Anda di halaman 1dari 16

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Disajikan untuk memenuhi Tugas Ulangan Tengah Semester (UTS)


Semester Ganjil Tahun Akademik 2020/2021

PROFESI KEGURUAN

Disusun Oleh:
Imam Ghozali (2018120008)
M. Denny Saputra (2018120015)

DOSEN PENGAMPU:
Dr.Agus Sholikhin, S.Si.,M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


(PGMI)
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AS-SHIDDIQIYAH
LEMPUING JAYA
2020
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga ucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pemikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena ini, kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Lubuk Seberuk, 20 Desember 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar Belakang........................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................
1. Pengertian Kuriulum 2013......................................................................
2. Pengertian Implementasi Kurikulum......................................................
3. Strategi Pembelajaran Implementasi Kurikulum....................................

BAB III PENUTUP.................................................................................................


A. Kesimpulan..............................................................................................
B. Saran........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum menjadi komponen acuan oleh setiap satuan pendidikan. Kurikulum
berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan praktek pendidikan, selain itu juga
bervariasi sesuai dengan aliran atau teori pendidikan yang dianut pemangku kebijakan.
Kurikulum memiliki kedudukan yang sangat sentral dalam keseluruhan proses
pendidikan. Kurikulum juga mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan kepada
tercapainya tujuan-tujuan Pendidikan.
Efektifitas implementasi dan pengembangan kurikulum di lapangan sangatlah bergantung
pada kompetensi guru dan sarana yang tersedia di sekolah untuk memfasilitasi guru
dalam mengartikulasi topik-topik yang termuat dalam kurikulum. Guru yang
menjalankan segala sesuatu yang terjadi dalam kelasnya maupun dalam ekstra-organisasi
sekolah. Sehingga keberhasilan pengembangan kurikulum juga bergantung pada
manajemen dari setiap guru.

B. Rumusan Masalah
1, Apa yang dimaksud dengan kurikulum 2013?
2, Apa yang dimaksud dengan implementasi kurikulum?
3, Bagaimana strategi implementasi kurikulum 2013?

C. Tujuan
1, Untuk mengetahui tentang pengertian kurikulum 2013.
2, Untuk memgatahui tentang pengertian implementasi kurikulum.
3, Untuk mengetahui strategi implementasi kurikulum 2013.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaru yang diluncurkan oleh Departemen
Pendidikan Nasional pada tahun 2013 sebagai bentuk pengembangan dari kurikulum
sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
mencangkup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Hal ini
senada dengan apa yag ditegaskan dalam pasal 1 ayat 29 Undang-Undang no. 20 tahun
2003 bahwa kurikulum merupakan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Berikut Pengertian kurikulum menurut ahli:
1. Dr. H. Nana Sudjana, Kurikulum merupakan niat dan harapan yang dituangkan
kedalam bentuk rencana maupun program pendidikan yang dilaksanakan oleh para
pendidik di sekolah. Kurikulum sebagai niat dan rencana, sedangkan pelaksaannya
adalah proses belajar mengajar. Yang terlibat didalam proses tersebut yaitu pendidik
dan peserta didik.
2. Prof. Drs. H. Darkir, menyatakan bahwa kurikulum merupakan alat dalam mencapai
tujuan pendidikan. Jadi, kurikulum ialah program pendidikan dan bukan program
pengajaran, sehingga program itu direncanakan dan dirancang sebagai bahan ajar dan
juga pengalaman belajar.
3. Kerr, J.F, Kurikulum merupakan seluruh pembelajaran yang dirancang dan
dilakukakan secara individu maupun kelompok, baik didalam sekolah maupun diluar
sekolah.
4. Inlow, Kurikulum merupakan suatu usaha menyeluruh yang dirancang secara khusus
guna untuk membimbing peserta didik dalam memperoleh hasil belajar dari
pembelajaran yang sudah ditetapkan.
5. Daniel Tanner dan Laurel Tanner, Kurikulum adalah sebagai suatu pengalaman
pembelajaran yang terarah, terencana secara sistematis juga tersusun melalui proses
rekonstruksi pengetahuan dan pengalaman serta berada dibawah pengawasan

2
lembaga pendidikan sehingga para peserta didik memiliki motivasi dan minat belajar
yang tinggi.
Dari pendapat para ahli di atas dapat pemakalah simpulkan bahwa kurikulum
adalah seperangkat rencana mengenai tujuan isi dan bahan pelajaran yang disusun secara
terstruktur untuk suatu bidang studi yang perlu dipelajari untuk menentukan tingkat
pencapaian kemampuan peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya.1
B. Pengertian Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/ kota. Pemerintah
bertanggung jawab dalam mempersiapkan guru dan kepala sekolah untuk melaksanakan
kurikulum. Pemerintah bertanggungjawab dalam melakukan evaluasi pelaksanaan
kurikulum secara nasional. Pemerintah provinsi bertanggungjawab dalam melakukan
supervisi dan evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum di provinsi terkait. Pemerintah
kabupaten/ kota bertanggung jawab dalam memberikan bantuan profesional kepada guru
dan kepala sekolah dalam melaksanakan kurikulum di kabupaten/ kota terkait.
Dalam Kurikulum 2013, guru dituntut untuk secara profesional merancang
pembelajaran efektif dan bermakna, mengorganisasikan pembelajaran, memilih
pendekatan pembelajaran yang tepat, menentukan prosedur pembelajaran dan
pembentukan kompetensi secara efektif, serta menetapkan kriteria keberhasilan.2
Berkaitan dengan hal tersebut akan dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut E.
Mulyasaa:
1. Merancang pembelajaran secara efektif dan bermakna. Implementasi Kurikulum
2013 merupakan aktualisasi kurikulum, dalam pembelajaran dan pembentukan
kompetensi serta karakter peserta 28 didik. Hal tersebut menuntut keaktifan guru
dalam menciptakan dan menumbuhkan berbagai kegiatan sesuai dengan rencana
yang telah diprogramkan. Guru harus menyadari bahwa pembelajaran memiliki sifat
yang sangat kompleks karena melibatkan aspek pedagogis, psikologi, dan didaktis
secara bersamaan.

1
file:///C:/Users/Acer/Downloads/IMPLEMENTASI%20KURIKULUM%202013%20DALAM
%20PEMBELAJARAN%20SMA%20-%20JULFAHNUR%20DKK.pdf Diakses pada hari kamis pukul 15:18
2
http://eprints.unisnu.ac.id/1419/3/BAB%20II.pdf

3
2. Mengorganisasikan pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013 menuntut guru
untuk mrngorganisasikan pembelajaran secara efektif. Sedikitnya terdapat lima hal
yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pengorganisasian pembelajaran dalam
implementasi Kurikulum 2013, yaitu pelaksanaan pembelajaran, pengadaan dan
pembinaan tenaga ahli, pendayagunaan tenaga ahli dan sumber daya masyarakat,
serta pengembangan dan penataan kebijakan.
3. Memilih dan menentukan pendekatan pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013
berbasis kompetensi dalam pembelajaran dilakukan dengan berbagai pendekatan.
Pendekatan tersebut antara lain pembelajaran kontekstual (contextual teaching and
learing), bermainperan, pembelajaran partisipatif (participative teaching and
learning), belajar tuntas (mastery learning), dan pembelajaran konstruktivisme
(constructivism teaching and learning).
4. Melaksanakan pembelajaran, pembentukan kompetensi, dan karakter. Pembelajaran
dalam menyukseskan implementasi Kurikulum 2013 merupakan keseluruhan proses
belajar, pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik yang direncanakan.
Untuk kepentingan tersebut 29 maka Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD),
materi standar, indikator hasil belajar, dan waktu yang harus ditetapkan sesuai
dengan kepentingan pembelajaran sehinga peserta didik diharapkan memperoleh
kesempatan dan pengalaman belajar yang optmal. Dalam hal ini, pembelajaran pada
hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya,
sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Pada umumnya kegiatan
pembelajaran mencankup kegiatan awal atau pembukaan, kegiatan inti atau
pembentukan kompetensi dan karakter, serta kegiatan akhir atau penutup.3
Implementasi yang efektif merupakan hasil dari interaksi antara strategi
implementasi, struktur kurikulum, tujuan pendidikan, dan kepemimpinan kepala sekolah.
Oleh karena itu, pengoptimalan implementasi kurikulum 2013 diperlukan suatu upaya
strategis untuk mensinergikan komponen-komponen tersebut, terutama guru dan kepala
sekolah dalam membudayakan kurikulum. Membudayakan kurikulum dapat diartikan
bahwa implementasi kurikulum tersebut masuk dalam budaya sekolah, yang

3
Ibid

4
merefleksikan nilai-nilai dominan, norma-norma, dan keyakinan semua warga sekolah,
baik peserta didik, guru, kepala sekolah, maupun tenaga kependidikan lain
C. Komponen-komponen Kurikulum 2013
Pada hakikatnya kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang 24 digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Berangkat dari definisi itu, kurikulum tersebut setidaknya ada tiga komponen penting
yang ada dalam kurikulum yaitu komponen tujuan pendidikan, komponen proses, dan
komponen evaluasi.
Pada masa reformasi ini pendidikan lebih diarahkan untuk menghasilkan manusia
Indonesia yang berkarakter unggul. Manusia Indonesia yang memiliki integritas. Ini tentu
untuk merespon berbagai degradasi moral dan sosial seperti tindak korupsi yang semakin
merajalela, penyalahgunaan narkoba, tawuran pelajaran, dan lain-lain. Selain tujuan
pendidikan komponen lain yang harus ada dalam komponen kurikulum adalah proses
pembelajaran. Pembelajaran adalah proses untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah
dirumuskan dalam kurikulum. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran melibatkan
banyak sub komponen seperti metode ataupun teknik pembelajaran, guru, buku ajar, dan
kelengkapan pembelajaran yang lain.
Menurut Imas Kurniasih dan Berlin Sani ada beberapa hal yang menjadi komponen
dalam merencanakan implementasi kurikulum, diantaranya adalah:
1. Rumusan Tujuan Komponen ini membuat rumusan tujuan yang hendak dicapai atau
yang diharapkan tercapai setelah pelaksanaan kurikulum, yang mengandung hasil-
hasil yang hendak dicapai berkenaan dengan aspek-aspek dedukstif, administratif,
sosial dan aspek lainnya.
2. Identifikasi Sumber-sumber Komponen ini memuat secara rinci sumber-sumber yang
diperlukan untuk melaksanakan kurikulum. Perlu dilakukan survey untuk
mengetahui sumber-sumber yang digunakan meliputi sumber keterbacaan, sumber
audio visual, manusia, masyarakat dan sumber di sekolah yang bersangkutan.
3. Peran Pihak-pihak terkait Komponen ini memuat tentang unsur-unsur ketenagaan
yang bertindak sebagai pelaksanaan kurikulum, seperti tenaga kerja, supervisor,
administrator serta siswa sendiri.

5
4. Pengembangan Kemampuan Profesional Komponen ini memuat perangkat
kemampuan yang dipersyaratkan bagi masing-masing unsur ketenagaan yang terkait
dengan implementasi kurikulum.
5. Penjadualan Kegiatan Pelaksanaan Komponen ini memuat uraian lengkap dan rinci
tentang jadual pelaksanaan kurikulum.
6. Unsur Penunjang Komponen ini memuat uraian lengkap tentang semua unsur
penunjang yang berfungsi menunjang pelaksanaan kurikulum. Unsur penunjang
meliputi metode kerja, perlengkapan, biaya, dan waktu yang tersedia.
7. Komunikasi Komponen ini direncanakan sistem dan prosedur komunikasi yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan kurikulum.
8. Monitoring Komponen ini memjuat secara rinci dan komprehensif tentang rencana
kegiatan monitoring sejak awal dimulainya pelaksanaan kurikulum, pada waktu
proses pelaksanaan dan tahap akhir pelaksanaan kurikulum.
9. Pencatatan dan Pelaporan Komponen ini memuat segala sesuatu yang berkenaan
dengan pencatatan data dan informasi dan memuat laporan yang berkenaan dengan
pelaksanaan kurikulum.
10. Evaluasi Proses Komponen ini memuat rencana evaluasi proses pelaksanaan
kurikulum. Dalam rencana ini digambarkan hal-hal seperti tujuan, fungsi, metode
evaluasi dan bentuk evaluasi.
11. Perbaikan dan Redesain Kurikulum Dalam rencana ini perlu diestimasikan
kemungkinan dilakukan perbaikan atau redesain kurikulum yang hendak
dilaksanakan. Perbaikan ini dilakukan atas dasar umpan balik yang bersumber dari
hasil evaluasi proses.
Komponen-komponen tersebut di atas yang secara sinergis menentukan tercapainya
tujuan pendidikan. Proses pembelajaran merupakan pusat segala upaya perbaikan
kualitas pendidikan nasional. Oleh sebab itu, seharusnya perhatian lebih dicurahkan
kepada upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Namun
perhatian sepertinya belum optimal terbukti dengan masih banyaknya sekolah dengan
sarana dan prasarana seadanya saja. Sementara itu, komponen terakhir dalam 27
kurikulum adalah evaluasi. Implementasi kurikulum perlu dievaluasi untuk melihat

6
capaian yang telah terlaksana. Evaluasi merupakan proses review atas berbagai proses
implementasi kurikulum.
Pelaksanaan Kurikulum 2013 seperti yang sudah di paparkan di atas, dilaksanakan
melalui pendekatan Scientific. Pada pelaksanaanya pembelajran dilapangan.4
1. Mengamati
Pembelajaran yang selama ini cenderung dilakukan dengan cara metode
ceramah. Tidak ada yang salah dengan metode ini, metode ceramah merupakan dasar
melaksanakan setiap kegiatan. Pada kurikulum 2013 ini metode ceramah tidak
dihilangkan, hanya saja kurangi takarannya. Siswa dituntut lebih aktif dalam segala
masalah.
Proses mengamati dilakukan siswa terhadap masalah yang diajarkan. Jika
pelajaran IPA, Kebugaran Jasmani rasanya tidak masalah dalam proses
mengamatinya. Kendalanya tentu kurangnnya alat dan bahan sehingga guru dituntut
harus benar-benar paham materi sebelum menghadirkan siswa ke dunia nyata dengan
mengamatinya. Proses mengamati ini sangat penting, dimana siswa menghadirkan
angan menjadi nyata. Siswa tidak lagi mengkhayal dalam setiap pembelajaran, siswa
sudah melihat langsung proses percobaan yang dituntun guru sebelum mencoba.
2. Menanya
Proses bertanya sudah bukan lagi barang baru. Siswa yang tidak berani
bertanya selama sekolah akan terus diam terpaku sampai lulus. Sedangkan siswa
yang aktif bertanya akan terus menanyakan masalah yang tidak diketahuinya. Siswa
aktif inilah yang dituntut dalam Kurikulum 2013. Siswa yang harus bertanya!
Bagaimana siswa harus bertanya? Hal inilah yang dilakukan guru dengan
membuka pembelajaran dengan menimbulkan suatu masalah. Jika selama ini prose
pembelajaran dimulai dengan pertanyaan apakah, di Kurikulum 2013 yang sangat
berperan adalah pertanyaan mengapa dan bagaimana. Dengan demikian secara tidak
langsung siswa dapat menelaah dan mencari-cari serta menanyakan bagaimana
ssmua permasalahan yang menganjal.
Proses bertanya tidak harus membuka sesi pertanyaan. Siswa berhak bertanya
apapun masalah yang tidak diketahui oleh siswa agar jelas penjelasannya.pertanyaan
4
Komara Nur dan Supian Hadi, Juni 2018, Jurnal Ilmiah EDUKASI/IMPLEMENTASI DAN PENGEMBANGAN
KURIKULUM 2013,vol.6 No.1,Juni,2018,Hl.199. Diakses pada hari kamis pukul 08:42

7
siswa akan mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam menelaah materi yang
diajarkan oleh Guru.5
3. Mencoba
Pelaksanaan Kurikulum 2013 menuntut siswa untuk mencoba sendiri, ikut
terlibat langsung dalam masalah yang dihadirkan guru. Jika dalam pembelajaran IPA
guru memberikan percobaanlalu siswa melaksanakan percobaan tersebut. Contohnya
dalam percobaan tumbuhan kedelai sampai tumbuh kembang tunas tersebut..
Mencoba akan membuat siswa sadar bahwa materi ajar penting dalam
kehidupan mereka sehari-hari bukan lagi mengejar nilai. Siswa yang mencoba akan
paham bahwa materi yang diajarkan guru akan berguna untuk mereka.
4. Menalar
Bagian yang paling sulit untuk sebagian siswa. Siswa dituntut untuk
memahami dengan benar materi yang diajarkan guru. Pemahaman siswa tidak
setengah-setengah yang kemudian menimbulkan keraguan dalam diri mereka. Proses
penalaran inilah yang kemudian membuat siswa mencerna dengan baik, memilah
baik buruk, lalu mendapatkan kesimpulan. Tidak mudah menalar suatu materi ajar
apabila pelajaran yang diajarkan memberatkan mereka. Namun akan mudah
mencerna pembelajaran jika siswa mampu konsentrasi terhadap pembelajaran yang
sedang berlangsung.
5. Komunikasi
Hal terakhir yang harus ada dalam Kurikulum 2013 adalah
mengkomunikasikan semua permasalahan. Dalam hal percobaan IPA siswa bisa
mempresentasikan hasil kerja mereka. Sehingga siswa mampu memahami dan
menjalankan materi ajar dengan benar dalam kehidupan sehari-hari.
Kelima aspek dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 sangat berkaitan dengan
satu sama lain. Pada dasarnya, kelima aspek ini sudah pernah di lakukan oleh
sebagian guru.6
D. Strategi Implementasi Kurikulum 2013

5
Ibid.,Hlm. 200
6
Komara Nur dan Supian Hadi, Juni 2018, Jurnal Ilmiah EDUKASI/IMPLEMENTASI DAN PENGEMBANGAN
KURIKULUM 2013,vol.6 No.1,Juni,2018,Hl.201. Diakses pada hari kamis pukul 08:42

8
Kurikulum menjadi pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran baik di sekolah
maupun di luar sekolah dan secara tidak langsung maka pihak pendidik, pengawas, orang
tua, siswa dan lingkungan juga ikut andil dalam terealisasinya kurikulum tersebut.
Dalam penerapan kurikulum 2013 dipandang lebih efisien dari pada kurikulum
sebelumnya karena dalam penerapan dan pengaplikasiaanya dinilai lebih sistematis dan
efisien17. Hal yang menjadi prinsip dasar yang utama kurikulum 2013 adalah penekanan
kemampuan guru untuk mengaplikasikan pembaharuan dalam penyampaian materi ajar
yang otentik dan menantang sehingga proses belajar mengajar lebih bermakna dan sesuai
dengan harapan peserta didik serta bisa meningkatkan potensi dan prestasi mereka sesuai
dengan harapan dan tujuan dari ketercapaian pendidikan nasional 18.
Namun pada kenyataannya tidak semua guru mampu menguasi prinsip dan
implementasi kurikulum 2013 itu dalam pembelajaran. Perubahan zaman rupanya juga
telah berpengaruh dalam perubahan pola pendidikan yang ada. Guru dituntut untuk bisa
Pendidik seakan akan dibuat bingung dalam pengaplikasian model dan metode
pembelajaran yang dituntut oleh perkembangan zaman. Pola pikir yang konvensioanal
harus mereka tinggalkan demi tercapainya proses pembelajaran yang signifikan
mengikuti perkembangan zaman oleh karenanya guru dituntut untuk bisa mengimbangi
dan mencari solusi untuk menghadapi perkembangann era industri ini 19. Pengembangan
proses pembelajaran pada abad 21 ini harus diarahkan untuk memenuhi standar
kompetensi yakni pada ranah kognitif, afektif, psikomotor tersebut secara utuh. Dengan
pengertian pendidikan harus mencakup dari ketiga ranah tersebut karena tidak dapat
dipisahkan antara satu dan lainnya.
Dalam perencanaan proses pembelajaran ini ada beberapa aspek yang perlu
diperhatikan yaitu: desain pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, dan penilaian hasil dan proses pembelajaran.20 Kurikulum 2013
mendefinisikan standar kompetensi lulusan (SKL) berdasarkan kompetensi yang memang
harus dimiliki dan dikuasai oleh peserta didik yang mencakup tiga ranah kompetensi
yakni kognitif, psikomotorik dan afektif. Acuan dan prinsip penyusunan kurikulum 2013
mengacu pada pasal 36 Undang-Undang No. 20 tahun 2003, yang menyatakan bahwa
dalam penyusunan kurikulum harus memperhatikan peningkatan iman dan takwa,
peningkatan akhlak mulia, peningkatan potensi, kecerdasan, minat peserta didik,

9
keragaman potensi daerah dan lingkungan, tuntutan pembangunan daerah dan nasional,
tuntutan dunia kerja, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, agama, dinamika
perkembangan global, persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan 21.
Kategori hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa, yaitu sebagai berikut proses
pembelajaran yang dilakukan seharusnya dilengkapi dengan aktivitas mengamati,
menanya, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Aktivitas mengamati
dan bertanya dapat dilakukan di kelas, sekolah, atau di luar sekolah sehingga kegiatan
belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga dilingkungan sekolah dan
masyarakat.
Oleh sebab itu, guru perlu bertindak sebagai fasilitator dan atau motivator pelajar,
dan bukan sebagai satu-satunya sumber belajar. Dapat mengetahui bagaimana
implementasi Kurikulum 2013 di lapangan, supaya dapat menjadi bahan kajian lebih
serius tentang kurikulum yang baru ini. Selain itu, mampu memberikan perbandingan dan
tambahan wacana dalam pendidikan terutama untuk mendukung gerakan peningkatan
mutu pendidikan.
Di era disrupsi ini, butuh banyak penyempurnaan, regulasi dan peninjauan ulang
dari proses pendidikan terutama mengkaji kembali kurikulum akademik yang menjadi
dasar pedoman dan acuan dalam penyusunan kerangka pendidikan. Selain regulasi
pendidikan dan keterampilan hal yang harus dimiliki oleh peserta didik adalah penguasan
dalam kompetensi akademik tertentu yang sesuai dengan perkembangan era disrupsi.
Selain regulasi yang baik dan benar hal yang tak kalah penting dalam
keberlangsungan pendidikan adalah strategi yang pas dari isi pembelajaran disesuaikan
perkembangan zaman. Memperhatikan berbagai karakteristik masyarakat di era disrupsi,
menurut penulis, maka strategi implementasi kurikulum 2013 untuk saat ini harus bisa
menyembatani keseimbangan antara pendidikan dan perkembangan dunia digital.
Untuk mengimplementasikan kurikulum 2013 juga memerlukan peran pemerintah
sebagai pengendali utama terlaksananya perubahan kurikulum untuk ikut serta
memberikan memberikan penguatan dan pembaharuan terhadap isi kurikulum.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum adalah seperangkat rencana mengenai tujuan isi dan bahan pelajaran yang
disusun secara terstruktur untuk suatu bidang studi yang perlu dipelajari untuk
menentukan tingkat pencapaian kemampuan peserta didik dalam mengembangkan

11
potensi dirinya. Dalam Kurikulum 2013, guru dituntut untuk secara profesional
merancang pembelajaran efektif dan bermakna, mengorganisasikan pembelajaran,
memilih pendekatan pembelajaran yang tepat, menentukan prosedur pembelajaran dan
pembentukan kompetensi secara efektif, serta menetapkan kriteria keberhasilan.
B. Saran
Sangat diharapkan makalah ini mampu memberikan dan menambah ilmu
pengetahuan serta wawasan para pembaca mengenai hokum tasyri’ pada masa sahabat.
Dan tidak hanya itu para pembaca juga di harapkan mampu memberikan kritik serta saran
nya jika terdapat kesalahan pemahaman pada makalah ini.

12
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/Acer/Downloads/IMPLEMENTASI%20KURIKULUM%202013%20DALAM
%20PEMBELAJARAN%20SMA%20-%20JULFAHNUR%20DKK.pdf Diakses pada
hari kamis pukul 15:18
http://eprints.unisnu.ac.id/1419/3/BAB%20II.pdf
Komara Nur dan Supian Hadi, Juni 2018, Jurnal Ilmiah EDUKASI/IMPLEMENTASI DAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013,vol.6 No.1,Juni,2018,Hl.199.

13

Anda mungkin juga menyukai