Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PEMBERDAYAAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Murniati Ar

FKIP Universitas Syiah Kuala, Jl. Tgk Chik Pante Kulu 7, Darussalam Banda Aceh,
E-mail: murniati.fkip@gmail.com

Abstract: Principal’s Strategies in Empowering Vocational High School. The objective of this study
was to find out strategies applied by the Principal of SMKN 3 Banda Aceh in empowering the school.
Qualitative approach was applied in the study. The data were obtained from observation, interview and
documentation. The problems investigated included the situation, condition, and the environment of the
SMK, the Principal, school staffs and the stakeholders of the school. The results showed that the strategies
applied by the principal were exercised by formulating the vision, mission and school’s objectives, which
involved all staffs in the process. The strategy of the school’s management empowerment was carried out
through the teaching and learning process, production unit, industrial internship, public relation, the
improvement of the school’s environment and the effort to maintain the school’s existence in the society.

Kata kunci: strategi kepala sekolah, sekolah menengah kejuruan.

Berbagai inovasi dalam bidang pendidikan merupa- kualitas dirinya. Kualitas manusia dapat dilihat dari
kan faktor penentu terciptanya peran pendidikan da- cara berpikir, bertindak, dan berperilaku. Untuk itu,
lam peningkatan sumber daya manusia yang ber- inovasi pendidikan yang dilakukan harus dapat me-
kualitas. Manusia berkualitas dibutuhkan dalam pem- ngembangkan dan menanamkan sikap kepada peserta
bangunan di era globalisasi. Hal ini sesuai dengan didik tentang belajar untuk belajar sehingga terjadi
pendapat Priowirjanto (2001: ii), “Peningkatan kuali- learning organizing pada setiap individu. Akibatnya,
tas sumber daya manusia (SDM) adalah jawaban ter- peserta didik menjadi cerdas, berkepribadian, dan
hadap tuntutan dan tantangan tersebut di atas. Dengan memiliki pengetahuan yang luas.
demikian, pengelolaan pendidikan terutama untuk Pendidikan merupakan proses memberdayakan
jenis dan satuan pendidikan yang berkaitan dengan sumber daya manusia agar mau dan mampu mem-
penyiapan tenaga kerja harus menjadi titik perhatian bangkitkan potensi yang ada pada dirinya sendiri se-
utama agar mampu mengubah struktur dan kualitas hingga dapat menjadi warga belajar dan bekerja sesuai
tenaga kerja yang memiliki daya saing dan produktivi- dengan keinginannya. Pendidikan memiliki peran yang
tas tinggi dalam membangun ekonomi masyarakat”. strategis dan penting dalam meningkatkan kemam-
Djojonegoro (dalam Sufyarma, 2003: 39) menge- puan dan keterampilan sehingga masyarakat dapat
mukakan bahwa peranan pendidikan dalam pengem- meningkatkan kesejahteraannya. Hanya saja, dalam
bangan sumber daya manusia yang berkualitas seba- perjalanan selanjutnya, ternyata pendidikan tidak
gai berikut. (1) Pendidikan berorientasi pada upaya hanya menghasilkan orang terdidik yang dapat me-
mencerdaskan kehidupan bangsa yang diwujudkan menuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan-
melalui program pemerataan kesempatan belajar yang nya, tetapi juga berdampak terhadap peningkatan ak-
seluas-luasnya bagi seluruh warga Negara. (2) Pen- tivitas ekonomi masyarakat.
didikan berorientasi pada penyiapan tenaga kerja te- Kenyataannya, setelah warga menjadi cerdas dan
rampil dan professional. (3) Pendidikan berorientasi memiliki keterampilan melalui proses pendidikan,
pada upaya peningkatan penguasaan iptek. ternyata tidak semuanya dapat masuk ke lapangan
Pendidikan dapat berfungsi sebagai katalisator kerja apalagi menciptakan lapangan kerja. Hal ini
pengembangan kualitas SDM, manakala prosesnya disebabkan produk pendidikan tidak relevan dengan
dapat mengembangkan potensi individu. Berkembang- dunia kerja atau pasar kerja. Di samping itu, pendi-
nya potensi individu tersebut dapat meningkatkan dikan tidak mampu menciptakan watak dan jiwa

