Anda di halaman 1dari 38

Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa dekadensi dalam bidang pendidikan adalah masa yang
menjadi dasar untuk melakukan evaluasi tentang perkembangan
pendidikan di negara kita. Era globalisasi dan perkembangan teknologi
informasi semakin pesat dan canggih telah merubah segala aktivitas baik
di bidang pendidikan maupun di bidang lain ikut menjadi global dan instan
dalam pelaksanaannya. Hal ini menimbulkan tantangan bagi bangsa
Indonesia untuk siap di segala sektor dalam menghadapi perkembangan
dan tantangan dimasa yang akan datang.
Perkembangan dan tantangan yang diahadapi di masa yang akan
datang menyangkut perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
globalisasi yang memungkinkan cepatnya arus perubahan dan mobilitas
antar dan lintas sektoral. Era perkembangan teknolgi informasi, pengaruh
globalisasi terhadap perubahan perilaku dan moral manusiam, upaya
madiri dalam kaitan dengan enterpreneur sebuah usaha adalah sebagai
upaya daya dukung tumbuhnya ekonomi kerakyatan serta berubahnya
kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan. Kesemuanya
ini sangat penting disiapkan untuk menghadapi globalisasi yang
minimalnya berawal dari ruang lingkup sektoralnya terbatas, namun selalu
berlandaskan pada dasar dan ketepatan kurikulum sebagai senjata dalam
membina dan mendidik para peserta didik baik dari sisi karakter,
kemandirian usaha dan kerja sama baik dalam bidang ekonomi, sosial,
pendidikan, budaya, maupun bidang lainnya.
Diversifikasi dalam bidang pendidikan merupakan sebuah
tantangan internal yang harus dijawab dan dilaksanakan oleh para
pengelola pendidikan, pendidik, masyarakat, orang tua dan pememrintah
selaku pembina dan penentu aturan pendidikan yang merupakan sumber
regenerasi tenaga penerus pembanguan harus dilihat secara objetif atas
tantangan tersebut. Sebagai pendidik dalam lembaga pendidikan formal
Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

1
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

mempunyai kewajiban bukan mengajar dan mengarahkan peserta didik,


tetapi mempunyai kewajiban untuk siap menghadapi dampak lajunya
tranformasi sosial, politik, dan budaya dan harus mempunyai kesiapan diri
dalam mengikuti laju pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
terus berkembang secara dinamis maka kurikulum harus mengacu pada
beberapa kondisi seperti:
1. Rasional
Secara rasional kurikulum memiliki kedudukan sentral dan strategi
dalam seluru proses pendidikan. Kurikulum mengarahkan segal bentuk
aktivitas pendidikan untuk tercapainya tujuan pendidikan. Kurikulum
merupakan pedoman mendasar dalam proses belajar dan mengajar di
dunia pendidikan. Berhasil tidaknya suatu pendidikan, mampu tidaknya
seorang anak didik dan pendidik semuanya berstandar pada kurikulum.
a. Tantangan Internal
Hal ini merupakan wujud nyata dari tujuan pendidikan dan
sekaligus membuktikan secara internal bahwa ini adalah berkat
dedikasi dan loyaliats dari tenaga pendidik atau guru serta dukungan
dari pengelola pendidikan dan pemerintah dalam hal ini Departemen
Pendidikan Nasional. Namun menjadi kendala dalam operasional
pendidikan khususnya SMK Swasta banyak kendalan secara internal
dihadpi yaitu kemampuan yayasan terkait dengan sarana dan
prasarana serta dukungan lain atas kemampuan pengelola
pendidikan atau Yayasan.
Dinamika individu yang pada gilirannnya membentuk sumber
daya manusia intelek, kreatif dan inovatif, memiliki implikasi yang
sangat kuat dan meyakinkan bahwa hal tersebut dapat terwujudkan
karena berkat kerja keras tenaga pendidik dalam menata proses
pembelajaran untuk membentuk manusia berbudi pekerti luhur,
berkepribadian baik, mandiri, tangguh, cerdas, kreatif. terampil,
disiplin, beretos kerja, professional, bertanggung jawab dan produktif
serta sehat jasmani dan rohani. Hal ini merupakan implementasi dari
tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam pancasila dan UUD
Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

2
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

1945 yang telah dirumuskan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara


(GBHN)
b. Tantangan Eksternal
Sejalan dengan tantangan eksternal dengan lajunya
perkembangan teknologi yang dinamis, transpformasi globalisasi
merupakan suatu keharusan yang harus dihadapi dan tidak mungkin
dihindari, dengan berbagai resiko yang harus dicarikan solusi untuk
menanggulanginya, karena semuanya ini merupakan dinamika yang
harus dihadapi. Dalam menghadapi era globalisasi diperlukan
sumber daya manusia yang handal, produktif, berbudaya, inovasi,
mandiri dan memiliki percaya diri yang kuat sehingga mampu
bersanding dan bersaing dengan bangsa-banga lain.
Untuk mencapai tujuan itu berbagai upaya peningkatan mutu
pendidikan terus dilaksanakan dan ditingkatkan. Peningkatan mutu
pendidikan tersebut dilaksanakan pada setiap jenjang dan jenis
pendidikan mulai dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan
tinggi. Hal ini bukan hal yang mudah untuk dilaksanakan., oleh
karena itu peningkatan kualitas sumberdaya manusia harus
menjadi prioritas utama dalam mendorong keberhasilan
pembangunan terutama di bidang pendidikan.
Berbagai interpolasi dilakukan untuk mendapatkan sistim
yang mempunyai daya dukung peningkatan mutu pendidikan,
namun guru tetap memiliki peringkat utama sebagai bagian dari
sistem pendidikan. Guru adalah orang yang terlibat secara
langsung dalam proses pembentukan sumber daya manusia dengn
berstandar pada kurikulum secara formal dan berlaku secara
spesifik sesuai dengan jenis pendidikan.
Siklus dari upaya peningkatan kualitas guru adalah
bertendensi dari sebuah program yang komprehensif dan bersifat
periodik, namun harus menyentuh pada dasar pijakan bahwa
mengapa orang mau melakukan suatu pekerjaan. Pemberian
motivasi, terciptanya iklim kerja yang kondusif dan adanya
Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

3
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

kesadaran dari setiap praktisi pendidikan yaitu pada diri tenaga


pendidik dan pengelola pendidikan serta instansi pemerintah terkait
adalah jawabannya agar senantiasa secara terus menerus
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan guna
peningkatan kualitas kerja sebagai pengajar yang initiator, inovatif
dan professional.
Dengan demikian maka implikasi dari pendidikan akan selalu
berkenan dengan upaya pembinaan manusia, dan keberhasilannya
sangat bergantung kepada unsur manusianya, di mana unsur
manusia adalah pelaksana pendidikan yaitu guru, sarana dan
prasarana dan objeknya adalah peserta didik yang merupakan
komponen yang sangat menentukan didalam proses peningkatan
kecerdasan bangsa.
Dari semua upaya yang telah dikemukakan di atas, dasar
utamanya adalah kurikulum, karena kurikulum merupakan
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan
nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi
daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu
kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan
penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi
yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Sekolah Menegah Kejuruan
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin
pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional
pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan,
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar
nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan
Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

