dan yang menjabat sebagai kepala sekolah dari awal berdirinya adalah
Kecamatan : Donggo
Kabupaten : Bima
a. Visi:
Terwujudnya peserta yang unggul dalam berprestasi berdasarkan
b. Misi :
2
Ibid
Siswa menduduki peranan yang urgen dalam proses belajar, karena
tanpa ada siswa, maka tidak mungkin proses pendidikan dapat berjalan.
Oleh karena itu, eksitensi dan perang aktif siswa mutlak diperlukan
dalam pembelajaran.
Keadaan siswa kelas IV SDN inpres padende tahun 2021/2022,
bahwajumlah siswa di kelas IV secara keseluruhan ada 19 siswa 6 laki-
laki dan 13 perempuan.
5. Keadan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana tersebut merupakan sebagian besar
sumbangan dari pemerintah lewat bantuan sarana dan prasaran serta dana
2021/2022.
Kabupaten Bima
Kecamatan : Donggo
Kabupaten : Bima
Ruang kelas 6 6 5 1
Ruang guru 1 1
Ruang kepala
1 1 1
sekolah
Ruang
1 1 1
Perpustakaan
Wc/kamar mandi 4 2 2
Meja siswa 6
70 68 2
Kursi murid 9
116 116 25
Meja guru 6 6 6
Kursi guru 6 6 6
Lemari 6 4 4 2
Papan tulis 6 6 6
Rak buku 4 4 1 1 2
Kursi tamu 1 1 1
Komputer 1 1 1
Mesin TIK 2 2 2
Papan data 10 5 5
pada masa pandemi yang efektif4 SDN ini memiliki tenaga pengajar
sehingga ketika ada siswa yang bertanya maka guru hendak menjawab
dengan baik agar dapat diterima oleh siswa. Guru juga perlu memberikan
dan memberikan respon yang positif dalam proses belajar. Untuk itu
Pendidikan Di sekolah
No. Jabatan Nama
Terakhir ini mulai
Kepala
1. AMUNIR, S. Pd. S1
Sekolah
Komite
2. M. Umar Syamsudin SMA 12/01/2022
Sekolah
3. Bendahara Kamaludin Hakim D2
4. Guru Kelas 1 Kamaludin Hakim D2
5. Guru Kelas 2 Salman Rijala, S. Pd. S1
6. Guru Kelas 3 Abidin, S. Pd. S1
7. Guru Kelas 4 ST.Nurkomala, S. Pd. S1
8. Guru Kelas 5 Mas’ah, S. PdI S1
9. GuruKelas 6 Hasan H.Adam, BA. D3
10. Guru PJOK Abdollah, A.Ma. Pd. D2
11. Guru PAI Mustafa, S. PdI S1
12. Gr. Nuewahidah, A.Ma D2
Pendamping
Kls 1
Gr.
13. Pendamping Dewi Sartika, S.Pd S1
Kls 2
Gr.
14. Pendamping Amiruddin, S.Pd. S1
Kls 3
Gr.
15. Pendamping Salihin, S. Pd. S1
Kls 4
Gr.
16. Pendamping TrisNawati, S. Pd. S1
Kls 5
Gr.
17. Pendamping Furkan , S. Pd S1
Kls 5
Gr.
18. Pendamping Faridah, S.Pd. S1
Kls 6
Gr.
19. Pendamping Supriati, A. Ma SI
Kls 6
Gr.
Pendamping
20 H. Sulaiman, S. PdI. S1
PAI Kelas,1
-3
21. Gr. Suherman, S. Pd. S1
Pendamping
PJOK
Kelas 1-3
Penjaga
22. Syahlan SMA
Sekolah
8. STRUKTUR ORGANISASI
Amunir, S.Pd
KETUA
Umar Syamsudin
SEKRETARIS BENDAHARA
Hasan Yusuf Abidin, A.Ma
BIDANG
INFORMASI
PERENCANAAN SANPRAS SITI NURKOMALA KEMASYARAKATAN
SALIHIN SUHERMAN,S.Pd.I HASAN H. ADAM,BA
MASYARAKAT
saran, arahan, dukungan, sarana dan prasarana dan segala hal yang bisa
B. HASIL PENELITIAN
1. Bagaimana dampak pandemi covid-19 terhadap kemampuan
berkolaborasi dan kreatifitas belajar siswa kelas IV SDN Inpres
padende?
Berdasarkan observasi awal yang diperkuat pada saat wawancara
dengan obyek penelitian yaitu guru, orang tua siswa dan siswa
penelitian mendapatkan hasil bahwa pada saat pandemic covid-19
dengan mendapatkan kemampuan berkolaborasi dan kreatifitas belajar
siswa kelas IV selama pandemi covid-19.
Pada saat proses pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan
berkolaborasi dan kreatifitas belajar siswa pada masa pandemi covid-19
merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa dalam bertukar
pikiran atau gagasan antara dalam tingkatan yang sama dengan konsep
yang pembelajaran yang memiliki persepsi dan keyakinan yang
berbeda-beda yang membuat siswa dapat kreatif dan dapat
berkomunikasi antara sesama untuk mempunyai kesimpulan individu.
Dengan adanya pandemi covid-19 kegiatan pembelajaran
dilakukan secara luring kemudian di laksanakan secara daring sehingga
kegiatan pembelajaran menjadi terhambat karena jarang berkomunikasi.
Hal ini sesuai yang dikatakan oleh guru kelas beliau mengemukakan
bahwa:
“pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung banyak siswa yang
tidak aktif karena tidak memiliki Handphone dan kuota internet
sehingga siswa tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran yang
sedang berlangsung, dan komunikasi siswa dan guru menjadi
berkurang.”
Hal ini juga sesuai dengan apa yang peneliti amati dilingkungan
sekolah serta diperkuat oleh pertanyaan guru di SDN Inpres Padende
beliau mengemukakan bahwa:
“Kelancaran dan kesuksesan kegiatan pembelajaran daring
tergantung dari banyaknya siswa yang aktif pada saat pembelajaran
berlangsung kesuksesan dan kelancaran kegiatan pembelajaran sangat
bergantung pada siswa karena siswa merupakan pusat terlakasananya
kegiatan pembelajaran. Komunikasi sangatlah penting selama
keberlangsunya kegiatan pembelajaran, maka dari itu handphone dan
kuata internet sebagai pendukung untuk kesuseksan berjalanya kegiatan
pembelajaran”
Dari pernyataan di atas diperkuat oleh beberapa siswa yang peneliti
wawancarai tentang dampak pandemi covid-19 terhadap peningkatan
kemampuan berkolaborasi dan kreatifitas belajar siswa selama pandemi
covid-19? “pembelajaran berkolaborasi berdasarkan pada landasan
kontruktivisme sosial. Untuk menghadapi siswa pada pada kondisi
pandemi covid-19 seperti pada pengetahauan, perubahan yang cepat dan
kehidupan pembelajaran kolaborasi sangat diperlukan. Hidup
berkelompok akan menumbuhkan rasa aman sehingga memungkikan
mengahadpi berbagai perubahan secara bersama-sama.”
Dari pernyataan para siswa diatas menyimpulakan bahwa
kemampuan berkolaborasi dan kreatifitas belajar siswa kelas IV di SDN
Inpres Padende “pembelajaran secara daring dapat meningkatkan
kemampuan berkolaborasi siswa karena memungkinkan banyak
memberikan nilai tambah, baik bagi siswa maupun bagi guru.
Keunungan-keuntungan tersebut:
(1). Siswa mendapatakan pengalaman bekerja sama bukan hanya
dengan sesama teman sekelasnya, namun denga siswa lain yang
sebelumnya belum mereka kenal.
(2). Dalam pembelajara kolaborasi interaksi antar siswa yang baru
mereka kenal menjadi terarah karena program yang sudah
direncanakan oleh guru.
(3) Kegiatan yang bersifat kolaboratif biasanya akan mendorong
motivasi dan semangat kompetitif dalam arti positif bagi siswa.
Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti tentang variabel yang
berkaitan dengan dampak pandemi covid-19 terhadap kemampuan
berkolaborasi dan kreativitas belajar siswa. Dalam pelaksanaan
penelitian akan mengkaji tentang kemampuan berkolaborasi dan
kreatifitas belajar siswa selama pandemi covid-19 yang dimana
kemampuan berkolaborasi dan kreatifitas belajar siswa sangat
dibutuhkan.
Hal ini diperkuat oleh hasil wawancara dengan guru kelas SDN
Inpres Padende ibu St. Nurkomalasari selaku guru kelas IV
“pembelajaran kolaborasi merupakan suatu hubungan antara siswa yang
menumbuhkan sikap saling ketergantungan secara positif, ini
menunjukan sikap tanggung jawab setiap individu, serta berdasarkan
yang di keterampilan komunikasi interpersonal.”
Berdasarkan hal yang disampaikan oleh wali kelas diatas sesuai
dengan yang diungkapkan oleh siswa kelas IV sebagai berikut. “jadi
pembelajaran kolaborasi merupakan sebuah proses dimana peserta didik
berbagai tingkat kemampuan (kinerja) bekerja dalam kelompok kecil
menunjukan tujuan bersama.”
Berdasarkan hal yang disampaikan oleh wali kelas diatas sesuai
dengan yang diungkapkan oleh siswa kelas iv sebagai berikut:
1. Fluency
Kemampuan berfikir kreatif siswa dimana pada kategori ini
kelancaran dalam berpikirlah yang dinilai yaitu merupakan
kemampuan untuk menghasilkan gagasan jawaban dan penyelesaian
masalah.
a. Flekbility
Kemampauan berfikir kreatif belajar siswa. Siswa
dikatakan memenuhi aspek ini jika dapat menyelesaikan so’al
dengan lancar, lengkap dan logis. Kreatifitas belajar siswa
untuk aspek flekbility memperoleh kategori baik.
b. Originality
Kelancaran dalam pemecahan masalah mengacu pada
kemampauan siswa menjawab masalah dengan beberapa
jawaban yang berbeda-beda tetapi bernilai benar atau satu
jawaban yang tidak bisa dilakukan oleh individu pada tahap
perkembangan mereka atau tingkat pengetahuannya
c. Elaboration
Mengacu pada kemampuannya berfikir dalam mencari
masalah sehingga siswa dapat aktif dan antusias dalam belajar
menjadi lebih hidup dan siswa terasah pemikirannya (karena
ikut berpikir dalam mencari penyelesaian masalah)
d. Evaluation
Sikap dan perilaku siswa yang terletak pada akhir
pernyataan akan tetapi siswa tidak dapat mengakhiri
pembelajaran dengan membuat ringkasan yang baru.
Rangkuman dibuat untuk memudahkan siswa dalam belajar
dan juga memudahkan siswa dalam melanjutkan pembahasan
materi.
2. Faktor pendukung dan penghambat peningkatan kemampuan
berfikir kritis siswa.
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti ada
beberapa kemampuan berkolaborasi dan kreatifitas belajar siswa di
SDN Inpres Padende sesuai yang diungkapkan oleh guru beliau
mengungkapkan sebagai berikut:“berbicara masalah kemampuan
berkolaborasi dan kreatifitas belajar siswa yang ingin kita bangun
di seluruh siswa yang ada di SDN Inpres Padende ini secara tidak
langsung yang bertuangan di setiap pembelajaran dapat melakukan
pendekatan sopan santun, jujur, tanggung jawab yang dapat dinilai
dari kemampuan untuk menghasilkan pemikiran atau pernyataan
dalam jumlah banyak, kemampuan untuk menyelesaikan masalah,
kemampuan berkolaborasi dan kreatifitas belajar siswa
“kemampuan berfikir dengan cara baru, kemampuan untuk
menambah atau merinci hal-hal yang detail dan kemampuan untuk
memberikan pertimbangan atas dasar sudut pandangnya sendiri”
Hal tersebut juga disampaikan oleh wali kelas bahwa pelajaran
berkolaborasi membutuhkan kemampuan berfikir kreatif yang
dapat menumbuhkan berfikir kritis dan sebaliknya, berfikir kritis
dapat menumbuhkan pemikiran kreatif. Pembelajaran daring
merupakan salah satu media belajar yang digunakan pada saat
pandemi covid-19. Terutama sebagai peningkatan kreatifitas
peserta didik dalam pembelajaran daring selama pandemi covid-19
kemampuan berkolaborasi akan membentuk kreatifitas dan bakat
seseorang yang dibentuk melalui beranjak usia remaja.”
Berdasarkan pernyataan tersebut sesuai dengan yang diamati
langsung oleh peneliti pada saat observasi awal bahwa peneliti
melihat secara langsung bagaimana siswanya proses kerjasama
untuk menyelesaikan suatu masalah dalam pembelajaran bisa
menjadi kreatif dengan demikian kemampuan berkolaborasi dalam
pembelajaran sangat dibutuhkan karena dapat membantu siswa
dalam menyelesaiakan masalah.“ dalam pembelajaran kreatifitas
siswa dapat mebuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi,
atau unsur-unsur yang ada. Biasanya siswa yang kreatifitas dapat
menambah daya cipta sebagai siswa untuk menciptakan hal-hal
yang barusama sekali tetapi harus gabungan dari hal-hal yang
sudah ada sebelumnya.
Kelancaran dalam pembelajaran merupakan kemampuan untuk
menghasilkan pemikiran atau pernyataan dalam menyelasaikan
suatu masalah dalam pembelajaran. Begitu ada saat mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru mereka senantiasa mengerjakan
dengan penuh tanggung jawab dalam mengerjakan dengan tepat
waktu yang sudah ditentukan.
a. Faktor Pendungkung
Dari hasil bahwa kemampuan berkolaborasi dan kreatifitas
belajar siswa berdasarkan dengan apa yang di ungkapkan oleh
ibu St. Nurkomalasari,S.Pd. “kemampuan berkolaborasi dan
kreatifitas belajar siswa di masa pandemi covid-19 banyak
memberikan nilai tambah, baik bagi siswa maupun bagi guru”
b. Faktor Penghambat
Dari hasil terdapat beberapa faktor penghambat kolaborasi dan
kreatifitas belajar siswa pada saat pandemi covid-19 yaitu
kendala jaringan saat komunikasi apabila berlangsung
pembelajaran daring.
C. PEMBAHASAN
1. Dampak pandemi covid-19 terhadap kemampuan
berkolaborasi siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri
Pandede Desa Bumi pajo Kecamatan Donggo
Pandemi covid-19 sangat berdampak terhadap
kemampuan berkolaborasi siswa. Pandemi menyebabkan
kemampuan berkolaborasi siswa menjadi menurun.
Dikarenakan terlalu lama siswa untuk tidak berkomunikasi
dengan antar teman secara langsung. Pada dasarnya dengan
menerapkan kolaborasi dalam proses pembelajaran, siswa
dapat berperan aktif dalam kegiatan belajar serta lebih
menarik perhatian siswa. Hal ini membuat siswa dapat
berdiskusi menyampaikan ide-ide pada temannya, bertukar
sudut pandang, mereka juga akan lebih memahami materi
pembelajaran lebih mendalam5. Berkolaborasi juga
memberikan efek positif terhadap prestasi siswa, selain itu
berkolaborasi juga dapat melatih siswa untuk bersedia saling
mendukung satu sama lain sehingga pemahaman siswa
terhadap materi pembelajaran mengalami peningkatan.6.
Berdasarkan perihal yang telah diungkapkan di atas bahwa
adanya pandemic covid-19 sangatlah berdampak bagi
kolaborasi belajar antar siswa.
Pembelajaran daring dipilih sebagai pilihan terbaik
yang mampu menghubungkan guru dan siswa melalui
perantara alat teknologi komunikasi dan akses internet pada
masa pandemi covid-19. Siswa akan semakin sering
bersinggungan dengan penggunaan alat teknologi karena agar
dapat mengikuti pembelajaran dan mencapai hasil belajar yang
maksimal siswa harus mengoperasikan alat teknologi. Bahkan,
seiring dengan perpanjangan masa belajar dari rumah selama
pandemi COVID-19, interaksi siswa dengan penggunaan
teknologi tentu juga akan lebih lama. Hal ini membuat anak
semakin terbiasa dan meningkatkan kemampuan teknologi
mereka. Hasil peningkatan ini sesuai dengan pernyataan Huang
(2018) bahwa semakin sering anak menggunakan teknologi di
dalam pembelajaran daring, anak akan semakin mampu
menguasai penggunaan teknologi tersebut. Terlebih,
5
Septikasari, R., & Frasandy, R. N. . Keterampilan 4C abad 21 dalam pembelajaran
pendidikan dasar. (Tarbiyah Al-Awlad,2018), 8(2)
6
Gillies, R. M., & Ashman, A. F. Teaching collaborative skills to primary school children in
classroom-based work groups. (Learning and Instruction,1996) 6(3), 187–200.
lingkungan belajar yang didukung dengan teknologi mampu
memberikan arahan dan timbal balik kepada anak sesuai
kebutuhannya (Hwang, 2014). Dengan demikian, siswa
menjadi mengalami peningkatan kemampuan kolaborasi
dengan guru pembimbing.7
7
Hwang, G.-J. Definition, framework and research issues of smart learning environments - a
context-aware ubiquitous learning perspective. (Smart Learning Environments,2014) 1(1), 1–14.
semakin dekat, orang tua mudah memantau perkembangan
anaknya. Adapun dampak positif yang di alami oleh anak yaitu
dengan adanya kerjasama yang di lakukan anatara guru dan
orang tua dalam proses pembelajaran, membuka peluang untuk
anak dalam mengembangkan kreativitasnya. Hal tersebut
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Aji Fatma
Dewi , hasil penelitian menunjukkan bahwa implemnetasi
pembelajaran di rumah dapat terlaksana dengan baik apabila
adanya kerjasama antara orang tua,guru, dan anak. Dampak
positif yang di alami oleh anak dapat dilihat melalui
pengamatan terhadap ciri-ciri kreativitas yang di tampakkan
pada saat melaksanakan proses pembelajaran di rumah. Anak
telah menunjukkan bahwa ia sudah mampu menunjukkan
kemampuan dirinya dalam berkreativitas seperti keterampilan
berpikir lancar, keterampilan berpikir luwes, keterampilan
berpikir orisinal, dan keterampilan mengelaborasi. Hal tersebut
menunjukkan bahwa pandemic covid-19 memiliki dampak
positif terhadap kreativitas siswa.