126
Murniati Ar, Strategi Kepala Sekolah dalam Pemberdayaan Sekolah Menengah Kejuruan 127

mandiri yang sangat dibutuhkan dalam era persaing- Pemerintah telah melakukan berbagai kebijakan
an saat ini. yang dapat memudahkan lulusan pendidikan mema-
Ketidakefektifan program pendidikan sesuai suki dunia pekerjaan. Jenis pendidikan yang ditawar-
dengan tuntutan dunia kerja menyebabkan produk kan kepada masyarakat ada yang bersifat akademis
pendidikan tidak berdaya dan terabaikan secara siste- dan ada yang mengutamakan keterampilan yang me-
matis. Hal tersebut berimplikasi luas terhadap keper- mudahkan lulusannya memperoleh pekerjaan. Pendi-
cayaan warga dan dunia kerja terhadap pendidikan. dikan yang bersifat akademis adalah Sekolah Mene-
Mutu manusia Indonesia kurang kompetitif di saat ngah Umum (SMU) dan yang menitikberatkan kepada
pasar global membutuhkan sumber daya manusia keterampilan adalah Sekolah Menengah Kejuruan
yang berkualitas. (SMK).
Menurut Suderadjat (2002: 3), rendahnya mutu Sebagai salah satu jenis pendidikan, SMK di-
sistem pendidikan di Indonesia berdampak pada ren- yakini sebagai sekolah yang mampu menciptakan
dahnya mutu SDM. Hasil penelitian tentang Human produk pendidikan yang inovatif, kreatif, dan produktif.
Development Index (HDI) menunjukkan bahwa Indo- SMK sebagai lembaga pendidikan yang menyiapkan
nesia menduduki peringkat ke 102 dari 106 negara tenaga kerja, tidak hanya memfokuskan pada penyiap-
yang disurvai, satu peringkat di bawah Vietnam. an tenaga untuk mengisi lapangan kerja industri saja,
Dari fakta tersebut, dapat diketahui bahwa kua- namun juga disiapkan untuk mandiri yakni menjadi
litas SDM Indonesia rendah sebagai akibat dari kua- wirausahawan yang mampu menciptakan lapangan
litas sistem pendidikan yang rendah. Tantangan yang kerja bagi dirinya maupun orang lain (Direktorat Pem-
harus dihadapi saat ini adalah sebagai berikut. (1) binaan SMK, 2006: 2).
Krisis ekonomi yang berkepanjangan di Indonesia Untuk mewujudkan tujuan pendidikan kejuru-
menyebabkan angka pengangguran terus meningkat an, diperlukan kemauan yang keras mengubah pola
sehingga saat ini telah mencapai kurang lebih 40 juta pikir dalam mengembangkan sistem pendidikan dan
orang. (2) Pada tahun 2002, sebagian besar (88,44%) pelatihan kejuruan melalui reposisi (penataan ulang)
lulusan SLTA tidak melanjutkan pendidikan ke per- agar dapat mengejar ketertinggalan dalam penyiapan
guruan tinggi, dan sebagian (34,4%) lulusan SLTP SDM berkualitas. Kebijakan yang dituangkan dalam
tidak melanjutkan pendidikan ke SLTA, serta tidak buku “Keterampilan Menjelang 2020” merupakan
mampu memasuki dunia kerja. Mereka perlu men- salah satu pemikiran besar yang telah dihasilkan oleh
dapat perhatian agar tidak menambah jumlah angka Satgas Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan di Indone-
pengangguran yang sudah sedemikian besar. Hal ini sia yang mewakili berbagai disiplin ilmu dan organi-
berarti, perlu dipikirkan bagaimana pendidikan dapat sasi/institusi penting di negeri ini. Kebijakan tersebut
berperan mengubah mereka menjadi manusia pro- perlu diformulasikan lebih lanjut ke dalam bentuk
duktif. Bekal apa yang perlu dimiliki dan dikuasai perencanaan strategis agar dapat diimplementasikan
mereka agar dapat segera memasuki dunia kerja, dalam berbagai kegiatan yang sistematis, terprogram,
baik sektor formal (mengisi lowongan kerja di dunia dan berkesinambungan (Priowirjanto, 2001: 3-4).
usaha dan industri) maupun sektor informal (berwira- Sebagai subsistem pendidikan nasional, SMK
usaha) sehingga setidaknya mereka mampu meng- memiliki peran strategis mewujudkan sumber daya
hidupi dirinya dan keluarganya. (3) Secara interna- Indonesia yang handal. Hal ini sesuai dengan PP RI
sional, tahun 2003 AFTA (Asean Free Trade Area) No 29 Tahun 1990 Bab I pasal 1, yaitu ”Pendidikan
dan AFLA (Asean Free Labour Area) sudah dimu- menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang
lai, yang berarti sejak saat itu persaingan tenaga ker- pendidikan menengah yang mengutamakan penyiap-
ja akan menjadi terbuka. Konsekuensinya tenaga an siswa untuk memasuki lapangan kerja serta me-
kerja Indonesia harus mampu bersaing secara ter- ngembangkan sikap profesional”. Lebih lanjut PP
buka dengan tenaga kerja asing dari berbagai negara. No 73 tahun 1991, pasal 3 ayat 6 menyatakan, “Pen-
Jika tidak, tenaga kerja tersebut akan tersisihkan oleh didikan kejuruan merupakan pendidikan yang mem-
tenaga kerja asing, seperti Malaysia, Pilipina, Bang- persiapkan warga belajar untuk dapat bekerja dalam
lades, dan India (Suderadjat, 2002: 34). bidang tertentu”.
Menghadapi rendahnya mutu sumber daya ma- Berdasarkan PP tersebut jelaslah bahwa pen-
nusia dan tantangan-tantangan yang disebutkan di didikan kejuruan memiliki peran yang amat strate-
atas, dibutuhkan kesadaran dan pemikiran yang sama gis, dalam upaya pembangunan nasional, khususnya
dari berbagai masyarakat dan pemerintah untuk me- dalam sektor pembangunan sosial dan ekonomi.
lakukan perubahan paradigma pendidikan sehingga Pendidikan kejuruan merupakan investasi yang ma-
produknya bermanfaat bagi masyarakat, khususnya hal, namun sangat strategis dalam menghasilkan
dunia kerja. manusia Indonesia yang terampil dan berkeahlian
128 Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 16, Nomor 2, Juni 2009, hlm. 126-134

