Anda di halaman 1dari 36

Sumber: bdcmagazine.

com
KATA PENGANTAR

Bahan ajar Kewirausahaan di Era Milenium dan Revolusi Industri 4.0


merupakan salah satu materi pembelajaran yang dibahas pada Diklat Produk Kreatif
dan Kewirausahaan Bagi Calon Instruktur Nasional. Diklat ini dilaksanakan dalam
rangka membekali Instruktur Nasional untuk dapat melakukan transfer of knowledge
kepada Guru Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan pada Pusat Belajar
(PB) yang telah ditetapkan.
Diklat ini diselenggarakan sebagai bagian dari program peningkatan
kompetensi guru yang ditetapkan sebagai Instruktur Nasional untuk Mata Pelajaran
Produk Kreatif dan Kewirausahaan. Melalui proses tranfer of knowledge yang
dilaksanakan oleh Instruktur Nasional kepada Guru PKK, diharapkan penerapan
pembelajaran kewirausahaan di SMK berjalan sesuai dengan tuntutan perubahan
zaman. Kita sudah berada di era milenium, dimana perubahan dalam segala bidang
terus berlangsung, termasuk perubahan kondisi bisnis. Perubahan itu terutama oleh
terjadinya revolusi industriyang bergeser dari 3.0 menjadi 4.0.Untuk itu, diharapkan
penerapan pembelajaran kewirausahaan seyogyanya mengikuti perkembangan
pengetahuan dan konteks dalam dunia bisnis saat ini.
PPPPTK BMTI sebagai salah satu lembaga di bawah Direktorat Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan, memiliki tugas dan fungsi mengembangkan dan
memberdayakan guru/pendidik dan tenaga kependidikan. Tugas dan fungsi tersebut
termasuk mengintegrasikan hal-hal terkait penciptaan wirausaha-wirausaha baru
tamatan SMK melalui pembekalan pengetahuan dan pengalaman empirik tentang
kewirausahaan.
Kiranya bahan ajar ini bermanfaat dan dapat memberikan pengalaman serta
wawasan baru bagi Instruktur Nasional, khususnya, dan Guru Mata Pelajaran Produk
Kreatif dan Kewirausahaan pada SMK sasaran, umumnya.
Salam Entrepreneur!
Cimahi, November 2018
Kepala PPPPTK BMTI,

Drs. Marthen K. Patiung, M.M


NIP 19590416 198603 1 002
i
TARGET KOMPETENSI
Mampu mengkonstruksi konsep kewirausahaan era milenium dan revolusi industri
4.0 melalui diklat Produk Kreatif dan Kewirausahaan bagi Guru Kewirausahaan dan
Guru Produktif SMK pada Pusat Belajar yang telah ditetapkan.

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melalui proses diskusi, tanya-jawab, dan penugasan, pada akhir
pembelajaran, peserta diharapkan dapat,
1. menelaah karakteristik kewirausahaan era milenium dan revolusi industri 4.0;
2. merekonstruksi pembelajaran kewirausahaan secara konteks tuntutan
perubahan era milenium dan revolusi industri 4.0

A. PENGANTAR
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah
satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan
pendidikan kejuruan jenjang pendidikan menengah
sebagai lanjutan dari SMP/MTs atau bentuk lain yang
sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui
sama/setara SMP/MTs. (UU Nomor 20 Tahun 2013, Pasal 18
ayat [3]).Pembangunan pendidikan, khususnya pendidikan menengah kejuruan
dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta didik agardapat mengisi lapangan kerja
dalam bidang tertentu. Sebagaimana dinyatakan oleh Pavlova (2009) bahwa tradisi
dari pendidikan kejuruan adalah menyiapkan siswa untuk bekerja. Pendidikan dan
pelatihan kejuruan/vokasi adalah pendidikan yang menyiapkan terbentuknya
keterampilan, kecakapan, pemahaman, perilaku, sikap, kebiasaan kerja, dan
apresiasi terhadap pekerjaan-pekerjaan yang dibutuhkan oleh masyarakat/dunia
usaha/industri. Apresiasi terhadap pekerjaan sebagai akibat dari adanya kesadaran
bahwa orang hidup butuh bekerja merupakan bagian pokok dari pendidikan
kejuruan. Pendidikan kejuruan tidak bermakna ketika masyarakat dan peserta didik
tidak mengapresiasi dan memberikan perhatian terhadap pekerjaan-pekerjaan dan
dan prosedur atau cara kerja yang benar dan produktif sebagai bagian yang harus
dijiwai.

1
Keberadaan SMK terus mendapatkan perhatian Pemerintah untuk terus
ditumbuhkembangkan agar mampu menghasilkan tamatan yang kompeten pada
bidang yang ditekuni/diperlajarinya dan siap berkompetisi untuk mengisi peluang
kerja di tingkat lokal, nasional, dan global. Perhatian Pemerintah tersebut telah
dituangkan melalui terbitnya Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan
Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
Selain mempersiapkan tamatan SMK untuk siap memasuki dunia kerja, mereka
juga dibekali dengan kemampuan dan pengalaman yang berorientasi pada praktik
pembentukan sikap dan mental serta menyiapkan mereka untuk menjadi Calon
Juragan atau Wirausaha. Dengan demikian, mereka ikut menciptakan lapangan kerja
dan turut membangun dan memperkuat ekonomi dan pembangunan Indonesia.

Gambar 2. Peluang Tamatan SMK


(Sumber: Paparan Direktur PSMK, Dr. Bakrun, M.M_ Coaching Pendampingan SMK
Pelaksana Program Revitalisasi)

Tamatan SMK yang semakin bertambah jumlahnya harus dapat dipenuhi


dengan penyediaan peluang kerja. Berdasarkan data statistik dari Pusat Data dan
Statistik Pendidikan dan Kebudayaan (PDSPK) tahun 2017,tamatan SMK tahun
2017/2018 sebesar 1.300.521 tamatan.Menurut Ahli Ekonomi, bahwa setiap
pertumbuhan ekonomi sebesar 1%, dapat menciptakan peluang kerja sejumlah
500.000. Fakta menunjukkan bahwa kemampuan penyerapan tamatan terbatas.

2
Penyebab utama, adalah ketidaksadaran atas terjadinya perubahan besar-besaran
pada industri manufaktur dan industri jasa (lihat gambar 3). Perubahan itu yakni
karena berkembangnya teknologi digitalisasi, computing power dan data analytic
yang melahirkan terobosan baru dan mengejutkan di berbagai bidang, sehingga
men-disrupsi kehidupan masyarakat termasuk bisnis-bisnis yang ada (Presiden RI
Joko Widodo, 16 Februari 2018, sumber: www.merdeka.com). Revolusi industri telah
mendorong perubahan dalam bentuk inovasi-inovasi baru dan membentuk
fenomena-fenomena baru, berupa perubahan yang tidak terduga.

Gambar 3. Potensi Tenaga Kerja


(Sumber: Bahan Tayang Ananto K. Seta, Coaching Pendampingan SMK Pelaksana Program
Revitalisasi)

Untuk itu, Guru PKK harus mampu mengikuti perkembangan dan


mengantisipasi perubahan yang terjadi. Guru tidak lagi menjalankan pembelajaran
secara konvensional, tetapi berbasis pada tuntutan kebutuhan belajar terkini Abad
21. Guru Guru Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan harus mampu
menstimulasi kemampuan berpikir peserta didik yang menjadi kecakapan abad 21.
Kecakapan itu, adalah literasi, kompetensi, dan karakter. Kompetensi berkaitan
dengan Learning Skills yaitu Kerangka 4Cs (creativity thinking, critical thinking and
problem solving, communication, collaboration).

