Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Mengingat Kurikulum sangat penting bagi sistem pendidikan, kegagalan

kurikulum sebelumnya mencerminkan kesemrawutan pelaksanaan pendidikan di

indonesia, bahkan ada wacana yang menyatakan pendidikan kita sangat kacau,

tidak jelas arah dan tujuannya. Hingga kini Kurikulum 2013 telah ditetapkan

sebagai satu-satunya kurikulum yang akan digunakan mulai tahun pelajaran

2019/2020 setelah diberhentikannya Kurikulum KTSP, bahkan Kurikulum 2013

telah diterapkan pada sebagian sekolah di Indonesia, namun tidak dapat langsung

diterapkan secara serentak pada sekolah di seluruh Indonesia.1

Adapun Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang diterapkan di Indonesia

saat ini. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai diterapkan pada

tahun pelajaran 2013/2014. Kurikulum ini adalah pengembangan dari kurikulum

yang telah ada sebelumnya, baik Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah

dirintis pada tahun 2004 maupun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada

tahun 2006. Hanya saja yang menjadi titik tekan pada Kurikulum 2013 ini adalah

adanya peningkatan dan keseimbangan soft skill dan hard skill yang meliputi

aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Kemudian, kedudukan

kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata

pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Selain itu, pembelajaran lebih bersifat

1
Indah Ratnasari, “Analisis Pelaksanaan Kurikulum 2013 Dalam Mata Pelajaran
Matematika,” Publikasi Ilmiah Vol. 14, no. 1 (2016): h. 2.
tematik integratif dalam semua pelajaran. Dengan demikian, dapat dipahami

bahwa Kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang dikembangkan untuk

meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft skill dan hard skill yang

berupa sikap, keterampilan, dan pengetahuan.2

Pembelajaran pada Kurikulum 2013 berbeda dengan kurikulum-kurikulum

sebelumnya. Sebab, pembelajaran pada kurikulum ini lebih menggunakan

pendekatan scientific (ilmiah) dan tematik-integratif. Pembelajaran tematik pada

dasarnya merupakan model dari kurikulum terpadu yang menggunakan tema

untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan

pengalaman yang bermakna kepada peserta didik.3

Keberhasilan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum tidak lepas dari

peran guru. Seorang guru merencanakan, melaksanakan pembelajaran yang sesuai

dengan karakteristik peserta didik dan tidak melenceng dari garis besar pedoman

pembelajaran yang berlaku. Seberapapun hebatnya rancangan sebuah kurikulum

yang telah pemerintah tetapkan, guna meningkatkan kualitas pendidikan nasional,

namun jika sekolah maupun gurunya tidak memiliki hasrat untuk sebuah

perubahan agar tercapainya mutu dan kualitas pendidikan nasional itu sendiri,

maka tidak akan pernah tercipta sumberdaya manusia yang mampu bersaing di

kancah dunia sesuai dengan tujuan dari perubahan kurikulum tersebut untuk ikut

andil dalam proses pembangunan bangsa.

2
Fadlillah, Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs, &
SMA/MA (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), h. 16.
3
Sa’dun Akbar, Implementasi Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2016), h. 17.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat kendala dan

kesulitan dalam implementasi kurikulum 2013 baik dalam hal persiapan,

pelaksanaan, maupun dalam hal penilaian. Peneliti memilih aspek persiapan

sebagai bagian yang paling urgen untuk diidentifikasi sebagai bahan untuk

perbaikan dalam pelaksanaan dan penilaian. Kemampuan guru dalam menyiapkan

perencanaan berupa menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar

kegiatan siswa dan instrumen penilaian sangat penting untuk keberhasilan

pelaksanaan pembelajaran. Karenanya itu maka perlu diidentifikasi kesulitan-

kesulitan apa saja yang dialami oleh guru dalam proses menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran serta perangkatnya yang dapat dijadikan bahan tindak

lanjut perbaikan persiapan pembelajaran.4

Permasalahan guru dalam implementasi kurikulum 2013 terjadi secara

masif diseluruh Indonesia. Hasil penelitian federasi serikat guru indonesia di 10

