Anda di halaman 1dari 14

PROSEDING

Seminar Ikatan Alumni (IKA)


Universitas Negeri Yogyakarta

GURU DALAM DINAMIKA


IMPLEMENTASI KURIKULUM

iii
PROSEDING

Seminar Ikatan Alumni (IKA) Universitas Negeri Yogyakarta


“GURU DALAM DINAMIKA IMPLEMENTASI KURIKULUM”

Cetakan I, Juni 2015

Tim Penyusun
Drs. Sardiman AM, M.Pd., Dr. Suharno, Gunadi, M.Pd.,
Supardi, M.Pd., Ariani, S.Pd.T.
Penyunting
Drs. Sardiman AM, M.Pd., Gunadi, M.Pd.,
Sudarmaji, M.Pd.
Tata Letak & Desain Sampul
Ariani, S.Pd.T

ISBN 978-602-97978-8-6

diterbitkan oleh
IKAUNY Press
Alamat
Graha Alumni Kantor IKA UNY
Kampus UNY Karangmalang, Yogyakarta
Telp/Faks: (0274) 552060
e-mail: ikaunypress_uny@gmail.com

Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan (KdT)


xiv + 308 hlm; 215,9 x 279,4 x 17 mm

iv
gang. Dengan demikian maka dapat ditegaskan bahwa kualitas pelaksanaan kurikulum sangat ditentukan
kemampuan dan penguasaan guru.
Tulisan dalam prosiding ini merupakan gagasan dari berbagai unsur dalam pelaksanaan pendidikan.
Pada bagian awal merupakan makalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Anies Rasyid Baswedan,
Ph.D., memaparkan kebijakan pelaksanaan kurikulum di sekolah; pakar pendidikan Prof. Suyanto, Ph.D,
memaparkan tentang tantangan profesionalisme guru dalam dinamika kurikulum; Ketua PGRI Pusat Dr.
Sugito, M.Si., memaparkan problematika profesionalisme guru dalam penerapan kurikulum 2006 dan
2013; serta Kepala Muhammadiyah Boarding School Agus Yulianto, S.Pd. memaparkan pengalaman terbaik
tentang pendidikan karakter dan ekstrakurikuler di sekolah.
Selanjutnya pada bagian kedua, ketiga, dan keempat merupakan kumpulan makalah pendamping
yang telah dipaparkan dalam kegiatan sesi paralel pada Seminar Nasional pada hari Sabtu tanggal 24 April
2015. Makalah pendamping terdiri dari 4 sub tema yakni Guru dalam Dinamika Implementasi Kurikulum, Tan-
tangan Profesionalisme Guru dalam Implementasi Kurikulum, Problematika Profesionalisme Guru dalam Implementasi
Kurikulum 2006 atau 2013, Pengalaman Terbaik dalam Pembinaan Karakter Siswa Melalui Kegiatan Ekstrakuri-
kuler. Makalah pendamping yang disajikan dalam prosiding ini merupakan hasil revisi atas masukan dari
para peserta dalam sesi paralel. Makalah merupakan hasil penelitian dan pemikiran para kontributor dari
berbagai insitusi dan profesi guru, dosen, dan peneliti. Penyusun berharap prosiding ini bermanfaat bagi
pembaca dan kemajuan pendidikan di Indonesia.

x
Kesiapan Guru SMK di Kota Yogyakarta dalam
Mengimplementasikan Kurikulum 2013

Hartoyo

Abstrak
Artikel ini membahas tentang kesiapan guru SMK di Kota Yogyakarta dalam mengimple-
mentasikan Kurikulum 2013. Kesiapan guru dilihat dari 4 dimensi, yaitu: 1) tingkat pemaha-
man guru terhadap Kurikulum 2013; 2) tingkat kemampuan guru dalam merencanakan pem-
belajaran; 3) tingkat kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran, dan 4) tingkat
kemampuan guru dalam menilai pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013.
Data kesiapan guru SMK dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 diperoleh me-
lalui survei yang dilakukan pada bulan September dan Oktober 2014 di 3 SMK di Kota Yog-
yakarta, yaitu: SMKN 3 Yogyakarta, SMK Taman Siswa Yogyakarta, dan SMK Muhammadiyah
3 Yogyakarta. Responden sebanyak 30 guru SMK dan 4 mahasiswa Program Studi Pendidi-
kan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (PSPTE FT UNY) yang sedang
melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai observer. Alat pengambilan data
berupa angket dan lembar penilaian. Data dianalisis menggunakan teknik analisis kuantitatif
deskriptif yang berupa rerata dan persentase.
Kesiapan guru SMK di Kota Yogyakarta dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013
secara kumulatif adalah baik atau siap dengan capaian angka persentase sebesar 72,64%. Jika
dilihat per dimensi kesiapan guru adalah sebagai berikut: 1) tingkat pemahaman guru terha-
dap Kurikulum 2013 adalah baik, yaitu sebesar 73,96%; 2) tingkat kemampuan guru dalam
merencanakan pembelajaran berdasar Kurikulum 2013 adalah baik, yaitu sebesar 73,10%;
3) tingkat kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran berdasar Kurikulum 2013
adalah baik, yaitu sebesar 73,70%; dan 4) tingkat kemampuan guru dalam menilai pembelaja-
ran berdasar Kurikulum 2013 adalah cukup, yaitu sebesar 69,8%.
Kata Kunci: kesiapan guru SMK, kurikulum 2013

