Anda di halaman 1dari 16

PROFIL GURU IDEAL DALAM PERSPEKTIF SISWA

MADRASAH ALIYAH
Anis Monica1*
1*
Mahasiswi Prodi PAI STAI Auliaurrasyidin Tembilahan, Indonesia

Abstrak
Penelitian ini dianalisa dan dideskripsikan dengan pola fikir induktif ke deduktif. Selanjutnya
data kualitatif akan diubah ke dalam angka dengan cara mempresentasekannya sesuai dengan
frekuensi yang didapatkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kriteria tinggi,
sedang atau rendah profil guru ideal dalam perspektif siswa Madrasah Aliyah Tarbiyah
IslamiyahKabupaten Indragiri Hilir Propinsi Riau. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa
Madrasah Aliyah Tarbiyah Islamiyah Kabupaten Indragiri hilir Propinsi Riaudengan jumlah
sampel sebanyak 47 siswa di batasi hanya di Madrasah Aliyah Tarbiyah Islamiyah Kotabaru
Kecamatan Keritang kabupaten Indragiri Hilir Propinsi Riau. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah angket dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisa data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teknik analisa deskriptif. Berdasarkan penelitian dan analisa data
yang peneliti peroleh melalui rekapitulasi angket, diperoleh hasil bahwa Profil guru ideal Dalam
Perspektif Siswa Madrasah Aliyah Tarbiyah Islamiyah Kotabaru Kecamatan Keritangkabupaten
Indragiri Hilir Propinsi Riau. dikategorikan sangat tinggi dengan persentase 85,84 % yaitu
terletak pada interval 81-100%.

Kata Kunci : Profil; Guru Ideal

A. PENDAHULUAN pendidikan tersebut adalah guru. Adapun


Kurikulum disusun dengan maksud yang dimaksud dengan guru adalah
untuk mewujudkan tujuan pendidikan seseorang yang memiliki tugas mengajar,
nasional dengan memperhatikan tahap mendidik, membimbing, memotivasi
perkembangan siswa yang banyak terhadap siswa untuk belajar serta
dipengaruhi oleh lingkungan, kebutuhan membina para siswa baik di dalam kelas
pembanguna nasional, perkembangan maupun di luar kelas. Sedangkan peranan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta guru yang dimaksud antara lain guru
kesenian, sesuai dengan jenis dan jenjang sebagai model seperti penceramah, nara
masing-masing satuan pendidikan. sumber, fasilitator, konselor, tutor,
(Atmodiwirio, 1990 : 31). manajer, pembina laboratorium, serta
Salah satu komponen yang sangat masih banyak peranan guru lainnya.
dibutuhkan untuk mencapai tujuan Selain hal itu guru juga mempunyai tugas

Asatiza, Vol 1, No.3 September- Desember 2020 Anis Monica


344
346

346
pokok yang diemban oleh guru seperti yang lebih tinggi atau ingin lulus dengan
tugas personal, tugas profesional dan tanpa melalui kerja keras.
tugas sosial kemasyarakatan. (Sahertian, Tentu saja semua tuduhan tersebut
1992 : 39). serta protes dari para berbagai kalangan
Indonesia merupakan negara yang lambat laun akan merongrong wibawa
memiliki kebhinekaan sebaiknya guru. Bahkan cepat atau lambat akan
dipahami sebagai sebuah kekuatan menurunkan harkat dan martabat para
pemersatu bangsa. Kebhinekaan juga guru. Sikap dan perilaku masyarakat
harus dimaknai masyarakat melalui tersebut memang bukan semata tanpa
pemahaman multikulturalisme berlandas alasan atau argumentasi, karena memang
kan kekuatan spiritualitas, maksud ada sebagian kecil oknum guru yang
nya masyarakat melihat perbedaan itu kurang bermutu.
sebagai sebuah keragaman yang Profil guru ideal baik di sekolah
mempersatukan, menerima perbedaan Menengah atas maupun madrasah Aliyah
sebagai sebuah kekuatan bukan sebagai merupakan salah satu faktor penentu
ancaman atau gangguan. Karena dalam mencapai suatu keberhasilan dalam
perkembangan dan kemajuan suatu upaya meningkatkan mutu pendidikan.
bangsa ditentukan oleh sejauh mana Hal ini terbiasa terjadi karena sesuai
sumber daya manusiamenguasai ilmu dengan perkembangan fisik, emosi,
pengetahuan dan teknologi untuk mental intelektual dan sosial para siswa.
dimanfaatkan bagi kesejahteraan dan Begitu pula perkembangan kepribadian
kemakmuran bangsa. (Yudhyarta, 2020) siswa masih banyak memerlukan bantuan
Akhir-akhir ini citra guru di hadapan dan bimbingan dari orang dewasa
masyarakat sangat memprihatinkan, baik termasuk guru dan orang tua.
yang datang dari lingkungan masyarakat Selain hal tersebut setiap adanya
itu sendiri, dari orang tua siswa sendiri inovasi pendidikan, khususnya dalam
maupun berasal dari kalangan pemakai kurikulum dan peningkatan sumber daya
lulusan, terutama kaum bisnis seperti manusia yang dihasilkan dari upaya
perusahaan-perusahaan. Mereka mem- pendidikan selalu bersumber dari guru.
protes para guru karena beranggapan Hal ini menunjukkan betapa penting dan
bahwa lulusan kurang memuaskan strategisnya peranan guru dalam dunia
(Usman, 2000 : 1). Kemampuan para pendidikan.
siswa lulusannya tidak sesuai dengan yang Pengajar atau guru adalah suatu
diharapkan oleh para pemakai. Bahkan profesi. Sebagai guru, akan memerlukan
bukan permasalahn itu saja masyarakat banyak orang. Guru memiliki peran dalam
menilai pendidikan dari sisi negatifnya kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai
saja. Bahkan dari pihak siswa sendiri, komunikator yang teguh disiplin,
utamanya lulusan sekolah menengah di menyampaikan informasi, penilai, seorang
kota-kota pada umumnya dinilai pimpinan kelas, penasihat, suatu anggota
cenderung menghormati gurunya hanya kelompok masyarakat, pengambil
karena mengharapkan dapat nilai kelas keputusan, suatu role-model, dan sebagai
orangtua pengganti di sekolah. Peran ini

