Oleh:
IBNU FAISAL
NIM. 1648401120130
Oleh:
IBNU FAISAL
NIM. 1648401120130
Oleh:
IBNU FAISAL
NIM. 1648401120130
Ibnu Faisal
1648401120130
Abstrak
Latar belakang: Buah Mengkudu Hutan salah satu tumbuhan berkhasiat obat
sebagai salah satu upaya menanggulangi masalah kesehatan di Indonesia.
Tanaman mengkudu hutan mengandung scopeletin, acubin, dan antraquinon
yang berperan sebagai antibakteri. Salah satu penyebab diare adalah bakteri
Bacillus sp.
Bismillahirahmanirrahim
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini,
dengan judul Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Buah Mengkudu Hutan (Morinda
elliptica, Ridley) Terhadap Bakteri Bacillus Sp. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam melaksanakan Ujian Akhir
Program guna menyelesaikan pendidikan Diploma III Farmasi di Universitas
Muhammadiyah Banjarmasin.
Penulis menyadari bahwa selesainya penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik bantuan moril maupun materi. Pada
kesempatan ini pula penulis mengucapkan rasa hormat dan terimakasih sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Ahmad Khairuddin, M. Ag. Selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Banjarmasin.
2. Bapak Risya Mulyani, M.Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Muhammadiyah Banjarmasin.
3. Ibu Sri Rahayu, M.Farm., Apt. selaku Ketua Program Studi Diploma III
Farmasi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
4. Bapak Dedi Hartanto, M.Sc., Apt. selaku dosen pembimbing dan penguji I
yang telah membantu memberikan pengetahuan dan pendidikan serta
bimbingan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
5. Bapak Yustan Azidin, M.Kep., Ns. selaku dosen pembimbing dan penguji II
yang telah memberikan arahan, saran dan meluangkan waktunya kepada
penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
6. Seluruh Dosen dan Staf Karyawan studi Diploma III Farmasi, terimakasih atas
semua ilmu dan bimbingan selama penulis belajar di Program Studi Diploma
III Farmasi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
7. Orangtua dan keluarga yang selalu memberikan motivasi dan doa agar diberi
kemudahan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
8. Teman-teman yang membantu dan memberikan motivasi serta semangat
dalam menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari kata
sempurna, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis berharap
penulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga Allah SWT yang maha
pengasih dan maha penyayang selalu melimpahkan segala rahmat dan hidayah-
Nya.
Amin ya rabbalalamin.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penulis
DAFTAR ISI
Salah satu tanaman yang dapat di manfaatkan sebagai obat tradisional adalah
mengkudu hutan. Mengkudu hutan (Morinda elliptica, Ridley) mempunyai
khasiat secara tradisional untuk berbagai macam penyakit seperti sakit kepala,
kolera, diare, luka pada lambung dan demam (Alitheen et al., 2010).
Penyakit yang secara tradisional dapat diobati dengan tanaman mengkudu
hutan (Morinda elliptica, Ridley) adalah penyakit diare. Penyakit diare
merupakan salah satu masalah dibidang kesehatan yang terus berkembang di
dunia. Penyakit diare merupakan penyebab kematian terbesar kedua terbesar
pada balita di dunia setelah penyakit pneumonia. Menurut data dari The
United Nations Childrens Fund (UNICEF) dan World Health Oganization
(WHO), hampir sekitar satu dari lima kematian anak balita di dunia
disebabkan karena diare. Angka kematian balita yang yang disebabkan karena
diare mencapai 1,5 juta per tahun. Insiden terbesarnya terjadi pada 2 tahun
pertama kehidupan dan menurun seiring dengan pertumbuhan anak (UNICEF
& WHO, 2009).
Salah satu bakteri penyebab diare adalah Bacillus sp. Bacillus sptermasuk
kelompok bakteri famili Bacillaceae yang hidup di dalam saluran pencernaan
manusia dan bersifat patogen. Bakteri ini merupakan bakteri gram positif yang
berbentuk batang, dan sering ditemukan di tanah, air, udara, serta tumbuh-
tumbuhan (Dwidjoseputro, 2005). Obat kimia yang sering digunakan untuk
mengobati penyakit pada saluran cerna yaitu ampicillin dan cotrimoksazole
(Tjay dan Rahardja, 2007).
