Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

PESERTA :
MODUL : Teori Belajar dan Pembelajaran

DOSEN :

KELAS :

A. PetunjukTugas
1. Dosen menyampaikan atau menginisiasi kasus atau masalah yang actual ataunyata
yang relevan dengan bidang modul yang diampunya pada kolom yang disediakan.
2. Dosen merumuskan tujuan atau kompetensi yang ingin dicapai peserta (minimal satu
rumusan kompetensi) dari masalah atau kasus yang disajikan dan diselesaikan peserta.
3. Peserta melakukan penyusunan langkah-langkah penyelesaian masalah yang disajikan
dosen sesuai dengan sintaks yang ditetapkan pada kolom yang tersedia.
4. Laporanlangkah-langkah penyelesaian masalah diupload dijendela tugas analisis
bahan materi oleh masing-masing peserta dan diterima paling lambat pada hari ketiga
sebelum pelaksanaan test akhir modul.

B. Lembar Kerja Problem Base Learning

Topik Masalah (dibuat dosen): Analisis Kebijakan dan Manfaat Kurikulum 13


Dalam Proses Pembelajaran
Menginisiasi Masalah Kurikulum 2013 sudah diberlakukan sebagai kurikulum
(dilakukan oleh dosen) nasional sejak tahun ajaran 2013/2014. Sebagai kurikulum
nasional,Kurikulum 2013 memenuhi kedua dimensi
kurikulum: yang pertama adalah rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran; dan yang kedua
adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi
dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif,
dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban
dunia.Pemenuhan beban kerja dan penataan linieritas guru
bersertifikat pendidik dalam implementasi pembelajaran
pada Kurikulum 2013 mengacu pada ketentuan perundang-
undangan.
Langkah-Langkah Penyelesaian Masalah (oleh peserta PPG)
TAHAPAN DESKRIPS
I
1.Orientasi dan analisis Perubahan kurikulum merupakan suatu keniscayaan,
masalah (menetapkan perubahan kurikulum dimaknai dengan pengembangan
substansi masalah,mencari kurikulum memang harus dilaksanankan karena merupakan
dan menelusuri akar tuntutan jaman. Namun dalam implementasinya perubahan
penyebab dari problem atau pengembangan kurikulum, dari kurikulum 2006
yang muncul) (KTSP) ke kurikulum 2013 mengalami permasalahan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji masalah
penerapan kurikulum 2013 yang dihadapi sekolah, guru dan
siswa. Penelitian yang digunakan adalah penelitian
kualitatif, sumber data dari kepala sekolah, wakil kepala
sekolah, guru, tenaga kependidikan dan siswa SMK Ganesa
Kabupaten Demak. Teknik pengumpulan data dengan kajian
dokumen, observasi partisipatif dan wawancara mendalam.
Analisis data digunakan model interaktif, keabsahan data
menggunakan triangulasi data. Hasil penelitian menunjukan
bahwa Permasalahan penerapan kurikulum 2013: (1) Sering
bergantinya regulasi dan revisi peraturan yang berulang,
belum meratanya pelatihan pada guru, belum lengkapnya
sarana dan prasarana, buku pegangan guru dan buku
pegangan siswa, perubahan budaya ilmiah, gerakan literasi
sekolah dan supervisi internal belum optimal; (2) Belum
semua guru ikut pelatihan, guru belum memahami substansi
kurikulum 2013, guru masih kesulitan dalam menyusun
RPP, dan menerapkan dengan model pembelajaran yang
sesuai pendekatan saintifik, literasi dalam pembelajaran dan
standar penilaian masih dirasa sulit dan rumit oleh guru; (3)
Permasalah yang dihadapi siswa yaitu siswa kebanyakan
dari keluarga menengah ke bawah dengan dukungan belajar
dari orang tua yang kurang. Siswa terbiasa pasif
mendengarkan penjelasan guru, butuh waktu untuk menjadi
aktif mencari dan mempelajari materi. Beban belajar siswa
bertambah dari 46 jam menjadi 50 jam belajar dalam
seminggu membuat siswa menjadi jenuh. Buku pegangan
siswa jumlahnya masih kurang dan buku sumber belajar
lainnya jumlahnya masih terbatas, menjadikan proses KBM
kurang bisa optimal.
Dari beberapa sumber tentang kurikulum 2013 berbagai
permasalahan sudah di lewati, tetapi masih ada beberapa
catatan tentang kurikulum 2013 ini yang menjadikan
kebijakan terburu-buru sehingga masih banyak beberapa staf
pengajar atau guru yang masih kesulitan dalam
penerapannya. Mungkin salah satu masalah pada Kurikulum
2013 ini yaitu pengayaan buku-buku yang tidak merata dari
pemerintah yang belum sampai kepada beberapa sekolah,
ada beberapa guru yang belum menjalani bimtek kurikulum
2013, dan yang paling besar masalahnya pada tahun 2016
yang di resmikannya Kurikulum 2013 yaitu raport hasil
belajar siswa yang tidak beres karena harus di print dan di
beberapa sekolah tidak semua kelas mempunyai print untuk
mengeluarkan hasil rapornya sehingga para guru menjadi
prustasi karena waktu yang tinggal 1 hari lagi untuk
pembagian raport sedangkan raport beeelum beres di prin,
akhirnya pembagian raport pun di undur beberapa hari
menunggu kesiapan guru bersangkutan.
2.Mengorganisasi/menggali Hasil penelitian menunjukan bahwa Permasalahan
informasi(menyajikan data penerapan kurikulum 2013: (1) Sering bergantinya regulasi
pendukung baik dari hasil dan revisi peraturan yang berulang, belum meratanya
observasi, pengamatan pelatihan pada guru, belum lengkapnya sarana dan
lingkungan serta sumber prasarana, buku pegangan guru dan buku pegangan siswa,
informasi yangmenunjukan perubahan budaya ilmiah, gerakan literasi sekolah dan
dan mengkonfirmasi supervisi internal belum optimal; (2) Belum semua guru ikut
masalah) pelatihan, guru belum memahami substansi kurikulum 2013,
guru masih kesulitan dalam menyusun RPP, dan
menerapkan dengan model pembelajaran yang sesuai
pendekatan saintifik, literasi dalam pembelajaran dan
standar penilaian masih dirasa sulit dan rumit oleh guru; (3)
Permasalah yang dihadapi siswa yaitu siswa kebanyakan
dari keluarga menengah ke bawah dengan dukungan belajar
dari orang tua yang kurang.
3.Melakukan penyelidikan Orientasi Kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan
serta menetapkan benang dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude),
merah masalah berangkat keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Hal ini
dari data serta menginisiasi sejalan dengan amanat UU No. 20 Tahun 2003 sebagaimana
opsi-opsi penyelesaian. tersurat dalam penjelasan Pasal 35 kompetensi lulusan
merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar
nasional yang telah disepakati. Hal ini sejalan pula dengan
pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang telah
dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
4.Mengembangkan dan - Untuk mensukseskan implementasi kurikulum 2013,
menyajikan opsi-opsi solusi perlu mengubah mindset guru, agar mereka menyadari,
secara lebih detil disertai memahami, peduli, dan memiliki komitmen yang tinggi
prosedurnya. untuk mengimplementasikan kurikulum dengan sepenuh
hati.

