A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat:
a. Mengenal berbagai cara untuk mengevaluasi secara eksperimental efek analgesik suatu
obat.
b. Memahami dasar-dasar perbedaan efektovitas berbagai obat analgesik.
B. DASAR TEORI
Obat analgesik adalah obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri
dan akhirnya akan memberikan rasa nyaman pada orang yang menderita. Nyeri
adalah perasaan sensoris dan emosional yang tidak nyaman, berkaitan dengan
ancaman kerusakan jaringan. Rasa nyeri dalam kebanyakan hal hanya merupakan
suatu gejala yang berfungsi sebagai isyarat bahaya tentang adany gangguan
dijaringan seperti peradangan, rematik, encok, atau kejang otot.
Reseptor nyeri merupakan ujung syaraf bebas yang tersebar dikulit, otot, tulang dan
sendi. Impuls nyeri di salurkan ke susunan syaraf melalui dua jaras yaitu jaras nyeri
cepat dengan neurotransmitternya glutamat dan jaras nyeri lambat
neurotransmitternya substansi p.
Semua mediator nyeri seperti histamin, prostaglandin, leukotrien dan bradikinin
merangsang reseptor nyeri diujung syaraf-syaraf kulit. Reseptor nyeri juga terdapat
pada seluruh jaringan tubuh kecuali di sistem syaraf pusat. Dari tempat ini
rangsangan diteruskan keotak melalui jaringan lebat dari tajuk-tajuk neuron dengan
banyak sinaps melalui sumsum tulang belakang, sumsum lanjutan dan otak tengah.
Dari thalamus impuls kemudian diteruskan kepusat nyeri di optak besat, dimana
impuls dirasa sebagai nyeri.
Berdasarkan aksinya obat analgetik dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
a. Analgetik non opioid
NSAID juga dinamakan analgetik perifer karena tidak mempengaruhi
susunan syaraf pusat, tidakpula menurunkan kesehatan ataupu
ketergantungan. Contohnya asam asetilsalisilat
b. Analgetik opioid
Obat golongan ini memiliki daya anlgetik sangat kuat, karena titik kerjanya
disistem syaraf pusat. obat ini umumnya dapat mengurangi kesadaran serta
menyebabkan ketergantungan. Contohnya morfin
Pada analgetik non opioid memiliki aksi target pada enzim, yaitu enzim
siklooxigenase. Siklooxigenase ini berperan dalam sintesis mediator nyeri salah
satunya adalah prostaglandin. Mekanisme umum dari analgetik jwnis ini adalah
memblok prostaglandin dengan jalan menginhibisi enzim siklooxigenase pada
daerah yang terluka dengan demikian mengurangi pembentukan mediator nyeri.
Mekanismenya tidak berbeda dengan NSAID dan siklooxigenase-2 inhibitor. Efek
samping dari penggunaan obat ini adalah gangguan lambung dan usus, kerusakn hati
dan ginjal serta reaksi alergi. Efek samping timbul biasanya karena pemnakaian
dalam dosis besar dan dalam jangka waktu yang lama.
Metode pengujian analgetik dilakukan dengan melihat kemampuan zat uji untuk
menekan atau menghilangkan rasa nyeri yang diinduksi pada hewan percobaan
(mencit, tikus, kelinci). Penginduksi nyeri meliputi cara mekanik atau termik lebih
sesuai untuk mengevaluasi obat analgesik kuat atau narkotik. Misalnya metode plat
panas dan metode jentik ekor. Untuk mengyuji aktivitas analgetik non narkotik
dapat digunakan dengan metode penginduksi zat kimia atau metodse siegmund.
