Abstrak
Tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat penerapan kurikulum 2013 dalam pembelajaran di kelas II
SD Negeri 079 Pekanbaru khususnya keberhasilan penerapan kurikulum 2013 dalam pembelajaran di
kelas II SD Negeri 079 Pekanbaru pada tema 4 sub tema 4 pembelajaran ke-2. Subjek penelitian ini
satu orang guru dan 32 siswa, dengan menggunakan istrumen penelitian berupa lembar observasi dan
tes dalam mengukur pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 dan hasil belajar siswa. Penelitian
yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penilaian hasil belajar siswa berupa penilaian sikap
percaya diri, teliti, dan santun dengan presentase tertinggi dengan kategori mulai terlihat sedangkan
pada kategori membudaya belum terlihat. Penilaian pengetahuan yang paling menonjol adalah nilai
baik dengan persentase 46,88%, dalam pembelajaran ini penilaian keterampilan terbagi dua yaitu
keterampilan menceritakan dengan kategori tertinggi cukup dengan persentase 87,5% dan volume
suara dengan kategori tertinggi baik dengan persentase 71,88%, sedangkan keterampilan membaca
cerita narasi dengan persentase tertinggi baik persentase 81,25%. Implementasi kurikulum 2013 di
kelas II SDNegeri 079 Pekanbaru belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Apalagi pada
penilaian, gurumasih kewalahan dalam melaksanakan, dan juga masih ada penilaian yang belum
terlaksana dengan baik, karena dalam kurikulum 2013 menuntut sikap yang menjadi prioritas pertama
untuk dikembangkan.Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan kurikulum 2013 masih
memerlukan peninjauan ulang kembali supaya tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal.
Abstract
The purpose of this research is to look at the implementation of the curriculum learning in 2013 in
class II SD Negeri 079 Pekanbaru in particular the success of the implementation of the curriculum
learning in 2013 in class II SD Negeri 079 Pekanbaru on theme 4 sub theme 4-2nd learning. The
subject of this research one teachers and 32 students, using the istrumen research in the form of
sheets of observation and tests in measuring the implementation of the learning curriculum and
student learning outcomes 2013. The research is qualitative, descriptive. Assessment of student
learning outcomes in the form of an assessment of the attitude of the confident, meticulous, and polite
with the highest percentage by categories began to appear while in category party is yet to be seen.
The most notable knowledge assessment is good value with 46.88%, in the percentage of learning this
skill assessment is divided into two categories with the highest skills tell enough with 87.5%
percentage and volume with the highest good by category percentage of 71.88%, while reading
narrative skills with the highest percentage of good percentage of 81.25%. Implementation of
curriculum in the 2013 class II SD Negeri 079 Soweto has not shown satisfactory results. Especially
on assessment, gurumasih overwhelmed in performing, and also still no assessment has not been done
well, because in 2013 demanding curriculum attitude became the first priority to be developed. Thus
it can be concluded that the application of curriculum 2013 still require review back so that the
purpose of education can be achieved optimally.
1
Otang Kurniaman, PGSD FKIP Universitas Riau. E-mail: otang.kurniman@gmail.com
2
Lazim N., PGSD FKIP Universitas Riau.
Pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam
ranah abstrak dan konkret
Proses pembelajaran yang dilakukan Subjek Penelitian ini adalah satu orang
seharusnya dilengkapi dengan aktivitas guru yang mengajar dengan
mengamati, menanya, mengolah, menyajikan, mengimplementasikan kurikulum 2013 dan
menyimpulkan, dan mencipta. Aktivitas jumlah siswa 32 orang, dengan teknik
mengamati dan bertanya dapat dilakukan pengumpulan data menggunakan lembar
dikelas, sekolah, atau di luar sekolah sehingga observasi dan tes. Tes dalam penelitian ini
kegiatan belajar tidak hanya terjadi di ruang untuk mengukur kemampuan siswa dalam
kelas, tetapi juga dilingkungan sekolah dan keberhasilan belajar.