Pendahuluan
Kebijakan implementasi Kurikulum 2013 bagi pendidikan dasar dan menengah
adalah untuk memperbaiki Kurikulum 2006. Mulai tahun pelajaran 2013/2014 Kurikulum
2013 mulai diterapkan secara bertahap di beberapa sekolah pilihan. Pada tahap pertama
sekolah yang dipilih untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 adalah sekolah-sekolah
yang dinilai memiliki keunggulan. Sekitar enam ribu sekolah baik pada jenjang SD, SMP, 83
SMA/SMK eks Rintisan Sekolah Bertaraf pembelajaran sehingga siswa akan menjadi
Internasional (RSBI) ditunjuk sebagai per- pusat dalam pembelajaran. Pembelajaran
contohan untuk mengimplementasikan yang selama ini berpusat pada guru (teacher
Kurikulum 2013. Selanjutnya, mulai tahun centered) hendaknya bergeser menjadi ber-
pelajaran 2014/2015 diputuskan bahwa pusat pada siswa (student centered). Perangkat
Kurikulum 2013 diimplementasikan seren- pembelajaran telah disiapkan oleh pemerin-
tak secara nasional untuk semua sekolah di tah dan tidak perlu lagi dipersiapkan oleh
Indonesia. guru. Guru harus fokus dan mampu men-
Menurut Permendiknas No 81 A ta- garahkan siswa untuk aktif, kreatif, berpikir
hun 2013, Kurikulum 2013 diharapkan kritis, dan produktif.
dapat menghasilkan insan Indonesia yang Tidak mudah untuk mempersiapkan
produktif, kreatif, inovatif, efektif melalui guru yang ideal sebagaimana yang ditun-
penguatan sikap, keterampilan, dan penge- tut dalam Kurikulum 2013 dalam waktu
tahuan yang terintegrasi serta dapat men- singkat. Perlu perubahan mindset guru yang
gatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada semula hanya bertugas untuk mengajar
kurikulum sebelumnya. Kementerian Pendi- menjadi guru yang mampu untuk mendo-
dikan dan Kebudayaan berpendapat bahwa rong siswa untuk lebih aktif dan kreatif
pada tahun 2010-2035 adalah bonus demo- sebagaimana yang dikehendaki dalam Kuri-
grafi bagi bangsa Indonesia dalam mem- kulum 2013. Hal tersebut menjadi kendala
persiapkan generasi emas karena jumlah bagi guru karena tidak semua guru siap
penduduk usia sekolah yang sangat tinggi. dan mampu melakukan hal yang demikian
Dengan demikian, kurikulumnya pun harus dalam kurun waktu yang relatif singkat, se-
diupayakan mengantisipasi hal tersebut. mentara perangkat pembelajarannya belum
Setelah satu tahun berjalan secara ber- disiapkan secara matang.
tahap, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara Untuk menyiapkan guru yang ideal
serentak mulai tahun pelajaran 2014/2015 dalam mengimplementasikan Kurikulum
di semua satuan pendidikan. Beberapa ken- 2013 diperlukan pendidikan dan pelatihan
dala ditemui dalam pelaksanaannya, dianta- khusus. Pemerintah telah menargetkan un-
ranya adalah: masalah anggaran, kesiapan tuk melatih sebanyak 1,3 juta guru pada ta-
pemerintah dalam menyiapkan perangkat hun 2014 secara bertahap dan bertingkat.
kurikulum, sosialisasi kurikulum, distribusi Namun, pada kenyataannya baru terealisir
buku, kesiapan satuan pendidikan dan kes- sebanyak 283 ribu guru yang sudah dilatih
iapan guru (Alawiyah, 2014). Di antara ken- menjelang tahun ajaran baru (Alawiyah,
dala-kendala tersebut, masalah utama yang 2014). Dari data tersebut berarti baru seki-
perlu diperhatikan adalah masalah kesiapan tar 20,3% guru yang sudah dilatih, sedang-
guru karena guru adalah kunci dalam pelak- kan sebagian besar guru atau sekitar 79,7%
sanaan kurikulum di lapangan. belum mendapatkan pelatihan.
Kurikulum 2013 membawa perubahan Berdasarkan evaluasi Kementerian
yang mendasar terhadap peran guru dalam Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendik-
pembelajaran. Guru dituntut untuk ber- bud) terhadap guru yang telah mendapat-
peran aktif sebagai motivator dan fasilitator kan pelatihan Kurikulum 2013 telah ber-
84
hasil menerapkan Kurikulum 2013 dalam didik dalam proses pembelajaran.
pembelajaran. Kualitas belajar dapat diting- Keberhasilan implementasi Kuriku-
katkan, terutama terjadi perubahan suasana lum 2013 SMK di Kota Yogyakarta sangat
pembelajaran yang aktif, kreatif, dan meny- ditentukan oleh kesiapan guru SMK. Oleh
enangkan. Namun demikian, masih banyak karena itu, perlu dikaji bagaimana kesia-
pula guru yang telah diberikan pelatihan, pan guru SMK di Kota Yogyakarta dalam