3
Tabel 1. Kompetensi Abad 21

Framework 21st Century


Kompetensi Abad 21
Skills
Pesera didik dapat menghasilkan, mengembangan, dan
Creativity Thinking and
mengimplementasikan ide-ide mereka secara kreatif baik secara
Innovation
mandiri maupun berkelompok
Peserta didik dapat mengidentifikasi, manganalisisi,
menginterpretasikan, dan mengevaluasi bukti-bukti, argumentasi,
Critical Thinking and
klaim dan data-data yang tersaji secara luas melalui pengkajian
Problem Solving
secara mendalam serta merefleksikannya dalam kehidupan sehari-
hari
Peserta didik dapat mengkomunikasikan ide-ide dan gagasan
Communication
secara efektif menggunakan media lisan, tertulis, maupun teknologi
Peserta didik dapat bekerja sama dalam sebuah kelompok dalam
Collaboration
memecahkan permasalahan yang ditemukan

Secara operasional, 4C ini dijabarkan dalam empat kategori langkah, yakni:


pertama, cara berpikir, termasuk berkreasi, berinovasi, bersikap kritis, memecahkan
masalah, membuat keputusan, dan belajar pro-aktif. Kedua, cara bekerja, termasuk
berkomunikasi, berkolaborasi, bekerja dalam tim. Ketiga, cara hidup sebagai warga
global sekaligus lokal; dan keempat, alat untuk mengembangkan ketrampilan abad
21, yakni teknologi informasi, jaringan digital, dan literasi.Implikasi dari hal
tersebut,telah dilakukan penataan pada mata pelajaran yang ada pada Struktur
Kurikulum SMK, termasuk mengubah nama mata pelajaran Prakarya dan
Kewirausahan menjadi Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) dan
menempatkannya sebagai salah satu bagian penting dalam kelompok mata
pelajaran peminatan (C3). Dengan demikian diharapkan orientasi pembelajaran yang
mengarah mengarahkan kemampuan peserta didik menghasilkan produk kreatif
sesuai kompetensi keahlain akan memicu terciptanya calon wirausaha-wirausaha
baru bidang kejuruan.
Guru mata pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan (PKK) terdiri dari guru
kewirausahaan dan guru produktif. Gambaran tentang Guru Kewirausahaan dan
Guru Produktif dalam mengkonstruksi Mata Pelajaran PKK, sebagai berikut:

Guru Guru
Guru
Kewira- Kewira-
usahaan
+ Poduktif
usahaan&
Guru
PRoduktif

Gambar 4. Pola Interaksi dan Kolaborasi Guru PKK dalam Pembelajaran

4
Interaksi dan kolaborasi terutama dalam hal:
(1) Guru PKK harus dapat berkolaborasi dengan baik dan positif.
(2) Guru PKK harus membangun diskusi yang positif dan produktif untuk
mendapatkan gambaran tentang kemampuan yang ingin dicapai oleh
siswa melalui susunan kompetensi dasar, serta mampu merumuskan
produk-produk kreatif yang mungkin ditemukan oleh peseta didik.
(3) Guru PKK harus mampu menstimulasi kemampuan kreatif peserta didik
sesuai dengan potensinya.
(4) Guru Kewirausahaan harus betul-betul mengeksplorasi karakteristik
pekerjaan dan kompetensi keahlian yang ada di sekolah, sehingga dalam
menjalankan pembelajaran betul-betul menggali hal-hal terkait dengan
kompetensi keahlian di mana guru kewirausahaan melaksanakan tugas
pembelajaran.
(5) Guru Produktif harus mengenal dengan baik karakteristik dan tuntutan dari
mapel PKK secara utuh.
(6) Guru PKK agar mampu mengenali kecenderungan sifat dan karakteristik
yang dimiliki peserta didik untuk ditumbuhkembangkan secara maksimal,
sehingga mampu menemukan jatidirinya untuk siap menjadi wirausaha
(entrepreneur) atau menjadi tenaga kerja yang berperilaku seperti seorang
wirausaha (intrapreneur).

B. KEWIRAUSAHAAN
1. Definisi Kewirausahaan
Hingga saat ini wirausaha belum secara luas dipahami dengan baik
dalam penerapannya di pendidikan, khususnya pendidikan kejuruan.
Wirausaha dalam bahasa inggris disebut dengan “entrepreneur”.
Keberadaan wirausaha sangat turut mempengaruhi bertumbuhnya
ekonomi suatu suatu negara. Dari segi etimologi kata wirausaha adalah
berasal dari kata “wira” dan “usaha”. “Wira” berarti pejuang, pahlawan,
manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak
agung. Kata “wira” juga digunakan dalam kata “perwira”. Sedangkan
5
“usaha” berarti “perbuatan untuk mencapai sebuah tujuan”. Jadi, secara
etimologis/harfiah, wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang
melakukan perbuatan untuk mencapai sebuah tujuan.
Pemahaman tentang kewirausahaan menurut Kuratko D.F &
Hodgetts, R.M., Entrepreneurship is a dynamic process of vision, change,
and creation. It requires an application of energy and passion towards the
creation and implementation of new ideas and creative solution. Essential
ingredients include the willingness to take calculated risks in terms of time,
equity, or career; the ability to formulate an effective venture team; the
creative skill to marshalneeded resources; the fundamental skill of building
a solid business plan; and finally, the vision to recognise opportunity
where other see chaos, contradiction, and confusion.” (Sumber:
Entrepreneurship-A Contemporary Approach. 5th ed. Harcourt College
Publishers, 2001).
Kewirausahaan adalah suatu proses dari visi, perubahan, dan
penciptaan yang dinamis. Penerapan kewirausahaan membutuhkan
energi dan semangat terhadap penciptaan, penerapan ide-ide baru, serta
solusi kreatif. Diperlukan kesediaan untuk mengambil risiko yang
diperhitungkan dalam hal waktu, ekuitas/modal, atau karier; diperlukan
kemampuan untuk membentuk tim yang efektif; kemampuan kreatif untuk
mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan; keterampilan dasar
membuat rencana bisnis yang kuat; dan akhirnya, visi untuk mengenali
peluang di mana orang lain melihatnya sebagai kekacauan, kontradiksi,
dan kebingungan. ”

Berikut beberapa definisi tentang Wirausaha dari beberap ahli:


Geoffrey G. Meredit (1996)
Wirausaha adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan
menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber-sumber
daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan
mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan sukses.
Encyclopedia of Americana
Entrepreneur (wirausahawan) didefinisikan sebagai seseorang yang
berani mengambil risiko dengan menyatukan berbagai fungsi poduksi,
6
termasuk modal, bahan baku, tenaga kerja, dan menerima imbalan dalam
bentuk laba dari nilai pasar yang dihasilkannya.
Peter F Drucker
Definisi wirausaha adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda (ability to create the new and different) .
Raymond W.Y. Kao
Wirausaha adalah orang yang mampu menciptakan dan merancang suatu
gagasan menjadi realita.
Kuratko dan Hodgetts
An entrepreneur as one who undertakes to organise, manage and assume
the risks of business. The entrepreneur is also a catalyst for economic
change who uses purposeful searching, careful planning, and sound
jugdgement when carrying out the entrepreneurial process. Uniquely
optimistic and committed, the entrepreneur works creatively to establish
new resources or endow old ones with a new capacity, all forthe purpose
of creating wealth.
Seorang wirausaha adalah seorang yang mengambil tanggungjawab
untuk mengorganisasikan, mengelola, dan menanggung risiko bisnis.
Wirausaha sebagai katalisator perubahan ekonomi yang mengejar tujuan
yang bermakna, membuat perencanaan secara hati-hati, dan menilai
secara jernih terhadap suatu proses kewirausahaan. Wirausaha adalah
sosok optimis dan berkomitmen, bekerja secara kreatif untuk membangun
sumber daya baru atau memberi makna sesuatu yang lama dengan suatu
kapasitas baru, untuk mencapai tujuan menciptakan
kemakmuran.Berdasarkan pendapat tersebut, dapat didefinisikan bahwa:

