NaCl
OH
N=N
NO2
OH
R
Pencapan bahan tekstil dengan naftolat dapat diker"akan dengan padding
atau penyerapan biasa dalam be"ana karena penyerapan kecil maka perlu
penambahan garam dapur untuk mendorong penyerapan. $etelah bahan tercelup
perlu direaksikan dengan garam diazonium karena penaftolan mempuyai daya serap
atau subtantifitas yang kecil.
#eaksi diazotasi para nitro amina aromatik primer yang tidak larut dalam air
OH
dilakukan dala mbe"ana setelah dilarutkaNn =de Nn gCal n asam klorida atau asam sulfat.
%ntuk reaksi diazotasi temperatur rendah agar garam diazonium yang terbentuk
tidak mengurai. O&aNrautan NaOtr2iuNmG naitrrait mya dniga zdoitnaimumbahkan
kedalam larutan basa amina dapat sekali atau sedikit demi sedikit.
R
Naftholat
#eaksi kopling tidak lain merupakan reaksi antara beta-naftol dengan garam
diazonium yang memberikan suatu pigmen naftol yang terbentuk didalam serat.
$etelah reaksi kopling selesai bahan tekstil yang telah tercelup perlu diker"akan
proses penyabunan dengan larutan sabun pada tempertur '(o ).
Pencapan dengan zat warna naftol ini terdiri dari dua metode yaitu!
Pencapan Naftol * Pencelupan +aram diazonium
Pencapan +aram diazonium * Pencelupan Naftol
arena zat warna naftol harus diubah terlebih dulu men"adi naftolat yang larut
dalam air, maka pengental yang digunakan harus tahan terhadap alkali.
IV. RESEP
A. RESEP PEGENTAL INDUK
1(2 tapioka 3( g
Air 4'( g
Jumlah 1000 g
RESEP PENCUCIAN
$abun 5 g8& dan Na5)94 1 g8& dalam suhu :( () selama 1( menit dengan ;lot 1!
5(
RESEP PENCUCIAN
$abun 5 g8&, Na<)94 5 g8& dan Na 5)94 1 g8& dalam suhu :( () selama
1( menit dengan ;lot 1!5(
V. FUNGSI ZAT
Zat warna naftol ! ereaksi dengan garam diazonium mewarnai kain
+aram diazonium ! membentuk reaksi kopling dengan zat warna dalam serat
sehingga berwarna
$pirtus ! Pelarut naftol, mempermudah pembuatan leuko
Na9< ! Membentuk naftol men"adi naftolat yang larut
I7. DISKUSI
Zat warna nafthol adalah zat warna yang tak larut dalam air, sehingga dalam
proses pencapannya harus diubah men"adi naftholat yang larut dengan
menambahkan Na9< pekat. 9leh karena itu pada proses pemberian garam
diazonium ditambahkan sedikit asam untuk menetralkan sisa Na9< pada kain.
arena penggunaan zat warna nafthol harus melalui 5 tahapan penting, yakni
pemberian naftholat dan pemberian garam diazonium, maka metode pencapan
dengan zat warna naftol ini dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama pencapan
pasta cap naftolat kemudian dilakukan pencelupan dalam garam diazonium. )
ara yang lainnnya dengan dilakukan pencelupan padding/ naftol terlebih dahulu
kemudian dicap dengan garam diazonium
alam praktikum ini dilakukan kedua metode pencapan. Metode cap nafholat
lalu padding garam ada 4 resep yang berbeda. $edangkan metode padding
naftholat lalu cap garam dengan 5 resep berbeda. <al ini guna mengetahui fungsi
dan kadar yang terbaik untuk masing-masing komposisi resep.
Metode cap naftholat lalu padding garam mempunyai kelemahan yaitu sulit untuk
mendapatkan arah warna yang berbeda karena yang mempengaruhi hasil warna yang
akan didapat adalah garam diazodiumnya. engan penggunaan nafthol yang berbeda
poligenetik dan monogenetik/ baru akan memberikan perbedaan warna yang "elas.
$ehingga perbedaan warna harus memperhatikan perpaduan warna dengan arah
warnanya. Bapi kelebihannya pada proses pencucian tidak memerlukan reduktor
lebih hemat resep/ karena pemberian naftholat pada bahan kemungkinan terpakai
semua atau dengan kata lain tiada naftholat yang diluar motif.
Metode padding naftholat lalu cap garam mempunyai kelemahan yaitu pada
proses pencucian memerlukan reduktor lebih boros resep/ karena
pemberian
naftholat pada bahan kemungkinan tidak terpakai semua atau dengan kata lain
banyak naftholat yang diluar motif yang harus dihilangkan. Bapi kelebihannya
mudah untuk mendapatkan warna yang berbeda karena yang mempengaruhi hasil
warna yang didapat adalah pasta cap garamnya. engan penggunaan garam yang
berbeda akan memberikan perbedaan warna yang "elas.
