Anda di halaman 1dari 4

PEMBAHASAN

PERKEMBANGAN ANAK
Perkembangan anak penting dijadikan perhatian yang khusus bagi orangtua. Sebab, proses
tumbuh kembang anak akan mempengaruhi kehidupan mereka
pada masa yang akan dating. Jika perkembangan anak luput dari perhatian orangtua(tanpa
arahan dan pendampingan orangtua), maka anak akan tumbuh seadanya sesuai dengan
yang hadir dan menghampiri mereka.

1.1PerkembanganFisik
Secara langsung perkembangan fisik seorang anak akan menentukan keterampilan anak
dalam bergerak.seorang anak usia 6 th yang bangian tubuhnya sesuai dengan usia
tersebut,akan dapat melakukan hal hal yang lazim dilakukan oleh anak berumur 6
tahun.namun apabila ia mengalami hambatan atau cacat tertentu,sehingga tubuhnya tidak
berkembang dengan sempurna .maka tidak mungkin mengikuti permainanyang dilakukan
oleh teman sebayanya. Secara tidak langsung,perkembangan fisik akan mempengaruhi
bagaiman anak memandang dirinya sendiri dan bagaimana dia memandang orang lain.ini
semua akan tercermin dari pola penyesuaian diri anak secara umum.Seorang anak, misalnya,
yang terlalu gemuk akan menyadari bahwa di tidak dapat  mengikuti permainan yang
dilakukan oleh teman sebayanya.Di pihak lain,teman-temanya akan menganggap anak gendut
itu terlalu lamban,dan tidak pernah lagi diajak bermain.Semula timbul perasaan tidak mampu,
selanjutnya akan muncul perasaan tertimpa nasib buruk.

1.2Siklus pertumbuhan fisik


Istilah siklus artinya bahwa pertumbuhan fisik tidak mengikuti pola ketetapan yang
tertentu.Dengan kata lain pertumbuhan seperti naik turunnya gelombang adakalanya cepat
dan adakalany lambat. Irama pertumbuhan ini bagi setiap orang mempunyai gambaran
tersendiri. Walaupun secara keseluruhan tetap memperlihatkan keteraturan tertentu. Ada
beberpa anak yang mengalami pertumbuhan cepat,sedangkan anak lain mengalami
keterlambatan. Dengan demikian, dapat kita katakan bahwa pertumbuan dan perkembangan
fisik anak umumnya berlangsung secara teratur dan dapat diramalkan

1.3 Keragaman Siklus Pertumbuhan


Meskipun pada kenyataanya bahwa siklus pertumbuhan fisik dapatdikatakan teratur
dan dapat diramalkan ,namun terjadi pula keanekaragaman . Hal ini telah dikemukakan oleh
Johnston dan teman-temannya : ”jadwal waktu pertumbuhan fisik anaksifatnya sanagst
individual’’(setiap anak berbeda beda).Faktor-faktor yang menentukan apakah jadwal itu
akan berlangsung.cepat,perlahan,atau sedang saja. Anak –anak dari kalangan kulit hitam
pertumbuhanya cenderung lebih lambat dibandingkan denagan anak sebaya dari golongan
kulit putih. Aakan tetapi hal ini diduga berkaitan denag perbedaan gizi dan cara perawatan
kesehatan. secara umum. Disini kami menyimpulkan bahwa keaneragaman pertumbuhan dari
setiap individu ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :
1. Genetika
Ukuran bangun tubuh juga mempengaruhi laju pertumbuhan anak.Anak-anak yang
mempunyai tubuh yang kekar biasanya akan tumbuh dengan cepat dibandingkan
dengan mereka yang mempunyai tubuh kecil atau sedang.Anak-anak dengan tubuh
besar biasanya akan memasuki tahap remaja lebih cepat dari pada teman
sebayanya yang mempunyai bangun tubuh lebih kecil
2. Kesehatan dan Gizi
Kesehatan dan makanan yang bergizi pada kehidupan seorang juga menentukan
kecepatan atau kelambatansiklus pertumbuhan. Seorang anak yang memperoleh
perawatan yang memadai biasanya akan tumbuh dengan cepat pula, berbanding
terbalik dengan anak yang tidak mendapat perawatan memadai.
3. Psikologis
Anak-anak yang tenang cendrung tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan anakyang
mengalami gangguan atau tekanan emossional, dan ketegangan dapat lebih
mempengaruhi berat seseorang dari pada tinggi seseorang.
4. Anak kembar
atau tidak Terlihat bahwa anak-anak kembar juga cenderung tumbuh dengan sedikit
lambat, dibandingkan dengan anak-anak yang tidak kembar. Hal ini tampak jelas pada
anak kembar yang baru dilahirkan yang memiliki tubuh paling kecil dibandingkan
dengan yang lain.
5. Jenis kelamin
Jenis kelamin merupakan factor yang paling menonjol dalam variasi ini, anak laki-laki
memiliki pertumbuhan yang lebih cepat pada usia tertentu, begitu pula perempuan
memiliki pertumbuhan yang lebih cepat pada usia tertentu. Missal: pada usia
9,10,13 tahun, pertumbuhan perempuan lebih cepat dibandingkan laki-laki.