W LK_1_Tugas Diskusi:
i
Berdasarkan pandangan tersebut di atas, apakah Tukang Tambal
r
Ban, Bengkel Service Sepeda Motor, Supplier barang dari China
a dapat disebut Wirausaha? Berikan pendapat saudara!!!
u
saha adalah seseorang yang mampu melihat peluang, mengambil
tindakan kreatif yang tepat berupa penciptaan nilai tambah dalam
bentuk produk (barang/jasa) atau bisnis, dengan mengambil risiko
7
yang diperhitungkan guna meraih kemakmuran bagi dirinya dan
orang lain.”
2. Wirausaha Masa Kini
Perubahan dalam berbagai segi kehidupan terus terjadi yang
ditandai dengan berbagai kemajuan. Teknologi berkembang dengan
demikian pesat, sejak teknologi komputer dan teknologi informasi
diperkenalkan percepatan kemajuan semakin pesat. Hal itu ditandai
dengan perubahan pada perangkat yang digunakan dalam kehidupan
manusia, seperti barang elektronik yakni handphone atau gadget, dan lain
sebagainya.
Lalu bagaimana dengan wirausaha masa kini? Menurut Kuratko dan
Hodgetts (2004):

Today, an entrepreneur is an innovator or developer who


recognise and seize opportunities; converts those opportunities
into workable or marketable ideas; add value through time, effort,
money, or skills; assumes the risks of the competitive
marketplace to implement these ideas; and realises the rewards
from the efforts.
Saat ini, seorang entrepreneur adalah inovator atau
pengembang yang mengenali dan menangkap peluang;
mengubah peluang tersebut menjadi ide yang bisa dikerjakan
atau dipasarkan; menambah nilai melalui waktu, usaha, uang,
atau keterampilan; mengasumsikan risiko pasar yang kompetitif
untuk menerapkan ide-ide ini; dan menyadari imbalan dari upaya
tersebut.

Dunia telah memasuki masa yang disebut dengan era milenial, yaitu
masa dimana mereka yang lahir antara tahun 1983 – 2000, berarti tatanan
kehidupan telah mengalami transformasi. Kaum milenial menganggap
bahwa kehidupan sosial sebagai aspek penting. Di sisi lain, kemajuan
teknologi, dan perilaku konsumtif menjadi ciri karakter era
milenium.Harapan besar pun disampaikan oleh Pendiri Ciputra Group Ir
Ciputra, menurutnya, dunia sedang berubah, dan Indonesia berada dalam
8
posisi yang luar biasa. “Indonesia punya letak yang strategis, alam yang
indah, anak muda yang potensial, dan demokrasi yang baik. Indonesia
akan punya masa depan yang luar biasa baik,”. Wirausaha di kalangan
milenial menjadi pembahasan penting saat ini, bahkan dirinya sudah 10
tahunan membahas soal tersebut.(Koran Jakarta, Senin, 12/2/2018).
Pada tataran pendidikan, Kemententerian Pendidikan dan Kebudayaan
telah juga membahas dan mempersiapkan strategi untuk menyiapkan
tamatan SMK sebagai generasi penerus pembangunan Indonesia.

3. Pentingnya Kewirausahaan bagi Kemajuan Ekonomi suatu Negara


David McClelland (Ilmuwan AS) menyatakan bahwa suatu negara
akan makmur bila memiliki wirausaha sekurang-kurangnya 2% dari
populasi Penduduknya. Pada tahun 2018, pertumbuhan jumlah wirausaha
Indonesia telah mencapai 3,1% dari target yang direncanakan yaitu 4.0%.
Untuk tingkat Asia Tenggara, Singapura mencapai 7.0%, Malaysia, 5.0%
dan Thailand 4.0%. Menjadi Wirausaha merupakan hal yang menarik
sekaligus menantang. Berdasarkan Global Entrepreneur Monitor yang
melakukan survei dengan menggunakan serangkaian pertanyaan sebagai
berikut pertama, kesadaran kewirausahaan (apakah responden
mengetahui seseorang yang telah memulai bisnis di tahun lalu?); kedua,
persepsi peluang kewirausahaan (apakah responden berpikir ada peluang
bagus untuk memulai bisnis di daerah mereka?); ketiga, keyakinan
seseorang tentang kemampuan kewiausahaan (apakah responden
menganggap mereka memiliki pengetahuan, keterampilan, dan
pengalaman untuk memulai bisnis?. Dari survei tersebut diperoleh hasil
bahwa Indonesia memiliki indeks semangat wirausaha (entrepreneurial
spirit index) 0.53. Angka itu lebih tinggi dibanding banyak negara di dunia
termasuk Amerika Serikat, Canada, Belanda, dan Vietnam (GEM, Global
Report 2017/2018).
Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2014), paling tidak terdapat beberapa
alasan seseorang ingin menjadi wirausaha,yakni:
a. Merupakan pekerjaan mulia, karena membuka peluang kerja bagi
orang lain yang berarti menafkahi keluarga dari pekerja; disamping

9
itu, sebagai bentuk kontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja
sekaligus mengurangi angka pengangguran serta angka kemiskinan;
b. Menyenangi pekerjaan itu, misalnya hobi, sesuai dengan kompetensi
yang dimiliki, sehingga menjalankan bisnis tanpa beban.
c. Menentukan kemajuan suatu bangsa. Indonesia mengalami
pertumbuhan pesat jumlah wirausaha-wirausaha baru dan
mendunia.
d. Menentukan perkembangan ekonomi. Para wirausaha berperan
sebagai roda penggerak perekonomian suatu wilayah, dan ikut
menaikkan pertumbuhan ekonomi.
e. Wirausaha mencerdaskan bangas dan dunia. Bill Gates (Microsoft)
mencerdaskan dunia degan mengubah pola hidup konvensional
menjadi modern; dan Mark Zuckerberg (Facebook) mencerdaskan
masyarakat dunia dengan cara berkomunikasi di media sosial (1.61
miliar manusia atau lebih dari seperlima penduduk bumi
menggunakan jejaring sosial).
f. Menjadi kaya. Banyak wirausaha sukses berasal dari keluarg yang
kurang mampu bahkan miskin, tetapi berhasil tumbuh, berkembang
karena memiliki jiwa wirausaha.
g. Dikenal banyak orang.
h. Menjadi Pemimpin dalam bidang pemerintahan, negara, daerah.

SMK sebagai lembaga pendidikan formal yang menghasilkan tamatan


jenjang pendidikan tingkat menengah, diharapkan mampu berkontribusi
terhadap pemenuhan kebutuhan pembangunan. Tamatan SMK memiliki
tiga peluang yaitu: menjadi tenaga kerja profesional sesuai dengan
bidangnya, menjadi wirausaha/entrepreneur/teknopreneur, atau
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.Berkenaan dengan
hal tersebut, maka peserta didik SMK harus dapat disiapkan untuk
memilih opsi tersebut sesuai kesiapan dan kematangan mental baik
menjadi tenaga kerja, wirausaha, atau melanjutkan penidikan. Jika pilihan
sebagai tenaga kerja, maka mereka yang memiliki karakteristik wirausaha
akan dengan mudah menjadi pemimpin atau menduduki jabatan yang
lebih baik misalnya, ketua regu, supervisor, manajer, bahkan sampai
10
direktur dimana mereka bekerja. Demikian halnya ketika mengambil
pilihan sebagai wirausaha, maka peluang untuk meraih sukses akan
besar.
SMK diharapkan sebagai salah satu institusi yang mampu mendorong,
memotivasi, dan menginspirasi lahirnya wirausaha-wirausaha baru
tamatan SMK. Telah cukup banyak lahir wirausaha-wirausaha baru
tamatan SMK, mereka diantaranya:
 Arfi'an Fuadi (29) lulusan SMKN 7 Semarang dan M Arie Kurniawan
(24) lulusan SMKN 2 Salatiga tahun 2009 yang berkiprah di dunia
internaional yakni desain engineering;
 Azis Soni Setiawan 26 tahun, pebisnis tekstil, omzet Rp1,8 miliar per
bulan;
 M. Fajrul Falah, siswa kelas XII SMK Negeri 1 Pekalongan mampu
meraih omzet sebesar Rp143 juta dalam tiga bulan, melalui usaha
jasa pengelolaan pernikahan, termasuk di dalamnya jasa katering,
jasa tata rias, dan sewa baju pengantin.