C. METODE PERCOBAAN
a. Metode siegmund (methode geliatan / writhing metod)
Bahan
Asam asetat 0,7% Zat penginduksi rasa nyeri
Obat analgesik standar aspirin
Obat analgesik yang diuji Asam mefenamat, pct
Larutan Nacl fisiologis / larutan
suspensi gom arab 1-2%
Hewan
Mencit putih jantan BB 20-25 gram
Alat
Alat suntik dan sonde 1 ml
Stopwach
Timbangan mencit
Wadah penyimpanan mencit
Alat
Hot plate
Alat suntik dan sonde 1 ml
Stopwach
Timbangan mencit
Wadah penyimpanan mencit
D. PROSEDUR KERJA
Prosedur kerja
a. Pengujian metode geliatan ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
No Cara kerja Hasil pengamatan
1 Mencit dengan berat 20-25 gram dibagi atas
tiga kelompok yaitu:
Kelompok kontrol
Kelompok obat standar
Kelompok obat uji (dua atau tiga
dosis)
2 Semua hewan dari setiap kelompok diberi
perlakuan sesuai dengan kelompoknya,yaitu:
Kelompok kontril diberi larutan NaCl
fis. Atau larutan susp.Gom arab 1-2%
Kelompok obat standar diberi asam
asetil salisilat (aspirin)
Kelompok obat uji diberi asam
mefenamat/ parasetamol/ekstrak
tanaman.
Pemberian zat/ obat dilakukan secara
oral.
3 Disetiap 30 menit, hewan diberi asam asetat
0,7% 10 ml/kg bb secara i.p.
4 Segera setelah pemberian asam asetat,gerakan
geliatan hewan diamati,dan jumlah geliatan
dicatat setiap 5 menit selama 60 menit,
5 Data yang diperoleh dianalisis secara statistik
berdasarkan analisis variansi.
6 Daya proteksi obat uji terhadap rasanyeri dan
efektivitas analgesiknya dihitug dengan
rumus berikut:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑒𝑙𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙.𝑢𝑗𝑖
% proteksi = [-(𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑒𝑙𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑟𝑙.𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙) ] x
100%
% Efektivitasanalgesik
% 𝑝𝑟𝑜𝑡𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑧𝑎𝑡 𝑢𝑗𝑖
= % 𝑝𝑟𝑜𝑡𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑎𝑠.𝑎𝑠𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑠𝑎𝑙𝑖𝑠𝑖𝑙𝑎𝑡 x 100%
7 Data yang disajikan dalam bentuk tabel atau
grafik.
b. Pengujian metode plan panas ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
No Cara kerja Hasil pngamatan
1 Mencit dengan beratbadan 20-25 gram dibagi
atas tiga kelompok
Kelompok kontrol
Kelompok obat standar
Kelompok obat uji ( dua atau tiga
dosis )
2 Sebelum diberikan sediaan semua hewan
dilakukan pengujian reaksi basal terhadap
rasa nyeri dengan diletakan diatas plat panas
dan dicatat berapa lama hewan dapat bertahan
( mulai hewan diletakan sampai menjilati
kakinya)
3 Semua hewan dari setiap kelompok diberi
perlakuan sesuai denga kelomponya,yaitu:
Kelompok kontrol diberi larutan NaCl
fis.atau larutan susp. Gom arab 1-2%
Kelompok obat standar diberi
Antalgin
Kelompok obat uji diberi asam
mefenamat , parasetamol,atau ekstrak
Pemberian zat / obat dilakukan secara
oral.
4 Setelah 30 menit, hewan diletakan diatas
hotplate tidak boleh lebih dari 15 detik
5 Pengukuran dilakukan pada waktu
30,60,90,dan 120 menit setelah pemberian
sediaan.
6 Data yang diamati berapa lama mencit
menunjukan respon yaitu mulai diletakan
sampai menjilat kakinya diletakan diatas plat
panas.
7 Data yang diperoleh dianalisis secara statistik
berdasarkan analisis variansi .
8 Data yang disajikan dalam bentuk tabel atau
grafik.
