Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

DI PT. MUTIARA MUKTI FARMA (MUTIFA)


TAHUN 2023

Disusun Oleh: 
SINTA YULANDIA BR MUNTHE ​: (2001021006)
HERAWATI SITINJAK​ : (2001021018)
WITARI LUBIS​ : (2001021031)

Ibu apt. Vivi Eulis Diana S.Si, M.Em : Selaku Pembimbing 1


Bapak apt. Drs. Budiono : Selaku Pembimbing 2

PROGRAM STUDI D3 FARMASI


FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
MEDAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Pendahuluan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) di industri bertujuan untuk


memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Studi D3 Farmasi
Institut Kesehatan Helvetia Medan dan merupakan kegiatan mandiri
Mahasiswa yang dilakukan diluar lingkungan kampus untuk
membekali diri tentang bidang penelitian dan pengembangan,
pengawasan mutu dan bagian produksi serta penerapan Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) Cara pembuatan obat yang baik
(CPOB) adalah cara pembuatan obat yang bertujuan untuk menjamin
obat dibuat secara konsisten, memenuhi persyaratan yang ditetapkan
dan sesuai dengan tujuan penggunaannya.
Praktek Kerja Lapangan di PT. Mutifa Medan, bertujuan untuk
mendidik peserta melakukan kerja praktek di industri dengan
menerapkan pengetahuan yang diperoleh dibangku perkuliahan.
Disamping itu, diharapkan peserta mendapatkan pengetahuan dan
pengalaman berharga tentang situasi pekerjaan yang sebenarnya
yang sangat mungkin tidak didapatkan dalam dunia pendidikan

20XX presentation title 4


Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Praktek kerja Profesi di Industri Farmasi


ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
praktik kepada mahasiswa yang akan
Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
memasuki dunia pekerjaan tentang pekerjaan
kefarmasian di Industri melalui penerapan
Adapun tujuan Praktek Kerja lapangan calon
CPOB.
Apoteker Fakultas Farmasi Institut Helvetia di
Industri Farmasi adalah:
1. Mengetahui dan memahami tugas dan tanggung
jawab apoteker di Industri Farmasi. Waktu dan Tempat Praktek Kerja
2. Memperoleh wawasan dan pengetahuan yang lebih Lapangan (PKL)
luas serta memahami penerapan CPOB di Industri
Farmasi. Waktu
Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
dilakukan pada tanggal 13 Maret sampai dengan
17 Maret 2023.
Tempat
Tempat dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan
di Industri PT. Mutifa Jalan Karya Jaya No. 68
Km 8,5 Namorambe Medan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

T E R L A M P I R

20XX presentation title 6


BAB III
GAMBARAN UMUM

20XX presentation title 7


Sejarah PT.Mutifa

Pada tahun 1975 didirikan Industri Farmasi di kota Medan


dengan nama "Sejati Pharmacetical Industries, yang memproduksi
obat merek "SIAGOGO". Setelah beberapa tahun berproduksi,
perusahaan ini kemudian dialihkan pemiliknya kepada Bapak Drs. W.
H. Siahaan dan memindahnamakan perusahaan tersebut dalam suatu
akte notaris tertanggal 31 Januari 1980 dengan nama PT Mutiara
Mukti Farma (MUTIFA) yang berlokasi Jl. Brigjen Katamso No 220.
Pada tanggal 27 Juli 1994 PT. Miutifa diberikan sertifikat sebagai
industri farmasi yang telah memenuhi CPOB. Bentuk sediaan yang
telah diproduksi sampai saat ini adalah tablet, sirup, salep, bedak dan
kapsul sebanyak 114 item
Visi dan Misi Industri PT. Mutifa

a. Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan farmasi andalan dan terkemuka di
Indonesia dalam menghasilkan obat-obatan yang
bermutu tinggi serta terjangkau oleh masyarakat.

b. Misi Perusahaan
Membuat obat yang berkualitas tinggi sesuai dengan
standar mutu obat yang telah ditetapkan secara
berkesinambung dengan harga bersaing untuk
memuaskan kebutuhan pelanggan/konsumen.
c. Penekanan Kebijakan Mutu

