Anda di halaman 1dari 12

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Open Journal System (OJS) Universitas Bengkulu

IMPLEMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING


OLEH GURU DALAM MENUNJANG KURIKULUM 2013

Sukmawati
SMAN 1 Seluma Jl. Lubuk Kebur KM. 61 Bengkulu – Manna Kabupaten Seluma
e-mail: sukmawatibk@gmail.com

Abstract: The general objective of the study is to describe the implementation of the 2013
curriculum for counseling teacher at Vocational High School number 1 Seluma regency. In this
study, researchers investigated and described the problem of curriculum implementation in 2013
for teachers counseling. In these activities involve many parties including principals and teachers
counseling, student achievement and students assisted counseling. The conclusions of this study is
that the implementation of the curriculum for teachers 2013 counseling performing well.
Implementation can be seen from the planning, implementation and evaluation of the activities of
guidance counseling in school.

Keywords: implementation, curriculum 2013, counseling

Abstrak: Tujuan umum penelitian ini adalah mendeskripsikan implementasi Bimbingan dan
Konseling oleh guru dalam menunjang kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Seluma. Dalam
penelitian ini, peneliti menyelidiki dan mendeskripsikan masalah implementasi kurikulum 2013
oleh guru BK. Dalam kegiatan tersebut melibatkan banyak pihak diantaranya kepala sekolah dan
guru BK, siswa berprestasi dan siswa binaan Bimbingan Konseling. Kesimpulan dalam penelitian
ini adalah implementasi Bimbingan dan Konseling oleh guru dalam Kurikulum 2013 berjalan baik.
Implementasinya dapat dilihat pada perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dari aktivitas
bimbingan dan konseling d sekolah.

Kata kunci: implementasi, kurikulum 2013, bimbingan konseling

PENDAHULUAN tertib. Siswa membolos, berkelahi, pakaian tidak


Hakikat bimbingan konseling di sekolah tertib, bukan lagi konselor yang menegur dan
yang dapat mendampingi siswa dalam beberapa memberi sanksi. Reward dan punishment, pujian
hal, antara lain: Satu dalam perkembangan dan hukuman adalah dua hal yang mesti ada
belajar di sekolah (perkembangan akademis); bersama-sama. Pemilahan peran demikian
Dua mengenal diri sendiri dan mengerti memungkinkan BK optimal dalam banyak hal
kemungkinan-kemungkinan yang terbuka bagi yang bersifat reward atau peneguhan. Jika tidak
mereka, sekarang maupun kelak; Tiga mene- demikian, BK lebih mudah terjebak dalam
ntukan cita-cita dan tujuan dalam hidupnya, serta tindakan hukum-menghukum.
menyusun rencana yang tepat untuk mencapai BK dapat diposisikan secara tegas untuk
tujuan-tujuan itu. Keempat, mengatasi masalah mewujudkan prinsip keseimbangan. Lembaga ini
pribadi yang mengganggu belajar di sekolah dan menjadi tempat yang aman bagi setiap siswa
terlalu mempersukar hubungan dengan orang untuk datang membuka diri tanpa waswas akan
lain, atau yang mengaburkan cita-cita privacy-nya. Di sana menjadi tempat setiap
hidup.Empat peran di atas dapat efektif,jika BK persoalan diadukan, setiap problem dibantu
didukung oleh mekanisme struktural di suatu untuk diuraikan, sekaligus setiap kebanggaan
sekolah. diri diteguhkan. Bahkan orangtua siswa dapat
Proses cara personalis di sekolah dapat mengambil manfaat dari pelayanan bimbingan di
dimulai dengan menegaskan pemilahan peran sekolah, sejauh mereka dapat ditolong untuk
yang saling berkomplemen. Bimbingan lebih mengerti akan anak mereka.
konseling dengan para konselornya disan- Tantangan pertama untuk memulai suatu
dingkan dengan bagian kesiswaan. Wakil kepala proses pendampingan pribadi yang ideal justru
sekolah bagian kesiswaan dihadirkan untuk datang dari faktor-faktor instrinsik sekolah
mengambil peran disipliner dan hal-hal yang sendiri. Kepala sekolah kurang tahu apa yang
berkait dengan ketertiban serta penegakan tata harus mereka perbuat dengan konselor atau

235
236 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 2, Maret 2015, hlm. 235-246

guru-guru BK. Ada kekhawatiran bahwa siswa kebanyakan atau kelompok tengah dapat
konselor akan memakan gaji buta. Akibatnya, menyelesaikan studinya sesuai target, dan
konselor mesti disampiri tugas-tugas mengajar membantu kelompok yang memiliki bakat dan
keterampilan, sejarah, jaga kantin, mengurus kecerdasan tinggi dapat berprestasi.
perpustakaan, atau jika tidak demikian hitungan Pemerintah telah memberlakukan
honor atau penggajiannya terus dipersoalkan Kurikulum baru mulai tahun ajaran 2013/2014,
jumlahnya. Sesama staf pengajar pun mengiri- untuk kemudian disebut Kurikulum 2013.
kannya dengan tugas-tugas konselor yang Beberapa alasan perlunya pengembangan
dianggapnya penganggur terselubung. Padahal, Kurikulum 2013 adalah: a) Perubahan proses
betapa pendampingan pribadi menuntut proses pembelajaran (dari siswa diberi tahu menjadi
administratif dalam penanganannya. siswa mencari tahu) dan proses penilaian (dari
Betapa mendesak untuk dikedepankan berbasis output menjadi berbasis proses dan
peran BK dengan mencoba menempatkan output) memerlukan penambahan jam pelajaran;
kembali pada posisi dan perannya yang hakiki. b) Kecenderungan banyak negara menambah
Menaruh harapan yang lebih besar pada BK jam pelajaran; dan c) Perbandingan dengan
dalam pendampingan pribadi, sekarang ini negara-negara lain menunjukkanjam pelajaran di
begitu mendesak, jika mengingat kurikulum dan Indonesia dengan Negara lain relatif lebih
segala orientasinya tetap saja menjunjung singkat.
supremasi otak. Untuk memulai mewujudkan Pengembangan Kurikulum 2013 dilaku-
semua itu, butuh perubahan paradigma para kan dalam empat tahap. Tahap pertama,
kepala sekolah menengah dan semua pihak yang penyusunan kurikulum di lingkungan internal
terlibat didalam proses kependidikan. Kemdikbud dengan melibatkan sejumlah pakar
Manajemen bimbingan dan konseling di dari berbagai disiplin ilmu dan praktisi
sekolah berperan sangat penting bagi keber- pendidikan. Tahap kedua, pemaparan desain
hasilan kegiatan bimbingan dan konseling secara Kurikulum 2013 di depan Wakil Presiden selaku
menyeluruh dan bermutu. Segenap komponen Ketua Komite Pendidikan serta di depan Komisi
bimbingan dan konseling dijadikan faktor X DPR RI. Tahap ketiga, pelaksanaan uji publik
dinamis dalam gerak ketatalaksanaan sehari-hari guna mendapatkan tanggapan dari berbagai
dalam rangka bimbingan dan konseling. elemen masyarakat. Tahap keempat, penyem-
Dalam pelaksanaan pekerjaannya di purnaan untuk selanjutnya ditetapkan menjadi
sekolah guru Bimbingan dan Konseling Kurikulum 2013.
dipengaruhi oleh persepsi kepala sekolah dan Tahap selanjutnya setelah kurikulum
rekan sejawatnya terhadap pekerjaannya. ditetapkan adalah implementasi kurikulum pada
Sebagian sekolah memandang bahwa pekerjaan proses pembelajaran di sekolah oleh guru mulai
bimbingan dan konseling adalah menyelesaikan bulan Juli 2013. SMK Negeri 1 Seluma
masalah yang muncul pada siswa. Jika siswa merupakan salah satu sekolah yang mendapat
berkelahi, meninggalkan pelajaran tertentu imbas terhadap pelaksanaan kurikulum 2013.
karena hubngan baik dengan gurunya terkendala, Sekolah ini sudah satu semester memberlakukan
sering tidak masuk sekolah, ada persoalan di kurikulum tersebut. Dalam hal ini, termasuk
rumah sehingga menggangu semangat guru bimbingan dan konseling juga harus
belajarnya, penyalah gunaan narkoba, pernyim- menerapkan kurikulum 2013 untuk melak-
pangan seksual dan banyak lagi masalah yang sanakan bimbingan sekaligus layanan kepada
sering muncul di sekolah. Masalah seperti itu, siswa sehari-hari.
menjadi menu sehari-hari guru pembimbing. SMK Negeri 1 Seluma merupakan salah
Permasalah itu muncul karena sebagian satu sekolah kejuruan negeri yang didirikan
pengelola sekolah sering memandang bahwa tahun 2004. Sekolah ini masih banyak
yang menjadi urusan bimbingan konseling jika kelemahan baik jumlah tenaga pengajar dan
siswa berperilaku meleset dari yang diharapkan. sarana pendidikan. Sekolah ini siap-tidak siap
Sementara itu, siswa yang berperilaku baik harus melaksanakan kurikulum 2013. Sekolah
dipandang tidak memerlukan bimbingan khusus, ini dengan sarana pendidikan yang terbatas terus
mereka dapat menentukan cara mengembangkan berbenah diri untuk melaksanakan kurikulum
dirinya secara mandiri. Padahal tantangan tersebut. Oleh karena itu peneliti tertarik
sesungguhnya bagi sekolah adalah bagaimana melakukan penelitian masalah: “Implementasi
meningkatkan daya juang kelompok bawah agar Kurikulum 2013 bagi Guru Bimbingan
memiliki motivasi memperbaiki diri, kelompok Konseling di SMK Negeri 1 Seluma”.
Sukmawati, Implementasi Bimbingan dan Konseling oleh Guru 237

