DI SD MALANUZA KELAS 3
OLEH
1.HENDRIKA MUKU
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Kurikulum 2013 merupakan suatu kurikulum yang berkualitas bagi pendidikan bangsa
dibentuk untuk mempersiapkan lahirnya generasi emas bangsa Indonesia, dengan sistem
dimana siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Kurikulum 2013 adalah
kurikulum berbasis kompetensi, pengembangan kurikulum 2013 diarahkan pada pencapaian
kompetensi yang dirumuskan dari Standar Kelulusan (SKL). Penyusunan kurikulum 2013
dimulai dengan menetapkan standar kompetensi lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik
dan tujuan pendidikan nasional. Kurikulum 2013 ditetapkan menjadi alat penyelenggara
pendidikan pertama kali pada tahun ajaran 2013/2014. Sebagai suatu konsep kurikulum baru,
kurikulum ini tidak dapat diterapkan dengan universal dan cepat, sehingga masih sedikit
sekolah yang menerapkan kurikulum 2013. Penerapan kurikulum 2013 menimbulkan kendala
yang dihadapi oleh sekolah, guru dan peserta didik. Penambahan jam pelajaran per minggu
akan menyulitkan pihak sekolah untuk mengembangkan kurikulum. Pada sekolah-sekolah
swasta, kurikulum baru jelas menimbulkan beban baru bagi yayasan, karena harus
memfasilitasi peningkatan kualitas guru lewat pelatihan, pengadaan perpustakaan yang
lengkap, dan pendidikan tambahan agar guru dapat mengimplementasikan kurikulum baru
tersebut secara baik, dengan biaya ditanggung sendiri oleh pihak yayasan.Guru mempunyai
peranan penting dalam pelaksanaan kurikulum 2013, guru tidak dibebani dengan penyusunan
silabus akan tetapi lebih terarah untuk mengembangkan proses pembelajaran sesuai dengan
pedoman kurikulum 2013 dan melaksanakan pembelajaran sesuai kompetensi–kompetensi
pembelajaran. Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 ini diharapkan adanya interaksi
yang aktif antara siswa dengan guru, selain itu merubah pembelajaran guru menuju berpusat
pada siswa, jika dahulu biasanya yang terjadi adalah guru berbicara dan siswa mendengar,
menyimak, dan menulis, maka sekarang guru harus lebih banyak mendengarkan siswanya
saling berinteraksi, berargumen, berdebat, dan berkolaborasi. Substansi perubahan dari
kurikulum sebelumnya ke kurikulum 2013 ini adalah perubahan proses pembelajaran, dari
pola pembelajaran guru menulis di papan tulis dan murid mencatat di buku serta guru
menerangkan sedangkan murid mendengarkan menjadi proses pembelajaran yang lebih
mengubah murid untuk melakukan pengamatan, bertanya, mengeksplorasi, mencoba, dan
mengekspresikannya. Mengubah mindset guru tidak mudah, karena sudah berpuluh tahun
guru mengajar dengan model konvensional menjadi seorang guru yang berperan sebagai
fasilitator dan motivator. Kegagalan mengubah mindset guru akan menjadi sumber
kegagalan implementasi Kurikulum 2013. Persoalannya adalah perubahan mindset guru tidak
bisa dilakukan dalam waktu singkat, melainkan butuh waktu bertahuntahun, padahal
Kurikulum 2013 itu harus dilaksanakan dalam waktu cepat. Penilaian pembelajaran
berdasarkan kurikulum 2013 lebih lengkap karena mengandung 3 aspek yaitu aspek sikap,
pengetahuan dan ketrampilan. Aspek sikap menunjukkan kepribadian dan karakter siswa,
aspek pengetahuan menunjukkan kecerdasan siswa dan aspek ketrampilan menunjukkan
kreativitas siswa. Penilaian pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 memakai berbagai
macam teknik penilaian dalam setiap aspek, guru yang belum menguasai maka akan
kesulitan dalam penerapan penilaian memakai instrumen penilaian 2013.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan observasi
4.Topik Wawancara
Sesuai topik materi kali ini yaitu Pelaksanaan Kurikulum 2013, maka topik ini sekaligus
menjadi topik pelaksaan wawancara.
5.Waktu dan Tempat Kegiatan
Identitas Narasumber
Narasumber. : Ibu
Kurikulum yang diterapkan pada kelas 3 di SDI Malanuza yaitu : Kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 merupakan suatu kurikulum yang berkualitas bagi pendidikan bangsa. Di
bentuk untuk mempersiapkan lahirnya generasi emas bangsa Indonesia. Dengan sistem
dimana siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Ditahun ajaran 2013/2014
SDI Malanuza sudah menggunakan Kurikulum 2013. Dikarenakan seluruh sekolah wajib
menggunakan kurikulum 2013. Dan pada kurikulum 2013 ini guru dituntut untuk menguasai
perangkat pembelajaran khususnya dalam hal menyusun RPP. Dan media pendukung
pembelajaran sangat dibutuhkan agar proses pembelajaran lebih efektif. Pada kurikulum
2013 ini, siswa berperan aktif dan guru juga berperan penting sebagai fasilitator untuk
meningkatkan daya kreatifitas peserta didik, sehingga dalam pembelajaran peserta didik
cenderung lebih aktif.
Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SDI Malanuza telah diberlakukan sejak tahun pelajaran
2013/2014. Pada tahap awal pelaksanaan kurikulum 2013 di SD hanya diberlakukan untuk
kelas I dan IV. Namun seiring dengan perkembangan Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran
2014/2015, pemerintah mengambil kebijakan untuk memberlakukan Kurikulum 2013 di
semua sekolah se-Indonesia. Pemerintah dan para pakar pendidikan melakukan evaluasi
Kurikulum 2013, dan akhirnya memutuskan bahwa pada tahun pelajaran 2014/2015 semester
2 (dua) semua sekolah harus kembali ke kurikulum lama yaitu Kurikukulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).
Sesuai dengan pernyataan ibu Nansy selaku wali kelas 3 SDI Malanuza dalam Wawancara
menyatakan bahwa : " Dalam pelaksanaan kurikulum 2013 tentunya guru harus terlebih
dahulu mempelajari dan memahami benar materi dan esensi kurikulum 2013 sebelum
menerapkannya ke peserta didik. Pelaksanaan kurikulum 2013 di SDI Malanuza sudah lama
diterapkan. Sejauh menerapkan kurikulum 2013, menjadikan siswa yang tadinya pasif
menjadi aktif. Jadi penerapan kurikulum 2013 di SDI Malanuza ini sudah berjalan dengan
lancar meskipun masih banyak menemukan kendala-kendala
4 .Apa saja kelebihan dan kekurangan yang ibu alami selama melaksanakan kurikulum 2013 di
SDI Malanuza khususnya siswa kelas 3 ?
*Bagi Guru :
Mata pelajaran di kurikulum 2013 sudah di padukan semua ,berbeda dengan KTSP
Memberikan banyak kesempatan pada siswa supaya lebih berinteraksi,menalar materi
yang di berikan oleh guru dan di upayakan mereka mampu menciptakan karya
sendiri.
Dalam kurikulum 2013 siswa lebih di bantu dalam sarana prasarana, seperti buku.
*Bagi Siswa
Kelebihan kurikulum 2013 khususnya untuk kelas 3 di SDI Malanuza ini sangat
membantu siswa dan lebih menekankan pada Karakter anak.
Dalam proses pembelajaran kurikulum 2013 lebih memberi kesempatan yang luas
kepada siswa untuk meningkatkan kreativitas agar siswa lebih kreatif dan inovatif.
Pembelajaran juga sangat kontekstual jadi siswa dapat mengembangkan
pengalamannya.
Fasilitas yang tersedia, media yang kurang memadai dan juga penilaian yang lebih
rumit,di mana penilaian meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Di saat menyusun RPP ,guru mengalami kesulitan karena harus memadukan 3 mata
pelajaran .
Pada proses penerapan yang memerlukan waktu serta usaha ekstra bagi para guru yang
akan menjalankannya,karena menggunakan sistem t
Bagi Siswa :
Karena Kurikulum 2013 menggunakan sistem tematik maka siswa sulit membaca,
menulis dan menghitung .
6.Bagaimana tangagapan ibu mengenai perbedaan antara kurikulum 2013 dengan kurikulum
sebelumnya (KTSP) ?
Proses berjalannya kurikulum 2013 di SDI Malanuza ini awalnya mungkin rumit, susah
untuk menyesuaikan RPP K-13, guru dituntut untuk secara profesional merancang
pembelajaran efektif dan bermakna serta menentukan prosedur pembelajaran dan
pembentukan kompetensi secara efektif.‘ Namun sekarang sudah terbiasa”tutur Ibu Nansy.
Persiapan guru dalam melaksanakan kurikulum 2013 dimulai dari pemahaman, mental
maupun kemampuan guru itu sendiri dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Guru
selalu menyiapkan perangkat pembelajaran terutama RPP serta yang paling penting yaitu
penampilan dan bagaimana cara guru menguasai materi dan menguasai kelas.