masyarakat. Oleh sebab itu, guru perlu Analisis data dalam penelitian ini
bertindak sebagai fasilitator dan motivator dilakukan pada saat pengumpulan data
belajar, dan bukan sebagai satu-satunya sumber berlangsung sampai pada saat pengumpulan
belajar. data selesai dilakukan.Menurut Miles dan
METODE PENELITIAN Hubberman (1984) mengatakan bahwa
Penelitian yang digunakan adalah aktivitas dalam analisis data kualitatif
deskriptif kualitatif.Metodologi kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan secara terus menerus.Aktivitas dalam analisis
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau data dalam penelitian ini mencakup tiga hal:
lisan atau dari bentuk tindakan kebijakan (Lexy 1. Reduksi Data
J. Moeleong, 2002). Data yang diperoleh dari lapangan
Penelitian kualitatif itu berakar pada jumlahnya cukup banyak. Sehingga perlu
latar alamiah sebagai keutuhan, mengandalkan dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data
manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan berarti merangkum, memilih hal-hal yang
metode kualitatif, mengadakan analisis data pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
secara induktif, mengarahkan sasaran penting, serta dicari tema dan polanya. Dengan
penelitiannya pada usaha menemukan teori demikian data yang telah direduksi akan
dari-dasar, bersifat deskriptif, lebih memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
mementingkan proses dari pada hasil, mempermudah peneliti untuk melakukan
membatasi studi dengan fokus, memiliki pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya
seperangkat kriteria untuk memeriksa apabila diperlukan. Pada tahap ini peneliti
keabsahan data, rancangan penelitiannya melakukan observasi kemudian memilih hal-
bersifat sementara, dan hasil penelitiannya hal penting yang akan dianalisis.
disepakati oleh kedua belah pihak: peneliti dan 2. Display Data (Penyajian data)
subjek penelitian. Setelah data direduksi, maka langkah
selanjutnya mendisplaydata.Penelitian pada
data kualitatif cenderung disajikan dalam pelajaran yang di padukan (TEMATIK) yaitu
bentuk teks narasi. Hal ini dilakukan untuk bahasa Indonesia, matematika,PJOK, dan
memudahkan pemahaman peneliti tentang apa PPKN dibantu dengan media gambar dan
yang terjadi dan melaksanakan kerja benda kongkrit berupa peluit dan uang pecahan
selanjutnya. Pada tahap ini peneliti sampai Rp 20.000,00.
mengumpulkan data berupa dokumentasi, Penulis melaksanakan observasi
melakukan analisis dokumentasi tersebut sesuai mengajar di kelas dengan menerapkan
dengan teori dasar. kurikulum 2013 yang terdiri dari beberapa
3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi kegiatan diantaranya yaitu mengamati,
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menanya, mencoba, mengasosiasikan,
mencari makna data yang dikumpulkan dengan mengkomunikasikan atau yang biasanya sering
mencari hubungan, persamaan, atau disingkat dengan kegiatan 5M. Kegiatan 5M
perbedaan.Penarikan kesimpulan dilakukan tersebut merupakan langkah-langkah dari
dengan jalan membandingkan kesesuaian pendekatan saintifik, dimana langkah tersebut
pernyataan dari subjek penelitian dengan tercantum pada rencana pelaksanaan
makna yang terkandung dengan konsep-konsep pembelajaran yang penulisbuat dan penulis
dasar dalam penelitian tersebut. Verifikasi gunakan sebagai acuan mengajar di SD Negeri
dimaksudkan agar penilaian tentang kesesuaian 079 pekanbaru pada kelas II B.
data dengan maksud yang terkandung dalam Setelah kegiatan awal pembelajaran,
konsep-konsep dasar dalam penelitian tersebut penulis langsung mulai kegiatan inti dengan
lebih tepat dan obyektif. Pada tahap ini data beberapa tahap sesuai sintaks pada model
yang sudah diperoleh dianalisis sesuai dengan pembelajaran projekbased learningdengan
teori, kemudian menarik kesimpulan kegiatan sebagai berikut:
berdasarkan analisis. Tahap 1 MengorientasikanPeserta Didik
HASIL PENELITIAN terhadap Masalah
1. Implementasi Kurikulum 2013 a. Pada awal pembelajaran, siswa diajak
Kegiatan penelitian ini dilakukan pada mengamati gambar tentang kegiatan
SD Negeri 079 Pekanbaru. Kegiatan praktik bermain dengan teliti (mengamati).
yang penulis laksanakan pada 18 November (ketikamengamati gambar, siswa diarahkan
2014 yang dilakukan saat jam pelajaran menemukanmakna yang terkandung dalam
dimulai hingga jam pelajaran berakhir, untuk gambar dan menghubungkannyadengan
kelas II B jam pelajaran dimulai yaitu pukul kehidupan sehari-hari) dipandu dengan
11.00 WIB dan berakhir pada pukul 12.30 menggunakan pertanyaan, misalnya: (a)
WIB. Materi pemebelajarannya yaitu Tema 4 Apa yang dapat kamu amati dari gambar?;
“Aku dan Sekolahku”, subtema 4“Prestasi (b) Sikap apa yang dapat diambil
Sekolahku”, pembelajaran ke-2dengan 4 mata berdasarkan gambar yang kamu amati?
