Muh. Adnan
ABSTRAK
1
A. PENDAHULUAN “Pemberdayaan profesi guru
diselenggarakan melalui
pengembangan diri yang dilakukan
Dalam upaya pembangunan secara demokratis, berkeadilan,
tidak diskriminatif, dan
pendidikan nasional, sangat diperlukan berkelanjutan dengan menjunjung
tinggi hak asasi manusia, nilai
guru (pendidik) dalam standar mutu keagamaan, nilai kultural,
kemajemukan bangsa, dan kode etik
kompetensi dan profesionalisme yang profesi”.
terjamin. Untuk mencapai jumlah guru
Selanjutnya menurut pasal 20
profesional yang dapat menggerakan
menyatakan:
dinamika kemajuan pendidikan
Dalam melaksanakan tugas
nasional diperlukan suatu proses keprofesionalan, guru berkewajiban
meningkatkan dan mengembangkan
pembinaan berkesinambungan, tepat kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan
sasaran dan efektif. Proses menuju guru sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.
professional ini perlu didukung oleh
Kebijakan yang ditempuh
semua unsur yang terkait dengan guru.
pemerintah di bidang pendidikan ini
Unsur–unsur tersebut dapat dipadukan
memiliki tujuan yang sangat mulia bagi
untuk menghasilkan suatu sistem yang
para guru yaitu untuk meningkatkan
dapat dengan sendirinya bekerja
profesionalisme dalam pembelajaran,
menuju pembentukan guru-guru yang
yang pada akhirnya meningkatkan pula
profesional dalam kualitas maupun
kualitas pendidikan di Indonesia.
kuantitas yang mencukupi.
Program sertifikasi dilakukan
2
rendahnya kualitas kompetensi yang semakin profesional. Hal ini tidak lain
Guru, yang terdiri atas kompetensi memilik itujuan yang sangat mulia bagi
dalam kinerja guru sebagai pengajar rendah.Hal ini disebabkan juga oleh
3
No. 16 Tahun 2007 Tentang Standar Dari hasil observasi di Dinas
Guru, yang terdiri atas kompetensi diperoleh data rata-rata hasil UKG
dipisahkan satu sama lain karena Tabel. 1 Nilai Rata-rata hasil UKG
2016 Online Guru SMPN 1 Kab.
kompetensi-kompetensi tersebut Bantaeng
Nilai Jumlah
No Mata Pelajaran
merupakan komponen yang terintegrasi Rata-rata Guru
1 PPKn 71.42855 3
dalam kinerja guru sebagai pengajar 2 Bahasa 68.12167 3
Indonesia
yang profesional. 3 Matematika 76.0582 3
4 Bahasa Inggris 56.8783 3
Mengingat semakin berat dan
5 IPA 45.13888 4
kompleksnya membangun pendidikan, 6 IPS 64.48413 3
7 Seni 66.66665 2
adalah sangat penting untuk melakukan 8 Penjaskes 50.59525 2
9 TIK 72.619 1
upaya-upaya guna mendorong dan Sumber : Data Kasi Kurikulum Dinas
Pendidikan Kabupaten Bantaeng
memberdayakan tenaga pendidik untuk
berkualitas.
4
2. Untuk mengetahui faktor–faktor bertumbuh dalam jabatan. Dalam
5
balas jasa, dan pengelolaan individu berikut.
