Anda di halaman 1dari 6

SEMINAR INTERNASIONAL

Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

PERAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN DALAM MENYIAPKAN TENAGA


TERDIDIK DAN TERAMPIL

Oleh:
Lelly Fridiarty *

ABSTRACT
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (PTK) merupakan bagian integral dari sistem
pendidikan nasional. Visi, misi,serta program dalam pendidikan teknologi dan kejuruan
dirumuskan dan dijabarkan guna memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat. Sebagai
Lembaga Tenaga Kependidikan, PTK menghasilkan tenaga lulusan yang profesional
sesuai dengan kompetensi yang dimiliki pada bidang studinya. Pengembangan PTK tidak
dapat dilakukan hanya dengan mengembangkan kemampuan tenaga dosen, kurikulum,
fasilitas belajar, dan pengembangan proses belajar mengajar, tetapi harus disertai pula
dengan pengembangan jaringan kerjasama dengan institusi lain yang terkait dengan
pengembangan tersebut. Pendidikan teknologi dan kejuruan merupakan keharusan
menyiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berdaya saing yang handal,
profesional dalam menghadapi tantangan kerja, sigap dalam penyesuaian diri dan
berkemampuan teknologi sesuai dengan bidangnya untuk mendukung pembangunan di
masa datang.

Keywords: -

* Dosen FT- Universitas Negeri Medan

A. PENDAHULUAN Pengetahuan Teknologi dan Seni


Pembangunan nasional saat ini (IPTEKS), yang membawa dampak
sangat ditentukan oleh peningkatan mutu langsung terhadap kehidupan
pendidikan. Dalam aktualisasinya masyarakat. Dalam menjawab tantangan
peningkatan mutu pendidikan merupakan globalisasi bangsa Indonesia harus
masalah yang dari tahun ke tahun menjadi mampu membangun basis pendidikan.
semakin problematik, terlebih lagi adanya Pengaruh globalisasi juga menyebabkan
krisis ekonomi yang melanda Indonesia persaingan kerja semakin ketat, keadaan
mengakibatkan menurunnya kemampuan ini merupakan tantangan bagi
pemerintah, masyarakat dan orang tua penyelenggaraan pendidikan khususnya
untuk mengalokasikan dana bagi kepent Lembaga Pendidikan Teknologi dan
ingan pendidikan, sehingga upaya Kejuruan, dengan demikian
peningkatan mutu pendidikan menjadi penyelenggara pendidikan harus mampu
semakin kompleks. Dengan demikian menyiapkan para lulusan yang memiliki
peserta didik perlu menperoleh kemampuan akademik yang berkualitas
pengetahuan, ketrampilan, pemahaman yaitu menguasai ilmu pengetahuan dan
dan nilai-nilai yang berhubungan dengan teknologi serta memiliki keahlian yang
perubahan dan perkembangan IPTEKS dapat memenuhi tuntutan dunia kerja.
dalam membangun dunia di masa kini dan Melalui pendidikan akan tumbuh
di masa datang. dan berkembang nilai-nilai dasar yang
Di masa era globalisasi dan harus dimiliki oleh setiap manisia seperti
perkembangan kemajuan ilmu keimanan, ketaqwaan, akhlak, disiplin dan
pengetahuan teknologi dan seni saat etos kerja serta penguasaan IPTEKS dan
sekarang ini dibutuhkan tenaga kerja yang kemampuan berkomunikasi. Pendidikan
berkualitas. Tantangan utama bangsa itu dapat diperoleh melalui pendidikan
Indonesia yang paling nyata pada saat ini informal, formal dan non formal. Seperti
adalah globalisasi yang ditandai dengan yang tercantum dalam Undang-undang
tingkat persaingan yang sangat tinggi, Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003
terutama kemajuan dalam bidang Ilmu menetapkan bahwa jalur pendidikan terdiri