Prosedur kerja
c. Pengujian metode geliatan ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
No Cara kerja Hasil pengamatan
1 Mencit dengan berat 20-25 gram dibagi atas
tiga kelompok yaitu:
Kelompok kontrol
Kelompok obat standar
Kelompok obat uji (dua atau tiga
dosis)
2 Semua hewan dari setiap kelompok diberi
perlakuan sesuai dengan kelompoknya,yaitu:
Kelompok kontril diberi larutan NaCl
fis. Atau larutan susp.Gom arab 1-2%
Kelompok obat standar diberi asam
asetil salisilat (aspirin)
Kelompok obat uji diberi asam
mefenamat/ parasetamol/ekstrak
tanaman.
Pemberian zat/ obat dilakukan secara
oral.
3 Disetiap 30 menit, hewan diberi asam asetat
0,7% 10 ml/kg bb secara i.p.
4 Segera setelah pemberian asam asetat,gerakan
geliatan hewan diamati,dan jumlah geliatan
dicatat setiap 5 menit selama 60 menit,
5 Data yang diperoleh dianalisis secara statistik
berdasarkan analisis variansi.
6 Daya proteksi obat uji terhadap rasanyeri dan
efektivitas analgesiknya dihitug dengan
rumus berikut:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑒𝑙𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙.𝑢𝑗𝑖
% proteksi = [-(𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑒𝑙𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑟𝑙.𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙) ] x
100%
% Efektivitasanalgesik
% 𝑝𝑟𝑜𝑡𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑧𝑎𝑡 𝑢𝑗𝑖
= % 𝑝𝑟𝑜𝑡𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑎𝑠.𝑎𝑠𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑠𝑎𝑙𝑖𝑠𝑖𝑙𝑎𝑡 x 100%
7 Data yang disajikan dalam bentuk tabel atau
grafik.
d. Pengujian metode plan panas ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
No Cara kerja Hasil pngamatan
1 Mencit dengan beratbadan 20-25 gram dibagi
atas tiga kelompok
Kelompok kontrol
Kelompok obat standar
Kelompok obat uji ( dua atau tiga
dosis )
2 Sebelum diberikan sediaan semua hewan
dilakukan pengujian reaksi basal terhadap
rasa nyeri dengan diletakan diatas plat panas
dan dicatat berapa lama hewan dapat bertahan
( mulai hewan diletakan sampai menjilati
kakinya)
3 Semua hewan dari setiap kelompok diberi
perlakuan sesuai denga kelomponya,yaitu:
Kelompok kontrol diberi larutan NaCl
fis.atau larutan susp. Gom arab 1-2%
Kelompok obat standar diberi
Antalgin
Kelompok obat uji diberi asam
mefenamat , parasetamol,atau ekstrak
Pemberian zat / obat dilakukan secara
oral.
4 Setelah 30 menit, hewan diletakan diatas
hotplate tidak boleh lebih dari 15 detik
5 Pengukuran dilakukan pada waktu
30,60,90,dan 120 menit setelah pemberian
sediaan.
6 Data yang diamati berapa lama mencit
menunjukan respon yaitu mulai diletakan
sampai menjilat kakinya diletakan diatas plat
panas.
7 Data yang diperoleh dianalisis secara statistik
berdasarkan analisis variansi .
8 Data yang disajikan dalam bentuk tabel atau
grafik.