manusia juga menyangkut desain dan efektif serta efisien agar sesuai
6
dan masyarakat. Pengarahan sumber lainnya secara efektif dan
ilmu dan seni yang mengatur proses profesional ini telah mendapat
kepala sekolah, guru, dan sumber– diberikan oleh suatu badan atau
7
lembaga yang mempunyai kewenangan terhadap kualifikasi dan kompetensi
masyarakat luas dan para pengguna jasa sikap profesional yang berarti
“guru profesional” adalah guru yang pokok, sebagai profesi dan bukan
keputusan, ijazah, akta, sertifikat, dan yang tinggi. Keahlian diperoleh dari
8
kualitas profesionalnya. Westby dan pekerjaan seseorang menjadi mata
Tentang Guru dan Dosen Bab 1 Pasal 1 guru memiliki profesionalisme adalah
menjunjung tinggi etika dalam suatu profesional dan bukan sekedar hasil
adalah kondisi, arah, nilai, tujuan dan yang mantap,memiliki wawasan sosial
kaulitas suatu keahlian dan kewenangan yang luas, dan bermotivasi serta
9
umum ciri profesi ada lima yaitu : (1) yang diakui oleh masyarakat; (b)
dedikasi yang tinggi; (3) Ahli dalam pengetahuan sebagai landasan dari
bidang tertentu; (4) Berijazah paling sejumlah teknik dan prosedur yang unik
Suyanto dan Asep Djihadi dan sistematis, sebelum orang itu dapat
guru menurut Westby dan Gibson bahwa profesi itu punya status tinggi;
(Suyanto dan Asep Djihadi, 2017: 28) (3) praktek profesi itu didasarkan suatu
10
(4) profesi itu ditantang untuk memiliki Pedagogis, Kompetensi Kepribadian,
intelektual; (5) memiliki hak untuk itu, guru harus selalu belajar dengan
nasional, pemerintah telah merumuskan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor
empat jenis kompetensi guru, internal yaitu faktor yang berasal dari
Penjelasan Peraturan Pemerintah No.19 yaitu faktor yang berasal dari luar guru.
11
“Profesionalisme sebagai yang luas dan bahkan keterampilan
penunjang kelancaran guru
dalam melaksanakan tugasnya sehingga besar kemungkinan seorang
sangat dipengaruhi oleh dua
guru akan dapat memberikan hasil yang
faktor yaitu (a)faktor dari dalam
diri (internal) yang meliputi maksimal dalam melaksanakan
tingkat pendidikan, keikut
sertaan dalam kegiatan-kegiatan tugasnya.
ilmiah, kesadaran akan
kewajiban dan kedisiplinan, dan b. Keikut sertaan dalam kegiatan-
kegiatan ilmiah
(b) faktor pendukung dari luar
(eksternal) yang berkaitan Mengikuti kegiatan- kegiatan
dengan lingkungan sekolah,
sarana dan prasarana, ilmiah merupakan jendela ilmu
kepemimpinan dan manajerial
kepala sekolah, kegiatan pengetahuan dan teknologi, jendela
pembinaan, dan peran
tempat di mana guru dapat melihat
masyarakat.
perkembangan jaman yang senantiasa
a. Tingkat pendidikan guru berkembang dinamis, serta merupakan
Dalam mejalankan profesinya jendela dunia dengan segala
sebagai guru yang profesional, seorang perkembangan dan tuntutannya.
guru harus memiliki tingkat pendidikan Dengan mengikuti kegiatan- kegiatan
yang tinggi, tidak hanya sampai di ilmiah (seperti:seminar, pendidikan dan
sekolah menengah saja, namun harus pelatihan), guru/ pegawai akan
sampai sarjana. Sehingga dalam mendapatkan pengetahuan dan
mewujudkan kinerja yang profesional keterampilan baru sehingga diharapkan
sebagai seorang guru dapat berjalan bisa memperbaiki kinerja guru/pegawai
dengan maksimal. Seorang guru yang dan organisasi secara keseluruhan.
memiliki tingkat pendidikan yang tinggi Kompetensi dan profesionalisme
telah mendapatkan banyak pengetahuan seorang guru dapat dikembangkan dan
12
ditingkatkan melalui seminar, juga harus terlebih dahulu memiliki
langsung dengan pemecahan terhadap sengaja namun harus telah terlatih sejak
masalah dan kondisi nyata yang lama, sehingga ketika mengajar guru
pengetahuan dan keterampilan baru dan Sarana dan prasana juga faktor
guru juga dapat menyegarkan kembali pendukung yang sangat penting dalam
pengetahuan, keterampilan,sikap dan mewujudkan kinerja profesional karena
kompetensi yang dimilikinya. sarana dan prasarana yang ada di
c. Kedisiplinan sekolah akan dapat menunjang proses
Sebagai seorang guru yang akan pembelajaran menjadi lebih efektif
mengajarkan tentang kedisiplinan dengan sarana dan prasarana yang baik
kepada anak muridnya, seorang guru dan memadai.
13
dimana masyarakatlah yeng
memiliki keterkaitan yang tak dapat di hubungan yang baik dengan mesyarakat
pisahkan karena mereka berada pada sangat diperlukan, sehingga guru akan
Dimana kepala sekolah yang memiliki kinerja profesional yang patut diberikan
14
mendapatkan sebuah solusi agar Sumber Data
guru.
