan teknologi kejuruan
kedudukan standar kompetensi dapat adalah untuk menghasilkan tenaga kerja
dilihat pada bagan di bawah ini: profesional yang dapat diserap oleh dunia
usaha/kalangan industri. Dengan adanya
perkembangan tuntutan seperti yang
Badan Otorisasi Nasional diuraikan di atas, maka tugas pendidikan
Dalam Bidang teknologi kejuruan adalah untuk
Diklat Dari Interdep dan menghasilkan tenaga kerja yang
Industri berkemampuan dan memiliki kualitas
Sebagai Pengaruh Kebijakan minimal sama dengan standar kompetensi
Nasional yang dipersyaratkan oleh dunia
usaha/kalangan industri.
Elemen-elemen kompetensi meliputi; a)
landasan kepribadian, b) penguasaan ilmu
dan keterampilan, c) kemampuan
Pengambangan Standar berkarya, d) sikap dan prilaku berkarya
Kompetensi menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu
Berdasar Pada Kebutuhan dan keterampilan yang dikuasai, dan e)
Industri/Usaha pemahaman kaidah berkehidupan
Oleh Kelompok Profesi bermasyarakat sesuai dengan pilihan
keahlian dalam berkarya. Adapun
kompetensi pendidikan teknologi kejuruan
memiliki ciri-ciri, antara lain yaitu: memiliki
kepribadian prima, memiliki kemampuan
Pengembangan untuk memotivasi peserta didik,
Kurikulum Berdasar menguasai basa asing (minilal satu
Standar Kompetensi bahasa), memiliki kemampuan untuk
mengekspresikan gagasan-gagasan,
memiliki kemampuan menggunakan
media informasi terkini, memiliki
kemampuan merencanakan dan
Pengembangan Bahan Ajar mengelola perubahan, memiliki
dan Modul kemampuan manajmen yang berbasis
kewirausahan

897
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Semua individu memiliki minat yang mampu berkomunikasi dengan baik, dan
merupakan bagian dari kepribadian unik 4) Membangun keluarga menjadi sebuah
dalam diri seseorang. Menurut Slameto perusahaan mini, sesuai usaha yang
(1995) “minat tidak dibawa sejak lahir, sudah ada atau yang ingin dikembangkan
melainkan diperoleh kemudian”. Artinya (Soemanto,1999).
minat terhadap suatu aktivitas diperoleh
melalui proses belajar yang dilakukan 1. Tantangan
seseorang dengan perasaan senang Sistem pendidikan menghadapi
untuk melakukan aktivitas tersebut. tantangan mendasar karena
Proses belajar dalam hal ini artinya proses kecenderungan adanya pergeseran
tumbuhnya minat dalam diri seseorang struktur ekonomi, ketenagakerjaan, serta
terjadi karena adanya proses mengenal. pengetahuan dan keterampilan kerja
Memahami dengan melakukan sebagai pengaruh dari globalisasi.
pemusatan perhatian terhadap suatu Tantangan pertama adalah semakin
aktivitas tertentu dalam hal ini latihan dirasakan perlunya orientasi nilai tambah
berwirausaha kemudian berbuat untuk yang akan meningkatkan keunggulan
mencapai tujuan yang diharapkan. kompetitif bangsa Indonesia. Orientasi
Pengertian wirausaha nilai tambah tersebut hanya dapat dicapai
(entrepreneurship) adalah orang yang dengan keunggulan kualitas SDM dalam
mampu melihat adanya peluang usaha menguasai ilmu pengetahuan dan
dan kemudian melakukan aktivitas untuk teknologi. Tantangan kedua adalah
memanfaatkan peluang tersebut terjadinya transpormasi masyarakat
(Alma,2002). Sedangkan minat adalah Indonesia dari masyarakat agraris ke
kecenderungan dan keinginan yang masyarakat industri, transpormasi ini
sangat tinggi atau keinginan yang besar menyebabkan munculnya jenis-jenis
terhadap sesuatu (Muhibbin,2001). pekerjaan baru yang memerlukan
Pengembangan minat berwirausaha keterampilan khusus.
kepada siswa dapat memberi motivasi Tantangan utama dalam
yang kuat untuk maju dan berkembang. pengembangan kompetensi berwirausaha
Pengembangan tersebut dapat dilakukan adalah bagaimana melalui proses
melalui sistem pengajaran di lingkungan mengajar di SMK kelompok pariwisata
sekolah maupun keluarga siswa. Untuk program keahlian tata busana setiap guru
pengembangan minat tersebut, SMK dan lingkungan pembelajaran mampu
kelompok pariwisata program keahlian menumbuhkan motivasi dan minat siswa
tata busana menempuh berbagai jalan di untuk berwirausaha. Untuk mencapai
antaranya adalah pelibatan siswa secara tujuan tersebut, minat juga harus
langsung dalam kegiatan usaha busana dimotivasi, agar seseorang dengan
mulai dari pemasaran, penerimaan senang melakukan proses pengenalan,
pesanan, pelaksanaan/pengerjaan pemahaman dan pemusatan perhatian
pesanan dan juga berkomunikasi dengan terhadap suatu aktivitas. “Motivasi
konsumen. Sedangkan untuk memotivasi merupakan kekuatan mental yang menjadi
minat siswa di lingkungan keluarga penggerak untuk mengetahui sesuatu
diperoleh melalui: 1) Penciptaan obyek, sehingga menjadi daya tarik dan
hubungan erat dan serasi dalam anggota pada akhirnya akan menimbulkan minat”
keluarga terutama dilibatkan dalam (Slameto,1995).
mengatasi persoalan keluarga, sehingga Motivasi sebagai kekuatan mental
siswa terlatih untuk mencari jalan keluar individu pada dasarnya dapat dibedakan
dari suatu permasalahan. 2) Penciptaan menjadi dua jenis yaitu motivasi primer
kesibukan yang bermanfaat dan berhasil dan motivasi sekunder. Motivasi primer
guna untuk bekal hidup anggota keluarga, adalah motivasi yang didasarkan pada
sehingga siswa mempunyai pengalaman kesadaran individu. Motivasi ini pada
kerja, 3) Meluangkan waktu untuk adanya umumnya berasal dari segi biologis atau
pertemuan antar anggota keluarga untuk jasmani manusia. Motivasi sekunder
saling memberi informasi, sehingga siswa adalah motivasi yang dipelajari, artinya

898
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

manusia harus melakukan suatu tuntutan relevansi dengan dunia


semaksimal mungkin untuk memperoleh kerja/industri, maka masalah hubungan
hasil yang optimal. Usaha yang dimaksud antara lembaga pendidikan dengan dunia
dalam motivasi ini adalah usaha untuk kerja/industri merupakan suatu ciri
mau belajar dan bekerja untuk karakteristik yang penting bagi pendidikan
menghasilkan suatu jasa yang kejuruan. Perwujudan hubungan timbal
diharapkan. balik berupa kesediaan dunia
Minat juga tumbuh karena adanya kerja/industri, menampung peserta didik
motivasi yang bersifat internal dan untuk mendapat kesempatan pengalaman
motivasi yang bersifat eksternal. Motivasi belajar di lapangan kerja/industri,
yang bersifat internal adalah motivasi informasi kecenderungan
yang berasal dari dalam diri seseorang, ketenagakerjaan yang merupakan bahan
antara lain motivasi karena doringan untuk dijabarkan ke dalam perencanaan
pribadi dan pengalaman pribadi. dan implementasi program pendidikan,
Sedangkan motivasi yang bersifat dan bentuk-bentuk kerjasama lainnya
eksternal, adalah motivasi yang berasal yang saling menguntungkan, sesuai
dari luar diri seseorang, antara lain dengan tujuan SMK mempersiapkan
motivasi karena pengalaman belajar, peserta didik agar dapat bekerja, baik
dukungan keluarga, lingkungan sekolah secara mandiri atau mengisi lowongan
serta keadaan lingkungan tempat tinggal. pekerjaan yang ada, sebagai tenaga kerja
Sifat motivasi ini menentukan tingkat menengah sesuai dengan
keberhasilan seseorang dalam keahliannya.
menumbuhkan minat dalam mencapai Peluang usaha di bidang industri jasa
suatu tujuan atau obyek tertentu. Minat busana akan semakin terus berkembang
yang tidak termotivasi tidak akan tumbuh dan semakin menantang karena adanya
optimal dalam diri seseorang. Semua jenis perubahan pola konsumsi dan pola
aktivitas dalam kehidupan ini dapat hubungan antar personal manusia. Pola
terlaksana sesuai tujuan apabila ada konsumsi masyarakat terus berubah
minat yang termotivasi. “Minat yang sejalan dengan semakin sedikitnya
termotivasi ini sebaiknya digerakkan sejak alokasi waktu sebuah keluarga untuk
awal, misalnya pada saat masih di bangku membuat busana sehingga menyebabkan
sekolah. Ahli pendidikan berpendapat semakin banyaknya masyarakat yang
bahwa cara yang efektif untuk mengupahkan dalam pembuatan busana
membangkitkan minat pada suatu subyek atau membeli jadi. Hal ini menuntut
yang baru adalah dengan memotivasi kesiapan industri jasa busana untuk
minat yang telah ada” (Slameto,1995). memenuhi permintaan konsumen dalam
Salah satunya adalah minat berwirausaha jumlah dan mutu yang memadai. Selain
pada siswa, tujuan menumbuhkan minat itu berkembangnya hubungan antar
berwirausaha pada siswa adalah personel masyarakat yang menjadikan
membangun sikap mental yang tangguh diplomasi busana menjadi bagian dari
pada diri siswa dalam menghadapi gaya hidup dan penguat kegiatan bisnis
tantangan perekonomian bangsa dengan mereka merupakan peluang yang tidak
memahami konsep-konsep berwirausaha. bisa dilewatkan. Oleh karena itu peranan
SMK Kelompok Pariwisata, Program
2. Peluang Keahlian Tata Busana semakin penting
Pendidikan kejuruan adalah sebagai lumbung pengahasil sumberdaya
merupakan pendidikan yang memiliki sifat manusia di bidang penyedia keahlian jasa
untuk menyiapkan penyediaan tenaga busana, untuk dapat mengaktualisasikan
kerja, Untuk itu maka orientasi dirinya sebagai penghasil tenaga kerja di
pendidikannya harus tertuju pada output Bidang Keahlian Busana yang mandiri
atau lulusannya yang dapat dipasarkan di sebagai wirausahawan yang tanggap dan
pasar kerja. Erat kaitannya dengan tangguh.
masalah mahalnya penyelenggaraan
pendidikan kejuruan, dan tingginya