793
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

atas pendidikan formal, non formal, dan in otonomi ini dimaksudkan untuk lebih
formal yang dapat saling melengkapi dan memandirikan daerah dan
memperkaya. Ditetapkan disana bahwa memberdayakan masyarakat sehingga
pendidikan formal terdiri dari pendidikan memberi peluang kepada daerah agar
dasar, pendidikan menengah, dan leluasa mengatur dan melaksanakan
pendidikan tinggi. Sementara itu untuk kewenangan atas prakarsa sendiri yang
pendidikan non formal ditetapkan bahwa tercakup di dalam pembangunan
pendidikan non formal di selenggarakan masyarakat, termasuk bidang pendidikan.
bagi warga masyarakat yang memerlukan Keberhasilan daerah melasanakan
layanan pendidikan yang berfungsi kewenangan dalam bidang pendidikan
sebagai pengganti, penambah dan sangat tergantung pada kemampuan
pelengkap pendidikan formal dalam perencanaan kebijakan dalam bidang
rangka mendukung pendidikan sepanjang pendidikan yang dipersiapkan Dinas
hayat. Ditetapkan pula bahwa pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan setempat,
non formal berfungsi mengembangkan sehingga daerah mempunyai pedoman
potensi peserta didik dengan penekanan dalam mengelola kewenangannya mulai
pada penguasaan pengetahuan dan dari pembiayaan, perencanaan dan
pengetahuan sikap dan kepribadian evaluasi sesuai dengan standar, norma
profesional. Sementara itu pendidikan in dan kebijakan pemerintah.
formal ditetapkan sebagai pendidikan Di berbagai negara maju ilmu
yang dilakukan oleh keluarga dan pengetahuan dan teknologi dijadikan
lingkungan berbentuk kegiatan belajar sebagai indikator untuk menilai sampai
mandiri. Diatur juga bahwa hasil sejauh mana kemajuan yang mereka
pendidikan non formal dapat dihargai capai. Hal ini terbukti dimana Jepang,
setara dengan pendidikan formal setelah Amerika dan Korea menguasai ekonomi
melalui proses penilaian penyetaraan oleh dunia karena mereka menguasasi iptek
lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah serta menjadikan iptek sebagai pilar
dengan mengacu pada standar nasional pembangunannya. Pendidikan teknologi
pendidikan, sedangkan untuk pendidikan kejuruan yang menangani masalah iptek
in formal diakui sama dengan pendidikan sangat berperan penting dalam
formal dan nonformal setelah peserta mengembangkan dan meningkatkan
didik lulus ujian sesuai dengan standar sumber daya manusia agar bisa bersaing
nasional pendidikan. (Depdiknas, 2003). di tingkat regional, nasional maupun
Undang-undang Nomor 20 Tahun internasional. Pada pendidikan teknologi
2003 (Pasal 1) tentang Sistem Pendidikan kejuruan mempunyai berbagai
Nasional, dengan jelas menguraikan kebijaksanaan yang bertujuan untuk
bahwa : “ Pendidikan adalah usaha sadar meningkatkan peserta didik agar terampil
dan terencana untuk mewujudkan dan mampu dalam persaingan dunia
suasana belajar dan proses pembelajaran kerja, pada gilirannya menuntut kualitas
agar peserta didik secara aktif sumber daya manusianya.
mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan sptritual keagamaan, C. PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
pengendalian diri, kepribadian, TEKNOLOGI KEJURUAN.
kecerdasan, akhlak mulia serta Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
keterampilan yang diperlukan dirinya, merupakan bagian dan sistem pendidikan
masyarakat, bangsa dan negara. tinggi di Indonesia. Sebagai bagian
Reformasi pemerintahan yang integral dan pendidikan tinggi di
terjadi di Indonesia telah mengakibatkan Indonesian pendidikan teknologi dan
terjadinya pergeseran paradigma ke4juruan memiliki kekhasan tersendiri.
penyelenggara pemerintahan dari Kekhasan tersebut dikarenakan selain
penyelenggara pemerintahan Sentralisasi sebagai pendidikan tinggi keilmuan,
kearah Desentralisasi yang ditandai pendidikan teknologi dan kejuruan juga
dengan pemberian otonomi yang luas dan sebagai pendidikan persiapan kerja dan
menyeluruh pada daerah. Pemberian pendidikan guru & tenaga pendidikan di

