Disusun oleh :
SURINTA WIDYASARI
207117046
JANUARI, 2021
PERSETUJUAN
SURINTA WIDYASARI
207117046
Dengan judul
apt. Nikmah Nuur Rochmah, M.Farm Dini Puspodewi, S. Tr. Ak., M.Imun
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, rahmat
ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Prodi S1
serta arahan dari berbagai pihak. Untuk itu ucapan terimakasih yang sebesar-
kepada :
Al-Islamiyyah Cilacap.
2. Ibu apt. Mika Tri Kumala Swandari., M.Sc selaku Ketua Program Studi S1
Islamiyyah Cilacap.
iii
7. Kedua orang tua saya yaitu bapak Sukardi dan ibu saya Rina Kustini,
kakak laki-laki saya Surinto Juniawan, kakak ipar Yuliatun untuk segala
ini.
penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
iv
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN.................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR TABEL................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian........................................................................................ 5
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................ 7
A. Tinjauan Pustaka........................................................................................... 7
B. Kerangka Pemikiran....................................................................................23
C. Hipotesis Penelitian.....................................................................................24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.......................................................... 25
A. Metodologi Penelitian................................................................................. 25
B. Tempat dan Waktu Penelitian..................................................................... 25
C. Populasi dan Sampel................................................................................... 26
D. Alat dan Bahan............................................................................................28
1. Alat.......................................................................................................... 28
2. Bahan.......................................................................................................28
E. Prosedur Penelitian..................................................................................... 29
F. Variabel Penelitian......................................................................................39
G. Analisis Data............................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................42
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hepar yaitu salah satu fungsi utama untuk detoksifikasi senyawa, memiliki
yakni efek sampingnya lebih rendah dibanding obat kimia. Kandungan pada
bahan alami umumnya bersifat seimbang dan saling menetralkan. Jadi, efek
samping obat alami jauh lebih kecil dibandingkan dengan obat sintesa (Rifatul,
2009).
dan Famili Rhizophoraceae yang lebih dikenal dengan sebutan bakau hitam
(Anggoro, 2013).
banyak terdapat pada daun muda tetapi aktivitas hemolitiknya lebih rendah
jika dibandingkan dengan saponin yang berasal dari akar (Faiqoh et al., 2020).
1
2
menggunakan metode maserasi. Hal ini dilakukan karena target senyawa yang
diperoleh pada proses maserasi adalah sebesar 22,39 % (Faiqoh et al., 2020).
pemberian dosis bertingkat (100, 150, 250, 350, dan 600 mg/kg) dapat
darah merah yang menyebabkan hemolisis. Hal ini sejalan dengan penelitian
terjadinya kerusakan hepatorenal akibat nekrosis sel hati (Diwan et al., 2000).
Senyawa lainnya yaitu alkaloid yang di ekstrak dari daun Senna alata pada
pada membran plasma organ hepar dan ginjal pada tikus bunting (Yakubu &
Musa, 2012).
3
Penggunaan obat alami khususnya daun bakau hitam dengan dosis serta
interval waktu pemberian tertentu dapat memberikan efek atau indikasi yang
berbeda pada organ. Efek toksik obat alami bisa dihindari jika cara
pemakaiannya benar dan sudah diuji baik secara praklinik dan uji klinik,
organ. Hal yang umum terjadi adalah hepatotoksisitas (keracunan pada hati),
Makanan dan minuman yang masuk melalui oral hampir seluruhnya akan
diperoleh dari daun bakau hitam (Rhizophora mucronata). Namun hingga saat
Peroral.
5
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
mucronata) peroral.
c. Bagi Masyarakat
kefarmasian.
6
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
mucronata) peroral.
b. Bagi Penulis
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
a. Definisi
yang dikenal sebagai bakau hitam, bangka itam, dongoh korap, bakau
hitam tumbuh di areal yang sama dengan bakau minyak (R. apiculata)
tetapi lebih toleran terhadap substrat yang lebih keras dan pasir. Bakau
pasang surut dan di muara sungai yang sering terjadi pasang surut air.
b. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Myrtales
7
8
Family : Rhizophoraceae
Genus : Rhizophora
c. Morfologi
bentuk akar tunjang dan kulit batang berwarna kelabu sampai hitam
(Idrus, 2014) Daun berwarna hijau, panjang 2,5-5,5 cm, Helai daun
terdiri dari 4-8 bunga, dengan gagang kepala bunga seperti cagak,
1) Flavanoid
2) Alkaloid
3) Tanin
4) Saponin
2015).
