Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PERCOBAAN V

FARMAKOLOGI II
PENGUJIAN AKTIVITAS HEMOSTATIKA
(24-APRIL-2019)

1. TUJUAN PERCOBAAN
 Mengamati dan menghitung waktu perdarahan dan koagulasi
 Mengamati pengaruh obat terhadap waktu perdarahan dan koagulasi
2. DASAR TEORI
Hemostatis adalah suatu proses yang dilakukan tubuh dengan tujuan untuk
menghentikan perdarahan yang terjadi akibat adanya kerusakkan pembuluh darah yang
menyebabkan kebocoran darah. Proses koagulasi terjadi segera setelah terjadinya luka
pada pembuluh darah dengan rusaknya endotelium. Pertama pelepasan komponen
fosfolipid yang disebut faktor jaringan dengan reaksi berantai. Setelah itu keping darah
bereaksi membentuk penyumbat pada permukaanluka, reaksi ini disebut hemostasis
primer (perdarahann sementara). Kemudian hemostatis sekunder terjadi hampir
bersamaan protein dalam plasma darah yang disebut faktor koagulasi merespon secara
berjenjang dan sangat rumit untuk membentuk jaring- jaring fibrin yang memperkuat
penyumbatan keping darah (Furie B at al 2005).
Asam traneksamat merupakan salah satu jenis dari obat hemostatis. Obat
hemostatis digunakan untuk menghentikan perdarahann. Obat hemostatis ini
diperlukan untuk mengatasi perdarahann yang meliputi daerah yang luas. Berkerja anti
fibrinolitik yang menghambat pemutusan benang fibrin (Gunawan,2012).
Dalam kondisi sebagai antiplatelet Aspirin bekerja menghambat sintesa tromboksan
A2 (TXA-2) di dalarn trombosit, sehingga akhirnya menghambat agregasi trombosit.
Aspirin mengaktivasi enzim-enzim pada trombosit secara permanen. Pada endotel
pembuluh darah, aspirin juga menghambat pembentukan prostasiklin. Hal ini membantu
mengurangi agregasi trombosit pada pembuluh darah yang rusak. Sehingga aspirin akan
menghentikan perdarahann dalam waktu yang lebih lama untuk menghentikan
perdarahann.(aldy S Rambe,2004).

3. METODE PERCOBAAN
4. PROSEDUR
NO PROSEDUR
1
2
3
4
5
5. DATA PENGAMATAN
DOSIS KELOMPOK WAKTU WAKTU
PEMBERIAN MENCIT PENDARAHAN (S) KOAGULASI (S)
A1 138 90
A2 97 35
Tragakan 1% (-) A3 249 57
X 161 20
SD 79 28
B1 316 343
TRAGAKAN 1% B2 204 56
& ASPIRIN B3 258 28
13mg/KgBB (+) X 259 142
SD 56 174
C1 184 28
ASAM C2 240 119
TRANEKSAMAT C3 202 97
32 mg/KgBB X 209 81
SD 29 47
D1 180 54
ASAM D2 131 59
TRANEKSAMAT D3 260 102
65 mg/KgBB X 190 72
SD 65 26
E1 354 72
ASAM E2 74 207
TRANEKSAMAT E3 201 73
130 mg/KgBB X 210 117
SD 140 78

6. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini, dengan perlakuan terhadap 5 kelompok mencit yaitu kelompok
kontrol negative yang deberikan tragakan 1%, kontrol positif dengan pemberian
tragakan 1% dan aspirin 13 mg/KgBB. Kelompok 3,4, dan, 5 diberikan masing-masing
dengan obat uji asam traneksamat dengan dosis 32,2 mg/KgBB, 65 mg/KgBB, dan 130
mg/KgBB.
Dari hasil praktikum untuk melihat waktu perdarahann bahwa pada kontrol negatif
memiliki nilai rata-rata waktu perdarahan 161 (s), kontrol positif 259 (s), dan kelompok
obat uji masing-masing waktu perdarahan 209 (s), 190 (s),dan 210 (s). Pada kontrol
positif mencit yang perlakukan seolah sakit memberikan nilai waktu perdarahan yang
lebih lama. Seharusnya pada obat uji asam traneksamat dosis 130 mg/KgBB memiliki
waktu perdarahan yang lebih singkat sedangkan pada praktikum kali ini tidak sesuai
dengan teori yang dibandingkan dengan obat asam traneksamat yang dosisnya lebih
kecil. Hal ini kemungkinan disebabkan karena faktor kemampuan setiap mencit tidak
sama dalam regulasi hemostatik, selain itu mungkin ketika melakukan penyerapan pada
kertas saring pemegangan ekor mencit terlalu menekan sehingga pengeluaran darah
semakin banyak.
selain mengamati waktu perdarahan pada praktikum ini juga mengamati waktu
koagulasi dengan melihat nilai rata-rata masing-masing kelompok mencit dengan hasil
pada kelompok kontrol negatif 20 (s), kontrol positif 142 (s), dan kelompok obat uji
asam traneksamat masing-masing wakt koagulasi 81, 72, dan 117 (s). Hasil yang
diperoleh dari mencit kontrol positif memberikan waktu koagulasi yang lebih lambat
dibandingakan dengan kelompok yang lain. Hal ini sesuai karena pada kontrol positif
mencit diberikan perlakuan yang seolah-olah sakit tanpa pemberian obat. Mencit yang
diberi asam traneksamat dosis tinggi mengalami waktu perdarahan yang lambat. Hasil
ini tidak sesusai dengan teori sehatusnya. Mencit yang diberi obat dosis tinggi memiliki
retensi waktu koagulasi lebih singkat dibandingan pada dosis yang lebih rendah. Hasil
ini kemungkinan disebabkan karena diameter ekor yang dipotong tidak sama dan
pemegangan ekor terlalu menekan juga dapat mempengaruhi hasil praktikum.
7. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2019. Modul Praktikum Farmakologi. UNIGA:Garut
Gunawan, Sulistia Gan.2012. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. FKUI:Jakarta
Rambe, Aldy S 2004. Obat-obat Penyakit Serebro Askular. FKUSU:Sumatra Utara

Anda mungkin juga menyukai