alat-alat tubuh.
1. Faktor hereditas
Adalah factor keturunan secara genetic dari orang tua kepada anak.
2. Faktor lingkungan
a. Lingkungan pranatal
2) Posisi janin
3) Zat kimia
4) Faktor hormonal
b. Lingkungan pascanatal
1) Sosial budaya
2) Nutrisi
3) Cuaca/ iklim
4) Olahraga
5) Status kesehatan
5
6
bayi atau pada masa remaja nantinya. Rata-rata pertumbuhan tiap tahun
seoarang anak pada usia sekolah berkisar 3-3.g kg untuk BB dan sekitar 6
cm untuk TB.
nafsu makan. selam periode pertumbuhan yang lebih lambat, masukan dan
nafsu makan seseorang anak juga akan berkurang. Para orang tua kiranya
bisa memahami adanya variasi dalam hal nafsu makan dan masukan pada
anak-anak mereka.
sepatu dan mengenakan pakaian yang ringan. TB anak diukur pada posisi
Usia anak sekolah dasar umumnya berusia 6-11 tahun. Rentang usia
tersebut disebut sebagai masa anak. Yaitu fase antara masa kanak-kanak
usia remaja dan usia dini cenderung lebih lambat dan bersifat konsisten.
awal pubertas.
pada bagian kepala, badan, dan kaki. Kepala masih terlalu besar jika
dibanding bagian tubuh lainnya. Jaringan lemak anak usia 6-11 tahun
1) Endomorph
yaitu yang tampak lebih luar berbentuk gemuk dan berbadan besar.
8
2) Mesomorph,
3) Ectomorph
yaitu yang tampak jangkung, dada pipih, lemah, dan seperti tak
berotot.
c. Otak
dengan perilaku kognisi juga emosi. Dalam otak bagian tengah terdapat
pertumbuhan otak dan kepala ini jauh lebih cepat. Pertumbuhan otak itu
d. Ketrampilan Motorik
9
karena jumlah sel otot laki-laki lebih banyak daripada anak perempuan.
Namun anak usia 6-11 tahun lebih suka melakukan berbagai aktifitas
1) Perkembangan Fisiologik
lainnya.
Perbedaan komposisi tubuh ini akan lebih tampak nyata pada masa
remaja. Perlu diketahui bahwa BMI tidak konstan selama masa usia
2) Perkembangan Kognitif
aspek.
dan Gizi
lingkungan sendiri
0-2 tahun
simbol
kesehatan
dapat menerima
Pengaruh lingkungan
pendapat orang lain
meningkat
dimengerti
dalam
1) Perilaku Makan
Pada orang tua dan saudara kandung yang lebih tua member
orang tua dalam hal makanan yang dipengaruhi oleh faktor budaya
terhadap makanan.
makan yang sehat. Para orang tua juga harus memberikan petunjuk
keluarganya.
pengaruh besar terhadap sikap seorang anak terhadap jenis dan pola
masalah berat badan dan ukuran tubuh pada usia yang dini. Dengan
peningkatan normal BMI dan lemak tubuh pada anak pra remaja,
isyarat lapar dan kenyang internal dan tidak saja memicu obesitas,
1. Peranan Gizi
Sel telur yang dibuahi dalam rahim ibu, pada proses selanjutnya
memungkinkan janin itu lahir. Dalam proses itu sel yang telah dibuahi
akan tumbuh dalam arti membelah diri dan bertambah menjadi berlipat
tahapan yaitu:
masing sel itu dalam melaksanakan fungsinya. Hal ini disebut tahap
maturity.
dan keadaan gizi anak pada usia awal kehidupannya. Dari berbagai
kecerdasan.
sekolah, berikut ini penjelasan tentang zat gizi penting untuk pertumbuhan
a. Karbohidrat
terlihat tuas, perut cekung, kulit tubuh keriput, tekanan darah tidak
b. Protein
marasmus.
c. Zat Besi
daging merah, hati sapi, ikan, bayam, kangkung, dan lain-lain. Dampak
d. Asam Folat
Asam folat merupakan zat gizi yang paling penting bagi anak
pada masa pertumbuhan dan pembelahan sel. Selain itu, asam folat juga
menyebabkan anemia.
e. Vitamin A dan C
vitamin A dan C diantaranya, jeruk, wortel, susu, telur, ikan, dan lain-
lain.
f. Yodium
g. Lemak
h. Mineral
dan mencegah penyakit. Sumber mineral: susu dan hasil olahan, daging,
i. Zink
j. Vitamin B complex
Sumber makanan: asparagus, pisang, hati sapi, susu dan olahannya, biji-
k. Vitamin C dan E
memerlukan dukungan daya tahan yang kuat agar tak lekas jatuh sakit.
l. Kalsium
22
menyangga tubuh dengan baik. Tulang yang kuat amat penting bagi
baik antara lain adalah susu dan produk olahannya seperti keju dan
yogurt, serta sayuran berdaun hijau pekat seperti brokoli, bayam, dan
lain-lain.
1. Kurang Energi Protein (KEP) atau Protein Energi Malnutrition (PEM) atau
a. Adalah penyakit gizi akibat defisiensi energi dalam jangka waktu yang
cukup lama.
b. Prevalensi tinggi terjadi pada balita, ibu hamil (bumil) dan ibu
menyusui/meneteki (buteki)
d. Derajat berat adalah tipe kwashiorkor dan tipe marasmus atau tiep
marasmik-kwashiorkor
f. Penyebab
menyebabkan kwashiorkor
menyebabkan marasmus
h. Pembagian
1) Marasmus
a) Penyebab Marasmus
24
makanan.
- Mental cengeng
- Kadar Hb berkurang
2) Kwashiorkor
sering timbul pada usia 1-3 tahun karena pada usia ini kebutuhan
protein tinggi.
berbagai negara.
a) Penyebab
- Infeksi kronis
- Perdarahan hebat
- Pertumbuhan terganggu
- Lemas-lethargi
menjadi apatis)
- Atrofi otot
- Anoreksia
- Diare
26
- Pembesaran hati
- Anemia
- Oedema
3) Kwashiorkor-marasmik
i. Penatalaksanaan
1) Secara umum
2) Secara khusus
infus)
3) Dietetik
j. Persiapan pulang
27
k. Komplikasi
2) Defisiensi vitamin
3) Depresi mental
2. Gizi Buruk
Gizi buruk atau lebih dikenal dengan gizi di bawah garis merah
adalah keadaan kurang gizi tingkat berat yang disebabkan oleh rendahnya
konsumsi energi dan protein dari makanan sehari-hari dan terjadi dalam
waktu yang cukup lama. Tanda-tanda klinis dari gizi buruk secara garis
Pada tahun 2011 masalah gizi buruk masih menjadi masalah yang
serius di Indonesia, saat ini masih jutaan balita tercatat memiliki status gizi
yang buruk, hasil pemetaan dari depkes menunjukkan bahwa 2 dari 4 orang
cukup makanan dan kelaparan yang diderita dalam jangka panjang dapat
menuju ke arah gizi buruk. Walaupun demikian, orang yang banyak makan
tanpa disadari juga bisa menderita gizi buruk apabila mereka tidak makan
Jadi gizi buruk sebenarnya dapat dialami oleh siapa saja, tanpa mengenal
Seseorang dapat terkena gizi buruk dalam jangka panjang ataupun pendek
dengan kondisi yang ringan ataupun berat. Gizi buruk dapat mempengaruhi
kesehatan fisik dan mental. Orang yang menderita gizi buruk akan mudah
ditetapkan. Apabila berat badan menurut umur sesuai dengan standar, anak
disebut gizi baik. Kalau sedikit di bawah standar disebut gizi kurang.
Apabila jauh di bawah standar dikatakan gizi buruk Gizi buruk yang
Dampak gizi buruk pada anak terutama usia 6-9 11 bulan yakni
sebagai berikut:
terhambat.
b. Mudah terkena penyakit ispa, diare, dan yang lebih sering terjadi
3. Obesitas
c. Gizi lebih (over weight) dimana berat badan melebihi berat badan rata-
e. Penyebab
lingkunga
6) Gangguan hormone
f. Gejala
3) Dagu ganda
5) Perut menggantung
masukan makanan
karbohidrat
h. Resiko/dampak obesitas
i. Penatalaksanaan
2) Pada obesitas berat selain latihan fisik juga memerlukan terapi diet.
3) Kurangi asupan energi, akan tetapi vitamin dan nutrisi lain harus
makan
31
7) Bila terdapat komplikasi, yaitu sesak nafas atau sampai tidak dapat
4. Anemia
eritrosit lebih rendah dari nilai normal, akibat defisiensi salah satu atau
a. Macam-macam anemia
penderita infeksi
tingkah laku.
d) Ciri-ciri
preparat besi
- Lemah
- Lesu
- Hb rendah
- Sering berdebar
- Takikardi
- Sakit kepala
- Jantung membesar
f) Dampak
- Produktivitas rendah
g) Penyebab
Sebab langsung
- Infeksi penyakit
Sebab mendasar
- Ekonomi rendah
- Balita
i) Penanganan
balita
5. Defisiensi Vitamin A
b. Penyebab
34
pada ASI
c. Sifat
1) Mudah teroksidasi
xerosis kornea
e. Tanda hipervitaminosis
1) Akut
a) Mual, muntah
b) Fontanela meningkat
2) Kronis
a) Anoreksia
b) Kurus
35
c) Cengeng
d) Pembengkakan tulang
lama.
e. Dampak
2) Hipotiroid
3) Kretinisme
4) Kegagalan reproduksi
5) Kematian
2) Terjadi penurunan kognitif dan kinerja motorik pada anak usia 10-
defisiensi yodium
4) Tingkat II yakni terlihat pada posisi kepala normal dan dapat dilihat
j. Sasaran
1) Ibu hamil
2) WUS
geografis
neonatus
(goitrogenik) seperti kol, sawi, ubi kayu, ubi jalar, rebung, buncis,
1) Fortifikasi : garam
7. Karies Gigi
kerusakan pada gigi tetap atau gigi primernya. Semakin banyak anak
sayuran dan beras merupakan pilihan yang lebih baik bagi kesehatan gigi
dan mulut bila dibandingkan gula yang murni, seperti minuman ringan (soft
terjadinya gigi berlubang. Merupakan suatu hal yang penting bagi anak usia
sekolah untuk tetap memiliki sumber fluoride, apakah melalui air minum
atau suplemen.
masyarakat. Masalah ini menjadi persoalan yang cukup serius bagi bangsa
lahir rendah
5. Memperbaiki sektor lain yang treakit erat dengan gizi (pertanian, air dan
panjang
a. Jangka pendek
1) Penimbangan
4) Fortifikasi
5) MP-ASI
7) Penyuluhan
8) ASI Eksklusif
b. Jangka panjang
5) Perbaikan pendapatan
8) Pendidikan ibu
9) Perlindungan Sosial
usia subur
penggunaan ASI
nasional.
pangan
menerus.
E. Kebijakan dan Strategi Pemerintah dalam Mengatasi Masalah Gizi Usia 6-11
Tahun
buruk maka tidak lepas dari kebijakan dan strategi dari pihak terkait terutama
masyarakat.
1. Kebijakan
a. Mengingat besarnya dan sebaran gizi buruk yang ada di semua wilayah
atau kota secara terus menerus dengan koordinasi lintas instansi / sektor
2. Strategi Pemerintah
luasnya masalah.
tata laksana gizi buruk untuk mendukung fungsi melakukan tata laksana
sosialisasi tentang makanan sehat dan bergizi seimbang serta pola hidup
dunia usaha dan masyarakat untuk mobilisasi sumber daya dalam angka
melalui revit alisasi SKPG dan Sistem Kewaspadaan Dini Gizi Buruk,
yang dievaluasi dengan kajian data SKDN < yaitu semua balita
mendapat kartu menuju sehat ditimbang setiap bulan, dan berat badan
langsung kepada balita. Ada dua bentuk pelayanan langsung kepada balita.
Ada dua bentuk pelayanan gizi dan kesehatan yaitu pelayanan perorangan
bulan dan PMT pemulihan pada 24-59 bulan kepada balita gizi kurang
terpilih.