1. Semua kegiatan yang berhubungan dengan mutu diatur sesuai dengan


prosedur dan instruksi yang tertulis.
2. Seleksi, pemantauan dan pengendalian pemasok
3. Prosedur yang menjamin sifat dan mutu obat yang dihasilkan sesuai
dengan standar mutu yang telah ditetapkan pada setiap tahapan proses
mulai dari pembelian dan penyimpanan bahan awal, pengolahan,
pengemasan, penyimpanan dan pengiriman produk sampai ke pelanggan
4. Membuat standar penerimaan yang tepat pada titik-titik proses tertent
5. Prosedur untuk membuat dan memantau kemampuan proses.
6. Pencegahan penyimpanan terhadap prosedur yang telah ditetapkan
dideteksi sedini mungkin semua penyimpanan tersebut.
7. Audit internal dan tinjauan manajemen secara berkala
8. Prosedur tindakan koreksi yang efektif untuk penanganan pengaduan
pelangganan dan hal-hal lainnya mengenai ketidaksesuaian.
9. Manajemen yang efektif bagi peralatan pengukuran dan uji.
10. Penggunaan teknik statistic yang tepat.

20XX presentation title 10


Lokasi dan Sarana
Sarana dan Prasarana Fisik
Produksi

PT. Mutifa Medan berada di Jl. Karya


1. Kantor, terdiri dari:
Jaya no. 68 Km 8,5 Namorambe Medan a. Ruang keuangan, ruang administrasi, ruang
Luas area PT. Mutifa sekitar 9600 dan tamu
b. Ruang Direktur utama
luas bangunan 6259 . Semua area listrik c. Ruang pertemuan
berasal dari Perusahaan Listrik Negara d. Ruang bagian personalia
e. Ruang Manajer, yaitu Ruang Manajer
(PLN), dan apabila arus listrik dari PLN Produksi, Manajer QC, dan Manajer QA
terputus digunakan generator. Sumber f. Ruang Administrasi produksi
g. Ruang QA, QC, locker
air berasal dari sumber pompa dengan
kedalaman 100m. Untuk keperluan
produksi, minum karyawan, digunakan
air sumur yang telah mengalami proses
pengolahan.
3. produksi, terdiri atas
2. Gudang, yang terdiri atas:
a. Ruang kelas E
a. Gudang Bahan Baku.
b. Ruang kelas
b. Didalam gudang ini terdiri dari ruangan seperti ruang
4. Laboratorium QC
kepala gudang bahan baku, ruang karantina, ruang
a. Bangunan B-Lactam
dingin, dan ruang sampling
c. Gudang Bahan Kemasan. b. Bangun Teknik

d. Didalam gudang ini terdiri dari ruangan seperti ruang c. Bangunan R&D

kepala gudang bahan kemasan, ruang etiket dan brosur, d. Kantin

serta ruang dingin. e. Sarana penunjang lain

e. Gudang Obat Jadi.


f. Didalam gudang ini dari ruangan seperti ruang kepala
gudang obat jadi, ruang karantina, ruang tempat obat
jadi yang diluluskan, dan ruang obat kembalian.
Struktur Organisasi

Departemen Produksi Departemen Research Departemen Teknik


and Development
(R&D)
Departemen Pemastian
Mutu/Quality
Assurance (QA) Departemen Production
Departemen Personalia
Planning and Inventory
Control (PPIC)

Departemen
Pengawasan
Departemen Keuangan
Mutu/Quality Control
(QC)
BAB IV HASIL DAN
PEMBAHASAN

20XX presentation title 14


Personalia di PT. Mutiara Mukti Farma
(MUTIFA)

Tenaga Kerja PT. Mutifa Medan memiliki sumber daya manusia terdiri dari tenaga
kerja tetap yang merupakan tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung.
Tenaga kerja langsung adalah pekerja pada bagian produksi/penggolahan dipabrik,
sedangkan tenaga kerja tidak langsung adalah pekerja yang kerjanya tidak
berhubungan langsung dengan produksi.
PT. Mutifa Medan memiliki struktur organisasi di mana departemen produksi, QA,
QC, masing-masing dipimpin oleh seorang apoteker yang terdaftar dan memiliki
pengalaman praktis yang memadai pada bidang masing-masing sehingga memiliki
keterampilan manajerial untuk melaksanakan tugas secara profesional. Guna
meningkatkan kualitas profesionalnya, PT. Mutifa Medan mengirim pimpinan atau
staf untuk mengikuti pelatihan mengenai CPOB. Kemudian pimpinan atau staf
tersebut memberikan bembingan dan pelatihan tentang CPOB kepada karyawan
sehingga kegiatan perusahaan akan memenuhi ketentuan CPOB.
Lanjutan

Struktur organisasi perusahaan pada bagian produksi, pengawasan mutu,


pemastian mutu, dan R&D dipimpin oleh manager yang berbeda, di mana masing-
masing diberi wewenang dan tanggung jawab untuk dapat melaksanakan tugasnya
secara efektif, serta tidak mempunyai kepentingan lain di luar pabrik yang dapat
membatasi tanggung jawabnya. Pada saat perekturen karyawan, dilakukan
pemeriksaan fisik maupun mental untuk menjamin karyawan mampu mengikuti
peraturan CPOB dan perkembangan yang ada.