- Upaya lain untuk meningkatkan kualitas guru juga bisa


dengan melakukan monitoring atau supervise dari pusat dan
penilaian antar guru yang meliputi penilaian kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional, sehingga setiap guru memiliki nilai
masing-masing untuk ke empat kompetensi tersebut.

5.Menganalisis mengevaluasi Solusi yang paling relevan dalam kurikulum 2013 ini
serta menetapkan solusi yaitu dengan mengsosialisasikan, pelatihan dan pendidikan
yang paling relevan disertai tentang kurikulum 2013 yang dilakukan pemerintah juga
data, asumsi dan hipotesa harus lebih merata, artinya tidak hanya di lingkungan
secara sistematik. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tetapi juga
Kementerian Agama, tidak hanya di tingkat provinsi tetapi
juga di tingkat kabupaten/kota, sehingga semua guru dari
semua bidang mata pelajaran dapat memperoleh pelatihan.
Serta isi dari pelatihan dan pendidikan tersebut harus
dikupas lebih dalam, tidak hanya dasar dan konsepnya atau
mengenai strategi pembelajaran maupun pengelolaan kelas
saja tetapi juga sampai pada pengisian nilai Raport yang
berkaitan dengan IT, karena pada kenyataannya masih
banyak guru-guru yang gagap atau kurang akan penguasaan
teknologi informasi. Di samping itu juga
hingga saat ini belum ada petunjuk teknis bagaimana raport
itu nanti dibuat yang mengacu pada system penilaian PAP
(Penilaian Acuan Patokan).
6.Memberikan kesimpulan Dalam dunia pendidikan memang di butuhkan beberapa
terhadap masalah yang metode yang mendasar untuk memajukan pendidikan itu
disajikan serta proses sendiri, seperti halnya kurikulum di Indonesia yang sudah
penyelesaiannya. beberapa kali mengalami perubahan dan revisi guna
memajukan dunia pendidikan itu sendiri sehingga
diadakannya beberapa perubahan kurikulum sampai
sekarang kurikulum 2013 yang masih menyisakan banyak
pro dan kontra. Pada setiap kurikulum pasti ada banyak
kekurangan sehingga dalam memajukan kurikulum tersebut
pihak pemerintah menerima kritik dan saran yang di
tampung sebagai aspirasi dari pendidik kepada satuan
pemerintah yang mengurus pada bidangnya.
Kurikulum 2013 pada saat ini sudah berjalan dan hampir
semua sekolah baik negeri maupun swasta sudah
menerapkannya dengan segala kelebihan dan
kekurangannya kurikulum 2013 ini sudah di terapkan. Maka
dari itu kita hanya bisa menjalankan dan
mengaplikasikannya pada dunia pendidikan di sekolah
formal, karena bertujuan baik untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai