Pembahasan
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang
digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan
kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Peralatan yang
digunakan dalam spektrofotometri disebut spektrofotometer. Spektrofotometer adalah
alat untuk menukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang
gelombang. Spektrofotometer merupakan gabungan dari alat optik dan elektronika
serta sifat-sifat kimia fisiknya. Dimana detektor dapat mengukur intensitas cahaya
yang dipancarkan secara tidak langsung cahaya yang diabsorbsi. Tiap media akan
menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawa atau
warna yang terbentuk (Underwood, 1998)
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari sifat ion logam melalui
karakterisasi spektrum UV-Vis (Staf Pengajar Kimia Anorganik fisik, 2017).
Prinsip dasar Spektrum uv-vis adalah alat yang digunkan untuk mengukur
transmitansi, reflektansi dan absorbs dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang. Spektrofotometer sesuai dengan namanya merupkan alat yang terdiri dari
spectrometer dan fotometer (Skoog, 1996)
Perlakuan pada percobaan ini yang pertama-tama yaitu menyiapkan alat dan
bahan yang akan digunakan. Langkah utama yang dilakukan yaitu mengaktifkan alat
spektronik 20 dan mengatur panjang gelombang yang dikehendaki suatu larutan. Lalu
mengatur posisi jarum penunjuk pada angka 0% T dengan cara memutar zero control.
Hal ini dilakukan agar pada saat pengukuran panjang gelombang suatu larutan, nilai
% T yang diberikan sesuai atau tepat. Kemudian mengkalibrasi alat spektronik 20
dengan cara memasukkan aquades dalam kuvet dan menempatkannya pada sample
compartement. Fungsi dilakukan kalibrasi yaitu untuk menentukan kebenaran
konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara
membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar
nasional untuk satuan ukuran atau internasional. Selanjutnya, mengatur lagi posisi
jarum penunjuk pada angka 100% T dengan cara memutar transmitansi atau
absorbansi control. Setelah itu, mengeluarkan kuvet yang berisi aquades dan
memasukkan sampel larutan (Khopkar, 1990)
Perlakuan pada percobaan ini yaitu mengukur nilai absorbansi pada larutan
K2CrO4 0,05 M. Dapat diketahui nilai absorbansinya pada panjang gelombang 420-
500 nm, dengan nilai absorbansi berturut-turut yaitu 0,08, 0,82, 0,67, 0,55, 0,39, 0,26,
0,167, 0,107, 0,07. Hasil yang di peroleh pada larutan K 2CrO40,05 M yaitu berwarna
kuning dengan warna yang diserap berwarna biru. Dengan panjang gelombang
maksimum yaitu 0,88 pada panjang gelombang 420 nm.
Jika zat menyerap cahaya tampak dan UV maka akan terjadi perpindahan
elektron dari keadaan dasar menuju ke keadaan tereksitasi. Perpindahan elektron ini
disebut transisi elektronik. Apabila cahaya yang diserap adalah cahaya inframerah
maka elektron yang ada dalam atom atau elektron ikatan pada suatu molekul dapat
hanya akan bergetar (vibrasi). Sedangkan gerakan berputar elektron terjadi pada
energi yang lebih rendah lagi misalnya pada gelombang radio. Dari percobaan ini
juga dapat diketahui sifat-sifat yang dimiliki oleh logam transisi yaitu antara lain
menghasilkan warna, memiliki bilangan oksidasi yang tinggi, dan dapat membentuk
ion/senyawa kompleks (Aeni,2012).
5 6
3 4
1 2
Adapun komponen alat spektronik 20 yaitu, antara lain: 1). Power switch atau
zero control, berfungsi untuk menghidupkan alat (yang ditunjukkan oleh nyala lampu
pilot lamp) dan pengatur posisi jarum penunjuk (meter) pada angka 0% T pada saat
sample compartement kosong dan ditutup. 2). Absorbansi control, berfungsi untuk
mengatur posisi jarum meter pada angka 100% T pada saat kuvet berisi larutan
blanko berada dalam sample compartement dan ditutup. 3). Sample compartement,
berfungsi untuk menempatkan larutan dalam kuvet pada saat pengukuran. Selama
pembacaan, sample compartement harus dalam keadaan tertutup. 4). Wavelength
control, berfungsi untuk mengatur panjang gelombang yang dikehendaki yang terbaca
melalui jendelah sebelahnya. 5). Pilot lamp berfungsi untuk mengetahui kesiapan
instrumen. 6). Meter berfungsi untuk membaca posisi jarum penunjuk absorbansi atau
transmitansi.(Khopkar,1990).
Pada dasarnya, analisis menggunakan spektrofotometri UV-Vis memiliki
dasar hukum. Hukum yang mendasari Spektrofotometer UV/Vis yaitu bila suatu sinar
monokromatis dilewatkan padai suatu media yang transparan, maka bertambah atau
turunnya intensitas sinar yang di teruskan/dipancarkan/ditransmisikan sebanding
dengan bertambah tebal dan kepekatan dari media tersebut (Khopkar, 1990).
Suatu grafik yang menghubungkan antara banyaknya sinar yang diserap
dengan frekuensi (panjang gelombang) sinar merupakan spektrum absorpsi. Transisi
yang dibolehkan untuk suatu molekul dengan struktur kimia yang berbeda adalah
tidak sama sehingga spektra absorpsinya juga berbeda. Dengan demikian, spektra
dapat digunakan sebagai bahan informasi yang bermanfaat untuk analisis kualitatif.
Banyaknya sinar yang diabsorpsi pada panjang gelombang tertentu sebanding dengan
banyaknya molekul yang menyerap radiasi, sehingga spektra absorpsi juga dapat
digunakan untuk analisis kuantitatif ( Staf Pengajar Kimia Anorganik Fisik, 2017).
1
0.9
0.8
0.7
Absorbansi (A)
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
410 420 430 440 450 460 470 480 490 500 510
Panjang gelombang (λ)
0.3
0.25
0.2
Absorbansi (A)
0.15
0.1
0.05
0
465 470 475 480 485 490 495 500 505 510 515
Panjang gelombang (λ)
3.Larutan CuSO4 0,005 M
0.12
0.1
0.08
Absorbansi (A)
0.06
0.04
0.02
0
550 560 570 580 590 600 610 620 630
Panjang gelombang (λ)
2
Absorbansi (A)
1.5
0.5
0
460 480 500 520 540 560 580 600
Panjang gelombang (λ)