PROPOSAL
Oleh:
IRVANDI
2001021020
Menyetujui:
Pembimbing
Mengetahui:
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Pembuatan Teh
Celup Dari Serbuk Implisia Daun Seroja (Nelumbo nucifera Gaernt.)
Kombinasi Jahe (Zingiber officinale)” yang disusun sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan pendidikan program studi D3 Farmasi di Institut Kesehatan
Helvetia Medan.
1. Ibu Dr. dr. Hj. Razia Begum Suroyo, M.sc., M.Kes. selaku Pembina
Yayasan Helvetia Medan.
2. Bapak Iman Muhammad, SE., S.Kom., MM., M.Kes. selaku Ketua
Yayasan Helvetia Medan.
3. Bapak Dr. Ismail Effendy, M.Si. selaku Rektor Institut Kesehatan Helvetia
Medan.
4. Bapak apt. Darwin Syamsul, S.Si., M.Si., Selaku Dekan Fakultas Farmasi
dan Kesehatan Institut Kesehatan Helvetia Medan.
5. Ibu apt. Hafizhatul Abadi, S.Farm., M.Si., Selaku Ketua Program Studi
D3 Farmasi Institut Kesehatan Helvetia.
6. Ibu apt. Khairani Fitri, S.Si., M. Kes., Selaku Dosen Pembimbing yang
senantiasa memberikan waktu dan mengarahkan penulis dalam menyusun
Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Ibu apt. Lilik Septiana, S. Farm., M. Farm., selaku dosen Penguji I yang
memberikan saran yang bermanfaat untuk perbaikan Karya Tulis Ilmiah
ini.
i
8. Ibu apt. Vivi Eulis Diana S.Si., M.EM., selaku penguji II yang
memberikan saran yang bermanfaat untuk perbaikan Karya Tulis Ilmiah
ini.
9. Seluruh Dosen dan Staf Institut Kesehatan Helvetia Medan yang telah
memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama pendidikan.
10. Orangtua dan keluarga besar yang tidak pernah berhenti memberikan
dukungan serta doa dan materi kepada penulis.
11. Rekan-rekan mahasiswa D3 Farmasi semester VI dan rekan-rekan lainnya,
yang telah membantu dan mendukung penulis sampai Karya Tulis Ilmiah
ini selesai.
Penulis menyadari baik dari segi penggunaan bahasa, cara menyusun
karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu dengan
segala kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Akhir
kata penulis mengharapkan semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Irvandi
ii
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBARAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR............................................................................. v
DAFTAR TABEL.................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................... 3
1.3 Hipotesis Penelitian.................................................................. 3
1.4 Tujuan Penelitian...................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian.................................................................... 4
1.6 Kerangaka Konsep.................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................... 6
2.1 Tanaman Bunga Seroja............................................................. 6
2.1.1 Klasifikasi Tanaman.......................................................... 6
2.1.2 Morfologi Tanaman........................................................... 6
2.1.3 Deskripsi Tanaman............................................................ 8
2.1.4 Manfaat Tanaman.............................................................. 10
2.2 Tanaman Jahe........................................................................... 12
2.2.1 Klasifikasi Tanaman.......................................................... 13
2.2.2 Nama Lain Tanaman......................................................... 13
2.2.3 Morfologi Tanaman........................................................... 14
2.2.4 Jenis-Jenis Tanaman Jahe................................................. 16
2.2.5 Kandungan Kimia Tanaman Jahe..................................... 17
2.2.6 Manfaat Tanaman Jahe...................................................... 18
2.3 Pengertian Simplisia................................................................. 20
2.3.1 Proses Pembuatan Simplisia.............................................. 20
2.4 Teh............................................................................................ 22
2.4.1 Jenis-Jenis Teh.................................................................. 22
2.4.2 Manfaat Mengkonsumsi Minuman Teh............................ 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................... 27
3.1 Jenis Penelitian......................................................................... 27
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian................................................... 27
3.2.1 Tempat Penelitian.............................................................. 27
3.2.2 Waktu Penelitian............................................................... 27
3.3 Populasi dan Sampel................................................................. 27
3.3.1 Populasi Penelitian............................................................ 27
iv
3.3.2 Sampel Penelitian.............................................................. 27
