Anda di halaman 1dari 20

TELAAH KURIKULUM FISIKA SEKOLAH

TENTANG

“KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP/MTs)”

OLEH KELOMPOK II:

DEVI MULYA SARI 1930107006

ENNI YUSNITA FIRDAUS 1930107009

RIRIN ANDRIANI 1930107014

DOSEN PEMBIMBING

ARTHA NESA CHANDRA, M.Pd

JURUSAN TADRIS FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BATUSANGKAR

2021/1442 H
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT, penulis telah


menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam dimohonkan kepada Allah
kiranya disampaikan kepada Nabi kita yakninya Muhammad SAW. Sebagai
Uswatan Hasanah sampai akhir zaman, makalah tentang permasalan behavior
ini dapat diselesaikan.Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, mengingat


keterbatasan waktu, tenaga, kemampuan yang ada sehingga kritik & saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan.

Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi pembaca, terutama kami


sendiri sebagai salah satu upaya perbaikan dalam proses pembelajaran yang
berdampak pada peningkatan mutu pendidikan.

Batusangkar, 01 Mei 2021

Kelompok II
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum 2013 merupakan penyempurna terhadap kurikulum
sebelumnya. Untuk saat ini kurikulum 2013 termasuk kurikulum yang
lebih beroreintasi pada peserta didik. Di aspek materi disediakan
berdasarkan kebutuhan dan tingkat kemampuan yang dimiliki peserta
didik. Jika dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya kurikulum 2013
memiliki keunggulan terutama dalam proses pendekatan pembelajaran dan
pelaksanaan evaluasi hasil dan proses pembelajaran. Akan tetapi
dilapangan masih banyak guru yang merasa sulit dalam melaksanakan
pembelajaran Kurikulum 2013,ini terjadi karena guru masih sulit
meninggalkan kebiasan kegiatan pembelajaran yang penyajiannya
berdasarkan mata pelajaran dan pendekatan pembelajaran yang monoton
tidak kreatif dan inovatif. Ada beberapa kendala yang diketemukan dalam
pelaksanaan kurikulum 21013, berdasarkan hasil observasi di lapangan
adalah sebagai berikut, terkait dengan buku pembelajaran berbasis
kurikulum 2013 belum sampai di sekolah, kemampuan dalam mengusai
pendekatan pembelajaran masih kurang termasuk pelaksanaan evaluasi,
terutama dalam penilaian fortofolio, sikap dan keterampilan.
Salah satu teknik pembelajaran pada kurikulum 2013 adalah
Tematik. Konsep pembelajaran tematik selain diterapkan pada jenjang SD,
juga dapat diimplementasikan pada jenjang SMP. Konsep ini membantu
siswa untuk memahami dan menguasai serta mempraktekan salah satu
disiplin ilmu secara mendalam. Pembahasan satu tema akan dikaji dari
berbagai disipilin ilmu serta dihubungkan dengan kehidupan nyata sehari-
hari. Pada proses pelaksanaannnya pembelajaran tematik pada jenjang
SMP dapat menggunakan metode tanya jawab, diskusi dan metode
pendekatan saintivic. Melalui tanya jawab, peserta didik di ingatkan
kembali misalnya mengenai titik koordinat (materi sebelumnya). Guru
bertanya dapatkah kalian memberi contoh mengenai titik dan koordinat
yang sering kalian jumpai di lingkungan sekitar. Dari pertanyaan tersebut
akan merangsang peserta didik untuk berfikir dan mengungkapkan
pandapat atau ide-idenya. Setelah peserta didik mengungkapkan
pendapatnya, guru menyimpulkan dan menyampaikan tujuannya dalam
penyampaian materinya.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Telaah Kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs)?
2. Jelaskan Ruang Lingkup Kajian Kurikulum Pendidikan Sekolah
Menengah Pertama (SMP/MTs)?
3. Jelaskan Struktur Kurikulum dan Beban Belajar Sekolah Menengah
Pertama (SMP/MTs)?
4. Jelaskan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Sekolah Menengah
Pertama (SMP/MTs)?
C. Tujuan Masalah
1. Menjelaskan Telaah Kurikulum Sekolah Menengah Pertama
(SMP/MTs)
2. Menjelaskan Ruang Lingkup Kajian Kurikulum Pendidikan Sekolah
Menengah Pertama (SMP/MTs)
3. Menjelaskan Struktur Kurikulum dan Beban Belajar Sekolah
Menengah Pertama (SMP/MTs)
4. Menjelaskan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Sekolah
Menengah Pertama (SMP/MTs)
BAB II

