UNIVERSITAS GARUT
GARUT
2019
UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL 96% DAUN
KARET KEBO (Ficus elastica) TERHADAP MENCIT JANTAN GALUR
SWISS WEBSTER
Proposal Penelitian
Sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan Tugas Akhir pada Program Studi Farmasi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Garut
Juni, 2019
Diusulkan Oleh :
Adrye Saepur Rahmah
24041116110
Menyetujui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya serta shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “Uji Aktivitas Antiinflamasi
Ektrak Etanol 96% Daun Karet Kebo (Ficus elastica) terhadap Mencit Jantan Galur
Swiss Webster”. Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas sebagai salah satu syarat untuk
tugas mata kuliah Metodologi Penelitian pada Program Studi S1 Farmasi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Garut.
Pada kesempatan ini, rasa hormat serta ucapan terimakasih penulis haturkan kepada
dr. Siva Hamdani, MARS selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Garut; Aji Najihudin, M.Farm., Apt. selaku Dosen yang telah memberikan
bimbingan, petunjuk, serta saran dalam penyusunan proposal ini. Keluarga serta orang-orang
terdekat yang senantiasa tiada henti memberikan semangat, kasih sayang, do’a serta
nasehatnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini begitu banyak kekurangan.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca
guna perbaikan penulis dikemudian hari.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................vi
RINGKASAN……….……………………………………………………………vii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah...........................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................2
1.4 Keutamaan Penelitian........................................................................2
1.5 Temuan yang diharapkan...................................................................3
1.6 Luaran yang diharapkan.....................................................................3
1.7 Manfaat Penelitian.............................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................4
2.1 Tinjauan Botani Karet Kebo....................................................4
2.2 Inflamasi...............................................................................5
2.3 Golongan Obat Antiinflamasi..................................................6
2.4 Natrium Diklofenak................................................................7
2.5 Ekstraksi................................................................................7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................8
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN...................................................11
4.1 Anggaran Biaya.................................................................................11
4.2 Jadwal Kegiatan.................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
LAMPIRAN..........................................................................................................14
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
vii
RINGKASAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
mereda (Semiawan et al., 2017). Banyak obat kimia yang digunakan untuk
mencegah inflamasi tersebut, salah satunya ialah obat modern yang biasa
digunakan sebagai antiinflamasi adalah obat golongan AINS (Antiinflamasi Non
Steroid). Efek terapi AINS berhubungan dengan mekanisme kerja penghambatan
pada enzim siklooksigenase1(COX-1) yang menyebabkan efek samping pada
saluran cerna dan penghambatan pada enzim siklooksigenasse-2(COX-2) yang
menyebabkan efek samping pada sistem kardiovaskular (Eka Mona & Restuat,
2015). Kedua enzim tersebut dibutuhkan dalam biosinetesis prostagandin. Oleh
karena itu perlu dicari pengobatan alternatif untuk melawan dan mengendalikan
rasa nyeri dan peradangan dengan efek samping yang lebih kecil misalnya obat
yang bersal dari tumbuhan. Dari berbagai hasil penelitian yang dilaporkan,
kandungan kimia yang memiliki khasiat sebagai antiinflamasi adalah flavonoid.
Flavonoid dapat menghambatan siklooksigenase atau lipooksigenase dan
menghambat akumulasi leukosit di daerah sehingga dapat menjadi antiinflamasi
(Ramadhani, Sumiwi, Farmasi, & Padjadjaran, n.d.).
2
1.5. Temuan yang Diharapkan
Daun karet kebo yang biasanya digunakan sebagai obat antiinflamasi dengan
cara direbus atau dibubuhkan pada tempat yang sakit serta digunakan secara
langsung dapat digunakan sebagai obat antiinflamasi.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
2.2. Inflamasi
Inflamasi dapat dianggap sebagai rangkaian kejadian komplek yang terjadi karena
tubuh mengalami injury, baik yang disebabkan oleh bahan kimia atau mekanis atau
proses self destructive (autoimun). Inflamasi merupakan respon protektif dimana
tubuh berupaya untuk mengembalikan kondisi seperti sebelum terjadi injury
(preinjury) atau untuk memperbaiki secara mandiri setelah terkena injury. Respon
inflamasi adalah reaksi protektif dan restoratif dari tubuh yang sangat penting karena
tubuh berupaya untuk mempertahankan homeostasis dibawah pengaruh lingkungan
yang merugikan (Rinayanti, Dewanti, & H, 2017).