Gambar 5. Wirausaha Muda Indonesia Tamatan SMK (sumber:


https://www.google.com/)

Masih banyak wirausaha-wirausaha tamatan SMK yang telah meraih


sukses, meskipun tidak teridentifikasi secara luas dan baik. Mereka telah
memberi dampak positif terhadap pembangunan ekonomi Indonesia,
menjadi penggerak perekonomian, membuka peluang kerja dengan
menciptakan lapangan kerja. Mereka yang adalah kaum milenialgenerasi
yang lahir antara tahun 1983 – 2000. Dari berbagai sumber informasi
menunjukkan bahwa telah banyak wirausaha-wirausaha muda yang
sukses. Berikut beberapa anak mudaIndonesia,oleh Forbesdimasukkan ke
dalam daftar ’30 Under 30 Asia’ angkatan tahun 2018, di antaranya:
 Desainer terkenal Dian Pelangi(Celebrities dan The Arts)bisnis
busana muslim dengan nama brand ‘Dian Pelangi’.

11
 Fransiska Hadiwidjana(Retail & E-Commerce). Founder dan CEO
Prelo. Talita Setyadi (The Arts). Bakery ala Perancis bernama BEAU.
 Rorian Pratyaksa(Finance & Venture Capital). Membangun
PayAccess, aplikasi mobile untuk pembayaran digital yang
mengintegrasikan pengguna dan jaringan merchant .
 Stanislaus Mahesworo Christandito Tandelilin(Forbes 30 Under
30 2018 dalam kategori Retail & E-commerce). Pendiri bisnis e-
commerceSalestock. Aplikasi berbelanja online dengan harga murah
dan menawarkan transaksi COD ke lebih dari 700 lokasi.
 Adrian Christopher Agus dan Eugenie Patricia Agus(The Arts).
Membangun bisnis kuliner silky pudding bernama Puyo Dessert.
 Krishnan Menon dan Marshall Utoyo(Retail dan E-commerce).
Membangun website e-commerce khusus furnitur bernama Fabelio.
 Iwan Kurniawan dan Reynold Wijaya(Finance & Venture Capital).
Pendiri Modalku, startup keuangan yang bergerak di bidang peer to
peer lending. Modalku telah memberikan pinjaman dana mencapai
USD 75 juta untuk UKM di Indonesia.
 Muhamad Risyad Ganis dan Yohanes Sugihtononugroho(Social
Entrepreneurs). Membangun Crowde, platform inovatif yang
menjembatani para petani kecil dengan para investor yang ingin
memberikan modal usaha.

4. Karakteristik Kewirausahaan
Terdapat beberapa karakteristik yang perlu ditumbuhkembangkan dalam
diri peserta didik di SMK untuk menjadi seorang wirausaha. Biasanya
dalam sebuah kelompok karakteristik umum yang dapat diidentifikasi dari
setiap anggota kelompok, antara lain kepemimpinan, kemampuan
mengambil risiko, percaya diri, mandiri, optimis, kreatif dan inovatif, dan
karakteristik lain.Untuk lebih mengenali karakteristik kewirausahaan,
saudara harap mencermati video sesuai link berikut:

o Mata Najwa Part 7 - Cerita Baik_ D’Tech Engineering


(https://www.youtube.com/watch?v=9duGfoxXvZw)

12
o Millenial Inspirations - Puyo, Pelopor Bisnis Puding Tanah Air
(https://www.youtube.com/watch?v=6WUK538qdrY)

LK_3_Tugas Diskusi:
Berdasarkan informasi dan video tersebut:
1. karakteristik apa yang dimiliki oleh wirausaha tersebut?
2. Faktor apa yang menjadi penentu mereka meraih
keberhasilan.
3. Apakah definisi Wirausada juga mengalami pergeseran?
Jelaskan

13
Selanjutnya, Saudara diminta untuk mengisi kuesioner “Penilaian Diri
tentang Karakteristik Kewirausahaan”
(Dikutip dari: Know About Business (KAB), Module 1_International
Training Centre, ILO, Turin, Italy, 1996).

Lakukan dengan penuh kejujuran.


Keterangan Tingkat Keyakinan:
5 = Sangat setuju
4 = Setuju
3 = Agak setuju
2 = Tidak Setuju
1 = Sangat Tidak Setuju

Tingkat Keyakinan
No Deskripsi
1 2 3 4 5
1 Saya bersedia bekerja selama 50 jam atau lebih
per minggu
2 Keluarga akan mendukung apabila saya
membuka usaha
3 Jika perlu, saya bersedia menerima risiko
keuangan dan karir
4 Saya tidak memerlukan manfaat yang
disediakan oleh pekerjaan tetap
5 Saya bersedia mengambil tanggung jawab
penuh untuk kesuksesan atau kegagalan bisnis
saya
6 Saya akan mendapatkan kesuksesan keuangan
dengan menjalankan bisnis saya
7 Saya merasa bangga jika berhasil
menyelesaikan proyek/tugas dengan sukses
8 Saya mempunyai tingkat energi tinggi yang
dapat dipergunakan sepanjang waktu
9 Saya senang mengerjakan pekerjaan saya
sendiri dan mengambil keputusan yang
berdampak terhadap pekerjaan saya
10 Saya percaya bahwa saya bertanggung jawab
atas kesuksesan dan kegagalan saya
11 Saya memiliki keinginan yang kuat untuk
mencapai hasil yang positif, meskipun
memerlukan usaha tambahan
12 Saya memiliki kemampuan mengelola suatu
kegiatan atau mengelola bisnis
13 Saya dapat bekerja dalam situasi tidak pasti
14 Satu atau kedua orang tua saya adalah
wirausaha
15 Saya percaya bahwa kemampuan dan
keterampilan saya lebih tinggi dari rekan-rekan
14
sekerja saya
16 Tiap orang menaruh kepercayaan kepada saya
karena menganggap saya jujur dan dapat
dipercaya
17 Saya selalu mencoba menyelesaikan setiap
proyek/tugas tanpa memandang tantangan dan
kesulitan proyek/tugas tersebut
18 Saya bersedia melakukan sesuatu meskipun
orang akan menertawakan atau mengejek saya
apabila saya melakukan hal tersebut
19 Saya mampu membuat keputusan secara cepat
20 Saya memiliki hubungan yang baik dengan
teman, profesional, dan wirausaha
Jumlah
Jumlahkan angka yagn diperoleh pada setiap kolom
jumlah

Hasil:
Skor Deskripsi
80 - 100 Saudara memiliki kemampuan luar biasa untuk
menjadi seorang wirausaha
60 - 79 Saudara memiliki kemampuan memuaskan untuk
menjadi seorang wirausaha
40 - 59 Menjadi pekerja mandiri, mungkin bukan merupakan
karir yang tepat untuk saudara
0 - 39 Sebaiknya anda tidak berbisnis

Catatan:
 Skor yang diperoleh hanya gambaran/indikasi/petunjuk tentang
karakteristik sebagai calon wirausaha
 Angka dalam kurung mencerminkan keterkaitan pernyataan pada
kuis penilaian
 Instrumen ini hanya bersifat kualitatif
 Sangat sulit untuk memberikan gambaran tepat tentang karakteristik
wirausaha yang sukses, sehingga kemungkinan saudara
mendapatkan skor rendah, tetapi bisa sukses sebagai wirausaha.

