Disusun oleh :
1. Rista Dwi Febrianti (2002101206)
i
observasi langsung di kelas, wawancara dengan guru dan siswa,
analisis dokumen, dan pengumpulan data kuantitatif mengenai
hasil belajar siswa. Dengan pendekatan multidimensional, penulis
berusaha untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang
pelaksanaan Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar.
Terima kasih
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................2
C. Tujuan Penelitian..............................................................................3
D. Manfaat Penelitian............................................................................4
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................6
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Melalui evaluasi implementasi Kurikulum 2013, dapat
ditemukan kekuatan dan kelemahan dari kurikulum ini. Hasil
evaluasi ini dapat digunakan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kurikulum, serta memberikan rekomendasi kepada
pemerintah, sekolah, dan stakeholders terkait lainnya untuk
mengoptimalkan pembelajaran di Sekolah Dasar (Abrory &
Kartowagiran, 2014). Melalui evaluasi implementasi Kurikulum
2013 di Sekolah Dasar, diharapkan dapat ditemukan informasi dan
pemahaman yang lebih baik mengenai keberhasilan, tantangan,
dan potensi perbaikan kurikulum ini. Hal ini akan menjadi dasar
untuk memperbaiki sistem pendidikan dan memberikan pendidikan
yang berkualitas bagi siswa di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
2
7. Bagaimana dampak Kurikulum 2013 terhadap siswa di Sekolah Dasar?
8. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi
Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar?
9. Bagaimana kesiapan guru dalam mengajar berdasarkan Kurikulum
2013 di Sekolah Dasar?
10. Sejauh mana dukungan pemerintah terhadap implementasi
Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar?
C. Tujuan Penelitian
3
8. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi
Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar.
9. Untuk mengetahui kesiapan guru dalam mengajar berdasarkan
Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar.
10. Untuk mengetahui sejauh mana dukungan pemerintah terhadap
implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
a. Evaluasi implementasi Kurikulum 2013 akan memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana kurikulum ini
diimplementasikan di Sekolah Dasar. Hal ini akan membantu
para pengambil keputusan, seperti pemerintah dan sekolah,
dalam memahami pelaksanaan kurikulum dan membuat
kebijakan yang lebih efektif.
b. Evaluasi akan mengidentifikasi kelemahan atau tantangan yang
dihadapi dalam implementasi Kurikulum 2013. Dengan
mengetahui kelemahan ini, pemerintah dan sekolah dapat
melakukan perbaikan dan penyesuaian yang diperlukan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di Sekolah Dasar.
c. Evaluasi implementasi Kurikulum 2013 dapat memberikan
wawasan tentang kebutuhan sumber daya yang diperlukan,
seperti pelatihan guru, bahan ajar, atau infrastruktur. Informasi
ini dapat digunakan untuk mengalokasikan sumber daya
4
dengan lebih efisien dan mendukung implementasi kurikulum
yang lebih baik.
d. Evaluasi dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran
di Sekolah Dasar dengan memberikan umpan balik yang
berharga kepada guru dan sekolah. Hal ini dapat membantu
mereka dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam
metode pengajaran, penilaian, dan pengembangan materi
pelajaran.
2. Manfaat Teoritis
a. Evaluasi implementasi Kurikulum 2013 dapat memberikan
kontribusi terhadap penelitian pendidikan dengan menghasilkan
data dan temuan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
penelitian lebih lanjut. Hal ini dapat membantu memperluas
pemahaman tentang implementasi kurikulum di tingkat Sekolah
Dasar.
b. Evaluasi implementasi Kurikulum 2013 dapat membantu dalam
pengembangan teori pendidikan dengan memberikan wawasan
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kurikulum
dan dampaknya terhadap siswa. Temuan dari evaluasi ini dapat
digunakan untuk memperkaya teori-teori pendidikan yang ada.
c. Evaluasi implementasi Kurikulum 2013 juga dapat memberikan
pembanding dengan kurikulum sebelumnya atau kurikulum lain
yang diterapkan di negara lain. Hal ini dapat memberikan
pemahaman yang lebih luas tentang keunggulan dan kelemahan
5
Kurikulum 2013 serta kontribusinya terhadap pendidikan di tingkat
Sekolah Dasar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
3. Pengembangan Kompetensi
Kurikulum 2013 menekankan pada pengembangan kompetensi
peserta didik dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Peserta didik didorong untuk mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang dibutuhkan untuk
menghadapi tantangan kehidupan di masa depan (Sutrisno, 2022).
4. Pembelajaran Aktif dan Kolaboratif
Kurikulum 2013 mendorong peserta didik untuk terlibat aktif
dalam proses pembelajaran melalui diskusi, eksplorasi, kerja
kelompok, dan proyek. Kolaborasi antarpeserta didik juga
ditekankan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi, kerja
sama, dan pemecahan masalah (Fitrah et al., 2022).
5. Pengembangan Karakter
Kurikulum 2013 memberikan perhatian khusus pada pembentukan
karakter peserta didik yang berintegritas, beretika, bertanggung
jawab, mandiri, dan memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan
masyarakat (Putra et al., 2022).
6. Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran
Kurikulum 2013 mengakui pentingnya penggunaan teknologi
dalam pembelajaran. Teknologi informasi dan komunikasi
diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan
akses ke sumber daya pendidikan, memfasilitasi pembelajaran
jarak jauh, dan mengembangkan literasi digital peserta didik (Ayu
Putu Romiasih & Widodo, 2022).
7
kecerdasan sosial, dan kecerdasan spiritual. Dalam filosofi ini,
pendidikan diarahkan untuk mengembangkan peserta didik secara
menyeluruh dalam berbagai aspek kehidupan. Konsep dan filosofi
Kurikulum 2013 menjadi dasar bagi perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi pembelajaran di sekolah dasar. Melalui pendekatan
yang lebih kontekstual, kolaboratif, dan berpusat pada peserta
didik, diharapkan Kurikulum 2013 dapat memberikan pengalaman
pembelajaran yang lebih relevan, bermakna, dan efektif bagi
peserta didik.
1. Perencanaan
Sekolah dasar melakukan perencanaan pembelajaran berdasarkan
kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik sesuai dengan standar
kurikulum. Perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan
karakteristik peserta didik, konteks sekolah, dan kebutuhan pembelajaran
(Puspitasari, 2022).
2. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Guru menyusun RPP sebagai panduan dalam melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan. RPP berisi
8
tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
penilaian hasil belajar (Widyastuti & Sakti, 2022)
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun.
Guru memberikan materi pembelajaran, melibatkan peserta didik dalam
aktivitas pembelajaran, dan mengadopsi pendekatan yang sesuai dengan
Kurikulum 2013, seperti pembelajaran aktif, kolaboratif, dan kontekstual
(Suryani et al., 2022).
4. Penilaian
Penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik. Penilaian dalam Kurikulum 2013 tidak hanya berfokus pada hasil
akhir, tetapi juga melibatkan proses pembelajaran dan pengembangan
sikap serta nilai-nilai (Fitrah et al., 2022).
5. Pemantauan dan Evaluasi
Sekolah melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap proses
pembelajaran untuk mengevaluasi keberhasilan implementasi Kurikulum
2013. Evaluasi dilakukan secara periodik untuk mengidentifikasi
kelemahan dan kekuatan dalam pelaksanaan kurikulum (Kosassy, 2017).
6. Pengembangan Profesionalisme Guru
Guru mengikuti pelatihan dan pengembangan profesional untuk
meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam
mengimplementasikan Kurikulum 2013. Guru juga berpartisipasi dalam
kegiatan kolaboratif antar guru untuk saling berbagi pengalaman dan
pembelajaran terbaik (Wiratama et al., 2022).
7. Peran Orang Tua dan Masyarakat
Orang tua dan masyarakat juga turut berperan dalam implementasi
Kurikulum 2013 dengan mendukung dan berpartisipasi dalam kegiatan
pendidikan di sekolah. Mereka dapat terlibat dalam diskusi, evaluasi, dan
9
memberikan masukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
(Sutrisno, 2022).
1. Faktor Kebijakan
Faktor kebijakan meliputi kejelasan panduan dan pedoman
implementasi yang diberikan oleh pemerintah. Jika kebijakan
kurikulum tidak jelas atau tidak mendukung, implementasi
Kurikulum 2013 dapat mengalami kendala.
2. Faktor Kepemimpinan
Peran kepala sekolah dan manajemen sekolah sangat penting
dalam implementasi Kurikulum 2013. Kepala sekolah yang
memiliki visi yang jelas, komitmen, dan kemampuan dalam
10
mengarahkan guru dan melibatkan seluruh staf sekolah akan
berkontribusi pada keberhasilan implementasi kurikulum.
3. Faktor Guru
Guru merupakan aktor utama dalam implementasi Kurikulum
2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi guru meliputi
pemahaman yang cukup terhadap kurikulum, keterampilan
mengelola pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan
Kurikulum 2013, serta ketersediaan waktu dan dukungan yang
memadai untuk mengimplementasikan kurikulum.
4. Faktor Sumber Daya
Ketersediaan sumber daya seperti buku teks, bahan ajar,
infrastruktur, dan teknologi menjadi faktor penting dalam
implementasi Kurikulum 2013. Jika sumber daya yang diperlukan
tidak memadai, implementasi kurikulum dapat terhambat.
5. Faktor Peserta DidikK
arakteristik peserta didik, seperti tingkat kematangan, minat,
motivasi, dan kebutuhan belajar, juga dapat mempengaruhi
implementasi Kurikulum 2013. Guru perlu memahami perbedaan
individual peserta didik dan menyediakan pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan mereka.
6. Faktor Lingkungan Sekolah dan Masyarakat
Lingkungan sekolah dan masyarakat juga memengaruhi
implementasi Kurikulum 2013. Dukungan dari lingkungan sekolah
yang kondusif dan partisipasi aktif masyarakat dapat meningkatkan
keberhasilan implementasi kurikulum.
7. Faktor Evaluasi dan Pemantauan
11
Evaluasi dan pemantauan yang teratur terhadap implementasi
Kurikulum 2013 sangat penting. Faktor ini meliputi penilaian hasil
belajar peserta didik, evaluasi pelaksanaan kurikulum, serta tindak
lanjut perbaikan dan pengembangan yang dilakukan berdasarkan
hasil evaluasi.
1. Observasi
Evaluasi implementasi dapat dilakukan melalui pengamatan langsung
terhadap proses pembelajaran di kelas. Observasi dilakukan oleh
evaluator yang melihat secara langsung bagaimana guru
mengimplementasikan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran sehari-hari.
Observasi dapat dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi
yang telah disusun sebelumnya.
2. Wawancara
Metode evaluasi ini melibatkan interaksi langsung antara evaluator
dengan berbagai pihak yang terlibat dalam implementasi Kurikulum
12
2013, seperti kepala sekolah, guru, siswa, dan orang tua. Wawancara
dapat digunakan untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang
persepsi, pengalaman, dan tantangan yang dihadapi dalam implementasi
kurikulum.
3. Angket/Survey
Penggunaan angket atau survey merupakan metode evaluasi yang efektif
untuk mengumpulkan data dari sejumlah responden dalam waktu yang
relatif singkat. Angket dapat digunakan untuk mengukur persepsi,
kepuasan, atau tingkat pemahaman terhadap implementasi Kurikulum
2013. Instrumen angket dapat disebarkan kepada guru, siswa, atau orang
tua untuk mendapatkan data yang komprehensif.
4. Analisis Dokumen
Metode ini melibatkan analisis dokumen yang berkaitan dengan
implementasi Kurikulum 2013, seperti rencana pelaksanaan
pembelajaran, laporan kegiatan, hasil tes atau penilaian siswa, serta
dokumen-dokumen terkait lainnya. Analisis dokumen dapat memberikan
gambaran tentang sejauh mana kurikulum telah diimplementasikan dan
apakah tujuan kurikulum tercapai.
5. Studi Kasus
Metode evaluasi studi kasus melibatkan pengumpulan data secara
mendalam dari satu atau beberapa sekolah sebagai representasi dari
populasi yang lebih besar. Studi kasus dapat melibatkan observasi,
wawancara, analisis dokumen, dan pemetaan proses implementasi untuk
memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi implementasi Kurikulum 2013.
13
beragam dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang
implementasi Kurikulum 2013 di sekolah dasar.
DAFTAR PUSTAKA
Angga, A., Suryana, C., Nurwahidah, I., Hernawan, A. H., & Prihantini, P.
(2022). Komparasi Implementasi Kurikulum 2013 dan Kurikulum
Merdeka di Sekolah Dasar Kabupaten Garut. Jurnal Basicedu, 6(4),
5877–5889. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3149
14
Kedisiplinan. 4, 569–575.
Ayu Putu Romiasih, G., & Widodo, S. (2022). Profil Kemampuan Guru
SMA Negeri 6 Bandar Lampung dalam Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Teknologi Sebagai Media Pembelajaran. Jurnal
Edukasi Matematika Dan Sains), 10(2), 205–220.
https://doi.org/10.25273/jems.v10i2.12132
Fitrah, A., Yantoro, Y., & Hayati, S. (2022). Strategi Guru dalam
Pembelajaran Aktif Melalui Pendekatan Saintifik dalam Mewujudkan
Pembelajaran Abad 21. Jurnal Basicedu, 6(2), 2943–2952.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i2.2511
Putra, P. S. U., Efendi, M. A., Putu Wirayudi Aditama, Dwi Novitasari, &
I Nyoman Anom Fajaraditya Setiawan. (2022). Pengembangan
Karakter Mobile Game Perang Puputan Klungkung. Jurnal Riset
Rumpun Seni, Desain Dan Media, 1(1), 31–44.
https://doi.org/10.55606/jurrsendem.v1i1.199
15
Rusita Purnamasari, & Purnomo, H. (2021). IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN TEMATIK-
INTEGRATIF DI SEKOLAH DASAR. Frontiers in Neuroscience,
14(1), 1–13.
Suryani, L., Tute, K. J., Nduru, M. P., & Pendy, A. (2022). Analisis
Implementasi Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di
Masa New Normal. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini, 6(3), 2234–2244. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i3.1915
16
https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i3.2527
17