Oleh karena itu, Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Buah Mengkudu Hutan (Morinda
Elliptica.,Ridley) menggunakan Bakteri Bacillus sp
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah apakah ekstrak buah mengkudu hutan (Morinda Elliptica Ridley)
mempunyai aktifitas antibakteri pada bakteri Bacillus sp.
1.3 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui uji aktifitas daya hambat
antibakteri ekstrak buah mengkudu hutan (Morinda Elliptica Ridley) terhadap
bakteri Bacillus sp.
5
Gambar 2.1 Buah Mengkudu Hutan
2.2 Bakteri
2.2.1 Definisi bakteri
Bakteri dapat dibilang mikrobia prokariotik uniseluler, yang
termasuk dalam kelas schizomycetes yang berkembang biak secara
aseksual dengan cara pembelahan sel. Bakteri memiliki struktur sel
yang relatif sederhana. Yuliati (2011) membahas bahwa struktur
bakteri yang paling penting adalah dinding sel. Bakteri tentu
memiliki informasi genetik DNA sebagai makhluk hidup tetapi
tidak ada mempunyai membran inti dan tempat terlokalisasi
khusus. Bentuk DNA bakteri adalah sirkule, panjang biasanya
disebut nukloid dan pada DNA bakteri tidak ada intron, namun
pada DNA bakteri hanya tersusun atas ekson. Selain itu, bakteri
juga memiliki DNA ekstra kromosomal yang tergabung dalam
bentuk plasmid yang kecil dan sirkuler (Yulika, 2009 dalam
Rizqan, 2015).
2.2.2 Klasifikasi bakteri
Untuk dapat memahami beberapa kelompok organisme, diperlukan
klasifikasi pada bakteri, seperti tes biokimia, perwarna gram,
merupakan kriteria cara yang efektif untuk klasfikasi. Hasil
pewarnaan mencerminkan perbedaan dasar dan kompleks pada
permukaan sel bakteri atau disebut struktur dinding sel, sehingga
dapat membagi bakteri menjadi dua kelompok, yaitu gram postif
dan gram negatif (Yulika, 2009).
2.2.3 Bakteri gram-negatif
Bakteri gram-negatif (Enterobacteriaceae) yang berbentuk batang
alaminya hidup di sistem usus pada manusia dan hewan. Spesies
maupun keluarga dari enterobacteriaceae mempunyai banyak jenis
yaitu, Escherichia, shigella, salmonella, enterobacter, klebsiella,
serratia dan proteus.
2.2.4 Bakteri gram-positif
Bakteri gram positif pembentuk spora:spesies bacillus dan
clostidium, kedua spesies berada dimana-mana, membentuk spora
sserta dapat hidup dilingkungan selama bertahun-tahun, spesies
bacillus bersifat aerob sedangkan clostridia bersifat anaerob
obligat.
Bakteri gram positif tidak membentuk spora: spesies
corynebacterium, propionibacterium, listeria, erysipelothrix,
actinomycetes. Beberapa anggota genus corynebacterium dan
kelompok spesies propioni bacterium merupakan flora normal
pada kulit dan selaput lendir manusia. Coryne bacterium
diphteriae memproduksi oksitoksin yang sangat kuat dan
menyebabkan difteria pada manusia Listeria monocytogenes dan
erysipelothrixrhusiopphathiae ditemukan pada binatang dan
kadang menyebabkan penyakit yang berat pada manusia. Golongan
listeria dan erysipelothrix tumbuh dengan baik diudara. (Yulika,
2009).
2.2.5 Bacillus sp
Bakteri bacillus sp dapat menyebabkan infeksi kulit, diare, usus,
paru, infeksi selaput otak. Selain itu bakteri bacillus sp juga
termasuk bakteri pencemar pada makanan atau keracunan makanan
sehingga gejala dari bacillus sp ditandai dengan diare, keram
(kejang) perut dan muntah-muntah.
2.2.6 Klasifikasi bakteri bacillus sp
Kingdom : procaryotae
Divisi : bacteria
Kelas : schizomycetes
Bangsa : eubacteriales
Suku : bacillaceae
Marga : bacillus
Jenis : bacillus sp (Akoso, 2009).