15
Pembahasan tentang Karakteristik Wirausaha.
o Kerja Cerdas (1 & 8)
Penelitian menyatakan bahwa 77% wirausaha bekerja lebih dari 50
jam per minggu; dan 50% wirausaha menyatakan mereka bekerja
lebih dari 60 jam per minggu. Hal itu menunjukkan bahwa selain
kerja keras, diperlukan kemampuan untuk bekerja dengan
memanfaatkan waktu seefisien mungkin sehingga tidak banyak
waktu terbuang dengan percuma; dengan kata lain bekerja secara
cerdas. Kerja cerdas adalah sikap dalam bekerja yakni pandai
memperhitungkan risiko maupun melihat peluang dan dapat mencari
solusi sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan
o Menginginkan Kesuksesan Keuangan (6)
Alasan umum orang membuka usaha sendiri / wirausaha adalah
meraih kesuksesan finansial/keuangan.
o Dukungan Keluargadan Lingkungan (2)
Dukungan keluarga tergantung keadaan calon wirausaha, jika sudah
menikah berarti dukungan dari pasangan, atau jika belum menikah
berarti dukungan dari orang tua atau saudara. Hal ini terutama,
muncul ketika wirausaha mengalami kegagalan atau menghadapi
situasi yang membuatnya stress dan berada dalam tekanan
mencapai keberhasilan. Semakin positif dukungan keluarga, maka
tingkat konsentrasi akan semakin baik, sehingga dapat meraih
kesuksesan.
o Enerjik (1 & 8)
Wirausaha harus memiliki enerji di atas rata-rata, karena
perkembangan usaha, maka dia akan menemukan kesulitan
mengendalikan waktu untuk memenuhi semua
pekerjaan/pemrintaan.
o Memiliki Rasa Tanggung Jawab (10)
Secara alamiah dan penuh kesadaran, wirausaha memiliki rasa
tanggung jawab dari dalam diri atas tugas/pekerjaan yang
diterimanya. Ini merupakan ciri dari “pemenang”.
o Bersedia Mengambil Risiko (3)

16
Wirausaha adalah pengambil risiko. Mereka mengambil risiko karier,
waktu, dan uang untuk meraih sukses atas bisnis mereka.

17
o Kesediaan tidak mendapatkan Benefit/Penghasilan tetap (4)
Salah satu fakta yang harus disadari bahwa sebagai wirausaha,
mereka akan menggaji diri sendiri. Kantor, peralatan, perlengkapan
yang diharapkan tidak akan tersedia, tetapi harus disediakan
sendiri.Dalam konteks bisnis berbasis online, mungkin saja seorang
wirausaha hanya mengandalkan platform pada marketplace. Contoh,
tokopedia, shopee, blibli.
o Keinginan Untuk Meraih Sukses (7 & 11)
Salah satu ciri wirausaha adalah keinginan meraih sukses yang
selalu nampak dalam melakukan aktivitas apapun. Mereka berjuang
untuk mencapai dan merealisasikan mimpi mereka.
o Memiliki Kemampuan Mengelola Bisnis (12)
Wirausaha memerlukan kemampuan mengelola bisnis. Mereka
harus mampu mengelola sumberdaya, mulai dari pelanggan,
mengelola proses bisnis yang mencakup SDM, keuangan, peralatan
dan proses bisnis.
o Mandiri (5 & 9)
Umumnya, wirausaha lebih senang mandiri dan mampu
mengenalikan situasi. Ketika memulai usaha pertama kali, maka
kemungkinan besar wirausaha itu sendiri yang akan menjdi pekerja
pertama dalambisnisnya.
o Memiliki Model Panutan (14)
Penelitian dan fakta empirik menunjukkan bahwa wirausaha
biasanya memiliki orang tua pekerja mandiri, dan/atau berada pada
lingkungan yang didominasi oleh tumbuhnya pelaku bisnis yang
sukses, sehingga seseorang terinspirasi untuk belajar dan
membangun bisnis secara mandiri.
o Memiliki Rasa Percaya Diri (10, 15, 18)
Salah satu karakter penting seorang wirausaha adalah rasa percaya
diri yang kuat yang ditopang oleh keyakinan atas apa yang akan
dijalani. Keyakinan akan membantunya dalam mengatasi masalah.
o Memiliki Integritas (16)
Integritas berkenaan dengan konsistensi dan keteguhan hati yang
tidak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
18
keyakinan atas suatu hal. Seorang wirausaha adalah pemimpin yang
baik. Bawahan/tenaga kerja tidak boleh meragukan integritas
pemimpinnya, jika hal itu terjadi, maka akan menyebabkan
kegagalan pada tim, terutama ketika pemimpin memberikan tekanan
kepada tim tersebut. Kegagalan tim berarti memperkecil kesempatan
meraih keberhasilan.
o Memiliki Determinasi (17)
Determinasi adalah daya juang yang tinggi untuk meraih
kesuksesan. Determinasi merupakan sifat yang dekat dengan rasa
percaya diri. Semakin tinggi keyakinan seseorang, maka semakin
kuat daya juangnya untuk meraih sukses.
o Mampu beradaptasi denganPerubahan (13 & 19)
Bisnis berubah sedemikian pesat. Seorang wirausaha harus mampu
beradaptasi dengan perubahan. Terdapat dua kemampuan dasar
yang harus dimiliki dalam beradaptasi dengan perubahan yaitu
kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan membuat
keputusan secara cepat. Di era yang didominasi dengan persaingan
yang ketat, di mana bisnis dituntut untuk mampu menyediakan
produk yang baik dan berkualitas, tetapi juga dengan harga yang
kompetitif serta dapat didelivery dalam waktu yang singkat.
o Memiliki Jejaring dengan profesional, wirausaha, tokoh masyarakat,
pemimpin (20)
Seorang wirausaha memiliki jejaring baik dengan sesama wirausaha,
profesional, pemimpin dalam pemerintahan maupun tokoh
masyarakat.

19
Identifikasi Potensi Kewirausahaan
No Deskripsi Ya Tidak
1 Saya biasa memotivasi diri sendiri
2 Saya bersedia bekerja keras untuk mencapai tujuan
yang telah saya tetapkan
3 Saya dapat bekerjasama dengan orang lain/dalam tim
4 Saya biasa mengambil peran sebagai pemimpin
5 Saya mampu berkomunikasi secara baik dengan orang
lain
6 Saya adalah pendengar yang baik
7 Saya memiliki rasa percaya diri yang tinggi
8 Saya memiliki citra diri yang positif / selalu berpikir
positif
9 Saya cepat dalam mengambil keputusan
10 Saya seringkali mendapatkan manfaat karena berada
di saat dan tempat yang tepat.
11 Saya bersedia/dengan rendah hati menerima masukan
positif

Jumlah

Hasil:
Semakin banyak jawaban “Ya”, atas pernyataan di atas, maka semakin
tinggi sifat kewirausahaan saudara.

