Anda di halaman 1dari 3

Kegiatan Belajar 2:

Tugas, Peran, Fungsi Dan Ruang Lingkup


Profesi Keguruan

1.1. Tugas dan tanggungjawab profesi keguruan

Tugas guru sebagai sebuah profesi meliputi (a) mendidik: meneruskan dan
mengembangkan nilia-nilai hidup kepada peserta didik; (b) mengajar: menersukan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni kepada peserta didik; (c) melatih:
mengembangkan ketrampilan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan masa depan peserta
didik.
Guru yang profesional memiliki tanggungjawab yang tinggi terhadap peserta didik dan
unsur-unsur lainnya yang berkaitan dengan dunia pendidikan sebagai konsekwensi atas profesi
yang telah diperoleh dan dihidupinya. Guru bertanggungjawab untuk mewariskan kepada generasi
muda nilai-nilai moral dan budaya sehingga terjadi suatu proses konservasi nilai (Werang, 2016).
Menurut Mulyasa (2007), tanggungjawab profesi keguruan mencakup beberapa bidang,
sebagaimana diuraikan berikut ini:
(a) Tanggungjawab moral. Setiap guru harus mampu menghayati perilaku hidup yang sesuai
dengan moral pancasila dan mengamalkannya dalam pergaulan hidup sehari-hari. Guru
adalah mitra para peserta didik dalam kebaikan. Sebagai mitra para peserta didik, guru
adalah spiritual father yang selalu berusaha mengarahkan peserta didiknya kepada
kebaikan asasi.

(b) Tanggungjawab dalam bidang pendidikan di sekolah. Setiap guru hendaknya memiliki
kemampuan untuk: 1) menguasai metode belajar mengajar yang efektif, 2) merencanakan
dan mengembangkan kurikulum, 3) merancang silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran, 4) melaksanakan pembelajaran yang efektif, 5) menjadi model bagi para
peserta didik, 6) melaksanakan evaluasi belajar, dan 7) mengembangkan peserta didik.

Modul Profesi Keguruan (1)|Page


(c) Tanggungjawab dalam bidang kemasyarakatan. Setiap guru harus turut serta dalam
menyukseskan pembangunan, memiliki kompetensi untuk membimbing, mengabdi dan
melayani masyarakat. Guru hendaknya selalu berusaha untuk melibatkan diri secara aktif
dalam setiap kegiatan sosial kemasyarakatan.
(d) Tanggungjawab dalam bidang keilmuan. Setiap guru harus turut serta dalam memajukan
ilmu terutama yang berhubunbgan dengan bidang keahliannya, dengan terus melaksanakan
penelitian dan pengembangan.

1.2. Peran dan Fungsi Profesi Keguruan

Menurut Wardani (2019), peran profesi keguruan yang utama adalah memperkenalkan
karakteristik profesi guru dalam keseluruhan tugasnya. Peran ini akan berhasil dimainkan oleh
para guru jika para guru menguasai secara utuh karakteristik profesi guru serta merasakan
keakraban dan ketertarikan pada profesi keguruan.

Menurut Umar (2018), peran dan fungsi profesi keguruan merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan. Adapun peran dan fungsi profesi keguruan sesungguhnya tidak jauh
bedanya dengan tugas profesi keguruan, yakni menanamkan kesadaran yang mendalam di
kalangan para guru untuk memiliki dan meningkatkan kemampuan mendidik, mengajar,
membimbing, melatih dan menasehati.

Sebagai pendidik, guru lebih banyak menjadi sosok panutan, yang memiliki nilai moral
dan agama yang patut ditiru dan diteladani oleh peserta didik. Contoh dan keteladanan itu lebih
merupakan aspek-aspek sikap dan perilaku, budi pekerti luhur, akhlak mulia seperti jujur, tekun,
mau belajar, amanah, sosial dan sopan santun terhadap sesama.
Sebagai pengajar, guru diharapkan memiliki pengetahuan yang luas tentang disiplin ilmu
yang harus diampu untuk selanjutnya ditransfer kepada peserta didik. Dalam hal ini, guru harus
menguasai materi yang akan diajarkan, menguasai penggunaan strategi dan metode mengajar yang
akan digunakan untuk menyampaikan bahan ajar dan menentukan alat evaluasi pendidikan yang
akan digunakan untuk menilai hasil belajar siswa, aspek-aspek manajemen kelas dan dasar-dasar
kependidikan.
Sebagai pembimbing, guru juga perlu memiliki kemampuan untuk dapat membimbing
peserta didik, memberikan dorongan psikologis agar peserta didik dapat mengesampingkan faktor-
faktor internal dan faktor eksternal yang mengganggu proses pembelajaran baik di dalam maupun
Modul Profesi Keguruan (2)|Page
di luar sekolah.
Sebagai pelatih, guru perlu memberikan sebanyak mungkin kesempatan pada peserta didik
untuk dapat menerapkan konsep atau teori ke dalam praktek yang akan digunakan langsung dalam
kehidupan.
Sebagai penasehat, guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik bahkan bagi orang
tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat. Agar guru dapat
menyadari perannya sebagai orang kepercayaan dan penasehat bagi peserta didik secara lebih
mendalam, ia harus memahami psikologi kepribadian dan ilmu kesehatan mental. Ruang
Lingkup Profesi Keguruan

Ruang lingkup profesi keguruan cukup luas. Wardani (2019) mendeskripsikan ruang
lingkup profesi keguruan secara singkat sebagai berikut:

(1) Hakikat profesi keguruan. Hakikat profesi keguruan mencakup apa, mengapa dan bagaimana
profesi keguruan.

(2) Persyaratan profesi keguruan. Sebuah profesi mempersyaratkan keahlian tertentu untuk
mengerjakannya. Keahlian ini tercermin dalam standar kompetensi untuk setiap profesi. Dalam
kaitan ini, ruang lingkup profesi keguruan mencakup standar kompetensi guru secara utuh, baik
yang ditetapkan oleh undang-undang (Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2005, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 dan Permendiknas Nomor
16 Tahun 2007) ataupun yang dikembangkan berdasarkan kajian ilmiah (kajian pendekatan
kurikulum berbasis kompetensi) melalui langkah-langkah yang sistematis.

(3) Tugas dan peran profesi keguruan. Peran dan tugas sebagai guru sangat berkaitan erat dengan
pembelajaran, khususnya pembelajaran yang mendidik. Oleh karena itu, berbagai teori belajar,
prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik dan aspek-aspek lainnya harus dipahami secara

(4) Kompetensi guru. Ruang lingkup yang berkaitan dengan kompetensi meningkatkan
kemampuan profesional para guru secara berkelanjutan. Peningkatan kemampuan profesional
secara berkelanjutan mencakup berbagai upaya yang mewajibkan para guru bersentuhan dengan
kode etik guru, baik pemahaman yang benar tentang isi kode etik tersebut maupun penerapannya
dalam pelaksanaan tugas profesional sebagai guru, sebagaimana yang diungkapkan dalam
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Modul Profesi Keguruan (3)|Page

Anda mungkin juga menyukai