2. Ekstraksi
a. Definisi
lain dengan kelarutan yang lebih rendah dalam pelaut tersebut (Berk,
2018).
b. Tujuan ekstraksi
c. Metode Ekstraksi
1) Ekstraksi dingin
a) Maserasi
b) Perkolasi
2) Ekstraksi panas
a) Soxhletasi
b) Refluks
c) Infusa
d) Dekok
yang larut dalam air dan tahan oleh efek panas (Bimakr et al.,
e) Digesti
3. Pelarut
dan sebagai aditif bagi etanol. Metanol dihasilkan secara alami oleh
dan non polar. Metanol dapat menarik alkaloid, steroid, saponin dan
saponin dan alkaloid. Saponin mudah larut dalam air dan tidak larut
15
serta iritasi pada selaput lendir. Saponin merupakan racun yang dapat
bagi hewan berdarah dingin. Saponin yang bersifat keras atau racun
sehingga akan lebih mudah larut dari pada pelarut lain (Harborne,
bahan dan senyawa kimia akan mudah larut dalam bahan pelarut yang
kepolarannya lebih tinggi dari pada etanol dan lebih rendah dari air,
nilai konstanta dialektrikum dari metanol yaitu 33,60 lebih tinggi dari
pada etanol yang hanya 24,30. Ini berarti metanol lebih bersifat
4. Hepar
a. Anatomi Umum
1) Definisi
Hati terbagi atas dua belahan utama, yaitu kanan dan kiri.
Lobus kanan hati lebih besar dari lobus kirinya. Permukaan atas
b. Fisiologi Hepar
vitamin.
makrofag residen.
18
pertumbuhan.
darah yang berasal dari saluran cerna dan darah di seluruh tubuh.
Darah dari saluran cerna dan organ lain mencapai hepar melalui
c. Hepatotoksisitas Hepar
imbas dari obat, antara lain: usia, jenis kelamin, genetik, alkoholisme,
19
d. Histologi Hepar
1) Definisi
e. Patofisiologi Hepar
1) Definisi
Normal 1
Degenerasi Parenkimatosa 2
Degenerasi Hidropik 3
Nekrosis 4
a) Degenerasi Parenkimatosa
2001).
b) Degenerasi Hidropik
c) Nekrosis
B. Kerangka Pemikiran
Daun R.
mucronata Hepar (organ
tempat proses
metabolisme &
detoksifikasi yang
sering terkena
toksik).
Ekstrak R.
mucronata
Histopatologi
Skrining Fitokimia
Degenerasi Parenkimatosa,
Degenerasi Hidropik, Hepatotoksisitas
Nekrosis sel.
C. Hipotesis Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian
post test-only control group design sebanyak 25 ekor tikus putih dewasa
dibawah ini:
25
26
1. Populasi
Populasi yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah tikus putih
2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah 25 ekor tikus putih yang dipilih secara acak.
dan kelompok perlakuan dengan diberikan ekstrak daun bakau hitam dosis
bertingkat.
(t-1) (r-1) ≥ 15
(5-1) (r-1) ≥ 15
4r-4 ≥ 15
4r ≥ 15+4
4r ≥ 19
r ≥ 4,75
setiap kelompok.
3. Kelompok Perlakuan
selama 14 hari.
4. Kriteria Inklusif
5. Kriteria Ekslusif
Untuk menghindari bias karena variasi faktor umur dan berat badan
sampel yang diambil dari tikus putih sudah memenuhi kriteria inklusif
1. Alat
Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu neraca analitik untuk
menimbang berat tikus, spuit oral 1 cc, 3 cc, dan 10 cc, sonde tikus,
minor set untuk membelah perut tikus (laparatomi), kapas dan alkohol,
paraffin dispenser.
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu Ekstrak daun bakau
E. Prosedur Penelitian
masih muda dan segar kemudian dibersihkan dan dicuci dengan air
Rhizophora mucronata.
4. Pemberian Akuades
= 200 gram x 1%
= 2 ml/hari.
mengalir hingga daun bersih dan tidak terdapat kotoran yang menempel.
Sampel daun dipotong kecil dikeringkan dengan oven pada suhu 38-
suhu 40ºC selama 18 jam. Hasil ekstrak disimpan dalam botol vial yang
ditutup aluminium foil sampai digunakan untuk induksi tikus uji (Sari,
2016).
saponin.
a. Uji Alkaloid
b. Uji Saponin
2013).
7. Pembuatan Suspensi
labu ukur 100 ml. Volumenya dicukupkan dengan aquadest hingga 100
ml.
CMC 0,5%.
hari.
dari manusia (70 kg) ke tikus berat 200 gram ialah 0,018, maka dosis
1) Fixation
mengalir.
2) Trimming
3) Dehidrasi
4) Clearing
5) Impregnasi
6) Embedding
Panaskan beberapa saat di atas api dan usap dengan kapas untuk
dalam oven dengan suhu diatas 58oC, lalu tuangkan paraffin cair
7) Cutting
8) Staining dengan HE
selama 5 menit.
menit.
5 menit.
9) Mounting
sel acak setiap lapang pandang dan diukur rerata dengan skor Manja
K1 P1 P2 P3 P4
Kirim sampel ke Balai Besar Veteriner Wates untuk pembuatan sediaan histopatologi.
Gambar 6. Alur Penelitian Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Bakau Hitam terhadap Gambaran
Histopatologi Hepar Tikus Putih
39
F. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
2. Variabel Terikat
G. Analisis Data
BERMAKNA BERMAKNA
MANN WITHNEY
POST-HOC
Pada penelitian kali ini, dari sampel data yang didapatkan, dilakukan
tabulasi data. Setelah itu, dilakukan analisis data. Analisis data yang
berdistribusi normal atau tidak normal dan uji Levene untuk mengetahui
data homogen atau tidak homogen. Bila data terdistribusi normal dan
tidak normal dan tidak homogen dilakukan analisis non parametrik. Uji
kelompok P2, kelompok P3, dan kelompok P4 yaitu Kruskal Wallis. Untuk
bila pada uji One Way ANOVA menghasilkan nilai p<0,05. Sedangkan
A’yun, Q & Laily, A. (2015). Analisis Fitokimia Daun Pepaya (Carica papaya L)
Aksara, R., Musa, WJ., & Alio, L. (2013). Identifikasi Senyawa Alkaloid Dari
289-310).
Jena, Germany.
Bimakr, M., Rahman, R.A., Taip, F.S., Ganjloo, A., Salleh, L.M., Selamat, J.,
42
43
Faiqoh, M., Fitri, T., Utami, Y., & Pertiwi, Y. (2020). Uji Antioksidan Sediaan
2(01), 51–58.
Grigonis, D., venskutonis, P. R., Sivik, B., Sandhal, M., & Eskilson, C. S. (2005).
33, 223–233.
Hikmah Nurul Maharani dan Zuliyana. (2010). Skripsi Pembuatan Metil Ester
(Biodesel) dari Minyak Dedak dan Metanol dengan Proses Esterifikasi dan
Diponegoro Semarang.
Idrus, A.A., Mertha, I.G., Hadiprayitno, G., dan Ilhamdi, M.L. (2014). Kekhasan
1411-9587.
https://doi.org/10.21776/ub.jfmr.2017.001.02.4
Koirewoa, Y.A., Fatimawali., dan Wiyono, W.I. (2008). Isolasi dan Identifikasi
Senyawa Flavonoid Dalam daun Beluntas (Pluchea indica L.) : 47-52. 47–52.
Luthariana, L., Karjadi, T. H., Hasan, I., & Rumende, C. M. (2017). Faktor Risiko
https://doi.org/10.7454/jpdi.v4i1.109
Info Media.
11-14.
Mescher, A. (2016). Junquiera’s Basic Histology Text and Atlas. 4nd Edition.
Mescher AL. (2015). Histologi dasar junqueira teks dan atlas edisi 12.
Jakarta:EGC.
45
Mitchell, R. N., Kumar, V. Abbas, A.K., dan F. (2008). Buku Saku Dasar
Ningrum., HP. Yeni, LF. Ariyanti, E. (2013). Uji Daya Antibakteri Ekstrak Sawo
Njila, N., Marie, I., Mahdi, E., Lembe, D.M., Nde, Z., and Nonseu, D. (2017).
Sciences.
(Mus musculus L.) strain DDW setelah pemberian ekstrak n-heksan buah
Putri., Z.F. (2010). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper
Surakarta.
13–19.
Rosadi, A., Irawan, B., dan Muadz, S. (2013). Karakterisasi dan Kekerabatan
Sapri, Pebrianti, R., dan Faizal, M. (2013). Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak
Saraswati, F.N. (2015). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 96% Limbah
Sari IN. (2016). Aktivitas imunostimulan ekstrak buah bakau hitam (Rhizophora
Kanisius. Yogyakarta.
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, S. S. (2014). Buku ajar ilmu penyakit dalam.
Edisi ke-6. Jakarta: Interna Publishing. Buku ajar ilmu penyakit dalam.
Suseno, N., Adiarto., Dalton, A., & Tendean, P. (2014). Ekstraksi Tanin Dari
Kulit Kayu Pinus Sebagai Bahan Perekat Briket. Seminar Rekayasan Teknik
Tiwari, P., Kumar, B., Kaur, M., Kaur, G., and Kaur, H. (2011). Phytochemical
1(1):98-106. 98–106.
Yakubu, M. T., & Musa, I. F. (2012). Liver and Kidney Functional Indices of
Senna alata (Linn. Roxb) Leaves. Iranian Journal of Toxicology, 6(16), 615–
625.