Putri, Hefilia
Email : hefiliaputrii@gmail.com
Abstrak
Pendidikan sebagai keterampilan berpikir kritis bagi semua orang. Saat ini,
banyak hal terjadi. Hubungan sosial semakin bergantung pada teknologi, dan
sejumlah pekerjaan tergantikan oleh perangkat teknologi sehingga menyebabkan
perubahan sosial terjadi dengan cepat. Untuk beradaptasi dengan keadaan saat ini,
masyarakat mempunyai banyak pilihan dan persaingan. Pendidikan siswa harus
disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan mereka; Guru berfungsi sebagai mentor
bagi siswanya, dan setiap orang diperlakukan setara sambil tetap mengembangkan
potensi mereka sepenuhnya. Tujuan kurikulum Merdeka Belajar adalah
membantu siswa dan guru mencapai potensi maksimalnya sehingga dapat terus
meningkatkan standar pengajaran. Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) adalah
pendekatan mutakhir yang menekankan pembelajaran kontekstual melalui
aktivitas yang menantang. Ini melibatkan guru dan siswa yang bekerja sama
untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh guru
melalui proses penemuan melalui serangkaian pertanyaan yang telah disiapkan
agar proyek berhasil.
Abstract
Education as a critical thinking skill for all people. These days, a lot of things
happen.
Social relationships are becoming more and more reliant on technology, and a
number of vocations are being replaced by technological devices, causing social
changes to occur swiftly. In order to adapt to the current circumstances, society
has a lot of options and competition. Students' education must be tailored to meet
their requirements; teachers serve as mentors to their students, and everyone is
treated equally while still being held to their full potential. The goal of the
Merdeka Belajar curriculum is to help students and teachers reach their full
potential so they can continue to improve the standard of instruction. Project-
Based Learning (PjBL) is a cutting-edge approach that stresses contextual
learning through challenging activities. It involves teachers and students working
together to transfer the knowledge and skills that teachers have acquired through
the process of discovery through a set of questions that have been prepared in
order for the project to be successful.
Pembahasan
Pembelajaran Fisika Berbasis Project Based Leraning Pada Kurikulum
Merdeka
Kurangnya pertimbangan yang diberikan guru terhadap kemampuan kognitif
siswanya, ditambah dengan kurangnya variasi dalam pendekatan pengajaran,
Yang diperlukan siswa di dalam kelas pada salah satu kegiatan belajar mengajar
adalah menumbuhkan suasana kelas yang nyaman, tenang, menyenangkan,
namun tetap fokus pada pembelajaran yang sedang berlangsung. Karena motivasi
belajar siswa sulit untuk dikembangkan dalam dirinya, bahkan beberapa siswa
merasa sangat sulit untuk mendapatkan motivasi belajar. Pola pembelajaran yang
biasa diterapkan di kelas cukup hapalan dan mekanik saja.
Saat menggunakan Project Based Learning (PjBL) di kelas, instruktur
memfasilitasi perolehan siswa tanggapan terhadap pertanyaan-pertanyaan utama,
Sementara itu, profesor “Konvensional” dianggap paling berpengetahuan dan
memiliki segudang ilmu yang bisa mereka sampaikan kepada murid secara
langsung jika Anda belajar di ruang kelas.
Kelas PjBL mengharuskan siswa terbiasa bekerja sama, dan ada
evaluasinya. Sumber belajar dapat mengalami kemajuan yang signifikan, baik
dari segi prosedur maupun hasil. Berbeda dengan kelasnya Pembelajaran
“konvensional” biasanya menekankan pada lingkungan kelas baik secara individu
maupun kolektif, dengan penilaian yang sebagian besar berfokus pada tujuan
pembelajaran dan sedikit memberikan perhatian pada sumber atau metode
pembelajaran. Siswa duduk di meja yang telah ditentukan dan tidak perlu banyak
berjalan karena guru diposisikan di depan kelas.
Langkah-langkah paradigma pembelajaran Project Based dijelaskan oleh
George Lucas Educational Foundation dalam Nurohman (Nurohman, 2007).
Berikut ini yang termasuk dalam pembelajaran (PjBL):
a. Start with essential question
Mulailah pengajaran dengan pertanyaan mendasar, dimana siswa dapat
menyelesaikan tugas berdasarkan pertanyaan tersebut sebuah usaha. Sekarang
mari kita bicara tentang pembelajaran yang diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari.
c. Create a Schedule
Pada saat yang sama, guru adalah murid. Buatlah jadwal yang
menguraikan tugas-tugas yang harus diselesaikan untuk menyelesaikan proyek.
contohnya:
Gaya listrik adalah gaya tarik menarik atau tolak menolak yang terjadi pada
benda bermuatan. Gaya listrik disebut juga dengan gaya elektrostatik.
Contoh :
- Sobekan kertas dapat ditarik oleh sisir yang baru saja digosok
- Gosokkan pada rambut.
- Debu-debu di udara dapat menempel di layar televisi.
- Petir dapat menyambar benda-benda disekitarnya
Besar gaya tarik atau gaya tolak antara dua muatan listrik sebanding dengan
muatanmuatannya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua
muatan (hukum Coulomb).
Kuat medan listrik didefinisikan sebagai besar gaya coulomb/ gaya listrik
yang bekerja pada muatan uji itu dibagi dengan besar muatan uji. Secara
matematis di rumuskan :
F
E=
q0
Untuk muatan sumber positif, arah E menjauhi muatan sumber. Untuk
muatan sumber negatif, arah E mendekati muatan sumber.
Besar kuat medan listrik pada suatu titik akibat sebuah muatan titik tunggal q
dinyatakan oleh:
q
F=k , k = 9 × 109
r2
dengan r adalah jarak titik ke muatan sumber q. Jika sebuah titik dipengaruhi
oleh medan listrik dari dua atau lebih muatan sumber, maka resultan medan
listrik dihitung dengan prinsip superposisi
Penutup
Kurikulum dibagi menjadi beberapa fase pembelajaran yang ditujukan untuk guru
dan siswa. Ini mencakup proses pembelajaran statis dan dinamis. Elemen yang
dinamis dan penting bagi pendidik dan peserta didik. Kurikulum adalah
keseluruhan pengalaman yang dipandu yang juga diawasi oleh lembaga
pendidikan dan menghasilkan lingkungan belajar yang menyenangkan.
Kurikulum Pembelajaran Mandiri akan menyelidiki potensi kreatif yang dimiliki
pendidik dan peserta didik untuk meningkatkan kualitas pengajaran individual.
Hal ini lebih dari sekedar mengikuti prosedur tetapi birokrasi pendidikannya saja,
tapi melakukan inovasi Pendidikan..
Referensi