Disusun Oleh:
SINTA YULANDIA BR MUNTHE : (2001021006)
HERAWATI SITINJAK : (2001021018)
WITARI LUBIS : (2001021031)
T E R L A M P I R
a. Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan farmasi andalan dan terkemuka di
Indonesia dalam menghasilkan obat-obatan yang
bermutu tinggi serta terjangkau oleh masyarakat.
b. Misi Perusahaan
Membuat obat yang berkualitas tinggi sesuai dengan
standar mutu obat yang telah ditetapkan secara
berkesinambung dengan harga bersaing untuk
memuaskan kebutuhan pelanggan/konsumen.
c. Penekanan Kebijakan Mutu
d. Didalam gudang ini terdiri dari ruangan seperti ruang c. Bangunan R&D
Departemen
Pengawasan
Departemen Keuangan
Mutu/Quality Control
(QC)
BAB IV HASIL DAN
PEMBAHASAN
Tenaga Kerja PT. Mutifa Medan memiliki sumber daya manusia terdiri dari tenaga
kerja tetap yang merupakan tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung.
Tenaga kerja langsung adalah pekerja pada bagian produksi/penggolahan dipabrik,
sedangkan tenaga kerja tidak langsung adalah pekerja yang kerjanya tidak
berhubungan langsung dengan produksi.
PT. Mutifa Medan memiliki struktur organisasi di mana departemen produksi, QA,
QC, masing-masing dipimpin oleh seorang apoteker yang terdaftar dan memiliki
pengalaman praktis yang memadai pada bidang masing-masing sehingga memiliki
keterampilan manajerial untuk melaksanakan tugas secara profesional. Guna
meningkatkan kualitas profesionalnya, PT. Mutifa Medan mengirim pimpinan atau
staf untuk mengikuti pelatihan mengenai CPOB. Kemudian pimpinan atau staf
tersebut memberikan bembingan dan pelatihan tentang CPOB kepada karyawan
sehingga kegiatan perusahaan akan memenuhi ketentuan CPOB.
Lanjutan
PT. Mutifa Medan memproduksi sediaan tablet, kapsul, dan sirup. Produksi obat dilaksanakan
sesuai dengan prosedur tetap agar selalu di peroleh obat jadi yang memenuhi spesifikasi yang di
tentukan. Prosedur tetap pembuatan obat yang diikuti sudah mengarah pada caran pembuatan obat
yang baik (CPOB).
Produksi dilakukan sesuai dengan catatan pengolahan battchdan catatan pengemasan batch
Pada setiap tahapan dilakukan dengan memperhatikan kesiapan jalur dan dilaksanakan sesuai
prosedur yang ditetapkan. Selama proses produksi maupun pengemasan, selalu dilakukan In Process
Control (IPC) sebagai suat bentuk pengawasan mutu produk. IPC yang dilakukan adalah evaluasi
parameter-parameter kritis. Untuk mencegah kesalahan dan mixup produk, dilakukan penandaaan
indentitas yang jelas beserta tahapan produksinya pada setiap wadah, alat, dan ruangan yang sedang
dipakai dalam proses produksi.Penanganan penimbangan, perhitungan dan penyerahan bahan baku,
bahan pengemas, produk antara, produk ruahan, dan produk jadi harus didokumentasikan.
Aspe Pemastian Mutu
Bagian QA adalah bagian yang independen dan bertanggung jawab langsung kepada direktur
pabrik. Pemastian mutu telah melaksanakan tugasnya totalitas semua pengaturan yang dibuat
dengan tujuan untuk memastikan bahwa obat yang dihasilkan dengan mutu yang sesuai dengan
tujuan pemakaiannya.
Setelah proses pengemasan selesai dilakukan, produk yang telah dikemas tersebut disebut
produk jadi, produk jadi tersebut di karantina terlebih dahulu yang selanjutnya dilakukan Finish
Pack Analysis oleh pemastian mutu di karantina obat jadi. Pemeriksaan dan pemastian mutu tidak
hanya dilakukan saat proses pembuatan berlangsung, melainkan saat produk tersebut telah beredar
di pasaran.
.
Aspe Pengolahan Limbah
Limbah yang dihasilkan oleh PT. Mutifa Medan terdiri dari limbah padat dan limbah cair.
Limbah padat (debu) dari ruang produksi dikumpulkan diruang tempat penyimpanan sementara
limbah B3 dan kemudian dikirim ke perusahaan pengolah limbah B3.
Limbah cair yang sebagian besar berasal dari sisa sampel bahan yang diuji, pencucian alat-alat
produksi dan peralatan laboratorium diolah menggunakan pengolahan limbah cair yang mana
limbah cair ini nantinya akan ditampung di dalam penampungan yang terdiri dari 5 bak yaitu bak
penampungan, yang mana limbah cair yang berasal dari ruang produksi di alirkan dan ditampung
di bak penampungan tersebut, kemudian di alirkan ke bak netralisasi yang bertujuan untuk
menetralkan bahan organik yang terdapat pada limbah, lalu di alirkan ke dalam bak aerasi yang
terdiri dari 2 bak di mana pada bak tersebut terjadi penguraian bahan organik oleh oksigen,
selanjutnya di alirkan ke dalam bak sedimentasi yang bertujuan untuk mengendapkan lumpur-
lumpur yang terjadi selama pengolahan limbah. Kemudian limbah mengalir ke dalam bak
Biocontrol.
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil laporan Peraktek Kerja
Lapangan (PKL) ini adalah:
1. PT. MUTIFA telah menerapkan ketentuan cara pembuatan obat yang baik
(CPOB) sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
2. PT. MUTIFA memiliki ruangan produksi betalaktam dan non betalaktam.
3. PT. MUTIFA memiliki komitmen untuk menerapkan CPOB dengan baik
agar semua produk yang dihasilkan PT. MUTIFA memenuhi persyaratan
mutu, aman dan berkhasiat. Seperti pada pembuatan tablet, sirup, kapsul
dan obat luar, dari awal penimbangan bahan sampai pengemasan telah
memenuhi persyaratan.