dalam bidangnya sesuai dengan kebutuhan masyara- haan belum optimal dilakukan; (3) anggapan Pemda
kat dan bangsanya, khususnya kebutuhan dunia usaha belum positif terhadap kebutuhan SMK, (4) anggap-
dan industri (Fajar dalam Supriadi, 2002: iii). Untuk an dunia usaha/dunia industri (DU/DI) belum positif
itu, “Pendidikan kejuruan memiliki peran yang stra- terhadap kegiatan prakerin (praktik kerja industri),
tegis dalam upaya membangun bangsa yang produk- (5) evaluasi praktik kerja tidak dilakukan secara ber-
tif, sejahtera dan bermartabat. Peran ini menjadikan sama antara sekolah dan DU/DI, dan (6) tidak ada-
pendidikan kejuruan sebagai tumpuan masyarakat nya LPTK di Provinsi NAD untuk mempersiapkan
dan bangsa Indonesia yang sedang membangun” guru SMK.
(Priyowirjanto dalam Supriadi, 2002: v). Berbagai kendala tersebut menjadi permasalah-
Untuk menyongsong globalisasi dan memenuhi an manajemen SMK di Banda Aceh sehingga diper-
reformasi pendidikan, SMK menempati posisi stra- lukan strategi kepala sekolah dalam penyelenggaraan
tegis dalam rangka menciptakan sumber daya manu- SMK agar lulusannya produktif dan sesuai dengan
sia yang berkualitas. Karena itu, pendidikan kejuruan kebutuhan pasar kerja. Hal ini perlu dilakukan agar
diharapkan mampu menjadi soko guru dalam me- tujuan pendidikan SMK menghasilkan manusia te-
ningkatkan mutu manusia Indonesia. Sungguhpun de- rampil sehingga memiliki nilai produktif dan ekono-
mikian, pada kenyataanya kesenjangan antara harap- mi, dapat menunjang pertumbuhan ekonomi, dan
an dan kenyataan dalam operasionalisasi pendidikan membantu pemberdayaan ekonomi masyarakat dan
kejuruan, merupakan isu yang senantiasa menjadi secara menyeluruh mempengaruhi kesejahteraan ma-
bahan perbincangan para pakar dan praktisi pendi- syarakat.
dikan. Persoalannya terutama berkaitan dengan keti- Berdasarkan latarbelakang masalah di atas, pe-
daksesuaian antara lulusan dengan tuntutan kerja nelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran ten-
atau tuntutan masyarakat. Hal ini merupakan salah tang perumusan strategi yang dilaksanakan kepala
satu masalah pokok pendidikan nasional (masalah re- sekolah dalam pemberdayaan SMK Negeri 3 Banda
levansi pendidikan). Menurut Hadiwaratama dalam Aceh, dan strategi kepala sekolah dalam pemberda-
Kompas (30 April 2002), secara umum ada tiga ken- yaan manajemen SMK Negeri 3 Kota Banda Aceh.
dala yang menjadi penghambat pendidikan kejuruan
untuk mencapai misinya, yaitu kendala kultural, ken- METODE
dala semangat kewirausahaan, dan kendala mana-
jerial. Kendala kultural adalah kurangnya tekad untuk Metode kualitatif dalam penelitian ini mengguna-
menguasai dan hidup dengan menggunakan teknolo- kan pendekatan inquiry qualitative interactive, yaitu
gi. Kendala semangat kewirausahaan adalah kurang sebuah studi mendalam yang menggunakan teknik
terbentuknya teknologi leadership dan business link berhadapan langsung dengan orang di dalam latar
dengan pasar. Kendala manajerial adalah kurangnya alamiah mereka ketika pengumpulan data (McMillan
manajer berperilaku sebagai CEO (Chief Executive & Schumacher, 2001: 35). Pendekatan kualitatif da-
Official). Lebih lanjut Sidi (2001: 111-112) menge- lam penelitian ini tidak bermaksud menemukan se-
mukakan ada beberapa kelemahan pendidikan keju- buah model melalui studi eksperimen, tetapi cende-
ruan model lama, yang umumnya berkisar pada kon- rung mencari informasi yang tepat dan akurat tentang
sep maupun pelaksanaannya. bagaimana SMKN 3 Banda Aceh melaksanakan tu-
Mengingat peran dan fungsi SMK yang sema- gas pokoknya sehingga lulusannya siap memasuki
kin kompleks, maka proses penyelenggaraan yang dunia kerja sesuai dengan kebutuhan pasar.
efektif merupakan kegiatan yang mutlak harus dila- Sebagai salah satu bentuk pendekatan kualita-
kukan. Ditinjau dari sudut proses penyelenggaraan tif, penelitian kualitatif interaktif ini tidak bermaksud
pendidikan, maka permasalahannya terletak pada untuk menguji teori. Meskipun tidak mungkin mele-
“Bagaimana pemberdayaan proses penyelenggaraan paskan diri dari telaah atau kajian teoritis, namun
SMK yang dapat menyiapkan sumberdaya manusia perlu dinyatakan bahwa telaah dan kajian teoritis ter-
yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja” sehingga sebut hanya digunakan untuk membantu peneliti da-
peran SMK tetap eksis. lam merumuskan sejumlah permasalahan bayangan
Berbagai kendala tersebut ditemukan di berba- (foreshadowed problems) dan alat bantu analisis.
gai daerah/wilayah Indonesia. Hanya saja, kendala- Perlu ditegaskan bahwa penelitian ini lebih diarah-
kendala tersebut secara spesifik sesuai dengan karak- kan pada upaya memahami bagaimana pemberdaya-
teristik daerah masing-masing. Di SMK Negeri 3 di an SMK melalui manajemen strategis dalam proses
Banda Aceh, persoalan yang dihadapi adalah (1) penyelenggaraan SMKN di Banda Aceh dalam rangka
wawasan pemikiran guru cenderung berorientasi aka- meningkatkan sumber daya manusia yang sesuai de-
demik (seharusnya praktis); (2) program kewirausa- ngan kebutuhan pasar kerja.
Murniati Ar, Strategi Kepala Sekolah dalam Pemberdayaan Sekolah Menengah Kejuruan 129