3.4 Determinasi Tanaman............................................................... 28
3.5 Alat dan Bahan Penelitian........................................................ 28
3.5.1 Alat Penelitian................................................................... 28
3.5.2 Bahan Penelitian................................................................ 28
3.6 Prosedur Kerja.......................................................................... 28
3.6.1 Pengambilan Sampel......................................................... 28
3.6.2 Pembuatan Serbuk Simplisia............................................. 28
3.6.3 Pembuatan Teh Celup....................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 31
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Jenis Gizi dan Nilai Gizi Rimpang Jahe.......................... 18
Tabel 3.1 Formula Teh Celup......................................................... 29
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Standar Nasional Indonesia (SNI) Pada Produk Teh
dan Parameter Mutunya................................................... 33
viii
BAB I
PENDAHULUAN
lengkap di dunia. Dari sekian juta tanaman yang dapat tumbuh di Indonesia,
Tanaman tersebut dianggap sebagai tanaman hias karena memiliki keindahan pada
rumah maupun di tempat lain sangat tergantung pada kondisi masyarakat suatu
kebutuhan, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah perkotaan yang sangat
padat dengan berbagal polusi. Tanaman hias dapat memberikan pengaruh positif
terhadap upaya mengurangi kepenatan, memberikan rasa segar pada indera, dan
Salah satu tanaman hias yang memiliki manfaat sebagai tanaman obat
herbal adalah daun seroja dan jahe. Tanaman seroja merupakan salah satu
tanaman berbunga air yang termasuk dalam keluarga Nelumbonaceae, tanaman ini
1
2
kegunaan sebagai obat . daun rimpang, biji dan bunganya secara tradisional
rendah maupun dataran tinggi. Penanganan secara non farmakologis juga banyak
mengeluarkan biaya yang terlalu banyak dan efek sampingnya tidak terlalu
karena jahe memiliki banyak sekali kandungan gizi dan senyawa kimia yang
Teh adalah salah satu jenis minuman yang banyak diminati oleh
masyarakat Indonesia maupun dunia. Minuman teh memiliki rasa dan aroma yang
produk minuman, baik dalam bentuk tunggal atau campuran herbal, selain
dikonsumsi sebagai minuman biasa, teh herbal juga biasa dikonsumsi sebagai
sebagai minuman sehat yang praktis tanpa mengganggu rutinitas sehari-hari (5).
dimanfaatkan untuk konsumsi sehari-hari. Jika setiap hari minum teh herbal
secara rutin, maka sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan bahkan bisa
alternative. Kebanyakan teh herbal dibuat dalam bentuk teh celup sehingga lebih
mudah dan lebih praktis penggunaannya, cukup dengan dicelup untuk beberapa
waktu hingga menghasilkan warna dan aroma teh. Teh celup merupakan produk
olahan teh yang dikemas di dalam kemasan kantung (bag) yang terbuat dari filter
paper (kantong kertas celup dari bahan tissue dan tahan panas) (6)
celup serbuk?
serbuk?
celup serbuk
Tanaman Daun
Seroja dan Jahe
Pengujian
Serbuk Simplisia Teh celup serbuk Organoleptis:
Daun Seroja dan simplisia Daun Rasa, aroma dan
Jahe Seroja dan Jahe warna
penyakit, karena terdapat beberapa kandungan zat yang berguna bagi tubuh seperti
protein, lemak, karbohidrat, karoten, pati, fosfor, besi, kalsium dan lain
sebagainya (7),
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermathophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Nelumphales
Famili : Nelumboceae
6
7
panjang dan tumbuh menyembul jauh di atas permukaan air. Bunga seroja terdiri
dari banyak helaian petal yang saling menumpuk. Petal berbentuk lonjong,
cekung, dan meruncing di bagian ujungnya. Panjang petal 10-15 cm dan lebar 3-7
cm. Di tengah-tengah bunga terdapat kumpulan putik yang dikelilingi benang sari.
Warna seroja di Indonesia umumnya hanya putih dan merah jambu. Masa mekar
bunga seroja umumnya berlangsung 3-4 hari. Setelah itu, petal bunga mulai
berguguran dan hanya menyisakan bakal buah seperti spon. Bentuknya seperti
corong mikrofon dengan permukaan datar. Putik ini lalu membesar membentuk
bakal buah. Setelah tua, dari permukaan putik akan muncul biji-biji seroja. Satu
lentur, dan tidak mudah patah diterpa angin. Ketinggian tangkai daun sangat
beragam, antara 60 cm hingga 100 cm, sedangkan tinggi tangkai bunganya 40-180
cm. Tangkai daun dan bunga memiliki diameter 1 cm. Bila tangkai daun dan
bunga dibelah secara melintang maka akan terlihat lubang-lubang yang berfungsi
terbentuk bila hidup di habitat aslinya yaitu danau atau rawa-rawa. Teksturnya
umbi tidak berbeda dengan ubi jalar. Bentuknya lonjong dan bila dibelah
seroja dapat mencapai panjang 20-30 cm. Namun, jika ditanam dalam pot atau
kolam, umbi yang terbentuk lebih kecil atau bahkan tidak muncul sama sekali. (8).