Asatiza, Vol 1, No.3. September- Desember 2020 Anis Monica


347

tidak memerlukan praktek dan rendahnya kualitas pendidikan semakin


keterampilan yang sering diajar sesuai menurun, tidak mampu dijual di
program persiapan guru. Tidak semua lingkungan masyarakat. Maka guru
para guru menyediakan waktu dan kompetensi personal, kompetensi
memiliki keahlian khusus, maka perlu profesional, kompetensi sosial kemasya-
adanya pelatihan atau pendidikan guru rakatan lebih-lebih kompetensi
agar memiliki keterampilan, dan paedagogik perlu ditingkatkan kualitas
kepribadian. nya.
Agar guru di dalam kelas dapat Selain hal tersebut, untuk
mengajar dengan efektif, guru tersebut membangun kepercayaan masyarakat
hendaknya memberi kesempatan yang terhadap profesionalisme guru, maka guru
seluas-luasnya kepada para siswa untuk sangat perlu tampil di setiap kesempatan,
belajar dan meningkatkan mutu baik sebagai pendidik, pengajar, pelatih,
pengajaran, yaitu di antaranya dengan cara innovator, maupun sebagai dinamisator
(a) banyak melibatkan siswa secara aktif pembangunan dan pencerdasan
dalam belajar, (b) guru dalam masyarakat Indonesia yang bermoral
melaksanakan kegiatan belajar mengajar Pancasila.
sebaiknya dilaksanakan secara tepat Sedangkan profil guru ideal adalah
waktu, (c) guru dalam melaksanakan sosok guru yang mempunyai kompetensi
kegiatan belajar mengajar hendaknya peronal, kompetensi profesional,
menunjukkan keseriusan atau kompetensi sosial kemasyarakatan dan
kesungguhan. Melalui cara ini kompetensi pedagogik. Untuk
kemungkinan besar siswa mendapat mengembangkan diri, guru hendaknya
kesempatan untuk belajar lebih banyak peka terhadap perubahan-perubahan sosial
dan optimal. Hal demikian akan serta tanggap terhadap pembaharuan
meningkatkan minat dan motivasi siswa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
untuk belajar lebih banyak. pada masa sekarang maupun masa yang
Proses belajar mengajar agar siswa akan datang.
banyak diberi kesemapatan dan keaktifan Berdasarkan asumsi dari penulis,
dalam kegiatan belajar mengajar, semakin bahwa keadaan profil guru ideal di
siswa diberi kesempatan keaktifannya, lingkungan, sebagian besar para guru
semakin tinggi prestasi belajar dicapai masih jauh dari profil guru ideal dalam
siswa lebih meningkat dan optimal. perspektif siswa Madrasah Aliyah
Sedangkan untuk meningkatkan mutu Tarbiyah Islamiyah Kotabaru Kecamatan
dalam mengajar, guru harus mampu Keritang. Hal ini dapat dibuktikan antara
merencanakan program pengajaran dan lain: (a) Hubungan antara guru dengan
mampu melakukan atau menyampaikan siswa, siswa dengan siswa dan guru
materi pelajaran dalam bentuk interaksi dengan guru belum menunjukkan
belajar mengajar dengan baik. keharmonisan, (b) sebagian besar siswa
Kenyataan dan pengalaman pahit ketika kegiatan belajar mengajar
yang diterima bagi guru. Wibawa berlangsung baik di dalam maupun di luar
merosot, pada akhir-akhir ini karena kelas perhatiannya kurang terpusat pada

Asatiza, Vol 1, No.3. September- Desember 2020 Anis Monica


348

348
materi pelajaran, (c) para guru di belajar siswa. Guru yang dimaksud dalam
Madrasah Aliyah Tarbiyah Islamiyah hal ini adalah guru yang telah mendapat
Kotabaru Kecamatan Keritang, ketika surat tugas dari pejabat yang berwenang
mengajar sudah menggunakan alat peraga yaitu pemerintah yang berupa Surat
atau media pembelajaran, tetapi belum Keputusan (SK) maupun yang belum
optimal, sehingga tujuan pembelajaran memperoleh mendapat Surat Keputusan
belum tercapai secara optimal. (d) (SK) dari Kepala Sekolah maupun
Kesadaran dalam membuat perencanaan lembaga yayasan.
pembelajaran masih rendah sehingga Pada bab II pasal 2 dan pasal 3
tujuan pembelajaran kurang jelas. (e) Undang-Undang Republik Indonesia
Pelayanan guru terhadap masyarakat atau Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
orang tua siswa belum menunjukkan sikap Pendidikan Nasional disebutkan sebagai
yang kurang baik. Selain itu masih banyak berikut: pasal 2pendidikan nasional
kesenjangan-kesenjangan lain yang tidak berdasarkan Pancasila dan Undang-
sesuai dengan harapan siswa terutama Undang Dasar Negara Republik Indonesia
siswa terutama Siswa Madrasah Aliyah Tahun 1945. Sedangkan pada pasal 3
Tarbiyah Islamiyah Kotabaru Kecamatan dijelaskan bahwa pendidikan nasional
Keritang, hal itu berakibat kewibawaan berfungsi mengembangkan kemampuan
profil guru yang ideal di sekolah tersebut dan membentuk watak serta peradaban
semakin merosot dan semakin rendah di bangsa yang bermartabat dalam rangka
hadapan siswa maupun masyarakat di mencerdaskan kehidupan bangsa,
sekitarnya. Kesenjangan-kesenjangan di bertujuan untuk berkembangnya potensi
atas dapat terjadi karena masih rendahnya peserta didik agar menjadi manusia yang
wawasan dan pengetahuan para guru di beriman dan bertakwa kepada Tuhan
sekolah tersebut tentang makna keempat Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
kompetensi, tugas dan wewenang, serta berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
peranan sebagai guru. Dari uraian di atas menjadi warga negara yang demokratis
dan beberapa alasan yang telah serta bertanggung jawab.
dikemukakan, terdapat kesenjangan dari Guru ideal adalah sosok guru yang
profil guru ideal dalam persepsi siswa profesional, seseorang yang mampu
Madrasah Aliyah Tarbiyah Islamiyah menjadi orang yang bisa digugu dan ditiru
Kotabaru Kecamatan Keritang. oleh peserta didik maupun masyarakat
Konsep tentang guru madrasah luas. Kita sadari bahwa guru ideal harus
Aliyah mudah untuk dipahami, yaitu peka dan tanggap terhadap berbagai
sosok seseorang yang mempunyai tugas perubahan, pembaharuan, perkembangan
pokok mengajar dan mendidik para siswa ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai
untuk menuju ke arah kedewasaan. dengan tuntutan masyarakat dan
Sedangkan pelaksanaan dapat berlangsung perkembangan zaman. Guru diwajibkan
di dalam kelas maupun di luar kelas. untuk mengembangkan wawasan ilmu
Selain itu sosok guru juga memberikan pengetahuan dan teknologi, meningkatkan
bimbingan, pembinaan danmemberikan kualitas pendidikan sehingga guru tidak
motivasi untuk meningkatkan prestesi terkesan ketinggalan zaman.