tetapi belum memahami dalam mengimple- mengimplementasikan Kurikulum 2013.
mentasikan Kurikulum 2013 ini (Alawiyah, Kajian ini untuk mengetahui seberapa jauh
2014). kesiapan guru SMK di Kota Yogyakarta
Hal tersebut menunjukkan bahwa pela- dalam mengimplemetasikan Kurikulum
tihan Kurikulum 2013 yang telah dilakukan 2013. Aspek-aspek apa saja yang sudah di-
selama ini belum optimal dan masih ban- kuasai atau siap, dan aspek-aspek apa saja
yak kekurangannya. Beberapa kekurangan yang belum siap. Hasil kajian ini akan ber-
tersebut antara lain: dari sisi waktu pelatihan manfaat bagi para pemangku kepentingan
Kurikulum 2013 terlalu singkat, metode dan pengambil kebijakan dalam implemen-
pelatihannya yang lebih difokuskan teori tasi Kurikulum, terutama dalam memper-
dengan metode ceramah, dan kompetensi siapkan guru dalam mengimplementasikan
instruktur yang belum memadai (Alawiyah, Kurikulum 2013 dan memperbaiki pendidi-
2014). Kekurangan tersebut perlu diperbai- kan dan pelatihan Kurikulum 2013 di masa
ki agar pelaksanaan pelatihan lebih baik di mendatang.
masa mendatang. Kesiapan guru dalam mengimple-
Terlepas dari beberapa kendala mentasikan Kurikulum 2013 tidak hanya
dan kekurangan di atas, semangat untuk dilihat dari seberapa besar tingkat pemaha-
mengimplementasikan Kurikulum 2013, man guru tentang seluk beluk Kurikulum
yang merupakan penyempurnaan dari Kuri- 2013, tetapi dilihat juga dari seberapa besar
kulum 2006, perlu terus dilakukan. Seko- tingkat kemampuan guru dalam mengim-
lah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota plementasikan kurikulum dalam pembela-
Yogyakarta yang merupakan bagian dari jaran yang meliputi: merencanakan, melak-
satuan pendidikan di Indonesia yang harus sanakan, dan menilai pembelajaran. Hal itu
mengimplementasikan Kurikulum 2013 ha- menunjukkan bahwa kesiapan guru dalam
rus berbenah diri dan menyiapkan segala hal mengimplementasikan kurikulum sudah
agar implementasi Kurikulum 2013 dapat mengandung dua aspek kemampuan baik
berjalan seperti yang diharapkan, terutama teoritis maupun aplikatif. Dengan kesiapan
berkaitan dengan kesiapan guru. Kesiapan guru yang demikian dapat mengindikasikan
guru merupakan faktor yang paling penting berhasil tidaknya guru dalam mengimple-
dalam melaksanakan kurikulum dibanding mentasikan kurikulum dalam pembelajaran.
faktor-faktor lainnya. Guru merupakan gar- Kurikulum adalah seperangkat tentang
da terdepan dalam melaksanakan kuriku- tujuan, materi, bahan ajar, dan strategi pem-
lum yang perlu perhatian. Guru adalah se- belajaran yang akan disampaikan kepada
seorang yang berhadapan langsung dengan peserta didik. Guru dalam melaksanakan
peserta didik, sehingga memberikan penga- pembelajaran harus berpedoman pada
ruh langsung terhadap keberhasilan peserta 85
kurikulum. Dengan demikian guru harus dalam semua mata pelajaran, SMP men-
memahami tentang seluk beluk kurikulum gacu mata pelajaran, SMA mengacu mata
tersebut. Seluk beluk tentang Kurikulum pelajaran dan SMK bersifat vokasional, (4)
2013 terdiri dari: tujuan, rasional, landasan, struktur kurikulum (mata pelajaran dan alo-
prinsip, elemen, struktur, silabus, model kasi waktu), (5) proses pembelajaran, (6) pe-
rencana pembelajaran, strategi dan metode nilaian hasil belajar, dan (7) ekstrakurikuler
pembelajaran, serta penilaian beserta evalu- (Permendikbud No 81 A tahun 2013).
asinya (Permendiknas No 81 A tahun 2013). Proses pembelajaran Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 bertujuan untuk terdiri dari kegiatan intrakurikuler dan ke-
mempersiapkan manusia Indonesia agar giatan ekstrakurikuler. Struktur kurikulum
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas: ke-
dan warga negara yang beriman, produktif, lompok mata pelajaran wajib yang diikuti
kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu oleh seluruh peserta didik dan Kelompok
berkontribusi pada kehidupan bermasyara- mata pelajaran peminatan yang diikuti oleh
kat, berbangsa, bernegara, dan peradaban peserta didik sesuai dengan bakat, minat,
dunia. Rasional pengembangan Kurikulum dan kemampuannya. Adanya kelompok
2013 berdasarkan beberapa faktor dianta- mata pelajaran wajib dan mata pelajaran
ranya tantangan internal, tantangan ekster- peminatan dimaksudkan untuk menerap-
nal, penyempurnan pola pikir, penguatan kan prinsip kesamaan antara SMA/MA
tata kelola kurikulum serta pendalaman dan SMK/MAK. Mata pelajaran wajib se-
dan perluasan materi. Landasan Kurikulum banyak 9 (sembilan) mata pelajaran dengan
2013 meliputi landasan yuridis, landasan beban belajar 24 jam per minggu. Kelom-
filosofis, landasan empiris, serta landasan pok mata pelajaran peminatan SMA/MA
teoritik. terdiri atas 18 jam per minggu untuk kelas
Prinsip pengembangan Kurikulum X, dan 20 jam per minggu untuk kelas XI
2013 meliputi: (1) berpusat pada potensi, dan XII. Kelompok mata pelajaran pemina-
perkembangan, kebutuhan, dan kepentin- tan SMK/MAK masing masing 24 jam per
gan peserta didik dan lingkungannya, (2) kelas. Kelompok mata pelajaran peminatan
beragam dan terpadu, (3) tanggap terhadap SMA/MA bersifat akademik, sedangkan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknolo- untuk SMK/MAK bersifat vokasional (Per-
gi dan seni, (4) relevan dengan kebutu- mendikbud No 70 tahun 2013)
han kehidupan, (5) menyeluruh dan ber- Proses pembelajaran dalam Kurikulum
kesinambungan, (6) belajar sepanjang hayat, 2013 menggunakan pendekatan saintifik.
dan (7) seimbang antara kepentingan nasi- Hal ini dimaksudkan untuk memberikan
onal dan kepentingan daerah. Elemen pe- pemahaman kepada peserta didik dalam
rubahan dalam Kurikulum 2013 terdiri dari: mengenal, memahami berbagai materi
(1) kompetensi lulusan bertujuan mening- menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa
katkan soft skills dan hard skill serta kompe- informasi bisa berasal dari mana saja, kapan
tensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan, saja, tidak bergantung pada informasi searah
(2) kedudukan mata pelajaran (ISI) dikem- dari guru. Pendekatan saintifik menekankan
bangkan dari kompetensi, (3) pendekatan pada proses mengamati, menanya, menalar,
86 (ISI) untuk SD bersifat tematik terpadu mencoba, mengolah, mengumpulkan, me-
nyajikan dan mengkomunikasikan. dan mengarang.
Penilaian autentik meliputi: (1) tes ter- Selain harus memahami kurikulum,
tulis: memilih jawaban terdiri dari pilihan guru dituntut untuk mampu mengelola
ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, men- pembelajaran sebagai bentuk implementasi
jodohkan, dan sebab-akibat dan mensuplai dari kurikulum ke dalam pembelajaran. Kai-
jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, tannya dengan pengelolaan pembelajaran
jawaban singkat atau pendek, dan uraian; Mulyasa (2007) menjelaskan bahwa kemam-
(2) penilaian kinerja: daftar cek (checklist), puan mengelola pembelajaran menyangkut
catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative tiga fungsi manajerial: 1) perencanaan, 2)
records), skala penilaian (rating scale), memori pelaksanaan, dan 3) pengendalian. Dalam
atau ingatan (memory approach); (3) penilaian kaitannya dengan pengelolaan pembela-
proyek: penilaian produk penilaian secara jaran berdasarkan Kurikulum 2013, Per-
analitik dan penilaian secara holistik; (4) pe- mendiknas No 81 A Tahun 2013 tentang
nilaian portofolio. Asesmen autentik harus implementasi kurikulum mengatur tentang
mampu menggambarkan sikap, keterampi- pengelolaan pembelajaran adalah meliputi:
lan, dan pengetahuan apa yang sudah atau perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.
belum dimiliki oleh peserta didik, bagaima- Untuk dapat mengemban tugas terse-
na mereka menerapkan pengetahuannya, but guru dituntut untuk memiliki empat
dalam hal apa mereka sudah atau belum kompetensi sekaligus, yaitu kompetensi
mampu menerapkan perolehan belajar, dan pedagogik, profesional, personal, dan sosial
sebagainya (Mulyasa, 2007; Kemendiknas, 2010). Kom-
Penilaian sikap menjadi dua, yaitu si- petensi guru memegang peranan penting
kap spiritual sebagai perwujudan dari men- dalam menentukan sukses-tidaknya imple-
guatnya interaksi vertikal dengan Tuhan mentasi sebuah kurikulum. Apa pun kon-
Yang Maha Esa, sedangkan sikap sosial seb- sepnya, apa pun buku teks yang dijadikan
agai perwujudan eksistensi kesadaran dalam rujukan, semuanya tetap saja bergantung
upaya mewujudkan harmoni kehidupan. pada aspek proses yang dilakukan guru di
Penilaian pengetahuan dapat diartikan seb- dalam kelas. Ketika terjadi perubahan kuri-