Seroja atau lotus (Nelumbo nucifera Gaertn.) adalah spesies tumbuhan air
tahunan dari genus Nelumbo yang berasal dari India. Di Indonesia tanaman ini
berkerabat. Seroja memiliki tangkai bunga tegak dan bunganya tidak mengapung
di permukaan air, sebagaimana pada teratai. Seroja pernah dikenal dengan nama
seroja (Nelumbo nucivera) adalah salah satu tanaman dari genus nelumbo yang
tumbuh di air. Daun dan bunga seroja memiliki tangkai yang panjang dan berada
diatas air. Selain sebagai tanaman hias, seroja juga dimanfaatkan sebagai obat
untuk beberapa penyakit seperti diabetes, demam, flu, diare dan bisa menjadi
Tanaman Seroja merupakan Tumbuhan air ini juga disebut hidrofit (Ing.
Tumbuhan air tergantung hidupnya pada air, tidak sekadar tanah yang becek dan
kadang- kadang kering, meskipun istilah hidrofit dipakai juga untuk tumbuhan
yang dapat beradaptasi dengan kondisi becek, namun sehari-hari tumbuh pada
tanaman yang dapat dikonsumsi. Akar rimpang seroja sering dijadikan bahan
makanan dalam masakan korea dan Jepang. Akar seroja sering diolah dengan
9
diiris tipis-tipis kemudian direbus pada masakan Asia. Petal bunga sering
Biji seroja banyak mengandung pati sehingga sering diolah dengan cara
direbus kemudian dihaluskan dan dicampur bersama dengan gula sebagai bahan
isian kue bulan. Biji yang masih muda juga dapat dimanfaatkan sebagai minuman
bunganya yang terbuka di pagi hari dan menutup pada malam hari Seroja
kuno karena perilaku yang tidak biasa ini yang menandai awal dan akhir hari.
Beberapa daun dari bunga seroja atau seroja ini terendam, sementara daun yang
lain mengapug di permukaan air. Daun dari tanaman hias air ini dilengkapi
2. Stomata yang terbuka kebanyakan waktu karena air yang melimpah dan
karena itu tidak perlu untuk terlebih dahulu disimpan dalam tanaman. Ini
Semua bagian tanaman seroja bisa dimanfaatkan baik daun, batang, akar
maupun bunga tanaman seroja. Bunga Seroja indah dipandang sehingga banyak
dan banyak digunakan dalam masakan Jepang, masakan Tionghoa, dan masakan
India. Rimpang yang dimakan mentah dapat menjadi sumber penularan parasit
Trematoda (9).
1. Biji seroja
Biji seroja juga dapat digunakan dalam banyak resep serta formula herbal.
Nilai gizi yang tinggi; Juga lemak dan biji seroja merupakan sumber
2. Batang Seroja
3. Akar Seroja
kekebalan tubuh manusia. Akar seroja atau seroja root biasanya disebut
4. Rimpang Seroja
virus, bakteri dan jamur. Salah satu bahan kimia yang terdapat pada
5. Bunga Seroja
bagian bunga seroja diolah menjadi obat dalam atau obat luar untuk
12
dan muntah darah. Tanaman seroja dapat diolah secara manual seperti
tanaman seroja sudah bisa dikonsumsi dalam bentuk kapsul yang lebih
6. Daun Seroja
Kandungan bahan kimia alami lainnya yang terdapat dalam daun seroja
dapat mencegah jamur tumbuh dan hidup di dalam tubuh manusia (9).
obat yang penting baik dari segi kegunaan maupun dalam perdagangan dunia.
Tanaman ini diduga berasal dari Asia Tenggara atau dari Kepulauan Pasifik. Saat
Jepang, India, Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik, Jamaica, Brazil, Afrika, dan
Australia. Sebagai tanaman rempah, rimpang jahe digunakan sebagai bumbu pada
berbagai masakan, minuman, dan makanan. Jahe juga banyak digunakan sebagai
bahan baku pada industri obat tradisional, jamu, farmasi, parfum, dan kosmetika.
Jahe (Zingiber officinale), telah dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia.
Jahe diduga berasal dari daerah Cina selatan, dan saat ini dibudidayakan secara
luas di daerah tropik dan sub tropik. Sampai saat ini India adalah produsen utama
jahe, dengan luas panen sekitar 50% dari luas panen Jahe dunia. Jahe dikebunkan
sebagai tanaman tumpang sari dan tanaman sela dalam program Pengelolaan
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermathophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliopsidae
Famili : Zingberaceae
Genus : Zingiber
halia (Aceh), beuing (Gayo), bahing (Karo), pege (Toba), sipode (Mandailing),
lahia (Nias), sipodeh(Minangk abau), page (Lubu), dan jahi (Lampung). Di Jawa,
14
jahe dikenal dengan jahe (Sunda), jae (Jawa), jhai (Madura), dan jae (Kangean).
melito (Gorontalo), yuyo (Buol), siwei (Baree), layya (Makassar), dan laja/pace
(Bugis). Di Nusa Tenggara, disebut jae (Bali), reja (Bima), alia (Sumba), dan lea
disebut tipakan. Di Maluku, jahe disebut hairalo (Amahai), pusu, seeia, sehi
(Ambon), sehi (Hila), sehil (Nusalaut), siwew (Buns), garaka (Ternate), gora
(Tidore), dan laian (Aru). Di Papua, jahe disebut tali (Kalanapat) dan marman
1. Akar
Akar adalah bagian yang terpenting dari tanaman jahe. Di bagian akar
inilah tumbuh tunas-tunas yang baru. Tunas ini kelak akan menjadi
putih sampai cokelat terang. Akar tunggal jahe tertanam kuat di dalam
usianya (12).
2. Batang
Batang semu dari jahe berbentuk bulat kecil. Warnanya hijau pucat,
15
dipotong akan berwarna kuning atau jingga. Batangnya agak keras karena
3. Daun
0,2-0,4 cm. Bentuk lidah daun tanaman jahe memanjang dan tidak
4. Bunga
permukaan tanah. Bentuk bunganya berupa tongkat atau bulat telur yang
sempit serta sangat tajam. Panjang malai 3,5-5 cm, lebarnya 1,5-1,75 cm.
bunga jahe berbentuk tabung sepanjang 2-2,5 cm. Helainya agak sempit
5. Rimpang
buku, gemuk, agak pipih, dan membentuk akar serabut. Rimpang jahe
kulitnya mudah terkelupas. Rimpang jahe tertanam dalam tanah dan akan
aromatis dan menimbulkan rasa pedas. Terdapat pula oleoresin khas jahe
Ratoon Ginger, African Ginger, Chocin Ginger, Calcutta Ginger, Japanese Ginger
1. Jahe merah (Z. officinale var. rubrum). Jahe merah disebut jahe merah
Jahe ini memiliki serat yang kasar, aromanya sangat tajam, dan rasanya
sangat pedas. Jahe merah biasanya dipanen tua dan digunakan sebagai
2. Jahe putih kecil (Z. officinale var. amarum). Nama lain dari jahe jenis ini
adalah jahe sunti atau jahe emprit. Jahe ini memiliki potongan melintang
aroma yang agak tajam, dan rasayang pedas. Jenis jahe ini memiliki rasa
17
lebih pedas dibandingkan jahe gajah, karena kandungan minyak atsiri yang
3. Jahe putih gajah (Z. officinale var. officinale). Jahe ini juga disebut dengan
nama jahe kuning besar, jahe gajah, jahe badak atau jahe kombongan. Jahe
jenis ini memiliki rimpang yang besar dan gemuk, potongan melintang
biasanya dikonsumsi saat masih muda atau setelah aroma kurangnya tajam
dan rasanya kurang pedas. Jahe ini banyak dikonsumsi selagi segar atau
Jahe merupakan suatu jenis temu-temuan yang sangat digemari karena cita
rasanya pedas dan berbau harum. Mengapa jahe memberi rasa pedas? itu tidak
komponen utama yaitu komponen non- volatile dan komponen volatile (mudah
menguap) (10). Dalam penelitian (Siti Nurbaya, 2017) melakukan uji skrining
fitokimia dari jahe merah dan jahe putih terkadung senyawa alkaloid dan steroid
(14). Komponen non-volatile pada jahe bertanggung jawab terhadap rasa pedas,
linalool dari oleoresin, yang bertanggung jawab terhadap aroma jahe (minyak
atsiri adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada
suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas (10).