Penelitian ini dilakukan di SMKN 3 Kota Ban- jakan. Jadi, apapun yang dilakukan pada dasarnya
da Aceh. Data penelitian ini adalah situasi, kondisi, perlu team work yang bagus dan dukungan dari se-
dan lingkungan sekolah dengan subjek penelitian ke- mua teman. Pertukaran jabatan wakil kepala sekolah
pala sekolah, guru, karyawan, dan stakeholders SMKN jarang sekali, dan baru sekali ini terjadi pertukaran.
3 Kota Banda Aceh. Penentuan prosedur dan sistem yang menjamin
penyelenggaraan pendidikan di SMKN 3 dilakukan
secara musyawarah, yang didasarkan pada kuriku-
HASIL DAN PEMBAHASAN
lum, tujuan pendidikan nasional, dan kondisi daerah.
Hasil Pengembangan program sekolah didasarkan pada ran-
cangan yang diusulkan oleh ketua bidang keahlian
Perumusan strategi yang dilakukan kepala se- masing-masing dengan kurikulum dan kebutuhan du-
kolah dalam penentuan visi, misi, dan tujuan SMK nia usaha/industri. Operasionalnya, setiap ketua bidang
dilakukan dengan cara (1) memberi kesempatan ke- keahlian melakukan berbagai kegiatan sesuai dengan
pada guru untuk mengusulkan ide-ide dan (2) mene- tugas masing-masing, dan dikelola berdasarkan keah-
rima usulan-usulan para guru dan melakukan musya- liannya. Program yang diberikan kepada peserta di-
warah melalui rapat dewan guru untuk menetapkan dik berdasarkan kurikulum dan dikembangkan sesuai
visi, misi, dan tujuan. dengan keubutuhan DU/DI dan kondisi daerah. Pro-
Perumusan strategi dalam penentuan tugas atau ses penyelenggaraan pendidikan dilakukan bersama
pekerjaan dalam struktur organisasi sekolah dilakukan dengan anggota internal sekolah dan eksternal sekolah,
dengan memberikan kesempatan kepada personalia seperti DU/DI, pemda (Dinas terkait), dan UNICEF,
sekolah yang layak untuk diusulkan menduduki posisi dengan strategi informal dan formal melalui tugas,
organisasi sekolah, wakil kepala sekolah, dan ketua- pengajuan proposal, audiensi, dan promosi.
ketua bidang keahlian. Berdasarkan usulan tersebut, Perumusan strategi yang dilakukan sekolah un-
diputuskan melalui rapat dewan guru. Menurut ke- tuk mewujudkan lulusan SMK yang sesuai dengan
pala sekolah, orang yang menduduki posisi wakil ke- kebutuhan industri dan masyarakat ialah dengan me-
pala sekolah atau ketua bidang keahlian adalah orang lakukan perpaduan antara kurikulum yang berlaku
yang mampu bekerjasama, dan yang terpenting me- dengan kebutuhan dunia usaha/industri serta perkem-
rupakan team work sekolah, hal ini merupakan fak- bangan kondisi daerah. Strategi yang dilakukan de-
tor pendukung kemajuan suatu sekolah. ngan pemberian kegiatan kurikuler, ekstrakurikuler,
Penentuan strategi di atas, didukung oleh hasil dan kokurikuler dalam bentuk teori, praktik di seko-
wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang ku- lah, prakerin di DU/DI, melakukan kegiatan unit
rikulum, bidang humas dan ketua-ketua bidang ke- produksi (UP), memberikan teori dan praktik kete-
ahlian. Mereka mengungkapkan bahwa strategi pe- rampilan kewirausahaan kepada peserta didik, dan
nentuan visi, misi, dan tujuan SMKN 3 merupakan melakukan berbagai kegiatan pelatihan, baik untuk
usulan bersama yang disepakati melalui hasil musya- peserta didik maupun untuk masyarakat.
warah. Demikian juga untuk penentuan wakil-wakil Strategi yang dilakukan kepala sekolah dalam
kepala sekolah dan ketua-ketua bidang keahlian, merealisasikan visi, misi, dan tujuan SMK sebagai
semuanya merupakan hasil usulan dan kesepakatan sasaran yang ingin dicapai dituangkan dalam pro-
dari guru-guru bidang keahlian dan dewan guru yang gram kerja sekolah (PKS) dan rencana anggaran
diputuskan berdasarkan hasil musyawarah, rapat ju- pembelanjaan sekolah (RAPBS). Untuk itu, seluruh
rusan, dan rapat dewan guru. Ketua bidang keahlian program sekolah melibatkan anggota internal seko-
merupakan sub kepala sekolah kecil, dan kepada lah dan komite sekolah. Kegiatan sekolah diberikan
mereka diberi kesempatan untuk melakukan rapat- sesuai dengan kurikulum yang berlaku, dan dalam
rapat sesuai dengan kepentingan jurusan. Rapat jurus- pengembangannya disesuaikan dengan kebutuhan
an akan berkembang menjadi rapat sekolah, dan se- dunia usaha/industri (DU/DI) serta perkembangan
lanjutnya menjadi dasar penentuan program sekolah atau kondisi daerah. Kegiatan kurikuler diberikan
sesuai dengan kurikulum yang bersifat fleksibel dan dalam bentuk teori yang mencakup program norma-
disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Misalnya, un- tif, adaptif, dan produktif dengan sistem SKS dan pem-
tuk kegiatan produksi mengacu kepada orientasi ke- berian pelajaran dengan system blok liris. Untuk me-
butuhan pasar sesuai dengan prinsip link and match. latih keterampilan siswa diberikan kegiatan praktik,
Penentuan tugas untuk wakil kepala sekolah dan pelatihan, dan prakerin serta pemberian kegiatan ke-
jabatan yang lain didasarkan atas kemampuan be- wirausahaan dalam bentuk teori dan praktik.
kerjasama, disiplin, tanggungjawab, semangat kerja Pelaksanaan program tersebut di atas dilakukan
tinggi, mau bekerja, dan tahu hal yang akan diker- dengan penetapan tugas pada setiap personalia sesuai
130 Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 16, Nomor 2, Juni 2009, hlm. 126-134

dengan keahlian, peran, dan fungsi personalia seko- menjalin hubungan kerjasama dengan pihak ekster-
lah. Prosedur dan sistem yang dilakukan di sekolah nal sekolah.
berdasarkan pada usulan dari bidang keahlian dan Hasil wawancara menunjukkan bahwa dalam
ditetapkan melalui musyawarah rapat dewan guru. mencapai tujuan SMK yang ideal, strategi yang di-
Penciptaan kondisi kerja yang mendukung, di- lakukan adalah mencari dukungan dan partisipasi
lakukan melalui pemberian motivasi kepada pega- aktif dari berbagai pihak. Untuk itu strategi yang di-
wai dan guru, serta memberikan kompensasi yang se- lakukan oleh pihak sekolah adalah mengembangkan
suai dengan pekerjaan yang dilakukan. Setiap pekerja- sikap proaktif dan ramah serta terbuka dalam men-
an yang mereka lakukan diberikan penilaian melalui jalin hubungan kerjasama dengan berbagai pihak.
absensi. Dengan kegiatan ini mereka berlomba-lomba Upaya yang dilakukan untuk menghasilkan te-
bekerja, malah jika tidak diberi pekerjaan mereka naga kerja dengan kualifikasi dan kompetensi ber-
memintanya, sehingga dalam melakukan penilaian standar global sehingga output siap ditempatkan di
dan kompensasi tidak disamaratakan, ada reward dan berbagai bidang pekerjaan, dilakukan SMKN 3 de-
punishment. Penciptaan suasana sekolah yang nyaman, ngan terus merancang dan menerapkan program pe-
kondusif, dilakukan dengan kegiatan rapat yang kon- ngembangan SMK sesuai dengan program-program
tinyu, melaksanakan arisan kekeluargaan, dan seba- Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan yang
gainya. menaungi pendidikan menengah kejuruan. Upaya-
Pencapaian tujuan SMK yang ideal dan du- upaya pengembangan yang dilaksanakan tersebut an-
kungan dari berbagai pihak, dilakukan melalui kerja- tara lain sebagai berikut. Pertama, pengembangan unit
sama, baik dengan anggota internal sekolah maupun produksi sekolah (UP). Unit-unit produksi yang di-
dengan pihak-pihak terkait di luar sekolah, seperti kembangkan selama ini antara lain unit produksi ho-
DU/DI. Kegiatan lain di antaranya kunjungan ke tel, akomodasi perhotelan (laundry & dry cleaning),
berbagai pihak, melaksanakan seminar, audiensi, la- Aula (meeting room), unit produksi boga (kafetaria,
poran bulanan, laporan tahunan, diskusi dan saling pastry & bakery, katering, dan restoran), melayani
tukar informasi. pesanan/order untuk berbagai pesta, snack box, lunch
Strategi yang dilakukan SMKN 3 dalam pe- box, dan in side dan out side catering (catering haji),
ningkatan kondisi kerja yang mendukung suasana unit produksi busana dengan kegiatan membuka kon-
yang kondusif terhadap personalia sekolah dalam veksi (pembuatan seragam sekolah untuk TK, SD,
SLTP, SMA, menjahit busana, menjahit/menerima
proses penyelenggaraan pendidikan, diberikan ber-
pesanan rumah tangga), menerima pesanan busana
bagai kegiatan. (1) Memberikan kesempatan kepada
muslim, unit produksi kecantikan meliputi perawat-
tenaga pengajar untuk melakukan berbagai usulan
an wajah (facial), creambath, lulur, pangkas rambut,
kegiatan, baik dalam pembelajaran maupun unit pro-
dan penerimaan pesanan untuk paket pesta (menye-
duksi (UP). (2) Mengupayakan pendapatan yang me-
wakan busana pengantin dari berbagai daerah, pe-
madai bagi tenaga pengajar melalui kegiatan unit
laminan pengantin).
produksi (UP). (3) Memberikan kesempatan kepada Kedua, pengembangan unit produksi unggulan
siswa untuk melakukan berbagai kegiatan baik kegi- yang meliputi akomodasi perhotelan dan boga (pas-
atan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. (4) Mem- try & bakery dan Aula (meeting room). Jasa boga te-
berikan arahan dan peraturan yang jelas pada setiap lah digunakan pada taraf internasional, yaitu penye-
kegiatan kepada siswa melalui upacara bendera setiap diaan makanan jamaah haji dengan bekerjasama de-
hari senin dan pembinaan wali kelas. (5) Memberi- ngan Garuda Indonesia Airways.
kan kesempatan kepada siswa untuk melakukan ke- Ketiga, merancang dan melaksanakan program
giatan kewirausahaan dalam bentuk teori dan praktik. kecakapan hidup (life skill) sehingga mampu mem-
(6) Memberikan kesempatan kepada tenaga pengajar berikan bekal keterampilan kepada peserta diklat
untuk melakukan kegiatan kewirausahaan. (7) Mem- secara maksimal. Adapun jenis keterampilan yang
berikan arahan dan peraturan yang jelas agar tenaga diberikan kepada peserta diklat adalah keahlian tata
pengajar dan tenaga administrasi dapat menjalankan busana (pembuatan aneka busana rumah tangga), ta-
fungsi dan perannya dengan baik. (8) Memberikan ta kecantikan (perawatan kulit wajah berproblem
kesempatan kepada siswa untuk mendemonstrasikan dan pemangkasan rambut), tata boga (dekorasi kue,
keterampilan-keterampilan yang diperolehnya selama dan membuat macam-macam cake), perhotelan
prakerin. (9) Memberikan kesempatan kepada tenaga (lanscape, flower arrangement), dan bahasa Inggris
pengajar untuk meningkatkan kemampuannya me- (structure, vocabulary, reading, speaking, listening).
lalui workshop, seminar, dan pelatihan. (10) Mem- Keempat, peningkatan kemampuan siswa ber-
berikan kesempatan kepada tenaga pengajar untuk wiraswasta. SMK ini melaksanakan kelas wirausaha
Murniati Ar, Strategi Kepala Sekolah dalam Pemberdayaan Sekolah Menengah Kejuruan 131