1.4 Pengaruh yang Lazim Terjadi Pada Siklus Pertumbuhan


1. Kesukaran Penyesuaian diri
Selama dalam periode pertumbuha yang cepat, kebuthan yang terus menrus membentuk pola
penyesuaian diryangi dapat sangat merusak kehidupan emosionalnya. Sedangkan dalam tahab
pertumbuhan yang lambat, pembentukan pola penyesuaian diri ini akan lebih mudah.
2. Kebutuhan Energi
Pertumbuhan yang cepat sangat membutukan energy yang besar, sehingga anak cenderung
mudah lelah. Hal ini membuat mereka gampang tersinggung dan emosinya tidak menentu,
Sedangkan dalam siklus pertumbuhn yang lambat, energy ini dapat dimanfaatkan untuk
bermain atau melakukan kegiatan lainya. anak- anak dalam tahap ini akan terlihat lebih ceria
dan mudah dikendalikan.
3. Kebutuhan Gizi
Zat makanan yang mengandung nilai gizi lebih banyak dibutuhkan dalam tahap pertumbuhan
yang cepat. Jika gizi yang anak dapatkan kurang maka mereka kurang berminat terhadap
pelajaran sekolah atau bermain dengan sebayanya dan umumnya penyesuaian sosialnya
memprihatinkan.
4. Kemampuan mempertahankan keseimbangan
Pada saat seseorang berada dalam periode pertumbuhan yang lambat, biasanya tubuh orang
ini secara alami dapat mempertahankan keseimbangan dirinya dengan cukup baik, sebaliknya
pada tahap pertumbuhan yang cepat, keseimbangan ini terganggu. Ini terlihat dari
menurunnya nafsu makan, mudah lelah gampang tersinggung dan pergaulannya secara sosial
memburuk.
5. Kecanggungan Pertumbuhan
Yang cepat ini hampir selalu diiringi dengan adanya perasaan canggung. Anak anak yang
sebelumnya sudah memperlihatkan koordinasi tubuh yang baikakan trlihat sepertianak yang
lambat dan sering terlihat seperti akan tersandung oleh kakinya sendiri, apabila perumbuhan
yang cepat tadi menjadi sedikit lambat, maka kecanggungan tersebutakan menghilang dan
digntikan dengan koordinasi motorik yang baik kembali.

1.5 Perkembangan Fisik Anak Usia SD


Anak sekolah dasar umumnya berusia 6-12 tahun. Secara fisik, anak SD memiliki
karakteristik sendiri yang berbeda dengan kondisi fisik sebelum dan sesudanya.
1. Tinggi dan berat badan
Pertumbuhan fisik anak pada usia SD cenderung lebih lambat dan konsisten bila
dibandingkan dengan masa usia dini. Rata-rata anak usia SD mengalami penambahan berat
badan sekitar 2,5-3,5 kg, dan penambahan tinggi badan 5-7 cm pertahhun ( F.A Hadis 1996)
2. Proporsi dan bentuk tubuh
Anak SD kelas-kelas awal umumnya memiliki proporsi tubuh yang kurang seimbang.
Kekurang seimbangan ini sedikit demi sedikit mulai berkurang sampai terlihat perbedaannya
ketika anak mencapai kelas 5 atau 6. Pada kelas akhir lazimnya proporsi tubuh anak sudah
mendekati seimbang. Berdasarkan tipologi Sheldon ( Hurlock 1980 ) ada tiga kemungkinan
bentuk primer tubuh anak SD yaitu :
a. Endomorph yakni yang tampak dari luar berbentuk gemuk dan berbadan besar.
b. Mesomorph yang kelihatannya kokoh, kuat dan lebih kekar
c. Ectomorph yang tampak jangkung, dada pipih, lemak dan seperti tak berotot
3. Otak
Bila dibandingkan dengan pertumbuhan bagian tubuh lain, pertumbuhan otak dan kepala jauh
lebih cepat. Menurut Santrock dan Yussen, sebagian besar pertumbuhan otak terjadi pada
usia dini. Menjelang umur lima tahun, ukuran otak anak mencapai 90% dari ukuran otak
dewasa. Kematangan otak yang dikombinasikan dengan pengalaman berinteraksi dengan
lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak.

1.6 Makna Psikologis Ukuran Tubuh


Penting tidaknya ukuran tubuh anak secara psikologis akan sangat tergantung pada
bagaimana reaksi teman sebayanya terhadap ukuran tubuhnya. Pada dasarnya anak tidak akan
terlalu memperhatikan ukuran tubuh teman bermainnya, kecuali bila ada tanda-tanda tubuh
yang terlihat begitu mencolok.

Bagi seorang anak reaksi yang diperlihatkan teman sebayanya terhadap ukuran
tubuhnya mempunyai makna yang sangat pnting. Karena perbedaan berat tubuh lebih kentara
dibandingkan perbedaan tinggi tubuh, maka anak yang berat badannya mempunyai perbedaan
yang mencolok dengan temannya, maka anak akan merasa ada kelainan pada tubuhnya.
Sering terjadi bahwa kelainan berat seseorang akan menimbulkan dorongan
penambahan.Contoh : Seorang anak yang gemuk sekali, ia sudah menyadari sebelum masuk
sekolah bahwa dia gemuk dan teman-temannya akan melihatnya sebagai anak gemuk dan
orang dewasa biasanya akan memperlihatkan sikap iba terhadap dirinya yang gemuk itu. Dia
juga menyadari bahwa teman-temannya tidak akan mengajak dia bermain karena dia terlalu
lamban dan bodoh. Anak-anak ini seringkali akan merasa sangat rendah diri dan merasa serba
tidak mampu, sebagai bentuk kompensasinya, seringkali mereka justru makan lebih banyak
lagi dan menjadi semakin gemuk dari semula dan semakin tidak diajak bermain teman.

2.1 Perkembangan Motorik


Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang
anak. Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengn kematangan saraf dan otot
anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun, adalah merupakan hasil pola interaksi
yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.
Jadi dapat disimpulkan pula bahwa perkembangan motorik berarti perkembangan
pengendalian gerakan jasmani melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot yang
terkoordinasi.Pengendalian tersebut berasal dari perkembangan refleksi dan kegiatan massa
yang ada pada waktu lahir. Sebelum perkembangan itu terjadi anak akan tetap tidak berdaya.
Seandainya tidak ada gangguan fisik dan hambatan mental yang mengganggu perkembangan
motorik, secara normal anak yang berumur 6 tahun akan siap menyesuaikan diri dengan
tuntutan sekolah dan berperan serta dalam kegiatan bermain teman sebaya. Sebagian tugas
perkembangan anak yang paling penting dalam masa prasekolah dan dalam tahun-tahun
permulaan sekolah, terdiri atas perkembangan motorik yang didasarkan atas penggunaan
kumpulan otot yang berbeda secara koordinasi.

Jika tidak ada gangguan kepribadian yang menghambat ,anak yang memiliki sifat
yang sesuai dengan harapan masyarakat akan melakukan penyesuaian sosial dan pribadi yang
baik. Sebaliknya dalam diri anak yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan harapan
masyarakat,akan berkembang perasaan tidak mampu yang akan melemahkan semangat
mereka untuk mencoba mempelajari apa yang telah dipelajari oleh teman sebaya mereka.

2.2 Perkembangan Motorik Kasar dan Motorik Halus


a. Motorik Gerakan Kasar
Perkembangan jasmani berupa koordinasi gerakan tubuh seperti berlari, berjinjit,
melompat, bergantung, melempar, dan menangkap, serta menjaga keseimbangan. Kegiatan
ini diperlukan dalam meninkatkan keterampilan koordinasi gerakan motorik kasar. Pada anak
usia 4tahun, anak sangat mnyenangi kegiatan fisik yang mengandung bahaya, seperti
melompat dari tempat tinggi. Pada usia 5 atau 6 th keinginan untuk melakukan kegiatan
berbahaya bertambah, anak pada masa ini menyukai kegiatan lomba seperti balapan sepeda,
atau kegiatan lain yng mengandung bahaya.

b. Perkembangan Gerakan Motorik Halus


Perkembangan motorik halus pada masa usia 6-7 tahun, koordinasi gerakan berkembang
secara pesat, pada masa ini anak sudah mampu mengkoordinasikan gerakan visual motorik,
seperti mengkoordinasikan gerkan mata dengan tangan, lengan dan tubuh secara bersamaan,
antara lain dapat dilihat saat anak menulis dan menggambar.

2.3 Perkembangan Motorik Usia SD


Perkembangan motorik pada usia ini menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi
dibandingkan dengan masa bayi. Anak-anak terlihat lebih cepat dalam berlari dan pandai
meloncat serta mampu menjaga keseimbangan badannya. Untuk memperhalus keterampilan-
keterampilan motorik, anak-anak terus melakukan aktivitas fisik yang terkadang bersifat
informal dalam bentuk permainan. Disamping itu anak-anak juga melibatkan diri dalam
aktivitas permainan olahraga yang bersifat formal sperti senam, berenang,dll.

Anda mungkin juga menyukai