20
C. KEWIRAUSAHAAN DI ERA MILENIAL DAN REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Sebelum membahas tentang bagaimana pola dan model bisnis di era milenial
dan revolusi industri, ada baiknya dipahami istilah yang sering muncul dan
menjadi pembahasan saat ini.
1. Karakteristik Generasi Milenial
a. Milenium
Milenium adalah bilangan untuk tiap jangka waktu seribu tahun
dalam kalender. Tahun 2000 sebagai awal tahun 2000 dan akhir
tahun 2999. Generasi yang hidup pada era ini disebut dengan
generasi Milenial (juga dikenal sebagai Generasi Y). Mayoritas
peneliti dan ahli demografi menentukan generasi Milenial dimuali dari
kelahiran awal tahun 1980-an sampai pertengahan tahun 1990-
an. Para Ahli dan peneliti biasanya menggunakan awal 1980-an
sebagai awal kelahiran kelompok ini dan pertengahan tahun 1990-an
hingga awal 2000-an sebagai akhir kelahiran. Milenial pada
umumnya adalah anak-anak dari generasi Baby Boomers dan Gen-X
yang tua. Milenial disebut juga "Echo Boomers" karena adanya
'booming' (peningkatan besar) tingkat kelahiran pada tahun 1980-an
dan 1990-an. Pencetus penamaan Milenial secara luas adalah
William Strauss dan Neil Howe secara luas.
Karakteristik generasi milenial berbeda-beda berdasarkan wilayah
dan kondisi sosial-ekonomi. Namun, generasi ini umumnya ditandai
oleh peningkatan penggunaan dan keakraban dengan komunikasi,
media, dan teknologi digital. Generasi ini bila dilihat dari sisi
negatifnya, merupakan pribadi yang pemalas, narsis, dan suka sekali
melompat dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain. Tetapi, mereka
memiliki sisi positif, antara lain milenial merupakan pribadi yang
pikirannya terbuka, pendukung kesetaraan hak (contoh kaum
minoritas). Mereka juga memiliki rasa percaya diri yang tinggi,
mampu mengekspresikan perasaan, memiliki pribadi liberal, optimis,
dan menerima ide-ide dan cara-cara hidup.Majalah Time sempat
mengadakan polling yang hasilnya menunjukkan bahwa generasi ini
menginginkan jadwal kerja yang fleksibel, lebih banyak memiliki 'me
21
time' dalam pekerjaan, dan terbuka pada saran dan kritik, termasuk
nasihat karier dari pimpinannya.

b. Generasi
1) Generasi X
Generasi X adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun
kelahiran 1965 sampai dengan 1980 masehi. Ketika generasi
ini lahir merupakan awal dari penggunaan PC (personal
computer), video games, tv kabel, dan internet. Penyimpanan
datanya pun menggunakan floopy disk atau disket. MTV
dan video games sangat digemari oleh orang - orang pada
masa ini.
2) Generasi Y
Generasi Y adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun
kelahiran 1981 sampai dengan 1994 masehi. Generasi ini
disebut juga dengan sebutan generasi milenial, yang sudah
mengenal teknologi seperti komputer, video games,
dan smartphone.
Ungkapan Generasi Y mulai dipakai pada editorial koran besar
Amerika Serikat pada Agustus 1993. Generasi ini banyak
menggunakan teknologi komunikasi instan seperti email,
SMS, instant messaging dan media sosial seperti facebook,
line, path, instagram, whatsapp, dan twitter. Mereka juga suka
main game online.
3) Generasi Z
Generasi Z adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun
1995 sampai dengan tahun 2010 masehi. Generasi Z adalah
generasi setelah Generasi Y, generasi ini merupakan generasi
peralihan Generasi Y dengan teknologi yang semakin
berkembang. Beberapa diantaranya merupakan keturunan dari
Generasi X dan Y.
Disebut juga iGeneration, generasi net atau generasi internet.
Mereka memiliki kesamaan dengan Generasi Y, tapi mereka
mampu mengaplikasikan semua kegiatan dalam satu waktu
22
seperti nge-tweet menggunakan ponsel, browsing dengan PC,
dan mendengarkan musik menggunakan headset. Apapun
yang dilakukan kebanyakan berhubungan dengan dunia maya.
Sejak kecil mereka sudah mengenal teknologi dan akrab
dengan gadget canggih yang secara tidak langsung
berpengaruh terhadap kepribadian mereka.
4) Generasi Alpha
Generasi Alpha adalah generasi yang lahir dalam rentang
tahun 2011 sampai dengan tahun 2025. Generasi yang lahir
sesudah Generasi Z.
Generasi ini adalah generasi yang sangat terdidik karena
masuk sekolah lebih awal dan banyak belajar, rata-rata
generasi ini memiliki orang tua yang kaya atau tingkat
penghasilan yang relatif tinggi.

2. Karakteristik Generasi Z dan Alpha


Karakteristik dan ciri - ciri umum Generasi Z adalah:
 merupakan generasi digital yang mahir dan sangat lekat dengan
teknologi informasi dan berbagai aplikasi komputer.
 Informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan pendidikan maupun
pribadi akan mereka akses dengan cepat dan mudah.
 tidak mengenal dunia tanpa smartphone atau media sosial. Ketika
iPhone dirilis pada 2007, anggota tertua dari generasi ini baru berusia
11 tahun dan anggota bungsu belum dilahirkan.
 mereka mengetahui semua seluk-beluk teknologi. Bahkan,
kemampuan teknologi mereka seakan bawaan dari lahir. Mereka
sangat suka dan sering berkomunikasi dengan semua kalangan
khususnya lewat jejaring sosial seperti facebook, twitter, line,
whatsapp, telegram, instagram, atau SMS. Media tersebut membuat
mereka lebih bebas berekspresi dengan apa yang dirasa dan dipikir
secara spontan.Ketika platform seperti Facebook dan Twitter pertama
kali keluar, millennial dan generasi yang lebih tua menggunakannya
tanpa memikirkan dampak. Seiring waktu, mereka menyadari bahwa
mengumbar hidup di mata publik dapat dengan mudah menghantui
23
mereka. Generasi Z telah belajar dari kesalahan-kesalahan tersebut
dan memilih platform yang lebih bersifat privasi dan tidak
permanen.Generasi Z dikenal lebih mandiri daripada generasi
sebelumnya.
 tidak menunggu orangtua mengajari hal-hal atau memberi tahu mereka
bagaimana membuat keputusan. Apabila diterjemahkan ke tempat
kerja, generasi ini berkembang untuk memilih bekerja dan belajar
sendiri.
 cenderung toleran dengan perbedaan kultur dan sangat peduli dengan
lingkungan sekitar.
 mereka juga dibesarkan untuk lebih menerima dan menghormati
lingkungan dibanding generasi orang-orang sebelumnya.
 terbiasa dengan berbagai aktifitas dalam satu waktu yang bersamaan
(multi-enetasking). Misalnya membaca, berbicara, menonton, dan
mendengarkan musik secara bersamaan. Hal ini karena mereka
menginginkan segala sesuatu serba cepat, tidak bertele-tele dan
berbelit-belit.
 menempatkan uang dan pekerjaan dalam daftar prioritas. Tentu saja,
mereka ingin membuat perbedaan, tetapi hidup dan berkembang
adalah lebih penting.
 cenderung kurang dalam berkomunikasi secara verbal, cenderung
egosentris dan individualis, cenderung ingin serba instan, tidak
sabaran, dan tidak menghargai proses.