untuk jurusan boga dan busana dengan memberikan Purnomo, 2005:98) mengemukakan, ”strategi adalah
modal kepada sepuluh siswa terpilih untuk dilatih tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan visi
membuat dan memasarkan hasil karya mereka. Ke- organisasi melalui pencapaian misi dan tujuan or-
giatan tersebut dilakukan secara bergulir. ganisasi”. Pernyataan ini menggambarkan strategi
Kelima, untuk menjadikan SMK berbasis pen- merupakan tindakan pimpinan untuk menentukan
didikan masyarakat, SMKN memberikan paket pe- cara dan tindakannya dalam penyelenggaraan organi-
latihan kepada masyarakat dalam jangka pendek, sasi. Strategi digunakan untuk merujuk pada teknik
seperti kursus menjahit, membuat kue, dan memang- khusus yang digunakan seseorang untuk memecah-
kas rambut. kan masalah (Lengkanawati, 2004:23).
Keenam, pengembangan sumber daya manu- Perumusan strategi yang digunakan hendaknya
sia. Para guru di SMKN 3 Kota Banda Aceh memi- mampu beradaptasi dan mengakomodir seluruh ke-
liki peluang sangat besar untuk meningkatkan dan butuhan lingkungan. Oleh kerena itu, setiap keputus-
mengembangkan kemampuannya. Seiring dengan pro- an yang ditetapkan dalam organisasi harus merupakan
gram peningkatan mutu SMK yang selama ini dilak- suatu kebijakan yang berkaitan dengan perumusan
sanakan oleh Direktorat Pendidikan Menengah Ke- strategi yang dilakukan dalam berbagai kegiatan or-
juruan, kesempatan mengikuti penataran, pendidikan ganisasi.
dan pelatihan di dalam maupun luar negeri terbuka Perumusan strategi yang dilakukan dalam pe-
lebar. Adapun penataran yang sudah pernah diikuti netapan kebijakan organisasi tergambar dari peru-
oleh guru/staf administrasi SMKN 3 adalah perhotelan musan visi, misi, dan tujuan organisasi. Dengan visi,
A1, manajemen hotel kecil, manajemen prodi perho- akan diketahui orientasi masa depan, dengan misi
telan, pengembangan unit produksi, akomodasi per- akan tergambar strategi yang dilakukan dalam reali-
hotelan, English for OJT, kursus TOEFL, bengkel sasi yang ingin dicapai. Tujuan organisasi merupakan
boga, pengelolaan restoran, boga dasar A1, Voced 2, hasil atau kualitas yang ingin diberikan dalam ber-
manajemen usaha jasa, rumpun busana, busana dasar bagai sasaran. Strategi yang dilakukan sekolah me-
A1, bengkel busana, busana butik, busana industri, nengah kejuruan (SMK) akan tergambar dari strategi
busana A3, busana pria A1, kepala sekolah, paket pengambilan keputusan yang dilakukan sekolah da-
keahlian, penataran guru pamong, penataran prodi, lam perumusan/penentuan visi, misi, tujuan SMK,
tata busana, kelas interpreuner, A3 busana pria, tata- strategi penentuan wakil kepala sekolah dan persona-
rias A1, A2, A3, prodi tata rias, pelatihan sumber be- lia dalam menduduki suatu posisi serta strategi da-
lajar, master grafete man hair dressing, bengkel ke- lam penentuan program-program kegiatan penyeleng-
cantikan, rias pengantin, tatarias kulit, tata kecantikan garaan sekolah.
A1, A2, A3, dan Cidesco. Perumusan strategi dalam penyelenggaraan
Ketujuh, pengembangan dan sosialisasi program SMKN 3 kota Banda Aceh tergambar dari penetap-
melalui hubungan kerjasama dengan berbagai pihak, an perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah. Kepala
melakukan rapat koordinasi dengan orang tua siswa, sekolah dan anggota internal sekolah telah mema-
dinas pendidikan/pemda, MPKP, majelis sekolah, hami dan menyadari perlunya visi, misi, dan tujuan
majelis pendidikan daerah (MPD), DU/DI, observasi sekolah yang dituangkan dalam kegiatan sekolah,
dan studi banding ke sekolah lain atau industri, me- dan merupakan fakta yang telah didokumentasikan.
lakukan audiensi dengan instansi terkait. Perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah merupakan
Kedelapan, menyosialisasikan program-program konsep, wawasan, arah yang dijadikan pedoman dan
yang telah dan akan dilakukan oleh SMK kepada sasaran dalam kegiatan sekolah. Strategi perumusan
masyarakat melalui brosur, pemberian diskon, open visi, misi, dan tujuan organisasi didasarkan pada SMK
house, spanduk, pameran, informasi dari siswa, de- secara nasional atau kurikulum yang berlaku, dan
wan guru, media (koran), radio, audiensi kepada in- disesuaikan dengan tuntutan dari organisasi sekolah
stansi pemerintah, swasta, dan kerjasama dengan sebagai organisasi yang melahirkan tenaga kerja
DU/DI, komite sekolah, dan melalui study tour yang menengah dalam kelompok bidang keahlian.
terprogram. Perumusan strategi dalam penentuan visi, misi,
dan tujuan SMK dilakukan dengan pendekatan mu-
Pembahasan syawarah atau melibatkan seluruh dewan guru. Hal
ini dilakukan karena kepala sekolah dan guru meru-
Penyelenggaraan sekolah membutuhkan suatu pakan personalia yang melaksanakan kegiatan seko-
strategi yang digunakan sebagai pedoman dalam pe- lah. Oleh karena itu, pandangan dari semua pihak di-
rumusan kebijakan organisasi. Perumusan organisasi tuangkan dalam visi, misi, dan tujuan sekolah seba-
membutuhkan suatu strategi tertentu. Mulyadi (dalam gai dasar dan harapan dalam melakukan kegiatan
132 Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 16, Nomor 2, Juni 2009, hlm. 126-134

