Anda di halaman 1dari 10

PEMERIKSAAN TELUR CACING Ascaris lumbricoides

PADA DAUN SELADA YANG DIPERJUAL BELIKAN


DI PASAR TRADISIONAL BINJAI
TAHUN 2011

KARYA TULIS ILMIAH

OLEH :
SYARIFAH AINI
08.05.052

AKEDEMI ANALIS KESEHATAN


STIKes MUTIARA INDONESIA
MEDAN
2011

1
2

PEMERIKSAAN TELUR CACING Ascaris lumbricoides


PADA DAUN SELADA YANG DIPERJUAL BELIKAN
DI PASAR TRADISIONAL BINJAI
TAHUN 2011

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya
Analis Kesehatan Diprogram Studi D -III Analis Kesehatan
STIkes Mutiara Indonesia

OLEH :

SYARIFAH AINI
08.05.052

AKEDEMI ANALIS KESEHATAN


STIKes MUTIARA INDONESIA
MEDAN
2011
3

HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL

PEMERIKSAAN TELUR CACING Ascaris lumbricoides


PADA DAUN SELADA YANG DIPERJUAL BELIKAN
DI PASAR TRADISIONAL BINJAI
TAHUN 2011

Tim Penguji

Tanda Tangan

Penguji I :Dr. Denrinson Sp.PK ( )

Penguji II : Togar Manalu SKM. ( )

Penguji III : Yunita Purba MSi. ( )

Diketahui
Direktur Akademi Analis Kesehatan
Sari Mutiara

(Dr. Dra. Ivan Elisabeth Purba, M. Kes)


4

INTI SARI

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah daun selada yang di


perjualbelikan di pasar tradisional Binjai tercemar oleh telur cacing Ascaris
lumbricoides.Penelitian ini bersifat diskriptif crossectional, dengan sampel penelitian
sebanyak 10 sampel daun selada yang di beli dari 10 pedagang yang berbeda.
Pemeriksaan di lakukan di Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Medan dengan
menggunakan metode sedimentasi. Hasil pemeriksaan didapati daun selada yang
tercemar telur cacing Ascaris lumbricoides adalah sebanyak 40% dan daun selada
yang tidak tercemar telur cacing Ascaris lumbricoides adalah sebanyak 60%. Faktor
penyebab tingginya infeksi cacing ini adalah kurangnya kebersihan lingkungan,
penyiraman dengan menggunakan air sungai atau air paret dan penggunaan tinja yang
di pakai sebagai pupuk, cara pengolahan sayur yang kurang bersih sehingga mudah
tercemar karena daun selada sering di konsumsi secara langsung ( lalapan ).

Kata Kunci : Ascaris lumbricoides, Daun selada


5

DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN
INTI SARI ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv

BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah ..................................................................... 3
1.3. Pembatasan Masalah.................................................................... 3
1.4. Tujuan Penelitian ......................................................................... 3
1.4.1. Tujuan Umum ................................................................... 3
1.4.1. Tujuan Khusus .................................................................. 3
1.5. Manfaat Penelitian ....................................................................... 4

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Taksonomi Selada ....................................................................... 5
2.1.1. Morfologi Selada............................................................... 6
2.1.2. Klasifikasi Selada .............................................................. 7
2.1.3. Manfaat Selada .................................................................. 8
2.1.4. Kandungan Gizi Selada ..................................................... 9
2.2. Nematoda Usus ............................................................................ 9
2.3. Ascaris lumbricoides ................................................................... 10
2.3.1. Ganbar Telur Ascaris lumbricoides .................................. 12
2.3.2 Morfologi Cacing Ascaris lumbricoides. .......................... 13
2.3.3. Siklus Hidup ...................................................................... 14
2.3.4. Cara Infeksi Ascaris lumbricoides .................................... 15
2.3.5. Patogenitas dan Gejala Klinik ........................................... 15
2.3.6. Diagnosa............................................................................ 16
2.3.7. Epidemiologi ..................................................................... 16
2.3.8. Pencegahan ........................................................................ 16

BAB III : METODE PENELITIAN


3.1 Metode Penelitian ........................................................................ 17
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 17
6

3.3 Populasi dan Sampel..................................................................... 17


3.3.1 Populasi .............................................................................. 17
3.3.2 Sampel ................................................................................ 17
3.4. Metode Pemeriksaan.................................................................... 17
3.5. Bahan Pemeriksaan...................................................................... 18
3.6. Reagensia ..................................................................................... 18
3.7. Alat .............................................................................................. 18
3.8. Cara Kerja .................................................................................... 19
3.8.1. Pengambilan Sampel ......................................................... 19
3.8.2. Pemeriksaan Telur Cacing ................................................ 19
3.8.3. Interprestasi Hasil.............................................................. 19