Karakteristik minyak atsiri jahe berwarna bening sampai kuning tua dan memiliki
nilai ekonomi tinggi karena banyak digunakan dalam industri parfum, kosmetik,
untuk tanaman jahe dan berfungsi sebagai senyawa yang berkhasiat obat (10).
Tabel 2.1 Jenis Gizi dan Nilai Gizi Rimpang Jahe (15)
meredam pertumbuhan berbagai jenis sel kanker, seperti kanker usus atau
kanker ovarium.
menyembuhkan batuk.
Minum jahe atau makan permen jahe juga sangat berguna untuk
maupun meredakan rasa mual dan ingin muntah pada morning sickness
(16).
Simplisia atau herbal adalah bahan alam yang telah dikeringkan yang
juga didefinisikan sebagai bahan alamiah yang dipakai sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga atau yang baru mengalami proses setengah
tidak lebih dari 60°. Simplisia segar adalah bahan alam segar yang belum
dikeringkan. Simplisia dapat berupa simplisia nabati, hewani dan pelikan atau
mineral (17).
Simplisia nabati dapat berupa tanaman utuh, bagian dari tanaman (akar,
batang, daun dan sebagainya) atau eksudat tanaman, yaitu isi sel yang secara
spontan dikeluarkan dari tanaman atau dengan cara tertentu dikelukan dari sel atau
zat-zat lain dengan cara tertentu dipisahkan dari tanaman. Simplisia hewani yaitu
simplisia yang dapat berupa hewan utuh, bagian dari hewan, atau zat berguna
yang dihasilkan hewan, tetapi bukan berupa zat kimia murni. Simplisia pelikan
21
yaitu atau mineral yaitu simplisia berupa bahan pelikan atau mineral belum diolah
atau telah diolah secara sederhana, akan tetapi belum / bukan berupa zat kimia
murni (17).
1. Pengambilan Sampel
2. Sortasi basah
asing lain).
3. Pencucian
mudah larut dalam air mengalir, dicuci dalam waktu sesingkat mungkin.
4. Perajangan
dengan pisau atau mesin perajang khusus sehingga diperoleh irisan tipis
5. Pengeringan
rusak sehingg dapat disimpan untuk jangka waktu lebih lama. Dengan
(terbaik 600 C). Simplisia yang negandung bahan aktif tidak tahan panas
6. Sortasi kering
Simplisia dapat rusak atau berubah mutunya karena faktor interen dan
8. Pemeriksaan mutu
2.4 Teh
Teh merupakan minuman yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk
daun atau tangkai daun dan bunga yang dikeringkan dari tanaman. Teh celup
23
merupakan bubuk teh yang dikemas ke dalam kantong dengan tali atau tanpa tali
maupun perekat untuk dicelup, dimana proses penyeduhan yang mudah dan tanpa
penyaringan (19).
1. Teh Putih
Diantara jenis teh yang ada, teh putih atau white tea merupakan teh dengan
Bahan baku yang digunakan untuk proses pembuatan teh putih inipun
hanya berasal dari pucuk dan dua daun dibawahnya. Pelayuan dapat
pengering. Pucuk teh kemudian akan menjadi jenis mutu silver needle,
2. Teh Hijau
Secara umum, teh hijau dibedakanmenjadi teh hijau China (Panning Type)
dan teh hijau Jepang (Steaming Type). Baik teh hijau China maupun
Pada proses pengolahan teh hijau China digunakan mesin pelayuan berupa
rotary panner untuk menginaktivasi enzim. Sementara itu, proses teh hijau
air tertentu.
3. Teh Oolong
menfaatkan panas dari sinar matahari sambil digulung halus secara manual
dalam daun teh. Proses ini dikenal sebagai proses semi oksimatis. Setelah
4. Teh Hitam
Dibandingkan dengan jenis teh lainnya, teh hitam adalah the yang paling
banyak diproduksi yaitu sekira 78%, diikuti teh hijau 20% kemudian
sisanya adalah teh oolong dan teh putih yaitu 2%. Teh hitam ini juga
prosesnya teh hitam dibedakan menjadi teh hitam ortodoks dan crushing-
the dilayukan semalam 14-18 jam. Setelah layu, daun teh digulung,
digiling dan dioksimatis selama kurang lebih 1 jam. Sementara itu, proses
pengolahan CTC, pelayuannya lebih singkat yaitu, 8-11 jam dan diikuti
dan menurunkan kadar air. Teh kering selanjutnya disortasi dan digrading
a. Osteoporosis
b. Kanker Payudara
Teh sudah sering kita kenal sebagai zat antikanker, tentu kanker payudara
juga termasuk di dalamnya. Semua itu tak lepas dari peran Polifenol yang
menyusun 25-35% berat kering teh. Salah satu Polifenol yang populer,
yaitu Katekin.