4
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Karena tantangan


utama pendidikan di Indonesia saat ini adalah meningkatkan daya
saing dengan membentuk keunggulan kompetitif di semua sektor.
Baik sektor riil maupun jasa, dengan mengandalkan pada
kemampuan sumber daya manusia, teknologi dan manajemen
tanpa mengurangi keunggulan kompetitif yang telah dimiliki oleh
bangsa Indonesia.
Dalam menghadapi tantangan di era globalisasi diperlukan
kekuatan daya saing yang tangguh, dimana sumber daya manusia
merupakan kuncinya. Namun pada kenyataannya pengelolaan
yang terjadi saat ini mengalami keadaan yang stagnan atau kurang
kreatif inovatif. Hal ini ditandai dengan adanya pengaturan kelas
secara konvensional, dominasi metode ceramah, guru sebagai
satu-satunya sumber belajar, peserta didik cenderung pasif, serta
sistem evaluasi yang tidak variatif. Kondisi ini tentunya sangat
berpengaruh terhadap output dan outcome pendidikan, yang
menurut berbagai survey selalu berada pada posisi bawah. Untuk
itu, diperlukan upaya inovatif yang dapat memacu percepatan
peningkatan mutu pendidikan. Untuk mendukung hal tersebut,
sekolah sebagai satuan pendidikan diharapkan mampu melakukan
terobosan-terobosan dengan menerapkan Kurikulum 2013 (K13)
secara benar dan baik .
Kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman kegiatan pembelajaran tingkat satuan
pendidikan perlu disusun dengan mengedepankan kebutuhan dan /
atau potensi yang ada pada peserta ddik. Sekolah dapat
merancang kurikulum secara khusus yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan / atau potensi peserta didik, sehingga menghasilkan
tamatan yang mampu menjawab berbagai tantangan di masa
mendatang.

Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

5
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

Sekolah Menengah Kejuruan sebagai salah satu tempat


pendidikan dan pelatihan mengembangkan dimensi-dimensi yang
dapat menghasilkan pembaharuan dalam pendidikan.
Mengedepankan orientasi pada kebutuhan tenaga kerja yang
professional, mengintegrasikan antara pendidikan dan pelatihan
baik di sekolah maupun di industry adalah upaya yang dilakukan
oleh SMK Lamaholot Jakarta dalam penyelenggaraan proses
belajar mengajar serta dalam implementasinya lebih mengacu pada
pendekatan yang lebih komprehensif pada standar kompetensi
yang telah mendapat pengakuan baik secara nasional maupun
internasional.
Pengembangan yang beragam mengacu pada standar
nasional pendidikan bertujuan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas
standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan,
sarana prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian
pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pedidikan
tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum.
Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat
memberi kesempatan peserta didik :
a. belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa,
b. belajar untuk memahami dan menghayati,
c. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
d. belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
e. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui
proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Keterlibatan kepala sekolah dan guru dalam pengambilan
keputusan sekolah juga mendorong rasa kepemilikan yang lebih
tinggi terhadap sekolahnya yang pada akhirnya mendorong mereka
Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

6
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

untuk menggunakan sumber daya yang ada seefisien mungkin


untuk mencapai hasil yang optimal. Sekolah dituntut mampu
mencermati kebutuhan peserta didik yang bervariasi, keinginan staf
yang berbeda, kondisi lingkungan yang beragam, harapan
masyarakat yang menitipkan anaknya pada sekolah agar kelak bisa
mandiri, serta tuntutan dunia kerja untuk memperoleh tenaga kerja
yang produktif, potensial, dan berkualitas.
c. Penyempurnaan Pola Pikir
Dalam penjelasan di atas sudah dikemukakan bahwa
apabila guru tidak bisa menyesuaikan diri dengan dinamikan
masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kecendrungan guru akan memberikan materi yang usang,
pembelajaran yang dilaksanakan kecendrungan sesuai dengan
masalah dan jaman dimasa lampau. Sedangkan intensitas dan
kualitas masalah yang dihadapi anak didik sekarang sudah sangat
kompleks yang membutuhkan ilmu dan pengetahuan sesuai
dengan dinamika tersebut. Karena Ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK), baik sebagai substansi materi ajar maupun piranti
penyelenggaraan pembelajaran, terus berkembang. Dinamika ini
menuntut guru selalu meningkatkan dan menyesuaikan
kompetensinya agar mampu mengembangkan dan menyajikan
materi pelajaran yang aktual dengan menggunakan berbagai
pendekatan, metoda, dan teknologi pembelajaran terkini. Hanya
dengan cara itu guru mampu menyelenggarakan pembelajaran
yang berhasil mengantarkan peserta didik memasuki dunia
kehidupan sesuai dengan kebutuhan dan tantangan pada
zamannya. Sebaliknya, ketidakmauan dan ketidakmampuan guru
menyesuaikan wawasan dan kompetensi dengan tuntutan
perkembangan lingkungan profesinya justru akan menjadi salah
satu faktor penghambat ketercapaian tujuan pendidikan dan
pembelajaran. (Badan PSDMPK-PMP : 2014 )

Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

7
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

Untuk menjawab tantangan tersebut maka mau tidak mau,


suka tidak suka, guru harus menyesuaikan diri sesuai dengan
kebutuhan pembelajar. Guru harus siap berubah, kelau tidak
demikian guru tidak akan bisa sebagai agen pembaharuan, untuk
menempa dan mengembangkan potesi peserta didik, menjadi
dirinya sendiri. Dalam kurikulum 2013 perubahanan tersebut harus
dimulai dari perubahan pola pikir guru, ia menyadari dirinya sebagai
agen pembelajaran yang profesional , yang diharapkan baik oleh
masyarakat maupun pemerintah diharuskan mampu mengemban
tugas mulia tersebut. Hingga kini, baik dalam fakta maupun
persepsi, masih banyak kalangan yang meragukan kompetensi
guru baik dalam bidang studi yang diajarkan maupun bidang lain
yang mendukung terutama bidang didaktik dan metodik
pembelajaran. Keraguan ini cukup beralasan karena didukung oleh
hasil uji kompetensi yang menunjukkan masih banyak guru yang
belum mencapai standar kompetensi yang ditetapkan. Uji
kompetensi ini juga menunjukkan bahwa masih banyak guru yang
tidak menguasai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK). Uji-coba studi video terhadap sejumlah guru di beberapa
lokasi sampel melengkapi bukti keraguan itu. Kesimpulan lain yang
cukup mengejutkan dari studi tersebut di antaranya adalah bahwa
pembelajaran di kelas lebih didominasi oleh ceramah satu arah
dari guru dan sangat jarang terjadi tanya jawab. Ini mencerminkan
betapa masih banyak guru yang tidak berusaha meningkatkan dan
memutakhirkan profesionalismenya.
Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan
hanya akan dapat terwujud apabila terjadi pergeseran atau
perubahan pola pikir. (Badan PSDMPK- PMP : 2014 ). Dalam
persaing global setidaknya ada tiga hal yang mengharuskan
mengapa pembelajaran tersebut berubah : pertama persaingan
untuk merebut pasar kerja menjadi sangat ketat, kita tidak hany
bersaing dengan pencari kerja sesama bangsa tetapi juga dengan
Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