Rumusan masalah umum penelitian ini HASIL DAN PEMBAHASAN


adalah:“Bagaimana implementasi kurikulum Hasil
2013 bagi guru BK di SMK Negeri 1 Seluma?”. 1. Manajemen BK dalam Format Klasikal di
Rumusan masalah secara khusus dalam SMK Negeri 1 Seluma
penelitian ini adalah: (1) Bagaimana implemen- Secara terjadwal, konselor memberikan
tasi BK dalam format klasikal?; (2) Bagaimana layanan bimbingan kepada para siswa. Kegiatan
implementasi BK dalam bimbingan kelompok?; layanan dilaksanakan melalui pemberian layanan
(3) Bagaimanakah implementasi layanan orientasi dan informasi tentang berbagai hal
konseling kelompok?; (4) Bagaimanakah yang dipandang bermanfaat bagi siswa. Layanan
implementasi layanan konseling perorangan?; orientasi pada umumnya dilaksanakan pada awal
dan (5) Bagaimana masalah yang dihadapi pelajaran, yang diperuntukan bagi para siswa
dalam manajemen BK? baru, sehingga memiliki pengetahuan yang utuh
Tujuan umum penelitian ini adalah tentang sekolah yang dimasukinya. Kepada
mendeskripsikan implementasi kurikulum 2013 siswa diperkenalkan tentang berbagai hal yang
bagi guru BK di SMK Negeri 1 Seluma. Tujuan terkait dengan sekolah, seperti: kurikulum,
khusus pelaksanaan penelitian ini adalah untuk personel (pimpinan, para guru, dan staf
mendeskripsikan: (1) Manajemen BK format administrasi), jadwal pelajaran, perpustakaan,
klasikal; (2) Manajemen layananan bimbingan laboratorium, tata-tertib sekolah, jurusan (untuk
kelompok; (3) Manajemen layanan konseling SLTA/SMK), kegiatan ekstrakurikuler, dan
kelompok; (4) Manajemen layanan konseling fasilitas sekolah lainnya. Sementara layanan
perorangan; dan (5) Masalah yang dihadapi informasi merupakan proses bantuan yang
dalam bimbingan konseling. diberikan kepada para siswa tentang berbagai
Hasil penelitian ini diharapkan dapat aspek kehidupan yang dipandang penting bagi
berguna bagi pemerhati dunia pendidikan mereka, baik melalui komunikasi langsung,
khususnya guru BK di sekolah, bagi pengem- maupun tidak langsung (melalui media cetak
bangan ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan maupun elektronik, seperti: buku, brosur, leaflet,
acuan untuk membantu pihak-pihak yang majalah, dan internet).
berwenang dalam menentukan kebijakan di Layanan informasi untuk bimbingan
dalam bidang pendidikan. klasikal dapat mempergunakan jam pengem-
bangan diri. Agar semua siswa terlayani kegiatan
METODE bimbingan klasikal perlu terjadwalkan secara
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pasti untuk semua kelas.
secara deskriptif kualitatif tentang implementasi Guru BK di SMK Negeri 1 Seluma sering
kurikulum 2013 bagi guru Bimbingan melakukan kegiatan bimbimngan klasikal
Konseling di SMK Negeri 1 Seluma. kepada siswa. Kegiatan tersebut sebagai bentuk
Subjek dalam penelitian ini adalah kepala kepedulian guru BK di sekolah untuk
sekolah dan siswa SMK Negeri 1 Seluma. membimbing siswa terhadap jurusan yang siswa
Mereka dipandang dapat memberikan data yang tekuni atau di ambil. Misalnya seputur kaitan
diperlukan dalam penelitian ini, mengingat jurusan dengan dunia kerja dan manfaat jurusan
keterlibatan mereka secara langsung dalam yang mereka tekuni ke depan terhadap dunia
bimbingan guru BK dan kepemimpinan kepala kerja (masyarakat).
sekolah serta siswa yang menjadi binaan di Menurut pendapat guru BK, dengan
SMK Negeri1 Seluma. bimbingan klasikal, siswa akan memperoleh
Teknik pengumpulan data yang digunakan informasi yang banyak terhadap jurusan mereka.
oleh peneliti dalam penelitian ini antara lain Selain itu, siswa htidak menjadi bingung apa
melalui: observasi partisipasi, wawancara dan yang akan diterapkan dimasyarakat nantinya.
studi dokumentasi. Sedangkan untuk bahan Di SMK Negeri 1 Seluma semua guru dan
rujukan konseptual digunakan studi kepustakaan. guru BK saling bekerjasama dalam memantau
Teknik analisis data ynag digunakan perkembangan siswa sehingga tidak terjadi
mengacu kepada model yang dibuat Miles dan kesalahan dalam menilai siswa. Dalam
Hunermen (1984:23) yaitu model analisis penerapan kurikulum 2013 di sekolah sudah
interaktif, serta langkah-langkah yang dikemu- diterapkan dengan baik.
kakan Nasution (2002:129) yaitu dengan (a) SMK Negeri 1 Seluma merupakan sekolah
reduksi data, (b) display data (c) pengambilan cluster untuk tingkat SMK. Sehingga kegiatan
keputusan dan verifikasi. pendampingan kurikulum 2013 bagi guru-guru
238 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 2, Maret 2015, hlm. 235-246

