Anda di halaman 1dari 7

KESULITAN GURU DAN PESERTA DIDIK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM

2013

Fitri cahyanti
16002011
Administrasi pendididkan, FIP UNP
Fitricahyanti2011@gmail.com

Abstract—Kurikulum 2013 merupakan perangkat mata pelajaran pendidikan nasional, sehingga perlu pengembangan
dan program pendidikan berbasia sains yang diberikan oleh suatu
lembaga penyelenggara pendidikan dengan tujuan untuk kurikulum baru yang mampu menutupi kelemahan-
mempersiapkan lahirnya generasi emas bangsa indonesia, dengan kelemahan dari kurikulum sebelumnya. Kurikulum 2013
sistem dimana siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
Titik beratnya, kurikulum 2013 ini bertujuan untuk mendorong dilandasi pemikiran tantangan masa depan yaitu tantangan
peserta didik atau siswa agar lebih baik dalam melakukan observasi,
bertanya, bernalar, dan mempresentasikan apa yang mereka peroleh abad ke 21 yang ditandai dengan abad ilmu
atau mereka ketahui setelah meneerima materi pembelajaran. Adapun pengetahuan,knowlwdge-based society dan kompetensi
obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan
penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, masa depan. Selain itu beberapa alasan perlunya
sosial, seni, dan budaya. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya,
kurikulum 2013 lebih menekankan pada ketiga aspek, yaitu pengembangan Kurikulum 2013 adalah: 1) Perubahan
menghasilkan peserta didik berakhlak mulia (afektif), proses pembelajaran (dari siswa diberi tahu menjadi siswa
berketerampilan (psikomotorik), dan berpengetahuan (kognitif) yang
berkesinambungan. Sehingga diharapkan agar siswa lebih kreatif, mencari tahu) dan proses penilaian (dari berbasis output
inovatif dan lebih produktif, namun pada kenyataannya dalam
implementasi kurikulum 2013, masih terdapat permasalahan yang menjadi berbasis proses dan output) memerluka
dihadapi oleh beberapa sekolah terutama bagi guru-guru yang penambahan jam pelajaran; 2)Kecenderungan banyak negara
mengajar mata pelajaran, maka dari itu penelitian ini akan membahas
mengenai implementasi kurikulum 2013 dan permasalahannya. menambah jam pel blhh ajaran; dan 3)Perbandingan
dengan negara-negara lain menunjukkan jam pelajaran di
Keywords; implementasi, kurikulum 2013.
Indonesia dengan negara lain relatif lebih singkat. Pemerintah
I. PENDAHULUAN lewat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah
Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang
melakukan uji publik guna mendapatkan tanggapan dari
diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
berbagai elemen masyarakat. Implementasi kurikulum 2013
tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat
berlaku bagi sekolah yang sudah akreditasi A maupun
mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta
yang belum terakreditasi, sehingga bisa diketahui apa
didik sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, yang
kelemahan di sekolah akreditasi dan apa kelemahan
diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh
kurikulum di sekolah yang belum akreditasi. Untuk tahap
kembangnya bangsa dan negara Indonesia sepanjang zaman.
awal, kurikulum 2013 diterapkan ke beberapa kelas, yakni
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah
sekolah dasar kelas 1 dan IV sedangkan untuk SMP dan
lanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi
SMA masing-masing kelas I. Pada kenyataannya, prioritas
yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang
sasaran implementasi Kurikulum 2013 ini adalah sekolah
mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
eks-RSBI dan sekolah yang terakreditasi A.. Mendikbud
secara terpadu. KTSP masih dianggap belum sepenuhnya
merilis ada 6.410 sekolah eks-RSBI dan berakreditasi A
berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan

1
yang akan menjadi sasaran implementasi Kurikulum 2013. 4. Penyeragaman tema di seluruh kelas, sampai metode, isi
Masing-masing terdiri dari 2.598 SD, 1521 SMP, 1.270 pembelajaran dan buku yang bersifat wajib sehingga
SMA, dan 1.021 SMK. Sasaran prioritas implementasi terindikasi bertentangan dengan UU Sisdiknas.
Kurikulum 2013 semula akan dilakukan pada 132 ribu
5. Penyusunan konten Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
sekolah, kemudian berubah menjadi hanya 6.410 sekolah.
yang tidak seksama sehingga menyebabkan ketidakselarasan.
(Krisdiana, Apriandi, & Setiansyah, 2013)Minimnya
sosialisasi juga mengakibatkan rendahnya tingkat pemahaman 6. Kompetensi Spiritual dan Sikap terlalu dipaksakan sehingga
guru terhadap Kurikulum 2013 ini. menganggu substansi keilmuan dan menimbulkan
kebingungan dan beban administratif berlebihan bagi para
II. PERMASALAHAN
guru.
Mendikbud Anies Baswedan sudah menentukan nasib
kurikulum 2013, yaitu dengan penerapan secara terbatas. 7. Metode penilaian sangat kompleks dan menyita waktu
Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan catatan dan sehingga membingungkan guru dan mengalihkan fokus dari
evaluasi tentang pengganti Kurikulum Tingkat Satuan memberi perhatian sepenuhnya pada siswa.
Pendidikan (KTSP) tersebut.
8. Ketidaksiapan guru menerapkan metode pembelajaran pada
Berikut permasalahan kurikulum 2013, seperti dilansir laman
Kurikulum 2013 yang menyebabkan beban juga tertumpuk
Kemendikbud, Kamis (11/12/2014).
pada siswa sehingga menghabiskan waktu siswa di sekolah
1. Tidak ada kajian terhadap penerapan Kurikulum 2006 yang
dan di luar sekolah.
berujung pada kesimpulan urgensi perpindahan kepada
Kurikulum 2013. 9. Ketergesa-gesaan penerapan menyebabkan ketidaksiapan
penulisan, pencetakan dan peredaran buku sehingga
2. Tidak ada evaluasi menyeluruh terhadap uji coba penerapan
menyebabkan berbagai permasalahan di ribuan sekolah akibat
Kurikulum 2013 setelah setahun penerapan di sekolah-sekolah
keterlambatan atau ketiadaan buku.
yang ditunjuk.
10. Berganti-gantinya regulasi kementerian akibat revisi yang
3. Kurikulum sudah diterapkan di seluruh sekolah di bulan Juli
berulang.
2014, sementara instruksi untuk melakukan evaluasi baru
dibuat 14 Oktober 2014, yaitu enam hari sebelum pelantikan Daftar masalah ini menjadi salah satu pertimbangan
presiden baru (Peraturan Menteri no 159). Mendibud Anies Baswedan memberlakukan penerapan
kurikulum 2013 terbatas pada sekolah yang telah memakainya
Penjelasan poin ini adalah, Pada Pasal 2 ayat 2 dalam
selama tiga semester. Sedangkan sekolah yang baru
(peraturan pemerintah nomor 159, 2014)itu menyebutkan
menerapkan kurikulum 2013 selama satu semester diimbau
bahwa Evaluasi Kurikulum untuk mendapatkan informasi
kembali memakai KTSP.
mengenai: Kesesuaian antara Ide Kurikulum dan Desain
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Hotline
Kurikulum; Kesesuaian antara Desain Kurikulum dan
Pendidikan Jawa Timur (Jatim) di Surabaya yang
Dokumen Kurikulum; Kesesuaian antara Dokumen Kurikulum
dilaksanakan Septemberhingga Oktober 2013 dengan jumlah
dan Implementasi Kurikulum; dan Kesesuaian antara Ide
sasaran sekitar 240 guru SD dan SMP, guru-guru hanya
Kurikulum, Hasil Kurikulum, dan Dampak Kurikulum.
sebatas memahami kurikulum, namun untuk membuat
Kenyataannya, Kurikulum 2013 diterapkan di seluruh sekolah
perencanaan dan penerapan di sekolah, mereka belum bisa
sebelum dievaluasi kesesuaian antara ide, desain, dokumen
menjalankan sesuai dengan harapan pemerintah (Ardliyanto,
hingga dampak kurikulum.

2
n.d.)Hal ini berbanding lurus dengan apa yang dialami oleh sukar bisa membuat anak-anak frustrasi sehingga tidak
guru-guru di Madiun. Berdasarkan hasil observasi kepada suka belajar matematika. Dalam buku teks matematika
guru-guru khususnya guru matematika, ternyata masih juga banyak dijumpai salah ketik, khususnya dalam
banyak guru yang kebingungan dalam menerapkan penulisan simbol-simbol matematika. Hal ini lah yang
kurikulum tersebut. Para guru masih belum paham tentang menjadi alasan, kenapa siswa kesulitan dalam memahami
kompetensi inti dan kompetensi dasar, sehingga mereka materi dari buku teks
kesulitan tentang bagaimana cara mengajar dan menilai. 2. Peserta didik jarang dilatih melakukan pengamatan
Pada kurikulum dan percobaan. Dalam pembelajaran matematika, sebagian
sebelumnya, guru lebih banyak memberikan materi di besar guru masih menggunakan metode ceramah dalam
depan kelas, namun pada Kurikulum 2013 siswalah yang menjelaskan materi ke siswa nya. Hal ini tidak sesuai
dituntut berperan aktif. Tak hanya guru, tapi peserta didik dengan hakikat dari kurikulum 2013 dimana pembelajaran
juga masih banyak yang bingung. Hal ini terlihat dari harus berpusat pada siswa, dengan proses pembelajaran
masih banyaknya peserta didik yang belum siap mengikuti semacam itu,siswa jarang dilibatkan dalam kegiatan
pembelajaran dengan kurikulum 2013. Dengan mengetahui pengamatan dan percobaan.
kesulitan yang di alami guru dan peserta didik dapat dicari 3. Dalam proses pembelajaran berlangsung guru jarang
faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan tersebut dan menggunakan teknologi Informasi dalam proses belajar
sekaligus dicari solusi untuk menyelesaikan permasalahan mengajar. Fakta yang terjadi di lapangan, siswa kurang
tersebut. menyukai pelajaran matematika Hal ini selain dikarenakan
Berdasarkan hasil angket penelitian yang dilakukan oleh X , di matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit dipahami,
sekolah X, di dapatkan hasilnya bahwa kesulitan yang dialami selain itu juga karena pembelajaran matematika disajikan
oleh peserta didik dalam mengimplementasikan kurikulum dalam bentuk pembelajaran yang konvensional dan kurang
2013 antara lain: melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar
1. Peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami sehingga siswa cenderung pasif selama pembelajaran. Selain
isi, contoh-contoh dan bahasa dalam buku teks Buku teks itu, dalam pembelajaran guru jarang menggunakan media
yang baik adalah buku pelajaran yang dapat membantu siswa pembelajaran sehingga pembelajaran bersifat abstrak,
belajar. Buku apalagi media berbasis teknologi informasi dan komunikasi
teks bukan hanya merupakan buku yang dibuka atau dibaca (TIK). Dalam kurikulum 2013, keharusan guru dalam
pada saat pembelajaran di kelas, buku teks merupakan bahan mendorong dan mendukung siswa kearah kreatif
acuanpembelajaran dan sebagai sarana untuk membantu pemanfaatan TIK mutlak dilaksanakan. Untuk itu peranan
belajar siswa, juga untuk membantu siswa memahami guru sangat dibutuhkan demi keseimbangan penguasaan dan
materi yang akan mereka pelajari dengan membaca dan pengemasan informasi yang bakal dihadapkan dan disajikan
memahaminya. Tetapi pada kenyataanya banyak siswa kepada siswanya. Karena ada kemungkinanan siswa telah
mengalami kesulitan dalam memahami isi dari buku teks. memahami lebih jauh satu persoalan dari pada gurunya.
Dalam bukuteks mata pelajaran matematika kurikulum 2013 Kondisi guru sebagaian besar masih belum optimal, bahkan
ini materinya terlalu tinggi, kurang cocok untuk anak-anak masih banyak yang belum dapat memanfaatkan kemajuan
yang baru lulus dari sekolah dasar. Bahkan, banyak soal TIK atau dengan perkataan lain masih gagap, kondisi
latihan yang bobotnya setara dengan soal-soal untuk
ini perlu dicari penyebabnya dan solusi yang
Olimpiade Sains Nasional (OSN). Materi yang sangat
terbaik, khususnya bagi para penentu kebijakan

3
pendidikan. 3. Tantangan eksternal

4. Tantangan masa depan antara lain globalisasi,


III. KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN kemajuan tekhnologi informasi.
A. Deskripsi kurikulum 2013 5. Kompetensi asa depan antara lain kemampuan
berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis,
Kurikulum 2013 merupakan perangkat mata pelajaran dan kemampuan menjadi warga negera yang
program pendidikan berbasia sains yang diberikan oleh suatu bertanggungjawab, kemampuan untuk coba mengerti
lembaga penyelenggara pendidikan dengan tujuan untuk dan toleran terhadap pandangan yang berbeda dan
mempersiapkan lahirnya generasi emas bangsa indonesia, memiliki kesiapan untuk belajar.
dengan sistem dimana siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar
mengajar. Titik beratnya, kurikulum 2013 ini bertujuan untuk 6. Persepsi masyarakatantara lain terlalu
mendorong peserta didik atau siswa agar lebih baik dalam menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa terlalu
melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan berat, kurang bermuatan karakter.
mempresentasikan apa yang mereka peroleh atau mereka
ketahui setelah meneerima materi pembelajaran. Adapun Fenomena negatif antara lain perkelahian pelajar,
obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan narkoba, korupsi, plagiarisme, dan kecurangan dalam ujian
penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena
alam, sosial, seni, dan budaya. Berbeda dengan kurikulum
sebelumnya, kurikulum 2013 lebih menekankan pada ketiga
SD = 35 menit
aspek, yaitu menghasilkan peserta didik berakhlak mulia
(afektif), berketerampilan (psikomotorik), dan berpengetahuan
(kognitif) yang berkesinambungan. Sehingga diharapkan agar
siswa lebih kreatif, inovatif dan lebih produkti. SMP = 40 menit

Dalam kurikulum 2013 juga ada strategi pengembangan SMA = 45 menit


pendidikan, salah satunya adalah penambahan jam pelajaran.
Rasionalitas penambahan jam pelajaran dapat dijelaskan
bahwa perubahan proses pembelajaran (dari siswa diberitahu Sedangkan banyak jam pelajaran perminggu yaitu
menjadi mencari tahu) dan proses penilaian (dari berbasis
output menjadi berbasis proses dan output) memerlukan
tambahan jam pelajaran. Dengan alokasi waktu per jam SD kelas 1 = 30 jam
pelajaran

Kelas 2 = 32 jam
B. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013

Pengembangan kurikulum 2013 merupakan langkah Kelas 3 = 34 jam


lanjutan pengenmangan kurikulum berbasis kompetensiyang
telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup Kelas 4,5,6 = 36 jam
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara
SMP = 38 JAM
terpadu.Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena
adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik tantangan SMA = 39 JAM
internal maupun tantangan eksternal.
C. Model model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum
1. Tantangan internal 2013

Pemenuhan delapan standar Nasional Pendidikan Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang
yang meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar isi, tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas
standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga oleh guru. Berdasarkan permendikbud nomor 65 tentang
kependidikan, standar proses, standar penilaian, dan standar standar proses, model pembelajaran yang yang diutamakan
kompetensi lulusan. dalam implementasi kurikulum 2013 adalah

2. Perkembangan penduduk indonesia dilihat dari


pertumbuhan penduduk usia produktif. 1. Model inquiry learning

4
Langkah-langkah dalam model inkuiry yaitu:Observasi atau peserta didikdalam melakukan investigasi dan memahami
mengamati berbagai fenomena alam.Mengajukan tentang pemelajaran melalui investigasi.Menyiapkan pertanyaan atau
fenomena yang dihadapiMengajukan dugaan atau penugasan proyek, Mendesain perencanaan proyek.Menyusun
kemungkinan jawabanMengumpulkan data yang terkait jadwal sebagai langkah nyata dari sebuah proyek, Memonitir
dengan dugaanMerumuskan kesimpulan berdasarkan data kegiatan dan perkembangan proyek, Menguji hasil,
yang telah dianalisis. Mengevaluasi kegiatan

2. Model discovery learning D. Keunggulan dan Kelemahan Kurikulum 2013.


Menurut (berlin sani Dan, 2014)Guru
Stimulation (memberi stimulasi)
Kelebihan
Guru memberikan stimulan dapat berupa bacaan, gambar, a. Memenuhi kompetensi profesi, pedagogi, sosial
situasi, sesuai dengan materi pembelajaran. dan personal
b. Motivasi mengajar Tinggi
1. Problem statement (mengidentifikasi masalah) c. Ada rambu-rambu yang jelas bagi guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran
Peserta didik diharuskan menemukan masalahapasaja
yang dihadapi. d. Guru berperan sebagai fasilitator
e. Diharapkan kreativitas guru akan semakin menin
2. Data colllecting (mengumpulkan data) gkat
Peserta didik diberi pengalaman mencari dan f. Guru tidak ada tuntutan lagi untuk menyususn
mengumpulkan data yang dapat digunakan untuk modul
menemukan solusi pemecahan masalah.
g. Satuan pendidikan dalam melaksanakan
kurikulum lebih terkendali, dan memudahkan
3. Data processing (mengolah data)Melatih kemampuan
logis dan aplikatif. h. Lebih efektif efektif dan lebih sederhana

4. Verification (memferifikasi)
Kelemahan
Mengarahkan peserta didik untuk mengecek
kebenaran hasil pengolahan data serta a. Tibulnya kecemasan khususnya guru yang mata
mengasosiasikannya sehingga menjadi suatu pelajarannya dihapus (KKPI, IPA,
kesimpulan. Kewirausahaan) terancam sertifikasinya di cabut
b. Sebagian besar guru masih terbiasa mengajar
5. Generalization (menyimpulkan) secara konvensional

Peserta didik dituntut untuk menggeneralisasikan c. Guru yang mengajar tidak sesuai dengan
hasil simpulannya pada suatu kejadian. kompetensi akademik
d. Guru tidak tertantang/tidak siap dengan
3. Problem based learning perubahan
Model ini bertujuan untuk merangsang peserta didik e. Kurangnya kemampuan guru dalam proses
untuk belajar melalui berbagai permasalahan nyata. penilaian sikap, keterampilan, dan pengetahuan
secara holistik

Langkah-langkah pembelajaran:Mengorientasi f. Kreatifitas guru berkurang


peserta didik pada masalah, Mengorganisasikan kegiatan g. Ada kemungkinan kurang sesuai buku teks
pembelajaran, Membimbing penyelidikan mandiri dan dengan kebutuhan pembelajaran
kelompok, Mengembangkan dan menyajikan hasil karya,
Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. h. Kreatifitas dalam pengembangan silabus
berkurang
1. Managemen
4. Project based learning Kelebihan
a. Efisiensi dalam managemen sekolah contohnya
Model ini bertujuan untuk pembelajaran yang dalam pengadaan buku, dimana buku sudah
memfokuskan pada permasalahan komplek yang diperlukan disiapkan dari pusat

5
b. Keterlaksanaan pendidikan lebihb terkontrol 1) peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami isi,
c. Beban sekolah lebih ringan contoh-contoh dan bahasa dalam buku teks
2) peserta didik jarang dilatih melakukan pengamatan
d. Sekolah dapat memperolah pendampingann dari dan percobaan
pusat 3) dalam proses pembelajaran berlangsung guru jarang
e. Sekolah memperolah koordinasi dan supervisi menggunakan teknologi informasi dalam proses belajar
dari daerah mengajar.
2. Faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan guru dan
Kelemahan peserta didik Sekolah Menengah Pertama dalam
a. Penataan ulang dokumen KTSP sesuai dengan implementasi kurikulum 2013
kurikulum 2013 sebagai berikut:
a. Kurangnya pelatihan atau workshop tentang
b. Restrukturisasi dan reposisinSDM pendidik dberlakukannya kurikulum 2013
c. Otonomi sekolah dalam pengembang kurikulum b. Kurangnya sarana dan prasarana dalam pembelajaran
berkurang disekolah.
c. Kurangnya pemahaman terhadap kompetensi inti dan
d. Sekolah tidak mandiri dalam menyikapi
kompetensi dasar tiap sub pokok bahasan dalam penerapan
kurikulum
sehari-hari.
2. Pembelajaran d. Materi dan contoh soal yang disajikan dalam buku teks
Kelebihan tidak berjenjang dari mudah ke sukar, namun langsung ke
persoalan yang sukar dipahami oleh siswa
a. Pembelajaran berpusat pada siswa dan e. Keanekaragaman kemampuan siswa, daya imajinasi,
kontekstual (siswa aktif, lebih kompeten, suasana kreatif, pengetahuan sikap/perilaku terhadap mata pelajaran
belajar PAIKEM) berbeda apabila tugas dasar kelas VII dituntut keuletan,
b. Metode pembelajaran lebih bervariasi ketelitian dan kesabaran tenaga pendidik.
f. Guru masih menerapkan pembelajaran konvensional,
Kelemahan sehingga kurang menggali kemampuan siswa.
a. Tingkat keaktifan dan motivasi siswa belum g. Guru kurang kreatif dalam menerapkan model dan
merata metode pembelajaran.
h. Kemampuan guru dalam pemanfaatan teknologi,
b. KBM saat ini pada umumnya masih konvensional informasi dan teknologi masih lemah.
c. Masih berpusat pada kognitif
3. Solusi dalam mengatasi kesulitan guru dan peserta didik
IV. KESIMPULAN DAN SARAN dalam dalam implementasi kurikulum 2013
a. Perlu diadakan pelatihan/workshop tentang kurikulum
A. Kesimpulan 2013.
b. Guru harus lebih banyak belajar dan membaca
Berdasarkan pembahasan maka dapat diambil
tenatang implementasi kurikulum 2013
kesimpulan
. Guru harus lebih kreatif dalam menerapkan
sebagai berikut :
model/metode pembelajaran yang berpusat pada siswa
a. Kesulitan yang dihadapi oleh guru Sekolah Menengah
d. Kemampuan guru dalam bidang teknologi, informasi
Pertama dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 pada
dan komunikasi harus ditingkatkan dengan mengikuti
matapelajaran matematika:
workshop/pelatihan.
1) guru kurang memahami tujuan Kurikulum 2013 dan
pendekakatn saintifik
2) penggunaan bahasa dalam buku teks sulit dipahami dan B. Saran
kurang efektif dalam meningkatkan proses pembelajaran, Berdasarkan kesimpulan seperti yang
3) guru kurang mampu melaksanakan proses telah disebutkan, maka peneliti menyarankan
pembelajaran yang menuju keterampilan aplikatif, hal-hal sebagai berikut:
4) guru kurang mampu melakukan proses pembelajaran 1. Dinas Pendidikan atau lembaga pendidikan terkait harus
yang membuat peserta didik menjadi ingin melakukan sering mangadakan pelatihan/workshop kurikulum 2013
pengamatan dan eksperimen bagi tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan.
5) guru kurang mampu melakukan proses pembelajaran 2. Dinas Pendidikan atau lembaga pendidikan harus
yang menumbuhkan kreatifitas peserta mendukung sarana dan prasarana, fasilitas, dan perangkat
didik pendukung pemanfaatan TIK di sekolah-sekolah
b. Kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik Sekolah 3. Guru sebagai tenaga pendidik harus lebih giat belajar
Menengah Pertama dalam mengimplementasikan kurikulum
untuk memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia.
2013.

6
Daftar Pustaka penerapan. surabaya: katapena.
Krisdiana, I., Apriandi, D., & Setiansyah, R. K.
Ardliyanto, A. (n.d.). guru kesulitan terapkan (2013). Dan Peserta Didik Sekolah Menengah
kurikulum 2013. Retrieved from http://koran- Pertama Dalam Implementasi Kurikulum 2013
sindo.com/node/342503 Pada Mata Pelajaran Matematika ( Studi Kasus
Eks-Karesidenan Madiun ), (7).
berlin sani Dan, imas kurniasih. (2014).
implementasi kurikulum 2013 konsep dan peraturan pemerintah nomor 159. (2014). evaluasi
kurikulum.

Anda mungkin juga menyukai