Asatiza, Vol 1, No.3. September- Desember 2020 Anis Monica


349

Ciri guru ideal di era globalisasi ini, pendidikan. Fungsi dan peran guru yang
guru tampil sebagai pendidik, pengajar, dimaksud adalah sebagai berikut guru
pelatih, inovator dan dinamisator serta sebagai: (1) pengajar dan pendidik, (2)
sebagai integral dalam mencerdaskan anggota masyarakat, (3) pemimpin, (4)
peserta didik. Guru ideal diharapkan pelaksana administrasi dan, (5) pengelola
mampu membekali pesrta didik sebagai proses belajar mengajar.
penerus bangsa, memilikikemampuan Undang-Undang tentang guru dan
intelektual dan menghargai kebenaran, dosen yang diamanahkan pada Undang-
keadilan, kesejahteraan, perdamaian. Dan Undang Nomor 14 tahun 2005 pada bab I
memiliki sikap penuh tanggung jawab. Ketentuan Umum pasal 1 ayat (1) guru
Sampai saat ini guru madrasah Aliyah adalah pendidik profesional dengan tugas
mengajar penuh di dalam kelas, sehingga utama mendidik, mengajar, membimbing,
dikenal sebagai guru kelas sepuluh, guru mengarahkan, melatih, menilai, dan
kelas sebelas, guru kelas dua belas dan mengevaluasi peserta didik pada
seterusnya. Kecuali guru mata pelajaran pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
tertentu seperti guru bahas indonesia, guru formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
bahasa Inggris. Kedua mata pelajaran menengah. Pada pasal ayat (4) disebutkan
tersebut diampu oleh guru tertentu sesuai profesional adalah pekerjaan atau kegiatan
dengan bidangnya. Maka pengertian dari yang dilakukan oleh seseorang dan
guru Madrasah Aliyah adalah seseorang menjadi sumber penghasilan kehidupan
yang mengajar, mendidik, dan yang memerlukan keahlian, kemahiran,
membimbing siswa di Madrasah Aliyah. atau kecakapan yang memenuhi standar
Tugas guru yang ideal dan mutu atau norma tertentu serta
profesional di dalam kelas mempunyai 3 memerlukan pendidikan profesi.
(tiga) tugas pokok antara lain bertugas di Dilanjutkan pada Undang-Undang
bidang profesi yang meliputi mendidik, Nomor 14 tahun 2005 pada pasal 39 ayat
mengajar dan melatih anak didik, guru (1) disebutkan bahwa pemerintah,
bertugas di bidang lain guru sebagai orang pemerintah daerah, masyarakat, organisasi
tua kedua di madrasah, sebagai idola para profesi, dan/atau satuan pendidikan wajib
siswa dan memberikan motivasi untuk memberikan perlindungan terhadap guru
belajar, tugas guru yang ketiga di bidang dalam pelaksanaan tugas, ayat (2)
kemasyarakatan antara lain mengajar perlindungan sebagaimana dimaksud pada
masyarakat agar menjadi manusia yang ayat (1) meliputi perlindungan hukum,
bermoral dan berkualitas dan perlindungan profesi, serta perlindungan
mencerdaskan bangsa Indonesia. keselamatan dan kesehatan kerja.
Fungsi dan peran guru sangat Menurut Marion Ednan dalam
berpengaruh terhadap pelaksanaan (Sahertian, 1992 : 39) dijelaskan bahwa
pendidikan di sekolah. Dalam konteksnya guru mempunyai 3 (tiga) tugas. Pertama
guru sebagai pendidik hendaknya tugas sebagai profesional antara lain
memiliki kestabilanemosi, bersikap penguasaan pengetahuan, menguasai
realistik, jujur dan terbuka, peka terhadap psikologi anak, membina kedisiplinan,
perkembangan, terutama inovasi sebagai penilai/konselor, pengemban

Asatiza, Vol 1, No.3. September- Desember 2020 Anis Monica


350

350
kurikulum, penghubung sekolah dengan Organisasi, dan Tata Kerja Kementrian
masyarakat, penghubung orang tua siswa, Negara Republik Indonesia.
dan sebagai information. Kedua Guru Peraturan Pemerintah Nomor 19
bertugas sebagai personal, artinya guru tahun 2005 di atas secara keseluruhan
sebagai makhluk individu yang tentunya mencakup: (1) kerangka dasar dan
akan memenuhi kebutuhan diri sendiri struktur kurikulum yang merupakan
maupun kebutuhan keluarga, meningkat pedoman dalam penyusunan kurikulum
kan karier kerja dan menambah pada tingkat satuan pendidikan, (2) beban
pengetahuan serta ketrampilan. belajar bagi peserta didik, (3) kurikulum
Ketiga Tugas sosial, guru merupakan satuan penbdidikan yang akan
salah satu anggota masyarakat, yang dikembangkan oleh satuan pendidikan
komitmen, konsen dan berpartisipasi aktif berdasarkan panduan penyusunan
terhadap berlangsungnya pendidikan di kurikulum sebagai bagian tidak
masyarakat, sehingga menjadi warga terpisahkan dari standar isi, dan (4)
Indonesia yang berpancasila. kalender pendidikan untuk penyeleng-
Ciri-ciri guru yang profesional adalah garaan pendidikan pada satuan pendidikan
sebagai berikut : (a) memanusiakan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
manusia bukan hanya sekedar mencari Tanggung jawab seorang guru tidak
nafkah, (b) seorang guru mempunyai lepas dari tugas-tugas pokok yang
kualifikasikompetensi yang ditunjukkan diemban di antaranya mengajar mendidik,
oleh ijasah bahwa ia diperkenankan mendidik, membina dan melatih siswa di
memiliki profesi mengajar, (c) dalam sekolah. Kenyataan dalam pelaksanaan,
mengajar diisyaratkan pemahaman dan tanggung jawab guru hanya menekankan
ketrampilan yang tepat, (d) guru memiliki pada tugas guru dalam mengajar di
publikasi prefosional agar mutu sekolah saja. Sedang mendidik,
mengajarnya optimal, (e) Guru perlu membimbing kepribadian siswa tentang
meningkatkan dirinya pada setiap saat kedisiplinan, rasa tanggung jawab,
untuk selalu bertumbuh dalam jabatannya, kemandirian siswa kurang mendapat
(f) mengajar adalah pelayanan terhormat perhatian yang serius dari guru.
sebagai suatu karier hidup, (g) guru harus Seorang guru harus mampu
memilikistandar dan petunjuk kode menunjukkan kepribadian yang mantap
jabatan. dan mandiri. Sehingga guru akan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 menonjol dilihat dari kemampuannya di
Tahun 2005 tentang Standar Nasional lingkungan masyarakat dibanding dengan
Pendidikan, perlu menetapkan Peraturan profesi lainnya.
Menteri Pendidikan Nasional tantang Maksudnya seorang guru harus
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan memiliki rasa asah, asih dan asuh terdapat
Dasar dan Menengah. Maka peraturan ini siswanya. Ketiga hal tersebut merupakan
berkaitan erat dengan dengan Peraturan rohnya seorang guru, bila hal tersebut
Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari,
kedudukan, tugas, fungsi, Susunan sama halnya guru tersebut telah mati,
artinya guru tidak mempunyai roh.