2.4 Ekstraksi
2.4.1 Pengertian Ekstraksi
Ekstraksi merupakan suatu proses penarikan senyawa dari tumbuh-
tumbuhan, hewan dan lain-lain dengan menggunakan pelarut
tertentu. Ekstraksi bisa dilakukan dengan berbagai metode yang
sesuai dengan sifat dan tujuan ekstraksi. Pada proses ekstraksi
dapat digunakan sampel dalam keadaan segar atau yang telah
dikeringkan, tergantung pada sifat tumbuhan dan senyawa yang
akan diisolasi. Senyawa aktif yang terdapat dalam berbagai
simplisia dapat digolongkan ke dalam golongan minyak atsiri,
alkaloid, flavonoid, tannin, saponin dan lain-lain. Dengan
diketahuinya senyawa aktif yang dikandung simplisia akan
mempermudah pemilihan pelarut dan cara ekstraksi yang tepat
(Kristanti, 2008).
2.5.1.2 Perkolasi
Perkolasi menurut Departemen kesehatan RI (2000) adalah
ekstraksi dengan pelarut yang sempurna (Exhaustiva
exctraction) yang umumnya dilakukan pada suhu ruangan.
Adapun prinsip dari perkolasi adalah menempatkan suatu
bejana silinder, yang bagian bawahnya bersekat dan berpori
Tahap proses ini terdiri dari pengembangan bahan, tahap
maserasi antara, tahap perkolasi yang sebenarnya
(penetesan/penampungan ekstrak), terus menerus sampai
didapatkan ekstrak (perkolat) yang jumlahnya 1-5 kali
bahan baku.
Ekstrak buah
mengkudu hutan
(morinda elliptica,
Ridley)
April
Juni
Mar
Agus
Mei
Des
Feb
Jan
Juli
No Kegiatan
c. Ekstrak 75%
1. 1 = 2. 2
100%. 1 = 75%. 10
750%
1 = = 7,5
100%
d. Ekstrak 50%
1. 1 = 2. 2
75%. 1 = 50%. 10
500%
1 = = 6,6
75%
Cawan petri yang telah diberi nomor dioleskan bakteri Bacillus sp secara
menyeluruh menggunakan cotton bad agar media dan suspensi bakteri
merata. Kertas cakram yang telah ditetesi ekstrak sesuai konsentrasi,
dimasukkan kedalam cawan petri tersebut. Kemudian diinkubasi selama
24 jam pada suhu 37oC lalu dilihat hasilnya, jika memiliki aktivitas
antibakteri akan menimbulkan zona bening disekitar kertas cakram dan
dilakukan pengukuran diameter zona bening dengan menggunakan
penggaris. Uji aktivitas antibakteri dilakukan tiga kali pengulangan yang
bertujuan agar hasil pengukuran zona hambat mendapatkan data yang
valid (Multazami, 2013).
75% 100%
50% k-
K+
4.1 Zona daya bening antibakteri ekstrak buah mengkudu hutan terhadap
bakteri Bacillus Sp.
Keterangan :
Kontrol Positif : Amoxillin
Ekstrak 50%-75% : Ekstrak Buah Mengkudu Hutan
Kontrol Negatif : Aquadest
Zona hambat lemahh : <5mm
Zona hambat sedang : 5-10mm
Zona hambat kuat : 10-20mm
Zona hambat sangat kuat : >20mm
4.5 Pembahasan
Penelitian ini diawali dengan pencucian terhadap buah mengkudu hutan
atau sortasi basah, tujuannya menghilangkan kotoran yang menempel pada
buah, kemudian setelah dicuci lalu di rajang , tujuan agar mempermudah
saat proses dikeringkan. Dilakukan pengeringan buah mengkudu hutan
bertujuan agar simplisia tidak mudah rusak selama penyimpanan dengan
berkurangnya kadar air sehingga tidak mudah ditumbuhi jamur serta
mencegah terjadinya proses atau reaksi enzimatik yang dapat menurunkan
mutu simplisia. Pembuatan ekstrak buah mengkudu hutan dengan metode
maserasi. Maserasi merupakan metode penarikan simplisia dengan
merendam simplisia tersebut kedalam pelarut penyari yang sesuai.
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian bahwa ekstrak buah mengkudu hutan (Morinda
elliptica, Ridley) mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Baciilus
sp. dengan zona hambat rata-rata yang diperoleh yaitu konsentrasi 50%
sebesar 7,3 mm, konsentrasi 75% sebesar 12 mm, dan konsentrasi 100%
sebesar 16 mm.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Masyarakat
Menjadi acuan masyarakat dalam penggunaan buah mengkudu hutan
sebagai bukti ilmiah dan menguatkan masyarakat dalam mempercayai
sebagai pengobatan untuk diare yang disebabkan oleh bakteri Bacillus
sp.
5.2.2 Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi bagi institusi dan
bagi mahasiswa lain yang ingin melakukan penelitian serupa.
5.2.3 Bagi Peneliti Lain
5.2.3.1 Dilakukan penelitian untuk menggunakan metode pengujian
yang berbeda seperti metode sumuran dan dilusi.
5.2.3.2 Dilakukan penelitian isolasi zat aktif yang terkandung di
dalam buah mengkudu hutan.
5.2.3.3 Dilakukan penelitian dengan membuat produk sediaan.
DAFTAR RUJUKAN
Davis & Stoud. (1971). Disc Plate Method Of Microbiological Antibotic Essay.
Jurnal Of Microbiologi. Vol 22 No 4.
Eva, D. Wijayantie. 2009. Isolat dan Uji Aktivitas Antimikroba dari Isolat
Streptomyces Terhadap Escherichiacoli dan Uji Bioautografi. Jakarta.
Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiah Jakarta.
Mutmainah, BQ. Uji Aktivitas Antibakteri Dari Asap Cair Sekam Padi Grade
Terhadap Beberapa Bakteri Pencemar Pangan. Skripsi. Universitas
Mataram, Mataram.
Panagan, Almunady.T., Nirwan, S. (2009). Uji Daya Hambat Asap Cair Hasil
Pirolisis Kayu Pelawan ( Tristania abavata) terhadap Bakteri Escherichia
coli. Jurnal Penelitian Sains.
Prayoga, Eko. 2013. Perbandingan Efek Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper betle,
L.) Dengan Metode Difusi Disk dan Sumuran Terhadap Pertumbuhan
Bakteri Staphylococcus Aureus. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta.
Putri, N. K. D. R., 2015, Uji Efek Analgesik Infusa Daun Mengkudu (Morinda
Citrifolia L.) Pada Mencit Jantan (Mus Muculus), Akademi Farmasi
Saraswati Denpasar, Denpasar.
Ridley HN, The Flora of the Malay Peninsula volume 2 L. Reeve & Co. London
1923 pg. 118.
Sarker, S. D., Zahid, L., dan Alexander, I.G. (2006). Natural Product Isolation,
Humana Press, New Jersey.
Siswandono, Soekardjo, (2000). Kimia Medisinal, edisi 2. Airlangga University
Press. Surabaya.
Suherna, C., et al. 2009. Hubungan Antara Pemberian Susu Formula Dengan
Kejadian Diare Pada Anak Usia 0-24 Bulan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Balai Agung Sekayu Tahun 2009.
Suwito, W., 2010, Bakteri yang Sering Mencemari Susu: Deteksi, Patogenesis,
Epidemiologi, dan Cara Pengendaliannya, Jurnal Litbang Pertanian, 29
(3), 96-100.
Winarto, W. P., 2007, Tanaman Obat Indonesia Untuk Pengobatan Herbal, 152-
153, Jakarta, Karyasari Herba Media.
Yulika. (2009). Pola Resistensi Bakteri yang Diisolasi dari Bangsal Bedah
Rumah Sakit Cipto Mangkusomo pada tahun 2005-2006. Jakarta:
Universitas Indonesia.
Zakaria M., Mohd MA., (2010) Traditional Malay Medicinal Plants, Institute
Terjemahan Nasional Malaysia, Kuala Lumpur pg.98.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Surat Permohonan Bimbingan
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 3.Lembar Konsultasi Pembimbing 1
Lampiran 4. Lembar Konsultasi Pembimbing 2
Lampiran 5. Buah Mengkudu
Lampiran 6. Penimbangan Buah Mengkudu Hutan
75% 100%
50% k-
K+
Lampiran 13. Lembar Surat Pernyataan Keaslian Penelitian
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya Tulis Ilmiah ini
hasil plagiat maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Ibnu Faisal
Lampiran 14. Riwayat Hidup