5
komponen komplemen, untuk leukosit polimorfonuklir yaitu C3 a. Selain itu
LTB4 dan PAF ikut berperanan. Fagosit bergerak pada permukaan sel endotel,
pada ujung depan mengecil dan memanjang sehingga dapat memasuki antar
sel endotel kemudian melarutkan membran (diapedesis). Fagosit melepaskan
diri dari antar sel, masuk ke jaringan dan berakumulasi. Fagosit yang mula-
mula ke luar dari dinding pembuluh darah adalah leukosit polimorfonuklir
yang menyerang dan mencerna bakteri dengan cara fagositosis. Disusul
datangnya monosit (makrofag) sebagai petugas pembersih, mencerna leukosit
polimorfonuklir dan sel jaringan yang telah mati akibat toksin bakteri. Pada
radang kronik makrofag juga ikut mencerna bakteri (Mansjoer, 2003).
Plasma darah setelah melewati dinding pembuluh darah yang permeable
sifatnya berubah disebut limfe radang. Leukosit dan limfe radang secara
bersama membentuk eksudat radang yang menimbulkan pembengkakan pada
jaringan. Rasa sakit disebabkan tertekannya serabut syaraf akibat
pembengkakan jaringan. Selain itu rasa sakit disebabkan bradikinin dan PG.
Kerusakan jaringan disebabkan fagositosis, enzim lisosomal clan radikal
oksigen. Deman oleh pirogen endogen yang dihasilkan adalah karena
kerusakan sel (Mansjoer, 2003).
6
maka asam arakhidonat tidak dapat dikonversi menjadi prostaglandin dan
tromboksan (Zahra et al., 2017).
b. Antiinflamasi steroid
Obat antiinflamasi golongan steroid ini dapat menyebabkan tukak peptik,
penurunan imunitas terhadap infeksi, osteoporosis, atropi otot dan jaringan
lemak, meningkatkan tekanan intra okular, serta bersifat diabetik (Rinayanti et
al., 2017).
2.5. Ekstraksi
Maserasi merupakan metode sederhana yang paling banyak digunakan. Metode ini
dilakukan dengan memasukkan serbuk tanaman dan pelarut yang sesuai ke dalam
wadah inert yang tertutup rapat pada suhu kamar. Proses ekstraksi dihentikan ketika
tercapai kesetimbangan antara konsentrasi senyawa dalam pelarut dengan konsentrasi
dalam sel tanaman. Setelah proses ekstraksi, pelarut dipisahkan dari sampel dengan
penyaringan (Mukhriani, 2014). Keuntungan utama metode ekstraksi maserasi yaitu
prosedur dan peralatan yang digunakan sederhana dan tidak dipanaskan sehingga
bahan alam tidak menjadi terurai. Ekstraksi dingin memungkinkan banyak senyawa
terekstraksi, meskipun beberapa senyawa memiliki kelarutan terbatas dalam pelarut
pada suhu kamar (Anita D. Puspitasari, 2013).
7
BAB III
METODE PENELITIAN
8
Pengujian aktivitas antiinflamasi dari ekstrak etanol daun karet kebo dengan
metode telapak kaki mencit terinduksi karagenan dan dihitung dengan alat
pletismometer. Penggunaan metode ini didasarkan atas perlakuannya yang
sederhana, mudah dilakukan, dan lebih aman karena karagenan mampu
menstimulasi udema tanpa menyebabkan cedera atau kerusakan jaringan pada
telapak kaki tikus, sehingga metode ini merupakan metode yang sering digunakan
dalam pengujian aktivitas antiinflamasi (Yuli Wahyu, Dadan Hidayat,
Isbiyantoro, 2017).
Pengujian aktivitas antiinflamasi dari ekstrak etanol daun karet kebo ini
hewan uji dipusakan selama ±18 jam sebelum dimulai penelitian dan hanya diberi
minum air saja. Hewan uji yang digunakan adalah mencit putih jantan Galur
Swiss Webster sebanyak 15 ekor dengan bobot badan rata-rata 20-24 gram.
Masing-masing mencit ditimbang bobot badannya. Hewan uji dibagi menjadi 5
kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif dan
kelompok uji I, II, III, masing-masing kelompok terdiri atas 3 ekor mencit. Hewan
uji yang telah ditimbang bobotnya diukur volume telapak kaki kirinya untuk
mendapatkan nilai Vo. Kemudian setiap kelompok diberikan perlakuan oral (Na-
CMC 0,5% untuk kelompok kontrol negatif; suspensi natrium diklofenak 5,14
mg/kg untuk kelompok kontrol positif; suspensi ekstrak etanol 96% daun karet
kebo dengan masing-masing dosis 150 mg/kgBB, 250 mg/kgBB, dan 350
mg/kgBB untuk kelompok uji). Karagenan 1% sebanyak 0,2 ml diinjeksi ke
dalam telapak kaki kiri mencit secara subplantar 1 jam setelah pemberian
perlakuan oral. Volume telapak kaki mencit diukur dengan menggunakan
pletismometer. Pengukuran dilakukan setiap 1 jam hingga 5 jam setelah injeksi
(Yuli Wahyu, Dadan Hidayat, Isbiyantoro, 2017).
Udema telapak kaki diartikan sebagai perubahan volume yang terjadi pada
telapak kaki mencit setelah diinjeksi karagenan. Persen udema dihitung dengan
rumus sebagai berikut: (Vt – Vo)/Vo x 100%, dimana Vt ialah volume telapak
kaki mencit pada jam ke t setelah injeksi karagenan, dan Vo ialah volume awal
telapak kaki tikus. Kemudian dari data persen udema dihitung nilai persen inhibisi
udema dengan rumus berikut: (A – B)/A x 100%, dimana A ialah rata-rata persen
udema kelompok kontrol negatif dan B ialah rata-rata persen udema kelomok uji.
9
Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik dengan metode
Kruskal-Wallis dan dilanjutkan dengan metode Mann-Whitney dengan tingkat
kepercayaan 95% (p <0.05).
10
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
3. Perjalanan Rp 380.000,00
Jumlah Rp 4.108.000,00
Bulan
No Tahapan Program
1 2 3 4 5
1 Persiapan
Pengumpulan daun kirinyuh,
2 Determinasi, dan Pembuatan
Simplisia
Proses ekstraksi dan
3
Karakterisasi Ekstrak
4 Penapisan Fitokimia
9 Publikasi
11
DAFTAR PUSTAKA
Eka Mona, A. M., & Restuat, M. (2015). Effect of Ethanol Extract Blooded leaf-wild
( Premna pubescens Blume) as an anti- inflammatory on foot edema white male rats
( Rattus novergicus ). 1(3), 107–112.
Hasanah, A. N., & Dkk. (2011). Analisis Kandungan Minyak Atsiri dan Uji Aktivitas
Antiinflamasi Ekstrak Rimpang Kencur ( Kaempferia galanga L .). Jurnal Matematika
& Sains, 16(3), 147–152.
Laksmi Narendra Putri, A. S., & Wahyuni, dan H. (2013). Uji aktivitas larvasida fraksi etil
asetat ekstrak etanol kulit batang karet india (.
Ramadhani, N., Sumiwi, S. A., Farmasi, F., & Padjadjaran, U. (n.d.). Farmaka Farmaka. 14,
111–123.
Ratih, R. A. & H. (2015). Profil Disolusi Tablet Sustained Release Natrium Diklofenak
dengan Menggunakan Matriks Metolose 90 SH 4000. 01(02), 176–183.
Rinayanti, A., Dewanti, E., & H, M. A. (2017). Uji Efek Antiinflamasi Fraksi Air Daun
Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Shecff.) Boerl.) terhadap Tikus Putih (Rattus
norvegicus L.). Pharmaceutical Sciences and Research, 1(2), 78–85.
https://doi.org/10.7454/psr.v1i2.3324
Yuli Wahyu, Dadan Hidayat, Isbiyantoro, Y. F. (2017). Jurnal Farmasi Lampung JFL Jurnal
12
Farmasi Lampung. 6(2), 46–55.
Zahra, A. P., Carolia, N., Kedokteran, F., Lampung, U., Farmakologi, B., Kedokteran, F., &
Lampung, U. (2017). Obat Anti-inflamasi Non-steroid ( OAINS ): Gastroprotektif vs
Kardiotoksik Non-steroidal Anti-inflammatory Drugs ( NSAIDs ): Gastroprotective vs
Cardiotoxic. 6, 153–158.
13
LAMPIRAN
1. Biodata ketua
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila
dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuian dengan kenyataan, saya
sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan
sebenarnya untuk memenuhi salah satu syarat dalam pengajuan PKM.
Garut, 14-06-2019
Pengusul.
14
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Harga
Justifikasi Jumlah
Material Kuantitas Satuan
Pemakaian
(Rp) (Rp)
Sewa
Oven Selama Penelitian 1 buah 10.000 10.000
Blender Selama Penelitian 1 buah 25.000 25.000
Cawan Penguap Selama Penelitian 3 buah 2.000 6.000
Cawan Krus Selama Penelitian 2 buah 3.000 6.000
Timbangan analitik Selama Penelitian 1 buah 25.000 25.000
Penjepit Tabung Selama Penelitian 1 buah 1.000 1.000
Tang Krus Selama Penelitian 1 buah 5.000 5.000
Kompor Listrik Selama Penelitian 1 buah 20.000 20.000
Rak tabung Selama Penelitian 1 buah 2.000 2.000
Tanur Selama Penelitian 1 buah 25. 000 25.000
Stopwatch Selama Penelitian 1 buah 4.000 4.000
Desikator Selama Penelitian 1 buah 20.000 20.000
Erlenmeyer 250 mL Selama Penelitian 2 buah 5.000 10.000
Erlenmeyer 100 mL Selama Penelitian 2 buah 4.000 8.000
Gelas Ukur 10 mL Selama Penelitian 1 buah 3.000 3.000
Gelas Ukur 25 mL Selama Penelitian 1 buah 4.500 4.500
Gelas Ukur 50 mL Selama Penelitian 1 buah 5.000 5.000
Gelas Kimia 100 mL Selama Penelitian 6 buah 3.500 21.000
Gelas Kimia 1000 mL Selama Penelitian 1 buah 8.000 8.000
Kaca Arloji Selama Penelitian 2 buah 3.500 7.000
Maserator Selama Penelitian 1 buah 20.000 20.000
Evaporator Selama Penelitian 1 buah 30.000 30.000
Pisau Bedah Selama Penelitian 1 buah 15.000 15.000
Sonde Oral Selama Penelitian 4 buah 10.000 40.000
Spuit Selama Penelitian 2 buah 15.000 30.000
Timbangan mencit Selama Penelitian 1 buah 10.000 60.000
Baskom/Tempat mencit Selama Penelitian 2 buah 25.000 25.000
Tabung Reaksi Selama Penelitian 6 tabung 1.500 9.000
Kawat tempat mencit Selama Penelitian 2 buah 10.000 20.000
Plestimometer Selama Penelitian 1 buah 50.000 50.000
Pembelian
Botol Plastik Selama Penelitian 7 buah 2.400 62.500
Batang Pengaduk Selama Penelitian 2 buah 15.000 30.000
Spatula Selama Penelitian 1 buah 15.000 15.000
Pipet Tetes Selama Penelitian 4 buah 3.000 12.000
Sub Total 634.000
15
2. Bahan Habis Pakai
Justifikasi Harga Satuan Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian (Rp) (Rp)
Daun Karet Kebo 1 x pakai 5 Kg 20.000 100.000
Aquadest 1 x pakai 7L 14.000 98.000
Etanol 96% 1 x pakai 5L 70.000 350.000
Kloroform Teknis 1 x pakai 0,5 L 165.000 165.000
Eter 1 x pakai 0,5 L 180.000 90.000
Ammonia 1 x pakai 0,5 L 84.500 17.500
Kloroform 1 x pakai 0,5 L 195.000 97.500
Asam Sulfat Pekat 1 x pakai 0,25 L 285.000 71.250
Natrium Asetat 1 x pakai 0,05 Kg 340.000 17.000
Amyl alcohol 1 x pakai 0,01 Kg 1.555.000 15.550
Perak Nitrat 1 x pakai 0,01 Kg 2.000.000 20.000
Asam Klorida 1 x pakai 0,5 L 550.000 275.000
Benzena 1 x pakai 0,25 L 225.500 56.250
Besi (III) klorida 1 x pakai 0,1 Kg 187.600 18.760
NaOH 1 x pakai 0,25 Kg 446.000 111.500
Serbuk Mg 1 x pakai 1 gr 119.000 1.190
NaCl 1 x pakai 0,5 Kg 15.000 7.500
Fenol 1 x pakai 0,25 Kg 70.000 17.500
Na Diklofenak 1 dosis 0,5 Kg 570.000 285.000
Karagenan 1% 1 dosis 1 Kg 150.000 150.000
Na CMC 1 dosis 0,5 Kg 126.000 63.000
Allumunium foil 1 x pakai 1 buah 20.000 20.000
Tissue 1 x pakai 3 bungkus 8.000 24.000
Kertas Perkamen 1 x pakai 1 bungkus 7.500 7.500
Kertas Saring 1 x pakai 2 lembar 20.000 40.000
Sub Total 2.119.000
1. Perjalanan
Harga
Justifikasi Jumlah
Material Kuantitas Satuan
Pemakaian (Rp)
(Rp)
Transportasi UNIGA- Survey dan 2 kali 25.000 50.000
Jatisari pembelian daun
Karangpawitan kirinyuh
2. Lain-lain
16
Harga
Justifikasi Jumlah
Material Kuantitas Satuan
Pemakaian (Rp)
(Rp)
Determinasi Biaya 1 kali 200.000 200.000
Tanaman Administrasi
Mencit Putih Jantan Uji Aktivitas
15 ekor 20.000 300.000
Galur Swiss Webster inflamasi
ATK dan Pembuatan 1 kali 65.000 65.000
Dokumentasi Laporan
Pembuatan
Hard Cover 4 kali 40.000 160.000
Laporan
Jurnal
Publikasi Publikasi 1 kali 250.000 250.000
Nasional
Sub Total 975.000
Total (Keseluruhan) 4.108.000
17