Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan kejuruan merupakan sebuah lembaga pendidikan yang
berupaya memberikan pengalaman baik afektif, kognitif dan
psikomotorik dalam rangka persiapan siswa memasuki dunia kerja dan
untuk menunjang se seorang dalam menjalani kariernya di dunia kerja.
Clarke dan Winch (2007) menyatakan bahwa pendidikan kejuruan
merupakan upaya pengembangan sosial ketenagakerjaan, pemeliharaan,
percepatan, dan peningkatan kualitas tenaga kerja tertentu dalam
rangka peningkatan produktifitas masyarakat. Pembelajaran adalah
suatu proses penyampaian pengetahuan yang dilaksanakan dengan
menggunakan sebuah metode. Rumusan tersebut sejalan dengan
pendapat Mc. Donald (Hamalik, 2007) yang memaparkan bahwa
pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang bertujuan
menghasilkan perubahan tingkah laku manusia. Selanjutnya proses
belajar menghasilkan perilaku yang dikehendaki dan merupakan hasil
dari pembelajaran. Berdasarkan konsep di atas maka dapat disimpulkan
bahwa pendidikan kejuruan merupakan sebuah lembaga pendidikan yang
memiliki tujuan mendidik dan menciptakan SDM yang mempunyai
kemampuan baik dalam bidang afektif, kognitif dan psikomotor sehingga
siap terjun ke dunia kerja dengan tingkat kompetensi yang baik.
Pada saat ini pendidikan kejuruan sedang dihadapkan
denganpermasalahan yang serius yaitu tidak terserapnya lulusan SMK
oleh industri. Dalam UU No. 20 tahun 2003, bab 2, pasal 3 sudah
dirumuskan bahwa “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskankehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agarmenjadi manusia yang

1 | Halaman
beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlakmulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yangdemokratis serta bertanggung jawab”.
Merujuk pada fungsi pendidikan di atas, maka peningkatan
keahliansumber daya manusia terus diupayakan dan dikembangkan
seiring denganperkembangan zaman yang semakin global. Pendidikan
merupakan ujung tombak dalam peningkatan kualitas sumber daya
manusia, maka pihak-pihak yang terlibat dalam proses pendidikan harus
berperan aktif dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas. Upaya
pengembangan tersebut harus terprogram dan melalui jalur yang tepat
agar yang dihasilkan benar-benar bermutu dan kompeten serta bisa
bersaing dalam dunia global.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa SMK adalah
lembagapendidikan yang berfungsi sebagai lembaga pencetak tenaga
terampil dankompeten di bidangnya harus bisa selaras dengan kebutuhan
dunia industri untukbisa bersaing. Oleh karena itu peningkatan sumber
daya manusia (skill/keahlian)harus menjadi prioritas utama dalam
rangka meningkatkan kualitas lulusannya.Rendahnya kualitas lulusan SMK
dapat berakibat produktivitas tenagakerja menengah yang terampil di
dunia industri semakin terpuruk. Kepercayaandunia industri semakin
berkurang sehingga lulusan yang terserap juga sedikit.
Banyak faktor yang menjadi penyebab baik internal maupun
eksternal,diantaranya adalah kurangnya sarana dan prasarana
pendidikan, kurangnya biayapendidikan, kurangnya kinerja guru, dan
rendahnya kualitas guru.Kondisi tersebut secara tidak langsung dapat
berakibat SMK tidak siapdalam menghasilkan lulusan yang berkualita,
seharusnya SMK dalampelaksanaan pendidikannya mengutamakan
pendidikan skill para siswanya. Untukmencapai hal tersebut SMK harus
memprioritaskan pengembangan system pendidikan yang berorientasi
pada peningkatan lulusan yang benar-benarprofesional, memiliki etos
kerja, disiplin, dan berkarakter.

