Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ainun sahara

Nim. : 19311042

Kelas. : Biologi 5.C

A. Perubahan KTSP Kepada Kurikulum 2013

1. Landasan Pengembangan Kurikulum 20131.Landasan Pengembangan Kurikulum 2013

Elemen-Elemen Perubahan

a. Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum

Salah satu hal yang dilakukan dalam perumusan dan pengembangan Kurikulum 2013 adalah dengan
penyempurnaan pola pikir. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyatakan bahwa
perumusan Kurikulum 2013 ini berbeda dari kurikulum-kurikulum sebelumnya, terutama Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) tahun 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006. Jika
kedua kurikulum tersebut standar kelulusan diturunkan dari standar isi, maka pada Kurikulum 2013

standar kelulusan diturunkan dari kebutuhan riil anak didik dan kehidupan sosial masyarakat sekarang
dan nanti. Dengan kata lain, pada KBK dan KTSP kompetensi diturunkan dari matapelajaran, sedangkan
pada Kurikulum 2013 matapelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai.

Selain itu, KBK dan KTSP lebih memberikan penekanan pada mata pelajaran (subject matter), padahal
yang dituju adalah penguasaan kompetensi. Hal tersebut terlihat dari pemisahan matapelajaran untuk
membentuk kompetensi berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan tertentu. Di sisi lain, Kurikulum
2013 sekarang lebih diarahkan supaya semua matapelajaran dapat secara integratif dan tematik
menunjang kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan bersama-sama. Jadi tidak ada lagi mata
pelajaran yang saling terpisah-pisah satu sama lain, melainkan banyak mata pelajaran yang ditujukan
untuk menunjang beberapa kompetensi secara integratif.

b. Standar Kompetensi Lulusan

Secara umum standar kompetensi lulusan yang dirumuskan dalam Kurikulum 2013 diambil dari analisis
kebutuhan anak didik dan keadaan sosial atau realitas sosial. Standar kompetensi lulusan Kurikulum
2013 dibagi menjadi tiga kategori kemampuan atau kompetensi, yaitu pengetahuan, sikap dan
keterampilan. Baik pada jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), maupun
Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejurusan (SMK).

c. Penguatan Isi/Materi Pembelajaran

Berdasarkan pada analisis yang sudah dibuat oleh Tim Pengembang Kurikulum 2013, maka penguatan
materi atau isi Kurikulum 2013 antara lain adalah dengan:
1) mengevaluasi ruang lingkup materi yang diberikan, berupa meniadakan materi yang tidak esensial
dan atau tidak relevan bagi siswa, mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa, dan
menambah materi yang dianggap penting dalam perbandingan internasional.

2) mengevaluasi kedalaman atau tingkat kesulitan materi sesuai dengan tuntutan perbandingan
internasional.

3) menyusun kompetensi dasar yang sesuai dengan materi yang dibutuhkan.

d. Penguatan Proses Pembelajaran

Pertimbangan utama pada penguatan proses pembelajaran didasarkan pada analisis kompetensi yang
dibutuhkan di abad ke-21. Intinya adalah: kehidupan di abad ke-21 adalah dunia yang selalu berubah
tiap menit dan detik, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sudah begitu pesatnya
dan mengisi semua sendi-sendi kehidupan manusia, realitas globalisasi ekonomi, budaya, dan lainnya
yang diperantarai oleh media. Oleh karena itu, dalam kehidupan sosial dan dunia kerja diperlukan
kompetensi individu yang: 1) fleksibel dan adaptif terhadap perubahan; 2) memiliki inisiatif dan mandiri;
3) memiliki keterampilan sosial dan budaya; 4) produktif dan akuntabel; 5) memilik jiwa kepemimpinan
dan bertanggungjawab; 6) memiliki kemampuan belajar sepanjang hayat dan inovasi; dan 7) melek
media, teknologi, dan informasi. Oleh karena itulah terjadi perubahan proses pembelajaran yang cukup
signifikan. Bila dalam KBK dan KTSP pengetahuan mengenai TIK itu diajarkan sebagai mata pelajaran,
maka dalam Kurikulum 2013 TIK menjadi bagian melekat dari setiap proses pembelajaran.

Hal tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran di kelas dan sekolah tidak cukup hanya melalui
peningkatan pengetahuan saja.

melainkan juga harus dilengkapi dengan kemampuan kritis dan kreatif, berkarakter kuat, yakni individu
yang bertanggungjawab, berjiwa sosial tinggi, toleran, produktif, adaptif terhadap perubahan, dan
lainnya, serta didukung oleh kemampuan memanfaatkan teknologi, informasi, dan media. Beberapa hal
yang dapat dilakukan antara lain adalah:

1) mempersiapkan tenaga pendidik dan kependidikan melalui pelatihan dan juga dukungan
infrastruktur; 2) memungkinkan pendidikn untuk berkolaborasi, berbagi pengalaman, dan
mengintegrasikannya di ruang kelas; 3) memungkinkan siswa untuk belajar banyak hal yang relevan
dengan konteks dunia sekitar yang selalu berkembang; dan 4) mendukung keterlibatan komunitas dalam
pembelajaran, baik pembelajaran langsung (tatap muka) maupunonline.

e. Penguatan Penilaian Pembelajaran

Pada penguatan penilaian pembelajaran juga didasarkan pada analisis kemampuan yang diperlukan di
abad ke-21. Agar dapat menunjang proses pembelajaran dan pencapaian kompetensi yang dibutuhkan,
maka penilaian yang digunakan bukan hanya berupa tes saja, baik berupa tes formatif maupun tes
sumatif, melainkan juga penilaian lain termasuk portofolio siswa, menekankan pada pemanfaatan
umpan balik berdasarkan kinerja yang ditunjukkan oleh siswa, dan memperbolehkan pengembangan
portofolio siswa.17 Hal-hal yang dinilai antara lain adalah: “(1 tingkat kemampuan berpikir siswa dari
tingkat rendah sampai tinggi; (2 menekankan pada pemberian pertanyaan yang membutuhkan
pemikiran mendalam (bukan sekadar hafalan semata); (3 mengukur proses kerja siswa, bukan hanya
hasil kerja siswa; dan (4 menggunakan portofolio pembelajaran siswa”.

f. Pembagian Peran Guru dan Pemerintah

Pada Kurikulum 2013 peran pemerintah lebih dominan, sedangkan peran guru dikurangi. Dengan kata
lain, kewenangan guru dalam menyusun silabus dikembalikan pada pemerintah, jadi pemerintah pusat
sudah melengkapi Kurikulum 2013 sampai pada silabus yang akan diimplementasikan di kelas oleh para
guru di sekolah-sekolah, sehingga guru tidak perlu menghabiskan waktu dengan menyusun silabus atau
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Inilah alasannya mengapa Kurikulum 2013 dikatakan lebih
meringankan beban guru. Selain itu, dikarenakan Kurikulum 2013 adalah kurikulum nasional, maka pihak
pemerintah daerah berhak dan berwenang untuk menyusun kurikulum daerah yang di dalamnya antara
lain dapat memuat materi bahasa daerah, budaya daerah, dan sejenisnya.19 Mata pelajaran bahasa
daerah tidak dimunculkan dalam struktur Kurikulum 2013 karena kalau dimunculkan akan memberikan
kesan sebagai konsekuensi “wajib” bagi semua sekolah di seluruh

Revisi kurikulum 13

Kemdikbud menyatakan bahwa revisi kurikulum 2013 (K-13) yang saat ini disebut kurikulum nasional
(kurnas) telah selesai dan siap dilaksanakan mulai tahun pelajaran 2016/2017. Pelatihan bagi Instruktur
Nasional K-13 telah dilaksanakan pada tanggal 20-24 Maret 2016, dan tahap berikutnya adalah Diklat
bagi Instruktur Provinsi (IP) dan Intruktur Kabupaten/Kota (IK) yang rencananya akan dimulai pada bulan
April 2016 tahun lalu.

Anda mungkin juga menyukai