Pada penilaian sikapdi atas, dapat santunnya sudah membudaya ada 0 orang
dililhat bahwa: (1) siswa yang memiliki sikap dengan persentase 0%, mulai berkembang ada
percaya diri yang sudah membudaya masih 6 orang dengan persentase 18,75%, mulai
belum nampak dengan persentase 0%, mulai terlihat ada 26 orang dengan persentase
berkembang terdapat 2 orang dengan 81,25% , dan belum terlihat ada 0 orang
persentase 6,25%, mulai terlihat terdapat 19 dengan persentase 0%. 4) Catatan dengan 1
orang dengan persentase 59,375%, dan belum orang tidak hadir pada saat pelaksanaan
terlihat terdapat 11 orang dengan persentase pembelajaran.
34,375%; (2) siswa yang memiliki sikap Jadi kesimpulannya, sikap percaya diri
telitinya sudah membudaya ada 0 orang dengan siswa secara umum sudah mulai terlihat,
persentase 0%, mulai berkembang ada 2 orang namun siswa masih belum teliti, dan sikap
dengan persentase 6,25%, mulai terlihat ada 12 santunnya juga sudah mulai terlihat, sedangkan
orang dengan persentase 37,5% , dan belum pada hasil belajar pengetahuan siswa akan
terlihat ada 18 orang dengan persentase terlihat pada tabel 4.
56,25%; (3) siswa yang memiliki sikap
Pada penilaian pengetahuan di atas, rata hasil belajar pengetahuan siswa kelas II B
dapat dililhat bahwa : (1) siswa yang mendapat pada pembelajaran ke 2, sub tema 4, tema 4
nilai baik sekali/ A ada 14 orang dengan adalah 80; dan(6) Catatan dengan 1 orang tidak
persentase 43,75%; (2) siswa yang mendapat hadir pada saat pelaksanaan pembelajaran.
nilai baik/ B ada 15 orang dengan persentase Jadi, dapat disimpulkan bahwa secara
46,88%; (3) siswa yang mendapat nilai cukup/ umum kemampuan siswa dalam pemecahan
C ada 1 orang dengan persentase 3,13%; (4) masalah yang berkaitan dengan uang tergolong
siswa yang mendapat nilai perlu bimbingan/ D baik. Untuk penilaian keterampilan siswa akan
ada 2 orang dengan persentase 6,25%; (5) rata- terlihat pada tabel di bawah ini.
siswa pada umumnya memiliki kemampuan penulis seperti kehabisa kata- kata
membaca yang baik, dan bisa memahami isi dalam penyampaian pelajaran.
teks dengan baik. f) Guru tidak dapat dapat melaksanakan
PEMBAHASAN pembelajaran berdasarkan RPP yang
1. Kendala telah dibuat, sehingga ada beberapa
Pembelajaran yang penulis lakukan indikator pembelajaran tidak tercapai.
berlangsung menyenangkan dan tanpa
hambatan yang begitu berarti.Kendala yang 2) Kendala Siswa dalam Proses
guru hadapi pada saat pertama kali mengajar di Pembelajaran
kelas II B SD Negeri 079 Pekanbaru yang a) Adanya siswa yang memilih milih
dilakukan pada 18 November 2014 dengan pelajaran, sehingga pada saat pelajaran
tema 4 “Aku dan Sekolahku”, subtema yang kurang disukainya siswa kurang
4“Prestasi Sekolahku”, pembelajaran ke- tertarik untuk belajar.
2dengan 4 mata pelajaran yang di padukan b) Terdapat beberapa siswa yang melucu
(TEMATIK) yaitu bahasa Indonesia, dalam pembelajaran, sehingga sedikit
matematika,PJOK, dan PPKN adalah sebagai mengganggu teman-temannya yang
berikut : lain dalam proses pembelajaran.
