Oleh Kelompok :
Nadila
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, karunia dan
observasi dan menyelesaikan makalah dengan judul “Kompetensi Guru” dengan sebaik-baiknya.
Makalah ini ditunjukkan guna memenuhi tugas mata kuliah Profesi Pendidikan di
Universitas Lancang Kuning. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih atas
dukungan dan bantuan dari pihak yang berkontribusi dengan penyusunan makalah ini,
maupun sederet kerabat yang membantu. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
dijadikan sebagai acuan bahan dan pedoman pembelajaran. Selain itu, semoga makalah ini
makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat
Pekanbaru,29
November2023
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan nilai- nilai dasar yang
harus dimiliki, kemudian direfleksikannya ke dalam kebiasaanmberpikir dan bertindak dalam
menjalankan profesi sebagai seorang guru. Hal ini sebagaimana tertuang dalam Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, bahwa Guru wajib memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Undang-undang Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen, menyatakan bahwa “kompetensi pedagogik merupakan
kemampuan dalamnpengelolaan peserta didik.” Pengertian kompetensi pedagogik menurut
Trianto (2006:63), yaitu “kemampuan seorang guru dalam mengelola proses pembelajaran
peserta didik. Kompetensi pedagogik ini meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.” Kompetensi pedagogik yang harus
dimiliki seorang guru merupakan indikator dalam menentukan kualitas pendidik. Kualitas
pendidik akan terlihat dari kinerja dan kompetensinya dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, khususnya Pasal 28 Ayat (3) mengemukakan, bahwa “kompetensi sebagai agen
pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar, menengah serta pendidikan anak usia dini,
meliputi: (1) Kompetensi pedagogik; (2) Kompetensi kepribadian; (3) Kompetensi profesional;
dan (4) Kompetensi sosial.” Pasal 29 Ayat (1) selanjutnya menegaskan, bahwa “pendidik pada
pendidikan anak usia dini memiliki: (1) Kualifikasi akademik pendidikan minimum Diploma
Empat (D/IV) atau Sarjana (S1); (2) Latar belakang pendidikan tinggi di bidang pendidikan anak
usia dini, kependidikan lain, atau psikologi; dan (3) Sertifikat profesi guru untuk PAUD.”
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 menetapkan
standar kompetensi guru yang dikembangkan secara utuh, meliputi 4 (empat) kompetensi itu,
mengandung pengertian: “(1) Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola
pembelajaran; (2) Kompetensi kepribadian adalah adalah kemampuan kepribadian yang mantap,
berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik; (3) Kompetensi sosial
adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksinsecara efektif dan efisien dengan
peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar; dan (4)
Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan
mendalam.” Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia melalui Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007, selanjutnya menetapkan
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Atas dasar itu maka identifikasi
kompetensi guru, khususnya kompetensi pedagogik dianggap sebagai hal yang utama, karena
memiliki nilai prediksi yang valid untuk keberhasilan guru dalam pekerjaannya.
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kemudian dipertegas
melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi, secara lebih rinci menjelaskan mengenai
apa saja yang harus dimiliki dan dikuasai oleh guru terkait dengan kompetensi pedagogik
tersebut, meliputi: “(1) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual,
sosial, kultural, emosional, dan intelektual; (2) Menguasai teori belajar dan prinsip- prinsip
pembelajaran yang mendidik; (3) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata
pelajaran yang diampu/diajarkan; (4) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik; (5)
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran; (6)
Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimiliki; (7) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik; (8)
Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar; (9) Memanfaatkan hasil
penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran; dan (10) Melakukan tindakan reflektif
untuk peningkatan kualitas pembelajaran.”
B. RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN
D. MANFAAT
1. Manfaat Teoritis.
2. Manfaat Praktis.
PEMBAHASAN
Pengertian profesi dilihat dari segi etimologi berasal dari bahasa Inggris, yaitu “professus” dan
ada yang berpendapat bahwa profesi berasal dari bahasa Latin “professus”. Kedua kata tersebut
memiliki arti yang sama, yaitu mampu atau ahli di bidang tertentu (Octavia, 2019). Selanjutnya,
guru dapat diartikan sebagai seorang tenaga pendidik profesional yang mendidik, mengajarkaan
suatu ilmu, membimbing, melatih, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada
peserta didik, (Safitri, 2019). Sejalan dengan pendapat Safitri, dalam UU Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen (Pasal 1) dinyatakan bahwa: “Guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluas peserta didik pada jalur pendidikan formal, pada jenjang pendidikan dasar dan
pendidikan menengah. Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut, profesi keguruan dapat kita
artikan sebagai suatu profesi atau keahlian yang dimiliki oleh seseorang dalam memberikan ilmu
pengetahuan dan bimbingannya kepada peserta didik.
Hakikat profesi guru adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka yang dinyatakan oleh
tenaga profesional tidak sama dengan suatu pernyataan yang dikemukakan oleh non profesional.
Janji tersebut bukan hanya diucapkan tetapi merupakan ekspresi kepribadian yang tampak pada
tingkah laku sehari-hari yang mana janji tesebut bersifat etik dan akan berhadapan dengan
sanksi-sanki tertentu. (Octavia, 2019).
B. PENGERTIAN KOMPETENSI
Pengertian kompetensi berasal dari bahasa Inggris (Competence) yang artinya, adalah
“Kemampuan atau kecakapan”. Kompetensi (competency)berarti kemampuan seorang pendidik
mengaplikasikan dan memanfaatkan situasi belajar mengajar dengan menggunakanprinsip-
prinsip dan teknik penyajian bahan pelajaran yang telah disiapkan secara matang, sehingga dapat
diserap peserta didik dengan mudah.
Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang
reflesikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Dengan demikian, kompetensi yang dimiliki
oleh setiap guru akan menunjukan kualitas guru yang sebenarnya. Kompetensi tersebut akan
terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dari perbuatan secara profesional dalam
menjalankan fungsi sebagai guru. Menurut Sadirman (2001:174) istilah kompetensi digunakan
dalam dua konteks, yaitu sebagai indikator keterampilan atau perbuatan yang dapat diobsevasi,
dan sebagai konsep yang mencakup aspek-aspek kognitif dan afektif dengan tahapan
pelaksanaannya. Kompetensi merupakan kemampuan-kemampuan guru dalam melaksanakan
profesi keguruannya. Kompetensi mengacu pada kemampuan melaksanakan sesuatu yang
diperoleh melalui pendidikan, kompetensi merujuk kepada performance dan perbuatan yang
rasional untuk memenuhi verifikasi tertentu di dalam pelaksanaan tugas-tugas kependidikan.
Dengan demikian, kompetensi diartikan sebagai suatau hal yang menggambarkan kualifikasi
atau kemampuan seseorang, baik bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Kemampauan bersifat
kualitatif menunjukkan kualitas (baik atau tidak baik) kemampuan guru mendidik, dan mengajar
siswa. Sedangkan kemampuan kuantitatif kompetensi guru tertentu berkaintan dengan
kemampuan kualitas pembelajarannya terukur berdasarkan uji statistik.
Standar Kompetensi Guru bertujuan untuk memperoleh acuan baku dalam pengukuran kinerja
guru untuk mendapatkan jaminan kualitas guru dalammeningkatkan kualitas proses
pembelajaran.
1)Tolak ukur semua pihak yang berkepentingan di bidang pendidikan dalam rangka pembinaan,
peningkatan kualitas dan penjenjangan karir guru.
Seorang guru yang mendidik banyak siswa dan siswi di sekolah harus memiliki Standar
kompensi yang layak dan sesuai, karena figur guru adalah faktor yang menentukan berhasil atau
tidaknya sebuah pendidikan.
Kami melakukan observasi lapangan ke Sekolah PAUD Hosana Fun Kids, pada jam 08.30-10.30
pada hari Senin, 27 November 2023. Subjek yang kami pilih untuk diwawancarakan adalah salah
satu guru di PAUD Hosana Fun Kids.
1. Kompetensi Pedagogik