agai penilaian potensi intelektual yang ter- kulum permasalahannya akan tetap sama
diri dari tahapan mengetahui, memahami, seperti sebelum-sebelumnya, yang terjadi
menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan adalah perubahan kurikulum dalam tata-
mengevaluasi. Penilaian pencapaian kom- ran ide dan dokumen kurikulum, bukan
petensi keterampilan merupakan penilaian pada tataran proses. Padahal, kurikulum
yang dilakukan terhadap peserta didik un- yang sebenarnya sejatinya ada pada pros-
tuk menilai sejauh mana pencapaian SKL, es. Pemahaman implementasi Kurikulum
KI, dan KD khusus dalam dimensi keter- 2013 adalah bagian dari pemenuhan kom-
ampilan. Dalam ranah konkret keterampi- petensi pedagogik serta kompetensi profe-
lan ini mencakup aktivitas menggunakan, sional guru (http://ayankharyati.blogspot.
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan com/2014/03/pentingnya-pemaha-man-
membuat. Sedangkan dalam ranah abstrak, implementasi.html).
keterampilan ini mencakup aktivitas menu- Untuk itu tingkat kesiapan guru dalam
lis, membaca, menghitung, menggambar, 87
mengimplementasikan kurikulum baru ha- ■■ Tabel 1. Kriteria untuk menentukan tingkat
kesiapan guru
ruslah tuntas. Menurut Pahrudin guru ha-
rus mengerti ide dasar kurikulum tersebut Skor Kategori
hingga pada tataran implementasi. Pada 00 – 55,00% Kurang
konteks ini, pembinaan bagi para guru 55,01 – 70,00 % Cukup
perlu dilakukan. Bentuknya bukan lagi 70,01 – 85,00% Baik
seminar dan teori-teori tentang kurikulum, 85,01 – 100 % Sangat Baik
melainkan workshop atau kegiatan on-job atau
simulasi proses (http://lampost.co/berita/
Hasil dan Pembahasan
sukses-tidaknya-kurikulum-2013-ada-pada-
kompetensi-guru). Kesiapan guru dalam mengimplemen-
tasikan Kurikulum 2013 tidak hanya dilihat
dari seberapa besar tingkat pemahaman
Metode Penelitian
guru tentang seluk beluk Kurikulum 2013,
Data kesiapan guru SMK dalam tetapi dilihat juga dari seberapa besar tingkat
mengimplementasikan Kurikulum 2013 di- kemampuan guru dalam mengimplementa-
peroleh melalui survei yang dilakukan pada sikan kurikulum dalam pembejaran yang
bulan September dan Oktober 2014 di 3 meliputi: merencanakan, melaksanakan,
SMK di Kota Yogyakarta, yaitu: SMKN dan mengevaluasi pembelajaran. Berikut ini
3 Yogyakarta, SMK Taman Siswa Yogya- adalah tabel ringkasan hasil analisis tentang
karta, dan SMK Muhammadiyah 3 Yogya- kesiapan guru SMK di Kota Yogyakarta
karta. Responden sebanyak 30 guru SMK dalam mengimplementasikan Kurikulum
dan 4 mahasiswa Program Studi Pendidikan 2013 baik secara akumulatif maupun dili-
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas hat per dimensi, yaitu: pemahaman guru
Negeri Yogyakarta (PSPTE FT UNY) yang tentang Kurikulum 2013, kemampuan guru
sedang melaksanakan Praktek Pengalaman dalam merencanakan, melaksanakan, dan
Lapangan (PPL) sebagai observer. Alat menilai pembelajaran.
pengambilan data berupa angket dan lem- ■■ Tabel 2 Kesiapan guru dalam mengimple-
bar penilaian. Data dianalisis menggunakan mentasikan Kurikulum 2013
teknik analisis kuantitatif deskriptif yang Dimensi Kesiapan Guru dalam
berupa rerata dan persentase. % Capa- Kat-
No. Mengimplementasikan Kuriku-
ian egori
lum 2013
Hasil analisis data kemudian diband-
1. Pemahaman guru tentang Kuriku- 73,96 Baik
ingkan dengan kriteria untuk menentu-
lum 2013
kan kategori tingkat kesiapan guru dalam Kemampuan guru dalam meren- 73,10 Baik
mengimplementasikan Kurikulum 2013. canakan pembelajaran
Adapun kriteria yang digunakan mengacu 3. Kemampuan guru dalam melak- 73,70 Baik
pada Permendiknas Nomor 74 tahun 2011 sanakan pembelajaran
tentang Penilaian Kinerja Guru sebagaima- 4. Kemampuan guru dalam menilai 69,80 Cukup
na yang tertera dalam tabel 1 sebagai beri- pembelajaran
kut. 5. Kesiapan guru dalam mengimple- 72,64 Baik
mentasikan Kurikulun 2013
Berdasarkan tabel 2 di atas terlihat
88 bahwa dimensi pemahaman guru tentang
Kurikulum 2013, kemampuan guru dalam kulum 2013 dapat berjalan seperti yang di-
merencanakan, dan melaksanakan pembe- harapkan. Indikator-indikator apa saja yang
lajaran mempunyai skor rerata yang hampir masih lemah untuk tiap dimensi diuraikan
sama, yaitu berturut-turut sebesar 73,96%, seperti dibawah ini.
73,10%, dan 73,70%. Ketiganya terma- Kesiapan guru pada dimensi pema-
suk dalam kategori baik. Sedangkan, dimensi haman tentang Kurikulum 2013 dijabar-
kemampuan guru dalam menilai pembelaja- kan ke dalam 11 indikator, yaitu meliputi
ran mempunyai skor terendah, yaitu sebesar pemahaman tentang: prinsip kurikulum, si-
69,80% dan termasuk kategori cukup. Jika labus, prinsip penyusunan RPP, buku teks,
keempatnya dirata-rata akan mencermink- metode, pengertian pembelajaran saintifik,
an skor rerata kesiapan guru SMK di Kota tahapan pembelajaran saintifik, contoh-
Yogyakarta dalam mengimplementasikan contoh aktivitas pembelajaran saintifik, me-
Kurikulum 2013 yaitu sebesar 72,64% dan nilai kompetensi sikap, menilai kompetensi
termasuk dalam kategori baik. pengetahuan, dan menilai kompetensi ket-
Untuk lebih jelasnya perbandingan ke- erampilan. Dari 11 indikator tersebut ter-
empat dimensi kesiapan guru SMK di Kota dapat tiga indikator yang termasuk lemah
Yogyakarta dalam mengimplementasikan (27,28%), yaitu: 1) memahami pengertian
Kurikulum 2013 dapat dilihat dalam gam- pembelajaran saintifik, 2) memahami tahap-
bar berikut ini. tahap pembelajaran dengan metode sainti-
Selanjutnya, apabila dikaji lebih dalam fik, dan 3) mema-hami contoh-contoh ke-
lagi pada masing-masing dimensi untuk giatan/aktivitas pembelajaran setiap tahap
melihat sampai ke indikator-indikatornya pembelajaran dengan metode saintifik.
akan diperoleh informasi indikator-indika- Kesiapan guru pada dimensi kemam-
tor apa saja yang termasuk kategori sangat puan guru dalam merencanakan pembela-
baik, baik, cukup, dan kurang. Indikator- jaran terdiri dari 25 indikator. Secara garis
indikator tiap dimensi yang termasuk kat- besar indikator-indikator tersebut meliputi:
egori cukup dan kurang berarti merupakan identitas sekolah, tujuan, kesesuaian ma-
suatu kelemahan yang perlu mendapatkan teri, buku teks, media, metode pembelaja-
perhatian, yang selanjutnya perlu diatasi ran saintifik, pembukaan, inti pembelajaran,
dan diberi solusi agar implementasi Kuri- penutup, penilaian, pengayaan dan remidi.
Dari 25 indikator tersebut, masih terdapat 9
indikator yang masih lemah (36%), yaitu: 1)
belum memuat materi pengayaan, (2) belum
memuat materi remidi, (3) belum menggu-
nakan buku tesks dari pemerintah; (4) be-
lum memanfaatkan lingkungan sosial dan
alam; (5) belum sesuai antara media dengan
materi pembelajaran, (6) belum sesuai anta-
ra media dengan karakteristik peserta didik,
(7) belum sesuai antara media dengan pem-
■■ Gambar 1 Perbandingan kesiapan guru dalam pemaha-
man, merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembe-
belajaran saintifik, (8) belum sesuai antara
lajaran inti pembelajaran dengan tahapan pembela- 89
jaran saintifik, (9) dan belum melaksanakan belajaran, masih terdapat 7 indikator yang
pengayaan dan/atau remidi. Kesembilan in- lemah (50%), yaitu: (1) belum sesuai pelak-
dikator perencanaan pembelajaran tersebut sanaan penilaian pengetahuan dengan tes
masih perlu mendapat perhatian dan perlu lisan, tes tulis, dan penugasan; (2) belum
ditingkatkan agar menjadi baik. sesuainya instrumen penilaian pengetahuan
Kesiapan guru pada dimensi kemam- yang digunakan dengan kaidah; (2) belum
puan guru dalam melaksanakan pembela- terdokumentasikannya hasil penilaian pen-
jaran terdiri dari 39 indikator. Secara garis guasaan pengetahuan; (3) belum sesuainya
besar indikator-indikator pelaksanaan pem- pelaksanaan penilaian keterampilan dengan
belajaran mulai dari membuka pelajaran, inti praktik, projek, dan portofolio; (4) belum
pembelajaran, penguasaan materi, penggu- sesuainya instrumen penilaian keterampilan
naan waktu, bahasa, media, metode, keter- yang digunakan dengan kaidah; (6) belum
ampilan mengelola kelas, memotivasi siswa, lengkap ketersediaan rubrik penilaian un-
melaksanakan penilaian, melaksanakan tin- tuk masing-masing instrumen; (7) belum
dak lanjut, pengayaan dan/atau remidi, dan terdokumentasikannya hasil penilaian ket-
penutup. Dari 39 indikator pelaksanaan erampilan. Terdapat separuh dari indikator-
pembelajaran tersebut, masih terdapat 7 in- indikator kemampuan guru dalam menilai
dikator yang masih lemah (18%), yaitu: (1) pembelajaran yang masih lemah. Perlu di-
tidak mengajukan pertanyaan yang menant- lakukan upaya untuk mengatasi kelemahan-