1) Kendala Guru dalam Proses c) Siswa terlihat lambat dalam memahami
Pembelajaran kata-kata yang penulis gunakan dalam
a) Kemampuan guru dalam menyampaikan materi ajar.
memanajemen kelas masih kurang, d) Terdapat beberapa siswa yang kurang
sehingga peserta didik menjadi kurang aktif dalam proses pembelajaran.
terkontrol. 2. Solusi
b) Gurukurang berkompeten dalam Agar ketercapaian kompetensi yang
memotivasi siswa, sehingga ada diinginkan tercapai secara maksimal sangat
beberapa siswa yang kemauan diperlukan kemampuan guru/ maupun calon
belajarnya rendah. guru untuk dapat memanejemen kelas dengan
c) Guru masih kesulitan menerapkan baik dan memahami kurikulum 2013 secara
pendekatan scientifikdalam kegiatan mendalam, karena apabila guru sudah mampu
belajar mengajar memanajemen kelas dengan baik, maka proses
d) Guru kurang mampu dalam belajar mengajar akan berjalan dengan lancar.
memaksimalkan pembelajaran dalam Sehingga tuntutan kompetensi dasar dan
alokasi waktu yang sudah ditentukan. indikator dapat tercapai secara maksimal.
e) Guru kurang mampu menyusun kata Selain itu sikap profesinalisme guru juga harus
yang tepat yang digunakan dalam ditingkatkan.
menyampaikan pelajaran, sehingga
Kurikulum merupakan salah satu aspek guru dan profesionalisme guru dalam
yang sangat mempengaruhi pendidikan di mengajar.Karena pada implementasi kurikulum
Indonesia. Di indonesiailmu pengetahuan dan 2013 guru masih saja memberlakukan
teknologi sudah semakin berkembang pemisahan pada mata pelajaran walaupun
mengikuti perkembangan yang terjadi secara sudah menggunakan tema. Pada kurikulum
global. Untuk menyesuaikan dengan perubahan 2013 dalam proses perolehan pengetahuan dan
dan perkembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan sikap diintegrasikan sehingga
teknologi (IPTEK) maka kurikulum juga ikut seluruh mata pelajaran diorientasikan memiliki
serta berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kontribusi terhadap pembentukan sikap, tidak
perkembangan IPTEK untuk menciptakan berhenti pada pengetahuan tetapi berlanjut
kader- kader bangsa yang handal dan sampai pada keterampilan dan pembentukan
berkompeten di masa depan. Kurikulum yang sikap.
saat ini digunakan di Indonesia adalah Implementasi kurikulum 2013 di kelas
kurikulum 2013. II SDNegeri 079 Pekanbaru belum
Kurikulum 2013 ini mempunyai menunjukkan hasil yang memuaskan. Apalagi
beberapa perbedaan dengan kurikulum- pada penilaian, penulismasih kewalahan dalam
kurikulum sebelumnya.Karena dalam melaksanakan, dan juga masih ada penilaian
kurikulum 2013 siswa dituntut aktif atau yang yang belum terlaksana dengan baik, karena
biasa disebut dengan student center, yang dalam kurikulum 2013 menunut sikap yang
menggunakan pendekatan scientific atau menjadi prioritas pertama untuk
scientific approach.Sehingga siswa dalam dikembangkan.Sehingga dapat disimpulkan
kurikulum 2013 lebih aktif, dan membuat bahwa penerapan kurikulum 2013 masih
siswa berpikir seperti seorang ilmuan memerlukan peninjauan ulang kembali supaya
kecil.Lain halnya dengan guru, pada kurikulum tujuan pendidikan dapat tercapai secara
2013 guru tidak terlalu diberatkan dengan optimal.
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran 2. Saran
(RPP) karena dapat saja mengikuti langkah- Berdasarkan paparan di atas, maka
langkah pembelajaran yang telah tersedia pada penulis mempunyai beberapa saran di
buku guru, namun guru dituntut kreatif dan antaranya sangat diperlukan pelatihan bagi
inovatif dalam pelaksanaannya. guru maupun calon guru yang akan mengajar
PENUTUP di kelas mengenai kurikulum 2013. Selain itu
1. Kesimpulan pada saat mengajar profesionalismean guru
Berdasarkan penelitian dan dari juga perlu ditingkatkan. Dengan demikian
analisis data yang dilakukan dapat disimpulkan penerapan kurikulum 2013 akan terlaksana
bahwa implementasi kurikulum 2013 masih dengan baik sehingga tujuan dan sasaran
membutuhkan peningkatan pemahaman pada pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
DAFTAR PUSATAKA
Imas Kurniasih. 2014. Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013. Kata Pena: Yogyakarta.
Miles, Mathew B. Michael Huberman. 1984. Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New
Methods. London: Sage Publication, Inc.
Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana Prenada Media.
------------------. 2009. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.