SMK di kabupaten Seluma dapat belajar sekolah, terutama menyangkut kegiatan belajar
bersama dengan guru yang ada di SMK Negeri dan perilaku sehari-harinya.
1Seluma. Seluruh guru SMK Negeri 1 Seluma
rata-rata sudah mengikuti pelatihan dan 3. Manajemen Layanan Konseling Kelompok
bimbingan teknis masalah penerapan kurikulum Penyelenggaraan konseling kelompok
2013. memerlukan persiapan dan praktik pelaksanaan
yang memadai dari awal sampai dengan evaluasi
2. Manajemen BK dalam Bimbingan dan tindak lanjutnya.
Kelompok di SMK Negeri 1 Seluma Langkah awal dislenggarakan dalam
Di SMK Negeri 1 Seluma, guru BK rangka pembentukan kelompok sampai dengan
sebagai konselor memberikan layanan mengumpulkan para peserta yang siap
bimbingan kepada siswa melalui kelompok- melaksanakan kegiatan konseling kelompok.
kelompok kecil (5 s.d. 10 orang). Bimbingan ini SMK Negeri 1 Seluma, memiliki
ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat Bimbingan Kelompok yang bernama Bimbingan
para siswa. Topik yang didiskusikan dalam Kelompok Kick yaitu PIKKRR SMK Ngeeri 1
bimbingan kelompok ini, adalah masalah yang Seluma. Bimbingan kelompok tersebut terbentuk
bersifat umum (common problem) dan tidak dari tahun 2009 sampai sekarang. Bahkan siswa
rahasia, seperti: cara-cara belajar yang efektif, bimbingan kelompok tersebut sudah dua kali
kiat-kiat menghadapi ujian, dan mengelola terpilih sebagai kelompok PIKKRR terbaik se
stress. Layanan bimbingan kelompok ditujukan provinsi Bengkulu.
untuk mengembangkan keterampilan atau Bimbingan layanan kelompok tersebut
perilaku baru yang lebih efektif dan produktif. menjadikan SMK Negeri 1 Seluma kelompok
Program bimbingan akan berjalan secara konseling aktif dengan berbagai kegiatan sosial.
efektif apabila didukung oleh semua pihak, yang Seperti menyantuni anak yatim, wadah
dalam hal ini khususnya para guru mata mengembangkan bakat dan kreativitas siswa
pelajaran atau wali kelas. Konselor berkola- dan lain-lain yang bersifat mendidik dan
borasi dengan guru dan wali kelas dalam rangka bermasyarakat.
memperoleh informasi tentang siswa (seperti
prestasi belajar, kehadiran, dan pribadinya), 4. Manajemen Layanan Konseling
membantu memecahkan masalah siswa, dan Perorangan
mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang Konseling individu menurut Prayitno dan
dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran. Erman Amti (2004:105) adalah proses
Dalam upaya meningkatkan kualitas pemberian bantuan yang dilakukan melalui
peluncuran program bimbingan, konselor perlu wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut
melakukan kerjasama dengan para orang tua konselor) kepada individu yang sedang
siswa. Kerjasama ini penting agar proses mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang
bimbingan terhadap siswa tidak hanya bermuara pada teratasinya masalah yang
berlangsung di sekolah, tetapi juga oleh orang dihadapi klien.
tua di rumah. Melalui kerjasama ini Dryden (dalam Palmer & McMahon,
memungkinkan terjadinya saling memberikan 1989:39) bahwa konseling perorangan sangat
informasi, pengertian, dan tukar pikiran antar menjaga kerahasiaan klien; konseling perora-
konselor dan orang tua dalam upaya ngan akan membuat hubungan akrab antara klien
mengembangkan potensi siswa atau memecah- dan konselor; konseling perorangan sebagai
kan masalah yang mungkin dihadapi siswa. proses pembelajaran klien; konseling perorangan
Untuk melakukan kerjasama dengan orang tua adalah sebuah proses teraputik. Lebih lanjut,
ini, dapat dilakukan beberapa upaya, seperti: (1) Dryden menyimpulkan bahwa konseling
kepala sekolah atau komite sekolah mengundang perorangan membantu klien yang ingin membuat
para orang tua untuk datang ke sekolah (minimal perbedaan dirinya dengan yang lain. Konseling
satu semester satu kali), yang pelaksanaannnya perorangan juga akan sangat membantu konselor
dapat bersamaan dengan pembagian rapor, (2) dalam membuat variasi gaya teraputik untuk
sekolah memberikan informasi kepada orang tua klien yang berbeda.
(melalui surat) tentang kemajuan belajar atau Dari layanan konseling perorangan/
masalah siswa, dan (3) orang tua diminta untuk individual di SMK Negeri 1 Seluma yang sering
melaporkan keadaan anaknya di rumah ke ditemui adalah masalah yang tidak begitu
signifikan/berat. Masalah layanan konseling
Sukmawati, Implementasi Bimbingan dan Konseling oleh Guru 239