ang, (2) tidak mengecek kemampuan awal kelemahan tersebut.
atau entry behavior, (3) kurang disiplin dan Dari hasil analisis di atas, secara umum
suasana kelas masih belum kondusif, (4) memberi gambaran bahwa kesiapan guru
pembelajaran dilaksanakan tidak sesuai SMK di Kota Yogyakarta dalam mengim-
dengan waktu yang direncanakan, (5) tidak plementasikan Kurikulum 2013 termasuk
memancing/memfasilitasi peserta didik dalam kategori baik. Namun demikian,
untuk mengajukan pertanyaan, (6) belum perolehan rerata skornya terbilang baik
menunjukkan keterampilan menggunakan kurus atau dengan kata lain baik, tapi pas-
media pembelajaran yang bervariasi, dan pasan. Hal tersebut dapat dilihat dari re-
(7) kurang menumbuhkan partisipasi aktif rata skornya yang mendekati batas bawah
peserta didik (mental, fisik, dan sosial) me- kategori baik (70%). Hasil yang demikian
lalui interaksi guru, peserta didik, dan sum- tentu belum ideal masih perlu ditingkatkan
ber belajar. Beberapa kelemahan-kelemahan lagi, terlebih ada satu dimensi kesiapan guru
tersebut perlu mendapatkan perhatian un- yang masih termasuk kategori cukup, yaitu
tuk dicarikan solusinya. kemampuan guru dalam menilai pembela-
Kesiapan guru pada dimensi kemam- jaran.
puan guru dalam menilai pembelajaran Ternyata masih cukup banyak kelema-
terdiri dari 14 indikator. Secara garis besar han-kelemahan tentang kesiapan guru
indikator-indikator penilaian pembelajaran dalam mengimplementasikan Kurikulum
adalah kesesuaian pelaksanaan penilaian 2013. Apabila dirangkum kelemahan-
sikap, pengetahuan, dan ketrerampilan kelemahan di atas terutama terkait dengan
dengan menggunakan prinsip penilaian hal-hal yang baru dari Kurikulum 2013 yang
90 autentik. Dari 14 indikator penilaian pem- berbeda dari kurikulum sebelumnya, seperti
pemahaman tentang pembelajaran saintifik, Untuk itu masing-masing pihak harus
penggunaan media yang bervariasi, men- melakukan upaya-upaya sebagai berikut: 1)
gaktifkan pesesrta didik, melaksanakan pe- Para guru hendaknya tidak berhenti usah-
nilaian autentik, melaksanakan remidi atau anya sampai pada mengikuti pelatihan saja,
pengayaan. Hal tersebut dapat dimaklumi akan tetapi selalu meningkatkan pemaha-
karena memang terjadi perubahan yang man dan kemampuannya dalam mengelola
sangat mendasar menurut Kurikulum 2013. pembelajaran yang sesuai dengan Kuriku-
Dengan perubahan yang mendasar tersebut lum 2013 baik melalui belajar mandiri,
guru memerlukan waktu untuk menyesuai- diskusi dengan teman sejawat, aktif dalam
kan dengan perubahan-perubahan tersebut. kegiatan MGMP, seminar dan forum-fo-
Faktor-faktor yang kemungkinan me- rum ilmiah lainya, dan melakukan peer teach-
nyebabkan kesiapan guru yang masih belum ing; 2) Kepala sekolah hendaknya selalu
optimal adalah sebagai berikut: 1) Kuriku- mendorong, memfasilitasi, mendampingi,
lum 2013 banyak hal yang baru yang perlu membantu, membimbing, membina, dan
penyesuaian; 2) Kesiapan kurikulum dan memberdayakan para guru melalui pem-
perangkatnya yang belum sempurna, sep- bimbingan, workshop dan pelatihan-pelatihan
erti buku teks, silabus, RPP, dan format yang terprogram dan berkelanjutan; 3) Pen-
penilaian; 3) Belum semua guru mengikuti gawas sekolah hendaknya mengoptimalkan
bimbingan teknis/pelatihan Kurikulum tugas dan fungsinya untuk mendampingi,
2013; 4) Belum optimalnya efektivitas pela- membantu, membimbing, dan mengawasi
tihan: waktu yang terlalu pendek, metode guru dengan lebih aktif; 4) Pejabat pendi-
penyampaian yang terlalu teoritis, dan kapa- dikan tingkat daerah dan pusat hendaknya
sitas instruktur yang belum memadai; 5) melakukan pembinaan, memberikan dan
Distribusi buku yang terlambat; 6) Terba- melengkapi perangkat dan fasilitas yang
tasnya sarana dan prasarana yang mendu- diperlukan, menyelenggarakan pelatihan
kung; dan 7) Penerapan kurikulum secara dan workshop yang berkesinambungan, dan
nasional yang tergesa-gesa dan agak dipak- menghidupkan klinik pembelajaran baik
sakan. Hal-hal itulah yang perlu mendapat secara offline maupun online. Dengan upaya
perhatian untuk diperbaiki agar implemen- berbagai pihak yang bersinergi maka di-
tasi Kurikulum 2013 ke depannya lebih baik harapkan kesiapan guru dan implementasi
lagi. Kurikulum 2013 akan lebih baik.

