TUGAS AKHIR
Disusun oleh :
20080149
2023
FORMULASI DAN UJI SIFAT FISIK SEDIAAN GEL EKSTRAK
TUGAS AKHIR
Disusun oleh :
20080149
TAHUN 2023
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
TUGAS AKHIR
Oleh :
20080149
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
iii
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 20080149
Judul Tugas Akhir : Formulasi dan Uji Sifat Fisik Sediaan Gel Ekstrak Daun
Alami
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian
persyaratan yang perlu untuk memperoleh gelar Ahli Madya Farmasi pada Program
TIM PENGUJI
Tegal,..tgl...bln...thn
NIPY...................................
iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISIALITAS
NIM : 20080149
Tanda Tangan :
Materai
10.000
Tanggal :
v
MOTTO
1. Kesuksesan adalah buah dari usaha-usaha kecil, yang diulang hari demi hari.
2. Jika kamu tak dapat melakukan hal yang besar, lakukan dari hal kecil namun
3. Jadilah diri kita sendiri karena itu lebih baik dari pada berpura-pura menjadi
PERSEMBAHAN
Bunda dan papa terkasih tersayang yang selalu mendukung serta mendoakan
Untuk seluruh keluargaku, dan saudaraku terima kasih doa dan dukungannya.
Untuk adikku “Rafa Nanda Friski Nabila” dan “Shakila Anindita Keisha
Terimakasih banyak kepada grup dino markono ( fida, afi, dian puji, sovia, ka
desti) yang telah menemani dan membantu saya pada saat praktikum.
mencari referensi untuk tugas akhir ini serta ketulusan dan support yang tak
Raffi Ahmad dan Nagita Slavina karena telah melahirkan cipung abubu
vi
PRAKATA
Puji syukur, saya panjatkan kepada Allah SWT atas hidayah serta inayahnya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “ Formulasi dan
Uji Sifat Fisik Sediaan Gel Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) Sebagai
terselesaikan tanpa petunjuk, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak, untuk
itu dengan segala kerendahan hati, penulis haturkan ucapkan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Agung Hendarto SE., M.A. selaku Direktur Politeknik Harapan Bersama
Tegal.
2. Ibu apt. Sari Prabandari, S.Far., M.M, selaku Ketua Prodi Farmasi Politeknik
3. apt. Ibu Rizki Febriyanti, M.Farm, selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan ilmu bagi penulis. Terimakasih atas waktu dan
bimbingannya.
4. Bapak Akhmad Aniq Barlian, S., M.H selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan ilmu bagi penulis. Terimakasih atas waktu dan
bimbingannya.
5. Kedua orang tuaku yang telah memberikan dukungan moral maupun material
serta doa dan semangat sehingga Tugas Akhir ini dapat selesaikan.
vii
INTI SARI
Nabila, Friski Ninda Rara., Febriyanti , Rizki., Barlian, Aniq Akhmad., 2022.
Formulasi dan Uji Sifat Fisik Sediaan Gel Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium
guajava L.) Sebagai Pewarna Rambu Alami
Sediaan pewarna rambut adalah kosmetika yang digunakan dalam tata rias
rambut untuk mewarnai rambut, baik untuk mengembalikan warna rambut asalnya
atau warna lain. Pewarnaan rambut dapat dilakukan dengan berbagai cara,
menggunakan berbagai jenis zat warna alam maupun sintetik. Oleh karena itu,
penggunaan pewarna sintesis dapat digantikan dengan pewarna alami. Salah satu
tumbuhan yang dapat dimanfaatkan yaitu Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.).
Sediaan gel dipilih karena praktis dalam penggunaanya, mudah mengering, mudah
dicuci dengan air, dan memberikan rasa dingin di kulit.
Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah daun jambu biji (Psidium
guajava L.) yang diperoleh dari daerah Kalinyamat Kulon Kota Tegal dan
menggunakan teknik total sampling. Metode ekstrak yang digunakan adalah metode
maserasi dengan pelarut etanol 70%. Pada penelitian ini digunakan konsentrasi
formula zat aktif 0,25%, 0,5%, 1%. Kemudian sediaan pewarna rambut dilakukan uji
sifat fisik meliputi organoleptis, uji pH, uji homogenitas, uji daya lekat, uji daya
sebar, dan uji efektivitas pewarnaan rambut.
Kata kunci: Daun Jambu Biji, Pewarna Rambut Alami, Uji Sifat Fisik.
viii
ABSTRACT
Nabila, Friski Ninda Rara. ,Febriyanti , Rizki., Barlian, Aniq Akhmad., 2022
Formulation and Physical Properties Test of Gel Preparations Guava Leaf
Extract (Psidium guajava L.) As Natural Hair Coloring
The sample used in this study was guava leaves (Psidium guajava L.)
obtained from the Kalinyamat Kulon area, Tegal City and used a total sampling
technique. Extract method used is maceration method with 70% ethanol solvent. In
this study used the concentration of the active substance formula 0.25%, 0.5%, 1%.
Then the hair dye preparations were tested for physical properties including
organoleptic, pH test, homogeneity test, adhesion test, spreadability test, and hair
coloring effectiveness test.
ix
DAFTAR ISI
COVER.........................................................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN......................................................................................vi
MOTTO.......................................................................................................................vii
INTI SARI.....................................................................................................................x
ABSTRACT.................................................................................................................xi
DAFTAR ISI.............................................................................................................xiiii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
x
2.1.3 Manfaat daun jambu biji.................................................................9
2.2 Simplisia...................................................................................................11
2.3.1 Ekstrak..........................................................................................11
2.3.2 Ekstraksi........................................................................................12
2.5 Gel.............................................................................................................14
2.11 Hipotesis...................................................................................................25
xi
3.5 Alat dan Bahan.........................................................................................27
3.5.1 Alat................................................................................................27
3.5.2 Bahan............................................................................................28
3.6.5 Uji Identifikasi Bebas Etanol pada Ekstrak Daun Jambu Biji......32
3.6.7 Formula.........................................................................................33
xii
4.7 Uji pH ........................................................................................................ 48
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................58
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2 Formula............................................................................................................33
DAFTAR GAMBAR
xiv
Gambar 1 Daun jambu biji......................................................................................7
Gambar 5 Skema Uji Bebas Etanol Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.)........32
xv
BAB I
PENDAHULUAN
Rambut adalah sesuatu yang keluar dari dalam kulit, tumbuh sebagai batang-
batang tanduk, dan tersebar hampir di seluruh kulit tubuh, wajah, dan kepala,
kecuali pada bibir, telapak tangan dan telapak kaki. Batang-batang rambut
merupakan penempatan sel-sel tanduk yang berada di atas permukaan kulit dan
dan warnanya. Batang rambut ini tidak mempunyai saraf perasa sehingga tidak
terasa sakit bila dipangkas. Wujud rambut di berbagai tempat berbeda, namun
terletak pada cara tumbuh, tebal, dan kedalaman akar rambut (Bariqina dan
Ideawati, 2001).
Rambut dikenal sejak zaman dahulu dengan julukan “mahkota” bagi wanita.
Tetapi di zaman yang sudah maju seperti sekarang, julukan tersebut tidak lagi
bertuju hanya kaum wanita, namun juga untuk pria. Peranan rambut sangat
kepala dari berbagai hal seperti bahaya terhadap benturan/pukulan benda keras,
1
2
berkilau, sehat dan mudah diatur memberikan daya pesona tersendiri bagi
Warna rambut ditentukan oleh pigmen melanin yang ada pada konteks
warna rambut adalah eumelanin yang menyebabkan warna hitam atau coklat
dan pyomelanin yang menyebabkan warna merah atau pirang. Di samping itu,
jumlah dan ukuran granula pigmen dan nada tidaknya gelembung udara dalam
Bila sudah mencapai usia lanjut, warna rambut berubah menjadi putih yang
disebut juga dengan semir rambut (Tranggono dan Latifah, 2007). Salah satu
Sediaan pewarna rambut adalah kosmetika yang digunakan dalam tata rias
asalnya atau warna lain. Pewarnaan rambut dapat dilakukan dengan berbagai
cara, menggunakan berbagai jenis zat warna alam maupun sintetik. Pewarna
sintetik digunakan secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama dan
kesehatan ( Rum, Ultha, dan Ghazali, 2016). Oleh karena itu, penggunaan
pewarna sintesis dapat digantikan dengan pewarna alami. Salah satu tumbuhan
yang dapat dimanfaatkan adalah pada Daun Jambu Biji ( Psidium guajava L.)
Gel adalah sediaan semipadat yang terdiri dari suspensi yang dibuat dari
partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar terpenetrasi oleh
suatu cairan. Bahan pembentuk gel pada sediaan farmasi dan kosmetik idealnya
harus bersifat inert, aman ( Ashar, 2016). Sediaan gel dipilih karena praktis
pewarna rambut alami dan masih sedikitnya pemanfaatan daun jambu biji
dan Uji Sifat Fisik Sediaan Gel Ekstrak Daun Jambu Biji ( Psidium guajava L.)
1. Apakah ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.) dapat diformulasi
2. Apakah gel ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.) memiliki sifat fisik
berikut :
1. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah daun jambu biji (Psidium
guajava L.) yang diperoleh dari daerah Kalinyamat Kulon Kota Tegal.
3. Uji identifikasi daun jambu biji dengan metode makroskopik dan mikroskopis.
4. Ekstrak daun jambu biji diperoleh dengan metode maserasi dengan pelarut
etanol 70%.
5. Uji sifat fisik sediaan menggunakan uji organoleptik, uji PH, uji homogenitas,
uji daya lekat, uji daya sebar, dan uji efektivitas pewarnaan rambut..
1. Untuk mengetahui ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.) dapat
2. Untuk mengetahui gel ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.)
1. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi peneliti selanjutnya yang lanjut
manfaat daun jambu biji (Psidium guajava L.) dapat dijadikan sebagai
pewarna alami.
6
TINJAUAN PUSTAKA
Daun jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan tanaman buah jenis perdu,
dalam bahasa Inggris disebut Lambo guava. Tanaman jambu ini berasal dari
lainnya seperti Indonesia.Jambu biji sering disebut juga Jambu Klutuk, Jambu
Siki, atau Jambu Batu (Kuntarsih, 2006). Banyak sekali macam-macam jenis
7
8
Kingdom : Plantae
Divisi : Sprmatophyta
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium
daun muda berambut halus, permukaan atas daun tua licin. Helaian daun
berbentuk bulat telur agak jorong, ujung tumpul, pangkal membulat, tepi
rata agak melekuk ke atas, pertulangan menyirip, panjang 6-14 cm, lebar
3-6 cm, berwarna hijau. Bunga tunggal, bertangkai, keluar dari ketiak
vitamin C-nya, vitamin C dari buah jambu biji putih sekitar 116-190 mg,
sedangkan pada jambu biji merah adalah 87mg per 100 gram jambu.
serangan radikal bebas penyebab penuaan dini dan berbagai jenis kanker.
makanan dan minuman. Selain itu, buah jambu biji bermanfaat untuk
lelah dan lesu, demam berdarah, dan 6 sariawan. Selain buahnya, bagian
tanaman lainnya, seperti daun, kulit akar maupun akarnya, dan buahnya
(Cahyono B, 2010). Ekstrak etanol daun jambu biji juga telah dilakukan
jambu biji lainnya seperti saponin, minyak atsiri, tanin, anti mutagenic,
bijian. Hal ini juga dapat digunakan sebagai bahan dalam suplemen,
Sehingga ketika direaksikan dengan air dan dikocok maka akan terbentuk
buih yang dapat bertahan lama. Minyak atsiri adalah kelompok besar
minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun
bentuk oksidasi, tanin juga sebagai sumber asam pada buah. Alkaloid
2015).
2.2 Simplisia
Simplisia merupakan bahan alamiah yang digunakan untuk obat dan belum
mengalami proses pengolahan sama sekali dan merupakan bahan yang telah
a. Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupa tanaman utuh, yang
b. Simplisia hewan adalah simplisia yang dapat berupa hewan utuh atau zat-zat
berguna yang dihasilkan oleh hewan dan berupa bahan kimia murni.
c. Simplisia mineral adalah simplisia yang berupa bahan mineral, baik yang
telah melalui proses pengolahan atau belum berupa bahan kimia murni
2.3.1 Ekstrak
zat aktif dari simplisia nabati simplisia hewani menggunakan pelarut yang
sesuai kemudian hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk
terkena panas. Ekstrak cair adalah sediaan cair simplisia nabati, yang
2.3.2 Ekstraksi
a. Ekstraski adalah suatu proses penyarian zat aktif dan bagian tanaman
obat dengan tujuan untuk menarik komponen kimia yang berada dalam
zat aktif. Zat aktif akan terlarut dalam pelarut organik pada bagian luar sel
13
dengan cara yang sesuai dengan sifat dan tujuan ekstraksi. Sampel yang
sampel segar karena penetrasi pelarut akan berlarut lebih cepat. Selain itu
polimer resin atau artefak lain yang dapat berbentuk selama proses
pengeringan.
dari maserasi adalah proses melarutnya zat aktif berdasarkan sifat kelarutannya
dalam suatu pelarut (like dissolved like). Ekstraksi zat aktif dilakukan dengan
cara merendam simplisia nabati dalam pelarut yang sesuai selama beberapa hari
pada suhu kamar dan terlindung dari cahaya. Pelarut yang digunakan, akan
menembus dinding sel dan kemudian masuk ke dalam sel tanaman yang penuh
dengan zat aktif. Perempuan antara zat aktif dan pelarut akan mengakibatkan
14
terjadinya proses pelarutan dimana zat aktif akan terlarut dalam pelarut. Pelarut
yang berada didalam sel mengandung zat aktif sementara pelarut yang berada di
luar sel belum terisi zat aktif, sehingga terjadi ketidak seimbangan antara
konsentrasi zat aktif di dalam larutan konsentrasi zat aktif yang ada di luar sel.
larutan dengan konsentrasi tinggi akan terdesakkeluar sel dan digantikan oleh
2.5 Gel
semipadat yang terdiri dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik
besar, terpenetrasi oleh suatu cairan. Gel adalah sediaan topikal setengah padat
dengan daya serap yang baik pada kulit serta mudah di cuci dengan air (Rosida
dkk, 2018).
adalah daya lekat tinggi dan tidak menyumbat pori sehingga pernapasan pori
tidak terganggu, mudah dicuci dengan air, pelepasan obatnya baik, kemampuan
berbentuk padat apabila disimpan dan akan segera mencair bila dikocok,
15
membentuk massa gel yang baik, viskositas gel tidak mengalami perubahan
Menurut Martin dkk. (2012), gel yang baik harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
1. Homogen yaitu bahan obat dan dasar gel harus mudah larut atau terdispersi
dalam air atau pelarut yang cocok atau terjamin homogenitas sehingga
2. Bahan dasar yang cocok dengan zat aktif yaitu bila ditinjau dari sifat fisika
kimia bahan dasar yang digunakan harus cocok dengan bahan obat sehingga
sifat aliran ini sangat penting pada penyebaran sediaan. Sediaan akan mudah
dioleskan pada kulit tanpa penekanan yang berarti dan mudah dikeluarkan
4. Stabil gel yaitu harus stabil dalam pengaruh lembab dan suhu selama
Bertujuan untuk mencegah basis dan zat yang sensitif terhadap logam berat
menjadi dasar gel hidrofobik dan dasar gel hidrofilik (Allen et al., 2005)
16
interaksi antara kedua fase. Berbeda dengan bahan liofilik. Bahan hidrofobik
dapat dilarutkan atau disatukan dengan molekul dari fase pendispersi. Pada
umumya karena daya tarik menarik pada pelarut dari bahan-bahan hidrofilik
kebalikan dari tidak adanya daya tarik menarik dari bahan hidrofobik, sistem
koloid hidrofilik biasanya lebih mudah untuk dibuat dan memiliki stabilitas
1. Ujung rambut Pada rambut yang baru tumbuh serta sama sekali belum atau
2. Batang rambut Batang rambut adalah bagian rambut yang terdapat di atas
permukaan kulit berupa benang-benang halus yang terdiri dari zat tanduk
Kutikula adalah lapisan yang paling luar dari rambut yang terdiri atas
sel-sel tanduk yang gepeng atau pipih dan tersusun seperti sisik ikan.
pigmen yang terdapat pada korteks ini akan memberikan warna pada
Medula terletak pada lapisan paling dalam dari batang rambut yang
dibentuk oleh zat tanduk yang tersusun sangat renggang dan membentuk
udara.
umbi rambut.
dari folikel rambut dan menjorok masuk ke dalam umbi rambut. Papil
bagian akar rambut ini berbeda dengan struktur batang dan akar rambut
menyebabkan rambut halus berdiri bila ada suatu rangsangan dari luar
tubuh.
Pewarna rambut cair adalah jenis pewarna rambut yang sering digunakan.
Sebagai contoh bahan yang dipergunakan antara lain air (30-50%), solvent
19
karakteristik yang berbeda dari sediaan kosmetika cair dapat ditinjau dari
pemerian dan sifat air yang berbeda. Bahan yang dipergunakan hampir sama,
tetapi berbeda dalam hal sediaan dasar, sediaan dasar adalah berbentuk
2013) :
daya lekat tidak terlalu lama, daya lekatnya ada yang 4-6 minggu, ada juga
6-8 minggu. Pewarnaan rambut ini masih dapat tahan terhadap keramas,
tetapi jika berulang dikeramas, zat warnanya akan luntur. Tujuan pemberian
kusam dan juga untuk mempertahankan kemilau rambut. Oleh sebab itu,
rambut putih yang dicat hitam dengan jenis zat yang bersifat semi permanen
dan akhirnya rambut akan kembali menjadi putih atau putih kekuningan.
pada korteks rambut. Pewarna rambut jenis ini memiliki daya lekat yang
jauh lebih lama sehingga tidak luntur karena keramas dengan sampo dan
dapat bertahan 3-4 bulan. Pewarna permanen terdapat dalam berbagai bentuk
dan macam, seperti krim, jeli, dan cairan. Bahan pewarna ini meliputi
campuran zat warna nabati dengan zat warna senyawa logam, zat warna
amino seperti orto atau para diaminobenzen. Pewarna ini berguna untuk
menutupi warna rambut putih, rambut beruban, serta rambut dengan warna
selera atau zaman. Susunan rambut atau berbagai macam tebal rambut akan
21
cepat dan lebih mudah menyerap cat dibanding rambut kasar dan tebal.
1. Zat Aktif
2. Gliserin
berbau, memiliki rasa manis. Gliserin larut dalam aseton, benzen, kloroform,
etanol(95%), eter, etil, asetat, metanol, minyak, dan air. Gliserin bersifat
Campuran dari gliserin dengan air, etanol (95%), dan propilen glikol stabil
gliserin pada formulasi atau teknologi farmasi pada sediaan topikal adalah
sebagai humektan dan emolien. Selain itu gliserin digunakan sebagai zat
tambahan dalam gel dengan basis hidrofilik dan hidrofobik (Jessika, 2012).
2017)
3. Trietanolamin
22
dengan sedikit bau amoniak. Kelarutan : Larut dalam air , metanol, karbon
transplantasi asam lemak dan produk trietnol teknis yang mengandung 10-
apabila terpapar oleh udara dan cahaya langsung (Rowe dkk., 2009).
4. Nipagin
Metil paraben berbentuk kristal tak berwarna atau bubuk kristal putih,
tidak berbau atau hampir tidak berbau dan sedikit memberikan rasa panas.
Metil paraben memiliki kelarutan dalam air yaitu 1 bagian larut dalam 400
bagian air pada suhu ruang dan 1 bagian larut dalam 50 bagian air pada suhu
50°C bagian air pada suhu 50°C. Metil paraben mudah larut dalam etanol
dan dalam propilen glikol namun praktis dan tidak larut dalam minyak
mineral. Metil paraben bersifat nonmutagenik (sifat bahan yang tidak dapat
5. Nipasol
23
berat molekul 180,20. Prophyl paraben berbentuk bubuk putih, kristal, tidak
berbau, dan tidak berasa. Prophyl paraben sangat larut dalam aseton, dan
eter, mudah larut dalam etanol 95% dan dalam propilen glikol. Kelarutannya
dalam air adalah 1 bagian larut dalam 2500 bagian air dalam suhu ruang dan
dalam 225 bagian air pada suhu 80°C. konsentrasi nipasol yang digunakan
6. Aquadest
Air suling dibuat dengan menyuling air yang dapat diminum. Pemerian
1. Uji Organoleptis
cara melakukan pengamatan terhadap bentuk, warna, bau dari sediaan yang
2. Uji Ph
3. Uji Homogenitas
24
Uji homogenitas merupakan salah satu uji yang terpenting dalam sediaan
(Sayuti, 2015).
Tujuan dari uji daya lekat ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan gel melekat pada kulit dalam waktu tertentu sehingga dapat
dalam waktu yang cukup lama sebelum sediaan dicuci atau dibersihkan
(Husnani, 2016).
sediaan rambut. Penyebaran gel yang baik yaitu antara 5-7 cm (Rum, Ultha,
apakah sediaan gel pewarna rambut yang dibuat dapat memberikan efek
dilakukan terhadap sediaan gel pewarna rambut formula I, II, III dibiarkan
25
selama 2 jam, kemudian rambut dicuci dan diamati ada tidaknya perubahan
2.11 Hipotesis
1. Ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.) dapat digunakan sebagai
2. Terdapat formula yang paling baik sebagai pewarna alami pada sediaan
METODE PENELITIAN
Objek dalam penelitian ini adalah gel ekstrak daun jambu biji (Psidium
Sampel adalah bagian dari populasi yang memilikli sifat dan karakteristik
yang sama dengan populasi itu sendiri, sampel yang digunakan adalah sediaan
gel ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.) sebagai pewarna rambut
alami. Teknik sampling yang digunakan yaitu dengan total sampling, yaitu
Variabel bebas dalam penelitian ini berupa gel ekstrak daun jambu biji
26
27
sebab akibat adanya variabel bebas (Aulia dan Yulianti, 2019). Variabel
kontrol dalam penelitian ini berupa uji sifat fisik sediaan gel dari ekstrak
daun jambu biji ( Psidium guajava L.) sebagai pewarna rambut alami.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif dan
3.5.1 Alat
objek glass, mortar dan stemper, cawan porselen, neraca analitik, sendok
3.5.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak daun jambu
tumbuh.
seperti tanah, krikil, rumput, batang, daun, akar yang telah rusak, serta
3. Pencucian
4. Perajangan
5. Pengeringan
mudah rusak, sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama.
6. Sortasi kering
biji (Psidium guajava L.) dapat dilihat pada skema dibawah ini :
Mencatat hasilnya
ditutup dengan deck glass dan mengamatinya dibawah mikroskop. Uji ini
menit. Pengadukan ini bertujuan agar etanol berdifusi dalam zat aktif, lalu
ditutup dengan rapat dan diamkan selama 3 hari dalam tempat yang
± 5 menit selama 6 jam agar penyari masuk ke dalam sel serbuk sampel.
mengandung etanol atau tidak. Apabila sudah tidak berbau ester, berarti
ekstrak daun jambu biji tersebut sudah bebas dari etanol. Memasukkan
0,5 gram esktrak ke dalam tabung reaksi. Lalu menambahkan 2 tetes asam
asetat dan 2 tetes asam sulfat pekat, panaskan (Tenda, Lenggu, dan Ngale,
2017). Uji bebas etanol daun jambu biji (Psidium guajava L). dapat
pekat. Kemudian kocok kuat kuat. Jika terjadi warna merah, kuning,
3.6.7 Formula
Tabel 2 Formula
Dalam pembuatan gel ekstrak daun jambu biji yang pertama yaitu
1. Uji Organoleptis
yang baik 4,5 – 6,5 atau sesuai dengan nilai pH kulit manusia (Afianti,
ini
3. Uji homogenitas
(Yusrinie, 2018).
diatas objek glass yang lain diatas gel tersebut tekanlah dengan beban
Lepaskan beban seberat 100 g dan catat waktunya hingga kedua obyek
arloji, kemudian tutup dengan kaca arloji lain lalu diberi bebas diatas
luar permukaan beban 50 g. daya sebar yang baik yaitu 5-7 cm (Rum,
Ultha, dan Ghazali, 2016). Uji daya sebar dapat dilihat pada skema
dibawah ini :
dengan cara sediaan dioleskan pada rambut yang sudah diberi tanda,
yang terjadi pada rambut. Uji efektivitas pewarnaan dapat dilihat pada
Pada penelitian ini menggunakan analisis pendekatan secara One Way ANOVA
BAB IV
Penelitian tentang formulasi dan uji sifat fisik sediaan gel pewarna rambut
alami dari ekstrak daun jambu biji ( Psidium guajava L.) bertujuan untuk mengetahui
ekstrak daun jambu biji dapat digunakan sebagai pewarna alami dan formula
berapakah yang paling baik ditinjau dari sifat fisik sediaan denggan menggunakan
ekstrak daun jambu biji formula I (0,25 %), formula II (0,05 %), formula III (1 %).
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sediaan gel pewarna rambut
alami dari ekstrak daun jambu biji ( Psidium guajava L.) sebelum melakukan
untuk memastikan kebenaran dari sampel daun jambu biji yang akan digunakan
sebagai zat aktif gel pewarna rambut, yaitu melalui uji makroskopis, mikroskopis, uji
bebas etanol dan uji flavonoid. Berikut hasil identifikasi daun jambu biji tersebut :
telanjang atau dengan bantuan kaca pembesar terhadap berbagai tanaman organ
40
41
Tabel 4.1 Identifikasi Makroskopis Daun Jambu Biji ( Psidium guajava L.)
Gambar Literatur
No Hasil Ket
Tanaman (Tsukaya, 2005)
jambu biji berbentuk lonjong, jorong atau berbalik telurdan bewarna kehijauan.
Hal ini menunjukan bahwa hasil identifikasi makrokopis sesuai dengan standar
atau literatur.
42
Tujuan dari uji mikroskopis ini adalah untuk melihat fragmen-fragmen dari
daun jambu biji ( Psidium guajava L.), Hasil dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
1. Mesofil dengan
kelenjar minyak
2. Berkas
Pengangkut
3. Stomata tipe
anomositis
43
(Psidium guajava L.). dapat terlihat dengan adanya mesofil dengan kelenjar
mendapatkan zat warna yang lebih optimal. Daun jambu biji sebanyak 100
gram dimasukan kedalam labu alat bulat, selanjutnya menambahkan etanol 70%
selama 5 menit setiap 6 jam sekali, lalu hasil yang diperoleh disaring dengan
menggunakan kain flannel dan diperoleh ekstrak cair untuk daun jambu biji
berwarna hijau. Kemudian dipekatkan diatas water bath dan diperoleh ekstrak
ekstrak daun jambu biji diperoleh 36,28 % dan berat ekstrak daun jambu biji
sebanyak 36,28 %.
organoleptis ekstrak, uji bebas etanol bertujuan agar gel yang telah dibuat dari
ekstrak daun jambu biji menghasilkan kandungan senyawa yang sesuai dan
bebas dari kandungan etanol dan uji flavonoid. Berikut uji organoleptis ekstrak,
dibuat memiliki bentuk, warna dan bau yang diharapkan atau tidak. Uji ini
dilakukan dengan melihat bentuk, warna dan menghirup bau atau aroma yang
dihasilkan. Berikut hasil uji organoleptis ekstak kental daun jambu biji dapat
Berdasarkan dari tabel 4.5 diatas bahwa hasil uji organoleptis ekstrak yang
telah dibuat memiliki bentuk yang kental, warna hijau kecoklatan dan bau untuk
daun jambu biji berbau khas daun jambu biji, sehingga dapat disimpulkan
bahwa ekstrak daun jambu biji memiliki bentuk, warna dan bau yang sesuai
diharapkan.
Uji Bebas Etanol pada ekstrak daun jambu biji bertujuan untuk memastikan
ada atau tidaknya kandungan etanol dalam ekstrak. Persyaratan suatu sediaan
terbebas dari etanol apabila tidak tercium bau khas senyawa Ester. Pereaksi
45
yang digunakan yaitu asam asetat dan asam sulfat pekat. Berikut hasil uji bebas
etanol ekstrak daun jambu biji dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Berdasarkan dari tabel 4.6 diatas bahwa hasil uji bebas etanol, ekstrak daun
jambu biji dengan menambahkan 2 tetes asam asetat dan 2 tetes asam sulfat
pekat sudah tidak tercium bau ester tetapi menghasilkan bau khas daun jambu
biji, hal ini karena adanya proses esterifikasi dari reaksi asam asetat
(CH3COOH) dan asam sulfat (H2S04) sehingga menunjukkan bahwa hasil uji
bebas etanol positif yaitu ekstrak daun jambu biji tidak mengandung etanol dan
sesuai dengan pustaka. Karena jika masih adanya etanol di dalam ekstrak maka
Tabel 4.7 Hasil Uji Flavonoid Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.)
Setelah melakukan uji organoleptis ekstrak, uji bebas etanol, dan uji
nipasol dan gliserin pada cawan uap aduk sampai homogen, fungsi
lembab pada rambut dan menjaga kelembapan agar tetap lembab dan
menambahkan bahan aktif atau ekstrak daun jambu biji dan sisa aquadest
melakukan uji sifat fisik sediaan gel tujuannya untuk mengetahui apakah
ekstrak daun jambu biji bisa digunakan sebagai pewarna rambut ditinjau
dari uji sifat fisik sediaan. Uji sifat fisik meliputi uji organoleptis, uji pH,
uji homogenitas, uji daya lekat, uji daya sebar, dan pengujian efektivitas
Tujuan uji organoleptis ini untuk mengetahui tampilan gel yang berupa
wujud atau bentuk, warna, dan bau sediaan gel ( Afianti, dan Murrukmihadi,
2015). Hasil uji organoleptis gel pewarna rambut dapat dilihat pada tabel
berikut :
berdasarkan uji sifat fisik memiliki sedikit perbedaan, hal ini disebabkan karena
ekstrak daun jambu biji yang digunakan memiliki konsentrasi yang berbeda.
Berdasarkan dari tabel diatas hasil uji organoleptis menunjukan bahwa pada
kecoklatan, berbau khas daun jambu biji dan rasa di kulit tidak lengket. Pada
kecoklatan, berbau khas daun jambu biji dan rasa di kulit tidak lengket. Pada
formula ke ketiga (1 %) menghasilkan gel yang kental, berwarna kuning, hal ini
disebabkan karena menggunakan ekstrak yang lebih banyak dari formula yang
lain sehingga menghasilkan warna kuning, berbau khas daun jambu biji dan
4.7 Uji pH
dengan pH kulit agar tidak terjadi iritasi pada permukaan kulit. Pengukuran pH
beredar dipasaran ( garnier ) menghasilkan pH yang tidak jauh berbeda. Hal ini
menunjukkan bahwa sediaan gel ekstrak daun jambu biji sebagai pewarna
I II III
1 8 8 8
2 8 8 8 +
3 8 8 8
Uji homogenitas merupakan salah satu uji yang terpenting dalam sediaan
homogenitas ini dilakukan saat sediaan dioleskan pada kaca transparan dibawah
sediaan (Sayuti, 2015). Suatu sediaan harus homogen dan rata agar tidak
51
Yamlean, dan Wiyono, 2013). Hasil uji homogenitas gel pewarna rambut dapat
Berdasarkan dari tabel 4.12 bahwa hasil uji homogenitas yang dilakukan
memberikan hasil yang homogen untuk tiap sediaan, dilihat berdasarkan tidak
adanya gumpalan maupun butiran kasar pada sediaan gel. Sediaan gel yang
daun jambu biji yang digunakan baik sehingga tidak dapati gumpalan ataupun
Tujuan dari uji daya lekat ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan gel melekat pada kulit dalam waktu tertentu sehingga dapat
berfungsi secara maksimal. Tidak ada persyarataan khusus mengenai daya lekat
sediaan semipadat, namun sebaiknya daya lekat sediaan semipadat adalah lebih
dari 1 detik ( Afianti, dan Murrukmihadi, 2015). Semakin lama daya lekat suatu
sediaan pada tempat aplikasi maka efek farmakologis yang dihasilkan semakin
besar (Wulandari, 2015). Berikut hasil uji daya lekat gel pewarna rambut yang
t (detik)
Replikasi Formula Formula Formula Pustaka Gambar
I II III
1 1,77 1,38 1,94 Lebih dari
2 2, 40 1,69 2,10 1detik
3 (Afianti,
1,21 1,55 1,83 dan
Rata-rata Murrukmi
1,79 1,54 1,95 hadi, 2015)
Berdasarkan tabel di atas hasil uji daya lekat menunjukkan bahwa dari
masing-masing formula gel mempunyai daya lekat yang baik karena memiliki
nilai daya lekat lebih dari 1 detik maka sesuai dengan nilai standar yaitu lebih
dari 1 detik. Berdasarkan nilai rata-rata uji daya lekat untuk formula 1 sebesar
53
1,79 detik, formula 2 sebesar 1,54 detik, formula 3 sebesar 1,95 detik. Jadi nilai
rata rata uji daya lekat berdasarkan lama waktu melekat yang paling baik adalah
formula ketiga sebesar 1,95 detik dilihat dari nilai rata-rata yang paling tinggi
daripada formula I dan formula II. Apabila daya lekat gel semakin lama
melekat pada rambut, maka zat aktif yang dilepaskan akan semakin anyak yang
diabsorpsi oleh rambut, artinya kemampuan gel melekat pada rambut dapat
penelitian.
signifikasi 0,422 nilai F hitung 0,999 dan nilai F tabel 5,14 Hipotesis yang
diajukan adalah ekstrak daun jambu biji dapat digunakan sebagai zat pewarna
alami pengganti zat warna sintetik pada sediaan pewarna rambut dilihat
berdasarkan sifat fisik dan terdapat formulasi yang paling baik sebagai pewarna
alami pada sediaan pewarna rambut ditinjau dari sifat fisik sediaan. Hal tersebut
menunjukkan bahwa nilai F hitung lebih besar dari pada F tabel (F hitung > F
54
tabel) sebesar 1,058 >5,14 dengan tingkat kepercayaan 95% dan nilai
signifikasi < 0,05, sehingga dapat disimpulkan ekstrak daun jambu biji dapat
digunakan sebagai zat pewarna alami pengganti zat warna sintetik pada sediaan
pewarna rambut dilihat berdasarkan sifat fisik dan terdapat formulasi yang
paling baik sebagai pewarna alami pada sediaan pewarna rambut ditinjau dari
sediaan rambut. Penyebaran gel yang baik yaitu antara 5-7 cm ( Rum Ultha, dan
Ghazali, 2016). Uji daya sebar gel berkaitan dengan kenyamanan pemakaian.
Sediaan gel diharapkan memiliki daya sebar sesuai dengan parameter kreteria.
Konsisten gel yang lunak menyebabkan gel lebih mudah merata, mudah
terserap di kulit dan berkesan lembut di kulit daripada gel yang kaku (Sayuti,
2015) semakin besar nilai daya sebar suatu sediaan, kemampuan menyebar
sediaan semakin besar, sebaliknya apabila nilai daya sebar sediaan semakin
( Wulandari, 2015). Hasil uji daya sebar gel pewarna rambut dapat dilihat pada
Formula Beban 50 g
Cm
55
50 gram formula telah memenuhi syarat literatur yaitu diameter lebih dari 5
cm. Berdasarkan nilai rata-rata diameter uji daya sebar dengan beban 50
gram, formula pertama 0,25 sebesar 2,96 cm, formula kedua 0,5% sebesar
3,13 cm dan formula ketiga 1% sebesar 2,63 cm. Jadi nilai ratarata diameter
uji daya sebar berdasarkan daya menyebar paling baik terdapat pada formula
kedua dan formula ketiga karena memiliki nilai rata-rata diameter paling
tinggi yaitu 3,13 cm karena dilihat dari daya sebarnya luas sehingga gel
pewarna rambut mudah dioleskan pada rambut dan cepat memberikan efek
terapinya. Karena semakin besar nilai daya sebar suatu sediaan maka
untuk memperkuat hasil penelitian. Hasil tabel Anova uji daya sebar 50
nilai signifikasi 0,305 nilai F hitung 1,456 dan nilai F tabel 5,14. Hipotesis
yang diajukan adalah ekstrak daun jambu biji dapat digunakan sebagai zat
pewarna alami pengganti zat warna sintetik pada sediaan pewarna rambut
dilihat berdasarkan sifat fisik dan terdapat formulasi yang paling baik
sebagai pewarna alami pada sediaan pewarna rambut ditinjau dari sifat fisik
sediaan. 70 Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai F hitung lebih besar dari
pada F tabel (F hitung > F tabel) dengan nilai sebesar 1,456 > 5,14 dengan
tingkat kepuasan 95% dan nilai signifikasi < 0,05, sehingga kombinasi
ekstrak bunga telang dan ketela ungu dapat digunakan sebagai zat pewarna
alami pengganti zat warna sintetik pada sediaan pewarna rambut dilihat
berdasarkan sifat fisik dan terdapat formulasi yang paling baik sebagai
pewarna alami pada sediaan pewarna rambut ditinjau dari sifat fisik sediaan.
Replikasi Formula
I II III
3
BAB V
5.1 Simpulan
2. Formula yang paling baik sebagai pewarna alami dalam gel yaitu formula II
5.2 Saran
3.
58
DAFTAR PUSTAKA
Afianti, H.P. dan Murrukmihadi, M., 2015, Pengaruh Variasi Kadar Gelling Agent
HPMC Terhadap Sifat Fisik dan Aktivitas Antibakteri Sediaan Gel Ekstrak
Etanolik Daun Kemangi (Ocimum basilicum L. forma cittratum Back.).
Majalah Farmastetik ,11,2-309
Agoes G, 2015. Sediaan Kosmetik (SFI-9), Penerbit Institut Teknologi Bandung,
273-284.
Allen, J. (2012). Practical Assessment, Research & Evaluation.University of Kans
Allen, L.V., Popovich, N.G., Ansel, H.C., 2005, Ansel’s Pharmaceutical Dossage
Forms and Drug Delivery Systems, Lippincott Williams & Wilkins,
Philadelphia.
Ansel, H. C., 2008, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, ed IV, Alih bahasa Ibrahim,
F. Jakarta : UI Press.
Asrina, R., Wahyuni, K. T., 2018. Formulasi Gel Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji
(Psidium guajava Linn.) Dengan Membandingkan Basis HPMC dan Natrium
Alginat. Jurnal Farmasi Sandi Karsa, 4(7), 1-5.
Bariqina, Endang, Ideawati, Zahida. 2001. Perawatan dan penataan rambut.
Yogyakarta: Adicitra Karya Nusa
Fatmawati, A., Subehan., Muliawati., 2016. Formulasi dan Evaluasi Fisik Gel
Nisosom Ekstrak Etanol Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.). Universitas
Hasanuddin, Makassar.
Hapsoh dan Hasanah, Y., 2011. Budidaya Tanaman Obat dan Rempah. Medan: USU
Press.
Indriani, S., 2006, Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium
guajava L.), Jurnal Pertanian Indonesia, 11 (1) : 13-17
59
60
Rosmilawati, A (2016). Perbaikan kualitas jambu biji (Psidium guajava L.) var
Kristal dengan pengaturan leaf fruit ratio dan pemberongsongan buah
(Doctoral dissertation, IPB (Bogor Agricultural University)).
Sayuti, K.; Rina Yenrina: Antioksidan Alami dan Sintetik; Andalas Univesity Press:
Padang, 2015.
Soebagio. B., T. Rusdiana, K. Khairudin. 2007. Pembuatan gel dengan aqupec Hv-
505 dari ekstrak umbi bawang merah (Allium cepa L.) sebagai. antioksidan.
Seminar Penelitian Dosen Fakultas Farmasi. Universitas Padjadjaran.
Bandung
61
Sutriningsih., Sagala, Z., Meliana., 2017. Uji Efektivitas dan Uji Iritasi Gel Pewarna
Rambut dari Ekstrak Biji Buah Pepaya. Jurnal Muara Sains, Teknologi,
Kedokteran, dan Ilmu Kesehatan, 1(1), 59-66.
Tranggono, ReIswari, Fatma Latifah. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan
Kosmetik. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama; Hal. 100.
Voight, R., 1994, Buku Pengantar Teknologi Farmasi, 572-574, diterjemahkan oleh
Soedani, N., Edisi V, Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada Press.
Wasitaatmadja, 1997, Penuntun Kosmetik Medik, Universitas Indonesia, Jakarta.
LAMPIRAN
62
63
LAMPIRAN 1
1. Perhitungan Sampel
LAMPIRAN 2
Perhitungan bahan
64
Ekstrak (Pratimasari,
18)
Aquadest (Wulandari,
100 100 100 - Pelarut
2016)
1. Formula 1
LAMPIRAN 3
65
Pembuatan Ekstrak
No Gambar Keterangan
1. Peranjangan
4. Proses Maserasi
5. Proses Penyaringan
66
6. Proses Penguapan
7. Penimbangan Ekstrak
LAMPIRAN 4
Uji Flavonoid
No Gambar Keterangan
LAMPIRAN 5
Pembuatan Formula
67
No Gambar Keterangan
1. Penimbangan bahan
4. Uji PH
5. Uji Homogenitas
68
CURRICULUM VITAE
Email : nindarara70@gmail.com
No Hp : 089514904149
Alamat : Jl. Anoa Blok Trukan, RT 01RW 04, Kalinyamat Kulon Margadana, Kota
Tegal
69
PENDIDIKAN
Judul KTI : FORMULASI DAN UJI SIFAT FISIK SEDIAAN GEL EKSTRAK
ALAMI.
Ayah : SUYITNO
Ayah : POLRI
Ibu : PNS
Ayah : TEGAL
Ibu : TEGAL