Asatiza, Vol 1, No.3. September- Desember 2020 Anis Monica


351

Namun lebih lanjut diungkapkan efektif dan efisien dengan peserta didik,
sebelum mengasah, mengasuh dan sesama pendidik, tenaga kependidikan dan
mengasihi orang lain, sebaiknya terlebih masyarakat; (3) kompetensi professional,
dahulu seorang guru untuk mengasah, yaitu Guru ideal guru yang menguasai
mengasuh dan mengasihi diri sendiri. ilmunya dengan baik, mampu
Menurut Imam Ghazali menuntut menjelaskan dengan baik apa yang
ilmu wajib hukumnya bagi setiap orang diajarkan kepada peserta didik. Guru
tanpa ada batasan waktu maupun ruang, harus mau belajar dari peserta didik dan
baik ilmu agama maupun ilmu memiliki hati nurani. Guru ideal
pengetahuan umum. Selain itu mencari memahami benar akan profesinya,
ilmu merupakan perbuatan yang luhur. kehadiran guruselalu dirindukan oleh
Allah menerangkan dalam Alqur’an Allah peserta didik, mampu memberikan
akan meninggikan derajat orang yang keteladanan hidup, selalu berkata yang
beriman dan berilmut. Sedangkan cara benar, mengajarkan kebaikan, dapat
menutut ilmu hendaknya memilih guru dipercaya, dan mamiliki kecerdasan,
atau kiai yang alim, patuh dan taat kepada seperti kecerdasan intelektual, moral,
Allah (wara’) dan lebih tua. sosial, emosional dan kecerdasan motorik.
Guru yang alim dan patuh serta taat kemampuan untuk menguasai ilmu
kepada Allah identik dengan profil guru pengetahuan dan teknologi yang luas dan
ideal pada jaman modern ini. Konsep guru mendalam untuk mentransformasikan ke
ideal adalah sosok seseorang yang peserta didik dan (4) kompetensi
mempunyaitugas pokok mengajar dan kepribadian, yaitu kondisi guru sebagai
mendidik para siswa untuk menuju ke individu yang berkepribadian mantap,
arah kedewasaan. dewasa, berwibawa dan penuh
Sedang pelaksanaan mengajar dan keteladanan.
mendidik dapat dilakukan di dalam kelas Undang-Undang Guru dan Dosen
maupun di luar kelas. Yang dimaksud yang ditetapkan pada Nomor 14 Tahun
guru dalam hal ini adalah guru yang telah 2005 bagian penjelas disebutkan bahwa di
mendapat surat keputusan (SK) dan surat dalam kegiatannya baik di dalam kelas
tugas dari pemerintah atau pejabat yang maupun di luar kelas mempunyai tugas
berwenang maupun dari yayasan bahkan yang cukup berat. Guru yang ideal
dapat juga guru yang sama sekali tidak memiliki 3 (tiga) tugas utama yang harus
mendapat baik surat tugas maupun surat dilaksanakan, antara lain: (1) tugas di
keputusan. bidang profesi, meliputi sebagai pendidik,
Guru ideal dalam hal ini, memiliki 4 pengajar dan pelatih; (2) Tugas di bidang
(empat) kompetentesi yang harus kemanusiaan, antara lain menjadi orang
dilaksanakan oleh setiap guru, antara lain: tua kedua di sekolah, sebagai idola para
(1) kompetensi paedagogis, yaitu siswa lebih-lebih siswa Madrasah
kemampuan untuk mengelola pembe- Ibtidaiyah dan memberi motivasi bagi
lajaran yang efektif; (2) kompetensi sosial, para siswa untuk belajar; dan (3) Tugas
yaitu kemapuan guru untuk guru di bidang kemasyarakatan yaitu
berkomunikasi dan berinteraksi secara mendidik dan mengajar masyarakat untuk

Asatiza, Vol 1, No.3. September- Desember 2020 Anis Monica


352

352
menjadi warga Negara Indonesia yang

bermoral Pancasila, mencerdaskan bangsa
Indonesia.

Penjelasan tentang kewajiban guru
dari Nabi SAW kepada Abi Dzarrin : 
“Hai Abaa Dzarrin, sungguh engkau
pergi lalu mengajarkan satu bab dari Dan (ingatlah) ketika Allah
kitaabullahi ta’aalaa / Al Qur’an, itu lebih mengambil janji dari orang-orang yang
baik bagimu dari pada engkau sholat telah diberi Kitab (Yaitu) : “Hendaklah
seratus raka’at” dan sungguh engkau pergi kamu menerangkan isi kitab itu kepada
lalu mengajarkan satu bab dari ilmu, manusia dan janganlah kamu
diamalkan atau tidak, itu lebih baik menyebunyikan,” lalu mereka melempar-
bagimu dari pada engkau shalat seribu kan janji itu, ke belakang punggung
reka’at”. mereka menukarnya dengan harga yang
Nabi SAW bersabda :“Barang siapa sedikit. Amatlah buruknya tukaran yang
mempelajari satu bab dari ilmu, dengan mereka terima. (QS.Ali Imran: 187).
maksud akan mengajarkannya kepada Ciri-ciri guru yang professional
orang, maka diberikan kepadanya menurut Richey dalam (Depdikbud, 1984)
pahalanya tujuh puluh nabi”. Peningkatan Profesi Mengajaradalah
Pandangan Al-Ghazali tentang guru, sebagai berikut: (a) Guru bertugas
bahwa pekerjaan seorang guru sangat memanusiakan manusia lebih dari sekedar
mulia karena mengolah manusia yang mencari nafkah pribadi; (b) mempunyai
dianggap makhluk paling mulia dari kualifikasi sebagai guru yang profesi
seluruh makhluk Allah. Guru lebih mulia mengajar; (c) memiliki pemahaman dan
lagi kerena mengolah bagian anggota ketrampilan yang tepat; (d) memiliki
manusia yang mulia, yaitu publikasi professional agar mutu
menyempurnakan akal, jiwa dan mengajarnya optimal; (e) selalu ingin
memurnikannya untuk mendekat kepada meningkatkan dirinya setiap saat dalam
Allah. jabatannya dan (f) memiliki standar dan
Menurut beliau perbuatan mendidik petunjuk kode etik jabatan.
atau mengajar merupakan perintah yang Selain tugas pokok guru juga
wajib dilaksanakan, barang siapa mempunyai tanggung jawab yang besar
mengelak dari kewajiban tersebut diancam terhadap lingkungan teruma untuk
dengan siksa kekangan api neraka. Namun mendidik, membina dan melatih siswanya.
apabila dilaksanakan kewajiban tersebut Mendidik dan membimbing siswa tentang
Allah akan memberikan pahala, sebagai kedisiplinan, memiliki rasa tanggung
amal jariyah dan amal kebajikan yang jawab, kemandirian dan memiliki
mendatangkan maghrifah dari Allah. tenggang rasa yang kuat perlu mendapat
Perintah untuk mendidik atau perhatian yang sungguh-sungguh.
mengajar terdapat dalam Al-Qur’an Surat Seorang guru harus memiliki rasa
Ali Imron: 187 yang bunyinya : asah, asih dan asuh. Maksudnya dari
ketiga hal tersebut merupakan roh profesi