794
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

SMK. Agenda pendidikan teknologi dan (4) Pengembangan kerjasama dengan


kejuruan ada 3 (tiga) antara lain : lembaga-lembaga yang mengeluarkan
(1) Pendidikan tinggi di masa depan perlu sertifikat international seperti ISO.
diarahkan pada perwujudan otonomi Sejalan dengan perkembangan
perguruan tinggi, perlu penataan dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi
manajemen pendidikan tinggi yang maka PTK dapat memainkan peranan
lebih kondusif bagi peningkatan mutu yang strategis, PTK tidak hanya menjadi
dan keunggulan pendidikan secara suatu lembaga pendidikan yang hanya
berkelanjutan. menghasilkan tenaga guru atau tenaga
(2) Diharapkan dapat selalu untuk dunia usaha dan industri, tetapi
menyesuaikan diri dengan jenis-jenis lebih dari itu. PTK dapat menjadi “centre
pekerjaan atau jabatan yang berubah of excelen for vocational education and
dan semakin beragam. technologi & teacher training “. Beberapa
(3) Permasalahan tenaga guru tidak strategi yang dapat ditempuh diantaranya
semata-mata berkaitan dengan jumlah :
kebutuhan yang dipengaruhi oleh (1) Peningkatan dan pengembangan unit
pertumbuhan jumlah siswa, tetapi produksi di PTK dengan sertifikasi
yang terpenting lagi adalah pembinaan yang berlaku minimal dalam skala
mutu dan status profesional jabatan nasional.
guru. (2) Peningkatan dan pengembangan
Dalam pengembangan pendidikan dalam kualitas keilmuan, keterampilan,
dan teknologi dan kejuruan, selain dan pengajaran bidang teknologi &
mengacu pada agenda pendidikan kejuruan untuk pihak-pihak lain di luar
teknologi dan kejuruan tersebut, maka PTK.
pendidikan teknologi kejururuan juga (3) Berperan aktif dalam Lembaga
harus dapat menjawab tantangan pada Penjaminan Mutu Pendidikan dan lain-
dunia pendidikan di Indonesia dan secara lain.
sinergis dapat menyelaraskan dengan Berkenaan dengan tantangan yang
perkembangan pada dunia SMK. dihadapi oleh dunia pendidikan di
Pengembangan PTK tidak dapat Indonesia dan perubahan/pengembangan
dilakukan hanya dengan mengembangkan yang telah dilakukan di bidang pendidikan
kemampuan tenaga dosen, kurikulum, menengah kejuruan, maka sudah menjadi
fasilitas belajar, dan pengembangan keharusan untuk diantisipasi dan disikapi
proses belajar mengajar, tetapi harus secara arif oleh dunia pendidikan tinggi di
disertai pula dengan pengembangan bidang Pendidikan Teknologi dan
jaringan kerjasama dengan institusi lain Kejuruan. Pendidikan Teknologti Kejuruan
yang terkait dengan pengembangan di perguruan tinggi merupakan suatu
tersebut. Beberapa strategi dalam lembaga yang menghasilkan tenaga-
pengembangan kerjasama antara lain : tenaga guru untuk SMK. Di samping itu,
(1) Peningkatan kejasama dengan dunia lulusan pendidikan teknologi kejuruan
usaha/industri dan Dikmenjur dalam harus juga dapat bersaing di bidang non –
penyelenggaraan PTK, sehingga keguruan. Untuk itu diperlukan beberapa
keberadaan PTK merupakan tanggung perubahan, pengembangan, atau
jawab bersama. penyesuaian dalam berbagai bidang yang
(2) Peningkatan kerjasama dengan berkenaan dengan dunia pendidikan
lembaga diklat yang berstandar dalam teknologi dan kejuruan. Perubahan,
usaha meningkatkan kemampuan pengembangan dan penyesuaian tersebut
profesional dosen dan mahasiswa. harus dilakukan secara sinergi, bertahap,
(3) Pengadaan/pengembangan kerjasama dan berkesinambungan dengan
dengan pihak Pemko dalam bidang mereposisi pendidikan tinggi teknologi dan
pendidikan kejuruan maupun kejuruan. Berkaitan dengan reposisi
Lembaga Penjaminan Mutu tersebut, maka diperlukan strategi khusus
Pendidikan. untuk mereposisi pendidikan tinggi bidang
teknologi dan kejuruan. Reposisi