perorangan dilakukan hanya siswa yang berani “jantung hati” adalah apabila seorang konselor
mencurahkan apa yang dihadapi. Banyak siswa telah menguasai dengan baik apa, mengapa dan
malu, ragu atau takut untuk memecahkan bagaimana pelayanan konseling itu (memahami,
masalah dengan guru BK. menghayati dan menerapkan wawasan, penge-
Dalam layanan konseling perorangan, tahuan dan ketrampilan dengan berbagai teknik
siswa lebih banyak bercerita dengan teman dan teknologinya), maka diharapkan ia dapat
sebaya, kakak atau orang tua mereka. Layanan menyelenggarakan layanan-layanan bimbingan
konseling perorangan yang terjadi di sekolah lainnya tanpa mengalami banyak kesulitan.
bersifat terbuka bagi siswa. Guru BK sudah Banyak peserta didik yang tidak mau
berusaha membuka diri agar siswa mau bercerita membicarakan masalah pribadi mereka ragu
secara langsung kepada guru BK dengan terbuka untuk berbicara di depan kelompok-kelompok
tanpa ada rasa takut bahkan di ceritakan dengan kecil. Oleh karena itu, konseling individu dalam
orang lain. sekolah-sekolah, tidak terlepas dari psikoterapi,
Masalah layanan perorangan di SMK didasarkan pada asumsi bahwa konseli itu akan
Negeri 1 Seluma yang banyak melakukan lebih suka berbicara sendirian dengan seorang
layanan perorangan adalah siswa kelas II dan III. konselor. Selain itu, kerahasiaan, selalu
Mereka mulai berani untuk menyatakan dianggap sebagai dasar konseling.
pendapat atau masalah kepada guru BK. Bahkan Akibatnya, muncul asumsi bahwa siswa
siswa yang sering melakukan kegiatan layanan membutuhkan pertemuan pribadi dengan
perorangan menjadi dekat dengan guru BK di seorang konselor untuk mengungkapkan pikiran
sekolah. mereka dan untuk meyakinkan bahwa
Konseling individual adalah proses pengungkapan mereka akan dilindungi. Tidak
belajar melalui hubungan khusus secara pribadi ada yang lebih aman daripada konseling
dalam wawancara antara seorang konselor dan individu.
seorang konseli/klien. Konseli/klien mengalami
kesukaran pribadi yang tidak dapat dipecahkan 5. Masalah yang dilalui oleh Bimbingan
sendiri, kemudian ia meminta bantuan konselor Konseling dalam Manajemen BK dan
sebagai petugas yang profesional dalam Membentuk Karakter Siswa
jabatannya dengan pengetahuan dan ketrampilan Dalam upaya mensuksesan visi dan misi
psikologi. Konseling ditujukan pada individu dari bimbingan konseling di sekolah banyak
yang normal, yang menghadapi kesukaran dalam sekali kesulitan atau hambatan-hambatan yang
mengalami masalah pendidikan, pekerjaan dan dialami, sehingga di dalam melaksanakan
sosial dimana ia tidak dapat memilih dan kinerjanya bimbingan konseling upayanya dalam
memutuskan sendiri. Dapat disimpulkan bahwa pembentukan karakter siswa menjadi terganggu.
konseling hanya ditujukan pada individu- Gangguan-gangguan itu datang tidak hanya dari
individu yang sudah menyadari kehidupan pihak guru, konseli, bahkan orang tuanya
pribadinya. terkadang tidak ikut membantu menyelesaikan
Berdasarkan uraian yang dikemukakan di permasalahan karena mereka sebagai orang tua
atas dapat dipahami bahwa konseling perorangan justru terkadang menyebabkan ketidakberhasilan
yang dimaksud memuat beberapa hal yaitu (1) kinerja bimbingan konseling.
usaha membantu klien/ sebuah proses teraputik Dari beberapa responden, peneliti
dalam upaya mengentaskan permasalahan (2) menemukan beberapa hambatan yang dialami
menjaga kerahasiaan klien; (3) konseling bimbingan konseling dalam memberikan
perorangan akan membuat hubungan akrab layanannya berkaitan dengan pembentukan
antara klien dan konselor; (4) proses karakter siswa antara lain:
membelajaran klien; (5) pelaksanaannya dilaku- a. Kurang sinergisnya antara guru bimbingan
kan secara tatap muka; (6) tujuannya agar klien konseling dengan pihak lain, waka
dapat mengambil tanggung jawab sendiri kesiswaan, dan wali kelas.
terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus b. Daya dukung dan kerja sama orang tua yang
yang dialaminya. kurang maksimal.
Konseling individu merupakan bentuk c. Asas kesukarelaan yang belum terpenuhi.
layanan yang paling utama dalam peaksanaan d. Asas kejujuran yang belum terpenuhi dan
fungsi pengentasan masalah klien. Dengan budaya anak yang tidak mau mengakui
demikian konseling perorangan merupakan kesalahannya.
“jantung hati”. Implikasi lain pengertian
240 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 2, Maret 2015, hlm. 235-246

Di dalam membentuk karakter siswa, memberikan berbagai bentuk layanan dengan


banyak sekali permasalahan-permasalahan yang harapan dapat memberikan perubahan baik bagi
dialami bimbingan konseling dalam memberikan siswa-siswa yang pernah mendapatkan layanan
layanannya, akan tetapi dari permasalahan karena bentuk permasalahan atau bagi
tersebut tidak membuat para konselor putus asa perkembangan sekolah pada umumnya.
justru sebaliknya, semangat memberikan Perubahan perilaku diwujudkan sebagai dampak
pembenahan agar sesuai dengan tujuan yang implementsi dari layanan bimbingan konseling.
diinginkan. Hambatan-hambatan yang datang Beberapa konselor memaparkan bahwa
dihadapi konselor dengan lapang dada dan tanpa memang setiap individu berbeda dalam
mengeluh sedikitpun. Mereka tetap gigih dalam menunjukkan hasilnya. Dari pernyataan-
menjalankan kinerjanya. pernyataan di atas sangat jelas sekali bahwa
Beberapa alternatif pemecahan masalah bimbingan konseling memberikan layanan yang
atau solusi yang diberikan responden dari hasil maksimal dan bekerja secara sungguh-sungguh
interview, peneliti menulisnya sebagai berikut: untuk ikut berperan aktif dalam menjalankan visi
a. Menjalin kerjasama sama yang harmonis dan misinya, utamanya berkenaan dengan
dengan pihak lain kesiswaan, wali kelas, guru pembentukan karakter positif pada peserta didik,
dan pihak lain yang terlibat dalam suatu sehingga dapat bermanfaat bagi diri si peserta
lingkup sekolah anak, orang tua, sekolah dan masyarakat pada
b. Home visiting atau menjalin koordinasi yang umumnya.
baik dengan orang tua/wali dalam hal bekerja Perilaku siswa yang berubah
sama membentuk karakter anak yang lebih menandakan bahwa bimbingan konseling
baik lagi berhasil dalam memberikan layanan. Meskipun
c. Sharing antara guru bimbingan konseling beberapa hambatan sempat dilalui akan tetapi
berkaitan problem-problem yang dialami tujuan untuk perubahan tingkah laku dan
siswa pembentukan karakter yang baik tetap terlaksana
d. Peningkatan keaktifan konselor dalam dengan baik dan lancar.
penanganan suatu masalah.
Alternatif pemecahan masalah di atas Pembahasan
dimaksudkan agar hambatan-hambatan yang 1. Manajemen Bimbingan dan Koseling
dialami konselor sedikit bisa dikurangi dan dalam Format Klasikal
mendapatkan hasil kerja yang diharapkan. Hal SMK Negeri 1 Seluma merupakan
itu akan dapat terwujud dengan kerja sama salah satu sekolah yang menerapkan kurikulum
semua warga sekolah tidak hanya fokus pada 2013. Semua SMK negeri di kabupaten Seluma
konselornya saja. Peran aktif guru mata belajar masalah kurikulum 2013 di SMK Negeri
pelajaran, wali kelas, waka kesiswaan, serta 1 Seluma. Dalam Kurikulum 2013 pelayanan
semua warga sekolah sangat mendukung BK semakin penting.
lancarnya kinerja bimbingan konselling. Kurikulum 2013 meliputi program
Layanan bimbingan konseling member- pembelajaran yang mengintegrasikan program
kan sumbangan yang besar berkenaan dengan peminatan peserta didik sebagai suatu proses
kinerjanya dalam keikutsertaannya membentuk pemilihan dan pengambilan keputusan oleh
karakter siswa. Dari tahun ke tahun diharapkan peserta didik yang didasarkan atas pemahaman
layanan ini juga mengalami perkembangan. potensi diri dan peluang yang ada di satuan
Dalam pencapaian sebuah tujuan tentu pendidikan serta masyarakat pada umumnya.
memerlukan upaya keras dalam menggapai Muatan peminatan peserta didik meliputi
tujuan itu. Perkembangan layanan bimbingan peminatan akademik, vokasi, dan pilihan lintas
konseling ini dari tahun ke tahun mengalami peminatan serta pendalaman peminatan. Dalam
kemajuan baik dalam hal karir, ataupun konteks tersebut, pelayanan BK membantu
pembentukan karakter yang lain. Dan harapan peserta didik untuk memahami, menerima,
nya dari masa ke masa tetap berjalan lancar mengarahkan, mengambil keputusan, dan
sesuai dengan harapan yang diinginkan serta merealisasikan arah perkembangan pribadi serta
membawa perubahan ke arah yang lebih baik keputusan dirinya secara bertanggungjawab. Di
lagi. samping itu,pelayanan BK membantu peserta
Sebuah layanan diberikan tentu didik dalam memilih, meraih dan memper-
menginginkan adanya perubahan setelah proses tahankan karir untuk mewujudkan kehidupan
layanan itu terjadi. Bimbingan konseling yang produktif dan sejahtera.
Sukmawati, Implementasi Bimbingan dan Konseling oleh Guru 241