Asatiza, Vol 1, No.3. September- Desember 2020 Anis Monica


353

guru. Bila seorang guru meninggalkan sesuaidengan 4 (empat) kompetensi, yaitu


ketiga hal tersebut dalam kehidupan kompetensi pedagogik, kompetensi
sehari-hari, seperti halnya guru tersebut profesional, kompetensi sosial dan
sudah mati, tidak mempunyai roh lagi. kompetensi kepribadian seperti telah
1. Profil Guru Ideal Madrasah Aliyah diuraikan di atas. Sesuai dengan perspektif
Pengertian tentang profil dalam siswa Madrasah Aliyah Tarbiyah
Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah Islamiyah Kotabaru Kecamatan Keritang.
pandangan dari samping, (tentang wajah Sedangkan yang dimaksud dengan
seseorang), raut muka atau tampang, kompetensi adalah kewenangan atau
penampang (tanah, gunung dsb), kemampuan atau suatu kecakapan
pengertian ini yang dimaksud dengan seseorang untuk menentukan atau
profil adalah tampang atau wajah, sosok memutuskan suatu masalah.
seseorang atau suatu penampilan Standar Nasional Pendidikan (SNP)
seseorang dalam bertidak, berbuat dan menjelaskan bahwa guru memiliki 3
bertingkah laku. kompetensi yang harus terpenuhi baik
Pengertian tentang guru adalah orang standar kompetensi guru sekolah
yang pekerjaannya atau profesinya menengah pertama maupun sekolah
mengajar, mendidik, membimbing serta menengah atas di antaranya adalah (1)
memberikan motivasi terhadap siswa baik komponen kompetensi pengelolaan
yang dilaksanakan di sekolah maupun di pembelajaran dan wawasan kependidikan,
lingkungan masyarakat. (2)komponen kompetensi akademik/
Pengertian tentang Madrasah Aliyah vokasional, dan (3) komponen kompetensi
adalah jenjang pendidikan menengah pada pengembangan profesi. Dari ketiga
pendidikan formal di indonesia, setara komponen kompetensi tersebut yang akan
dengan sekolah menengah atas, yang digunakan oleh peneliti sebagai pedoman
pengelolaaaannya dilakukan oleh melaksanakan penelitian ini, atau sebagai
kementrian Agama. istrumen data ke responden.
Dengan demikian pengertian profil Merujuk tentang pengertian
guru ideal Madrasah Aliyah dapat kompetensi menurut Charles E. Johnson
disimpulkan adalah seseorang yang dalam (Usman, 2000 : 34) kompetensi
mempunyai tugas pokok mengajar, adalah merupakan gambaran hakikat
mendidik, membimbing serta memberikan kualitatif dari perilaku guru yang tampak
motivasi semangat belajar siswa, baik di yang sangat berarti. Pendapat tersebut
lingkungan sekolah maupun di lingkungan memperoleh dukungan dari MC. Leod
masyarakat yang berlatar belakang 1989, kompetensi perilaku yang rasional
pendidikan agama Islam atau pendidikan untuk mencapai tujuan yang
keagamaan lebih diutamakan selain dipersyaratkan sesuai kondisi yang
pendidikan umum lainnya. diharapkan. Jadi yang dimaksud dengan
Profil guru ideal Madrasah Aliyah kompetensi guru adalah kemampuan
dalam perspektif siswa, adalah sosok seorang guru dalam melaksanakan tugas
seseorang yang menunjukkan kemampuan dan kewajibannya secara bertanggung
dalam melaksanakan tugasnya jawab, serta mampu untuk memecahkan

Asatiza, Vol 1, No.3. September- Desember 2020 Anis Monica


354

354
masalah yang dihadapi secara tepat dan siswa untuk kependidikan pengajaran, (8)
akurat. mampu mengenal fungsi program
Jenis-jenis kompetensi yang harus pelayanan bimbingan dan penyuluhan, (9)
dimiliki oleh seorang guru adalah sebagai mampu mengenal dan menyelenggarakan
berikut: administrasi sekolah dan (10) mampu
2. Kompetensi Personal memahami prinsip-prinsip dan
Kompetesi personal disebut juga menafsirkan hasil penelitian pendidikan
kompetensi pribadi, yaitu seorang guru guna pengajaran.
yang mampu dan mau bercermin pada 4. Kompetensi Sosial
dirinya sendiri (self concept). Kopetensi Kompetensi sosial (social concept)
personal meliputi (a) mampu yang harus dimiliki bagi seorang guru
mengembangkan kepribadian, (b) mampu adalah (a) mampu berpartisipasi terhadap
berinteraksi dan berkomunikasi, (c) lembaga dan organisasi di masyarakat, (b)
mampu melaksanakan bimbingan dan mampu melayani dan membantu
penyuluhan (d) mampu melaksanakan dan memecahkan masalah yang muncul di
membuat administrasi sekolah dan(e) masyarakat, (c) mampu menghormati dan
mampu melaksanakan penelitian menyesuaikan diri dengan adat kebiasaan
sederhana. di lingkungan masyarakat, (d) mampu
3. Kompetensi Profesional menerima dan melaksanakan peraturan
Kompetensi profesional (professional negara dengan sifat korektif dan
concept) menjadi seorang guru memiliki membangun, (e) mampu menjunjung
sarana penting dalam meningkatkan tinggi dan mewujudkan nilai-nilai yang
kualitas pendidikan pada era terkandung dalam Pancasila dan (f)
pembangunanini. Kompetensi profesional mampu mendidik dan mengajar
meliputi (a) mampu menguasai landasan masyarakat untuk menjadi warga Negara
pendidikan, (b) menguasai materi Indonesia yang bermoral pancasila.
pelajaran, (c) mampu menyusun program Selain yang telah disebutkan di atas
pengajaran, (d) mampu melaksanakan Sahertian (Sahertian, 1992 : 39)
program pengajaran dan (e) mampu menambahkan bahwa profil guru dapat
menilai proses dan hasil kegiatan belajar dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu
mengajar yang dilaksanakan. melalui konteks sejarah, kontek budaya
Selain kompetensi profesional dan konteks profesional. Melihat konteks
seorang guru harus memiliki mampu 10 sejarah guru merupakan pendidik yang
(sepuluh) kompetensi dasar antara lain (1) mengandung makna pelayan yang luhur.
mampu menguasai bahan pelajaran yang Fungsinya melayani siswa keiatan
disajikan, (2) mampu mengelola kelas, (3) pembelajaran di kelas.
mampu mengelola program belajar Ditijau dari sudut konteks budaya
mengajar, (4) mampu menggunakan masyarakat beranggapan guru merupakan
media atau sumber belajar, (5) mampu orang yang paling banyak tahu tentang
menguasai landasan kependidikan, (6) berbagai hal, partisipasi terhadap
mampu mengelola interaksi belajar masyarakat sangat tinggi, sehingga
mengajar, (7) mampu menilai prestasi disegani dan dihormati masyarakat.