c. Kulit
Kulit cantik dan sehat sudah barang tentu menjadi dambaan para wanita.
elastis, dan halus. Antioksidan yang terdapat pada teh lewat katekin di
bebas.
d. Diet
26
sinergi dari tiga bahan utama teh, yaitu kafein, L-Theanine dan
minum maka akan semakin kuat pesan ke otak yang mengatakan, "Aku
tidak lapar".
e. Membantu Pencernaan
Meski kurang 1% dari bakteri ini yang berbahaya, tetapi yang 1% ini
justru mempunyai efek negatif pada kesehatan, seperti diare atau sembelit.
f. Ginjal
Anggapan bahwa teh bisa merusak ginjal adalah tidak benar. Menurut
Prof. Chung Yang dan Universitas Rutgers di New Jersey, minum teh
hijau hingga sepuluh cangkir per hari masih dapat ditoleransi. Bahkan
utama dalam mengeluarkan zat-zat yang tak berguna yang dihasilkan oleh
METODOLOGI PENELITIAN
officinale)
Helvetia Medan
Penelitian ini dilakukan mulai bulan April sampai dengan bulan Agustus
2023
27
28
Sumatera Utara
dan jahe (Zingiber officinale), dilakukan sortasi basah yaitu memisahkan sampel
dari kotoran setelah itu dilakukan pencucian sampel untuk memberihkan debu
ukuran atau penghalusan secara mekanik dari bahan tanaman tertentu, seperti
daun, akar, biji dan sebagainya menjadi unit sangat kecil (halus), dari bentuk
fragmen besar menjadi serbuk halus. Tahap ini merupakan tahap pertama dari
ukuran partikelnya dengan cara pengayakan. Pengayak dibuat dari kawat logam
atau bahan lain yang cocok dengan penampang melintang yang sama diseluruh
serbuk dapat melalui pengayak dengan nomor tersebut. Jika derajat halus serbuk
dinyatakan dengan dua nomor, dimaksudkan bahwa semua serbuk dapat melalui
pengayak dengan nomor terendah dan tidak lebih dari 40% melalui pengayak
antara daun seroja dan rimpang jahe kering dengan metode dry mixing. Kedua
Konsentrasi (%)
Bahan
F1 F2 F3 F4 F5
Teh Daun Seroja 20% 30% 50% 60% 80%
Teh Rimpang Jahe 80% 60% 50% 30% 20%
30
formula minuman teh daun seroja (Nelumbo nucifera Gaernt.) kombinasi jahe
(Zingiber officinale) yang meliputi penilaian terhadap warna, rasa dan aroma air
sedang, D = kurang baik, dan E = tidak baik. Untuk ampas seduhan dinilai setelah
31
32
19. Ayu K, Savitri M, Widarta IWR, Agung A, Ngurah G, Jambe A. The Effect
of Comparison Black Tea ( Camellia sinensis ) and Red Ginger ( Zingiber
officinale var . Rubrum ) on the Characteristics of Teabag. 2019;8(4):419–
29.
20. Rohdiana D. Teh Proses, Karakteristik dan Komponen Fungsional. 2015;
(August).
21. Ara Rossi. 1001 Teh Dari Asal Usul, Tradisi, Khasiat Hingga Racikan Teh.
Cetakan I. Yogyakarta: CV. Andi Offset; 2010. 106–114 p.
22. Sekolah Tinggi Farmasi Indonesa Bandung. Modul Praktikum
Farmakognosi. 2020;6.
23. Sri Darningsih, Clara M. Kusharto, Sri Anna Marliyati dan DR. Formulasi
Teh Camelia-Murbei Dengan Bubuk Jahe (Zingiber officinale) dan Asam
Jawa (Tamarindus indica , L . ) Sebagai Minuman Kesehatan Untuk
Meningkatkan Respon Imun Tikus. 2008;3(2):61–70.
33
Lampiran 1. Standar Nasional Indonesia (SNI) Pada Produk Teh dan Parameter
Mutunya