Anda di halaman 1dari 5

Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Dalam Kurikulum

Merdeka Pada Listrik Statis

Putri, Hefilia

Program Studi Pendidikan Fiska, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan


Alam, Universitas Negeri Padang

Email : hefiliaputrii@gmail.com

Abstrak

Pendidikan sebagai keterampilan berpikir kritis bagi semua orang. Saat ini,
banyak hal terjadi. Hubungan sosial semakin bergantung pada teknologi, dan
sejumlah pekerjaan tergantikan oleh perangkat teknologi sehingga menyebabkan
perubahan sosial terjadi dengan cepat. Untuk beradaptasi dengan keadaan saat ini,
masyarakat mempunyai banyak pilihan dan persaingan. Pendidikan siswa harus
disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan mereka; Guru berfungsi sebagai mentor
bagi siswanya, dan setiap orang diperlakukan setara sambil tetap mengembangkan
potensi mereka sepenuhnya. Tujuan kurikulum Merdeka Belajar adalah
membantu siswa dan guru mencapai potensi maksimalnya sehingga dapat terus
meningkatkan standar pengajaran. Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) adalah
pendekatan mutakhir yang menekankan pembelajaran kontekstual melalui
aktivitas yang menantang. Ini melibatkan guru dan siswa yang bekerja sama
untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh guru
melalui proses penemuan melalui serangkaian pertanyaan yang telah disiapkan
agar proyek berhasil.

Kata Kunci: Pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran mandiri

Abstract

Education as a critical thinking skill for all people. These days, a lot of things
happen.
Social relationships are becoming more and more reliant on technology, and a
number of vocations are being replaced by technological devices, causing social
changes to occur swiftly. In order to adapt to the current circumstances, society
has a lot of options and competition. Students' education must be tailored to meet
their requirements; teachers serve as mentors to their students, and everyone is
treated equally while still being held to their full potential. The goal of the
Merdeka Belajar curriculum is to help students and teachers reach their full
potential so they can continue to improve the standard of instruction. Project-
Based Learning (PjBL) is a cutting-edge approach that stresses contextual
learning through challenging activities. It involves teachers and students working
together to transfer the knowledge and skills that teachers have acquired through
the process of discovery through a set of questions that have been prepared in
order for the project to be successful.

Keywords: Project-based learning, autonomous learning.


Pendahuluan
Jalur Pengembangan Kurikulum 2013 selanjutnya adalah Pengembangan
Kurikulum Belajar Mandiri yang telah digunakan sebelumnya. Penggunaan
kurikulum berbasis kompetensi dimulai pada tahun 2004 dan terus dipertahankan
hingga saat ini. Kurikulum 2013 memudahkan pembelajaran di kelas karena anak
tidak fokus pada apa yang dijelaskan guru di depan kelas karena itu ada dalam
kurikulum, menurut rangkuman KTSP 2006 yang dimulai dari kompetensi, sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Pada tahun 2013, para pelajar ini diharapkan
dapat lebih terlibat dalam berbagai hal. Misalnya, mereka diharapkan mencari
solusi sendiri, mendiskusikan masalah dengan orang lain, dan menyelesaikan
tugas guru. Bagikan hasil pembicaraan siswa. (Julaidi & Syakir, 2019)
Terdapat sejumlah modifikasi kurikuler sejak penerapan kurikulum
sebelumnya, termasuk penghapusan persyaratan tertentu terkait ujian sekolah.
Standar nasional yang disebut juga USBN atau UN yang dimodifikasi menjadi
Penilaian Ujian, RPP atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dipotong menjadi
satu halaman, dan zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
mempertimbangkan disparitas kualitas dan aksesibilitas antar daerah.
Pendekatan pembelajaran yang dikenal dengan “Project Based Learning”
melibatkan siswa secara aktif memecahkan permasalahan terkini dan
berkonsentrasi Pembelajaran ini merupakan proses berlarut-larut yang berfokus
pada topik tertentu dan memadukan serta mencocokkan berbagai disiplin ilmu,
konsep pengetahuan, dan pelatihan di tempat kerja.
Metode pengajaran yang kreatif itu Beberapa di antaranya adalah Project-
Based Learning (PjBL), yang menjadi fokus metodologi ini belajar melalui
latihan-latihan yang cukup rumit. Pemecahan masalah sebagai upaya kooperatif
sangat ditekankan dalam pembelajaran berbasis proyek, suatu metode belajar
mengajar. (2014, Purnomo dan Mawarsari)
Banyak contoh di industri yang terus menggunakan metode pembelajaran
tradisional yang dievaluasi. Siswa akan menjadi tidak tertarik jika menggunakan
pembelajaran dengan cara tersebut secara rutin. Tujuan pembelajaran akan lebih
bervariasi ketika pembelajaran di kelas maupun di luar kelas, sehingga membuat
siswa semakin sulit merasa bosan ketika belajar, apalagi pada pembelajaran biasa
yang terasa menakutkan karena soal-soalnya menantang atau bahkan karena
gurunya tidak. tidak dapat membantu siswa merasa menjadi bagian dari kelas.

Pembahasan
Pembelajaran Fisika Berbasis Project Based Leraning Pada Kurikulum
Merdeka
Kurangnya pertimbangan yang diberikan guru terhadap kemampuan kognitif
siswanya, ditambah dengan kurangnya variasi dalam pendekatan pengajaran,
Yang diperlukan siswa di dalam kelas pada salah satu kegiatan belajar mengajar
adalah menumbuhkan suasana kelas yang nyaman, tenang, menyenangkan,
namun tetap fokus pada pembelajaran yang sedang berlangsung. Karena motivasi
belajar siswa sulit untuk dikembangkan dalam dirinya, bahkan beberapa siswa
merasa sangat sulit untuk mendapatkan motivasi belajar. Pola pembelajaran yang
biasa diterapkan di kelas cukup hapalan dan mekanik saja.
Saat menggunakan Project Based Learning (PjBL) di kelas, instruktur
memfasilitasi perolehan siswa tanggapan terhadap pertanyaan-pertanyaan utama,
Sementara itu, profesor “Konvensional” dianggap paling berpengetahuan dan
memiliki segudang ilmu yang bisa mereka sampaikan kepada murid secara
langsung jika Anda belajar di ruang kelas.
Kelas PjBL mengharuskan siswa terbiasa bekerja sama, dan ada
evaluasinya. Sumber belajar dapat mengalami kemajuan yang signifikan, baik
dari segi prosedur maupun hasil. Berbeda dengan kelasnya Pembelajaran
“konvensional” biasanya menekankan pada lingkungan kelas baik secara individu
maupun kolektif, dengan penilaian yang sebagian besar berfokus pada tujuan
pembelajaran dan sedikit memberikan perhatian pada sumber atau metode
pembelajaran. Siswa duduk di meja yang telah ditentukan dan tidak perlu banyak
berjalan karena guru diposisikan di depan kelas.
Langkah-langkah paradigma pembelajaran Project Based dijelaskan oleh
George Lucas Educational Foundation dalam Nurohman (Nurohman, 2007).
Berikut ini yang termasuk dalam pembelajaran (PjBL):
a. Start with essential question
Mulailah pengajaran dengan pertanyaan mendasar, dimana siswa dapat
menyelesaikan tugas berdasarkan pertanyaan tersebut sebuah usaha. Sekarang
mari kita bicara tentang pembelajaran yang diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari.

b. Design a Plan for the Project


Guru dan siswa bekerja sama untuk merencanakan proyek sehingga siswa
merasa terlibat di dalamnya. Cara terbaik untuk membantu mempercepat
penyelesaian proses proyek misalnya dengan aturan permainan atau manajemen
waktu, memilih aktivitas yang dapat mendukung saat menjawab pertanyaan
penting, dan memastikan guru dan siswa mengetahui sumber daya dan materi
yang akan digunakan. untuk mengembangkan suatu proyek.

c. Create a Schedule
Pada saat yang sama, guru adalah murid. Buatlah jadwal yang
menguraikan tugas-tugas yang harus diselesaikan untuk menyelesaikan proyek.

contohnya:

1. Tetapkan jadwal yang tepat untuk menyelesaikan suatu proyek


2. Menetapkan tanggal dimana suatu proyek harus diselesaikan.
3. Melibatkan siswa dalam menciptakan metode terbaru yang mereka miliki
4. Memberikan bimbingan kepada siswa dalam proses perencanaan proyek
untuk memastikan tidak terjadinya penambahan kejadian-kejadian yang tidak
sesuai dengan proyek itu.
5. Siswa wajib memberikan penjelasan bagaimana mereka memutuskan
pendekatan proyek.
6. Mengawasi dan membimbing siswa staf saat mereka menyelesaikan proyek.

d. Monitor the Students and the Progress of the Project


Merupakan tugas guru untuk memastikan bahwa aktivitas siswa saat ini
diperiksa atau dipantau dan proyek dibuat olehnya Guru wajib menyusun rubrik
untuk memudahkan melihat dan mendokumentasikan seluruh aktivitas penting
siswa. Mereka mengawasi siswanya dengan membantu prosesnya, yang pada
dasarnya bertindak sebagai mentor bagi siswanya.

e. Assess the Outcome


Pemeriksaan ini dilakukan untuk membantu guru mengukur seberapa
besar peran mereka dalam membantu siswa mencapai prestasi. Menilai
perkembangan siswa, memberikan umpan balik terhadap pembelajaran
sebelumnya, dan membantu guru dalam merumuskan teknik yang perlu
diterapkan di kelas mendatang, semuanya dapat dilakukan.

f. Evaluate the Experience


Setelah proses pembelajaran selesai, baik guru maupun siswa
merefleksikan tugas dan hasilnya. Pada fase terakhir, yang dapat diselesaikan
secara individu atau kelompok, siswa menanyakan pendapat Anda mengenai
keterlibatan Anda dalam proyek tersebut. Bersama-sama, guru dan siswa
mengevaluasi pelaksanaan proyek, memungkinkan perbaikan di masa depan.

Muatan Listrik dan Medan Listrik

 Gaya listrik adalah gaya tarik menarik atau tolak menolak yang terjadi pada
benda bermuatan. Gaya listrik disebut juga dengan gaya elektrostatik.
Contoh :
- Sobekan kertas dapat ditarik oleh sisir yang baru saja digosok
- Gosokkan pada rambut.
- Debu-debu di udara dapat menempel di layar televisi.
- Petir dapat menyambar benda-benda disekitarnya

 Besar gaya tarik atau gaya tolak antara dua muatan listrik sebanding dengan
muatanmuatannya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua
muatan (hukum Coulomb).

 Secara matematis hukum Coulomb dinyatakan dengan:


q1 q2
F=k
r2

 Medan listrik didefenisikan sebagai ruang disekitar suatu muatan listrik


sumber dimana muatan listrik lainnya dalam ruang ini akan mengalami gaya
Coulomb atau gaya listrik.

 Kuat medan listrik didefinisikan sebagai besar gaya coulomb/ gaya listrik
yang bekerja pada muatan uji itu dibagi dengan besar muatan uji. Secara
matematis di rumuskan :
F
E=
q0
Untuk muatan sumber positif, arah E menjauhi muatan sumber. Untuk
muatan sumber negatif, arah E mendekati muatan sumber.

 Besar kuat medan listrik pada suatu titik akibat sebuah muatan titik tunggal q
dinyatakan oleh:
q
F=k , k = 9 × 109
r2

dengan r adalah jarak titik ke muatan sumber q. Jika sebuah titik dipengaruhi
oleh medan listrik dari dua atau lebih muatan sumber, maka resultan medan
listrik dihitung dengan prinsip superposisi

Penutup
Kurikulum dibagi menjadi beberapa fase pembelajaran yang ditujukan untuk guru
dan siswa. Ini mencakup proses pembelajaran statis dan dinamis. Elemen yang
dinamis dan penting bagi pendidik dan peserta didik. Kurikulum adalah
keseluruhan pengalaman yang dipandu yang juga diawasi oleh lembaga
pendidikan dan menghasilkan lingkungan belajar yang menyenangkan.
Kurikulum Pembelajaran Mandiri akan menyelidiki potensi kreatif yang dimiliki
pendidik dan peserta didik untuk meningkatkan kualitas pengajaran individual.
Hal ini lebih dari sekedar mengikuti prosedur tetapi birokrasi pendidikannya saja,
tapi melakukan inovasi Pendidikan..

Referensi

Astiti, N. K. A., Kristiantari, M. G. R., & Saputra, K. A. (2021). Efektivitas


Model Pembelajaran Discovery Learning Dengan Media Powerpoint
Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa SD. Journal of Education Action
Research, 5(3), 409-415.
Mulyadi, E. (2015). Penerapan model project based learning untuk meningkatan
kinerja dan prestasi belajar Fisika siswa SMK. Jurnal pendidikan
teknologi dan kejuruan, 22(4), 385-395.
Siti Ghaida Sri Afira Ruhyadi.,Adi Abdurahman., & Misbah Binasdevi. 2022.
IMPLEMENTASI MODEL PROJECT BASED LEARNING (PJBL)
DALAM PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR DI
KELAS TINGGI MI/SD. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, STAI Miftal
Huda Subang, IAIN Syekh Nurjati Cirebon :AL-IBANAH Edisi Vol.7.
No.1

Anda mungkin juga menyukai