Untuk meningkatkan kesiapan guru


Simpulan
dalam mengimplementasikan Kurikulum
2013 perlu dilakukan berbagai upaya yang Kesiapan guru SMK di Kota Yogya-
sinergi dan komprehensif yang harus di- karta dalam mengimplementasikan Kuri-
lakukan para pemangku kepentingan baik kulum 2013 secara akumulatif adalah baik
oleh guru, kepala sekolah, pengawas, mau- atau siap dengan capaian angka persentase
pun oleh pejabat pemerintah daerah mau- sebesar 72,64%. Jika dilihat per dimensi
pun pusat yang terkait. Tanpa ada usaha kesiapan guru adalah sebagai berikut: 1)
keras dari berbagai pihak sangat sulit mewu- tingkat pemahaman guru terhadap Kuriku-
judkan implementasi kurikulum seperti lum 2013 adalah baik, yaitu sebesar 73,96%;
yang diharapkan. 2) tingkat kemampuan guru dalam meren- 91
canakan pembelajaran berdasar Kurikulum dipersiapkan dengan lebih baik.
2013 adalah baik, yaitu sebesar 73,10%;
3) tingkat kemampuan guru dalam melak- Daftar Pustaka
sanakan pembelajaran berdasar Kurikulum
Alawiyah, F. 2014. Kesiapan Guru dalam Im-
2013 adalah baik, yaitu sebesar 73,70%; dan
plementasi Kurikulum 2013. Jurnal Info
4) tingkat kemampuan guru dalam meni-
Singkat Kesejahteraan Sosial DPR RI
lai pembelajaran berdasar Kurikulum 2013
Vol. VI. No. 15/P3DI/Agustus/2014.
adalah cukup, yaitu sebesar 69,8%.
Haryati. 2014. Pentingnya pemahaman im-
Untuk meningkatkan dan mengopti-
plementasi Kurikulum 2013. Diambil
malkan kesiapan guru dalam mengimple-
pada tanggal 17 November 2014,
mentasikan Kurikulum 2013 perlu upaya
dari http://ayankharyati.blogspot.
yang dilakukan oleh para pemangku ke-
com/2014/03/pentingnya-pemaha-
pentingan secara sinergis baik guru, kepala
man-implementasi.html.
sekolah, pengawas sekolah, pejabat pen-
didikan baik daerah maupun pusat. Guru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
hendaknya tidak hanya berhenti sampai 2013. Materi Pelatihan Guru Implemen-
mengikuti pelatihan saja, tapi selalu menin- tasi Kurikulum 2013. Jakarta: Direktorat
gkatkan pemahaman dan kemampuannya Jenderal Pendidikan Menengah, Direk-
dalam mengelola pembelajaran yang sesuai torat Pendidikan SMA.
dengan Kurikulum 2013 dengan berbagai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
cara, misalnya: mengikuti diklat, workshop, 2013. Materi Pelatihan Guru Pendamping
bimtek, belajar mandiri dan banyak mem- Implementasi Kurikulum 2013.
baca, mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah,
diskusi dengan teman sejawat, aktif keg- Kementerian Pendidikan Nasional. (2010).
iatan MGMP, melaksanakan peer teaching, Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja
konsultasi ke klinik pembelajaran baik on- Guru (PKG). Jakarta : Ditjen PMPTK.
line maupun offline. Kepala sekolah, penga- Lampost.co. 2013. Sukses tidaknya Kuriku-
was sekolah, pejabat pendidikan daerah dan lum 2013 ada pada kompetensi guru.
pusat hendaknya lebih mengoptimalkan Diambil pada tanggal 17 November
tugas dan fungsinya melakukan dorongan, 2014, dari http://lampost.co/berita/
pendampingan, bimbingan, dan pembi- sukses-tidaknya-kurikulum-2013-ada-
naan yang berkesinambungan melalui klinik pada-kompetensi-guru.
pembelajaran, penyelenggaraan workshop, Mulyasa, E. 2007. Standar Kompetensi dan
pendidikan dan pelatihan, bimbingan teknis Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Ros-
yang berkesinambungan, dan menyediakan da Karya.
perangkat dan fasilitas yang diperlukan. Pe-
nyelenggaraan pendidikan dan pelatihan Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun
atau bimbingan teknis tentang Kurikulum 2005 Tentang Standar Nasional Pendi-
2013 harus diperbaiki dan disempurnakan dikan. Jakarta : Departemen Pendidi-
dengan waktu pelatihan ditambah, metode kan Nasional..
penyampaiannya diarahkan ke workshop dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebu-
latihan-latihan, dan kapasitas instrukturnya dayaan Nomor 70 tahun 2013 tentang
92
KD dan Struktur Kurikulum SMK-
MK.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebu-
dayaan Nomor 81A tahun 2013 ten-
tang Implementasi Kurikulum
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 74 tahun 2011 tentang Pe-
nilaian Kinerja Guru.

93

Anda mungkin juga menyukai