<asil cap yang diperoleh dalam praktikum ini belum menun"ukkan hasil yang
maksimal karena adanya cacat-cacat printing seperti berikut !
1. anyaknya warna yang terbentuk di luar motif yang sulit dihilangkan.
isebabkan karena me"a print yang kotor oleh pasta cap.
5. Motif kurang ta"am, disebabkan karena bagian bawah screen yang masih
basah saat digunakan. %ntuk menghindari hal ini maka pencapan dengan zat warna
naftol harus dilakukan lebih hati-hati.
4. Pada resep 5 dan resep 4 cap naftol dilan"utkan padding garam
diazoniumdan celup garam diazonium/, cacat yang timbul diakibatkan oleh !
• Pasta cap naftol tidak menembus belakang kain secara merata,sehingga
banyak titik-titik putih 8 white spot yang terdapat pada belakang kain. <al ini
karena kain yang digunakan belum dilakukan proses pre treatmen sehingga
masih banyak kotoran yang mengganggu penyerapan pasta cap naftol
sampai ke belakang kain.
• Ber"adi o;erlap pada motif luar dan motif dalam. <al ini ter"adi karena warna
pasta cap naftol untuk motif luar dan motif dalam hampir sama, sehingga
diperlukan ketelitian yang lebih untuk praktikan dalam mencapkan pasta
naftol ke permukaan kain agar tidak ter"adi o;erlap.
• $etelah proses pencucian, warna dasar kain tidak putih kembali karena
praktikan melakukan kesalahan dalam menggunakan resep pencucian.
$eharusnya praktikan menggunakan resep cuci sabun tetapi saat pencucian
berlangsung praktikan menguanakan resep cuci reduksi yang seharusnya
dilakukan pada resep 3 dan resep 7. Akibat dari kesalahan resep pencucian
ini adalah dasar kain yang seharusnya berwarna putih tidak berwarna putih
tetapi berwarna agak orange.
3. Pada resep 3 padding naftol dengan Na9< 7 g8l kemudian cap
garam diazonium/ hasil pencapan banyak cacat antara lain disebabkan karena !
• Pada saat drying, kain belum benar-benar kering sehingga saat pencucian
berlangsung warna pasta cap mbleber keluar dan menodai warna dasar kain.
• Bidak sempurnanya fiksasi yang ter"adi akibatnya saat pencucian warna
motif mudah keluar dan menodai warna dasar kain.
7. Pada resep 7 padding naftol dengan Na9< 17 g8l kemudian cap
garam diazonium/ hasil pencapan banyak cacat antara lain disebabkan oleh !
• Pada saat pencapan motif luar dilakukan 4 kali perakelan, namun pasta cap
mbleber pada motif luar bagian bawah dan beberapa bagian lainnya. <al ini
karena luas kain terlalu kecil terlalu mepet dengan motif/ sedangkan
motif terlalu meper kain, sehingga kain agak bergeser waktu perakelan
terakhir walaupun kain sudah diselotip bagian pinggirnya.
• Bidak semua pasta cap garam diazonium menembus bagian belakang kain.
<al ini karena kain yang dugunakan belum dilakukan proses pre treatmen
sehingga masih banyak kotoran yang menyebabkan zat warna tidak
menembus bagian belakang kain secara sempurna.
• Pada pencapan motif dalam, motif luar ternyata belum kering benar namun
sudah dilakukan pencapan motif dalam. <al ini mengakibatkan warna motif luar
mbleber dan ter"adi o;erlap yang tidak dapat dihindarkan.
• $ebab cacat lainnya adalah saat proses drying pada mesin stenter, u"ung
bawah kain yang masih basah oleh pasta zat warna menempel pada pinggir mesin,
akibatnya warna motif luar dan motif dalam mbleber bercampur/.
$eharusnya ada praktikan lain yang membantu agar u"ung bawah kain yang
masih basah tidak menempel pada pinggir mesin.
'. Perbandingan hasil cap resep 5 dan resep4 !CCCCCCCCC.
6. Perbandingan hasil cap resep 3 dan resep 7 !
• #esep 7 memberikan warna yang lebih ta"amkarena penggunaan alkali kuat
yaitu Na9< pada larutan padding naftol lebih banyak disbanding yang
digunakan pada resep 3.
• arena lebih banyak Na9< yang digunakan pada resep 7 akibatnya pada
resep 7 lebih banyak naftolat yang terbentuk sehingga setelah dicap dengan
pasta cap garam diazonium warnanya tampak lebih ta"am.
7. KESIMPULAN
<asil pencapan zat warna naftol metode cap naftol * celup garam diazonium
mempunyai keterbatasan pada "umlah warna yang dihasilkan