PEMBAHASAN

A. Telaah Kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs)

Perubahan kurikulum dari waktu ke waktu selalu disertai dengan


alasan, argumentasi dan landasan serta prinsip-prinsip pengembangan yang
jelas, sehingga perubahan itu disemangati oleh keinginan untuk terus
menyempurnakan, memperbaiki, mengembangkan, dan meningkatkan mutu
kualitas hasil pendidikan. Sekolah sebagai ujung tombak dalam implementasi
kurikulum dituntut untuk memahami dan mengaplikasikannya secara optimal
dan penuh kesungguhan. Ketercapain hasil pendidikaan yang bermutu sangat
ditentukan oleh input,proses dan out put, sehingga mutu penyelenggaraan
proses pendidikan dapat dilihat dari hal-hal tersebut. Namun di lapangan,
perubahan kurikulum seringkali menimbulkan persoalan baru, sehingga pada
tahap awal implementasinya memiliki kendala teknis, sehingga sekolah
sebagai penyelenggara proses pendidikan formal sedikit banyaknya pada
tahap awal ini membutuhkan energi yang besar hanya untuk mengetahui dan
memahami isi dan tujuan kurikulum baru. Dalam teknis pelaksanaannya pun
sedikit terkendala disebabkan perlu adaptasi terhadap perubahan atas
kurikulum terdahulu yang sudah biasa diterapkannya. (Sukmadinata & nana
syaodih, 1997)
Pembahasan terhadap kedudukan kurikulum adalah penting karena
posisi itu akan memberikan pengaruh terhadap apa yang harus dilakukan
kurikulum dalam suatu proses pendidikan. Menurut para ahli kurikulum tidak
banyak berbeda dalam memberikan pengertian dan posisi kurikulum, mereka
memiliki kesepakatan dalam menempatkan kurikulum mempunyai posisi
sentral dalam kegiatan pendidikan. Oleh karena itu bukan sesuatu yang
berlebihan jika dikatakan bahwa proses pendidikan dikendalikan, diatur, dan
dinilai berdasarkan standar yang ada dalam kurikulum. Pengertian dan posisi
kurikulum akan menentukan apa yang seharusnya menjadi perhatian awal
para pengembang kurikulum, mengembangkan ide kurikulum dalam bentuk
dokumen kurikulum, proses implementasi, dan proses evaluasi kurikulum.
Pengertian dan posisi kurikulum dalam proses pendidikan menentukan apa
yang seharusnya menjadi tolok ukur keberhasilan kurikulum, sebagai bagian
dari keberhasilan pendidikan. (tyler, 1949)
Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan
tematik-integratif, artinya kurikulum itu mampu disajikan dalam proses
pendidikan dengan beroreintasi pada konten atau materi ajar yang terintegrasi
dengan disiplin ilmu lainnya. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak
generasi yang siap di dalam menghadapi kebutuhan masa depan serta mampu
mengantisipasi perkembangan masa depan. Titik beratnya, bertujuan untuk
mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan
observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan),
apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi
pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan
penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial,
seni, dan budaya. Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki
kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan
lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa
sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya,
memasuki masa depan yang lebih baik. (Dr. R. Masyukur, 2018 )
B. Ruang Lingkup Kajian Kurikulum Pendidikan Sekolah Menengah
Pertama
Ruang lingkup kajian kurikulum 2013 jenjang pendidikan SMP/MTs
meliputi :
a. Tujuan
1) Menunjukkan perilaku konsisten dan teliti dalam melakukan aktivitas
di rumah, sekolah, dan masyarakat sebagai wujud implementasi
pemahaman tentang materi yang dipelajari
2) Memahami pengertian baik secara bahasa maupun istilah
3) Membuat dan menyelesaikan permasalahan yang timbul dari materi
sebagai bahan ajar
4) Menggunakan konsep dalam menyelesaikan masalah nyata
5) Memahami pola dan menggunakannya untuk menduga dan membuat
generalisasi (kesimpulan)
6) Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi, dan menyajikan data
hasil pengamatan dalam bentuk tabel, diagram, dan grafik
7) Menunjukkan perilaku teliti dan sesuai prosedur dalam melakukan
aktivitas di rumah, sekolah, dan masyarakat sebagai wujud
implementasi ilmu yang dipelajari
8) Menunjukkan perilaku teliti dan sesuai prosedur dalam melakukan
ativitas di rumah, sekolah, dan masyarakat
9) Menunjukkan perilaku ingin tahu dalam melakukan aktivitas di rumah,
sekolah, dan masyarakat
b. Materi Pembelajaran
Materi sebagai bahan ajar yang akan disajikan dalam proses
pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan para peserta
didik sesuai dengan usia perkembangannya.
c. Metode
Ada beberapa metode yang digunakan dalam pembelajaran Kurikulum
2013 tingkat SMP dan MTs dapat dibedakan secara perkelas sebagai
berikut :
1) Kelas VII
a) Metode Pengamatan
Metode pengamatan atau observasi adalah metode
pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau
peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau
lokasi penelitian.
b) Metode Tanya Jawab
Penyajian materi melalui bentuk – bentuk pertanyaan yang
harus dijawab oleh peserta didik yang bertujuan untuk
memotivasi anak mengajukan pertanyaan selama proses
pembelajaran.
c) Eksperimen/Pengumpulan
Data Eksperimen, yaitu pengumpulan data yang memakai
cara dengan mengadakan suatu percobaan terhadap sesuatu
hal, seperti perkalian, pengurangan, penambahan,
pembagian, dan sebagainya.
d) Metode Asosiasi
Penyampaian materi yang dihubungkan dengan suatu
peristiwa atau objek yang populer atau berbeda.
e) Metode Komunikasi
Seperti memberikan tanggapan hasil presentasi meliputi
tanya jawab.

2) Kelas VIII
a) Metode Eksplorasi
Eksplorasi adalah penyelidikan untuk mengumpulkan
data/informasi selengkapmungkin, seperti melakukan
pekerjaan matematika sesuai aturan atau prosedur dan
lengkap dalam penyelesaian model matematika.
b) Metode Diskusi
Metode pembelajaran melalui pemberian masalah kepada
peserta didik dan peserta didik diminta untuk memecahkan
masalah secara berkelompok.
c) Metode Ceramah
Yaitu pendidik menjelaskan materi kepada peserta didik
dan peserta didik hanya mendengarkan penjelasan dari
pendidik.
d) Metode Asosiasi
e) Metode Komunikasi
f) Metode Tanya Jawab
g) Metode Pengamatan

3) Kelas IX
a) Metode Pengamatan
b) Metode Tanya Jawab
c) Metode Eksplorasi
d) Metode Asosiasi
e) Metode Komunikasi
f) Metode Diskusi
(Nasution, 1989)
d. Evaluasi
Evaluasi diadakan untuk mengetahui apakah berhasil atau tidaknya
pembelajaran yang telah dilakukan. Evaluasi yang digunakan dalam
kurikulum 2013 pada tingkat pendidikan SMP dan MTs meliputi :
1) Tugas
2) Observasi
3) Portofolio, yaitu Menilai kemajuan belajar dalam memecahkan
masalah
4) Tes, yaitu mengerjakan lembar kerja.
(Hasan Said, 1998)

C. Struktur Kurikulum dan Beban Belajar


1) Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten
kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata
pelajaran dalam kurikulum, dostribusi konten/mata pelajaran
dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan
beban belajar per minggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum
adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten
dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam
sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem
belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah
sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam
sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester.
Struktur kurikulum juga gambaran mengenai penerapan
prinsip kurikulum mengenai posisi seorang siswa dalam
menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang
pendidikan. Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide
kurikulum mengenai posisi belajar seorang siswa yaitu apakah
mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang
tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan
kepada siswa untuk menentukan berbagai pilihan.
2) Beban Belajar
Beban belajar di SMP/MTs untuk kelas VII, VIII, dan IX
masing-masing 38 jam per minggu. Jam belajar SMP/MTs adalah
40 menit. Dalam struktur kurikulum SMP/MTs ada penambahan
jam belajar per minggu dari semula 32, 32, dan 32 menjadi 38, 38
dan 38 untuk masing-masing kelas VII, VIII, dan IX. Sedangkan
lama belajar untuk setiap jam belajar di SMP/MTs tetap yaitu 40
menit.
Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan
jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk
mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa
aktif belajar. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu
yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian
informasi karena peserta didik perlu latihan untuk melakukan
pengamatan, menanya, asosiasi, menyaji, dan komunikasi. Proses
pembelajaran yang dikembangkan guru menghendaki kesabaran
dalam menunggu respon peserta didik karena mereka belum
terbiasa.Selain itu, bertambahnya jam belajar memungkinkan guru
melakukan penilaian proses dan hasil belajar.
D. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar SMP/MTs
1) Kompetensi Inti
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL
dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah
menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang
pendidikan tertentu,gambaran mengenai kompetensi utama yang
dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan
(afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik
untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti
harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard
skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi
(organising element)Kompetensi Dasar. Sebagai unsur pengorganisasi,
Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan
organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi
Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau
jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip
belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara
konten yang dipelajari siswa. Organisasi horizontal adalah keterkaitan
antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten
Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan
mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling
memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling
terkait yaitu berkenaan dengan 1) sikap keagamaan, 2) sikap sosial, 3)
pengetahuan, 4) penerapan pengetahuan. Keempat kelompok itu menjadi
acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap
peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan
dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung
(indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang
pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan penerapan pengetahuan (Kompetensi
Inti 4) (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013)
Kompetensi Inti SMP/MTs adalah sebagai berikut:.

Kompetensi Inti Kelas VII Kompetensi Inti Kelas VIII Kompetensi Inti Kelas IX
1. Menghargai dan 1. Menghargai dan 1. Menghargai dan
menghayati ajaran menghayati ajaran menghayati ajaran
agama yang agama yang agama yang
dianutnya dianutnya dianutnya
2. Menghargai dan 2. Menghargai dan 2. Menghargai dan
menghayati perilaku menghayati perilaku menghayati perilaku
jujur, disiplin, jujur, disiplin, jujur, disiplin,
tanggungjawab, tanggungjawab, tanggungjawab,
peduli (toleransi, peduli (toleransi, peduli (toleransi,
gotong royong), gotong royong), gotong royong),
santun, percaya diri, santun, percaya diri, santun, percaya diri,
dalam berinteraksi dalam berinteraksi dalam berinteraksi
secara efektif dengan secara efektif dengan secara efektif dengan
lingkungan sosial lingkungan sosial dan lingkungan sosial
dan alam dalam alam dalam dan alam dalam
jangkauan pergaulan jangkauan pergaulan jangkauan pergaulan
dan keberadaannya dan keberadaannya dan keberadaannya
3. Memahami 3. Memahami dan 3. Memahami dan
pengetahuan menerapkan menerapkan
(faktual, konseptual pengetahuan (faktual, pengetahuan
dan prosedural) konseptual, dan (faktual, konseptual,
berdasarkan rasa prosedural) dan prosedural)
ingin tahunya bedasarkan rasa ingin bedasarkan rasa
tentang ilmu tahunya tentang ilmu ingin tahunya
pengetahuan, pengetahuan, tentang ilmu
teknoogi, seni, teknologi, seni, pengetahuan,
budaya terkait budaya terkait teknologi, seni,
fenomena dan fenomena dan budaya terkait
kejadian tampak kejadian tampak mata fenomena dan
mata kejadian tampak
mata
4. Mencoba, mengolah 4. mengolah, menyaji 4. mengolah, menyaji
dan menyaji dalam dan menalar dalam dan menalar dalam
ranah konkret ranah koknkret ranah koknkret
(menggunakan, (menggunakan, (menggunakan,
mengurai, mengurai, merangkai, mengurai,
memodifikasi dan memodifikasi dan merangkai,
membuat) dan ranah membuat) dan ranah memodifikasi dan
abstrak (menulis, abstrak (menulis, membuat) dan ranah
membaca, memaca, menghitung, abstrak (menulis,
menghitung, menggambar dan memaca,
menggambar dan mengarang) sesuai menghitung,
mengarang) sesuai dengan yang menggambar dan
dengan yang dipelajari di sekolah mengarang) sesuai
dipelajari disekolah dan sumber lain yang dengan yang
dan sumber lain yang sama sudut dipelajari di sekolah
sama dalam sudut pandang/teori dan sumber lain
pandang/teori yang sama sudut
pandang/teori

2) Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran
untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi
Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan,
dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai
peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai
kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan
disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan
perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang
dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang
diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial, progresifisme, atau
pun humanisme. Karena filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah
eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi, maka nama mata
pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan
dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah filosofi esensialisme dan
perenialisme. (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013)
Kompetensi Inti dan Kompetansi Dasar Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas VII
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Menghargai dan menghayati 1.1 Mengagumi keteraturan
ajaran agama yang dan kompleksitas ciptaan
dianutnya Tuhan tentang aspek fisik
dan kimiawi, kehidupan
dalam ekosistem, dan
peranan manusia dalam
lingkungan serta
mewujudkannya dalam
pengamalan ajaran agama
yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati 2.1 Menunjukkan perilaku
perilaku jujur, disiplin, ilmiah (memiliki rasa
tanggungjawab, peduli ingin tahu; objektif; jujur;
(toleransi, gotong royong), teliti; cermat; tekun; hati-
santun, percaya diri, dalam hati; bertanggung jawab;
berinteraksi secara efektif terbuka; kritis; kreatif;
dengan lingkungan sosial inovatif dan peduli
dan alam dalam jangkauan lingkungan) dalam
pergaulan dan aktivitas sehari-hari
keberadaannya sebagai wujud
implementasi sikap dalam
melakukan pengamatan,
percobaan, dan berdiskusi
2.2 Menghargai kerja
individu dan kelompok
dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud
implementasi
melaksanakan percobaan
dan melaporkan hasil
percobaan
2.3 Menunjukkan perilaku
bijaksana dan
bertanggungjawab dalam
aktivitas sehari-hari
sebagai wujud
implementasi sikap dalam
memilih penggunaan
bahan kimia untuk
menjaga kesehatan diri
dan lingkungan
2.4 Menunjukkan
penghargaan kepada
orang lain dalam aktivitas
sehari-hari sebagai wujud
implementasi perilaku
menjaga kebersihan dan
kelestarian lingkungan
3. Memahami pengetahuan 3.1 Memahami konsep
(faktual, konseptual, dan pengukuran berbagai
prosedural) berdasarkan rasa besaran yang ada pada
ingin tahunya tentang ilmu diri, makhluk hidup, dan
pengetahuan, teknologi, lingkungan fisik sekitar
seni, budaya terkait sebagai bagian dari
fenomena dan kejadian observasi, serta
tampak mata pentingnyaperumusan
satuan terstandar (baku)
dalam pengukuran
3.2 Mengidentifikasi ciri
hidup dan tak hidup dari
benda-benda dan makhluk
hidup yang ada di
lingkungan sekitar
3.3 Memahami prosedur
pengklasifikasian
makhluk hidup dan
benda-benda tak-hidup
sebagai bagian kerja
ilmiah,serta
mengklasifikasikan
berbagai makhluk hidup
dan benda-benda tak-
hidup berdasarkan ciri
yang diamati
3.4 Mendeskripsikan
keragaman pada sistem
organisasi kehidupan
mulai dari tingkat sel
sampai organisme, serta
komposisi bahan kimia
utama penyusun sel
3.5 Memahami karakteristik
zat, serta perubahan fisika
dan kimia pada zat yang
dapat dimanfaatkan untuk
kehidupan sehari-hari
(misalnya pemisahan
campuran)
3.6 Mengenal konsep energi,
berbagai sumber energi,
energi dari makanan,
transformasi energi dalam
sel, metabolisme sel,
respirasi, sistem
pencernaan makanan, dan
fotosintesis
3.7 Memahami konsep suhu,
pemuaian, kalor,
perpindahan kalor,dan
penerapannya dalam
mekanisme menjaga
kestabilan suhu tubuh
pada manusia dan hewan
serta dalam kehidupan
sehari-hari
3.8 Mendeskripsikan interaksi
antar makhluk hidup dan
lingkungannya
3.9 Mendeskripsikan
pencemaran dan
dampaknya bagi makhluk
hidup
3.10 Mendeskripsikan
tentang penyebab
terjadinya pemanasan
global dan dampaknya
bagi ekosistem
4. Mencoba, mengolah, dan 4.1 Menyajikan hasil
menyaji dalam ranah pengukuran terhadap
konkret (menggunakan, besaran-besaran pada diri,
mengurai, merangkai, makhluk hidup, dan
memodifikasi, dan lingkungan fisik dengan
membuat) dan ranah abstrak menggunakan satuan tak
(menulis, membaca, baku dan satuan baku
menghitung, menggambar, 4.2 Menyajikan hasil analisis
dan mengarang) sesuai data observasi terhadap
dengan yang dipelajari di benda (makhluk) hidup
sekolah dan sumber lain dan tak hidup
yang sama dalam sudut 4.3 Mengumpulkan data dan
pandang/teori melakukan klasifikasi
terhadap benda-benda,
tumbuhan, dan hewan
yang ada di lingkungan
sekitar
4.4 Membuat dan menyajikan
poster tentang sel dan
bagian-bagiannya
4.5 Melakukan pemisahan
campuran berdasarkan
sifat fisika dan kimia
4.6 Melakukan percobaan
sederhana untuk
menyelidiki proses
fotosintesis pada
tumbuhan hijau
4.7 Melakukan percobaan
untuk menyelidiki
pengaruh kalor terhadap
perubahan suhu dan
perubahan wujud benda
4.8 Melakukan penyelidikan
terhadap karakteristik
perambatan kalor secara
konduksi, konveksi, dan
radiasi
4.9 Melakukan percobaan
untuk menyelidiki
respirasi pada hewan
4.10 Melakukan
pengamatan dengan
bantuan alat untuk
menyelidiki struktur
mikrotumbuhan dan
hewan
4.11 Melakukan
penyelidikan untuk
menentukan sifat larutan
yang ada di lingkungan
sekitar menggunakan
indikator buatan maupun
alami
4.12 Menyajikan hasil
observasi terhadap
interaksi makhluk hidup
dengan lingkungan
sekitarnya
4.13 Menyajikan data
dan informasi tentang
pemanasan global dan
memberikan usulan
penanggulangan masalah

DAFTAR PUSTAKA
Sukmadinata, Nana Syaodih. 1997. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Tyler, R. W. 1949. Basic Principles of Curriculum and Instruction. Chicago:
University of
Masyukur. 2018. Teori dan Telaah Pengembangan Kurikulum. Bandar Lampung:
Aura Publisher
Nasution, S. 1989. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bina Aksara
Hasan, Said. 1998. Evaluasi Kurikulum. Jakarta: Depdikbud
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Kompetensi Dasar Sekolah
Menengah Pertama (SMP/MTs)

Anda mungkin juga menyukai