Anda di halaman 1dari 12

KARYA TULIS ILMIAH

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR


(Diselesaikan Untuk Memenuhi Tugas Tutorial 3)

OLEH :

NAMA MAHASISWA : RIDO SETIAWAN

NIM : 837740886

KODE MATA KULIAH : IDIK 4013

MATA KULIAH : Tehnik Penulisan Karya Ilmiah

PROGRAM STUDI : S.1 PGSD

SEMESTER : 6 (Enam)

POKJAR/KELAS : Gisting/VI(Enam).B

KABUPATEN : Tanggamus

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ)

UNIVERSITAS TERBUKA

BANDAR LAMPUNG

2021.1

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan,


dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi
ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.

Sebuah hak atas pendidikan telah diakui oleh beberapa


pemerintah. Pada tingkat global, Pasal 13 PBB 1966 Kovenan
Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mengakui hak
setiap orang atas pendidikan. Meskipun pendidikan adalah wajib di
sebagian besar tempat sampai usia tertentu, bentuk pendidikan dengan
hadir di sekolah sering tidak dilakukan, dan sebagian kecil orang tua
memilih untuk pendidikan home-schooling, e-learning atau yang
serupa untuk anak-anak mereka.

Pada tahun 2014, Kurikulum 2013 sudah diterapkan di Kelas I,


II, IV, dan V sedangkan untuk SMP Kelas VII dan VIII dan SMA
Kelas X dan XI.

Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek


pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap dan perilaku. Di
dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran
terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan.
Materi yang dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia,
IPS, PPKn, dsb., sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi
matematika.pendidikan usia dini, dan satuan pendidikan khusus.

Kurikulum 2013 menyandang harapan tinggi untuk mampu


membentuk karakter (identitas) bangsa Indonesia dan menyelesaikan
masalah-masalah dalam dunia pendidikan Indonesia. Sewajarnya,

2
kurikulum baru yang sedang dalam masa sosialisasi ini, menerima
sambutan pro dan kontra dari masyarakat.

Pertanyaan mendasar yang timbul dari benak masyarakat:


apakah kurikulum 2013 mampu membawa perubahan dan solusi bagi
sistem pendidikan kita, atau malah turut menimbulkan permasalahan
baru yang menambah peliknya dunia pendidikan Indonesia?

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari karya tulis ini di antaranya adalah :
1. Bagaimana penerapan Kurikulum 2013 yang dilakukan
pemerintah?
2. Apa saja yang menjadi hambatan terjadinya Kurikulum 2013?
3. Apa upaya yang dilakukan para pendidik dan tenaga
kependidikan serta pemerintah untuk penerapan Kurikulum
2013?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dari karya tulis ini di antaranya adalah :
1. Manfaat teoretis
Manfaat yang kami harapkan atas tersusunnya karya
tulis ilmiah ini adalah dapat bermanfaat, dan juga sebagai
bahan studi perbandingan dalam upaya pembuatan makalah
selanjutnya yang dianggap relevan terutama terkait dengan
materi kita, yakni Kurikulum 2013.
2. Manfaat praktis
a. Dapat mengetahui tentang bagaimana penerapan
Kurikulum 2013 yang dilakukan pemerintahDan dapat
juga mengetahui Hambatan terjadinya Kurikulum 2013
3. Manfaat Penelitian
a. Dapat menjadi rujukan penelitian mengenai Kurikulum
2013
b. Untuk tambahan informasi mengenai Kurikulum 2013

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 sering disebut juga dengan kurikulum berbasis
karakter. Kurikulum ini merupakan kurikulum baru yang dikeluarkan
oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Kurikulum 2013 sendiri merupakan sebuah kurikulum yang
mengutamakan pada pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter,
Siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam proses berdiskusi
dan presentasi serta memiliki sopan santun dan sikap disiplin yang
tinggi. Kurikulum ini secara resmi menggantikan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan yang sudah diterapkan sejak 2006 lalu. Bukan
hanya itu, Kurikulum ini pun mempunyai kelemahan dan keunggulan.
Dalam Kurikulum 2013 tersebut, mata pelajaran wajib diikuti oleh
seluruh peserta didik pada satu satuan atau pun jenjang pendidikan.
Sementara, untuk mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta
didik, dipilih sesuai dengan pilihan dari mereka. Kedua kelompok
mata pelajaran bersangkutan (wajib dan pilihan) terutamanya
dikembangkan dalam struktur kurikulum pendidikan tingkat
menengah yakni SMA dan SMK. Sementara itu, mengingat usia dan
perkembangan psikologis dari peserta didik usia 7 – 15 tahun, maka
mata pelajaran pilihan yang ada belum diberikan untuk peserta
didik tingkat SD dan SMP.
Beberapa aspek yang terkandung dalam kurikulum 2013 tersebut
di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan
Untuk aspek pengetahuan pada kurikulum 2013, masih serupa dengan
aspek di kurikulum yang sebelumnya, yakni masih pada penekanan
pada tingkat pemahaman siswa dalam hal pelajaran. Nilai dari aspek
pengetahuan bisa diperoleh juga dari Ulangan Harian, Ujian

4
Tengah/Akhir Semester, dan Ujian Kenaikan Kelas. Pada kurikulum
2013 tersebut, pengetahuan bukanlah aspek utama seperti pada
kurikulum-kurikulum yang dilaksanakan sebelumnya.
2. Keterampilan
Keterampilan merupakan aspek baru yang dimasukkan dalam
kurikulum di Indonesia. Keterampilan merupakan upaya penekanan
pada bidang skill atau kemampuan. Misalnya adalah kemampuan
untuk mengemukakan opini pendapat, berdiksusi/bermusyawarah,
membuat berkas laporan, serta melakukan presentasi. Aspek
Keterampilan sendiri merupakan salah satu aspek yang cukup penting
karena jika hanya dengan pengetahuan, maka siswa tidak akan dapat
menyalurkan pengetahuan yang dimiliki sehingga hanya menjadi teori
semata.
3. Sikap
Aspek sikap tersebut merupakan aspek tersulit untuk dilakukan
penilaian. Sikap meliputi perangai sopan santun, adab dalam belajar,
sosial, absensi,dan agama. Kesulitan penilaian dalam aspek ini banyak
disebabkan karena guru tidak setiap saat mampu mengawasi siswa-
siswinya. Sehingga penilaian yang dilakukan tidak begitu efektif.
B. Keunggulan dan Kelemahan Kurikulum 2013
a. Keunggulan Kurikulum 2013
Keunggulannya jelas mendorong pada aspek kreativitas dan inovasi
pada anak didik sebagai upaya pengembangan karakter yang telah
tertuang dalam program studi yang ada. Inilah yang dikatakan dengan
pendidikan berbasis karakter. Tujuan mulia dari kurikulum pendidikan
baru ini diharapkan bisa tercapai meskipun menyisakan berbagai
masalah. Sistem yang selalu berganti menyisakan berbagai hal baik
negatife maupun positif. Hendaknya pemerintah mampu mengambil
kebijakan terbaik yang minim resiko negatife.

5
b. Kelemahan Kurikulum 2013
1 Kurikulum 2013 tersebut bertentangan dengan UU Nomor
20 Tahun 2003 yang berisi tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Hal ini karena penekanan pengembangan kurikulum
hanya didasarkan pada aspek orientasi pragmatis. Selain itu,
kurikulum 2013 sendiri tidak didasarkan pada aspek evaluasi
dari pelaksanaan sistem Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) di tahun 2006 sehingga dalam pelaksanaannya bisa aja
membingungkan guru dan pemangku pendidikan.
2 Guru sebagai elemen penting juga tidak pernah dilibatkan
langsung dalam proses upaya pengembangan kurikulum 2013.
Pemerintah justru melihat seolah-olah guru dan siswa tersebut
mempunyai kapasitas yang sama.
3 Tidak adanya keseimbangan antara orientasi dari proses
pembelajaran dengan hasil dalam kurikulum 2013 itu sendiri.
Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan pada ujian
nasional (UN) masih juga diberlakukan. UN hanya mampu
mendorong orientasi pendidikan pada hasil dan justru sama
sekali tidak memperhatikan proses upaya pembelajaran. Hal ini
akan berdampak pada dikesampingkannya subjek mata
pelajaran yang tidak diujikan dalam UN tersebut. Padahal,
mata pelajaran non-UN juga mampu memberikan kontribusi
yang besar untuk mewujudkan tujuan pendidikan.
4 Pemerintah mengintegrasikan subjek mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) terhadap Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) di dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk level
jenjang pendidikan dasar.
C. Hambatan penerapan Kurikulum 2013
Menurut salah seorang pengajar, masalah pertama yang ingin saya
ceritakan mengenai Kurikulum 2013. Sekolah tempat saya mengajar
sudah menggunakan Kurikulum 2013, mau tidak mau suka atau tidak

6
suka, saya dan teman-teman guru lainnya meaksanakan pembelajaran
dengan kurikulum 2013. Pelatihan demi pelatihan dilaksanakan, dari
insttuktur satu, instruktur kedua dan ketiga yang menjelasakan tentang
kurikulum 2013 hampir penjelasannya berbeda-beda sehinga sempat
membuat saya bingung, mana sebetulnya yang ingn kami jalani.
Secara umum, pengetahuan saya tentang kurikulum 2013 hanyalah
perbedaan dalam hal pendekatan Scientific dan penilaian
Autentic. Dalam kurikulum 2013, pembelajaran scientific dikenal
adanya kegiatan mengamati, menanya, menalar, mengasosiasi dan
menkomunikasikan (membangun jejaring sosial), kesimpulannya
bahwa dalam pembelajaran kurikulum 2013 ini guru tidak langsung
menjelaskan materi pelajaran kepada siswa tetapi memancing siswa
untuk menggali dengan cara mengamati dan siswa disuruh membaca
terlebih dahulu bahan materi yang dipelajari, guru menanyakan poin-
poin materi yang ingin dibahas, siswa dibagi beberapa kelompok
diskusi atau disuruh menggali materi bersama-sama teman.
Tukar pikiran dan siswa mempersentasikan materi tersebut ke
depan kelas, guru meluruskan jawaban dan mulai membuat penjelasan
singkat dan menyimpulkan hasil diskus siswa yang mempersentasikan
tersebut, kemudian guru dan siswa menugaskan siswa membentuk
jejaring sosial sehingga pembelajaran kelihatan aktif dan guru tidak
terlalu cape karena hanya sekdar menyimpulkan dan tanya jawab
kepada siswa. Namun demikian, saya memiliki kendala dalam
melakukan penilaian Autentic katena dalam kurikulum 2013 ini saya
menyimpulkan bahwa penilain sikap itu adalah yang pertama dan
utama, baru disusul dengan penilai ketrampilan dan pengetahuan,
terbalik dengan kurikulum 2006 yang mengutamakan kognitif. Dalam
hal, ini tugas guru agak sedikit berat dan perlu ketelitian dalam
mengenal siswa satu persatu, tidak bisa secara clasical. Banyak hal
yang membuat kita mengalami hambatan yaitu aspek-aspek penilaian

7
sikap itu memiliki beberapa unsur misalnya, nilai kedisiplinan,
kerjasama dan sikap menghargai pendapat orang lain, dll.
Selain itu dalam hal keterampilan juga, guru harus melakukan
penilainan observasi dan portopolio kegiatan dan aspek pengetahuan
penilainnya dilakukan dengan mengerti, memahami dan mampu
mempresentasikan, ada nilai persentasi dan penilain tugas-tugas.
Penilaian ini akan mengakibatkan penilaian sikap yang rekayasa,
siswa yang baik dan siswa yang buruk saja yang menjadi patokan
perbedaan nilai, sementara nilai yang lainnya standar umum saja.
Berdasarkan cerita di atas, kesimpulan terhadap kurikulum 2013 ini
masih sangat perlu pelatihan- pelatihan intensif terhadap guru atau
semua guru dan pemerintah harus berani mengeluarkan dana yang
besar untuk pelaksanaan kegiatan pelatihan ini. Pada tahun ini,
tepatnya bulan juli 2013 yang lalu, buku yang mengacu kepada
pelajaran kurikulum 2013 baru 3 buku mata pelajaran yaitu Bahasa
Indonesia, Matematika dan Sejarah. Itu salah seorang curhatan salah
seorang pengajar mengenai hambatan penerapan Kurikulum 2013.
E. Upaya pemerintah dalam menerapkan Kurikulum 2013
Guna menjamin terlaksananya implementasi kurikulum 2013
secara efektif efisien di sekolah, para pendidik dan tenaga
kependidikan perlu pemahaman yang sama dalam menerapkan
Kurikulum 2013, upaya meningkatkan pemahaman yang sama
tersebut dalam implementasi kurikulum 2013, setiap stakeholder serta
instansi terkait di Indonesia umumnya dan di setiap propinsi
khususnya, termasuk di dalam nya UPT pusat dalam hal ini.
Kementerian pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Provinsi dan
Dinas Kota/Kabupaten di setiap wilayah Indonesia perlu memberikan
dukungan, yaitu: :
1. Pemberian bantuan konsultasi, pemodelan (modeling), dan
pelatihan personal dan spesifik (coaching) untuk hal spesifik

8
dalam implementasi kurikulum 2013 secara tatap muka dan
online.
2. Pemberian solusi kontekstual dalam menyelesaikan pemasalahan
yang dihadapi saat implementasi kurikulum 2013 di sekolah
masing-masing.
3. Penciptaan budaya mutu sekolah melalui penerapan kurikulum
secara inovatif, kontekstual, dan berkelanjutan.
4. Pemberian fasilitasi dalam implementasi kurikulum 2013 pada
satuan pendidikan.
Dengan upaya yang dilakukan tersebut diharapkan pendidik
dan tenaga kependidikan secara keseluruhan dapat memahami
Kebijakan Pemerintah dan mampu memecahkan masalah
implementasi Kurikulum 2013, serta menguasai prinsip, program,
strategi dan mekanisme implementasi Kurikulum 2013 serta mampu
merefleksi dan memperbaiki pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di
kelas.
Salah satu hal pokok dalam penerapan Kurikulum 2013 adalah
bagaimana guru mampu menerapkan model dengan pendekatan
saintifik (scientific approach) dan pendekatan pembelajaran yang
berpusat kepada siswa (student center) serta menekankan pada
pembelajaran siswa aktif dengan diterapkannya model pembelajaran
penemuan (Discovery Learning), pembelajaran berbasis proyek
(Project base learning) serta pembelajaran berbasis pemecahan
masalah (Problem base learning). Kegiatan belajar mengajar yang
berpusat pada siswa yang sebenarnya sudah dikenal sejak akhir 1980-
an dulu dikenal dengan istilah Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Dan
sampai kini, model serta pendekatan CBSA sebenarnya masih menjadi
perhatian utama. Tapi sampai di mana praktik itu mencapai tujuan
hakikinya?. Siswa aktif itu seperti apa? Bagaimana siswanya mau
aktif, kalau gurunya belum mempunyai motivasi diri untuk merubah
Kegiatan Belajar Mengajar yang mengarah pada pembelajaran yang

9
melibatkan siswa dalam kegiatan belajar secara totalitas dan hal ini
merupakan tantangan tersendiri bagi pendidik dan tenaga
kependidikan khususnya guru. dengan demikan, guru harus
mempunyai komitmen dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya untuk benar-benar mengembangkan aspek empat dimensi
kompetensi guru yaitu kompetensi profesional, pedagogic ,
kepribadian dan sosial. Dari kondisi tersebut saat ini yang diperlukan
adalah optimalisasi peran guru, selain itu juga partisipasi dan
keterlibatan semua komponen masyarakat.

10
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kurikulum 2013 adalah salah satu sistem pendidikan yang
diterapkan pemerintah yang ditujukan untuk mencetak generasi yang
lebih berintelektual dan berkarakter.
Kurikulum yang mulai dipakai di tahun 2013 ini, dalam
penerapannya tidaklah berjalan mulus, ada pro dan Kontra yang
bertebaran di masyarakat. Namun, para praktisi pendidikan dan
pemerintahan terus mengupayakan agar kurikulum ini dapat terus
diterapkan dan menjadi efektif.
B. Saran
Mudah-mudahan Pemerintah dapat terus mengembangkan dan
dapat terus memberi upaya terbaik dengan Masyarakat bersama para
pendidik hingga terus menjadi Kurikulum terbaik, dan berhasil
menjadi kurikulum yang mencetak generas-generasi berkarakter dan
lebih bermoral dalam Masyarakat di kemudian hari kelak di negara
Indonesia ini hingga terus meaju bersama negara maju lainnya.

11
Daftar Pustaka
http://nurdayantinurdayanti.blogspot.com/2015/11/karya-tulis-
ilmiah-kurikulum-2013.html
Diakses Pukul 13:45 Tanggal 06 Juni 2021

12

Anda mungkin juga menyukai