899
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Simpulan kewirausahaan juga yang paling penting


Pendidikan Teknologi dan Kejuruan adanya uasaha yang sangat sistematis
diharapkan menghasilkan dumberdaya untuk terus meningkatkan minat dan
manusia profesional di bidangnya untuk motivasi siswa terhadap budaya
mendukung pembangunan. Standar “kewirausahaan”. Sehingga jiwa
kompetensi adalah pernyataan tentang wirausaha sudah mendarah daging dalam
apa yang harus dimiliki oleh seseorang setiap gerak langkah siswa.
agar mampu melakukan suatu pekerjaan REFERENCE
di tempat kerja/industri, sehingga standar Alma Buchari. (2002). Kewirausahaan.
tersebut dirancang untuk mencakup Bandung .Alfabeta
secara detail tentang kemapuan yang Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
mungkin dibituhkan untuk seseorang (1999) Kurikulum Sekolah Menengah
dalam melaksanakan suatu tugas Kejuruan. Jakarta.
Kurikulum bukanlah harga mati, tetapi
Departemen Pendidikan Menengah
merupakan pedoman, dimana
Kejuruan. 2003. Standar Kompetensi
pelaksanaannya harus melihat perbahan
Nasional (SKN) Bidang Keahlian Tata
yang terjadi dilapangan kerja. Kurikulum
Busana. Jakarta:Depdikbud
harus menggambarkan pengalaman
belajar siswa yang bertujuan mencapai Departemen Pendidikan Nasional. (2002).
kompetensi yang diinginkan sehingga Kurikulum Berbasis Kompetensi.
memiliki efektifitas yang relevan dengan Jakarta:Pusat Kurikulum Balitbang
kebutuhan lapangan kerja. Efektifitas Departemen Pendidikan Nasional. (2003).
belajar siswa berkaiatan dengan materi Pola Pengembangan Kurikulum
yang dikaji bersifat kontekstual dan Berbasis Kompetensi Program Studu.
bermakna, hal ini berarti bahwa kurikulum Jakarta:LPTK-PKT jenjang S.1
harus mampu menjangkau arah
perubahan yang terjadi di masyarakat, Muhibbin Syah. (2001) Psikologi Belajar.
yang selama ini sekolah masih kurang Jakarta. Logos Wacana Ilmu.
membekali siswa untuk kebutuhan nyata Mulyasa. (2002). Kurikulum Berbasis
di masyarakat. Saat ini persaingan kerja Kompetensi. Bandung: Remaja
semakin kental, tantangan semakin berat, Rosdakarya
persyaratan kerja semakin hebat dimana Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-faktor
akan lebih banyak diterima orang-orang yang Mempengaruhi. Jakarta. Rineka
yang terampil di bidangnya dan mampu Cipta.
berkomunikasi dalam bahasa Inggris serta Soemanto, Wasty. (1999). Pendidikan
mempunyai penalaran yang tinggi. Kewirausahaan. Jakarta. Bumi Karsa.
Kewirausahaan adalah merupakan Sudarsono, FX, dkk. (2003) Paduan
konpetensi kunci bagi SMK Kelompok Penyelenggaraan Program Sertifikasi
Pariwisata, Program Keahlian Tata Kompetensi Mengajar. Jakarta:
Busana. Untuk itu kepada siswa harus Depdiknas
sejak dini untuk dibiasakan dan diciptakan Kompas. (2002). 17 April, hal 19. Untuk
lingkungan baik di sekolah dan juga Memperbaiki Mutu Pendidikan
dilingkungan keluarga yang mendorong Nasional Kembalikan Pendidikan Pada
siswa untuk bisa mengaktualisasikan Masyarakat.
dirinya sebagai calon wirausahawan yang Kompas. (2003.) 27 April, hal 9.
sejati. Cara yang dapat ditempuh selain Peningkatan Mutu Pendidikan Perlu
melalui pemberian kompetensi Dukungan Guru Terampil.

900

Anda mungkin juga menyukai