Hasil pengamatan yang dilakukan selama melakukan praktek kerja profesi di


PT. Mutifa Medan, bahwasanya tingkat kesadaran dan kedisiplinan karyawan sudah
cukup untuk melaksanakan CPOB. Hal ini dapat dilihat mana karyawan cukup baik
menyadari pentingnya penggunaan perlengkapan kerja seperti pakaian kerja, sarung
tangan, penutup kepala, dan masker dalam proses produksi untuk mencegah
kontaminasi terhadap produk maupun kesehatan karyawan tersebut.
Aspek Bangunan dan Peralatan

Rancang bangun, ukuran dan penataan ruangan serta kontruksi bangunan


dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan pelaksanaan produksi,
pembersihan, dan pemeliharaannya. Permukaan bagian dalam ruang proses
produksi (dindiing, lantai dan langit-langit) licin, bebas dari retakan dan
sambungan serta mudah dibersihkan. Permukaan bagian dalam ruang proses
produksi PT. Mutifa Medan sudah dilapisi dengan cat epoksi. Rancang
bangun juga dibuat sedemikian rupa di mana area tablet, sirup dan kapsul
masing-masing terpisah dari arus lalu lintas barang yang masuk memiliki
jalur yang terpisah dengan jalur karyawan. Hal ini sudah sesuai dengan
persyaratan yang tercantum dalam CPOB.
Lanjutan

Menurut pengamatan kami, peralatan yang ada, telah di kalibrasi


sesuai dengan jadwal dan dirawat serta dibersihkan secara teratur untuk
menjaga mutu produk yang dihasilkan tetap baik.

Peralatan yang bersentuhan langsung dengan bahan baik, produk


antara dan produk ruah adalah bahan yang inert. Perawatan tiap peralatan
dilaksanakan sesuai dengan petunjuk yang terdapat di ruangan tempat
peralatan Pembersihan peralatan dan ruangan produksi dilaksanakan
sebelum dan sesudah proses produksi di laksanakan sehingga pencernaan
silang dapat di hindari. Pencernaan kimiawi dapat juga dihindari dengan
cara menggunakan alat penghisap debu disebut dustcollector yang
dilengkapi dengan saringan udara baik.
Aspek Produksi

PT. Mutifa Medan memproduksi sediaan tablet, kapsul, dan sirup. Produksi obat dilaksanakan
sesuai dengan prosedur tetap agar selalu di peroleh obat jadi yang memenuhi spesifikasi yang di
tentukan. Prosedur tetap pembuatan obat yang diikuti sudah mengarah pada caran pembuatan obat
yang baik (CPOB).

Produksi dilakukan sesuai dengan catatan pengolahan battchdan catatan pengemasan batch
Pada setiap tahapan dilakukan dengan memperhatikan kesiapan jalur dan dilaksanakan sesuai
prosedur yang ditetapkan. Selama proses produksi maupun pengemasan, selalu dilakukan In Process
Control (IPC) sebagai suat bentuk pengawasan mutu produk. IPC yang dilakukan adalah evaluasi
parameter-parameter kritis. Untuk mencegah kesalahan dan mixup produk, dilakukan penandaaan
indentitas yang jelas beserta tahapan produksinya pada setiap wadah, alat, dan ruangan yang sedang
dipakai dalam proses produksi.Penanganan penimbangan, perhitungan dan penyerahan bahan baku,
bahan pengemas, produk antara, produk ruahan, dan produk jadi harus didokumentasikan.
Aspe Pemastian Mutu

Bagian QA adalah bagian yang independen dan bertanggung jawab langsung kepada direktur

pabrik. Pemastian mutu telah melaksanakan tugasnya totalitas semua pengaturan yang dibuat

dengan tujuan untuk memastikan bahwa obat yang dihasilkan dengan mutu yang sesuai dengan

tujuan pemakaiannya.

Setelah proses pengemasan selesai dilakukan, produk yang telah dikemas tersebut disebut

produk jadi, produk jadi tersebut di karantina terlebih dahulu yang selanjutnya dilakukan Finish

Pack Analysis oleh pemastian mutu di karantina obat jadi. Pemeriksaan dan pemastian mutu tidak

hanya dilakukan saat proses pembuatan berlangsung, melainkan saat produk tersebut telah beredar

di pasaran.

.
Aspe Pengolahan Limbah

Limbah yang dihasilkan oleh PT. Mutifa Medan terdiri dari limbah padat dan limbah cair.
Limbah padat (debu) dari ruang produksi dikumpulkan diruang tempat penyimpanan sementara
limbah B3 dan kemudian dikirim ke perusahaan pengolah limbah B3.
Limbah cair yang sebagian besar berasal dari sisa sampel bahan yang diuji, pencucian alat-alat
produksi dan peralatan laboratorium diolah menggunakan pengolahan limbah cair yang mana
limbah cair ini nantinya akan ditampung di dalam penampungan yang terdiri dari 5 bak yaitu bak
penampungan, yang mana limbah cair yang berasal dari ruang produksi di alirkan dan ditampung
di bak penampungan tersebut, kemudian di alirkan ke bak netralisasi yang bertujuan untuk
menetralkan bahan organik yang terdapat pada limbah, lalu di alirkan ke dalam bak aerasi yang
terdiri dari 2 bak di mana pada bak tersebut terjadi penguraian bahan organik oleh oksigen,
selanjutnya di alirkan ke dalam bak sedimentasi yang bertujuan untuk mengendapkan lumpur-
lumpur yang terjadi selama pengolahan limbah. Kemudian limbah mengalir ke dalam bak
Biocontrol.
 
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil laporan Peraktek Kerja
Lapangan (PKL) ini adalah:

1. PT. MUTIFA telah menerapkan ketentuan cara pembuatan obat yang baik
(CPOB) sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
2. PT. MUTIFA memiliki ruangan produksi betalaktam dan non betalaktam.
3. PT. MUTIFA memiliki komitmen untuk menerapkan CPOB dengan baik
agar semua produk yang dihasilkan PT. MUTIFA memenuhi persyaratan
mutu, aman dan berkhasiat. Seperti pada pembuatan tablet, sirup, kapsul
dan obat luar, dari awal penimbangan bahan sampai pengemasan telah
memenuhi persyaratan.

20XX presentation title 23


Lanjutan

4. Dalam pembuatan Tablet di PT. Mutifa telah memenuhi kriteria, sebagai


berikut:
a. Telah mengandung zat aktif dan non aktif yang memenuhi persyaratan.
b. Telah mengandung zat aktif yang homogen dan stabil
c. Keadaan fisik cukup kuat terhadap gangguan fisik/mekanik.
d. Keseragaman bobot dan penampilan telah memenuhi persyaratan.
e. Waktu hancur dan laju disolusi telah memenuhi persyaratan.
f. Stabil terhadap udara dan suhu lingkungan.
g. Bebas dari kerusakan fisik.
h. Stabilitas kimiawi dan fisik cukup lama selama penyimpanan.
i. Zat aktif dapat dilepaskan secara homogen dalam waktu tertentu.
j. Tablet memenuhi persyaratan Farmakope yang berlaku.

20XX presentation title 24


Saran
Lanjutan
1. Penyusun berharap karyawan maupun pekerja di
1. Dalam pembuatan Sirup di PT. Mutifa telah PT. Mutifa memiliki pengalaman praktis yang
memenuhi kriteria, sebagai berikut: Uji kadar zat memadai pada bidang masing-masing.
berkhasiat pada sirup telah memenuhi spesifikasi 2. PT. Mutifa hendaknya mengirim tenaga/staf untuk
yang ditentukan. mengikuti pelatihan CPOB dan diharapkan dapat
2. PT. Mutifa telah melaksanakan pengolahan memberikan pengarahan maupun pelatihan
limbah dengan baik mulai dari bak penampungan, kepada karyawan disetiap unit produksi secara
netralisasi, sedimentasi, koagulasi, aerasi, dan bio berkeseimbangan.
kontrol dan imbah cair yang dibuang telah 3. PT. Mutifa dapat lebih meningkatkan kualitas dan
memenuhi syarat baku mutu lingkungan. mutu untuk dapat bersaing dengan industri
3. PT. MUTIFA telah memiliki rancangan bangunan, lainnya agar PT. Mutifa bisa unggul di Sumatera
konstruksi, ukuran dan penataan ruangan yang Utara.
memadai sehingga memudahkan pelaksanaan
produksi.

20XX presentation title 25


Thank you

Anda mungkin juga menyukai