Sesuai dengan arah dan spirit layanan dilaksanakan melalui pemberian layanan
Kurikulum 2013, paradigma pelayanan BK di orientasi dan informasi tentang berbagai hal
SMK Negeri 1 Seluma didasarkan pada yang dipandang bermanfaat bagi siswa. Layanan
pandangan bahwa setiap siswa memiliki potensi orientasi pada umumnya dilaksanakan pada awal
untuk berkembang secara optimal. Perkembang- pelajaran, yang diperuntukan bagi para siswa
an optimal tersebut bukan sebatas tercapainya baru, sehingga memiliki pengetahuan yang utuh
prestasi sesuai dengan kapasitas intelektual dan tentang sekolah yang dimasukinya. Kepada
minat yang dimiliki, melainkan sebagai sebuah siswa diperkenalkan tentang berbagai hal yang
kondisi perkembangan yang memungkinkan terkait dengan sekolah, seperti: kurikulum,
peserta didik mampu mengambil pilihan dan personel (pimpinan, para guru, dan staf
keputusan secara sehat, aktif, produktif dan administrasi), jadwal pelajaran, perpustakaan,
bertanggungjawab serta memiliki daya adaptasi laboratorium, tata-tertib sekolah, jurusan (untuk
tinggi terhadap dinamika kehidupan yang SMK), kegiatan ekstrakurikuler, dan fasilitas
dihadapinya. sekolah lainnya. Sementara layanan informasi
Setiap peserta didik satu dengan merupakan proses bantuan yang diberikan
lainnya dapat berbeda kecerdasan, bakat, minat, kepada para siswa tentang berbagai aspek
kecenderungan pribadi, kondisi fisik dan latar kehidupan yang dipandang penting bagi mereka,
belakang keluarga serta kemampuan dan baik melalui komunikasi langsung, maupun
pengalaman belajarnya. Perbedaan tersebut tidak langsung (melalui media cetak maupun
menggambarkan adanya perbedaan kondisi diri elektronik, seperti: buku, brosur, leaflet,
dan kemungkinan masalah yang dihadapi peserta majalah, dan internet). Layanan informasi untuk
didik yang memerlukan bantuan. Pelayanan bimbingan klasikal dapat mempergunakan jam
BKdi SMK Negeri 1 Seluma sebagai upaya pengembangan diri. Agar semua siswa terlayani
profesional bertanggung jawab membantu kegiatan bimbingan klasikal perlu terjadwalkan
peserta didik dan membina kondisi sebagaimana secara pasti untuk semua kelas.
diharapkan serta mengatasi masalah siswa.
Pelayanan BK mencakup kegiatan yang bersifat 2. Manajemen Bimbingan dan Koseling
pemahaman, pencegahan, perbaikan dan dalam Format Bimbingan Kelompok di
pengentasan, serta pemeliharaan dan peng- SMK Negeri 1 Seluma
embangan. Dalam Bimbingan dan Koseling dalam
PelayananBKdi SMK Negeri 1 Seluma Format Bimbingan Kelompok di SMK Negeri 1
dalam implementasi Kurikulum 2013 dilak- Seluma dilakukan dengan baik dengan
sanakan oleh Guru Bimbingan dan Konseling menerapkan kurikulum 2013. Konselor
sesuai dengan tugas pokoknya dalam upaya memberikan layanan bimbingan kepada siswa
membantu tercapainya tujuan pendidikan melalui kelompok-kelompok kecil (5 s.d. 10
nasional, dan khususnya membantu siswa orang). Bimbingan ini ditujukan untuk merespon
mencapai perkembangan diri yang optimal, kebutuhan dan minat para siswa. Topik yang
mandiri dan mampu mengendalikan diri, serta didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini,
sukses dalam kehidupannya. Untuk tujuan adalah masalah yang bersifat umum (common
tersebut diperlukan kolaborasi dan sinergisitas problem) dan tidak rahasia, seperti : cara-cara
kerja antara Guru BK atau Konselor, guru mata belajar yang efektif, kiat-kiat menghadapi ujian,
pelajaran, pimpinan sekolah/madrasah, staf dan mengelola stress. Layanan bimbingan
administrasi, orang tua, dan pihak lain yang kelompok ditujukan untuk mengembangkan
dapat membantu kelancaran proses dan keterampilan atau perilaku baru yang lebih
pengembangan peserta didik secara utuh dan efektif dan produktif.
optimal, baik dalam bidang pribadi, sosial, 3. Manajemen Layanan Konseling Kelompok
belajar, maupun karir. di SMK Negeri 1 Seluma
Dari pengamatan peneliti di SMK Bimbingan konseling adalah bentuk
Negeri 1 Seluma dapat ditarik simpulan bahwa sebuah layanan yang diadakan di sekolah-
Layanan dasar diperuntukkan bagi semua siswa. sekolah. Bimbingan konseling sangat berperan
Hal ini berarti bahwa dalam peluncuran program aktif dalam perkembangan pendidikan di
yang telah dirancang menuntut konselor untuk sekolah. Bimbingan konseling memberikan
melakukan kontak langsung dengan para siswa kontribusinya dalam beberapa pelayanan yang
di kelas. Secara terjadwal, konselor memberikan diberikan kepada siswa agar terwujud harapan
layanan bimbingan kepada para siswa. Kegiatan yang diinginkan. Bimbingan konseling ikut
242 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 2, Maret 2015, hlm. 235-246