sekolah. Pendekatan musyawarah yang dilakukan Oleh karena itu, perlu ada upaya pemberdayaan ang-
dalam perumusan visi, misi, dan tujuan SMK meru- gota eksternal sekolah dalam perumusan strateginya.
pakan strategi penting dan harus dipahami, diyakini Perumusan strategi yang dilakukan SMK Ne-
seluruh personalia sekolah sebagai ciri-ciri peru- geri 3 di Kota Banda Aceh, didasarkan kepada visi,
musan kebijakan strategi yang baik. Dengan keterli- misi, tujuan, sasaran dan target yang telah ditetapkan.
batan semua pihak dalam perumusan visi, misi, dan Adanya visi, misi, tujuan, sasaran dan target yang te-
tujuan sekolah akan dapat meningkatkan pemahaman lah ditetapkan tersebut, memudahkan pimpinan pun-
dan kesadaran personalia terhadap eksistensi sekolah. cak untuk sekolah melakukan penyesuaian dengan
Perumusan strategi yang dilakukan sekolah da- berbagai kebutuhan, baik kebutuhan SMK Negeri
lam penentuan posisi sebagai wakil kepala sekolah, maupun kebutuhan para pelanggan. Visi, misi, dan
ketua program studi/bidang keahlian, dan ketua bi- tujuan inilah yang menjadi unsur strategi induk un-
dang-bidang lainnya dilakukan dengan memberi tuk mencapai program setiap SMK sebagai orga-
kesempatan kepada personalia sekolah untuk meng- nisasi. Saat ini justru perumusan perencanaan strate-
usulkan personalia yang dianggap cakap dalam gis yang diacu lembaga pendidikan bertujuan agar
menduduki posisi tersebut. Pendekatan musyawarah lembaga pendidikan, seperti SMK 3 Banda Aceh
dilakukan melalui rapat dewan guru untuk menen- yang notabenenya merupakan lembaga pendidikan
tukan posisi personalia sesuai dengan saran-saran yang diperuntukkan mengikuti kebutuhan dunia usa-
yang telah diberikan melalui rapat merupakan akhir ha dan dunia kerja, semakin mampu menyerap ber-
penentuan perumusan kebijakan. bagai perkembangan lingkungan eksternalnya.
Perumusan strategi dalam penentuan posisi ter- Strategi merupakan proses perubahan budaya,
sebut merupakan peran kepala sekolah dalam mem- struktur dan sistem manajemen dalam melakukan
berdayakan sumber daya manusia dalam aspek ke- berbagai program, anggaran, dan prosedur. Proses pe-
terlibatan personalia dalam perumusan kebijakan. rubahan budaya dan sistem manjemen pendidikan
Strategi yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai menuntut efektivitas kepemimpinan kepala sekolah
pimpinan organisasi dalam menentukan posisi per- untuk dapat menyesuaikan dengan kondisi yang ber-
sonalia merupakan strategi buttom up. Strategi ini laku (Sion, 2007). Hal ini sesuai dengan pendapat
penting dilakukan karena keterlibatan personalia da- Watson (1996:28) yang menyatakan bahwa strategi
lam menentukan suatu kebijakan merupakan langkah adalah kemampuan untuk melihat arah yang hendak
untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran per- dituju dan untuk melakukan hal-hal diperlukan supa-
sonalia terhadap peran yang sama dalam organisasi. ya tetap berada di jalur dan mencapai tujuan. Hal ini
Perumusan strategi dalam penentuan program senada dengan Murniati (2008:113) bahwa strategi
di sekolah didasarkan pada kurikulum yang berlaku merupakan suatu cara dalam meningkatkan kualitas
dan disesuaikan dengan kondisi sekolah serta kebu- organisasi dan merupakan suatu perubahan kebijak-
tuhan daerah. Program-program yang telah dirumus- an yang harus dilakukan dalam pemberdayaan ma-
kan sebagai kegiatan sekolah di antaranya program najemen sekolah.
pembelajaran, unit produksi, prakerin, regional cen- Sejalan dengan pelaksanaan UU No. 22 Tahun
ter, pengembangan hubungan kerjasama, pengem- 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan diterapkan-
bangan sumber daya, dan pengembangan realisasi ek- nya manajemen berbasis sekolah (MBS) dalam ke-
sistensi sekolah. bijakan dan reformasi pendidikan, maka terjadi pe-
Seluruh program kegiatan dilaksanakan sesuai rubahan paradigma pendidikan dari sentralistik ke
dengan wewenang dan jabatan yang ditentukan ber- desentralisasi, dari pola penyelenggaraan pendidikan
dasarkan struktur organisasi dan pembagian tugas- yang bersifat birokratis, hirarkhis, menuju demokratis.
nya. Penyusunan program dilakukan secara buttom Perubahan ini menuntut perubahan budaya, struktur,
up melalui bidang keahlian masing-masing, dan di- dan sistem penyelenggaraan dan manajemen pendi-
berikan wewenang untuk menentukan dan merumus- dikan di berbagai jenjang dan jenis pendidikan.
kan berbagai program sesuai dengan kurikulum dan SMK diharapkan dapat memanfaatkan mo-
kondisi yang berlaku. Setiap ketua bidang keahlian mentum tersebut sebagai upaya pemberdayaan pen-
merumuskan dan menentukan program berdasarkan didikan kejuruan dalam menumbuhkan perekono-
musyawarah dalam rapat dewan guru. mian masyarakat. Sekolah dengan seluruh persona-
Kepala sekolah dan anggota internal sekolah lianya harus dapat memainkan peran, terutama dalam
telah memadukan kebutuhan internal dan eksternal melakukan pendekatan dengan berbagai pihak untuk
sekolah. Hanya saja, sekolah belum maksimal meli- meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pendi-
batkan anggota eksternal sekolah dalam perumusan dikan kejuruan. SMK hendaknya mampu menye-
strategis penyelenggaraan pendidikan di sekolah. suaikan diri terhadap tuntutan dunia usaha dan dunia
Murniati Ar, Strategi Kepala Sekolah dalam Pemberdayaan Sekolah Menengah Kejuruan 133