E. HASIL PRNGAMATAN
Metode siegmund
1. 5 menit pertama
ANOVA
Anova
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 8,333 3 2,778 ,197 ,895
Within Groups 112,667 8 14,083
Total 121,000 11
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Anova
LSD
Mean Difference 95% Confidence Interval
(I) Obat (J) Obat (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
Kontrol STD -1,0000 3,0641 ,753 -8,066 6,066
Antalgin 1,3333 3,0641 ,675 -5,733 8,399
PCT ,3333 3,0641 ,916 -6,733 7,399
STD Kontrol 1,0000 3,0641 ,753 -6,066 8,066
Antalgin 2,3333 3,0641 ,468 -4,733 9,399
PCT 1,3333 3,0641 ,675 -5,733 8,399
Antalgin Kontrol -1,3333 3,0641 ,675 -8,399 5,733
STD -2,3333 3,0641 ,468 -9,399 4,733
PCT -1,0000 3,0641 ,753 -8,066 6,066
PCT Kontrol -,3333 3,0641 ,916 -7,399 6,733
STD -1,3333 3,0641 ,675 -8,399 5,733
Antalgin 1,0000 3,0641 ,753 -6,066 8,066
2. 10 menit
ANOVA
Anova
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 49,583 3 16,528 2,917 ,100
Within Groups 45,333 8 5,667
Total 94,917 11
LSD
ANOVA
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 49,583 3 16,528 2,917 ,100
Within Groups 45,333 8 5,667
Total 94,917 11
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Anova
LSD
Mean Difference 95% Confidence Interval
(I) Obat (J) Obat (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
Kontrol STD -1,667 2,828 ,572 -8,19 4,86
Antalgin 5,333 2,828 ,096 -1,19 11,86
PCT 2,667 2,828 ,373 -3,86 9,19
STD Kontrol 1,667 2,828 ,572 -4,86 8,19
Antalgin 7,000* 2,828 ,038 ,48 13,52
PCT 4,333 2,828 ,164 -2,19 10,86
Antalgin Kontrol -5,333 2,828 ,096 -11,86 1,19
STD -7,000* 2,828 ,038 -13,52 -,48
PCT -2,667 2,828 ,373 -9,19 3,86
PCT Kontrol -2,667 2,828 ,373 -9,19 3,86
STD -4,333 2,828 ,164 -10,86 2,19
Antalgin 2,667 2,828 ,373 -3,86 9,19
4. 20 menit
ANOVA
Anova
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 110,917 3 36,972 1,849 ,217
Within Groups 160,000 8 20,000
Total 270,917 11
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Anova
LSD
Mean Difference 95% Confidence Interval
(I) Obat (J) Obat (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
Kontrol STD ,333 3,651 ,930 -8,09 8,75
Antalgin 7,000 3,651 ,092 -1,42 15,42
PCT -,333 3,651 ,930 -8,75 8,09
STD Kontrol -,333 3,651 ,930 -8,75 8,09
Antalgin 6,667 3,651 ,105 -1,75 15,09
PCT -,667 3,651 ,860 -9,09 7,75
Antalgin Kontrol -7,000 3,651 ,092 -15,42 1,42
STD -6,667 3,651 ,105 -15,09 1,75
PCT -7,333 3,651 ,079 -15,75 1,09
PCT Kontrol ,333 3,651 ,930 -8,09 8,75
STD ,667 3,651 ,860 -7,75 9,09
Antalgin 7,333 3,651 ,079 -1,09 15,75
5. 25 menit
ANOVA
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Anova
LSD
Mean Difference 95% Confidence Interval
(I) Obat (J) Obat (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
Kontrol STD -1,0000 3,0641 ,753 -8,066 6,066
Antalgin 1,3333 3,0641 ,675 -5,733 8,399
PCT ,3333 3,0641 ,916 -6,733 7,399
STD Kontrol 1,0000 3,0641 ,753 -6,066 8,066
Antalgin 2,3333 3,0641 ,468 -4,733 9,399
PCT 1,3333 3,0641 ,675 -5,733 8,399
Antalgin Kontrol -1,3333 3,0641 ,675 -8,399 5,733
STD -2,3333 3,0641 ,468 -9,399 4,733
PCT -1,0000 3,0641 ,753 -8,066 6,066
PCT Kontrol -,3333 3,0641 ,916 -7,399 6,733
STD -1,3333 3,0641 ,675 -8,399 5,733
Antalgin 1,0000 3,0641 ,753 -6,066 8,066
6. 30 menit
ANOVA
11. 55 menit
ANOVA
Anova
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 43,000 3 14,333 2,867 ,104
Within Groups 40,000 8 5,000
Total 83,000 11
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Anova
LSD
Mean Difference 95% Confidence Interval
(I) Obat (J) Obat (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
Kontrol STD 3,667 1,826 ,079 -,54 7,88
Antalgin 5,000* 1,826 ,026 ,79 9,21
PCT 4,000 1,826 ,060 -,21 8,21
STD Kontrol -3,667 1,826 ,079 -7,88 ,54
Antalgin 1,333 1,826 ,486 -2,88 5,54
PCT ,333 1,826 ,860 -3,88 4,54
Antalgin Kontrol -5,000* 1,826 ,026 -9,21 -,79
STD -1,333 1,826 ,486 -5,54 2,88
PCT -1,000 1,826 ,599 -5,21 3,21
PCT Kontrol -4,000 1,826 ,060 -8,21 ,21
STD -,333 1,826 ,860 -4,54 3,88
Antalgin 1,000 1,826 ,599 -3,21 5,21
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
12. 60 menit
ANOVA
Anova
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between
65,000 3 21,667 12,381 ,002
Groups
Within
14,000 8 1,750
Groups
Total 79,000 11
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Anova
LSD
Mean 95% Confidence Interval
Difference Std.
(I) Obat (J) Obat (I-J) Error Sig. Lower Bound Upper Bound
Kontrol STD 4,000* 1,080 ,006 1,51 6,49
Antalgin 6,000* 1,080 ,001 3,51 8,49
PCT 5,333* 1,080 ,001 2,84 7,82
STD Kontrol -4,000* 1,080 ,006 -6,49 -1,51
Antalgin 2,000 1,080 ,101 -,49 4,49
PCT 1,333 1,080 ,252 -1,16 3,82
Antalgin Kontrol -6,000* 1,080 ,001 -8,49 -3,51
STD -2,000 1,080 ,101 -4,49 ,49
PCT -,667 1,080 ,554 -3,16 1,82
PCT Kontrol -5,333* 1,080 ,001 -7,82 -2,84
STD -1,333 1,080 ,252 -3,82 1,16
Antalgin ,667 1,080 ,554 -1,82 3,16
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Anova
LSD
Mean 95% Confidence Interval
Difference Std.
(I) Obat (J) Obat (I-J) Error Sig. Lower Bound Upper Bound
Kontrol STD 4,000* 1,080 ,006 1,51 6,49
Antalgin 6,000* 1,080 ,001 3,51 8,49
PCT 5,333* 1,080 ,001 2,84 7,82
STD Kontrol -4,000* 1,080 ,006 -6,49 -1,51
Antalgin 2,000 1,080 ,101 -,49 4,49
PCT 1,333 1,080 ,252 -1,16 3,82
Antalgin Kontrol -6,000* 1,080 ,001 -8,49 -3,51
STD -2,000 1,080 ,101 -4,49 ,49
PCT -,667 1,080 ,554 -3,16 1,82
PCT Kontrol -5,333* 1,080 ,001 -7,82 -2,84
STD -1,333 1,080 ,252 -3,82 1,16
Antalgin ,667 1,080 ,554 -1,82 3,16
ANOVA
Anova
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 36,250 3 12,083 1,000 ,441
Within Groups 96,667 8 12,083
Total 132,917 11
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Anova
LSD
Mean Difference 95% Confidence Interval
(I) Obat (J) Obat (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
Kontrol STD -2,000 2,838 ,501 -8,54 4,54
Antalgin 2,333 2,838 ,435 -4,21 8,88
PCT 2,000 2,838 ,501 -4,54 8,54
STD Kontrol 2,000 2,838 ,501 -4,54 8,54
Antalgin 4,333 2,838 ,165 -2,21 10,88
PCT 4,000 2,838 ,196 -2,54 10,54
Antalgin Kontrol -2,333 2,838 ,435 -8,88 4,21
STD -4,333 2,838 ,165 -10,88 2,21
PCT -,333 2,838 ,909 -6,88 6,21
PCT Kontrol -2,000 2,838 ,501 -8,54 4,54
STD -4,000 2,838 ,196 -10,54 2,54
Antalgin ,333 2,838 ,909 -6,21 6,88
2. 60 menit
ANOVA
Anova
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 23,583 3 7,861 ,343 ,795
Within Groups 183,333 8 22,917
Total 206,917 11
Multiple Comparisons
Mean Difference 95% Confidence Interval
(I) Obat (J) Obat (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
Kontrol STD 3,000 3,909 ,465 -6,01 12,01
Antalgin -,333 3,909 ,934 -9,35 8,68
PCT -,333 3,909 ,934 -9,35 8,68
STD Kontrol -3,000 3,909 ,465 -12,01 6,01
Antalgin -3,333 3,909 ,419 -12,35 5,68
PCT -3,333 3,909 ,419 -12,35 5,68
Antalgin Kontrol ,333 3,909 ,934 -8,68 9,35