membentuk perilaku siswa yang semula kurang kantor bimbingan konseling dan meminta
baik menjadi baik. Peningkatan dibidang solusi alternatif pemecahan masalah yang
akademis, etika, dan budayanya. sedang ia hadapi. Kedua, rujukan dari guru
Dalam perjalannya, bimbingan kon- yang melaporkan siswa itu ke kantor
seling memberikan pelayanannya secara optimal, bimbingan untuk mendapatkan bimbingan.
guna pencapaian visi dan misi yang hendak Ketiga, pemanggilan anak yang berada pada
dicapai. Bimbingan konseling juga mengalami DCM (data catatan masalah) dan seperlunya
beberapa hambatan dalam melaksanakan layak untuk dipanggil guna mendapatkan
kinerjanya, baik yang datang dari dalam sekolah, layanan serta diberikan beberapa alternatif
misalnya dari konseli (siswa), guru, atau yang solusi pemecahan masalah yang sedang
datang dari orang tua/wali. Hambatn-hambatan mereka alami. Asas kerahasiaan benar-benar
ini dapat diselesaikan dengan baik, dalam harus dijaga.
perkembangannya bimbingan konseling yang c. Layanan Kelompok/Sosial, layanan ini
diadakan di Sekolah Kejuruan Negeri 1 Seluma diberikan dalam bentuk kelompok misalnya,
dari tahun ke tahun mengalami perkembangan siswa diberikan bimbingan tentang bahaya
yang cukup baik. rokok. Layanan ini diberikan dalam jumlah
Bimbingan konseling memberikan kelompok sebagai upaya tindakan
beberapa bentuk layanan untuk siswa guna preventif/pencegahan masalah sebelum
perubahan perilaku atau pembentukan dialami.
karakternya. Layanan itu ada beberapa bentuk d. Layanan klasikal, layanan klasikal diberikan
tergantung permasalahan siswa yang dihadapi. dengan cara memberikan informasi yang
Bimbingan konseling dalam memberikan lebih bersifat khusus, misalnya informasi
layanan tidak asal melayani mereka, akan tetapi yang benar-benar dibutuhkan siswa,
melihat fokus masalah baru kemudian mem- misalnya informasi tentang berbagai macam
berikan layanan apa yang layak untuk diberikan. perguruan tinggi dan orientasi bidangnya,
Khusus untuk mereka yang secara sukarela biasanya dierikan dalam satu kelas.
datang ke bimbingan konseling disesuaikan juga. e. Layanan belajar, layanan ini adalah layanan
Penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut yang pada umumnya diberikan, semisalnya
berkenaan dengan fokus layanan yang diadakan anak mengalami kesulitan dalam hal
di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 pembelajaran maka, bimbingan konseling
Seluma. berperan sebagai agen yang menyalurkan
Layanan-layanan tersebut sebagai kesulitan belajar anak kepada guru yang
berikut: menangani mapel tersebut.
a. Layanan orientasi, layanan ini diberikan f. Layanan bimbingan karir, layanan yang
ketika pertama kali masuk di sekolah, paling utama yang diberikan di sekolah ini
mereka diperkenalkan dengan sekolah, mengingat sekolah ini berbasis kejuruan,
pengenalan terhadap lingkungan sekolah maka layanan bimbingan karir sangat
yang mereka tempati, pengenalan terhadap penting untuk diberikan kepada mereka
keadaan kelas mereka, pengenalan guru, apabila memasuki dunia kerja setelah lulus,
karyawan serta semua pihak yang terlibat ketika banyak dari mereka yang tidak bisa
atau ada di lingkungan sekolah yang akan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih
mereka tempati. Layanan yang pertama ini tinggi, banyak dari mereka dilematis dengan
cukup memberikan bekal untuk mereka hal ini. Layanan bimbingan karir sangat baik
dalam memasuki kondisi awal di sekolah. diberikan untuk bahan renungan ketika nanti
b. Layanan individual, layanan ini diberikan mereka memasuki dunia kerja dan
kepada mereka setelah mereka berkoherensi mengaplikasikannya.
dengan lingkungan sekolah. Layanan yang g. Konsultasi, layanan yang membantu peserta
kedua ini lebih bersifat individu atau pribadi. didik dan atau pihak lain dalam memperoleh
Mereka yang mungkin sedang mengalami wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang
permasalahan dengan dirinya baik itu perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi
masalah yang berkaitan dengan sekolah atau dan atau masalah peserta didik. Konselor
di luar sekolah secara pribadi mendapatkan menerima pelayanan konsultasi bagi guru,
layanan ini. Untuk mendapatkan layanan ini orang tua, atau pihak pimpinan Sekolah/
biasanya dilakukan dengan tiga cara, Madrasah yang terkait dengan upaya
pertama, mereka secara sukarela datang ke membangun kesamaan persepsi dalam
Sukmawati, Implementasi Bimbingan dan Konseling oleh Guru 243

memberikan bimbingan kepada para peserta Dari uraian hasil penelitian, menun-
didik, menciptakan lingkungan Sekolah/ jukkan bahwa layanan konseling perorangan di
Madrasah yang kondusif bagi perkembangan SMK Negeri 1 Seluma dilaksanakan secara
peserta didik, melakukan referal, dan menyeluruh dan umum, proses konseling
meningkatkan kualitas program bimbingan individu dari kegiatan paling awal sampai
dan konseling. kegiatan akhir, terdapat lima tahap yaitu: tahap
Manajemen layanan konseling pengantaran (introduction), tahap penjajagan
kelompok di SMK Negeri 1 Seluma sudah (insvention), tahap penafsiran (interpretation),
berjalan dengan baik. Manajemen layanan tahap pembinaan (intervention) dan tahap
konseling kelompok dilakukan dengan cara penilaian (inspection).
sekolah membuat satu organisasi dibawah Dalam keseluruhan proses layanan
Bimbingan Konseling. Organisasi tersebut konseling individu, konselor harus menyadari
bernama PIKKRR. Organisasi tersebut dibentuk posisi dan peran yang sedang dilakukannya.
sebagai wadah untuk siswa menyampaikan 1. Pengantaran
probelamtatika, wadah pengembangan diri di Proses pengantaran ditempuh melalui
oranisasi, wadah menyampaikan ketarampilan kegiatan penerimaan yang bersuasana hangat,
dalam berpidato, drama, penyuluhan, dan tidak menyalahkan, penuh pemahaman, dan
kegiatan sosial kemasyarakatan. Guru BK penstrukturan yang jelas. Apabila proses awal ini
sebagai fasilitator membimbing siswa untuk efektif maka klien akan termotivasi untuk
melakukan kegiatan tersebut. Siswa dapat menjalankan proses konseling selanjutnya
menyampaikan masalah yang dihadapi sehingga dengan hasil yang menjajikan.
diselesaikan secara bersama-sama yang diawasi 2. Penjajagan
oleh guru BK. Sasaran penjajagan adalah hal-hal yang
Selain memberikan layanan kelompom dikemukakan klien dan hal-hal lain perlu
kepada kelompok PIKKRR, guru BK SMK dipahami tentang diri klien. Seluruh sasaran
Negeri 1 Seluma juga membimbing siswa setiap penjajagan ini adalah berbagai hal yang selama
kelas. Bimbingan siswa perkelas di lakukan ini terpendam dalam diri klien.
setiap satu minggu sekali. Kegiatan dilakukan 3. Penafsiran
memberikan wawasan siswa berupa sosialisasi Hasil proses penafsiran ini pada
pergaulan bebas, disiplin sekolah, meningkatkan umumnya adalah aspek-aspek realita dan
prestasi, menghargai orang tua dan agama harapan klien dengan berbagai variasi dinamika
termasuk, memanfaatkan waktu untuk belajar. psikis dalam rangka penafsiran.
Sedangkan untuk kelas III lebih ditekankan pada 4. Pembinaan
bimbingan keterampilan dalam membaca Proses pembinaan ini secara langsung
peluang usaha/kerja setelah tamat sekolah bagi mengacu pada pengentasan masalah dan
siswa yang belum mampu melanjutkan ke pengembangan diri klien.
perguruan tinggi. 5. Penilaian
Sejalan dengan perubahan kurikulum Ada tiga jenis penilaian yang harus
2013, manajamen layanan kelompok di SMK dilakukan dalam konseling individu yaitu
Negeri 1 Seluma tetap dilakukan. Tetapi waktu penilaian segera, penilaian jangka pendek,
layananan lebih banyak tetapi guru BK sangat penilaian jangka panjang. Penilaian segera
terbantu dengan point penilaian semua mata dilaksanakan pada setiap akhir sesi layanan,
pelajaran sudah memiliki keterampilan karakter. sedang penilaian paska layanan selama satu
Sehingga guru BK menjadi ringan dalam minggu sampai satu bulan, dan penilaian jangka
melaksanakan kurikulum 2013. Dimana panjang dilakukan setelah beberapa bulan.
kurikulum 2013 setiap mata pelajaran juga Masalah merupakan sesuatu yang perlu
menilai sikap siswa, keterampilan siswa serta dituntaskan dan diselasaikan, keterlanjutan
pengetahuan siswa dalam proses pembelajaran masalah secara terus menerus akan
setiap harinya. Dengan demikian, implementasi menimbulkan defresi yang berat serta tekanan
kurikulum 2013 bagi guru BK menjadi mudah batin yant kuat terhadap orang yang
dalam mengawasi tingkah laku anak untuk mengalaminya tersebut, untuk menyelesaikan
membentuk karakter siswa lebih positif. masalah tersebut guru BK SMK Negeri 1
Dari beberapa jenis layanan Bimbingan
4. Manajemen Layanan Konseling dan Konseling yang diberikan kepada peserta
Perorangan didik, tampaknya untuk layanan konseling
244 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 2, Maret 2015, hlm. 235-246

