ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) keprofesionalan guru dan
profesionalisme guru dalam pembelajaran ekonomi SMA. Data dikumpulkan
dengan menggunakan wawancara mendalam, observasi, dari hasil dokumentasi
atau arsip, dan penyebaran angket terbuka dari dua informan kunci dan
dianalisis dengan teknik analisis data dan pendekatan interpretatif
kualitatif.Hasil penelitian adalah: keprofesionalan guru baik dari responden 1
dan 2 mengungkapkan bahwa keprofesionalan guru adalah skill maupun kualitas
yang harus dimiliki oleh guru.Sedangkan profesionalisme guru adalah alasan
guru menjalankan profesinya.
ISSN 2407-4268
252 | Elok Indyah Rini
Guru dan Dosen bab 1 pasal 1 (2005: pendidikan tinggi dengan program
2) menjelaskan “guru adalah pendidikan yang sesuai dengan mata
pendidik profesional dengan tugas pelajaran yang diajarkan dan
utama mendidik, mengajar, mem- sertifikat profesi Guru untuk
bimbing, mengarahkan, melatih, SMA/MA.
menilai, dan mengevaluasi peserta Raka Joni (2008: 174-175)
didik pada pendidikan usia dini jalur profesionalisme berbicara mengenai
pendidikan formal, pendidikan dasar seorang guru harus menguasai
dan pendidikan menengah”.(c) Latar mengapaia melakukan setiap bagian
Kemampuan yang disyaratkan serta tahap tugas itu dengan cara
sebagai guru yang profesional, tertentu, dan bukan dengan cara yang
Undang-Undang Tentang Guru dan lain. Raka Joni (2008: 175)
Dosen Nomor 14 Bab IV pasal 8 mengemukakan bahwa pendidik dan
(2005: 6) adalah “guru wajib subyek didik melakukan pemanu-
memiliki kualifikasi akademik, siaan diri ketika mereka terlibat di
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat dalam transaksi personal yang
jasmani dan rohani, serta memiliki dinamakan pendidikan itu: hanyalah
kemampuan untuk mewujudkan tahap proses pemanusiaan itu yang
tujuan pendidikan nasional”.Undang- berbeda, apabila diantara keduanya,
Undang Tentang Guru dan Dosen yaitu pendidik dan subyek didik
Nomor 14 Bab IV pasal 10 ayat 1 dilakukan perbandingan. Ini berarti
(2005: 6-7) “kompetensi guru kelebihan pengalaman, ketrampilan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal dan wawasan yang dimiliki guru
8 meliputi kompetensi pedagogik, semata-mata bersifat kebetulan dan
kompetensi kepribadian, kompetensi sementara, bukan hakiki.
sosial, dan kompetensi profesional Raka Joni (1980),
yang diperoleh melalui pendidikan performance profesionalisme
profesi”. Undang-Undang Tentang (perbuatan, perilaku, tingkah laku)
Guru dan Dosen Nomor 14 Bab IV yang dipakai sebagai indikator suatu
pasal 11 ayat 1 (2005: 7) “sertifikat kompetensi dikategorikan ke dalam
Pendidik sebagaimana dimaksud dua bentuk; (a) yang berbentuk
dalam Pasal 8 diberikan kepada Guru kemampuan melakukan aksi-aksi
yang telah memenuhi persyaratan”. yang bisa diamati (menampak) dan
Undang-Undang Tentang Guru dan bisa diukur; (b) yang berbentuk
Dosen Nomor 14 Bab IV pasal 11 proses yang tidak bisa diamati, yang
ayat 2 (2005: 7) sertifikasi pendidik biasanya berupa kemampuan untuk
diselenggarakan oleh perguruan merasionalisasikan mengapa dan
tinggi yang memiliki program bagaimana aksi-aksi itu dilakukan.
pengadaan tenaga kependidikan yang Kedua kategori ini didalam
terakreditasi dan ditetapkan oleh pencapainnya diarahkan untuk
Pemerintah. Peraturan Pemerintah memenuhi spesifikasi tertentu di
Tentang Standar Nasional Pendi- dalam melaksanakan tugas-tugas
dikan Nomor 19 pasal 29 ayat 4 kependidikan. Johnson (1980),
(2005: 23) pendidik pada SMA/ MA Seorang guru memiliki kompetensi
atau bentuk lain yang sederajat profesional apabila performance-nya
memiliki kualifikasi akademik diarahkan dan dispesifikasikan
pendidikan minimum diploma empat kepada ‘a desired condition’. Misal-
atau sarjana, latar belakang nya, dalam “teaching competency,
ISSN 2407-4268
254 | Elok Indyah Rini
ISSN 2407-4268
256 | Elok Indyah Rini
didik pada pendidikan anak usia dini, interaksi guru akan mempengaruhi
jalur pendidikan formal, pendidikan perbuatan, perilaku dan tingkah laku
dasar, dan pendidikan menengah. guru saat guru melakukan proses
Melihat kajian teori menurut pembelajaran pada siswanya.
Undang-undang tentang Guru dan Pemaknaan atau interpretasi tiap
Dosen nomor 14 Bab IV pasal 8 guru akan mempengaruhi pola pikir,
(2005) bahwa sosok utuh keprofe- sikap dan tindakan guru dalam
sionalan guru adalah guru wajib melakukan keprofesionalannya. Dari
memiliki kualifikasi akademik, hasil penelitian pola pikir berbicara
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat mengenai niat guru dalam
jasmani dan rohani, serta memiliki melakukan tugas keprofesionalannya
kemampuan untuk mewujudkan dan misi guru menjalankan
tujuan pendidikan Nasional.Maka profesinya untuk mencerdaskan
ketercapaian menjawab fokus peserta didik.Pola pikir ini muncul
masalah mengenai keprofesionalan karena asumsi bahwa guru adalah
guru sudah tercapai. suatu profesi yang dapat menjadikan
Keprofesionalan dan bentuk orang yang tidak tahu menjadi tahu,
keprofesionalan yang diterapkan oleh menjadikan orang yang kurang baik
responden satu maupun responden menjadi baik, orang yang kurang
dua dikaitkan dengan pembelajaran pintar menjadi pintar.Selain itu
ekonomi kurikulum 2013 sudah adanya niat dan ikhlas untuk
sesuai dengan rujukan teori yang mencerdaskan peserta didik, adanya
telah disampaikan diatas. Hanya saja motivasi ibadah dalam menjalankan
terdapat temuan baru bentuk-bentuk pekerjaan untuk kebaikan peserta
keprofesionalan guru dalam men- didik.
jalankan proses pembelajaran Sikap guru berbicara
ekonomi harus diaplikasikan mengenai karakteristik guru untuk
berdasarkan tahap-tahap yang merasionalisasikan aksinya/ tinda-
sistematis dalam pembelajaran kannya. Karakteristik yang harus
ekonomi. Tahap-tahap itu antara lain dimiliki guru profesional
mulai dari kegiatan awal, kegiatan berdasarkan temuan dilapangan yaitu
inti sampai dengan kegiatan penutup guru mempunyai sifat kedisiplinan,
harus dilakukan secara sistematis kejujuran, tanggung jawab, berani
seperti yang telah dijabarkan diatas. dan keteladanan serta toleransi,
Profesionalisme Guru Dalam kerjasama, berani dan bertanggung
Pembelajaran Ekonomi jawab serta tidak membeda-bedakan
Bentuk-bentuk keprofe- siswa. Tindakan guru berbicara
sionalan guru sangat berkaitan mengenai aksi guru dalam proses
dengan profesionalisme guru dikaji pembelajaran. Tindakan guru yang
dari pemaknaan dan interaksi guru professional dalam pembelajaran
dalam memaknai bentuk keprofe- ekonomi berdasarkan temuan
sionalan yang dilakukannya sebagai dilapangan yaitu guru bertindak
seorang guru (untuk memecahkan konsekuen memenuhi komitmen
persoalan pembelajaran ekonomi) antara guru dengan siswa dalam hal
mengapaia melakukan setiap bagian peraturan, guru bertindak bijaksana
serta tahap tugas itu dengan cara dalam mengambil keputusan dalam
tertentu, dan bukan dengan cara yang menyikapi tingkah laku siswa.
lain. Pemaknaan tiap guru dan
ISSN 2407-4268
258 | Elok Indyah Rini
ISSN 2407-4268
260 | Elok Indyah Rini
ISSN 2407-4268
262 | Elok Indyah Rini