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil .............................................................................................. 20
4.2 Pembahasan .................................................................................. 21

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan ................................................................................... 23
5.2 Saran .............................................................................................. 23

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini di Indonesia penyakit infeksi yang disebabkan oleh cacing masih

tinggi prevalensinya. Hal ini dikarenakan Indonesia berada dalam posisi geografis

dengan temperature dan kelembapan yang sesuai, pengaruh kehidupan yang kurang

bersih dan sanitasi lingkungan yang buruk, aspek sosial ekonomi dan tingkat

pengetahuan seseorang mengenai pentingnya kesehatan yang masih rendah

merupakan faktor yang mempunyai peranan besar terhadap penularan parasit cacing.

Infeksi penyakit parasit umumnya sifatnya menahun dan jarang menimbulkan

kematian yang mendadak sehingga sering tidak diperhatikan dan diabaikan. Akibat

yang paling sering dialami adalah kekurangan gizi dan anemia. Pada infeksi berat

penyakit kecacingan ini dapat menyebabkan diare (Soedarto, 2008).

Penyakit cacing adalah penyakit masyarakat secara umum, terutama pada

anak-anak. Dari hasil penelitian diperkirakan lebih dari 60% anak-anak di Indonesia

menderita suatu infeksi cacing. Tingkat kecacingan pada anak lebih tinggi dari pada

orang dewasa karena mereka belum mengerti tentang kesehatan. Dalam jangka

panjang, infeksi yang berulang-ulang mengakibatkan kekurangan gizi sehingga dapat

mengakibatkan pertumbuhan anak kurang energi protein yang berakibat menurunnya

sumber daya anak tersebut (Zulkoni, 2010).

Penyakit kecacingan yang kita lihat umumnya tidak terjadi dalam waktu yang

singkat. Penularan penyakit kecacingan ini dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu adanya

1
2

sumber infeksi, cara penularan parasit, dan adanya hospes yang bertindak sebagai

sumber atau vector yang memindahkan telur menjadi sumber infeksi kecacingan.

Kurangnya sarana air bersih, sempitnya lahan tempat tinggal keluarga,

kebiasaan makan dengan tangan yang tidak dicuci lebih dahulu, pemakaian ulang

pembungkus makanan yang sudah dibuang ke tempat sampah, sayur-sayuran yang

dimakan mentah, penggunaan air sungai untuk berbagai kebutuhan hidup (mandi,

mencuci bahan makanan, mencuci pakaian, gosok gigi, dan juga digunakan sebagai

latrin) dan penggunaan tinja untuk pupuk sayuran, meningkatkan penyebaran

penyakit parasit, terutama penyakit cacing yang ditularkan melalui tanah.

Pada umumnya tanah merupakan sumber penularan utama dan terpenting

untuk penularan penyakit yang disebabkan oleh cacing terutama oleh golongan

Nematoda usus yang disebut dengan Soil Transmitted Helmints seperti cacing Ascaris

lumbricoides penyebab Ascariasis (Soedarto, 2008).

Telur cacing dapat melekat pada sayur-mayur yaitu apabila sayur-mayur

dibersihkan dengan air sawah atau air sungai yang sudah tercemar telur cacing serta

pemupukan dengan menggunakan tinja manusia. Hal ini mengakibatkan tingginya

tingkat kontaminasi yang disebabkan oleh sayuran terutama sayuran yang dimakan

secara langsung seperti selada (Nadesul, 1997).

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan

penelitian adalah bahwa masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam

memperhatikan kebersihan pada sayur selada yang sering dikonsumsi sebagai


3

lalapan. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah selada

terkontaminasi telur cacing Ascaris lumbricoides.

1.3 Pembatasan Masalah.

Berdasarkan perumusan masalah diatas maka pemeriksaan dibatasi hanya

pada temuan telur cacing Ascaris lumbricoides yang mencemari daun selada.

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah

ada ditemukan telur cacing Ascaris lumbricoides pada daun selada di pasar tradisional

Kota Binjai tahun 2011.

1.4.2 Tujuan Khusus

Untuk mengetahui jumlah keseluruhan daun selada yang tercemar telur cacing

Ascaris lumbricoides.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan menambah wawasan bagi penulis tentang

temuan telur cacing Ascaris lumbricoides.

2. Menambah pengalaman dan pengetahuan dibidang parasitologi tentang

temuan telur cacing Ascaris lumbricoides pada daun selada.

3. Dapat mendiagnosa telur cacing Ascaris lumbricoides pada bahan

pemeriksaan yaitu pada daun selada.


i

Anda mungkin juga menyukai