8
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

tenaga kerja dari negara lain, kedua : persayaratan kerja


semakin tinggi sejalan dengan kebutuhan hidup dan masalah yang
dihadapi, ketiga: adanya perubahan orientasi hidup, kebutuhan
sekarang tidak cukup hanya memenuhi kebutuhan sandang pangan
dan papan, tetapi menuntut pemenuhan kebutuhan sekender yang
lainnya.
Dalam kurikulum 2013 ada beberapa perubahan pola pikir
pembelajaran yang ber pergeseran yaitu sebagai berikut :.
1. Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi
pembelajaran berpusat pada perserta didik. Peserta didik harus
memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk
memiliki kompetensi yang sama;
2. Pola pembelajaran satu arah (dari guru ke peserta didik) menjadi
pembelajaran interaktif (komunikasi timbal balik antara guru,
peserta didik, lingkungan dan sumber belajar);
3. Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara
jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan
dari mana saja yang dapat dihubungi atau melalui internet);
4. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari
(pembelajaran yang makin diperkuat dengan pendekatan sains);
5. Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
6. Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis
alat multimedia; Penyempurnaan Pola pikir lanjutan
7. Pola pembelajaran berbasis masal menjadi kebutuhan
pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi
khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
8. Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline)
menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidiciplines);
dan
9. Pola pembelajaran pasif menajdi pembelajaran aktif dan kritis

Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

9
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum


Pada Kurikulum 2013, penyusunan kurikulum dimulai dengan
menetapkan standar kompetensi lulusan berdasarkan kesiapan
peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan. Setelah
kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang
terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum. Satuan
pendidikan dan guru tidak diberikan kewenangan menyusun
silabus, tetapi disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan
kesempatan mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus
dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan
waktu yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis
penyusunan yang sangat memberatkan gurub kemungkinan waktu
yang dialokasikan dalam Standar Isi tidak dapat dilaksanakan
sepenuhnya. Hasil monitoring dan evaluasi ini juga menunjukkan
bahwa banyak kompetensi yang perumusannya sulit dipahami
guru, dan kalau diajarkan kepada siswa sulit dicapai oleh siswa.
Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran
intrakurikuler dan pembelajaran ekstrakurikuler.
Hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan yang dilakukan Balitbang pada tahun 2010 juga
menunjukkan bahwa secara umum total waktu pembelajaran yang
dialokasikan oleh banyak guru untuk beberapa mata pelajaran di
SD, SMP, dan SMA lebih kecil dari total waktu pembelajaran yang
dialokasikan menurut Standar Isi. Disamping itu, dikaitkan dengan
kesulitan yang dihadapi guru dalam melaksanakan KTSP, ada
berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS, SMA/MA, dan
SMK/MAK
Berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang
dikembangkan guru seperti:
1. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran
siswa aktif untuk menguasai Kompetensi Dasar dan Kompetensi
Inti pada tingkat yang memuaskan (excepted).
Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

10
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

2. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik


konten kompetensi yaitu pengetahuan yang merupakan konten
yang bersifat mastery dan diajarkan secara langsung direct
teaching), keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah konten
yang bersifat developmental yang dapat dilatih (trainable) dan
diajarkan secara langsung (direct teaching), sedangkan sikap
adalah konten developmental dan dikembangkan melalui proses
pendidikan yang tidak langsung (indirect teaching).
3. Pembelajaran kompetensi untuk konten yang
bersifat developmenta dilaksanakan berkesinambungan antara
satu pertemuan dengan pertemuan lainnya dan saling
memperkuat antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran
lainnya.
4. Proses pembelajaran tidak langsung (indirect) terjadi pada
setiap kegiatan belajar yang terjadi di kelas, sekolah, rumah dan
masyarakat. Proses pembelajaran tidak langsung bukan
kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) karena sikap yang
dikembangkan dalam proses pembelajaran tidak langsung harus
tercantum dalam silabus, dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru.
5. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran
siswa aktif melalui kegiatan mengamati (melihat, membaca,
mendengar, menyimak), menanya (lisan, tulis), menganalis
(menghubungkan, menentukan keterkaitan, membangun cerita
/konsep), mengkomunikasikan (lisan, tulis, gambar, grafik, tabel,
chart, dan lain- lain).
6. Pembelajaran remedial dilaksanakan untuk membantu peserta
didik menguasai kompetensi yang masih kurang. Pembelajaran
remedial dirancang dan dilaksanakan berdasarkan kelemahan
yang ditemukan berdasarkan analisis hasil tes, ulangan, dan
tugas setiap peserta didik. Pembelajaran remedial dirancang

Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

11
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

untuk individu, kelompok atau kelas sesuai dengan hasil analisis


jawaban peserta didik.
7. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi,
bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran
remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada
tingkat memuaskan.
e. Karakteristik Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi.
Kurikulum berbasis kompetensi adalah outcomes-based
curriculum dan oleh karena itu pengembangan kurikulum diarahkan
pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari SKL. Demikian
pula penilaian hasil belajar dan hasil kurikulum diukur dari
pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum diartikan sebagai
pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum
oleh seluruh peserta didik. Kompetensi untuk Kurikulum 2013
dirancang sebagai berikut:
1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam
bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam
Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.
2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial
mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta
didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki seorang
peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang
diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.
3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari
peserta didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata
pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan
menengah diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang

Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

12
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

pendidikan menengah pada kemampuan intelektual (kemampuan


kognitif tinggi).
5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing
elements) Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam
Kompetensi Inti.
6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya
(enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan
(organisasi horizontal dan vertikal).
7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema
(SD/MI) atau satu kelas dan satu mata pelajaran (SMP/MTS,
SMA/MA, SMK/MAK). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk
tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan

2. Kondisi Nyata Hasil EDS


a. EDS merupakan evaluasi internal sekolah yang dilaksanakan
dengan prinsip berbasis tujuan, beracuan kriteria, berasas
manfaat, dan objektif.
b. Hasilnya digunakan sebagai dasar penyusunan RKS, pemetaan
mutu sekolah, pengembangan budaya mutu, dan masukan bagi
pemangku kepentingan.
c. Penjaminan mutu berbasis EDS merupakan kegiatan sistemik dan
terpadu oleh sekolah untuk meningkatkan proses dan hasil
pembelajaran yang dilakukan atas dasar prinsip keberlanjutan,
terencana dan sistematis, menghormati otonomi sekolah, dan
terbuka yang didasarkan pada rekomendasi hasil EDS.
d. Pengembangan budaya mutu berbasis EDS merupakan kegiatan
untuk memenuhi dan melebihi standar yang dilakukan secara
sitematis dan terarah berbasis hasil EDS melalui tahapan
konsolidasi, implementasi dan penguatan yang dilakukan secara
Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

13
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

berkelanjutan dan berkesinambungan dan menekankan pada


proses dan evaluasi diri yang terintegratif dengan
keberlangsungan proses pembelajaran di sekolah EDS
merupakan evaluasi internal sekolah berdasarkan SPM dan SNP
yang dilaksanakan dengan prinsip berbasis tujuan, beracuan
kriteria, berasas manfaat, dan objektif.
e. Hasilnya digunakan sebagai dasar penyusunan RKS, pemetaan
mutu sekolah, pengembangan budaya mutu, dan masukan bagi
pemangku kepentingan. Penjaminan mutu berbasis EDS
merupakan kegiatan sistemik dan terpadu oleh sekolah untuk
meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan atas
dasar prinsip keberlanjutan, terencana dan sistematis,
menghormati otonomi sekolah, dan terbuka yang didasarkan pada
rekomendasi hasil EDS.
f. Pengembangan budaya mutu berbasis EDS merupakan kegiatan
untuk memenuhi dan melebihi standar yang dilakukan secara
sitematis dan terarah berbasis hasil EDS melalui tahapan
konsolidasi, implementasi dan penguatan yang dilakukan secara
berkelanjutan dan berkesinambungan dan menekankan pada
proses dan evaluasi diri yang terintegratif dengan
keberlangsungan proses pembelajaran di sekolah

3. Kondisi Ideal Sesuai Permendikbud


Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga sistem yang demokratis
serta bertanggung jawab.Untuk mengemban fungsi tersebut

Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

14
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional


sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam mewujudkan
sistem pendidikan nasional maka sekolah harus membuat keadaan
ideal sekolah yang diinginkan sesuai visi,misi dan motto dari tujuan
sekolah tersebut. Begitu juga di SMK Lamaholot Jakarta
Kondisi Ideal yang diharapkan tercapai SMK Lamaholot
Jakarta adalah terpenuhinya delapan Standar Nasional Pendidikan,
sehingga penyelenggaraan dan hasil pendidikan yang bermutu dapat
tercapai.Namun demikian, kondisi nyata saat ini SMK Lamaholot
Jakarta masih harus terus berbenah dan mengupayakan pemenuhan
delapan Standar Nasional Pendidikan. Secara rinci kondisi nyata
SMK Lamaholot Jakarta adalah sebagai berikut:

Tabel 1 Kondisi Ideal dan Kondisi Nyata SMK Lamaholot Jakarta 2020

No Kompo Kondisi Nyata Kondisi Ideal


nen Diharapkan
1 Standar a. Seluruh mata pelajaran telah KKM dijadikan acuan
Isi : Kuri memiliki analisis Kriteria dalam penetapan ketu
kulum Ketuntasan Minimal (KKM) ntasan belajar dan
menurut tingkatan kelas dan kriteria kenaikan kelas
Kompetensi Keahlian bagi siswa
b. Pengembangan kurikulum sudah
mengacu pada : Dokumen Kurikulum
1. Permendikbud Nomor revisi diverifikasi dan
60 Tahun 2014 tentang divalidasi serta
Kurikulum 2013 SMA/SMK disahkan oleh Dinas
2. Permendikbud Nomor Pendidikan Provinsi,
20 Tahun 2016 tentang SKL Komite Sekolah dan
3. Permendikbud Nomor Kepala Sekolah
21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Memiliki silabus mata
4. Permendikbud Nomor pelajaran Kelompok A
22 Tahun 2016 tentang Muatan Nasional dan
Standar Proses Kelompok B Muatan
5. Permendikbud Nomor Kewilayahan dan
23 Tahun 2016 tentang Kelompok C yakni
Standar Penilaian produktif Memiliki
6 Permendikbud Nomor 24 silabus implementatif
Tahun 2016 tentang hasil sinkronisasi kurik
Kompetensi Inti (KI) dan ulum
Kompetensi Dasar (KD)
7 Keputusan Dirjen. Dikdasmen
Nomor 4678/D/KEP/MK/2016
tentang Spektrum Keahlian

Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

15
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

Pendidikan Menengah
Kejuruan
8 Permendikbud Nomor 03 Tahun
2017 tentang Penilaian Hasil
Belajaroleh Satuan
Pendidikan
9 Keputusan Dirjen. Dikdasmen
Nomor130/D/KEP/KR/2017
Tahun 2017 tentang Struktur
Kurikulum Pendidikan
Menengah Kejuruan
10 Panduan Penilaian Hasil
Belajar pada Sekolah
Menengah Kejuruan Dit.
PSMK, Dirjend. Dikdasmen ,
Kemdikbud Tahun 2017
c. Dokumen kurikulum yang lalu
telah diverifikasi dan divalidasi
serta disahkan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi, Komite
Sekolah dan Kepala Sekolah
d.nomor 464/D.D5/KEP/KK/2018 Tah
un 2018 tentang Struktur
Kurikulum Pendidikan Menengah
Kejuruan
e. Telah memiliki silabus mata
pelajan Kelompok A Muatan
Nasional dan Kelompok B Muatan
Kewilayahan serta kelompok C
kejuruan
Sudah ada memiliki silabus
implementatif hasil sinkronisasi
kurikulum dengan industry (SKNI)
2 Standar a. 65 % Sertifkasi Kompetensi siswa a 65% Sertifkasi
Kompet melalui LSP Kompetensi siswa
ensi Lul melalui LSP
usan
3 Standar a. 85% guru sudah melaksanakan a.100% guru sudah
Proses melaksanakan prose
proses pembelajaran sesuai
s pembelajaran
pedoman Silabus sesuai
b. 80% guru sudah melakukan pedoman Silabus
analisis KI KD b. 100% guru sudah
c. 85% guru sudah melaksanakan melakukan analisis K
proses pembelajaran sesuai I KD
pedoman RPP c.100% guru sudah
d. 70% guru sudah menerapkan pe melaksanakan prose
mbelajaran berbasis Daring s pembelajaran
sesuai pedoman
RPP
d.100% guru sudah
menerapkan pembelaj
aran berbasis Daring
4 Standar a. Pendidik sudah strata 1 (S1) a. 1 org pendidik suda
Pendidik b. Pendidik sudah berkualifikasi h strata 2 (S2)
dan Te minimum diploma empat (D-IV) b. 100% pendidik sudah
naga atau sarjana (S1) berkualifikasi
Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

