http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijsse
E-ISSN: 2655-6278 P-ISSN: 2655-6588
ABSTRACT:
Preparing teching materials in one of the important competencies that must be possessed by all
teachers, especially teachers who have received certification. However, the reality on the ground at
SD negeri 117 Rejang Lebong the ability of teachers in preparing teaching materials in very low and
needs to be improved. This research was carried out with the aims of increasing the pedagogic
competence of teachers, especially in preparing teaching materials based on local wisdom through
the In House Training program. This research conducted using the School Action Research or PTS
method with a total of two cycles. Based on the research conducted, it was found that the In House
Training program carried out by the Principal for two cycles wa proven to be able to improve the
ability of teachers in preparing teaching materials based on local wisdom at SD negeri 117 Rejang
Lebong. The details of the results are: 1) the items of theme suitability with the basic competencies
increased from 72,85 t0 85; 2) instructions for using teaching materials increased from 75 to 90; 3)
language items increased from 60 to 60; 4) design and display items increased from 69 to 80; and 5)
evaluation items increased from 70 to 90.
Keywords: In House Training, Teacher, Head of School, Learning Matterials, Local Wisdom.
ABSTRAK:
Menyusun bahar ajar merupakan salah satu kompetensi penting yang harus dimiliki oleh semua guru,
terlebih guru-guru yang telah mendapatkan sertifikasi. Namun realita di lapangan di SD negeri 117
Rejang Lebong, kemampuan guru dalam menyusun bahar ajar sangat rendah dan perlu ditingkatkan.
Penelitan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi pedagogic guru,
khususnya dalam menyusun bahan ajar berbasis kearifan lokal melalui Program In House Training
yang dilakukan oleh Kepala Sekolah. Penelitian ini dilakukan menggunakan maetode Penelitian
Tindakan Sekolah atau PTS dengan total dua siklus. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh
hasil bahwa program In House Training yang dilakukan oleh Kepala Sekolah selama dua siklus
terbukti dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun bahan ajar berbasis kearifan lokal di
SD Negeri 117 Rejang Lebong. Adapun rincian hasilnnya ialah: 1) item kesesuaian tema dengan
kompetensi dasar meningkat dari 72,85 menjadi 85; 2) item petunjuk penggunaan bahan ajar
meningkat dari 75 menjadi 90; 3) item bahasa meningkat dari 60 menjadi 80; 4) itiem desain dan
tampilan meningkat dai 69 menjadi 80; dan 5) item evaluasi meningkat dari 77 menjadi 90.
Kata Kunci: In House Training, Guru, Kepala Sekolah, Bahan Ajar, Kearifan Lokal.
PLEASE CITE AS: Tasmini.(2022).Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru oleh Kepala Sekolah
Melalui In House Training Penyusunan Bahan Ajar Berbasis Kearifan Lokal di SD Negeri 117 Rejang
Lebong. Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE), 4 (2), 191-198.
doi:http://dx.doi.org/10.29300/ijsse.v4i2.8228
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE)
Vol. 4, No. 2, Juli 2022
192 | P a g e
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE)
Vol. 4, No. 2, Juli 2022
193 | P a g e
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE)
Vol. 4, No. 2, Juli 2022
194 | P a g e
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE)
Vol. 4, No. 2, Juli 2022
Dari hasil penilaian terhadap siklus pada adanya beberapa tema bahan ajar
pertama di atas, dapat diperoleh informasi yang kurang sesuai dengan Kompetensi
bahwa rata-rata peserta masih belum bisa Dasar. Meskipun demikian, beberapa orang
mencapai hasil yang memuaskan dalam hal peserta sudah secara tepat melakukan
penyusunan bahan ajar. Dari lima item analisis kesesuaian tema dan Kompetensi
penilaian, item kelima (evaluasi dan Dasar.
penilaian) merupakan satu-satunya item Kedua, berkenaan dengan petunjuk
yang mendapatkan skor baik. Selebihnya, penggunaan bahan ajar, dimana sebagian
masih berada pada skor cukup. Dari hasil besar peserta hanya sekedar mencantumkan
tersebut peneliti melakukan upaya refleksi tujuan pembelajaran namun tidak memuat
guna mengidentifikasi kesulitan atau petunjuk penggunaan bahan ajar secara
hambatan-hambatan yang ada. Dari hasil jelas. Secara teoritis hal ini akan dapat
refleksi tersebut ditemukan beberapa membuat siswa kesulitan dalam
kendala utama: menggunakan bahan ajar yang disusun.