795
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

pendidikan tinggi bidang teknologi dan lulusan yang profesional sesuai dengan
kejuruan diperlukan dengan tujuan : kompetensi yang dimiliki pada bidang
(1) Menjawab tantangan pendidikan di studinya.
Indonesia dalam rang rangka Perkembangan ilmu pengetahuan,
meningkatkan kualitas SDM dalam era teknologi dan seni (IPTEKS) yang sangat
persaingan global. pesat berdampak pada perubahan
(2) Menyelaraskan arah dan tuntutan kompetensi lulusan, perubahan
pengembangan PTK dengan dunia jenis pekerjaan, dan tuntutan kualitas
SMK. pekerjaan di berbagai bidang pekerjaan.
(3) Menetapkan berbagai strategi pada Oleh karena itu, kurikulum pendidikan
pendidikan tinggi bidang teknologi dan dituntut secara kontinyu berkesuaian
kejuruan sebagai dasar untuk dengan perkembangan IPTEKS, dengan
penetapan arah kebijakan, dan target harapan agar misi pendidikan untuk
pengembangan pendidikan tinggi menyiapkan lulusannya tetap memiliki
bidang teknologi dan kejuruan di masa relevansi dengan kebutuhan dunia kerja.
datang. Lebih nyata lagi, bahwa perubahan
Seperti yang dikatakan dalam kurikulum tersebut sebagai kebutuhan
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 yang harus diantisipasi dalam
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal menghadapi tantangan global.
21 menyebutkan bahwa pendidikan Era otonomi yang sedang berjalan
kejuruan merupakan jenjang pendidikan membawa implikasi perubahan paradigma
menengah yang bertujuan utnuk pendidikan tinggi, kebijakan pelaksanaan
mengembangkan kpribadian dan sikap, otonomi daerah membawa dampak
pemahaman ilmu pengetahuan serta terhadap Lembaga Pendidikan Tenaga
teknologi, apresiasi seni, dan Kependidikan (LPTK) khususnya
keterampilam hidup untuk mampu hidup Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (PTK)
mandiri atau mengikuti pendidikan lebih dalam mengembangkan kurikulum,
lanjut. Untuk itu perlu digaris bawahi sebagai tindak lanjut dari reorganisasi,
bahwa pendidikan kejuruan bertujuan reorientasi, dan reposisi lembaga. Tidak
mengembangkan potensi anak didik diragukan lagi bahwa hal tersebut adalah
sehingga dapat memiliki keterampilam untuk mengantisipasi tantangan dan
pada suatu pekerjaan atau karier tertentu masalah-masalah yang ada. Sementara
serta agar anak memiliki keterampilan dan itu, masalah yang muncul belakangan ini
kemampuan untuk hidup. pada PTK dalam penyiapan tenaga
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan pendidik adalah : (1) rendahnya
(PTK) terkait dengan perkembangan jenis kompetensi lulusan, (2) rendahnya daya
pekerjaan dan profesi yang sangat luas di serap industri terhadap lulusan PTK, (3)
masyarakat. Sedangkan perkembangan rendahnya relevansi lulusan. Oleh sebab
macam dan jenis profesi sejalan dengan itu strategi penembangan proses belajar
perkembangan teknologi dan kebutuhan mengajar yang diterapkan selqama ini
masyarakat. Ekssistensi pendidikan ternyata tidak menempatkan lulusan PTK
kejuruan memiliki empat landasan yaitu : sebagai personal yang dapat menjadi
(1) pendidikan dan asumsi anak didik, (2) guru yang baik sekaligus dapat merebut
kontek sosial pendidikan kejuruan, (3) pangsa pasar kerja di dunia usaha dan
demensi ekonomi pendidikan kejuruan dunia industri. Dalam bidang profesi guru,
dan (4) ketenagakerjaan. Pendidikan lulusan PTK dianggap belum dapat
Teknologi dan Kejuruan (PTK) merupakan menyelaraskan diri dengan derap
bagian integral dari sistem pendidikan akselerasi penembangan di SMK.
nasional. Visi, misi,serta program dalam Sementara dalam dunia usaha dan dunia
pendidikan teknologi dan kejuruan industri, lulusan PTK kalah bersaing
dirumuskan dan dijabarkan guna dalam merebut pangsa pasar kerja
memenuhi tuntutan kebutuhan dengan lulusan non PTK.
masyarakat. Sebagai Lembaga Tenaga Dari uraian tersebut diatas dapat
Kependidikan, PTK menghasilkan tenaga disimpulkan bahwa perubahan paradigma