Generasi Z benar-benar generasi pertama dunia digital. Smartphone dan


media sosial tidak dilihat sebagai perangkat dan platform, tetapi lebih dari
sekedar cara hidup.
Bagaimana Generasi Z di Indonesia?Internet hadir di Indonesia pada
1990. Baru pada 1994, Indonet hadir sebagai Penyelenggara Jasa
Internet komersial perdana di negeri ini. Jadi, mari kita anggap Generasi Z
Indonesia adalah mereka yang lahir pada pertengahan 1990-an sampai
medio 2000-an.Jika Generasi Z pertama adalah mereka yang lahir pada
1995, artinya orang yang paling tua dari Generasi Z Indonesia sudah

24
berumur 21 tahun. Beberapa penelitian mendukung klaim ini. Sebuah
studi oleh Goldman Sachs menemukan bahwa hampir setengah dari
Generasi Z terhubung secara online selama 10 jam sehari atau lebih.
Studi lain menemukan bahwa seperlima dari Generasi Z mengalami gejala
negatif ketika dijauhkan dari perangkat smartphone mereka.

Gambar 6. Mengenal Generasi Z


(Sumber: https://tirto.id/ )

LK_4_Tugas Diskusi:
Berdasarkan informasi tersebut di atas, generasi mana yang
termasuk generasi milenial? Pembelajaran seperti apa yang perlu
Anda lakukan, jika mereka sebagai siswa SMK di sekolah Anda?

25
3. Revolusi Industri 4.0
Kita sering mendengar bahkan sudah cukup akrab dengan istilah terkait
Revolusi Industri dari berbagai media. Sosok yang memperkenalkan
konsep Revolusi Industi 4.0 adalah Prof Klaus Schwab, Ekonom terkenal
dunia asal Jerman, sekaligus Pendiri dan Ketua Eksekutif World Economic
Forum (WEF). Beliau menjelaskan, bahwa revolusi industri 4.0 telah
mengubah hidup dan cara kerja manusia secara fundamental.(“The Fourth
Industrial Revolution”, 2017).Revolusi Industri 4.0 memiliki perbedaan
yang sangat revolusioner dengan industri sebelumnya. Revolusi Industri
generasi ke-4 ini memiliki skala, ruang lingkup dan kompleksitas yang
lebih luas. Kemajuan teknologi baru yang mengintegrasikan dunia fisik,
digital dan biologis telah mempengaruhi semua disiplin ilmu, ekonomi,
industri dan pemerintah. Bidang-bidang yang mengalami terobosoan
karena kemajuan teknologi yaitu:
(1) robot kecerdasan buatan (artificial intelligence robotic);
(2) teknologi nano;
(3) bioteknologi, dan
(4) teknologi komputer kuantum;
(5) blockchain (seperti bitcoin);
(6) teknologi berbasis internet, dan
(7) printer 3D.

Pemerintah Indonesia telah menyusun roadmap (peta jalan) Industry


4.0 dengan menetapkan lima sektor manufaktur yang akan menjadi
percontohan dan prioritas dalam pengembangannya.Kelima sektor
tersebut adalah industri makanan dan minuman, otomotif, elektronika,
tekstil, dan kimia.Indonesia memerlukan sekitar 17 juta tenaga kerja yang
melek teknologi digital pada tahun 2030. Setelah pembangunan
infrastruktur akan dilanjutkan pada pengembangan sumber daya manusia.
Kita perlu menguasai bahasa-bahasa teknologi baru (Warta
Ekonomi.co.id, Jakarta, 27/9/2018).
Revolusi industri 4.0 tidak hanya mengubah industri, namun juga
pekerjaan, cara berkomunikasi, berbelanja, bertransaksi, hingga gaya
hidup. Diperlukan dukungan pelatihan agar anak bangsa akan terus
26
berkembang mengikuti perkembangan dunia digital.Kaum millenial
mempunyai peranan sangat penting dalam industri 4.0. Perlu adanya
pembekalan seperti Ahli Artificial Intelligence, Data scientist atau Start
Up Valuator.
Hermawan Kartajaya, Pakar Marketing Indonesia& Dunia
mengatakan bahwaRevolusi Industri 4.0, jugamempengaruhi bidang
pemasaran. Dunia pemasaran telah terdisrupsi oleh fenomena VUCA
(Volatility/mudah berubah, Uncertainty/tidak pasti, Complexity/tingkat
kerumitanatau kompleksitas, dan Ambiguity/tidak jelas atau bermakna
ganda). Pemasar dituntut melakukan pendekatan pemasaran baru.
Marketing 3.0 yang memiliki core pada human-centric marketing,teknologi
telah membawa para pemasar kepada gelombang Marketing 4.0, yaitu
gelombang pemasaran yangmengkombinasikan
interaksionlinedanofflineantara perusahaan dengan pelanggan. Saat ini,
pelanggan tidak terpaku pada salah satu channel, melainkan keduanya.
Seorang pelanggan bisa saja memilih produk yang ingin beli melalui
ranah online, kemudian membeli produk tersebut secaraoffline,
konsekuensinya, harus diterapkan omnichannel untuk dapat bertahan
dalam kompetisi.
Pada masa lalu loyalitas konsumen dinilai ketika mereka sampai
pada tahap akhir 4A (Aware/sadar, Attitude/sikap, Act/tindakan, dan Act
again/tindakan ulang), kini loyalitas pelanggan sampai tahap 5A
(Aware/sadar, Appeal/tertarik, Ask/tanya, Act/tindak, Advocate), yang
jugadikenal dengan konsep WOW! Marketing.Attitude yang dulu diartikan
sebatas seseorang suka atau tidak, kini terpecah menjadi Appeal dan Ask.
Alasannya, setelah konsumen mengenal (Aware) suatu merek, belum
tentu ia akan tertarik (Appeal) dengan merek itu. Sedangkan apabila ia
tertarik, konsumen akan memiliki rasa penasaran, sehingga berusaha
untuk mencari tahu lebih dalam tentang merek itu (Ask).Pada dasarnya
“manusia” memiliki naluri sosial, yaitu selalu berkomunikasi dengan orang
lain. Sehingga, Ask itu menjadi salah satu penentu membuat keputusan
untuk membeli.