Pertama, guru kesulitan mengidentifikasi Ketiga, berkenaan dengan bahasa. Hasil
kesesuaian antara tema yang akan evaluasi menunjukkan bahwa bahan ajar
dikembangkan menjadi bahan ajar dengan yang dikembangkan masih ditulis dengan
Kompetensi Dasar yang ada dalam bahasa yang belum sesuai dengan tingkat
kurikulum. Hal ini yang kemudian berakibat perkembangan kognitif peserta didik Sekolah
195 | P a g e
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE)
Vol. 4, No. 2, Juli 2022
Dasar. Hal ini perlu perbaikan sehingga Setelah melakukan refleksi terhadap
bahan ajar yang dikembgkan dapat secara siklus pertama sebagaimana dibahas
efektif mencapai tujuan pembelajaran. sebelumnya, maka pada siklus kedua trainer
Keempat, dari sisi kemenarikan dan secara khusus memberikan materi
informasi. Bahan ajar semestinya dapat berkenaan dengan beberapa poin yang
bersifat informatif dalam artian memuat menjadi kendala.
informasi penting sesuai tujuan Pada siklus kedua, trainer memberikan
pembelajaran. Namun bahan ajar juga mesti materi tentang beberapa hal berikut ini:
menarik sehingga dapat meningkatkan a. Analisis kesesuaian tema dan
minat dan motivasi para pembaca. Adapun kompetensi dasar;
bahan ajar yang dikemangkan oleh para b. Membuat petunjuk belajar yang jelas
peserta, secara umum sudah informatif
pada bahan ajar;
namun belum menarik karena didominasi
oleh informasi berupa teks. Hal ini mestinya c. Bahasa yang baik dan sederhana
dapat disiasati dengan menampilkan untuk bahan ajar tingkat Sekolah
informasi dalam bemtuk lain seperti gambar Dasar;
dan lain-lain. Kelima, evaluasi yang dibuat d. Mendesain bahan ajar yang
pada bagian akhir bahan ajar pada informative dan menarik untuk siswa
umumnya sudah baik karena sudah sesuai Sekolah Dasar.
dengan tujuan pembelajaran. Namun karena
e. Menyusun evaluasi pada bahan ajar.
bahan ajar yang dikembnagkan berkenaan
dengan kearifan lokal maka evaluasi
semestinya dapat menguhungkan antara Setelah dilakukan penyampaian materi
kompetensi dasar dengan tema yang secara mendalam, para peserta juga
diangkat. mendapatkan bimbingan khusus.
Beberapa catatan di atas menjadi Selanjutnya peserta kemudian diberikan
perhatian trainer sehingga dapat secara waktu untuk melakukan perbaikan bahan
khusus diperdalam pada siklus kedua.
ajar. Adapun setelah satu minggu kemudian
2. Siklus II maka kembali dilakukan evaluasi oleh
trainer. Adapun hasilnya dapat dilihat pada
tabel 2
Dari hasil penilaian tersebut dapat meningkat dari 60 menjadi 80 atau 20%.
diperoleh informasi bahwa setiap item Item keempat meningkat dari 69 menjadi 80
mengalami peningkatan secara signifikan. dan item kelima mengalami peningkatan
Item pertama mengalami peningkatan dari 77 menjadi 90. Persentase peningkatan
signifikan dari rata-rata 72,85 menjadi 85. tersebut dapat dilihat melalui diagram yang
Item kedua meningkat dari 75 menjadi 90 terlihat pada gambar 2
atau 15% peningkatan. Item ketiga
196 | P a g e
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE)
Vol. 4, No. 2, Juli 2022
100
90
80
70
60
50 Siklus 1
40
Siklus 2
30
20
10
0
Kesesuaian KD Petunjuk Bahasa Tampilan Evaluasi
Belajar
197 | P a g e
Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE)
Vol. 4, No. 2, Juli 2022
198 | P a g e