Anda di halaman 1dari 18

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

1. Sejarah Singkat Berdirinya SDN Inpres Pandende

Penelitian kualitatif ini dilakukan di SDN Inpres pandende

Kecamatan Donggo Kabupaten Bima. SDN ini memiliki tenaga pengajar

(guru) sebanyak 20 orang dengan satu guru yang merangkap menjadi

kepala sekolah SDN Inpres padende. Kegiatan belajar mengajar di SDN

Inpres padende tersebut dilaksanakan pada pukul 07.30-12.20 Wita. 1

SDN Inpres padende merupakan sebuah lembaga pendidikan, yang

berdiri pada tanggal 31 Desember 1999 dibawah naungan pemerintah

dan yang menjabat sebagai kepala sekolah dari awal berdirinya adalah

H. Syamsudin S.Pd. pada tahun 1999-2005. Kemudiandi ganti oleh Hj.

Kalisom, S.Pd pada tahun 2006-2015. Kemudian diganti oleh H.

Suparman, S.Pd pada tahun 2015-2017, kemudian kembali diganti oleh

Hj. Kalisom,S,Pd pada tahun 2017-2022 hingga sekarang diganti oleh

bapak Amunir, S.Pd. 2022. Beralamat di Desa Bumi Pajo Kecamatan

Donggo Kabupaten Bima.

Berikut Profil SDN Inpres Padende Desa Bumi Pajo Kecamatan

Donggo Kabupaten Bima:


1
Dokumen di SDN Inpres padende, Jum’at, 12 Agustus 2022.
Nama Sekolah : SDN inpres padende

Alamat : Jln.Nurul Imam Padende

Kecamatan : Donggo

Kabupaten : Bima

Kode Pos : 84162

Status Sekolah : Negeri

Tahun Berdiri : 1999

Pendiri SDN : Drs. Zubair HAR, M.Si

Kepala Sekolah : Amunir S.Pd

2. Batas Geografis SDN Inpres Padende Desa Bumi Pajo

a. Sebelah Timur berbatasan dengan perkebunan

b. Sebelah Barat berbatasan dengan pemukiman warga

c. Sebelah utara berbatasan dengan pegunungan

d. Sebelah selatan berbatasan dengan ladang.

3. Visi Dan Misi SDN Inpres Padende

a. Visi:
Terwujudnya peserta yang unggul dalam berprestasi berdasarkan

Iman dan bertakwa berwawasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.2

b. Misi :

 menciptakan terlaksananya proses belajar yang mengenangkan


sehingga mencapai hasil yang maksimal.
 Mendorong dan membantu warga sekolah untuk mengenali potensi
diri sehingga dapat berkembang secara optimal.
 Menerapkan Manajemen partisipatif dan menumbuhkan
kebersamaan antarwarga sekolah dan masyarakat
 Menumbuhkan pengetahuan dan pengamalan ajaran agama sebagai
sumber Kearifan dalam berpikir dan bertindak.
 Menumbukan sikap mental yang perduli terhadap diri sendiri,
sekolah dan Lingkungan.
 Meningkatkan kedisiplinan seluruh warga sekolah
 Mengembangkan kemauan untuk berubah.

3. Keadaan Guru di SDN Inpres Padende


Selanjutnya terkait dengan komponen guru yang ada di SDN inpres
padende, peneliti akan menjelaskan sesuai data yang di kumpulkan dari
dokumen-dokumen yang ada, bahwa keseluruha guru yang masih aktif
sebagai tenaga edukatif pada masing-masing tugas di SDN inpres
padende sebanyak 20 orang, denga guru negeri 7 orang dan guru honorer
13 orang.

4. Keadaan Siswa di SDN Inpres Padende

2
Ibid
Siswa menduduki peranan yang urgen dalam proses belajar, karena
tanpa ada siswa, maka tidak mungkin proses pendidikan dapat berjalan.
Oleh karena itu, eksitensi dan perang aktif siswa mutlak diperlukan
dalam pembelajaran.
Keadaan siswa kelas IV SDN inpres padende tahun 2021/2022,
bahwajumlah siswa di kelas IV secara keseluruhan ada 19 siswa 6 laki-
laki dan 13 perempuan.
5. Keadan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana tersebut merupakan sebagian besar

sumbangan dari pemerintah lewat bantuan sarana dan prasaran serta dana

biaya operasional penyelenggaraan (BOP). Disamping itu perabot

sekolah yang merupakan prasarana dalam melangsungkan proses belajar

mengajar dan perabot sekolah juga sangat mendukungpenciptaan

kenyamanan dalam belajar.

Keadaan sarana dan prasarana SDN inpres padende tahun

2021/2022.

Data saranan dan prasarana SDN Inpre padende

Nama Sekolah : SDN inpres padende

Alamat : Jln. Nurul Imam Padende Kecamatan Donggo

Kabupaten Bima

Kecamatan : Donggo

Kabupaten : Bima

Kode Pos : 84162


Status Sekolah : Negeri

Tahun Berdiri : 1999

Pendiri SDN : Drs. Zubair HAR, M.Si

Kepala Sekolah : Amunir S.Pd

Tabel. 1 Sarana dan Prasarana SDN Inpres Padende

Nama ruangan Kebutuha Yang ada Baik Rusak Rusak


n sedang berat

Ruang kelas 6 6 5 1
Ruang guru 1 1
Ruang kepala
1 1 1
sekolah
Ruang
1 1 1
Perpustakaan
Wc/kamar mandi 4 2 2
Meja siswa 6
70 68 2

Kursi murid 9
116 116 25

Meja guru 6 6 6
Kursi guru 6 6 6
Lemari 6 4 4 2
Papan tulis 6 6 6
Rak buku 4 4 1 1 2
Kursi tamu 1 1 1
Komputer 1 1 1
Mesin TIK 2 2 2

Papan data 10 5 5

6. Keadaan Peserta Didik


Dalam proses belajar mengajar secara daring siswa memiliki peran
yang sangat penting karena peserta didik merupakan salah satu tolak ukur
berhasil tidaknya proses belajar mengajar.3
SDN inpres padende memiliki 6 ruang kelas yaitu kelas 1 sampai
kelas 6. Selain itu SDN Inpres padende tersebut memiliki halaman
bermain, siswa yang bersekolah di SDN Inpres padende berjumlah 122
orang siswa. Anak-anak tersebut merupakan warga disekitar padende.
Penelitian dilakukan pada sebagian siswa dengan jumlah 19 orang kelas
IV SDN Inpres padende yang berusia 9-10 tahun yang diwawancara terkait
pembelajaran pada mas pandemic covid-19 yaitu 2 siswa perempuan dan 1
siswa laki- laki.
7. Keadaan Guru
Dalam mendukung keberhasilan proses pendidikan maka

dibutuhkan tenaga pengajar yang memiliki kompetensi dasar mengajar,

demikian halnya dengan SDN npres padende sangat membutuhkan

tenaga pengajar dalam rangka menyelesaikan kegiatan pembelajaran

pada masa pandemi yang efektif4 SDN ini memiliki tenaga pengajar

(guru) sebanyak 20 orang dengan satu guru yang merangkap menjadi

kepala sekolah SDN.. Guru harus melek teknologi serta menguasai

strategi dalam menyampaikan pembelajaran secara daring jika ingin

proses belajar dapat tercapai dengan efektif dan efisien serta

meningkatkan motivasi belajar siswa. Sebagai seorang guru, sangat perlu


3
. Ibid
4
.Ibid
memberikan pertanyaan kepada siswa guna membangkitkan motivasinya

dan guru harus menguasai metode-metode yang akan diterapkan

sehingga ketika ada siswa yang bertanya maka guru hendak menjawab

dengan baik agar dapat diterima oleh siswa. Guru juga perlu memberikan

reward kepada siswa untuk menciptakan situasi kondisi yang kondusif

pada saat pembelajaran berlangsung karena akan menjadikan siswa aktif

dan memberikan respon yang positif dalam proses belajar. Untuk itu

perlu mengetahui keadaan tenaga pengajar yang ada di SDN Inpres

padende yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel.2 Jumlah Tenaga Pendidik di SDN Inpres Padende

Pendidikan Di sekolah
No. Jabatan Nama
Terakhir ini mulai
Kepala
1. AMUNIR, S. Pd. S1
Sekolah
Komite
2. M. Umar Syamsudin SMA 12/01/2022
Sekolah
3. Bendahara Kamaludin Hakim D2
4. Guru Kelas 1 Kamaludin Hakim D2
5. Guru Kelas 2 Salman Rijala, S. Pd. S1
6. Guru Kelas 3 Abidin, S. Pd. S1
7. Guru Kelas 4 ST.Nurkomala, S. Pd. S1
8. Guru Kelas 5 Mas’ah, S. PdI S1
9. GuruKelas 6 Hasan H.Adam, BA. D3
10. Guru PJOK Abdollah, A.Ma. Pd. D2
11. Guru PAI Mustafa, S. PdI S1
12. Gr. Nuewahidah, A.Ma D2
Pendamping
Kls 1
Gr.
13. Pendamping Dewi Sartika, S.Pd S1
Kls 2
Gr.
14. Pendamping Amiruddin, S.Pd. S1
Kls 3
Gr.
15. Pendamping Salihin, S. Pd. S1
Kls 4
Gr.
16. Pendamping TrisNawati, S. Pd. S1
Kls 5
Gr.
17. Pendamping Furkan , S. Pd S1
Kls 5
Gr.
18. Pendamping Faridah, S.Pd. S1
Kls 6
Gr.
19. Pendamping Supriati, A. Ma SI
Kls 6
Gr.
Pendamping
20 H. Sulaiman, S. PdI. S1
PAI Kelas,1
-3
21. Gr. Suherman, S. Pd. S1
Pendamping
PJOK
Kelas 1-3
Penjaga
22. Syahlan SMA
Sekolah
8. STRUKTUR ORGANISASI

Amunir, S.Pd

KETUA
Umar Syamsudin

SEKRETARIS BENDAHARA
Hasan Yusuf Abidin, A.Ma

BIDANG

INFORMASI
PERENCANAAN SANPRAS SITI NURKOMALA KEMASYARAKATAN
SALIHIN SUHERMAN,S.Pd.I HASAN H. ADAM,BA

MASYARAKAT

Berdasarkan keterangan di atas, struktur organisasi SDN Inpres

Padende terdiri dari kepala sekolah yang berperang sebagai leander

motivator dan juga innovator, komite sekolah membantu memberikan

saran, arahan, dukungan, sarana dan prasarana dan segala hal yang bisa

meningkatkan pelayanan dan mutu sekolah selanjutnya sebagai pengelolah


dan pelaksana dalam teknis penyelenggaraan system administrasi dan

informasi sekolah, bendahara sekolah membantu kepala sekolah dalam

menyelenggarakan proes pendidikan sekolah, bendahara sekolah

membantu kepalasekolah dalam mengelolah keuangan guru guru kelas

memiliki peran dan tanggungjawab dalam proses belajar mengajar yang

bertanggungjawab dalam proses belajar mengajar di kelas, guru bidang

studi tenaga pendidik atau mengajar yang bertanggungjawab dalam proses

pembelajaran dalam satu atau dua bidang pembelajaran dan siswa

ialahbelajar dan taat pada peraturan sekolah.

B. HASIL PENELITIAN
1. Bagaimana dampak pandemi covid-19 terhadap kemampuan
berkolaborasi dan kreatifitas belajar siswa kelas IV SDN Inpres
padende?
Berdasarkan observasi awal yang diperkuat pada saat wawancara
dengan obyek penelitian yaitu guru, orang tua siswa dan siswa
penelitian mendapatkan hasil bahwa pada saat pandemic covid-19
dengan mendapatkan kemampuan berkolaborasi dan kreatifitas belajar
siswa kelas IV selama pandemi covid-19.
Pada saat proses pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan
berkolaborasi dan kreatifitas belajar siswa pada masa pandemi covid-19
merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa dalam bertukar
pikiran atau gagasan antara dalam tingkatan yang sama dengan konsep
yang pembelajaran yang memiliki persepsi dan keyakinan yang
berbeda-beda yang membuat siswa dapat kreatif dan dapat
berkomunikasi antara sesama untuk mempunyai kesimpulan individu.
Dengan adanya pandemi covid-19 kegiatan pembelajaran
dilakukan secara luring kemudian di laksanakan secara daring sehingga
kegiatan pembelajaran menjadi terhambat karena jarang berkomunikasi.
Hal ini sesuai yang dikatakan oleh guru kelas beliau mengemukakan
bahwa:
“pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung banyak siswa yang
tidak aktif karena tidak memiliki Handphone dan kuota internet
sehingga siswa tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran yang
sedang berlangsung, dan komunikasi siswa dan guru menjadi
berkurang.”
Hal ini juga sesuai dengan apa yang peneliti amati dilingkungan
sekolah serta diperkuat oleh pertanyaan guru di SDN Inpres Padende
beliau mengemukakan bahwa:
“Kelancaran dan kesuksesan kegiatan pembelajaran daring
tergantung dari banyaknya siswa yang aktif pada saat pembelajaran
berlangsung kesuksesan dan kelancaran kegiatan pembelajaran sangat
bergantung pada siswa karena siswa merupakan pusat terlakasananya
kegiatan pembelajaran. Komunikasi sangatlah penting selama
keberlangsunya kegiatan pembelajaran, maka dari itu handphone dan
kuata internet sebagai pendukung untuk kesuseksan berjalanya kegiatan
pembelajaran”
Dari pernyataan di atas diperkuat oleh beberapa siswa yang peneliti
wawancarai tentang dampak pandemi covid-19 terhadap peningkatan
kemampuan berkolaborasi dan kreatifitas belajar siswa selama pandemi
covid-19? “pembelajaran berkolaborasi berdasarkan pada landasan
kontruktivisme sosial. Untuk menghadapi siswa pada pada kondisi
pandemi covid-19 seperti pada pengetahauan, perubahan yang cepat dan
kehidupan pembelajaran kolaborasi sangat diperlukan. Hidup
berkelompok akan menumbuhkan rasa aman sehingga memungkikan
mengahadpi berbagai perubahan secara bersama-sama.”
Dari pernyataan para siswa diatas menyimpulakan bahwa
kemampuan berkolaborasi dan kreatifitas belajar siswa kelas IV di SDN
Inpres Padende “pembelajaran secara daring dapat meningkatkan
kemampuan berkolaborasi siswa karena memungkinkan banyak
memberikan nilai tambah, baik bagi siswa maupun bagi guru.
Keunungan-keuntungan tersebut:
(1). Siswa mendapatakan pengalaman bekerja sama bukan hanya
dengan sesama teman sekelasnya, namun denga siswa lain yang
sebelumnya belum mereka kenal.
(2). Dalam pembelajara kolaborasi interaksi antar siswa yang baru
mereka kenal menjadi terarah karena program yang sudah
direncanakan oleh guru.
(3) Kegiatan yang bersifat kolaboratif biasanya akan mendorong
motivasi dan semangat kompetitif dalam arti positif bagi siswa.
Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti tentang variabel yang
berkaitan dengan dampak pandemi covid-19 terhadap kemampuan
berkolaborasi dan kreativitas belajar siswa. Dalam pelaksanaan
penelitian akan mengkaji tentang kemampuan berkolaborasi dan
kreatifitas belajar siswa selama pandemi covid-19 yang dimana
kemampuan berkolaborasi dan kreatifitas belajar siswa sangat
dibutuhkan.
Hal ini diperkuat oleh hasil wawancara dengan guru kelas SDN
Inpres Padende ibu St. Nurkomalasari selaku guru kelas IV
“pembelajaran kolaborasi merupakan suatu hubungan antara siswa yang
menumbuhkan sikap saling ketergantungan secara positif, ini
menunjukan sikap tanggung jawab setiap individu, serta berdasarkan
yang di keterampilan komunikasi interpersonal.”
Berdasarkan hal yang disampaikan oleh wali kelas diatas sesuai
dengan yang diungkapkan oleh siswa kelas IV sebagai berikut. “jadi
pembelajaran kolaborasi merupakan sebuah proses dimana peserta didik
berbagai tingkat kemampuan (kinerja) bekerja dalam kelompok kecil
menunjukan tujuan bersama.”
Berdasarkan hal yang disampaikan oleh wali kelas diatas sesuai
dengan yang diungkapkan oleh siswa kelas iv sebagai berikut:
1. Fluency
Kemampuan berfikir kreatif siswa dimana pada kategori ini
kelancaran dalam berpikirlah yang dinilai yaitu merupakan
kemampuan untuk menghasilkan gagasan jawaban dan penyelesaian
masalah.
a. Flekbility
Kemampauan berfikir kreatif belajar siswa. Siswa
dikatakan memenuhi aspek ini jika dapat menyelesaikan so’al
dengan lancar, lengkap dan logis. Kreatifitas belajar siswa
untuk aspek flekbility memperoleh kategori baik.
b. Originality
Kelancaran dalam pemecahan masalah mengacu pada
kemampauan siswa menjawab masalah dengan beberapa
jawaban yang berbeda-beda tetapi bernilai benar atau satu
jawaban yang tidak bisa dilakukan oleh individu pada tahap
perkembangan mereka atau tingkat pengetahuannya
c. Elaboration
Mengacu pada kemampuannya berfikir dalam mencari
masalah sehingga siswa dapat aktif dan antusias dalam belajar
menjadi lebih hidup dan siswa terasah pemikirannya (karena
ikut berpikir dalam mencari penyelesaian masalah)
d. Evaluation
Sikap dan perilaku siswa yang terletak pada akhir
pernyataan akan tetapi siswa tidak dapat mengakhiri
pembelajaran dengan membuat ringkasan yang baru.
Rangkuman dibuat untuk memudahkan siswa dalam belajar
dan juga memudahkan siswa dalam melanjutkan pembahasan
materi.
2. Faktor pendukung dan penghambat peningkatan kemampuan
berfikir kritis siswa.
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti ada
beberapa kemampuan berkolaborasi dan kreatifitas belajar siswa di
SDN Inpres Padende sesuai yang diungkapkan oleh guru beliau
mengungkapkan sebagai berikut:“berbicara masalah kemampuan
berkolaborasi dan kreatifitas belajar siswa yang ingin kita bangun
di seluruh siswa yang ada di SDN Inpres Padende ini secara tidak
langsung yang bertuangan di setiap pembelajaran dapat melakukan
pendekatan sopan santun, jujur, tanggung jawab yang dapat dinilai
dari kemampuan untuk menghasilkan pemikiran atau pernyataan
dalam jumlah banyak, kemampuan untuk menyelesaikan masalah,
kemampuan berkolaborasi dan kreatifitas belajar siswa
“kemampuan berfikir dengan cara baru, kemampuan untuk
menambah atau merinci hal-hal yang detail dan kemampuan untuk
memberikan pertimbangan atas dasar sudut pandangnya sendiri”
Hal tersebut juga disampaikan oleh wali kelas bahwa pelajaran
berkolaborasi membutuhkan kemampuan berfikir kreatif yang
dapat menumbuhkan berfikir kritis dan sebaliknya, berfikir kritis
dapat menumbuhkan pemikiran kreatif. Pembelajaran daring
merupakan salah satu media belajar yang digunakan pada saat
pandemi covid-19. Terutama sebagai peningkatan kreatifitas
peserta didik dalam pembelajaran daring selama pandemi covid-19
kemampuan berkolaborasi akan membentuk kreatifitas dan bakat
seseorang yang dibentuk melalui beranjak usia remaja.”
Berdasarkan pernyataan tersebut sesuai dengan yang diamati
langsung oleh peneliti pada saat observasi awal bahwa peneliti
melihat secara langsung bagaimana siswanya proses kerjasama
untuk menyelesaikan suatu masalah dalam pembelajaran bisa
menjadi kreatif dengan demikian kemampuan berkolaborasi dalam
pembelajaran sangat dibutuhkan karena dapat membantu siswa
dalam menyelesaiakan masalah.“ dalam pembelajaran kreatifitas
siswa dapat mebuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi,
atau unsur-unsur yang ada. Biasanya siswa yang kreatifitas dapat
menambah daya cipta sebagai siswa untuk menciptakan hal-hal
yang barusama sekali tetapi harus gabungan dari hal-hal yang
sudah ada sebelumnya.
Kelancaran dalam pembelajaran merupakan kemampuan untuk
menghasilkan pemikiran atau pernyataan dalam menyelasaikan
suatu masalah dalam pembelajaran. Begitu ada saat mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru mereka senantiasa mengerjakan
dengan penuh tanggung jawab dalam mengerjakan dengan tepat
waktu yang sudah ditentukan.
a. Faktor Pendungkung
Dari hasil bahwa kemampuan berkolaborasi dan kreatifitas
belajar siswa berdasarkan dengan apa yang di ungkapkan oleh
ibu St. Nurkomalasari,S.Pd. “kemampuan berkolaborasi dan
kreatifitas belajar siswa di masa pandemi covid-19 banyak
memberikan nilai tambah, baik bagi siswa maupun bagi guru”
b. Faktor Penghambat
Dari hasil terdapat beberapa faktor penghambat kolaborasi dan
kreatifitas belajar siswa pada saat pandemi covid-19 yaitu
kendala jaringan saat komunikasi apabila berlangsung
pembelajaran daring.

C. PEMBAHASAN
1. Dampak pandemi covid-19 terhadap kemampuan
berkolaborasi siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri
Pandede Desa Bumi pajo Kecamatan Donggo
Pandemi covid-19 sangat berdampak terhadap
kemampuan berkolaborasi siswa. Pandemi menyebabkan
kemampuan berkolaborasi siswa menjadi menurun.
Dikarenakan terlalu lama siswa untuk tidak berkomunikasi
dengan antar teman secara langsung. Pada dasarnya dengan
menerapkan kolaborasi dalam proses pembelajaran, siswa
dapat berperan aktif dalam kegiatan belajar serta lebih
menarik perhatian siswa. Hal ini membuat siswa dapat
berdiskusi menyampaikan ide-ide pada temannya, bertukar
sudut pandang, mereka juga akan lebih memahami materi
pembelajaran lebih mendalam5. Berkolaborasi juga
memberikan efek positif terhadap prestasi siswa, selain itu
berkolaborasi juga dapat melatih siswa untuk bersedia saling
mendukung satu sama lain sehingga pemahaman siswa
terhadap materi pembelajaran mengalami peningkatan.6.
Berdasarkan perihal yang telah diungkapkan di atas bahwa
adanya pandemic covid-19 sangatlah berdampak bagi
kolaborasi belajar antar siswa.
Pembelajaran daring dipilih sebagai pilihan terbaik
yang mampu menghubungkan guru dan siswa melalui
perantara alat teknologi komunikasi dan akses internet pada
masa pandemi covid-19. Siswa akan semakin sering
bersinggungan dengan penggunaan alat teknologi karena agar
dapat mengikuti pembelajaran dan mencapai hasil belajar yang
maksimal siswa harus mengoperasikan alat teknologi. Bahkan,
seiring dengan perpanjangan masa belajar dari rumah selama
pandemi COVID-19, interaksi siswa dengan penggunaan
teknologi tentu juga akan lebih lama. Hal ini membuat anak
semakin terbiasa dan meningkatkan kemampuan teknologi
mereka. Hasil peningkatan ini sesuai dengan pernyataan Huang
(2018) bahwa semakin sering anak menggunakan teknologi di
dalam pembelajaran daring, anak akan semakin mampu
menguasai penggunaan teknologi tersebut. Terlebih,

5
Septikasari, R., & Frasandy, R. N. . Keterampilan 4C abad 21 dalam pembelajaran
pendidikan dasar. (Tarbiyah Al-Awlad,2018), 8(2)
6
Gillies, R. M., & Ashman, A. F. Teaching collaborative skills to primary school children in
classroom-based work groups. (Learning and Instruction,1996) 6(3), 187–200.
lingkungan belajar yang didukung dengan teknologi mampu
memberikan arahan dan timbal balik kepada anak sesuai
kebutuhannya (Hwang, 2014). Dengan demikian, siswa
menjadi mengalami peningkatan kemampuan kolaborasi
dengan guru pembimbing.7

2. Dampak pandemi covid-19 terhadap kreativitas belajar


siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Pandede Desa Bumi
pajo Kecamatan Donggo
Salah satu dampak pandemi covid-19 adalah
dilaksanakannya pembelajaran daring. Proses pembelajaran
daring terhadap pengembangan kreativitas siswa telah
dilaksanakan melalui daring jarak jauh. Guru menghimbau
kepada siswa untuk selalu mencuci tangan sebelum
melaksanakan proses pembelajaran dan orang tua juga di
himbau untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan belajar
anak. Adanya fasilitas yang di berikan dari sekolah telah
membuktikan bahwa pihak sekolah memperhatikan
kesenjangan kondisi anak didiknya, dan cara guru memberikan
umpan balik terhadap hasil belajar siswa selama daring tidak
memberikan skor tetapi hanya berupa catatan perkembangan
anak.
Dampak dari pembelajaran daring terhadap Kreativitas
siswa di alami oleh guru, orang tua, dan anak. Dampak positif
yang dialami guru selama pembelajaran daring yakni hubungan
guru dengan orang tua semakin erat, dengan adanya
pembelajaran daring proses pembelajaran bisa dilaksanakan.
Dampak positif yang di alami orang tua yaitu hubungan orang
tua dengan guru semakin erat, hubungan orang tua dan anak

7
Hwang, G.-J. Definition, framework and research issues of smart learning environments - a
context-aware ubiquitous learning perspective. (Smart Learning Environments,2014) 1(1), 1–14.
semakin dekat, orang tua mudah memantau perkembangan
anaknya. Adapun dampak positif yang di alami oleh anak yaitu
dengan adanya kerjasama yang di lakukan anatara guru dan
orang tua dalam proses pembelajaran, membuka peluang untuk
anak dalam mengembangkan kreativitasnya. Hal tersebut
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Aji Fatma
Dewi , hasil penelitian menunjukkan bahwa implemnetasi
pembelajaran di rumah dapat terlaksana dengan baik apabila
adanya kerjasama antara orang tua,guru, dan anak. Dampak
positif yang di alami oleh anak dapat dilihat melalui
pengamatan terhadap ciri-ciri kreativitas yang di tampakkan
pada saat melaksanakan proses pembelajaran di rumah. Anak
telah menunjukkan bahwa ia sudah mampu menunjukkan
kemampuan dirinya dalam berkreativitas seperti keterampilan
berpikir lancar, keterampilan berpikir luwes, keterampilan
berpikir orisinal, dan keterampilan mengelaborasi. Hal tersebut
menunjukkan bahwa pandemic covid-19 memiliki dampak
positif terhadap kreativitas siswa.

Anda mungkin juga menyukai