27
28
D. STRATEGI MEMPERSIAPKAN WIRAUSAHA GENERASI Y, Z, & ALPHA

Tren perilaku pelanggan e-commerce di Indonesia yang perlu diperhatikan


pemasar, sebagai berikut:
 Persentase masyarakat indonesia yang membeli barang dan jasa
secara online dalam kurun waktu sebulan di 2017 mencapai 41% dari total
populasi, meningkat 15% dibanding tahun 2016 yang hanya 26%. (Laporan
Tahunan We Are Social ).
 Lebih dari 1.000 responden di Indonesia, untuk melihat pola
berberlanjaonline masyarakat Indonesia. Hasilnya, sebanyak 70,2%
responden mengaku bahwa keberadaan toko online memengaruhi perilaku
belanja mereka. 83,1% responden mengaku pernah ke toko offline untuk
melihat barang dan kemudian membelinya secara online. Penyebabnya
karena promo diskon yang ditawarkan platfrom e-commerce,dan peluang
mendapatkan cashback (Survei ShopBack).
 Jumlah pengguna smartphone di Indonesia akan mencapai lebih dari 100 juta
pengguna (Lembaga Riset Digital eMarketer). Hal itu berarti memposisikan
Indonesia sebagai negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar
keempat di dunia setelah China, India dan Amerika. Merupakan peluang yang
sangat besar untuk mengembangkan mobile wallet di Indonesia.
 Kendala waktu pengiriman barang yang lama telah menjadi salah satu
permasalahan e-commerce dalam dua tahun belakang. Akibatnya, muncul
jasa transportasionlinedengan fitur pengiriman barang, dengan kecepatan dan
harga yang cukup terjangkau dibanding jasa pengiriman logistik konvensional.
 Google mencatat ketertarikan masyarakat Indonesia berkecimpung di dunia e-
commerce semakin meningkat. Hal itu ditunjukkan oleh banyaknya situs e-
commerce, konsumen memiliki banyak pilihan. Sebab itu, tidak heran bila
terjadi pindah lapak dengan beragam alasan.
 Mulai bergesernya pola perilaku belanja masyarakat Indonesia, tentunya
berdampak pada penjualan tiket. Selain penjualan tiket di sektor transportasi,
penjualan tiket untuk acara-acara pertunjukan, musik dan juga olahraga mulai
marak dijual secara online.
(sumber: http://blog.qontak.com/2018/01/27/perhatikan-5-tren-perilaku-konsumen-e-
commerce-di-tahun-2018/)
29
Bagaimana dengan karakteristik wirausaha di era milenium?
Berikut adalah beberapa karakteristik teratas yang membuat wirausaha
milenium dewasa ini terpisah:
 Generasi masa lalu mengidolakan mendaki tangga perusahaan,
sedangkan untuk generasi milenium, sering membayangkan kesuksesan
bisnis dalam bentuk upaya giat.Orang tua kami melihat ke CEO
perusahaan Fortune 500, seperti Chrysler Lee Iacocca dan GE Jack
Welch, untuk inspirasi karir, tetapi kami tumbuh dengan menyaksikan
Steve Jobs memimpin Apple yang baru, Mark Zuckerberg menciptakan
sensasi media sosial dan inovator muda lainnya meretas.
 Wirausaha milenial terinspirasi membuat jalur sendiri.
 Wirausaha Milenial cenderung sangat kolaboratif, dan kurang protektif
ketika memperoleh ide dari sesama rekan.
 Generasi milenial lebih cenderung melontarkan ide-ide mereka, untuk
mendapatkan umpan balik dari rekan-rekan dan meletakkan segala
sesuatu di luar sana agar dunia dapat melihat dan merespons. Mereka
sering merupakan upaya kelompok.Perusahaan yang dipimpin oleh
pendiri adalah norma baru. Contoh: Mark Zuckerberg tidak memiliki kantor
pribadi.
 Generasi milenial mengembangkan pemahaman unik tentang cara kerja
perangkat yang telah menjadi lebih intuitif. Ketika generasi milenial adalah
anak-anak yang mudah dipengaruhi, mereka mencari tahu komputer
melalui trial and error, sehingga memberi mereka pengetahuan yang lebih
mendalam. Sehingga dengan pengalaman memulai bisnis menjadi jauh
lebih mudah bagi generasi milenial.
 Meluasnya penggunaan teknologi seluler dan sumber daya modern
lainnya telah memungkinkan wirausaha milenial memulai dan
menjalankan bisnis dari rumah mereka. Hal ini ternyata mengurangi biaya
startupsecara signifikan.
 Kebanyakan wirausaha milenial tidak semata-mata termotivasi oleh uang.
Meskipun uang memang penting, tetapi menjadi bergairah tentang
pekerjaan dan mengetahui maknanya yang lebih besar adalah pusat dari
pola pikir kewirausahaan di era milenium. Wirausaha milenial akan
30
memilih pekerjaan yang membuat perbedaan, dan membayar lebih sedikit
uang, atas skenario kerja yang berlawanan.
 Wirausaha milenial memiliki ciri “berpikir di luar kotak (thinking out of the
box)”dan terus berusaha untuk belajar (sesuai dengan pilar dari UNESCO
di tahun 1970 yaitu belajar sepanjang hayat).
 Kaum milenial sangat kreatif dan belajar untuk melakukan berbagai hal
dengan cara-cara baru.
 Wirausaha milenialmenciptakan perusahaan yang mengagumkan,
sebagai tim, dan menggunakan teknologi, pada akhirnya untuk
memperbaiki dunia. Mereka ingin selalu belajar, terutama dari kegagalan,
karena itulah ciri mereka.

LK_5_Tugas Mandiri!
Adakah tantangan untuk membentuk dan menyiapkan peserta didik di
sekolah Saudara untuk menjadi wirausaha milenial/Gen Z/Gen Alpha?
Menurut Saudara, apa saja tantangan itu? Sebagai Guru Mata Pelajaran
PKK, apa Rencana Tindak yang akan Saudara lakukan agar tantangan itu
dapat diatasi?

31
E. SIMPULAN
Perubahan terjadi dan akan terjadi terus, preferensi dan keinginan manusia
terus meningkat, sehingga memaksa teknologi berubah dan berkembang
dengan sangat pesat oleh karena kemampuan berpikir kreatif dan inovatif yang
dimiliki oleh generasi milenial, akibatnya mendisrupsi ke berbagai bidang bisnis
dan perilaku manusianya.Oleh karena itu, keberadaan mata pelajaran Produk
Kreatif dan Kewirausahaan memang mendukung ke arah mempersiapkan
peserta didik SMK menjadi calon-calon Wirausaha Milenial yang unggul.
Dengan demikian guru kewirausahaan dan guru produktif harus mampu
mendelivery sesuai tuntutan dan cara berpikir generasi milenial, dan revolusi
industri 4.0 yang akan bergeser lagi. Untuk melakukan perubahan, Guru harus
terlebih dahulu berubah.

32
Daftar Pustaka

1. Boen, Billy dan Nurjanah Intan. 2012. Young on TOP Campus Ambassadors.
Yogyakarta, PT. Bentang Pustaka.
2. Byrne, Rhonda. 2011. The Secret. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama
3. Covey, Stephen R. 2010. The 8th Habit: Melampaui Efektivitas, Menggapai
Keagungan. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama
4. Gwee, James. 2007. Positive Business Ideas. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka
Utama
5. Kasali, Rhenald. 2018. Disruption: Tak Ada yang Tak Bisa Diubah Sebelum
Dihadapi, Motivasi Saja Tidak Cukup. Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama.
6. SEAMOLEC & Institut Teknologi Bandung. Serial 2 Technopreneurship:
Harapan di masa Mendatang. The DREAMS its all about young technopreneurs
inspirated story.
7. SEAMOLEC. Indonesia Muda: All about our Inspirational Journey (Pre
Departure Training China Scholarship).
8. Darmawangsa, Darmadi dan Imam Munadi. 2018. Fight Like A Tiger, Win Like
A Champion. Jakarta. PT. Elex Media Komputindo
9. Meredith, Geoffrey G. 1996. Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Jakarta.
Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (lembaga PPM) dan PT.
Pustaka Binaman Pressindo
10. Soegoto, Soeryanto Eddy, Dr. 2014. Entrepreneurship: Menjadi Pebisnis
Ulung, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo
11. Kasali, Rhenald. 2007. Re-Code: Your Change DNA, Jakarta, PT. Gramedia
Pustaka Utama
12. Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan (PDSPK). 2017. Statistik
Persekolahan: Data Statistik SMK Sekolah Menengah Kejuruan 2017/2018.
Jakarta: Setjen, Kemendikbud, 2017Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
13. The Global Entrepreneurship Asociation. 6th Edition 2018. Global
Entrepreneurship Monitor: Global Report 2017/2018.
14. Dr. Slamet Rosyadi, Artikel: Revolusi Industri 4.0: Peluang dan Tantangan
bagi Alumni Universitas Terbuka, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Jenderal Soedirman.

33
Internet:
http://shadowsky-network.blogspot.com/2015/01/20-karakteristik-wirausaha-
kewirausahaan.html
Mendy Ramdhiani: https://kartikagaby.wordpress.com/2011/12/05/tujuan-
kewirausahaan/
http://publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_B5497FED-88A5-47CD-9492-
78B703B41D28_.pdf
https://www.cnbcindonesia.com/news/20180214172245-4-4427/pertumbuhan-
ekonomi-tak-sepadan-dengan-jumlah-lapangan-kerja

34

Anda mungkin juga menyukai