796
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

pendidikan tersebut memerlukan Kurikulum inti, terdiri dari kelompok


perubahan kurikulum, sedangkan mata kuliah pengembangan kepribadian,
perubahan kurikulum harus diikuti pula kelompok mata kuliah yang mencirikan
oleh perbaikan infrastruktur internal dan tujuan pendidikan dalam bentuk ilmu
eksternal. Pemikiran para ahli yang pengetahuan dan keterampilan dan
disampaikan dalam berbagai media, baik keahlian berkarya, sikap berperilaku
media cetak maupun elektronik tentang dalam berkarya dan cara berkahidupan
perlunya melakukan perubahan rasanya bermasyarakat sebagai persyaratan
telah cukup. Sekarang saatnya adalah minimal yang harus dicapai dalam
bagaimana mengimplementasikan penyelesaian suatu program studi. Jadi
pemikiran tersebut walaupun memang hal kurikulum adalah merupakan rangkaian
yang tidak mudah. mata pelajaran yang mencerminkan
Kurikulum merupakan salah satu harapan masyarakat untuk menyiapkan
aspek dalam mencapai tujuan pendidikan, murid memiliki kompetensi
yang dengan sendirinya juga harus selalu tertentu.Kurikulum harus dapat
disesuaikan dengan perubahan yang ada. mengadaptasi perubahan yang terjadi di
Pengembangan dan perubahan masyarakat. Pada kondisi terjadinya
kurikulum, tidak hanya menuntut perubahan sangat cepat seperti saat ini,
perubahan kemampuan para pengajar maka kurikulum harus diorientasikan ke
akan tetapi menyangkut seluruh sistem masa depan, sehingga kurikulum harus
internal maupun eksternal lembaga dapat mengikuti perubahan dan
sebagai stakeholder perkembangan masyarakatnya, dengan
(masyarakat,pemerintah daerah,dan kata lain kurikulum harus kontekstual,
perusahaan/industri). Perubahan agar tetap memiliki makna bagi
kurikulum hanyalah perubahan model dan kepentingan masyarakat.
pendekatan saja, maka perbaikan yang Dengan demikian semakin kuatnya
diharapkan tidak akan menghasilkan apa- era otonomi di bidang pendidikan,
apa, jika sistem internal dan lembaga masyarakat diberikan kewenangan untuk
pendidikan tidak diperbaiki secara mengembangkan kurikulum sesuai
menyeluruh yaitu terintergrasi satu dengan kebutuhan nyata di masyarakat.
dengan lainnya. Pemberian kewenangan tersebut semakin
Berdasarkan Keputusan Menteri jelas dengan diberi kewenangan penuh
Pendidikan Nasional (Kepmendiknas) kepada lembaga institusi pendidikan untuk
Republik Indonesia No.232/U/2000 BAB merumuskan sendiri kurikulumnya tanpa
IV pasal 7 dikatakan bahwa kurikulum campur tangan pemerintah. Jadi setiap
merupakan serangkaian mata kuliah yang lembaga pendidikan/pelatihan memiliki
bertujuan memberikan kompetensi pada kewenangan seluas-luasnya untuk
anak didik. Struktur kurikulum di dalam menetapkan visi, misi maupun tujuan
pendidikan di Indonesia mencakup dua pendidikan yang sesuai dengan
aspek yaitu kurikulum inti yang ditetapkan kebutuhan masyarakatnya.
secara nasional dan kurikulum Keberagaman kebutuhan
institusional ditetapkan oleh masing- masyarakat Indonesia sebagai bagian
masing lembaga dengan tujuan untuk dunia internasional yang mengglobal,
memberikan kompetensi disesuaikan maupun kebutuhan masyarakat regional
dengan kebutuhan daerah dan sangatlah luasnya. Demikian pula
masyarakat setempat. Dengan demikian perkembangan ilmu pengetahuan dan
secara nasional pemerintah ikut campur teknologi berlangsung dengan cepat oleh
tangan dalam upaya menentukan tujuan karena itu pola kurikulum pendidikan
pendidikan yaitu menjadikan manusia kejuruan hendaknya memberikan
Indonesia yang bertagwa, berakhlak kemampuan dasar yang memungkinkan
mulia, sehat, berilmu, kreatif, anak didik untuk memiliki kemampuan
mandiri,estetis dan demokratis serta berkembang. Jika diorientasikan pada
memiliki rasa kemasyarakat dan perubahan teknologinya maka lulusan
kebangsaan. akan selalu tertinggal dari kebutuhan