provinsi Indonesia diperoleh bahwa terdapat sejumlah masalah krusial dan

kegagalan sistematik pelatihan persiapan guru. Pelatihan untuk merubah

pendekatan guru dalam pembelajaran dari pendekatan tradisional menjadi

pendekatan saintifik tidak mudah dan butuh waktu yang bertahun-tahun untuk

belajar dan membiasakan diri. Perubahan juga terjadi pada waktu jam pelajaran

serta adanya penghapusan mata pelajaran, sehingga guru akan mengalami

kesulitan untuk dapat beradaptasi dengan kurikulum terbaru.5

4
Markus Palobo dan Yunarlianto Tembang, “Analisis Kesulitan Guru Dalam
Implementasi Kurikulum 2013 di Kota Merauke,” SEBATIK 1410-3737 Vol. 23, no. 2 (2019): h.
308.
5
Palobo dan Tembang, h. 308.
Penerapan pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 belum sepenuhnya

dipahami dan dapat diterapkan dengan tepat oleh guru. Hasil penelitian Said

Darnius menemukan bahwa guru kesulitan dalam menalar dan

mengkomunikasikan. Guru cenderung tidak mendorong siswa untuk berusaha

menemukan sendiri pengetahuan baru dari apa yang dipelajari. Selain itu siswa

belum terbiasa dalam kegiatan mengkomunikasikan, sehingga kegiatan tersebut

tidak berjalan lancar.6

Ketika kurikulum 2013 datang sebagai pendekatan proses, di mana peserta

didik lebih banyak andil dan lebih aktif dalam jalanya proses pembelajaran

ketimbang sang guru (studentcenter), dan guru berperan sebagai fasilitator,

namun komptensi pedagogik guru tetap sebagai penunjang keberhasilan

tercapainya tujuan pembelajaran sesuai yang diinginkan. Ternyata berdasarkan

hasil dari observasi peneliti, menurut Ibu Hj. Mariatul Kiftiah, S.Ag selaku Wali

Kelas V MIN 18 Hulu Sungai Utara, beliau mendapat kesulitan saat menstimulasi

keberlangsungan pembelajaran agar berpusat pada peserta didik sebagai titk fokus

dari kurikulum 2013, dan yang sulit bagi beliau adalah membuat peserta didik

menjadi aktif dan mau bertanya tanpa disuruh oleh guru.7

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis bermaksud mengkaji

hal-hal yang mendasari kesukaran guru dalam penerapan Kurikulum 2013 di

sekolah, maka lahirlah keinginan untuk melakukan penelitian yang lebih

mendalam agar memperkaya karya ilmiah dalam bentuk skripsi yang berjudul:
6
Palobo dan Tembang, h. 308.
7
Wawancara Dengan Ibu Hj. Mariatul Kiftiah, S. Ag,Wali Kelas V, di MIN 18 Hulu
Sungai Utara Desa Palimbang Sari Kecamatan Haur Gading Kabupaten Hulu Sungai Utara, Hari
Jum’at, Tanggal 06 Maret 2020 Pada Jam 10:12.
KESUKARAN GURU DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI

MIN 18 HULU SUNGAI UTARA DESA PALIMBANG SARI, KECAMATAN

HAUR GADING KABUPATEN HULU SUNGAIUTARA.

B. Fokus Penelitian

Melihat luasnya permaslahan yang telah diuraikan di atas, maka fokus

penelitian ini adalah: Kesukaran guru dalam penerapan kurikulum 2013 di MIN

18 Hulu Sungai Utara Desa Palimbang Sari Kecamatan Haur Gading Kabupaten

Hulu Sungai Utara, serta masalah-masalah yang timbul yang menyebabkan

kesukaran-kesukaran tersebut dalam penerapan kurikulum 2013.

Berdasarkan fokus penelitian di atas, dapat diidentifikasikan masalah

sebagai berikut:

1. Apa saja kesukaran-kesukaran yang dihadapi oleh guru dalam

penerapan kurikulum 2013?

2. Apa penyebab sulitnya menerapkan kurikulum 2013?

C. Tujuan Penelitian

Merunut pada permasalahan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan kesukaran-kesukaran yang dihadapi oleh guru dalam

penerapan kurikulum 2013.

2. Mengidentifikasi penyebab sulitnya menerapkan kurikulum 2013.


D. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan dari permasalahan di atas, maka penelitian ini diharapkan

agar bermanfaat bagi banyak pihak.

1. Bagi Lembaga (Sekolah)

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu sekolah-

sekolah yang kesulitan dalam menerapkan kurikulum 2013, serta

diharapkan memudahkan bagi lembaga (sekolah) untuk meminimalisir

segala kesukaran yang selama ini dihadapi oleh pihak sekolah dalam

penerapan kurikulum 2013.

2. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi sebagai

usaha memperbaiki kualitas diri, baik sebagai individual maupun

sebagai seorang guru yang profesional dalam penerapan kurikulum

2013 yang semestinya.

3. Bagi Peserta Didik

Sesuai dari tujuan kurikulum 2013 “mempersiapkan manusia

Indonesia agar memilki kemampuan sebagai pribadi dan warga

Negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta

mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbagsa dan

bernegara, dan peradaban dunia” berdasarkan dari tujuan ini, peneliti

berharap dapat menemukan perbedaan yang signifikan dari penerapan

kurikulum 2013 dengan kurikulum-kurikulum terdahulu terhadap


peserta didik, yang mana kurikulum-kurikulum tersebut dianggap

kurang berhasil bagi dunia pendidikan di Indonesia.

4. Bagi Peneliti

Dari hasil penelitian ini diharapakan dapat menambah

pengetahuan, pemahaman, serta pengalaman untuk peneliti sebagai

calon guru yang mampu menguasai penerapan kurikulum 2013 dari

segala aspek, baik dari segi pembuatan Silabus, RPP, atau dari segi

pembelajaran baik itu berupa penerapan model pembelajaran, strategi

mengajar yang menyenangkan, dan mengevaluasi yang baik tanpa

adanya hambatan dan kesukaran berarti, sehingga bagi peneliti

nantinya ketika terjun kelapangan sebagai pengajar akan

memudahkan bagi peneliti tanpa merasa kesulitan dalam

penerapannya.

E. Definisi Operasional

Untuk menghindri kesalah pahaman dalam judul skripsi ini, penulis

merasa perlu memberikan beberapa batasan istilah dalam ruang lingkup

pembahasan penelitian ini.

1. Kesukaran
Kata kesukaran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

offline adalah hal (keadaan dan sebagainya) sukar, kesulitan;

kesusahan.8

Jadi sukar adalah kata yang menjelaskan keadaan yang membuat

orang tidak dapat melakukan suatu hal karena sulit dilakukan, kata

sukar di sini menggambarkan keadaan yang membuat guru kesulitan

atau kesusahan dalam menerapkan kurikulum 2013.

2. Penerapan

Kata penerapan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

offline, adalah sebuah proses atau cara atau perbuatan.9 Jadi

penerapan adalah, proses atau cara guru dalam praktik mengajar

menggunakan kurikulum 2013.

3. Kurikulum 2013

Menurut E. Mulyasa, Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang

berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter (competency and

character based curriculum), yang dapat membekali peserta didik

dengan berbagai sikap dan kemampuan yang sesuai dengan tuntutan

perkembangan zaman dan tuntutan teknologi.

Kurikulum 2013 merupakan implementasi dari UU no 32 tahun

2013. Kurikulum 2013 ini merupakan kelanjutan dan

penyempurnaan dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dan

KTSP. Akan tetapi lebih mengacu pada kompetensi sikap,

8
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Offline
9
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Offline
pengetahuan dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana

amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

yang terdapat pada pasal 35.10 dimana kompetensi lulusan

merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang

telah disepakati.11

Jadi yang dimaksud dengan judul penelitian Kesukaran Guru

dalam Penerapan Kurikulum 2013 adalah, suatu keadaan dimana guru

merasa sulit, atau merasa susah saat praktek mengajar menggunakan

Kurikulum 2013.

F. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, peneliti menemukan beberapa

bahasan penelitian yang terkait dengan topik penelitian yang ingin peneliti

lakukan tentang “Kesukaran Guru dalam Penerapan Kurikulum 2013 di MIN 18

Hulu Sungai Utara”, yaitu sebagai berikut:

1. Artikel ilmiah yang berjudul “Analisis Kesulitan Guru Dalam

Implementasi Kurikulum 2013 pada Sekolah Dasar di Kecamatan

Sumbawa Tahun 2018” oleh Fitriani, Eryuni Ramdhayani, Indah Dwi

Lestari. JURNAL KEPENDIDIKAN Vol 4, No 1, Agustus 2019.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa saja kesulitan yang

10
UU Republik Indonesia tentang SISDIKNAS no. 20 tahun 2003, (Bandung:
Fermana,2006), hal. 83
11
Wiwin Fachrudin Yusuf, “Implementasi Kurikulum 2013 (K-13) Pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar (SD),” Al-Murabbi: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol.
3, no. 2 (2018): h. 276.
dialami guru dalam implementasi kurikulum 2013 pada Sekolah

Dasar Di Kecamatan Sumbawa Tahun 2018?. Penelitian ini

menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada

kurikulum 2013 di beberapa Sekolah Dasar di Kecamatan Sumbawa

menggunakan pendekatan saintifik atau ilmiah sesuai dengan

karakteristik dari kurikulum 2013, akan tetapi memang belum bisa

diterapkan secara maksimal dikarenakan kurikulum 2013 merupakan

kurikulum baru sehingga guru masih belum paham dalam

mengimplementasikannya. Hal ini tentunya menjadi kesulitan yang

dialami guru dalam proses pembelajaran pada kurikulum 2013

tersebut, beberapa kesulitan yang dirasakan yakni pada (a) langkah-

langkah pembelajaran, (b) proses penilaian yang terlalu rumit dan

rinci, (c) kurangnya ketersedian sarana dan prasarana untuk

penunjang proses pembelajaran, (d) kurangnya dukungan orang tua.12

2. Artikel Ilmiah yang berjudul ”Identifikasi Masalah yang Dihadapi

Guru dalam Penerapan Kurikulum 2013 Revisi di SD”, oleh Aisyah

Nur Rahmawati Indonesian Journal of Primary Education Vol. 2,

No.1 Juni, 2018. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

3masalah yang dihadapi guru dalam penerapan kurikulum 2013 di

SDN Duri Kepa. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab masalah yang dihadapi


12
Fitriani, Eryuni Ramdhayani, dan Indah Dwi Lestari, “Analisis Kesulitan Guru Dalam
Implementasi Kurikulum 2013 Pada Sekolah Dasar di Kecamatan Sumbawa Tahun 2018,” , no. 1
(2019): h. 57.,” JURNAL KEPENDIDIKAN Vol. 4, no. 1 (2019): h. 57.
guru dalam penerapan kurikulum 2013 karena beberapa hal:(a).

Masalah pertama adalah Kegiatan Pembelajaran: Masalah pertama

yang dihadapi guru dalam penerapan kurikulum 2013 adalah kegiatan

pembelajaran. Guru merasa jam belajar untuk kelas I sangat kurang

untuk proses pembelajaran, itu semua disebabkan karena kurangnya

ruangan kelas di SDN Duri Kepa 03 sehingga harus bergantian

dengan kelas III yang masuk pada siang hari. (b). Alokasi Waktu:

Masalah kedua yang dihadapi guru dalam penerapan kurikulum 2013

adalah mengenai alokasi waktu. Guru kelas IV merasa banyaknya

tema dalam satu semester dan kurangnya alokasi waktu. (3).

Penilaian: Masalah ketiga yang dihadapi dalam penerapan kurikulum

2013 adalah penilaian. Tidak adanya sistem aplikasi yang jelas untu

digunakan dalam penginputan data dan rumitnya proses pengolahan

nilai pun menjadi penyebab permasalahan itu terjadi. (4). Materi

Pembelajaran dalam Kurikulum 2013: Masalah keempat dalam

kurikulum 2013 adalah materi pembelajaran. Materi pembelajaran

dalam kurikulum 2013 untuk kelas rendah dianggap sangat sulit

terutama dalam teks bacaan. Panjangnya teks bacaan untuk kelas I

terutama untuk peserta didikyang belum dapat membaca sehingga

guru menyiasati dengan mengajarkan membaca terlebih dahulu dan

tidak mengajarkan buku tema. (5). Sumber Belajar: Kurang

mendalamnya materi pembelajaran dalam kurikulum 2013 untuk

kelas V tidak seperti KTSP yang menjabarkan setiap materi dengan


jelas dan terperinci. (6). Keterlambatan Buku Tema: Buku

merupakan sumber belajar yang paling utama, tetapi buku tema di

SDN Duri Kepa 03 sering terjadi keterlambatan karena rumitnya

sistem administrasi.13

3. Artikel ilmiah dengan judul “Identifikasi Kesulitan Guru Dalam

Mengimplementasikan Kurikulum 2013 Dengan Pendekatan Saintifik

di Kelas Tinggi Gugus Mangga Kecamatan Jaya Baru Banda Aceh”

Oleh Said Darnius JURNAL PESONA DASAR Vol. 2 No.4, April

2016. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif. Hasil penelitian bahwa 13,4% menyatakan

tidak pernah kesulitan dalam menerapkan pendekatan saintifik,

36%menyatakan jarang kesulitan dalam menerapkan pendekatan

saintifik, 29,4% menyatakan sering kesulitan dalam menerapkan

pendekatan saintifik, dan 21,2% menyatakan 21,2 menyatakan selalu

kesulitan dalam menerapkan pendekatan saintifik. Simpulan

penelitian ini adalah guru masih kesulitan dalam

menerapakanpendekatan saintifik. Sehingga proses pembelajaran

tidak sesuai dengan yang diharapkan.14

4. Skripsi dengan judul “Analisis Kesulitan guru dalam Menerapkan

Kurikulum 2013 SD Islam Miftahul Huda Plosokandang

Tulungagung” ini ditulis oleh Elma Ulafatun Nizaruroh, NIM.


13
Aisyah Nur Rahmawati, “Identifikasi Masalah yang Dihadapi Guru dalam Penerapan
Kurikulum 2013 Revisi di SD,” Indonesian Journal of Primary Education Vol. 2, no. 2 (2018): h.
114-119.
14
Said Darnius, “Identifikasi Kesulitan Guru Dalam Mengimplementasikan Kurikulum
2013 dengan Pendekatan Saintifik di Kelas Tinggi Gugus Mangga Kecamatan Jaya Baru Banda
Aceh,” Jurnal Pesona Dasar Vol. 2, no. 4 (2016): h. 40.
1725143078, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

(PGMI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), IAIN

Tulungagung, yang dibimbing oleh Dr. Eni Setyowati, S.Pd, MM,

pada tahun 2018. Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah (1)

Bagaimana kesulitan guru dalam menerapkan Kurikulum 2013 di SD

Islam Miftahul Huda Plosokandang Tulungagung, (2) Bagaimana

upaya guru dalam mengatasi kesulitan menerapkan Kurikulum 2013

di SD Islam Miftahul Huda Plosokandang Tulungagung, (3) Apa

faktor-faktor penyebab kesulitan guru dalam menerapkan Kurikulum

2013 di SD Islam Miftahul Huda Plosokandang Tulungagung. Jenis

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

ada beberapa kesulitan yang dialami oleh guru dalam menerapkan

kurikulum 2013, yaitu: (1) Kesulitan guru dalam menerapkan

Kurikulum 2013: a) Kesulitan dalam dalam memahami materi,b)

Penilaian yang ada 4 macam membuat guru mengalami kesulitan

dalam membagi waktu mengerjakan penilaian yang sangat detail

berbentuk deskriptif, c) Dalam 1 hari kalau kelas bawah otomatis

masih menggunakan media sehingga mereka bisa memahami, guru

mengalami kesulitan ketika harus membuat media setiap hari, d)

Terhambatnya proses pembelajaran di kelas. (2) Upaya guru dalam

mengatasi kesulitan menerapkan 2013: a) Guru mengulang kembali


materi yang belum dipahami, b) Mengatur jadwal disela-sela guru

tidak mengajar, guru mengerjakan penilaian peserta didik, c)

Membuat media dalam satu pembelajaran meskipun tidak semua

materi, d) Mendownload buku jika terjadi keterlambatan buku. (3)

Faktor-faktor penyebab kesulitan guru dalam menerapkan Kurikulum

2013: a) Banyak kegiatan tambahan yang mengganggu proses

pembelajaran, hal ini ketika seharusnya seorang guru melakukan 1

pembelajaran menjadi 2 pembelajaran dikarenakan waktu yang

singkat terpotong kegiatan try out dan lain sebagainya, b) Pelatihan

yang singkat dari diknas, c) Kreativitas dalam pembuatan media yang

kurang dimaksimalkan, d) Keterlambatan buku.15

5. Skripsi dengan judul “Problematika Implementasi Kurikulum 2013 di

SDN 2 Glonggong Kec. Dolopo Kab. Madiun” ini ditulis oleh Siti

Nurjanah Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Ponorogo.

Pembimbing, H.Mukhlison Effendi, M.Ag, pada tahun 2019.

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah (1) Bagaimana

implementasi kurikulum 2013 di SDN 2 Glonggong Dolopo Madiun,

(2) Apa saja problematika dalam penerapan Kurikulum 2013 di SDN

2 Glonggong Madiun, (3) Bagaimana usaha mengatasi problematika

dalam implementasi Kurikulum 2013 di SDN 2 Glonggong Madiun.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan


15
Elma Ulafatun Nizaruroh, lma Ulafatun Nizaruroh, Analisis Kesulitan Guru dalam
Menerapkan Kurikulum 2013 di SD Islam Miftahul Huda Plosokandang Tulungagung
(Tulungagung, 2018).
kualitatif dengan jenis penelitian field research (penelitian lapangan).

Hasil penelitian, ditemukan bahwa (1) Implementasi kurikulum 2013

di SDN 02 Glonggong Dolopo Madiun belum berjalan maksimal,

karena sebagian guru belum memahami penyusunan RPP, Silabus,

Prota, Promes, dan dalam pembelajaran guru belum aktif menggunkan

metode, strategi dan pendekatan pembelajaran secara optimal. (2)

Problematika yang dialami guru di SDN 02 Glonggong Dolopo

Madiun dalam penerapan kurikulum adalah minimnya komunikasi

yang terbangun secara intensif sesama guru mata pelajaran dan kepala

sekolah. Selain itu, fasilitas pembelajaran seperti media pembelajaran,

buku guru dan siswa, internet, LCD. Untuk itu diharapkan kreativitas

guru mampu menyediakan media pembelajaran dan tidak hanya

memanfaatkan satu media saja. (3) Upaya yang dilakukan kepala

sekolah untuk mengatasi problematika dalam implementasi kurikulum

2013 di SDN 02 Glonggong Dolopo Madiun adalah menyediakan

fasilitas pembelajaran serta guru tetap masih membutuhkan kegiatan

sosialisasi dan pelatihan kurikilum 2013 untuk meningkatkan

kompetensi guru dalam proses kegiatan belajar mengajar.16

Berdasarkan dari penelitian-penelitian di atas, Peneliti menyatakan bahwa

penelitian yang akan dilakukan berbeda dengan penelitian yang telah dipaparkan

di atas tersebut, karena pada penelitian di atas tidak ada yang membahas tentang

16
Siti Nurjanah, Problematika Implementasi Kurikulum 2013 di SDN 02 Glonggong
Dolopo Madiun (Ponorogo, 2019).
kesukaran guru dalam penerapan Kurikulum 2013, peneliti ingin mengetahui

alasan kesukaran dalam menerapkan kurikulum 2013 oleh para guru.

G. Sistematika Penulisan

Penulisan ini terdiri dari VI BAB, dengan sistematika penulisan sebagai

berikut:

BAB I : Pendahuluan, berisi tentang latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

kegunaan penelitian, definisi operasional, penilitian

terdahulu, dan sistematika penulisan.

BAB II : Kerangka teoretis yang meliputi kesukaran guru dalam

penerapan kurikulum 2013, serta gambaran secara umum

mengenai kesukaran guru dalam penerapan kurikulum

2013.

BAB III : Metode penelitian yang membahas tentang pendekatan

dan jenis penelitian, lokasi penelitian, data dan sumber

data, prosedur pengumpulan data, analisis data, dan

pengecekan keabasahan data.

BAB IV : Paparan data dan hasil penelitian

BAB V : Simpulan dan saran

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai