ABSTRACT
Permasalahan yang dihadapi LPTK PTK sebagai penghasil calon tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan tidak dapat dilepaskan dari masalah pendidikan secara keseluruhan.
Banyak faktor diduga menjadi penyebab mutu pendidikan di Indonesia belum sesuai
dengan harapan, salah satu diantaranya adalah karena faktor tenaga pendidik atau guru.
Profesionalisme guru secara nyata menentukan kualitas pendidikan Nasional. Kualitas
guru di Indonesia akhir-akhir ini mendapat sorotan yang tajam. Berdasarkan catatan
Human Development Index (HDI) banyak guru dianggap belum layak mengajar, bahkan
kualitas SDM Indonesia menempati urutan 109 dari 179 negara di dunia. Kondisi ini
menunjukkan bahwa kualitas guru di Indonesia masih jauh dari harapan. Oleh karena itu
diperlukan refleksi diri dari LPTK maupun semua pihak yang terlibat dalam dunia
pendidikan untuk selalu mengembangkan kompetensinya agar dapat memberikan
sumbangan yang berarti bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Sesuai dengan persyaratan dan tanggung jawab guru dalam mengemban tugas, maka
untuk menjamin profesionalitasnya perlu diberlakukan akuntabilitas publik dengan
sertifikasi kompetensi. Sertifikasi kompetensi dapat dipergunakan sebagai representasi
proses yang sistimatis dan independent untuk memberikan jaminan bahwa kinerja guru
sudah memenuhi standart yang ditetapkan baik dalam perancanaan, pelaksanaan,
maupun evaluasi pembelajaran. Sertifikasi kompetensi juga dapat ditetapkan sebagai
wujud penjaminan mutu profesionalitas guru dalam konteks global
Dvelopment Index (HDI) terdapat 60% satu cara yang dapat digunakan untuk
guru SD, 40% guru SLTP, 43% guru SMA, memotong mata rantai penyebab rendah-
dan 34% guru SMK dianggap belum layak nya kualitas guru termasuk guru yang
mengajar di jenjang masing-masing, dihasilkan LPTK PTK.
Sedangkan kualitas SDM Indonesia
B. PEMBAHASAN
menempati urutan 109 dari 179 negara di
dunia. Pada sumber yang lain juga 1. Peran LPTK PTK Dalam
dikemukakan bahwa sekitar 49,96% guru Menyiapkan Tenaga Pendidik
SD, SMP, dan SMA yang tidak memenuhi Kebijakan pendidikan tinggi LPTK
kualifikasi pendidikan minimal. Secara PTK diharapkan mampu menyesuai-
rinci guru-guru yang belum memenuhi kan dengan perubahan yang terjadi di
standart kualifikasi pendidikan adalah : SD masyarakat. Pada masa yang akan
34%, SMP 71,2%, dan SMA termasuk datang dapat dipastikan bahwa ilmu
SMK 46,6%. (PPL 1 : 2008) Data di atas pengetahuan dan teknologi menjadi
menunjukkan bahwa kualitas guru di sumber penggerak kemajuan
Indonesia masih jauh dari harapan. Oleh masyarakat dalam menghadapi ber-
karena itu diperlukan refleksi diri dari bagai permasalahan kehidupan.
LPTK maupun semua pihak yang terlibat Dengan demikian sangat dibutuhkan
dalam dunia pendidikan untuk selalu sistem pendidikan yang mampu meng-
mengembangkan kompetensinya agar hasilkan lulusan yang relevan dengan
dapat memberikan sumbangan yang kebutuhan masyarakat baik untuk
berarti bagi peningkatan kualitas skala lokal maupun global.
pendidikan di Indonesia.
LPTK PTK sebagai lembaga
Pada sisi yang lain, amanat Undang- penghasil calon pendidik dan tenaga
Undang Guru dan Dosen (UUGD) kependidikan, diharapkan memiliki
menyatakan bahwa guru di masa yang program pendidikan standart sesuai
akan datang mempunyai standar dengan UUSPN No 20 Tahun 2003
kompetensi profesi yang memadai. yang menggariskan : Pertama, untuk
Kompetensi guru dinilai melalui program memberikan penjaminan pendidikan
sertifikasi. Hanya guru yang memiliki ditetapkan standart nasional pendidik-
sertifikatlah yang mempunyai hak sebagai an yang mencakup standart isi, proses,
guru profesional dengan kemudahan- kompetensi lulusan, pendidik dan
kemudahan yang mengiringinya. tenaga kependidikan, sarana dan
Guru merupakan pekerja profesional prasarana, pengelolaan, pembiayaan,
yang mempunyai pengaruh sangat dan penilaian pendidikan yang harus
dominan terhadap pencapaian hasil ditingkatkan secara berkala (Ps 35
belajar peserta didik. Di Indonesia bukan ayat 1). Kedua, guru sebagai unsur
merupakan rahasia lagi bahwa pendidik memiliki tugas merencanakan
masyarakat mempunyai harapan yang dan melaksanakan pembelajaran,
lebih terhadap guru. Keberhasilan atau- menilai hasil pembelajaran, serta
pun kegagalan pendidikan penyebabnya melakukan bimbingan dan pelatihan (
sering dialamatkan kepada guru. ps 39 ayat 2). Ketiga, guru sebagai
unsur pendidik harus memiliki
Sesuai dengan persyaratan
kualifikasi minimum dan sertifikasi
kecakapan, keterampilan dan tanggung
sesuai dengan kewenangan mengajar,
jawab dalam tugas, maka jabatan guru
sehat jasmani dan rohani, serta
termasuk dalam jabatan profesional. Oleh
memiliki kemampuan untuk mewujud-
karena itu untuk menjamin profesionalitas
kan tujuan pendidikan nasional (ps 42
guru perlu diberlakukan akuntabilitas
ayat 1).
publik dengan sertifikasi dan mengacu
pada pemenuhan kriteria kelayakan Untuk melaksanakan pasal-pasal
profesi guru. Sesuai dengan fungsinya dalam UUSPN pemerintah menetapan
sertifikasi bagi guru juga merupakan salah PP no 19 tahun 2005 tentang Standart
760
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
761
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
762
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
763
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional
767