797
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

masyarakatnya. Jadi standar dasar pendidikan kejuruan tercermin dalam


kompetensi untuk berkembang aspek-aspek yang erat dengan
merupakan kemampuan yang harus perencanaan kurikulum. Pendidikan
dimiliki oleh lulusan agar mereka dapat Kejuruan adalah merupakan pendidikan
bertahan dalam persaingan lokal, yang memiliki sifat untuk menyiapkan
nasional, bahkan internasional. Dengan penyediaan tenaga kerja, untuk itu maka
demikian pola kurikulum PTK harus selalu orientasi pendidikannya harus tertuju pada
mengacu pada pola perubahan yang ontput atau lulusannya yang dapat
terjadi di masyarakat. Perubahan tersebut dipasarkan di pasar kerja.Suatu
bukan hanya perubahan jenis tenaga pandangan yang keliru apabila kurikulum
kerja dan keragaman profesi, tetapi juga pendidikan kejuruan memfokuskan pada
pola perkembangan teknologi maupun perkembangan keterampilan fisik saja,
perkembangan perilaku masyarakat. dan kurang menekankan pada
D. PENUTUP perkembangan aspek belajar lainnya.
Pendidikan teknologi dan kejuruan Mempersiapkan warga negara yang
diharapkan menghasilkan sumberdaya produktif, semua aspek baik aspek
manusia profesional di bidangnya untuk kognitif, afektif maupun psikomotoriknya
mendukung pembangunan. Karakteristik harus berkembang secara simulan.

REFERENCE 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional, Jakarta
Ace Suryadi, Pendidikan, Investasi SDM, 2003.
dan Pembangunan. Jakarta:
Mulyasa, E. 2002. Manajemen Berbasis
Balai Pustaka, 2004.
Sekolah (Konsep, Strategi dan
Dikmenjur, 2005. Rencana Strategis Implementasi). Bandung: PT.
Pendidikan Menengah Remaja Rosda Karya.
Kejuruan 2005-2010. Jakarta:
Semiawan, Conny R. Pe4ndidikan tinggi:
Dikmenjur.
Peningkatan Kemampuan
Depertemen Pendidikan Nasional. 2002, Manusia Sepanjang Hayat,
Pengembangan Sistem Jakarta: Grasindo 2004.
Pendidikan Tenaga
Sukamto. Perencanaan dan
Kependidikan. Jakarta :
Pengembangan Kurikulum
Depdiknas.
Pendidikan Teknologi dan
Departemen Pendidikan Nasional, Kejuruan. Jakarta: Departemen
Undang-undang Republik Pendidikan dan Kebudayaan,
Indonesia Nomor 20 Tahun DIKTI.

798

Anda mungkin juga menyukai