Asatiza, Vol 1, No.3. September- Desember 2020 Anis Monica


355

Bagaimana guru memberikan berdasarkan logika. Maka pengertian


pembelajaran kepada siswa untuk perspektif siswa madrasah aliyah terhadap
meningkatkan proses belajar dan mampu profil guru dalam hal ini adalah
mewujudkan tujuan pembelajaran bagaimana cara memandang atau
tersebut. anggapan siswa terhadap sosok guru yang
5. Kompetensi Paedagogik ideal dalam melaksanakan tugas dan
Kemampuan guru dalam proses peranannya.
pembelajaran baik di dalam kelas maupun Menelusuri tentang masalah
di luar kelas, memiliki kemampuan dalam perspektif, kita dihadapkan pada materi
mengelola pembelajaran yang aktif, unsurunsur kepribadian pokok yang
inovatif, kreatif dan menyenangkan bagi menyangkut aneka macam kebutuhan.
siswa (Paikem). Dengan adanya kebutuhan manusia, maka
Pembelajaran yang efektif tentu saja akan muncul masalah baru yaitu suatu
guru harus pandai dan tepat dalam pandangan. Perspektif siswa terhadap
memilih pendekatan dan metode guru, tentunya mempunyai harapan yang
pembelajaran. Proses pembelajaran dapat memenuhi kebutuhan. Adapun
menuntut guru untuk mengembangkan perspektif siswa terhadap guru di
atau merencanakan, melaksanakan, dan madrasah aliyah adalah profil guru
mengevaluasi. Pendekatan pebelajaran madrasah aliyah yang ideal, sehingga
yang digunakan harus berorientasi kepada tujuan pembelajaran jelas dan dapat
siswa. Peran guru bergeser dari tercapai.
menentukan “apa yang akan dipelajari” ke Salah satu faktor yang mempengaruhi
“bagaimana menyediakan dan perspektif siswa terhadap profil guru di
memperkaya pengalaman belajar siswa”. antaranya faktor pengalaman kerja dari
Pengalaman belajar siswa dapat diperoleh guru tersebut. Semua orang termasuk
melakukan mengeksplorasi lingkungan siswa dan guru mempunyai kebutuhan,
dengan cara berinteraksi aktif dengan dan untuk memenuhi kebutuhan tersebut
teman, lingkungan dan nara sumber lain. sebelum dilakukan suatu usaha, seseorang
Guru yang ideal dalam pembelajaran terlebih dahulu mempunyai harapan-
memiliki variasi, sehingga siswa harapan tertentu. Masing-masing orang
tidakbosan, selalu antusias, tekun, dan mempunyai kebutuhan yang sama, namun
penuh partisipasi. Variasi dalam harapannya selalu mengalami perbedaan.
pembelajaran adalah perubahan dalam Hal ini bisa terjadi perbedaan harapan
proses kegiatan yang bertujuan untuk karena pribadi setiap manusia itu sangat
meningkatkan motivasi belajar peserta unik. Selain itu berbeda pula tentang
didik, serta mengurangi kejenuhan dan pengalaman kerja serta perbedaan jenis
kebosanan. kelamin akan berpengaruh terhadap
6. Perspektif Siswa Madrasah Aliyah harapan seseorang.
Kata perspektif maksudnya adalah Dari penjelasan di atas dapat
cara memandang suatu benda atau sosok disimpulkan bahwa salah satu yang
orang dari berbagai sudut, dapat pula membedakan antara guru senior dengan
diartikan cara memandang sesuatu guru junior adalah tergantung dari masa

Asatiza, Vol 1, No.3. September- Desember 2020 Anis Monica


356

356
kerja guru tersebut. Sedang yang dimaksid harapan tinggi; (4) konsisten terhadap
dengan masa kerja adalah pengalaman suatu keputusan; (5) berpenampilan secara
kerja dalam mengajar yang ditandai wajar; dan (6) fleksibilitas, tidak pemarah
dengan lamanya seorang guru terutama di sekolah menengah.
melaksanakan tugasnya sebagai pengajar. Dari penjelasan di atas dapat
Dengan demikian guru yang pengalaman disimpulkan bahwa salah satu yang
kerjanya semakin banyak kemungkinan membedakan antara guru senior dengan
untuk memenuhi harapan atau keinginan guru yunior adalah tergantung dari masa
terhadap siswa semakin tinggi. kerja guru tersebut. Sedang yang
Pengalaman kerja yang banyak terhadap dimaksud dengan masa kerja adalah
pengabdian diri dalam menjalankan pengalaman kerja dalam mengajar yang
perofesinya sebagi guru di sekolah, bererti ditandai dengan lamanya seorang guru
guru tersebut akan selalu beriteraksi melaksanakan tugasnya sebagai pengajar.
dengan lingkungannya, sehingga dapat Dengan demikian guru yang pengalaman
berpengaruh dalam kehidupan individu, kerjanya semakin banyak kemungkinan
dapat memperluas wawasan dan nuansa untuk memenuhi harapan atau keinginan
berpikir yang ideal dan berprestasi.ini bisa terhadap siswa semakin tinggi.
terjadi perbedaan harapan karena pribadi Pengalaman kerja yang banyak terhadap
setiap manusia itu sangat unik. Selain itu pengabdian diri dalam menjalankan
berbeda pula tentang pengalaman kerja perofesinya sebagi guru di sekolah, berarti
serta perbedaan jenis kelamin akan guru tersebut akan selalu beriteraksi
berpengaruh terhadap harapan seseorang. dengan lingkungannya, sehingga dapat
Berdasarkan pengalaman kerja guru berpengaruh dalam kehidupan individu,
dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam dapat memperluas wawasan dan nuansa
yaitu guru senior dan guru yunior. Guru berpikir yang ideal dan berprestasi.
senior adalah guru yang selalu
merealisasikan dan memanfaatkan B. METODOLOGI
pengalaman serta pengetahuannya dalam Subjek dalam penelitian ini adalah
melaksanakan tugastugasnya, sehingga Siswa Madrasah Aliyah Tarbiyah
selalu relevan dengan tuntutan Islamiyah Kotabaru Kecamatan
perkembangan ilmu pengetahuan dan Keritang.Adapun yang menjadi objek
teknologi, khususnya di bidang dalam penelitian ini adalah Profil guru
pendidikan dan pengajaran. ideal dalam Perspektif siswa Madrasah
Sedangkan yang dimaksud dengan Aliyah Tarbiyah Islamiyah Kotabaru
guru yunior adalah guru yang baru Kecamatan Keritang.Populasi dalam
diangkat menjadi guru sejak lulus dari penelitian ini adalah siswa Madrasah
sekolah guru, serta guru yang masih Aliyah Tarbiyah Islamiyah Kotabaru
sedikit pengalamanmenjadi guru. Kecamatan Keritang Kelas X, XI dan XII
Menurut Mellissa ada 6 (enam) item berjumlah 47 orang. Data dalam penelitian
kunci sukses menjadi guru, yaitu (1) ini dikumpulkan dengan menggunakan
mempunyai selera humor; (2) memiliki teknik sebagai berikut: Angket
sikap atau perilaku positif; (3) memiliki (kuesioner), dan dokumentasi. Data dalam

