D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Arisman 2011090003
BANDA ACEH
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Illahi Robbi atas segala limpahan rahmat serta hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ” Profesionalisme Guru”
tepat pada waktunya. Tak lupa sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW, sehingga dapat berada di zaman terang benderang ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, tetapi saya berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
kesempurnaan makalah berikutnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan rangkaian proses pemberdayaan potensi dan kompetensi
individu untuk menjadi manusia berkualitas yang berlangsung sepanjang hayat. Proses ini
dilakukan tidak sekedar untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat menggali,
menemukan, dan menempapotensi yang dimiliki, tapi juga untuk mengembangkannya
dengan tanpa menghilangkan karakteristik masing-masing. Untuk itu sistem pendidikan
bangsa yang berpenduduk lebih dari 200juta manusia ini harus dirancang sedemikian rupa
sehingga kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dihasilkannya mampu bersaing dengan
negara-negara lain di tengah kelindan dan kompetisi globalisasi. Untuk mendapatkan sumber
daya manusia yang berkualitas pun tidak mudah, haruslah SDM ini diperoleh dari pendidikan
yang bermutu unggul. Dan bagaimana pendidikan bermutu unggul ini didapatkan? Tentunya
pendidikan unggul ini diperoleh dari guru yang bermutu unggul juga ( guru yang
profesional ).
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Profesionalisme Guru
1. Profesionalisme
Dalam studi tentang masalah profesionalisme, kita akan berkenalan dengan sejumlah
definisi tentang “profesi”. Salah satunya adalah definisi yang dikemukakan oleh Dr. Sikun
Pribadi yang dikutip oleh Prof. Dr. Oemar Hamalik dalam bukunya “ pendiidikan guru
berdasarkan pendekatan kompetensi”, yakni: profesi itu pada hakikatnya adalah suatu
pernyataaan atau suatu janji terbuka, bahwa seseorang akan mengabdikan dirinya kepada
suatu jabatan atau pekerjaan dalam arti biasa, karena orang tersebut merasa terpanggil untuk
menjabat pekerjaan itu. Rumusan yang singkat ini mengandung sejumlah makna, dintaranya
hakikat profesi adalah suatu pernyataan atau suatu janji yang terbuka, profesi mengandung
unsur pengabdian, profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
profesionalisme adalah sifat-sifat(kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-
lain) yang dilakukan oleh seseorang.
2. Guru
Banyak sekali definisi mengenai pengertian guru, salah satunya pengertian guru yang
terdapat dalam buku Ilmu Pendidikan Islam bahwa guru adalah pekerja profesional yang
secara khusus disiapkan untuk mendidik anak-anak yang telah diamanatkan orangtua untuk
dapat mendidik anaknya di sekolah. Ungkapan diatasdapat diartikan sebagai suatu kesediaan
untuk melaksanakan dengan sebaik-baiknya terhadap tugas yang diamantkan kepadanya,
dengan kesediaan menerima segala konsekuensinya.
Definisi yang hampir sama mengenai guru terdapat dalam UU Nomor 14 Tahun 2005
tentang guru dan dosen bahwasanya guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.
Dari definisi-definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa guru profesional adalah
kemampuan seorang guru untuk melaksanakan tugas pokoknya sebagai seorang pendidik dan
pengajar yang meliputi kemampuan dalam merencanakan, menjalankan, dan mengevaluasi
hasil pembelajaran.
2
2.2 Kompetensi Guru
Kompetensi berasal dari bahasa Inggris competency yang berarti kecakapa,
kemamampuan, dan wewenang. Sedangkan Kompetensi guru profesional adalah merupakan
seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihyati, dikuasai
dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Seorang guru dalam proses belajar mengajar harus memiliki kompetensi tersendiri
agar dapat menuju pendidikan yang berkualitas, efektif dan efisien serta mencapai tujuan
pembelajaran. Untuk mencapai tujuan tersebut berdasarkan UU Sisdiknas Nomor 14 tentang
Guru dan Dosen menentukan bahwa guru yang profesional harus memiliki empat
kompetensi, diantaranya:
Guru memiliki andil yang sangat besar terhadap kebehasilan pembelajaran di sekolah.
Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan
tujuan hidupnya secara optimal. Minat, bakat, kemampuan, dan potensi-potensi yang dimiliki
oleh peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru. Dalam kaitan
ini guru perlu memperhatikan peserta didik secara individual, karena antara satu peserta didik
dengan yang lain memiliki perbedaan. Gurdl. u juga harus bepacu dalam pembelajaran,
dengan memberikan kemudahan belajar bagi seluruh peserta didik, agar dapat
3
mengembangkan potensinnya secara optimal. Dalam hal ini, guru harus kreatif, profesional,
dan menyenangkan, dengan memposisikan diri sebagai berikut
Guru membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu
yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi, dan memahami materi standar yang
dipelajari agar ilmu pengetahuan yang awalnya sedikit menjadi banyak.
2. Guru sebagai pembimbing.
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan motorik adalah berkembangnya kemampuan koordinasi kerja sistem
saraf motorik atau otak yang menimbulkan reaksi dalam bentuk gerakan-gerakan tubuh
secara tepat, sesuai rangsangan dan respon dari urat saraf sensorik. Otak atau sistem saraf
motorik bertumbuh dan berkembang pesat pada janin hingga anak-anak. Berbeda dengan usia
dewasa yang bisa berkembang selama otak itu terus mendapatkan informasi yang menjadi
rangsangan.
Dalam pemrosesan informasi yang dilakukan oleh sel saraf motorik, informasi yang
datang akan dihantarkan serabut saraf sensorik ke sistem saraf pusat yaitu otak. Di dalam
otak, informasi tersebut akan diproses. Setelah informasi diproses oleh otak, informasi akan
ditanggapi oleh sel saraf motorik atau penggerak ke alat tubuh yang memberikan tanggapan.
Dan tanggapan itu akan memberikan gerakan-gerakan tubuh yang tepat berdasarkan
informasi yang diterima oleh otak.
3.2 Saran
Sistem saraf motorik atau otak adalah penentu utama keberhasilan proses pendidikan
pada seseorang. Dimana otaklah yang mengatur semua aktivitas tubuh, mulai dari mengingat,
konsentrasi, dan lain-lain. Otak pada seseorang akan terus berkembang jika sering menerima
informasi seperti ilmu pengetahuan terutama pada pendidikan. Untuk meningkatkan tumbuh
kembangnya otak pada anak, disarankan agar proses pembelajaran yang lebih mendorong
anak untuk mencari dan meneliti apa yang dikehendakinya seperti melihat gambar, museum,
buku, maupun alam sekitarnya. Pembelajaran seperti ini akan lebih mendorong anak untuk
berpikir, mengamati, merenungkan secara kreatif.
5
DAFTAR PUSTAKA