perorangan perlu mendapat perhatian lebih. 2) Daya dukung dan kerja sama orang tua yang
Karena layanan yang satu ini boleh dikatakan kurang maksimal
merupakan ciri khas dari layanan bimbingan dan Kaitanya dengan layanan bimbingan
konseling, yang membutuhkan pengetahuan dan konseling, terkadang ada dari sebagian orang tua
keterampilan khusus. yang bersifat menutupi, menganggap anaknya
Dalam praktiknya, memang strategi selalu benar dan tidak salah. Hal ini sama sekali
layanan bimbingan dan konseling harus terlebih tidak mendukung kinerja bimbingan konseling
dahulu mengedepankan layanan-layanan yang dalam pembentukan karakter anak yang baik.
bersifat pencegahan dan pengembangan, namun Orang tua dianjurkan selektif dalam menanggapi
tetap saja layanan yang bersifat pengentasan pun permasalahan yang sedang dihadapi oleh anak-
masih diperlukan. Oleh karena itu, guru BK anaknya. Ketidakharmonisan keluarga juga
maupun konselor seyogyanya dapat menguasai faktor anak melakukan penyimpangan, yang
proses dan berbagai teknik konseling, sehingga perlu diketahui bahwa anak memerlukan
bantuan yang diberikan kepada peserta didik keadaan yang nyaman untuk mendukung
dalam rangka pengentasan masalahnya dapat aktifitas mereka. Hendaknya orang tua bersifat
berjalan secara efektif dan efisien. Secara umum, seimbang tidak terlalu over protektif terhadap
langkah dan proses konseling terdiri dari tiga anak juga tidak melepaskan anak semaunya
tahapan yaitu: (1) tahap awal (tahap sendiri.
mendefinisikan masalah); (2) tahap inti (tahap 3) Asas kesukarelaan yang belum terpenuhi
kerja); dan (3) tahap akhir (tahap perubahan dan Asas kesukarelaan datang dari guru
tindakan). bimbingan konseling atau konselor dan juga
siswa sebagai konseli. Asas kesukarelaan yang
5. Masalahyang dihadapi dalam Manajemen datang dari konselor adalah keikhlasan dalam
Bimbingan Koseling dalam Rangka meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran semak-
Membentuk Karakteristik Siswa simal mungkin. Seorang anak juga diharapkan
Bimbingan konseling dalam menjalankan ada keinginan sendiri datang ke pihak konselor
tugasnya tidak terlepas dari beberapa hambatan untuk memperoleh bimbingan dan bersedia
yang menjadi pelengkap dalam kinerjanya, akan terbuka. Asas kesukarelaan yang terpenuhi dapat
tetapi hal itu tidak mengurangi semangat para memperlancar kinerja bimbingan konseling
konselor dalam menjalankan tanggung dalam tugasnya.
jawabnya.Konselor sangat aktif sekali dalam 4) Asas kejujuran yang belum terpenuhi dan
menangani setiap kasus yang dihadapi oleh budaya anak yang tidak mau mengakui
siswa. kesalahannya.
Masalah yang dihadapi dalam manajemen Kaitannya dengan pemberian layanan
bimbingan dan konseling di SMK Negeri 1 bimbingan konseling, jika sifat jujur tidak bisa
Seluma adalah sebagai berikut: pemberian diterapkan dalam pemecahan masalah mereka
layanan tidak semudah membalikkan telapak maka yang terjadi adalah solusi pemecahan
tangan ada hal-hal yang terkadang menghambat masalah yan sulit dicari. Budaya untuk
pelaksanaan bimbingan konseling. Hambatan- mengakui kesalahan diri sendiri ini juga masih
hambatan tersebut anatara lain sebagai berikut: kurang. Mereka beranggapan bahwa ada orang
1) Kurang sinergisnya antara guru bimbingan lain dari kita yang lebih salah dari kita atau kita
konseling dengan pihak lain, waka merasa bahwa kita selalu benar. Kedua hal
kesiswaan, dan wali kelas. tersebut jika masih ditanamkan kedalam diri
Bimbingan konseling tidak dapat bekerja kita, maka yang terjadi adalah kita akan selalu
dan berdiri sendiri tanpa adanya kerjasama yang mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan
baik dengan semua pihak. Guru-guru yang kita. Tidak menemukan solusi masalah yang riil
kurang memahami peran sebenarnya layanan justru bisa menimbulkan masalah yang baru.
bimbingan konseling yang diadakan di sekolah, Implementasi kutikulum 2013 dalam
mereka menganggap bimbingan konseling Bimbingan konseling menawarkan beberapa
adalah figur polisi sekolah yang bertindak keras alternatif pemecahan masalah sebagai berikut:
dan ditakuti siswa. Pemahaman ini yang 1) Menjalin kerjasama sama yang harmonis
hendaknya dihilangkan. Bimbingan konseling dengan pihak lain kesiswaan, wali kelas,
lebih mementingkan upaya-upaya yang bersifat guru dan pihak lain yang terlibat dalam
menasehati, membangun, membantu, suatu lingkup sekolah
mengembangkan minat dan bakat siswa.
Sukmawati, Implementasi Bimbingan dan Konseling oleh Guru 245

2) Home visiting atau menjalin koordinasi Dari uraian di atas sangat jelas sekali
yang baik dengan orant tua/wali dalam hal bahwa layanan bimbingan konseling berperan
bekerja sama membentuk karakter anak aktif untuk kemajuan bersama, tidak hanya
yang lebih baik lagi. membentuk siswa yang cerdas akademisny, akan
3) Sharing antara guru bimbingan konseling tetapi juga emosinya, mampu bersaing dengan
berkaitan problem-problem yang dialami perkembangan zaman tanpa melakukan
siswa. penyimpangan-penyimpangan yang merugikan
4) Peningkatan keaktifan konselor dalam bagi dirinya, orang lain dan lingkungan.
penanganan suatu masalah Pembentukan karakter yang baik, positif,
Layanan bimbingan konseling member- berakhlakul karimah sesuai dengan ketentuan
kan sumbangan yang besar berkenaan dengan yang berlaku. Permasalahan-permasalahan bisa
kinerjanya dalam keikutsertaannya membentuk dihadapi dengan jiwa yang lapang seterusnya
karakter siswa. Dari tahun ke tahun diharapkan meraih masa depan dengan optimis.
layanan ini juga mengalami perkembangan. Kepala sekolah akan berusaha ikut
Dalam pencapaian sebuah tujuan tentu memikirkan hal-hal yag dibutuhkan layanan
memerlukan upaya keras dalam menggapai bimbingan konseling di sekolah ini,
tujuan itu. Untuk kemajuan layanan bimbingan meningkatkan sarana prasarana yang dibutuhkan
konseling di Sekolah Menengah Kejuruan oleh bimbingan konseling dan lebih giat lagi
Negeri 1 Seluma. mengawasi kinerja layanan bimbingan konseling
Bimbingan konseling yang ada di Sekolah sebagai upaya untuk meningkatkan kemajuan
Menengah Kejuruan Negeri 1 Seluma dari waktu pendidikan di sekolah tersebut.
ke waktu mengalami perkembangan yang sangat Dari hasil penelitian masalah implemen-
pesat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya tasi kurikulum 2013 bagi guru Bimbingan dan
permasalahan yang dapat dihadapi siswa serta Konseling SMK Negeri 1 Seluma, Kepala
banyaknya lulusan yang tidak dapat melanjutkan sekolah dan guru BK mampu menerapkan
ke perguruan tinggi akan tetapi bimbingan kurikulum 2013 walaupun masih banyak
konseling di sekolah ini dapat menyalurkan atau kelemahan. Namun hal tersebut dianggap wajar
menempatkan peserta didiknya sesuai dengan karena baru tahun pembelajaran pertama. Maka
profesi keahliannya. di tahun ajaran baru nanti SMK Negeri 1 Seluma
Layanan bimbingan konseling diberikan akan meningkatkan penerapana layanan dan
dengan tujuan ada perubahan perilaku atau bimbingan khususnya untuk siswa dan para wali
change behaviour, layanan yang diadakan di kelas dalam membimbing siswa di sekolah.
sekolah sesuai dengan ranahnya berkompeten Sehingga akan membentuk siswa yang memiliki
untuk mengentaskan siswa dari segala sikap, keterampilan serta pengetahuan yang
permasalahannya serta ikut andil dalam berkarakter.
memperbaiki pola perilaku yang kurang baik Bimbingan pada prinsipnya adalah proses
menjadi baik. Dalam suatu lingkup sekolah pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang
bimbingan konseling sangat diharapkan mampu yang ahli sumber kepada seorang atau beberapa
ikut mewujudkan cita-cita sekolah, memini- orang individu dalam hal memahami diri sendiri,
malisir tingkat penyimpangan yang terjadi di menghubungkan pemahaman tentang dirinya
sekolah. Pernyataan yang disampaikan Kepala sendiri dengan lingkungan, memilih, menentu-
Sekolah dalam waktu wawancara yang diberikan kan dan menyusun rencana sesuai dengan
kepada peneliti yaitu: Perubahan perilaku yang konsep dirinya dan tuntutan lingkungan
ditunjukkan siswa setelah mereka mendapatkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
layanan sangat banyak, dan mereka berperilaku Konseling adalah usaha membantu konseli/klien
jauh lebih baik dari sebelumnya, pendampingan secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat
anak dalam kelancaran studi atau prestasi itu mengambil tanggung jawab sendiri terhadap
sangat diperlukan dalam perkembangannya. berbagai persoalan atau masalah khusus. Dengan
Bapak Kepala SMK Negeri 1 Seluma berharap kata lain, teratasinya masalah yang dihadapi oleh
agar kedepannya layanan bimbingan konseling konseli/klien.
ini lebih intensif lagi artinya tindak lanjut dari Pelayanan bimbingan dan konseling di
penanganan kasus ini harus jelas dan ada juga sekolah dan madrasah dari tingakat satuan
pemberian motivasi konseling jadi tidak sebatas pendidikan sekolah dasar hingga perguruan
sebuah layanan saja. tinggi dewasa ini semakin dibutuhkan. Seiring
dengan pesatnya ilmu pengrtahuan dan
246 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 2, Maret 2015, hlm. 235-246

teknologi, berbagai persoalan pun muncul memadai dari awal sampai dengan evaluasi dan
dengan segala kompleksitasnya. Dunia tindak lanjutnya.
pendidikan tampaknya belum sepenuhnya Manajemen layanan konseling perorangan
mampu menjawab berbagai persoalan akibat di SMK Negeri 1 Seluma yang banyak
perkembangan IPTEK, indikasinya dalah melakukan layanan perorangan adalah siswa
muculnya berbagai penyimpangan perilaku kelas II dan III. Mereka mulai berani untuk
dikalangan peserta didik yang seyogyanya tidak menyatakan pendapat atau masalah kepada guru
dilakukan oleh seorang atau orang-orang yang BK. Bahkan siswa yang sering melakukan
disebut terdidik. Selain itu potensi (fitrah) siswa kegiatan layanan perorangan menjadi dekat
sebagai individu seperti bakat, minat, cita-cita, dengan guru BK di sekolah. Hambatan yang
dan lain sebagainya belum terkembangkan dan dialami antara lain: Kurang sinergisnya guru
tersalurkan secara optimal melalui proses bimbingan konseling dengan pihak lain, kerja
pendidikan dan pembelajaran di dalam kelas. sama orang tua yang kurang maksimal, asas
Guna memecahkan persolalan-persoalan diatas, kesukarelaan yang belum terpenuhi, asas
proses pembelajaran dan pendidikan perlu kejujuran yang belum terpenuhi dan budaya
bersinergi dengan pelayanan bimbingan dan anak yang tidak mau mengakui kesalahannya.
konseling. Optimalisasi pelayanan bimbingan
dan konseling, di sekolah dan madrasah perlu Saran
dilakukan sehingga pelayanan bimbingan dan Saran yang terkait dengan implementasi
konseling disekolah dan di madrasah benar- bimbingan konseling dalam pembentukan
benar memberikan kontribusi pada pencapaian karakter siswa antara lain: Untuk Sekolah
visi, misi dan tujuan sekaolah dan madrasah diharapkan mampu meningkatkan kinerja
yang bersangkutan. Optimalisasi pelayanan layanan bimbingan konseling agar lebih aktif
bimbingan dan konseling di sekolah dan dan intensif. Untuk Masyarakat diharapkan
madrasah perlu didukung oleah daya manusia memahami tentang pentingnya sebuah layanan
(pertugas pelayanan BK) yang memadai; dalam bimbingan konseling dan memberikan kesadaran
arti memiliki pengetahuan dan wawasan tentang akan pentingnya pendidikan untuk mengikuti
bimbingan dan koseling. perkembangan zaman serta pembentukan
karakter anak yang baik, dalam rangka ikut
SIMPULAN DAN SARAN mencerdaskan kehidupan berbangsa dan
Simpulan bernegara.
Dari hasil penelitian di lapangan, dapat
disimpulkan bahwa Guru BK di SMK Negeri 1
Seluma sering melakukan kegiatan bimbingan DAFTAR RUJUKAN
klasikal kepada siswa. Misalnya seputur kaitan
jurusan dengan dunia kerja dan manfaat jurusan Eddy Wibowo, Mungin. 2005. Mendefinisikan
yang mereka tekuni ke depan terhadap dunia Bimbingan Kelompok. Jakarta: PT.
kerja atau (masyarakat). Gramedia.
Manajemen BK dalam bimbingan Prayitno. 2010. Bimbingan dan Konseling di
kelompok di SMK Negeri 1 Selum adalah guru Sekolah Layanan Bimbingan dan
BK sebagai konselor memberikan layanan Konseling Kelompok. Jakarta: Ghalia
bimbingan kepada siswa melalui kelompok- Indonesia.
kelompok kecil (5 s.d. 10 orang). Wahyudi. 2012. Kompetensi Pedagogik Guru.
Manajemen layanan konseling kelompok Jakarta: PT. Rosda Karya.
di SMK Negeri 1 Seluma dilakukan dengan Winkel, W,S. dan Sri Hastuti. 2004.
persiapan dan praktik pelaksanaan yang Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan. Jakarta: Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai