1708551026
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
1
Lembar Pengesahan
Proposal Tugas Akhir ini diajukan sebagai syarat untuk melanjutkan ke Tugas Akhir
Universitas Udayana
Oleh
1708551026
Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
apt. Ni Made Widi Astuti, S.Farm., M.Si. Dr.rer.nat. apt. I Made Agus Gelgel Wirasuta, M.Si.
2
KATA PENGANTAR
tugas akhir yang berjudul “Isolasi dan Purifikasi Senyawa Azadirachtin dari
tugas akhir ini tidak terlepas dari dukungan, bimbingan dan saran yang
penulis terima dari berbagai pihak. Maka dari itu, pada kesempatan ini
tugas akhir ini dapat selesai dengan baik dan tepat waktu.
akhir ini.
3. apt. Dewa Ayu Swastini, S.F., M.Farm. selaku ketua Program Studi
3
4. apt. Ni Made Widi Astuti., S.Farm., M.Si. selaku dosen Pembimbing I
7. Keluarga, yaitu orang tua, kakek, nenek, dan adik yang penulis
sayangi dan cintai. Terima kasih atas dukungan dan doa yang
4
9. Keluarga besar Analisis Farmasi Udayana yang memberikan
tugas akhir.
11. Semua pihak yang terlibat dan telah membantu penulis dalam
masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang membacanya.
Penulis
5
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR ISTILAH x
DAFTAR SINGKATAN xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penelitian 4
1.4 Manfaat Penelitian 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5
2.1 Tanaman Mimba 5
2.1.1 Deskripsi Tanaman 5
2.1.2 Taksonomi 6
6
2.1.3 Kandungan Senyawa Azadirachtin dalam Daun Mimba 6
2.2 Isolasi dan Purifikasi 7
2.3 Ekstraksi dengan Maserasi 7
2.4 Kromatografi Cair Vakum (KVC) 8
2.5 Kromatografi Lapis Tipis (KLT) 8
BAB III METODE PENELITIAN 10
3.1 Rancangan Penelitian 10
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 10
3.3 Alat dan Bahan Penelitian 10
3.3.1 Alat Penelitian 10
3.3.2 Bahan Penelitian 11
3.4 Prosedur Penelitian 11
3.4.1 Uji Skrining Fitokimia Golongan Terpenoid 11
3.4.2 Ekstraksi Senyawa Azadirachtin dari Daun Mimba 12
3.4.3 Pemisahan dengan Kromatografi Cair Vakum 12
3.4.4 Identifikasi dengan Kromatografi Lapis Tipis 13
3.5 Analisis Data 13
3.6 Skema Penelitian 14
3.7 Jadwal Kegiatan 14
DAFTAR PUSTAKA 16
7
DAFTAR GAMBAR
Halaman
8
DAFTAR TABEL
Halaman
9
DAFTAR ISTILAH
Ekstrak kental : Ekstrak yang telah mengalami proses penguapan dan sudah
10
DAFTAR SINGKATAN
GF : Gypsum Fluoresence
Rf : Retardation factor
11
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
12
13
BAB I
PENDAHULUAN
(Asif, 2012). Menurut Asif (2012) ; Razak dan Kusuma (2018) menyebutkan
hampir semua bagian dari tanaman mimba mempunyai khasiat sebagai obat dan
Daun mimba secara empiris digunakan lebih dari 4000 tahun dalam
aktif utama dan metabolit sekunder seperti salanin, meliantriol, nimbin dan
(Sulistyoningrum, 2010; Agus, 2011, Balaji dan Cheralathan 2015; Agustin dkk.,
makan, ketahanan hidup, gangguan perkembangan dan lain sebagainya (Sari dan
membuktikan semakin tinggi tingkat kepekatan suatu bahan kimia akan semakin
banyak bahan aktif yang dikandungnya yang membuat semakin besar daya
meninggalkan residu yang sulit terurai oleh alam serta berpotensi menimbulkan
relatif aman dari segi kesehatan, mudah terurai di alam sehingga tidak mencemari
murni. Isolasi dan purifikasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode pemisahan kromatografi cair vakum dan kromatografi lapis tipis. Sebelum
dilakukan pemisahan dengan kromatografi cair vakum dan kromatografi lapis tipis
dilakukan ekstraksi terlebih dahulu dengan metode maserasi yang bertujuan untuk
menarik senyawa azadirachtin yang terdapat dalam daun mimba. Metode maserasi
digunakan pelarut organik dengan molekul relatif kecil seperti metanol dan
kamar sehingga lebih aman. Metode maserasi juga sangat menguntungkan dalam
15
isolasi senyawa bahan alam karena mudah dan murah (Djaswir, 2004 ; Khan et
memvakumkan kolom selain itu KCV juga dapat memisahkan sampel dalam
mampu menetapkan dua atau lebih senyawa secara simultan, selektif dan
Hajnos, 2009).
isolasi dan pemurnian senyawa azadirachtin yang terkandung dalam daun mimba
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
batang agak kasar, daun menyirip genap, dan berbentuk lonjong dengan tepi
bergerigi dan runcing, sedangkan buahnya merupakan buah batu dengan panjang
1 cm. Buah mimba dihasilkan satu kali setahun pada bulan Desember-Januari,
berbentuk oval, bila masak daging buahnya berwarna kuning, biji ditutupi kulit
keras berwarna coklat dan didalamnya melekat kulit buah berwarna putih.
Batangnya agak bengkok dan pendek, oleh karena itu kayunya tidak terdapat
daun majemuk menyirip genap. Anak daun berjumlah genap diujung tangkai,
dengan jumlah helaian 8-16. tepi daun bergerigi dan helaian daun tipis. Bentuk
anak daun memanjang sampai setengah lancet, pangkal anak daun runcing, ujung
anak daun runcing dan setengah meruncing. Helaian anak daun berwarna hijau,
bentuk bulat telur memanjang agak melengkung, panjang helaian daun 5 cm, lebar
3 cm sampai 4 cm. Ujung daun meruncing, pangkal daun miring, tepi daun
bergerigi kasar. Tulang daun menyirip, tulang cabang utama umumnya hampir
sejajar satu dengan lainnya. Tanaman ini dapat diperbanyak melalui stek,
cangkok, dan biji. Tanaman mimba umumnya berbuah pada umur 3-5 tahun, buah
yang dihasilkan dapat mencapai 50 kg per pohon (Girish dan Shankara, 2008).
19
Kingdom : Plantae
Ordo : Rutales
Famili : Meliaceae
Subfamili : Melioideae
Genus : Azadirachta
Tabel 1. Daftar Rf standar Azadirachtin dari berbagai fase gerak (Yamasaki et al.,
1986 ; Soni et al., 2012)
2.2 Isolasi dan Purifikasi
suatu ekstrak yang dilakukan ketika ingin mengambil bahan aktif dari ekstrak
komponen bahan alam murni bebas dari komponen kimia lain yang tidak
Ekstraksi merupakan peristiwa perpindahan massa zat aktif dari dalam sel
akibat tertarik oleh cairan penyari. Prinsip ekstraksi adalah melarutkan senyawa
polar dalam pelarut polar dan senyawa non polar dalam senyawa non polar (like
dissolves likes) (Depkes RI, 2000). Maserasi dilakukan dengan merendam bahan
baku tanaman (utamanya berbentuk serbuk) dalam wadah tertutup bersifat inert
dengan pelarut yang sesuai, serta didiamkan pada suhu kamar selama minimal 2
frekuensi kontak antara sampel dengan pelarut, sehingga proses ekstraksi semakin
sel serbuk tanaman dengan pelarut telah tercapai, maka proses maserasi dapat
dihentikan.
sederhana. Pemisahan tersebut memanfaatkan kolom yang berisi fase diam dan
aliran fase geraknya dibantu dengan pompa vakum. Fase diam yang digunakan
dapat berupa silika gel atau aluminioum oksida (Ghilsalberti, 2008). Cara kerja
dengan penjerap mutu KLT 10-40 μm) dalam keadaan vakum agar diperoleh
atas prinsip adsorpsi dan afinitas analit terhadap dua fase yaitu fase diam dan fase
gerak. Fase diam yang umum digunakan pada KLT antara lain silika gel,
dengan fase diam. Terdapat beberapa sifat-sifat ideal pelarut fase gerak
memadai.
setelah pengembangan.
(Rubiyanto, 2017)
23
BAB III
METODE PENELITIAN
pada plat KLT, pengelusian plat KLT dengan fase gerak yang sesuai
daun mimba dengan Kromatografi cair vakum dan Kromatografi Lapis Tipis serta
TLC silica gel GF254, oven (Memmert®), spray, ATS (CAMAG), TLC
(VLC).
Bahan utama daun mimba (A. indica) diambil dari desa Ubud, Kecamatan
Ubud, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Bahan kimia dan pelarut yang
kemurnian pro analisis. Pelarut dan pereaksi yang digunakan yaitu etanol
Daun mimba segar dicuci dengan air kemudian dikeringkan pada suhu
kamar. Selanjutnya daun mimba yang sudah kering dihaluskan hingga menjadi
pelarut diganti.
diekstraksi tiga kali dengan 4 bagian n-heksana, diikuti dengan tiga bagian
secukupnya dan dimasukkan kedalam kolom. Kolom dielusi dengan dietil eter :
metanol (49 :1) dengan laju alir 25 mL/menit, setiap 20 mL fraksi dipisahkan.
Yamasaki et al. (1986). Fase diam yang digunakan yaitu plat KLT silica gel
GF254 dan fase gerak yang digunakan yaitu dietil eter : metanol (49: 1) v/v.
Ekstrak kental yang diperoleh dari proses KCV dideteksi dengan KLT pada
Langkah pertama yang dilakukan yaitu penyiapan plat silica gel GF254
yang akan digunakan. Plat silica gel GF254 dicuci dengan metanol dan
diaktivasi selama 10 menit pada suhu 110°C. Larutan ekstrak hasil KCV
gerak.
Plat yang telah dielusi kemudian diamati secara visual, baik di bawah
sinar putih, sinar UV 254 nm, dan sinar UV 366 nm dengan CAMAG TLC
Visualizer. Plat KLT yang telah diamati selanjutnya di-scan pada panjang
gelombang 210 nm, 366 nm, serta panjang gelombang maksimum dari
gelombang 210 nm, 366 nm, dan panjang gelombang maksimum dari
Pengumpulan sampel
Preparasi sampel
Analisis data
DAFTAR PUSTAKA
Khan, I., Srikakolupu, S.R., Darsipudi, S., Gotteti, S.D. and Amaranadh, H. 2010,
Phytochemical Studies and Screening of Leaf Extracts of Azadirachta
indica for its Anti-microbial Activity Against Dental Pathogens, Archives of
Applied Science Research, 2 : 246 - 250.
Nugroho, A.E., Malik, A. dan Pramono, S. 2013, Total Phenolic and Flavonoid
Contents and In Vitro Antihypertension Activity of Purified Extract of
Indonesia Cashew Leaves (Anacardium occidentale L.), International Food
Research Journal, 20 : 299-305.
Odeoga, H. O., Okwu, D. E. and Mbaebie, B. O. 2005, Phytochemical
Constituents of Some Nigerian Medicinal Plants, African Journal of
Biotechnology, 4 : 685-688.
Palupi, D., Kusdiyantini, E., Rahadian, R. dan Prianto, A. H. 2016, Identifikasi
Kandungan Senyawa Fitokimia Minyak Biji Mimba (Azadirachta indica, A.
Juss), Jurnal Biologi, 5 : 23-28.
Prasetya, I. W. G. A., Putra, G. G., dan Wrasiati, L. P. 2020, Pengaruh Jenis
Pelarut dan Waktu Maserasi terhadap Ekstrak Kulit Biji Kakao (Theobroma
cacao L.) sebagai Sumber Antioksidan, Jurnal Rekayasa dan Manajemen
Agroindustri, 8: 150-159.
Razak, M.S.B.A. dan Kusuma, S.A.F. 2018, Artikel Review : Efek Farmakologi
Minyak Neem (Azadirachta indica, A.Juss), Farmaka, 17: 64-78.
Rusdi, A. 2009, Efektivitas Ekstrak Nimba dalam Pengendalian Ulat Grayak
(Spodoftera litura F.) Pada Tanaman Selada, J. Floratek, 4 : 41-54.
Sari, K.P. dan Suharsono. 2014, Efikasi: Insektisida Nabati dalam Mengendalikan
Kutu Kebul, Bemisia tabaci Genn). (Homoptera: Aleyrodidae), Widyariset,
17 : 219-266.
Septyaningsih, D. 2010. Isolasi dan Identifikasi Komponen Utama Ekstrak Biji
Buah Merah (Pandanus conoideus Lamk), Skripsi, Fakultas MIPA,
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Soni, H., Mishra, K., Sharma, S. dan Singhai, A.K. 2012, Charaterization of
Azadirachtin from Ethanolic Extract of Leaves of Azadirachta indica,
Journal of Pharmacy Research, 5 : 199-201.
Sulistyoningrum, E. 2010, Tinjauan Molekuler dan Aspek Klinis Resistensi
Insulin, Mandala of Health, 4 : 132-133.
Suprapta, D.N. 2005, Pertanian Bali Dipuja Petaniku Merana, Taru Lestari
Foundation, Denpasar.
Supriyanto, Simon, B.W., Rifa, I. M. dan Yunianta. 2017. Uji Fitokimia dan
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Mimba (Azadiracta indica Juss),
Prosiding SNATIF, 4 : 523-529.
Wahjuni, S., Puspawati, N.M. dan Arista, N.P.R.E. 2016, Isolasi dan Identifikasi
Senyawa Aktif Antijamur dari Daun Mimba (Azadiractha Indica A. Juss.)
sebagai Pengendali Jamur Fusarium sp. pada Tanaman Buah Naga
(Hylocereus sp.), Jurnal Kimia, 10 : 197-203
Yamasaki, R.B., Klocke, J.A., Lee, S.M., Stone, G.A. and Darlington, M.V. 1986,
Isolation and Purification of Azadirachtin from Neem (Azadirachta indica)
Seeds Using Flash Chromatography and High Performance Liquid
Chromatography, Journal of Chromatography, 356 : 220-226.
32
labu ukur 25 mL. Ditambahakan metanol sebanyak 0,5 mL ke dalam labu ukur
Dilarutkan 1 gram Vanillin dalam 100 mL etanol 96% dan ditambahkan secara