1. Observasi
b. Faktor-faktor pendukung dan
Observasi digunakan untuk
faktor-faktor penghambat
mengamati secara langsung ataupun
pengembangan profesionalisme
tidak langsung dengan mengamati,
guru di SMP Negeri 1 Kabupaten
mencari data dari beberapa fakta
Bantaeng
mengenai pengembangan
Bantaeng.
15
2. Interview/wawancara Bantaeng tentang
Pengembangan Profesionalisme
Interview/wawancara digunakan
Guru yang dilakukan oleh
untuk memperoleh informasi dari
kepala sekolah Pengembangan
sumber data tentang sejauh mana
profesionlisme guru yang
pengembangan profesionalisme guru di
dilakukan kepala sekolah SMP
SMP Negeri I Bantaeng.
Negeri 1 Bantaeng antara lain:
3. Dokumentasi
(1) Mengadakan supervisi (2);
16
(1995:2) bahwa pembinaan guru mendorong kegiatan dan
hasil belajar.
memiliki tujuan yaitu:
Berdasarkan
a)Memperbaiki kualitas
mengajar guru, b) kedua pendapat diatas, maka
memperbaiki materi ajar
dan kegiatan belajar peneliti dapat menyimpulkan
mengajar, c) memperbaiki
metode mengajar, d) bahwa pengembangan
memperbaiki penilaian atas
media, e) memperbaiki sikap profesionalisme yang dilakukan
guru atas tugasnya.
oleh kepala sekolah antara lain
Selain pembinaan guru,
adalah: (1) Melaksanakan
tes kompetensi juga diperlukan
supervisi (2); memberikan
untuk mengetahui sejauh mana
penghargaan (3); Memotivasi
guru dapat menjalankan
dan mendorong melanjutkan
tugasnya secara profesional. Uji
pendidikan (4), Pembinaan
kompetensi sangat diperlukan
guru melalui penugasan.
karena memiliki tujuan
Sedangkan pengembangan
sebagimana dikemukakan oleh
profesionalisme yang dilakukan
Mulyasa (2007:188) sebagi
oleh individu guru di SMP
berikut:
Negeri 1 Bantaeng secara
a) Sebagai untuk
mengembangkan standar mandiri antara lain mengikuti
kemampuan profesional
guru, b) merupakan alat seminar, mengikuti workshop,
seleksi penerimaan dan
penempatan guru, c) untuk mengikuti kegiatan MGMP,
mengelompokkan guru, d)
sebagai bahan acuan dalam melanjutkan pendidikan, dan
pengembangan kurikulum,
e) merupakan alat belajar dari berbagai media.
pembinaan guru, dan f)
Menurut Mulyasa (Musfah, J.
17
2012:63) bahwa pengembangan Pengembangan
Pengembangan profesionalisme
18
guru yang berasal dari dalam guru di SMP Negeri 1 Bantaeng
19
melaksanakan tugas dan Pendidik pada SMP/MTs, atau
20
pendidikan di SMP Negeri 1 media pendidikan, buku dan
21
teratur dan berkelanjutan. kesadaran guru, ketidak
dihambat oleh dua hal, yaitu mau lanjut ke jenjang S1, tidak
22
kurangnya sarana olahraga pendidikannya SMA/ sedrajat
23
beribadah, perpustakaan, profesi guru dan buku- buku
laboratorium, brngkel kerja,
dan termasuk penggunaan terbaru, yang ada
teknologi informasi dan
komunikasi yang diperlukan diperpustakaan hanya buku
untuk menunjang proses
pembelajaran” siswa saja. (c) masih kurangnya
24
Adapun pengembangan yang perkembangan profesionalisme
25
dan prasarana yang belum DAFTAR PUSTAKA
terpenuhi.
Ahmadi, A. 2011. Sosiologi pendidikan.
Jakarta: Rineka Cipta.
26
Imron, Ali.1995. Pembinaan guru di Rimang, S.S. 2011. Meraih Predikat
Indonesia. Jakarta: Pustaka guru dan dosen Paripurna.
Jaya. Bandung: Alfabeta.
27
Profesional. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Suyatno, Sumedi dan Riadi. (2009).
Pengembangan Profesi Guru.
Jakarta : Prenada Media Group
Syukrianto,M.2003. Membangun
Profesionalisme Muhammadiyah.
Yogyakarta: LPTP-PP Muhammadiyah.
28