STD 3,333 3,909 ,419 -5,68 12,35
PCT ,000 3,909 1,000 -9,01 9,01
PCT Kontrol ,333 3,909 ,934 -8,68 9,35
STD 3,333 3,909 ,419 -5,68 12,35
Antalgin ,000 3,909 1,000 -9,01 9,01
3. 90 menit
ANOVA
Anova
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 12,667 3 4,222 ,545 ,665
Within Groups 62,000 8 7,750
Total 74,667 11
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Anova
LSD
Mean Difference 95% Confidence Interval
(I) Obat (J) Obat (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
Kontrol STD -1,000 2,273 ,672 -6,24 4,24
Antalgin -,667 2,273 ,777 -5,91 4,57
PCT 1,667 2,273 ,484 -3,57 6,91
STD Kontrol 1,000 2,273 ,672 -4,24 6,24
Antalgin ,333 2,273 ,887 -4,91 5,57
PCT 2,667 2,273 ,274 -2,57 7,91
Antalgin Kontrol ,667 2,273 ,777 -4,57 5,91
STD -,333 2,273 ,887 -5,57 4,91
PCT 2,333 2,273 ,335 -2,91 7,57
PCT Kontrol -1,667 2,273 ,484 -6,91 3,57
STD -2,667 2,273 ,274 -7,91 2,57
Antalgin -2,333 2,273 ,335 -7,57 2,91
Data excel
NO. Met hott
METODE SIEGMUND JUMLAH GELIATAN jml
KELOMPOK HEWAN plate lama
menit ke- 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 30 60 90
A1 1 5 11 13 11 18 20 9 7 30 5 10 140 16 8 11
A2 1 6 13 13 17 10 28 20 8 1 8 8 133 8 14 12
A3 12 10 8 5 7 6 8 11 8 9 10 7 101 5 14 9
x 4,67 7 10,7 10 11,7 11 19 13,3 7,67 13 7,7 8,3 125 9,7 12 10,7
Kontrol SD 6,4 2,6 2,5 4,6 5 6,1 10 5,9 0,6 15 2,5 1,5 63 5,7 3,5 1,5
B1 4 8 15 13 25 27 24 9 6 6 4 5 146 15 8 13
B2 9 8 8 5 4 6 3 5 4 3 2 2 59 8 10 3
B3 4 11 14 12 8 7 8 10 11 8 6 6 105 12 9 8
x 5,67 9 12,3 12 12,3 13 12 8 7 5,7 4 4,33 106 12 9 8
Standar SD 2,89 1,73 3,79 4,4 11,2 12 11 2,65 3,61 2,5 2 2,08 60 3,5 1 5
C1 5 3 6 8 3 5 2 0 1 3 5 2 43 7 10 12
C2 3 2 5 2 1 1 1 3 2 1 1 2 24 9 12 7
C3 2 5 5 0 2 1 5 7 3 5 2 3 40 6 15 15
x 3,3 3,3 5,3 3,3 2 2,3 2,7 3,3 2 3 2,7 2,3 36 7,3 12 11,3
Antalgin SD 1,53 1,53 0,58 4,2 1 2,3 2,1 3,51 1 2 2,1 0,58 22 1,5 2,5 4,04
D1 7 10 14 16 18 10 8 5 4 4 5 3 104 7 9 10
D2 3 4 5 9 11 3 5 4 4 5 5 3 61 9 22 16
D3 3 5 5 7 3 2 1 3 2 5 1 3 40 7 10 11
x 4,33 6,33 8 11 10,7 5 4,7 4 3,33 4,7 3,7 3 68 7,7 14 12,3
PCT SD 2,31 3,21 5,2 4,7 7,51 1,5 3,5 1 1,15 0,6 2,3 0 33 1,2 7,2 3,21
Perhitungan
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑒𝑙𝑖𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙.𝑢𝑗𝑖
% proteksi = [1 − (𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑒𝑙𝑖𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙.𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙)] 𝑥 100%
36
% proteksi antalgin = [1 − (125)] 𝑥 100% = 72%
68
% proteksi pct = [1 − (125)] 𝑥 100% = 48%
106
% proteksi aspirin = [1 − (125)] 𝑥 100% = 16%
% 𝑝𝑟𝑜𝑡𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑧𝑎𝑡 𝑢𝑗𝑖
Efektifitas analgesik =%𝑝𝑟𝑜𝑡𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑎𝑠𝑝𝑖𝑟𝑖𝑛 𝑥 100%
72%
Efektifitas obat uji 1 =16% 𝑥 100% = 450%
48%
Efektifitas analgesic =16% 𝑥 100% = 300 %
F. PEMBAHASAN
Pertama dilakukan metode Hot plate. mencit dimasukan ke alat hot plate,
kemudian dicatat waktu berapa lama mencit tersebut tahan pada plat panas. Setelah
itu, mencit disimpan per 30 menit pada 30 menit ke dua mencit di beri obat
paracetamol secara oral dan pada 30 menit ke tiga mencit diberi obat Antalgin.
Kedua dilakukan metode siegmun. Yaitu mencit diberi secara oral dengan
obat uji. Pada kontrol diberikan suspensi Gom arab 1-2% untuk melihat pemulihan
geliatan tanpa diberi obat. sedangkan standar diberikan Aspirin. Pemaberian tersebut
dilakukan 30 menit sebelum penginduksian. Hal ini bertujuan untuk melihat
efektivitas kerja dalam obat uji. Pemberian asam asetat 0,7% pada hewan percobaan
yang digunakan sebagai penginduksi nyeri karena menyebabkan rasa sakit akibat
iritasi yang berat pada membran rongga perut sehingga kaki tertarik ke belakang,
meregang dan perut menyentuh dasar. kemudian diamati per 5 menit jumlah
geliatannya selama 60 menit.
Dari uji LSD maka dapat disimpulkan bahwa pada menit ke-10 5,6667*
memiliki perbedaan signifikan terhadap mencit yang diberi obat standar dan
kelompok obat uji antalgin. Menit ke-15 7000* memiliki perbedaan signifikan
terhadap mencit yang diberi obat standar dan kelompok obat uji antalgin. Menit ke-35
16000*, menit ke-40 10000*, menit ke- 45 5667* memiliki perbedaan signifikan
terhadap mencit yang diberi kontrol dan kelompok obat uji antalgin. Sedangkan pada
parasetamol bahwa pada menit ke-40 9333*, menit ke- 45 4333* memiliki perbedaan
signifikan terhadap mencit yang diberi kontrol dan kelompok obat parasetamol.
G. KESIMPULAN
H. DASAR TEORI
Anonim, 1979, farmakope indonesia edisi 3, depertemen kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta
Wilmana, P.F dan Gan, S., 2007, Farmakologi dan terapi, edisi 5, Jakarta: FK UI
Tjay, Tan Hoan dan K. Rahardja, 2007, obat-obat pentiong, PT Gramedia, Jakarta
Kee, Evekyn R.Hayes 1994, Farmakologi. Egc, Jakarta.
Katzung, G. Bertram, 2002, Farmakologi Dasar dan Klinik, Edisi ke 8, EGC, Jakarta