kerja serta memperhatikan tuntutan lingkungannya. diri dengan perubahan, pertumbuhan, dan perkem-
SMK harus mampu melakukan berbagai terobosan bangan kebutuhan masyarakat terhadap sekolah me-
dalam pengembangan program, pengadaan anggar- nengah kejuruan (SMK). Untuk itu, konsep mana-
an, dan pengembangan prosedur. jemen strategis perlu diterapkan dalam pemberda-
Program yang dilakukan dalam penyelengga- yaan SMK Kota Banda Aceh.
raan SMK hendaknya mampu memberikan berbagai Pemberdayaan manajemen SMK di atas, pada
aktivitas dalam melahirkan keterampilan dan kemam- dasarnya telah melaksanakan perencanaan strategis
puan yang produktif bagi peserta didik. Untuk itu, karena telah melaksanakan analisis kebutuhan ber-
diperlukan adanya anggaran dan prosedur yang kon- dasarkan tujuan organisasi dan kebutuhan lingkung-
kret melalui hasil perumusan strategis. Anggaran an tempat SMK berada. Menurut Saladin (2003:24)
merupakan program yang dinyatakan dalam satuan dua dasar perencanaan strategis itu meliputi peren-
biaya yang digunakan secara terinci dari kegiatan canaan intuitif antisipatif dan perencanaan jangka
yang akan dilakukan. panjang. Perencanaan intuitif antisipatif adalah suatu
Strategi pemberdayaan yang dilakukan kepala perencanaan yang didasarkan pada pengalaman,
SMKN 3 Kota Banda Aceh didasarkan kepada peru- naluri, pertimbangan, dan reflektif seorang manajer.
musan visi, misi, dan tujuan sekolah yang dituang- Dengan perkataan lain, perencanaan strategi intuitif
kan dalam rencana induk pengembangan sekolah. antisipatif adalah perencanaan berdasarkan penga-
Strategi pemberdayaan yang dilakukan, di antaranya laman masa lalu, pertimbangan dan cara berpikir re-
(1) proses belajar mengajar (PBM), (2) unit produk- flektif. Perencanaan jangka panjang formal adalah
si, (3) prakerin, (4) kegiatan hubungan kerjasama, perencanaan berdasarkan prosedur, penelitian, meli-
(5) pengembangan sumber daya, dan (6) menyosiali- batkan banyak orang dan menghasilkan seperangkat
sasikan eksistensi sekolah. rencana tertulis.
Pemberdayaan program-program tersebut di Perencanaan strategis di atas bertujuan untuk
atas dilakukan sekolah berdasarkan kurikulum dan memudahkan berbagai tindakan sehingga pencapai-
tujuan pendidikan nasional yang disesuaikan dengan an tujuan organsiasi berhasil direalisasikan. Dengan
kondisi sekolah, kebutuhan DU/DI, dan kebutuhan adanya perencanaan strategis tersebut, seluruh kom-
daerah seperti adanya kurikulum lokal yang dibe- ponen dalam organsiasi dapat diberdayakan, teruta-
rikan kepada peserta didik dalam bentuk pendidikan ma pemberdayaan terhadap kekuatan atau sumber daya
damai. Pendekatan dan terobosan yang dilakukan internal. Sumber daya internal inilah yang awalnya
sekolah merupakan hal urgen untuk mengembang- harus diberdayakan, dan pada saat yang bersamaan
kan kegiatan sekolah sesuai dengan kebutuhan dunia memanfaatkan sumber daya eksternal sehingga ter-
usaha dan masyarakat. Peran yang dilakukan kepala jadi sinkronisasi dalam memberdayakan organisasi.
sekolah dalam mengembangkan ide-ide dan mereali- Pemberdayaan yang dilakukan dengan meng-
sasikan ide-ide merupakan gambaran kepemimpinan gunakan manajemen strategis memudahkan SMK di
inovatif yang sesuai dengan pendekatan manajemen Banda Aceh mencapai tujuan-tujuannya melalui
berbasis sekolah. Agar kegiatan sekolah lebih efektif berbagai pengendalian dan dapat memecahkan ma-
diperlukan peran yang lebih proaktif untuk menda- salah secara tepat dan mengenali masalah secara aku-
yagunakan anggota internal sekolah dan eksternal rat. Pemecahan masalah akan memudahkan dalam
sekolah. melakukan pemberdayaan jika prinsip-prinsip mana-
Kemampuan mengantisipasi terjadinya peru- jemen strategis diterapkan. Pemecahan masalah yang
bahan lingkungan dengan kontrol yang terus mene- dilakukan tidak lagi menganut prinsip-prinsip tradi-
rus akan menjamin eksistensi organisasi. Kontrol yang sional atau konvensional, tetapi harus mengacu ke-
terus menerus dilakukan akan memungkinkan pene- pada pola pemberdayaan.
rapan strategi yang telah ditetapkan berjalan dengan Manajemen strategis yang diterapkan diling-
lancar, dapat melakukan monitor terhadap kinerja kungan SMK Banda Aceh untuk memberdayakan
organisasi, bisa melakukan penelaahan terjadinya eva- seluruh sumber daya yang ada. Pemberdayaan yang
luasi yang menyimpang, bahkan dapat melakukan dilakukan secara terencana, diharapkan dapat mening-
inisiatif yang bersifat membangun. katkan proses pengendalian sumber daya, baik sum-
Strategi pemberdayaan manajemen SMK, diya- ber daya internal dan eksternal, maupun sumber daya
kini merupakan instrumen efektif dalam melakukan manusia dan fasilitasnya. Untuk melaksanakan pem-
berbagai kebijakan yang berkaitan dengan kesiapan berdayaan itu, pengendalian menjadi isu sentral agar
SMK melakukan pengembangan kurikulum maupun seluruh rencana pemberdayaan dapat dilaksanakan
programnya sehingga setiap saat dapat menyesuaikan dengan cara yang tepat. Proses pemberdayaan yang
134 Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 16, Nomor 2, Juni 2009, hlm. 126-134