2 | Halaman
Untuk mewujudkantujuan tersebut, maka pendidikan yang paling
sesuai adalah pendidikan yangberorientasi pada dunia industri. Oleh
karena itu SMK harus bisa mencari satumodel pembelajaran yang tepat,
dan sesuai dengan harapan dunia industri. Salahsatu model pembelajaran
yang cocok adalah dengan menerapkan teaching factory dalam proses
belajar di SMK.Program teaching factory (TEFA) merupakan perpaduan
pembelajaranyang sudah ada yaitu, competensi based training (CBT),
dan production based training (PBT), dalam pengertiannya bahwa suatu
proses keahlian atauketerampilan (life skill) dirancang dan dilaksanakan
berdasarkan prosedur danstandar bekerja yang sesungguhnya. Untuk
menghasilkan produk yang sesuai dengan tuntutan dunia industri
(pasar/konsumen).
Teaching factory merupakanmodel pembelajaran yang
berorientasi kepada bisnis dan produksi. Aplikasiprogram teaching
factory adalah dengan cara memadukan konsep bisnis danpendidikan
kejuruan sesuai dengan kompetensi keahlian yang relevan, misalnyapada
kompetensi Teknik Komputer dan Jaringan melalui kegiatan perawatan
computer dan instalasi yang dikerjakan oleh siswa.Sebagai perwujudan
nyata/implementasi dari program teaching factory SMK Pasundan
Padaherang Kabupaten Pangandaran Provinsi Jawa Barat menerapkan
konsep teaching factory dalam kegiatan pembelajaran sekolah. Untuk
mendukung program ini SMK Pasundan Padaherang Kabupaten
Pangandaran akan bermitra dengan:
1. Apotek Wanayasa
2. SMK Pendamping Teaching Factory
3. Pengawas Pembina

B. Dasar Hukum
Dasar hukum pelaksanaan teaching factory adalah sebagai berikut:
1. UU Nomor20 Tahun2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

3 | Halaman
2. UU Nomor 17 Tahun2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang 2015-2025
3. PP 19 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Inpres Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah
Kejuruan Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas dan Daya Saing
Sumber Daya Manusia Indonesia
5. PP Nomor41 Tahun 2015 tentang Pembangunan Sumber Daya Industri,
pasal 6 ayat 1
6. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi
Kerja Nasional Indonesia (KKNI)
7. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2013 Tentang Ketenagakerjaan

C. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan teaching factory SMK Pasundan Padaherang
adalah sebagai berikut:
1. Maksud
a. Meningkatkan kompetensi lulusan SMK
b. Meningkatkan jiwa entepreneurship lulusan SMK
c. Menghasilkan produk berupa barang atau jasa yang memiliki nilai
tambah
d. Meningkatkan sumber pendapatan sekolah
e. Meningkatkan kerja sama dengan industri atau entitas bisnis yang
relevan
2. Tujuan
a. Untuk Siswa SMK
1) Mempersiapkan lulusan SMK menjadi pekerja, dan wirausaha;
2) Membantu siswa memilih bidang kerja yang sesuai dengan
kompetensinya.
3) Menunjukan bahwa learning by doing sangat penting bagi
efektivitas pendidikan dan menumbuhkan kreativitas.

4 | Halaman
4) Mendefinisikan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia
kerja
5) Memperluas cakupan kesempatan rekruitmen bagi lulusan SMK
6) Membantu siswa SMK dalam mempersiapkan diri menjadi
tenaga kerja, serta membantu menjalin kerjasama dengan
dunia kerja yang aktual, dll
7) Memberi kesempatan kepada siswa SMK untuk melatih
keterampilannya sehingga dapat membuat keputusan tentang
karier yang akan dipilih.
b. Untuk Guru
1) Memberi kesempatan kepada guru SMK untuk memperluas
wawasan instruksional
2) Memberi kesempatan kepada guru SMK untuk membangun
jembatan instruksional antara kelas dan dunia kerja
3) Membuat pembelajaran lebih menarik dan memotivasi siswa
belajar.

D. Sistematika
Sistematika penulisan Program Kerja teaching factory SMK
Pasundan Padaherang disusun sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN yang terdiri dari :
A. Latar Belakang
B. Landasan/Dasar Hukum
C. Tujuan dan Fungsi
D. Sistematika
BAB II PENGORGANISASIAN dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
A. Organigram/Struktur Kepanitiaan
B. Susunan Kepanitiaan
C. Rincian tugas panitia

BAB III RENCANA KEGIATAN, dibagi menjadi 3 yaitu :

5 | Halaman
A. Persiapan
B. Pelaksanaan, dan
C. Pelaporan
BAB IV RENCANA ANGGARAN KEGIATAN
BAB V PENUTUP
Lampiran-lampiran

6 | Halaman
BAB II
PENGORGANISASIAN

A. Organigram/Struktur Kepanitiaan
Pelaksanaan teaching factory tentunya membutuhkan sumber
daya manusia (SDM) yang berasal dari unsur Kepala Sekolah, Wakil
Kepala Sekolah, Guru, Ketua Kompetensi Keahlian, dan Tata Usaha yang
ditetapkan oleh Kepala Sekolah Pelaksana Teaching Factory dengan
struktur sebagai berikut:

CABANG DINAS WILAYAH V MAJELIS DIKDASMEN


DINAS PENDIDIKAN PROPINSI JAWA BARAT PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH SUKABUMI

KEPALA SEKOLAH
INDUSTRI/DUDI PENGAWAS PEMBINA
(PENANGGUNG JAWAB)

KETUA
(WAKASEK KURIKULUM)

WAKIL KETUA
(WAKASEK KESISWAAN)

SEKRETARIS BENDAHARA

WAKIL WAKIL
SEKRETARIS BENDAHARA

BAGIAN PERANGKAT BAGIAN ADMINITRASI BAGIAN REVITALISASI BAGIAN BAGIAN


PEMBELAJARAN KEUANGAN PERALATAN OPERASIONAL PROMOSI DAN INFORMASI

PESERTA DIDIK

7 | Halaman
B. Susunan Kepanitiaan
Untuk susunan kepanitian teaching factory Pasundan Padaherang
diuraikan dalam tabel sebagai berikut :
NO JABATAN/TUGAS NAMA KETERANGAN
.
1 Penanggung Jawab Nofi Dwi Listanto, s. Kepala Sekolah
Farm.,Apt.
2 Ketua Meiyanti, S.Far.,Apt. Wakasek Ur.
Kurikulum
3 Wakil Ketua Toni Warsito, S.Pd., M.Pd. Wakasek Kesiswaan
dan Sarpras
4 Sekretaris Ai Sriyanti, A.Md.Kep Guru
5 Wakil Sekretaris Nuke, S.Pd. Guru Produktif
6 Bendahara Tri Setiawati, S.Pd. Bendahara Sekolah
7 Wakil Bendahara Rindhi Pusoita, S.Pd.
Bagian Perangkat Dani Herdiana, S.Kom Ketua Kompetensi
8 Pembelajaran Keahlian Pemasaran
Fitri Nuryani, S.E., M.M. Guru Produktif
Pemasaran
9 Bagian Administrasi Siti ,S.Farm .,Apt. Guru Produktif
Keuangan
Bagian Revitalasi Winda Andini, S.Pd. Wakasek Kesiswaan
10 Peralatan dan Penataan dan Sarpras
Lingkungan
11 Bagian Operasional Ria SEtiawati, S.Pd. Guru
12 Bagian Promosi dan Risa Setiawati, S.Pd. Guru
Informasi WAhyudin, S.Pd. Guru
13 Anggota Windra Atmaja, S.Pd. Guru
YAni Suryani, S.Pd. Guru
Dian Kepala Tata Usaha
Desi Arista Staf Tata Usaha
Sugandi Guru

C. Rincian Tugas Panitia


Rincian tugas panitia teaching factory SMK Pasundan Padaherang
adalah sebagai berikut:
1. Penanggung Jawab
a. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan Teaching Factory secara
keseluruhan.

8 | Halaman
b. Memberikan mandat kepada panitia teaching factory untuk
membuat program kerja dan evaluasi penyelenggaraan teaching
factory
c. Mengadakan MONEV (monitoring dan evaluasi) penyelenggaraan
teaching factory
d. Mewakili rapat persiapan penyelenggaraan/bimbingan teknis
(BIMTEK) teaching factory
e. Mengeluarkan Surat keputusan penunjukan Panitia Taeching
Factory
f. Mengkoordinasikan seluruh penyelenggaraan Teaching Factory
dengan Cabang Dinas Wilayah V Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Barat, Majelis Dikdasmen dan stackholder yang berkepentingan
dengan Teaching Factory.
g. Menandatangani dan menyetujui MOU yang telah disepakati.
2. Ketua
a. Bertanggung jawab kepada kepala sekolah/penanggung Teaching
Factory
b. Bersama panitia menyusun program kerja, jadwal kegiatan, dan
rencana Anggaran Biaya yang berkaitan dengan persiapan,
pelaksanaan dan pelaporan Teaching Factory
c. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan sebelum dan selama
pelaksanaan Teaching Factory
d. Melakukan pembagian kerja POKJA Teaching Factory secara
efektif dan efisien.
e. Mensupervisi dan mengevaluasi kegiatan pelaksanaan Teaching
Factory
f. Melaporkan hasil kegiatan Teaching Factory
g. Membuat keputusan yang strategis apabila dipandang perlu.
h. Mewakili kepala sekolah dalam rangka rapat dinas apabila kepala
sekolah berhalangan.

9 | Halaman
i. Memberikan penjelasan dan pengarahan kepada panitia  Teaching
Factory

3. Wakil Ketua
a. Membantu tugas-tugas ketua panitia
b. Membantu hal-hal teknis apabila diperlukan.
c. Membuat dan merancang Revitalasi Peralatan dan Penataan
Lingkungan
4. Sekretaris
a. Bersama ketua, menyusun program kerja, jadwal dan Rencana
Anggaran Biaya pelaksanaan Teaching Factory .
b. Mensosialisasikan Program kerja Teaching Factory kepada guru,
staf tata usaha dan peserta didik.
c. Membuat dan mempersiapkan administrasi yang diperlukan dalam
memperlancar proses pelaksanaan Teaching Factory .
d. Membantu bagian-bagian pengadministrasian pelaksanaan
Teaching Factory .
e. Menyusun jadwal persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan Teaching
Factory.
f. Menyiapkan memorandum of understanding (MOU) dengan mitra
DU/DI
g. Bersama ketua menyusun laporan pelaksanaan Teaching Factory
h. Menyiapkan SBP (School Business Plann), dan SDP (School
Developmen Planning).
i. Membantu hal-hal teknis apabila diperlukan.
5. Wakil Sekretaris
a. Membantu tugas-tugas sekretaris
b. Membantu hal-hal teknis apabila diperlukan.
6. Bendahara

10 | Halaman
a. Membuat rincian Rencana Penggunaan Dana (RPD)Teaching
Factory bersama ketua panitia.
b. Membayar pemateri dan supervisor teaching factory
c. Membuat laporan biaya Teaching Factory

7. Wakil Bendahara
a. Membantu tugas-tugas bendahara
b. Membantu hal-hal teknis apabila diperlukan.
8. Bagian Perangkat Pembelajaran
a. Menyiapkan rancangan produk baik berupa barang ataupun jasa
b. Menyiapkan job sheet pembelajaran.
c. Menyiapkan jadwal blok
d. Menyiapkan administrasi lainnya seperti silabus, RPP, dan lain-
lain.
9. Bagian Administrasi Keuangan
a. Menyiapkan administrasi keuangan
b. Menyiapkan cash flow
c. Membuat laporan keuangan
10.Bagian Revitalasi Peralatan dan Penataan Lingkungan
a. Mempersiapkan perencanaan dalam pengadaan peralatan dan
penataan lingkungan.
b. Membuat lay out teaching factory.
c. Membuat administrasi peralatan.
11.Bagian Operasional
a. Menyiapkan standar operasional prosedur (SOP)
b. Menyiapkan SDM dan penjadwalan yang terlibat dalam
pelaksanaan teaching factory
c. Menyiapkan inventaris produk yang ditawarkan
12.Bagian Promosi dan Informasi
a. Menyiapkan web dalam rangka
promosi teaching factory.

11 | Halaman
b. Menyiapkan berbagai alat promosi
c. Memberikan informasi dan
komunikasi dengan masyarakat sekitar, DU/DI, dan instansi
pemerintah.
13. Anggota
a. Melakukan penataan, pembersihan peralatan, dan ruangan
teaching factory
b. Memasang perlengkapan dan peralatan yang diperlukan
c. Menyiapkan konsumsi
d. Membantu hal-hal lain yang sifatnya diperlukan bantuan
e. Membantu hal-hal lain apabila diperlukan

12 | Halaman
BAB III
RENCANA KEGIATAN

A. Tahap Persiapan
Tahap-tahap persiapan teaching factory SMK Pasundan Padaherang
adalah sebagai berikut:
1. Sosialisasi untuk mendapat dukungan dan komitmen yang kuat dari
manajemen dan seluruh stakeholder;
2. Pembentukan tim pelaksana TeFa;
3. Penyusunan rencana dan ruang lingkup kegiatan;
4. Penyusunan Dokumen Perangkat Pembelajaran:
a. Rancangan produk
b. Job sheet,
c. jadwal blok serta
d. dokumen lainnya.

B. Tahap Impelementasi
Tahap-tahap persiapan teaching factory SMK Pasundan Padaherang
adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan model pembelajaran teaching factory dengan mengacu
pada Dokumen Perangkat Pembelajaran.

13 | Halaman
2. Pendampingan dan penguatan pemahaman stakeholder untuk
meminimalkan resistensi terhadap sesuatu yang dianggap baru.
Koordinasi antarguru mata pelajaran harus dilakukan sejak awal.
3. Monitoring dan pengendalian kegiatan dilakukan untuk mengetahui
upaya penguatan yang harus dilakukan.

C. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi dilakuan untuk melihat apakah penerapan model
pembelajaran teaching factory telah memberikan dampak perubahan
sesuai dengan yang diharapkan, serta untuk memberikan rekomendasi
upaya penguatan dan perbaikan yang perlu dilakukan.
Untuk lebih jelasnya, tahapan-tahapan dari persiapan,
impelementasi, dan evaluasi dijabarkan dalam bentruk matrix pada
lampiran program kerja teaching factory.

14 | Halaman
BAB IV
RENCANA PENGGUNAAN DANA

Pendanaan dalam kegiatan taeching factory di dapatkan dari dana


pribadi sekolah SMK Pasundan Padaherang.
Dalam penggunaan dana secara garis besar diperuntukkan dalam
tabel di bawah ini :
1 Pengenalan dan Pemahaman Konsep Teaching Factory
2 Penyusunan Program Kerja PengembanganTeaching Factory
  2.1 Pembahasan Program Pengembangan TeFa semua kompetensi
 
2.2 Penyusunan Program Pengembangan TeFa semua kompetensi
3 Penyusunan Perangkat Pembelajaran TeFa
  3.1 Pendampingan Penyusunan Perangkat Pembelajaran TeFa
  3.2Penyusunan Perangkat Pembelajaran TeFa
4 Magang Industri
5 Supervisi
6 Pengkondisian Fasilitas dan Sarana Prasarana
  5.1 Pembenahan Tempat Praktek/Bengkel
  5.2 Revitalisasi Peralatan
  5.3 Penataan Lingkungan
  5.4 Pengembangan Web Site

Untuk lebih jelasnya, rencana penggunaan dana dapat dilihat pada


lampiran program kerja teaching factory.

15 | Halaman
BAB V
PENUTUP

Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT,


Atas ridho-Nya dengan memberi taufiq dan hidayah-Nya kepada kita
semua, dan tidak lupa pula kami haturkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu sehingga selesainya penyusunan Program
Kerja yang sangat sederhana ini .
Selanjutnya perlu kita sadari dan yakini bersama bahwa sebaik
dan selengkap apapun suatu program akan berpulang kepada SDM
sebagai pelaksananya. Dan oleh karena itu kami mengajak kepada rekan-
rekan kelompok kerja mari kita melaksanakan tugas mulia ini dengan
dedikasi yang tinggi, penuh rasa tanggung jawab dan marilah kita
panjatkan do’a semoga Allah SWT memberikan petunjuk, kemudahan
dan bimbingan kejalan yang benar, Amiin…
Padaherang, Juli 2019
Panitia Teaching Factory
SMK Pasundan PAdaherang
Ketua, Sekretaris,

Meiyanti, S.Farm.,Apt. Ai Sriyanti, A.Md.Kep.

Mengetahui
Kepala Sekolah,

16 | Halaman
Nofi Dwi Listanto, S.Farm., Apt.

17 | Halaman

Anda mungkin juga menyukai