16
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

Kependi c. seluruh pendidik maple kejuruan s minimum


dikan udah memiliki sertifikasi pendidik diploma empat (D IV)
d. 2 pendidik sudah memiliki atau sarjana (S1)
sertifikat kompetensi c. c. pendidik mapel
e. Pendidik ada memiliki kejuruan sudah
sertifikat asesor memiliki sertifikat
f. 30 pendidik sudah kompetensi
mengikuti diklat Kurikulum 2013 (t
ingkat daerah dan pusat) d. Tiap kompetensi
h. 100% pendidik memiliki perangkat keahlian
pembelajaran yang lengkap memiliki 1 guru
(program, silabus dan RPP) (4 guru) yang sudah
i. 100% pendidik melakukan analisis memiliki sertifikat as
criteria ketuntasan minimal (KKM) esor
j. 90% pendidik berlatar belakang e. 100 pendidik sudah
pendidikan tinggi mengikuti diklat
dengan program pendidikan Kurikulum 2013
sesuai (linier) dengan (Spektrum 2016)
mata pelajaran yang diampu (tingkat daerah dan
k. 100% pendidik mampu pusat)
menggunakan internet sebagai f. 100% pendidik memi
sarana komunikasi dan liki perangkat
pembelajaran 100% pendidik pembelajaran yang
mampu menggunakan IT lengkap (program,
sebagai sarana pembelajaran silabus dan RPP)
m. 90% tenaga pendidik dan g. 100% pendidik mam
kependidikan menerapkan pu menggunakan
budaya bersih di lingkungan internet sebagai
sekolah sarana
o. Tenaga kependidikan yang komunikasi dan
dimiliki oleh sekolah: pembelajaran
1) Tenaga Administrasi 2 h. 100% pendidik mam
2) Tenaga Perpustakaan 1 pu penggunakan
3) Operator Dapodik 1 IT sebagai sarana
p. Satuan pendidikan memiliki pembelajaran
tenaga layanan khusus
diantaranya:
1) Penjaga Sekolah 6
2) Tenaga Kebersihan 2
3Tukang Kebun 1
4) Teknisi 1
5) Tenaga lainnya 2
5 Standar a. Rasio jumlah siswa dengan a. Rasio jumlah
Sarana rombel dengan jumlah ruang siswa dengan
dan belajar teori belum rombel
Prasara memadai (15 rombel : 10 dengan jumlah
na Ruang Teori) ruang belajar teori
b. Rasio sarana bangku dan memadai
meja ruang belajar teori b. Rasio sarana bangk
c. Kecukupan daya u dan meja ruang
listrik bangunan gedung belajar teori dengan
kebutuhan untuk KBM sudah jumlah siswa (1 : 1)
memadai c. . Memiliki ruang
d. Leptop untuk UNBK baru 40 unit Kantin yang
kebutuhan untuk KBM memenuhi kriteria
e Kecukupan luas ruang kepala d. Tersedianya lahan p
sekolah telah memenuhi kriteria arkir kendaraan
Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

17
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

g. Kecukupan luas ruang guru yang memadai


belum memenuhi kriteria dan aman
h. Kecukupan ruang e. Seluruh ruangan
praktikum seluruh kompetensi utama memiliki
keahlian belum memenuhi akses masuk
kriteria 40% yang aman
k. Kelengkapan
sarana praktikum seluruh
kompetensi keahlian 50%
memenuhi kriteria
l. Ruang UKS ada dan
kelengkapan sarana UKS 95%
memenuhi kriteria
m. Ruang OSIS (Ruang Induk
OSIS dan Ruang
Ekstrakulikuler) ada
dan kelengkapan sarana OSIS
memadai Sarana pembuangan
limbah organik dan non- organic
memadai
o. Sarana lapangan olah raga yang
permanen dan luasnya
memadai
q. Gudang sekolah ada memadai
r. Ruang Kantin ada
s. Luas parkir kendaraan memadai
6 Standar a. 75% guru sudah a. 30% guru yang
Penilaia melaksanakan prinsip-prinsip
memiliki data
n penilaian (sahih, objektif, adil,
terpadu, terbuka, penelaahan instrument
menyeluruh dan penilaian hasil belajar
berkesinambungan, b.85% guru melaksanak
beracuan kriteria,akuntabel
an analisis danpemanf
b. 75% guru sudah menyusun
teknik dan instrumen dalam dan hasil penilaian
penilaian dengan substansi dan c. 50% siswa melaksan
konstruksi akan sertifikasi
c. 90% guru melaksanakan
kompetensi
pengelolaan hasil penilaian
belajar
d. 90% guru melaksanakan
program remedial dan pengayaan
e .70% guru melaksanakan analisis
dan pemanfaatan hasil penilaian
f. 100% siswa melaksanakan sertifi
kasi kompetensi
7 Standar a. 90% manajemen kepala a.80% keterlaksanaan
Pengelo sekolah sudah memiliki pengurus Komite
laan kualifikasi dan kompetensi Sekolah sudah
serta mampu melaksanakan melaksanakan fungsi-
fungsi-fungsi manajemen fungsi, peran dan tuga
b. 85% keterlaksanaan s pokok
pengurus Komite Sekolah suda b. 80% keterlaksanaan
h melaksanakan fungsi-fungsi, pengelolaan sistem
peran dan tugas pokoknya informasi manajemen
c. 95% Manajemen Waka yang berjalan dengan
Kurikulum sudah memiliki efisien, efektif dan aku
Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

18
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

kualifikasi & kompetensi ntabel


melaksanakan kegiatan c. 75% penyediaan
sesuai dengan deskripsi tugas fasilitas informasi
d. 90% Manajemen Waka dengan efisien, efektif
Kesiswaan sudah memiliki , dan mudah diakses
kualifikasi & kompetensi d. 75% pelaporan data
melaksanakan kegiatan informasi dilakukan se
sesuai dengan deskripsi tugas cara berkala dan
e. 80% keterlaksanaan terlaksana berkesinam
pengelolaan sistem informasi bungan
manajemen yang berjalan e. 75% keterlaksanaa
dengan efisien , efektif dan n komunikasi sistem
akuntabel data yang efektif dan
efisiens antar warga
sekolah di
lingkungan sekolah

8 Standar a. Sumber dana sekolah Sekolah memperoleh


Pembia 1) Dana BOS, Komite , bantuan dana
yaan 2. Bantuan Pegembangan operasional dari
Sekolah dari APBN (Dit. PSMK) Pemerintah Provinsi
b. Sekolah menyusun RKAS
tiap tahun dan terinci
9 Dukung a. 30% keterlaksanaan Dinas a. 80% keterlaksanaan
pendidikan provinsi sudah terlibat Dinas pendidikan
an
dalam pembinaan provinsi sudah
Lingkun menyusunan program sekolah mendukung kebijakan
gan Eks b. 40% keterlaksanaan dinas sekolah dan dukungan
tenal pendidikan provinsi sudah material
mendukung kebijakan sekolah da b.50% keterlaksanaan
Satuan
n dukungan material MKKS belum terlibat
Pendidi
c.9 9 % keterlaksanaan MKKS belum secara optimal dalam
kan
terlibat secara optimal dalam pembinaan
pembinaan penyusunan penyusunan program
program sekolah sekolah
d. 50% keterlibatan DU/DI (Asosiasi c. 90% keterlibatan
Profesi) dalam DU/DI (Asosiasi
pengembangan program sekolah Profesi) dalam
pengembangan
program sekolah

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar


dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 253/KEP.D/KR/2017 tentang Penetapan Satuan
Pendidikan Pelaksana Kurikulum 2013 Tahun 2017 menyatakan
bahwa mulai tahun pelajaran 2020/2021 SMK Lamaholot Jakarta
melaksanakan kurikulum 2013 dengan struktur kurikulum mengacu
pada Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah
Nomor 130/D/KEP/KR/2017 tentang Struktur Kurikulum Pendidikan
Menengah Kejuruan.
Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

19
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

Kedua kurikulum tersebut disusun menjadi seperangkat


kurikulum sekolah yang selanjutnya disebut dengan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau Kurikulum SMK Lamaholot
Jakarta. Oleh sebab itu SMK Lamaholot Jakarta memandang perlu
menyusun dan mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Kurikulum ini sekolah dapat melaksanakan
program pendidikan sesuai dengan karakteristik, potensi, dan
kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam pengembangan kurikulum
ini SMK Lamaholot Jakarta membentuk Tim Pengembang Kurikulum
yang melibatkan seluruh stakeholder sekolah.
Pengembangan Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta
mengacu delapan standar nasional pendidikan sebagaimana diatur
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 dan
berpedoman pada panduan yang disusun oleh BNSP.

Alternatif Pemecahan Masalah


Untuk menghadapi tantangan yang dihadapi ditempuh langkah-
langkah :
a. Sosialisasi internal kepada warga sekolah (guru, laboran,
pustakawan, tenaga administrasi, teknisi, dunia usaha/industri
dan komite) tentang Kurikulum Sistem Pengujian Berbasis
Kompetensi dan pembekalan kecakapan hidup (Life Skill).
b. Mengevaluasi semua sumber daya yang ada serta setiap
kegiatan untuk dilengkapi dan diperbaiki sesuai dengan
sasaran yang akan dicapai.
c. Memperbaiki/rehab dan melengkapi sarana/prasarana sekolah.
d. Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui kegiatan In House
Trainning (IHT) dan atau MGMP.
e. Meningkatkan kedisiplinan seluruh warga sekolah.
f. Mengaktifkan kegiatan pembelajaran berbasis Iptek, Imtaq dan
lingkungan hidup.

Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

20
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

g. Melakukan sinkronisasi kurikulum sekolah dengan kebutuhan


dunia usaha/industri
4. Potensi dan karakteristik kurikulum 2013
a. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap
spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan
kemampuan intelektual dan psikomotorik;
b. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan
apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber belajar;
c. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan
masyarakat;
d. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan
berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
e. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas
yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar Mata pelajaran;
f. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua
kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk
mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
g. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya
(enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi
horizontal dan vertikal).

B. Tujuan Pengembangan Kurikulum K13 SMK Lamaholot Jakarta


Adapun tujuan penyusunan kurikulum SMK Lamaholot Jakarta
adalah sebagai berikut:
1. Sebagai standar operasional bagi SMK Lamaholot Jakarta dalam
rangka penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran yang bermutu,
terukur, berkesinambungan, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

21
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

2. Dijadikan sebagai acuan dan pedoman bagi Stakeholders (pemangku


kepentingan) dalam rangka ikut serta memberikan partisipasi maupun
pengendalian/kontrol untuk terwujudnya satuan pendidikan yang
sehat, bermutu, dan memenuhi harapan masyarakat dengan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk:
a. Belajar beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Belajar untuk memahami, menghayati, mengamalkan, menghargai
dan melestarikan nilai budaya dan karakter bangsa
c. Belajar untuk mengembangkan ekonomi kreatif dan menumbuhkan
jiwa kewirausahaan
d. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif;
e. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain;
f. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses
belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan

C. Landasan
1. Landasan Filosofis.
Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang
peranan yang penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara
dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk
meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.
Masyarakat Indonesia dengan laju pembangunannya masih
menghadapi masalah pendidkan yang berat, terutama berkaitan
dengan kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. Mentalitas
sebagian besar masyarakat Indonesia, dengan ketertinggalannya
sebagai akibat penjajahan, belum mendukung tercapainya cita-cita
pembangunan nasional. Berbagai kekurangan dan kelemahan
mentalitas masyarakat Indonesia tersebut antara lain : suka
melakukan terobosan dengan mengabaikan mutu, kurang rasa
percaya diri, tidak berdisiplin murni, tidak berorientasi ke masa
depan, dan suka mengabaikan tanggung jawab tanpa rasa malu.
Terdapat ciri-ciri manusia Indonesia yang menghambat, yaitu

Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

22
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

munafik, segan dan enggan bertanggungjawab atas perbuatannya,


putusannya, kekuatannya, pikirannya, berjiwa feodal, percaya pada
takhayul, boros, lebih suka tidak bekerja keras kecuali kalau
terpaksa, ingin cepat kaya, berpangkat, cepat cemburu, dengki dan
tukang meniru, dan kelemahan lain yang kurang menunjang
pembangunan.
Menghadapi kondisi masyarakat Indonesia sebagaimana
diuraikan di atas, pembangunan pendidikan merupakan suatu
keharusan dan amat penting untuk dilakukan perubahan ke arah
yang lebih baik lagi guna meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat Indonesia. Salah satu upaya dalam
rangka pembangunan pendidikan adalah dengan mendesain
kurikulum satuan pendidikan seoptimal mungkin.
2. Landasan Sosiologis
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta dikembangkan atas dasar adanya
kebutuhan akan perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam
rangka memenuhi dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan
negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan nasional.
3. Landasan Psikologis
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta dimaksudkan untuk memenuhi
tuntutan perwujudan konsepsi pendidikan yang bersumbu pada
perkembangan peserta didik beserta konteks kehidupannya,
sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif.
4. Landasan Teoritis
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta dikembangkan atas dasar teori
“pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education), dan
teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum)
dimana menurut:.
a. Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), KBK adalah
seperangkat rencana dan pengaturan tentang tujuan, isi dan
bahan pelajaran yang dapat mengantarkan peserta didik memiliki
kompetensi dalam berbagai bidang kehidupan dan cara
Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

23
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

penyampaiannya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan


daerah dan madrasah atau sekolah (Departemen Agama, 2005
:12).
b. Mulyasa (2004:39), berpendapat bahwa kurikulum berbasis
kompetensi (KBK) dapat diartikan sebagai suatu konsep kurikulum
yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan
(kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu,
sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik berupa
penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.
c. Nana Syaodih (2005:16), KBK adalah suatu konsep yang
menekankan pengembangan kompetensi anak didik agar
mempunyai profesionalisme dalam bidangnya, sehingga anak
akan betul-betul mempunyai kompetensi sesuai yang diharapkan.
d. Pusat kurikulum, Balitbang Depdiknas (2002:3), mendefinisikan
bahwa kurikulum berbasis kompetensi merupakan perangkat
rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar
yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar,
dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam
pengembangan kurikulum sekolah. Kurikulum ini berorientasi
pada: (1) hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri
peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang
bermakna, dan (2) keberagaman yang dapat diwujudkan sesuai
dengan kebutuhannya. Penerapan KBK berorientasi pada
pembelajaran tuntas (mastery learning).
5. Landasan Yuridis
Bahwa untuk melaksanakan kebijakan mengenai kurikulum yang
sesuai dengan kebutuhan pembelajaran bagi peserta didik dalam
kondisi khusus, berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus, perlu
menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang Kompetensi Inti
Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

24
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada


Sekolah Menengah Kejuruan untuk Kondisi Khusus;
a. Undang-Undang Dasar 1945 ; Ketentuan dalam UUD 45 Pasal 31
mengamanatkan bahwa :
1) Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, setiap
warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya;
2) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa yang diatur dalam undang-undang;
3) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-
kurangnya 20% dari anggaran pendapatan dan belanja negara
serta APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
pendidikan nasional;
4) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan menunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan
bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat
manusia.
Selanjutnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301);

1. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang


Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4496); sebagaimana telah
diubah beberapa kali dengan Peraturan Pemerintah Nomor
13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik
Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

25
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

Indonesia Nomor 5570);


2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24
Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 971); sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37
Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada
Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 1692);
3. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum
pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus;
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia.
Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah :
1) Pasal 1 ayat (19); Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
2) Pasal 18 ayat (1), (2), (3), dan (4) yang berbunyi :
a. Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan
dasar.
b. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah
umum dan pendidikan menengah kejuruan.
c. Pendidikan menengah berbentuk sekolah menengah atas
(SMA), madrasah aliyah (MA), sekolah menengah
kejuruan (SMK), dan madrasah aliyah kejuruan (MAK),
atau bentuk lain yang sederajat.
Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

26
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

d. Ketentuan mengenai pendidikan menengah sebagaimana


dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih
lanjut dengan peraturan pemerintah.
3) Pasal 32 ayat (1), (2), dan (3) berbunyi :
a. Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik
yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses
pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental,
sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat
istimewa.
b. Pendidikan layanan khusus merupakan pendidikan bagi
peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang,
masyarakat adat yang terpencil, dan/atau mengalami
bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi
ekonomi.
c. Ketentuan mengenai pelaksanaan pendidikan khusus dan
pendidikan layanan khusus sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan
pemerintah
4) Pasal 35 ayat (2); Standar nasional pendidikan digunakan
sebagai acuan pengembangan kurikulum,tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan”.
5) Pasal 36 :
a. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada
standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
b. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
c. Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
memperhatikan:
1. Peningkatan iman dan takwa;
Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

27
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

2. Peningkatan akhlak mulia;


3. peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
4. Keragaman potensi daerah dan lingkungan;
5. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
6. Tuntutan dunia kerja;
7. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
8. Agama;
9. Dinamika perkembangan global; dan
10. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
6) Pasal 37 :
a) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat:
1. Pendidikan agama;
2. Pendidikan kewarganegaraan;
3. Bahasa;
4. Matematika;
5. Ilmu pengetahuan alam;
6. Ilmu pengetahuan sosial;
7. Seni Dan Budaya;
8. Pendidikan Jasmani Dan Olahraga;
9. Keterampilan/Kejuruan; Dan
10. Muatan Lokal.
b) Kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat:
1. Pendidikan Agama;
2. Pendidikan Kewarganegaraan; Dan
3. Bahasa.
7) Pasal 38 ayat
a) Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar
dan menengah ditetapkan oleh Pemerintah.
b) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan
sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau
satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah
koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

28
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar


dan provinsi untuk pendidikan menengah.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor
19 tentang Standar Nasional Pendidikan. Ketentuan di dalam
PP 32/2013 yang mengatur Kurikulum, adalah
1. Pasal 5 ayat (1) “Standar isi mencakup kriteria : ruang
lingkup materi dan tingkat Kompetensi.
2. Pasal 77A ayat (1) Kerangka dasar Kurikulum berisi
landasan filosofis, sosiologis, psikopedagogis dan yuridis
sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.
3. Pasal 77A ayat (2) Kerangka dasar Kurikulum digunakan
sebagai:
a. Acuan Dalam Pengembangan Struktur Kurikulum
Pada Tingkat Nasional;
b. Acuan Dalam Pengembangan Muatan Lokal Pada
Tingkat Daerah; Dan
c. Pedoman Dalam Pengembangan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan.
4 Pasal 77B ayat :
a. Struktur Kurikulum merupakan pengorganisasian
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, muatan
Pembelajaran, mata pelajaran, dan beban belajar
pada setiap satuan pendidikan dan program
pendidikan..
b. Struktur sebagaimana dimaksud diatas, merupakan
pengorganisasian mata pelajaran untuk setiap satuan
pendidikan dan atau program pendidikan.
c. Struktur Kurikulum untuk satuan pendidikan
menengah terdiri atas: 1) muatan umum, 2) muatan
peminatan akademik, muatan peminatan kejuruan dan
muatan pilihan lintas minat/pendalaman minat.
Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

29
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

5) Pasal 77E ayat (1), (2)


a. Beban belajar memuat jumlah jam belajar yang
dialokasikan untuk Pembelajaran suatu tema,
gabungan tema, mata pelajaran atau keseluruhan
kegiatan yang harus diikuti Peserta Didik dalam satu
minggu, semester dan satu tahun pelajaran.
b. Beban belajar meliputi kegiatan tatap muka, kegiatan
terstruktur dan kegiatan mandiri.
d. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia antar lain:

1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.


2. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam
menyelesaikan tugasnya.
3. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah
air serta mendukung perdamaian dunia.
4. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan
kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya.
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
kepercayaan, dan agama serta pendapat / temuan original
orang lain.
6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat
untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat
luas.
e. Penpers No. 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendididkan
Carakter:
1. Bahwa Indonesia sebagai bangsa yang berbudaya
merupakan negara yang menjunjung tinggi akhlak mulia,
nilai-nilai luhur, kearifan, dan budi pekerti;
2. Bahwa dalam rangka mewujudkan bangsa yang berbudaya
melalui penguatan nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin,
bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,

Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

30
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai


prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab, perlu
penguatan pendidikan karakter;
3.Bahwa penguatan pendidikan karakter sebagaimana
dimaksud dalam huruf b merupakan tanggung jawab
bersama keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat; dan
4. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan
Peraturan Presiden tentang Penguatan Pendidikan Karakt
f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013
Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 Tentang Pendidikan
Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler wajib
j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 Tentang Muatan Lokal
Kurikulum 2013
k. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 Tentang Penilaian Hasil
Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan
Dasar dan Menengah

Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

31
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

l. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik


Indonesia Nomor 34 Tahun 2018 Tentang Standar Nasional
Pendidikan SMK tentang:
1. Standar Kompetensi Lulusan;
2. Standar Isi;
3. Standar Proses Pembelajaran;
4. Standar Penilaian Pendidikan;
5. Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan;
6. Standar Sarana Dan Prasarana;
7. Standar Pengelolaan; Dan
8. Standar Biaya Operasi.
m. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
n. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah
o. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses
p. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian
Pendidikan
q Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah, Nomor 464/D.D5/KEP/KK/2018, tanggal 30
Agustus 2018 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan
Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar
Program Keahlian (C2), dan Kompetensi Keahlian (C3)
r. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun
2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter
s. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Penilaian Hasil
Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

32
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

Belajar oleh Pemerintah dan Penilaian Hasil Belajar oleh


Satuan Pendidikan
t Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
06/D.D5/KK/2018, tanggal 07 Juni 2018 Tentang Spektrum
Keahlian SMK/MAK
u. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
07/D.D5/KK/2018, tanggal 07 Juni 2018 Tentang Struktur
Kurikulum SMK/MAK
v. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
464/D5/KK/2018, tanggal 07 Juni 2018 Tentang KI/KD
w. Peraturan Gubernur Propinsi DKI Jakarta No. 89 tahun
2018 tentang perubahan atas peraturan Gubernur Nomor
80 Tahun 2017 tentang Kurikulum Muatan Lokal di
Sekolah/ Madrasah:
1. Muatan lokal di SD/SDLB/MI dikembangkan
dalam bentuk matapelajaran tersendiri yang yang
dapat dipilih sesuai kebutuhan dan kesiapan
daya dukung sekolah.
2. Mata pelajaran,tersendiri sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah PLBJ dan mata pelajaran
Bahasa Inggris.
3. PLBJ sebagaimaha dimaksud pada ayat (2)
mencakup:
a. Seni Budaya Betawi dan Budaya Jakarta;
b. Sains dan Teknologi;
c. Lingkungan Hidup Jakarta; dan
d. Wisata Jakarta.
4. Mata pelajaran Bahasa Inggris sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), adalah mata pelajaran
Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

33
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

Bahasa Inggris yang substarisinya melif,mti Seni


Budaya Betawi, Budaya Jakarta, Sains,
Lingkungan, Teknologi dan Kemasyarakatan serta
Pariwisata.
5. Muatan local SMP /SMPLB /MTs dan SMA/
SMALB/MA/ SMK dikembangkan, dalam bentuk
mata pelajaran tersendiri dan / atau terintegrasi
mencakup :
a. Seni Budaya Betawi dan Budaya Jakarta;
b. Sains dan Teknologi;
c. Lingkungan Hidup Jakarta;
d. Wisata Jakarta; dan
e. Bahasa Asing yang berkembang di Jakarta.
6. Beban belajar muatan lokal dalam bentuk mata
pelajaran tersendiri dilaksanakan paling banyak 2
(dua)jam pelajaran dalam 1 (satu) minggu.
7. Muatan lokal yang dikembangkan dalam bentuk
kajian terintegrasi pada mata pelajaran sebagai
berikut: pada jenjang SMP/ SMPLB /MTs
terintegrasi pada mata pelajaran:
a. Seni Budaya;
b. Prakarya; atau
c. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
x. Keputusan Kepala dinas pendidikan Provinsi Daerah
Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 467 tentang Kalender
Pendidikan Tahun Pelajaran 2020/2021.

D. Kerangka Konsep Pengembangan


Kerangka dasar konsep pengembangan Kurikulum SMK
Lamaholot Jakarta mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 Tentang

Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

34
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan


Pendidikan Menengah, yakni :
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun agar
semua mata pelajaran dapat meningkatkan iman, takwa, dan akhlak
mulia.
2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama
Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan
toleransi dan kerukunan interumat dan antarumat beragama.
3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya
memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI.
Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan
dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat
keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan
Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk
meningkatkan harkat dan martabat manusia yang memungkinkan
potensi diri (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) berkembang
secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan
memperhatikan potensi, bakat, minat, serta tingkat perkembangan
kecerdasan; intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik
peserta didik.
5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang holistik dan berkeadilan dengan
memperhatikan kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan
bermutu.
6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

35
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis


dan membuat keputusan, memecahkan masalah yang kompleks
secara lintas bidang keilmuan, berpikir kreatif dan kewirausahaan,
berkomunikasi dan berkolaborasi, menggunakan pengetahuan
kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan, kesehatan, dan
tanggung jawab warga negara.
7. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh
kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan
mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu
mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk
membekali peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau
memasuki dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik pada satuan
pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi.
8. Perkembangan Ipteks
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan
sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus
menerus melakukan penyesuaian terhadap perkembangan Ipteks
sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh
karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ipteks.
9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan
pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan
pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu
memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang
relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah dan lingkungan.
10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional

Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

36
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu


media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat
mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan
wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
11. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik
pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia
digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin
dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta
mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan bangsa
lain.
12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial
budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman
budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat
ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya
dari daerah dan bangsa lain.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan
pendidikan.

E. Prinsip Pengembangan
Prinsip pengembangan Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta
mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, yakni :
1. Terpadu dan berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan
yang akan datang. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip
bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

37
Kurikulum SMK Lamaholot Jakarta

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,


cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan
tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan
dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik serta tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang akan datang.
Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus
berpusat pada peserta didik.
2. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang
hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur
pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan
kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.
3. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi
(sikap, pengetahuan, dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan
mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar jenjang pendidikan.

Otomatisasi Dan Tatakelola Perkantoran th

38

Anda mungkin juga menyukai