Asatiza, Vol 1, No.3. September- Desember 2020 Anis Monica


357

penelitian ini dianalisa dideskripsikan C. HASIL DAN PEMBAHASAN


dengan pola fikir induktif deduktif. Hasil angket secara keseluruhan
Selanjutnya data kualitatif akan diubah ke sebagai berikut :
dalam angka dengan cara mempresen- Alternatif Jawaban Sangat Setuju : 1.378
tasekannya sesuai dengan frekuensi yang Alternatif Jawaban Setuju : 1.008
didapat. Untuk mendapatkan persentase Alternatif Jawaban Ragu-ragu : 295
Alternatif Jawaban Tidak Setuju : 135
digunakan rumus analisa deskriptif, yaitu :
Alternatif Jawaban Sangat Tidak Setuju :
Memuat paparan jenis penelitian, 26
subjek penelitian dan partisipan, Selanjutnya Alternatif Jawaban Setuju
instrument penelitian, pengumpulan data, diberi skor 5, Alternatif Jawaban Setuju 4,
metodenya danTeknik analisis data. Alternatif Jawaban Ragu-ragu 3,
Pada dasarnya bagian ini menjelaskan Alternatif Jawaban Tidak Setuju 2, dan
bagaimana penelitian itu dilakukan. Alternatif Jawaban Sangat Tidak Setuju 1.
Materi pokok bagian ini adalah: (1) (Ridwan, 2011 : 88). Dari penskoran
rancangan penelitian; (2) populasi dan didapat hasil sebagai berikut:
sampel (sasaran penelitian, jika ada); (3) Sangat Setuju : 1.378 x 5 = 6.890
teknik pengumpulan data dan Setuju : 1.008 x 4 = 4.032
pengembangan instrumen; (4) dan teknik Ragu-Ragu : 295 x 3 = 885
analisis data. Untuk penelitian yang Tidak Setuju : 135 x 2 = 270
menggunakan alat dan bahan, perlu Sangat Tidak Setuju : 26 x 1 = 26
dituliskan spesifikasi alat dan bahannya. Jumlah total : 12.103
Spesifikasi alat menggambarkan Dengan demikian diketahui bahwa
kecanggihan alat yang digunakan F = 12,103, sedangkan :
sedangkan spesifikasi bahan N = Jumlah Populasi x Jumlah
menggambarkan macam bahan yang Pertanyaan pada Angket x
digunakan. Skor Tertinggi
Untuk penelitian kualitatif seperti = 47 x 60 x 5
penelitian tindakan kelas, etnografi, = 14,100
fenomenologi, studi kasus, dan lain-lain, Untuk mengetahui Figur guru ideal
perlu ditambahkan kehadiran peneliti, Menurut Siswa Madrasah Aliyah Tarbiyah
subyek penelitian, informan yang ikut Islamiyah Kotabaru Kecamatan Keritang,
membantu beserta cara-cara menggali digunakan rumus :
data-data penelitian, lokasi dan lama F
penelitian serta uraian mengenai P= x 100%
pengecekan keabsahan hasil penelitian. N
Sebaiknya dihindari pengorganisasian 12.103
penulisan ke dalam “anak sub-judul” pada P= x 100% = 85,84%
14.100
bagian ini. Namun, jika tidak bias
dihindari, cara penulisannya dapat dilihat
Dengan demikian dapat disimpulkan
pada bagian “Hasil dan Pembahasan”.
bahwa Profil guru ideal dalam Perspektif
siswa Madrasah Aliyah Tarbiyah

Asatiza, Vol 1, No.3. September- Desember 2020 Anis Monica


358

358
Islamiyah Kotabaru Kecamatan Keritang Keriitang tahun ajaran 2018/2019
mencapai angka 85,84% dan kemudian dikorelasikan ke kreteria 85,84
dikategorikan Sangat Tinggi, karena % cenderung tinggi, artinya berdasarkan
angka terletak pada interval 80-100%. perspektif siswa Madrasah aliyah melalui
Hal ini dapat dilihat dari ciri-ciri guru penelitian ini, para guru di Madrasah
ideal dalam perspektif siswa Madrasah Aliyah Tarbiyah Islamiyah Kotabaru
Aliyah Tarbiyah Islamiyah Kotabaru Kecamatan Keriitang secara persentasinya
Kecamatan Keritang adalah Sebagai 85,84 % telak melaksanakan sebagai guru
berikut : 1) Menyusun Rencana idel, sedangkan sisanya 14,26 %
Pembelajaran, 2) Melaksanakan cenderung kriteria rendah dan kriteria
Pembelajaran, 3) Menilai Prestasi Belajar, sedang, sehingga masih perlu meneladani
4) Melaksanakan tindak lanjut hasil dan banyak belajar tentang keempat
penilaian prestasi belajar peserta didik, 5) kemampuan atau kompetensi guru sebagai
Memahami Landasan Kependidikan, 6) sosok guru ideal.
Memahami Kebijakan Pendidikan, 7) Sesuai tujuan pada penelitian ini
Memahami tingkat perkembangan peserta yaitu, untuk membuktikan bahwa profil
didik, 8) Memahami penekatan guru ideal dalam perspektif siswa
pembelajaran yang sesuai materi Madrasah Aliyah Tarbiyah Islamiyah
pembelajaran, 9) menerapkan kerjasama Kotabaru Kecamatan Keriitang tahun
dalam pekerjaan, 10) Memanfaatkan ajaran 2018/2019, terhadap peningkatan
kemajuan IPTEK dalam pendidikan, dan prestasi dan untuk mengetahui ada atau
11) Menguasai Keilmuan dan tidak adanya pengaruh antara profil guru
Keterampilan sesuai Materi pembelajaran ideal dalam perspektif siswa Madrasah
dan pengembangan profesi. Aliyah Tarbiyah Islamiyah Kotabaru
Kecamatan Keriitang terhadap
D. KESIMPULAN peningkatan prestasi siswa.
Profil guru ideal yang dimaksud Untuk memudahkan berapa persen
dalam skripsi ini adalah sosok guru yang profil guru ideal di Madrasah Aliyah
memiliki kemampuan untuk mengelola Tarbiyah Islamiyah Kotabaru Kecamatan
pembelajaran secara efektif dan mampu Keriitang dan cenderung pada kriteria
meningkatkan proses pembelajaran rendah, sedang atau tinggi pada tahun
sehingga dapat mewujudkan tujuan yang pelajaran 2018/2019.
akan dicapai. Maka berdasarkan tujuan pada
Guru ideal setidaknya memiliki 4 penelitian ini di atas, untuk mengetahui
(kemampuan dalam mengembangkan profil guru ideal dalam perspektif siswa
pembelajaran dan pendidikan antara lain Madrasah Aliyah Tarbiyah Islamiyah
memiliki kemampuan paedagogik, Kotabaru Kecamatan Keriitang dan untuk
kemampuan profesional, kemampuan mengetahui ada atau tidak adanya
personal atau pribadi dan kemampuan pengaruh antara profil guru ideal dalam
sosial. Berdasarkan hasil penelitian perspektif siswa Madrasah Aliyah
perspektif siswa Madrasah Aliyah Tarbiyah Islamiyah Kotabaru Kecamatan
Tarbiyah Islamiyah Kotabaru Kecamatan Keriitang terhadap peningkatan prestasi

Asatiza, Vol 1, No.3. September- Desember 2020 Anis Monica


359

siswa. Untuk memudahkan seberapa ditemukan beberapa hal yang bersifat


persen dan cenderung kriteria rendah, negatif. Maka berdasrkan temuan hal-
sedang atau tinggi profil guru ideal di hal yang negatif agar menjadi lebih
madrasah tersebut dimilikinya, maka baik perlu adanya saran-saran sebagai
analisa statistik persentasi dengan berikut:1) Sikap guru sebagai teladan
menggunakan rumus: hendaknya selalu dipertahankan
P = F x 100% dalam kehidupan sehari, jangan
N sekali-kali mengecewakan siswa,
Dari hasil penelitian yang dilakukan orang tua siswa maupun masyarakat.
di Madrasah Madrasah Aliyah Tarbiyah 2) Kemampuan profesional guru
Islamiyah Kotabaru Kecamatan Keriitang setiap saat hendaknya ditingkatkan
dengan judul Profil Guru Ideal dalam sesuai dengan perkembangan ilmu
Perspektif Siswa Madrasah Aliyah pengetahuan dan teknologi. 3) Guru
Tarbiyah Islamiyah Kotabaru Kecamatan sebelum melaksanakan tugas sebagai
Keriitang Tahun Pelajaran 2018/2019 pengajar hendaknya selalu
adalah: dipersipkan agar tidak banyak terjadi
1. Guru yang mampu memberikan kesalahan-kesalahan. 4) Untuk
keteladanan terhadap siswa, orang tua meningkatkan prestasi belajar siswa
siswa dan masyarakat dalam dan memahami perkembangan siswa
berperilaku dan bersikap sehari-hari maka guru hendaknya melakukan
serta guru yang mampu penelitian walaupun bersifat
meningkatkan, ,mengembangkan, sederhana.
memberikan motivasi semangat
belajar kepada siswanya, guru REFERENSI
disiplin, menguasai materi dan tujuan Atmodiwirio, (1990). Manajemen
pembelajaran. Pendidikan Di Indonesia, Jakarsta:
2. Guru yang dapat meningkatkan, Ardadirya Jaya.
mengembangkan, memberi dorongan Az-Zarnuji Syaikh, (2009). Terjemah
Ta’lim Muta’allim, Surabaya: Mutiara
semangat belajar kepada siswa, yang
Ilmu.
disiplin, menguasai materi dan tujuan Dapartemen Pendidikan Nasional, Kamus
pembelajaran ternyata berpengaruh Besar Bahasa Indonesia, Jakarta :
pada peningkatan prestasi belajar Gramedia Pustaka Utama.
siswa. Depdiknas, (2008). Peraturan Menteri
3. Demikian pula profil guru ideal, Pendidikan Nasional Nomor 22
tentang Standar Isi, Nomor 23
keteladanan dan keprofesionalan guru
Tentang Standar Kompetensi Lulusan
di Madrasah Aliyah Tarbiyah dan Nomor 24 Tahun 2006 tentang
Islamiyah Kotabaru Kecamatan Pelaksanaan Pereturan Mendiknas
Keriitang perlu ditingkatkan dan Nomor 22 dan 23. Jakarta: Dirjen
dipertahankan, sehingga guru di mana Manajemen Dikdasmen.
dan kapan saja akan dijadikan Depdikbud, (1984). Peningkatan Profesi
panutan bagi Madrasah Aiyah selain Mengajar. Malang:PPGP IPS dan
PMP.
menemukan hal-hal yang positif

Asatiza, Vol 1, No.3. September- Desember 2020 Anis Monica


360

360
E. Mulyasa, (2007). Menjadi Guru Undang-Undang Republik Indonesia
Profesional menciptakan Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
Pembelajaran Kreatif dan dan Dosen. Jakarta: bp.Pustaka
Menyenangkan, Bandung: PT Remaja Candra.
Rosdakarya. Wahid, Darmuin dan Abdul, (2008).
Faisal Sanapiah, (2007). Format-format Profesionalisme Guru dan Tuntutan
Penelitan Sosial, Dasar-dasar dan Modernitas. Semarang: Need’s Press.
Aplikasi, Jakarta : Raja Grafindo Yudhyarta D. Y. (2020). Peranan
Persada. Perguruan Tinggi Agama Islam di
Hasan, Ahmad Makki, (2009). Ciri Guru Tengah Kebhinekaan dalam
Ideal Era Globalisasi dalam Menumbuhkan Kewirausahaan
Pendidikan Karakter Di Zaman Mahasiswa Menghadapi MEA. AL-
Keblinger (Mengembangkan Visi MUQAYYAD: Jurnal Ekonomi
Guru sebagai Pelaku Perubahan dan Syariah, 3(1), 44-60.
Pendidikan Karakter. Jakarta: PT https://doi.org/10.46963/jam.v3i1.153
Grasindo.
Hariwung, (1989). Supervisi Pendidikan,
Jakarta, Dep. P dan K.
Nawawi Handari, (1982). Organisasi
Sekolah dan Pengelolaan Kelas.
Jakarta: Gunung Agung.
Nur Uhbiyati, dan Abu Ahmadi, (1997)
Ilmu Pendidikan Islam I, Bandung:
CV. Pustaka Setia.
Riduwan, (2011). Belajar Mudah
Penelitian, Bandung : Alfabeta.
Sahertian, (1992). Supervisi Pendidikan,
Jakarta: Rajawali.
Saebani, Beni Ahmad & Kandar
Nurjaman, (2013). Manajemen
Penelitian, Bandung : Pustaka Setia.
Sujdijono Anas, (2008). Pengantar
Statistika Pendidikan, Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Soewondo, Standar Kompetensi Guru
Sekolah Dasar dan Sekolah Menegah
Pertama.
Sumiati dan Asra, (2008) Metode
Pembelajaran, Bandung: CV Wacana
Prima.
Uzer Usman, 2000. Menjadi Guru
Profesional, Bandung: Rosdakarya.
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, (Jakarta: PT.
Kloang Klede Putra Timur
bekerjasama dengan Koperasi Primer
Praja Mukti I Depdagri.

Asatiza, Vol 1, No.3. September- Desember 2020 Anis Monica

Anda mungkin juga menyukai