dilakukan dengan menggunakan manajemen strate- Strategi pemberdayaan manajemen SMKN 3


gis dilakukan secara bertahap. Tahapan itu diawali Banda Aceh, dilakukan melalui proses belajar menga-
oleh strategi implementasi, pengorganisasian, peng- jar (PBM), unit produksi, prakerin, regional center,
gerakan dan kepemimpinan serta pengendalian. kegiatan hubungan kerjasama, pengembangan sumber
daya, dan menyosialisasikan eksistensi sekolah. De-
ngan melakukan ketujuh kegiatan tersebut, SMKN 3
KESIMPULAN DAN SARAN
Banda Aceh mampu menyiapkan lulusan sesuai de-
Kesimpulan ngan kebutuhan pasar kerja karena manajemen SMK
telah mampu memberdayakan sumber daya dan me-
Berdasarkan temuan penelitian yang telah disa- libatkan partisipasi aktif anggota internal dan ekster-
jikan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai beri- nal sekolah.
kut. Perumusan strategi penyelenggaraan SMKN 3
Kota Banda Aceh diawali dengan perumusan visi,
Saran
misi, tujuan, sasaran, dan target sekolah kejuruan.
Dalam perumusan strategi, kepala sekolah meli- Berdasarkan uraian di atas, disarankan agar pe-
batkan seluruh unsur atau personalia sekolah, baik rumusan strategi yang dilaksanakan kepala sekolah
personalia internal maupun eksternal. Pengambilan dalam penyelenggaraan SMKN Kota Banda Aceh
keputusan dan kebijakan organisasi, dilandasi oleh perlu dipertahankan. Namun, dalam penetapan pro-
semangat musyawarah sehingga memudahkan terja- gram dan kegiatan hendaknya mampu memenuhi
dinya pengendalian dan pemanfaatan berbagai sum- kebutuhan dan keterampilan pasar kerja. SMK Ne-
ber daya yang dimiliki. Dengan demikian, proses geri Kota Banda Aceh perlu melakukan terobosan
pemberdayaan berlangsung sebagaimana yang diha- dan kegiatan meningkatkan partisipasi dan peran
rapkan, baik secara manajerial maupun organisasio- serta masyarakat, seperti Kadin, DU/DI, Majelis Se-
nal. Perumusan strategi yang dilaksanakan kepala kolah, Komite Sekolah, dan Pemda.
sekolah secara buttom up.

DAFTAR RUJUKAN

Direktorat Pembinaan SMK. 2006. Pengembangan Unit Saladin, D. 2003. Manajemen Strategi dan Kebijakan Pe-
Produksi di SMK. Jakarta: Direktur Pembinaan rusahaan. Bandung: Linda Karya.
SMK. Sidi, I.D. 2001. Menuju Masyarakat Belajar. Jakarta: Pa-
Lengkanawati, N.S. 2004. Strategi Belajar Bahasa Inggris ramadina dan Logos Wacana Ilmu.
sebagai Bahasa Asing dalam Konteks Implemen- Sion, H. 2007. Hubungan Keterampilan Manajerial Kepa-
tasi Kurikulum 2004. Bandung: UPI. la Sekolah dan Kepuasan Kerja Guru dengan Per-
McMillan, J.H. & Schumacher, S. 2001. Research in Edu- formansi Mengajar Guru. Jurnal Ilmu Pendidikan,
cation: A Conceptual Introduction. New York: 14 (2): 83-90.
Longman. Suderadjat, H. 2002. Pendidikan Berbasis Luas (BBE) yang
Murniati-Ar. 2008. Manajemen Stratejik (Peran Kepala Berorientasi pada Kecakapan Hidup (Life Skill).
Sekolah dalam Pemberdayaan). Bandung: Cita- Bandung: Cita Cekas Grafika.
pustakan Media Perintis. Sufyarma, M. 2003. Kapita Selekta Manajemen Pendidik-
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 73 Ta- an. Bandung: Alfabeta.
hun 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah Supriadi, D. (Ed.). 2002. Sejarah Pendidikan Teknik dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Ta- Kejuruan di Indonesia, Membangun Manusia Pro-
hun 1990 tentang Pendidikan Menegah duktif. Bandung: Rosdakarya.
Priowirjanto, G.H. 2001. Standar Manual Pendidikan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
Menengah Kejuruan. Jakarta: Depdiknas, Dirjen 1999 tentang Pemerintah Daerah. Jakarta: Sinar
Dikdasmen, Dirdikmenjur. Grafika.
Purnomo, H.M. 2005. Strategi Peningkatan Mutu Ma- Watson, H. G. 1996. Strategic Bencmarking: Mengukur
drasah Tsanawiyah (Penelitian Kualitatif terhadap Kinerja Perusahaan Anda Dibandingkan Perusa-
Strategi Peningkatan Mutu M.TsN di Kabupaten haan-perusahaan Terbaik Dunia. Jakarta: Grame-
Jember, Provinsi Jawa Timur). Bandung: UPI. dia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai