Anda di halaman 1dari 10

Pelajaran 2

Perkembangan Remaja
(dari segi Fisik dan permasalahannya)

Perkembangan fisik yaitu perubahan yang bersifat fisik dan terlihat langsung, seperti

perubahan tinggi, berat, bentuk tubuh, fungsi biologisnya, hingga semakin tinggi dan kuatnya

otot-otot mereka, dan lain-lain. Secara umum, perkembangan ini adalah perubahan yang

menetap dan tidak dapat kembali berubah menjadi seperti sebelumnya.

Berikut ini urutan perubahan-perubahan fisik yang dialami oleh remaja (secara

umum) menurut R. Muss:

Pada Anak Perempuan:

a. Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi

panjang)

b. Pertumbuhan payudara

c. Tumbuh bulu yang halus dan lurus berwarna gelap di kemaluan.

d. Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimal setiap tahunnya.

e. Bulu kemaluan menjadi keriting.

f. Haid

g. Tumbuh bulu-bulu ketiak

Pada Anak Laki-laki:

a. Pertumbuhan tulang-tulang

b. Testis (buah pelir) membesar

c. Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus dan berwarna gelap

d. Awal perubahan suara

e. Ejakulasi (keluarnya air mani)

f. Bulu kemaluan menjadi keriting


g. Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimal setiap tahunnya

h. Tumbuh rambut-rambut halus di wajah (kumis, jenggot)

i. Tumbuh bulu ketiak

j. Akhir perubahan suara

k. Rambut-rambut di wajah bertambah tebal dan gelap

l. Tumbuh bulu di dada

Selanjutnya perlu diketahui bahwa pada masa ini, hormon genadotropic mulai positif

(ada) dalam air seni. Hormon inilah yang bertanggungjawab sebagian pada pertumbuhan tanda-

tanda seksual dan bertanggungjawab penuh dalam produksi sel telur dan spermatozoa.

Seperti pada semua usia, dalam perubahan fisik juga terdapat perbedaan individual.

Perbedaan seks sangat jelas. Meskipun anak laki-laki memulai pertumbuhan pesatnya lebih

lambat dari pada anak perempuan, pertumbuhan anak laki-laki berlangsung lebih lama,

sehingga pada saat matang biasanya laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan. Karena otot

anak laki-laki tumbuh lebih besar dari pada otot anak perempuan. Setelah masa puber, kekuatan

anak laki-laki melebihi kekuatan anak perempuan, dan perbedaan ini terus meningkat.

Perbedaan individual juga dipengaruhi oleh usia kematangan. Misalnya, anak yang matangnya

terlambat cenderung mempunyai bahu yang lebih lebar dari pada anak yang matang lebih awal.

Anak perempuan yang matang lebih awal lebih berat, lebih tinggi dan lebih gemuk

dibandingkan dengan anak perempuan yang matangnya terlambat.

Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik remaja:

• Faktor Keluarga

Faktor keluaga ini meliputi faktor keturunan dan faktor lingkungan. Karena faktor

keturunan, seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari pada anak lainnya sehingga ia

lebih berat tubuhnya, jika ayah dan ibu atau kakeknya tinggi dan panjang. Faktor

lingkungan akan membantu menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan


yang dibawa anak tersebut. Pada setiap usia, lingkungan lebih banyak pengaruhnya

terhadap berat tubuh daripada terhadap tinggi tubuh.

• Faktor Gizi

Anak-anak yang memperoleh gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan

sedikit lebih cepat mencapai taraf remaja dibandingkan dengan mereka yang kurang

memperoleh gizi. Lingkungan juga dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikian

rupa sehingga menghambat atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan di masa remaja.

• Faktor emosional

Anak-anak yang selalu mengalami gangguan emosional akan menyebabkan

terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan, dan ini akan membawa akibat berkurangnya

pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitari. Bila terjadi hal demikian,

pertumbuhan awal remaja akan terhambat dan tidak tercapainya berat tubuh yang

seharusnya.

• Faktor Jenis Kelamin

Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan.

Kecuali pada usia 12 dan 15 tahun. Anak perempuan biasanya akan sedikit lebih tinggi dan

lebih berat dari pada anak laki-laki. Terjadinya perbedaan berat dan tinggi tubuh ini karena

bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki memang berbeda dari anak perempuan.

• Faktor Status Sosial Ekonomi

Anak-anak yang berasal dari keluarga yang status sosial ekonomi rendah, cenderung

lebih kecil dari pada anak yang berasal dari keluarga yang status sosial ekonominya tinggi.

• Faktor Kesehatan

Anak-anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh yanglebih berat

dari pada anak yang sering sakit.


• Faktor Pengaruh Bentuk Tubuh

Bentuk tubuh, mesomort, ektomorf, atau endomorf, akan mempengaruhi besar

kecilnya tubuh anak. Misalnya anak yang bangun tubuhnya mesomorf akan lebih besar dari

pada yang bangun tubuhnya endomorf atau anak yang ektomorf, karena mereka memang

lebih gemuk dan berat.

Pengaruh Perkembangan Fisik bagi Remaja

• Merasa Ingin Istirahat dan Banyak Tidur

Pada usia remaja, seseorang sedang mengalami masa pertumbuhan fisik yang pesat. Mulai

dari bertambahnya tinggi, berat badan, hingga pertumbuhan karakteristik seksual sekunder,

misalnya tumbuhnya payudara pada remaja wanita. Perkembangan fisik ini tentu

membutuhkan nutrisi yang banyak dan tubuh melakukan metabolisme yang cepat. Hal ini

mempengaruhi stamina dan energi khusus. Akibatnya, di masa-masa ini para remaja yang

sangat aktif secara fisik pun juga akan lebih memilih untuk tidur dan istirahat di waktu

luangnya. Kondisi ini sering menyebabkan mereka terlihat malas dan tidak ingin belajar.

• Sulit Konsentrasi Akibat Rasa Lapar

Di usia ini pula seorang remaja memiliki nafsu makan yang lebih besar. Hal ini disebabkan

organ pencernaan mereka yang juga semakin membesar serta metabolisme tubuh yang

cenderungg lebih cepat. Akibatnya, anak remaja sering merasa lapar dan hal ini membuat

mereka terganggu konsentrasinya saat sedang belajar.

• Mood Mudah Berubah

Akibat kebutuhan tidur dan asupan makanan yang cenderung bertambah, jika hal ini tidak

ditangani dengan baik, tentu akan mempengaruhi mood siswa di usia remaja dalam proses

belajarnya. Mereka akan menjadi malas dan tidak berminat mengikuti pelajaran dengan baik

ketika kebutuhan tidurnya tidak tercukupi ataupun saat rasa laparnya tidak ditangani.
• Mengembangkan Keterampilan Motorik

Memasuki usia remaja, laki-laki dan perempuan akan mengalami masa peralihan dari

anakanak ke usia yang lebih dewasa. Hal ini ditunjukkan pula dengan kemampuan fisik remaja

yang lebih tinggi dibandingkan saat anak-anak. Misalnya, dalam hal kekuatan, kelincahan, dan

daya tahan tubuhnya. Hal ini akan memicu remaja untuk menggeser perhatiannya ke 18 hal-

hal yang lebih bersifat motorik, untuk mengukur sejauh mana dia bisa melakukan halhal

dengan kondisi fisiknya saat ini.

• Mencoba Hal Baru

Dengan semakin berkembangnya kemampuan fisik seorang remaja, maka mereka pun

selalu ingin mencoba dan mempelajari hal-hal baru. Bukan hanya untuk menjawab segala

keingintahuan mereka, melainkan juga untuk mencari tahu kemampuan fisik mereka. Maka, di

usia remaja mereka lebih menyukai proses belajar yang menarik dan menantang, sesuai dengan

minatnya. Dalam hal ini peran orang tua dan guru adalah mengarahkan dan menjaga agar

remaja tidak terlalu jauh mencoba hal-hal yang negatif.

• Lebih Ceroboh dan Tidak Teliti

Pertumbuhan dan perkembangan fisik pada remaja yang sangat cepat juga akan

berpengaruh pada koordinasi tubuh dan gerak mereka. Biasanya pada usia remaja seseorang

akan lebih ceroboh dan tidak teliti. Hal ini terutama bisa terlihat saat mereka belajar mereka

akan sering melupakan sesuatu serta melakukan kesalahan.

• Preokupansi Pada Tubuhnya

Perubahan fisik yang cukup signifikan tentu juga memberi pengaruh terhadap remaja itu

sendiri dalam hal perhatian dan juga kepercayaan diri. Pada usia remaja, seseorang biasanya

akan lebih memperhatikan perubahan yang terjadi di tubuhnya. Tidak jarang mereka juga

membandingkan dengan-definisi tubuh ideal yang mungkin mereka miliki.


• Merasa Tidak Nyaman dan Merasa Berbeda

Akibat kecenderungan remaja membandingkan perubahan fisiknya dengan teman

sebayanya, seringkali remaja merasa tidak nyaman dan merasa berbeda di lingkungannya. Jika

tidak ditangani dengan benar, remaja ini akan menarik diri dan mengalami krisis 19 percaya

diri. Oleh karena itu, orang tua dan tenaga pendidik harus bisa memberi pemahaman pada

remaja bahwa setiap manusia diciptakan berbeda.

• Mengenali Keunikan Diri Sendiri

Perubahan fisik remaja terjadi tidak sama satu dengan yang lain. Perkembangan fisik yang

dialami oleh setiap remaja didukung oleh banyak faktor, termasuk faktor keturunan. Meski

anak remaja cenderung ingin berkelompok dan berkumpul di lingkungan yang menerimanya

serta membandingkan dirinya dengan teman-teman seusianya, di saat ini pula anak remaja

mulai belajar mengenali bahwa setiap individu adalah unik. Saat inilah anak remaja harus

dikenalkan dengan konsep jati diri, sehingga dia tidak mudah terombang-ambing selama

pencarian jati dirinya.

• Belajar Sebagai Orang Dewasa

Selanjutnya, pengaruh perkembangan fisik remaja dalam proses belajar adalah dari caranya

bersikap yang mulai seperti orang dewasa. Mereka mulai ingin lebih berperan dalam

menentukan keputusan di hidupnya dan mereka belajar untuk berpikir lebih abstrak dan

kompleks hingga jauh ke depan.

Masalah Perkembangan Remaja dari Segi Fisik

• Masalah Penerimaan Diri

Hanya sedikit remaja yang mengalami kateksis-tubuh atau sering dikenal dengan merasa

puas dengan tubuhnya. Dalam pertumbuhan dan perubahan fisik pada remaja, ada hal yang

harus dimiliki oleh remaja agar mereka merasa puas dengan dirinya. Hal yang dimaksud dan

dianggap terpenting oleh mereka adalah keindahan lahiriah. Namun faktanya, 80% dari kaum
remaja tidak menyukai penampilan mereka saat itu. Jika ditanyakan kepada 10 orang remaja

apa yang paling merisaukan mereka, delapan di antaranya akan menyatakan bahwa mereka

tidak puas dengan salah satu hal mengenai bentuk tubuhnya. Perlu diingat: ketidakpuasan lebih

banyak dialami di beberapa bagian tubuh mereka.

Pada masa ini, remaja merasa diri mereka kelihatan buruk dan tidak menarik sama sekali,

dan mereka memikirkan masalah itu hampir sepanjang waktu. Bahkan sampai remaja itu

beranggapan bahwa lawan jenisnya tidak menyukainya. Anak perempuan biasanya merasa

terlalu tinggi, dan anak laki-laki merasa terlalu pendek; atau mereka merasa terlalu gemuk atau

terlalu kurus; mereka merisaukan jerawat-jerawat di wajahnya atau merasa rambutnya terlalu

keriting atau lurus, atau kakinya terlalu besar, bahkan ada di antara mereka tidak menyukai

kuku kakinya.

Betapapun kecilnya kekurangan itu dapat menimbulkan kegelisahan dan tekanan batin

yang dalam. Kebanyakan remaja sering mengamat-amati dirinya di depan cermin, dan mereka

tidak menyukai penampilannya. Mereka seharusnya sadar bahwa tidak ada seorangpun dari

manusia yang sempurna. Namun masalah-masalah sederhana dari penerimaan diri itu dapat

menimbulkan tekanan yang serius.

• Masalah Penyesuaian Diri

Salah satu tugas perkembangan masa remaja yang paling penting adalah penerimaan

kenyataan bahwa tubuhnya mengalami perubahan. Hanya sedikit remaja yang mampu

menerima dan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi pada tubuh mereka.

Karena mengerti betapa pentingnya penampilan untuk memperoleh dukungan sosial mereka

sering menyalahkan penampilan sebagai penyebab kurang sesuai dukungan yang mereka

peroleh dengan apa yang mereka harapkan.

Karena hanya sedikit orang dewasa yang memisahkan masa awal remaja dengan akhir

remaja, mereka cenderung mengingat seluruh masa remaja sebagai usia yang tidak berbahagia.
Remaja yang memiliki penyesuaian diri buruk, terutama terbiasa sejak masa kanakkanak,

cenderung paling tidak bahagia dan tetap tidak berbahagia sepanjang tahun-tahun awal masa

remaja. Ketidakbahagiaan remaja lebihlebih karena masalah-masalah pribadi daripada masalah

lingkungan. Mereka mempunyai tingkat aspirasi tinggi, yang tidak realistis bagi dirinya sendiri,

dan bila prestasinya tidak memenuhi harapan, akan timbul rasa tidak puas dengan diri sendiri

dan bersikap menolong diri sendiri.

Remaja yang mengetahui bahwa sikap dan prilaku yang dianggap tidak matang‖ oleh

kelompok sosial dan yang menyadari bahwa orang lain memandang tidak mampu menjalankan

peran dewasa yang baik, akan mengembangkan kompleks rendah diri. Meskipun mereka tidak

meletakkan standar-standar yang sangat tinggi bagi dirinya sendiri, akan terdapat kesenjangan

antara apa yang diinginkan dan apa pandangan tentang dirinya sendiri tercermin dalam dugaan

mengenai apa pandangan orang lain tentang apa diri mereka. Kalau kesenjangan ini kecil,

remaja akan mengalami sedikit ketidakpuasan, tetapi kesenjangan ini lebar, maka cenderung

menganggap dirinya sendiri tidak berharga.

Meskipun penolakan diri tidak diungkapkan secara terbuka, hal ini tampak jelas dalam

perilaku yang dapat dianggap sebagai tanda bahaya dari ketidak mampuan penyesuaian diri ini

sebagai petunjuk bahwa individu tidak puas pada diri sendiri dan mempunyai sikap sikap

menolak diri.

Tanda bahaya yang umum dari ketidak mampuan penyesuaian diri remaja:

- Tidak bertanggung jawab, tampak dalam perilaku mengabaikan pelajaran, misalnya

untuk bersenang-senang dan mendapat dukungan sosial.

- Sikap yang sangat agresif dan sangat yakin diri.

- Perasaan yang tidak aman, yang menyebabkan remaja patuh mengikuti standar-standar

kelompok.

- Merasa ingin pulang bila berada jauh dari lingkungan yang dikenal.
- Perasaan menyerah.

- Terlalu banyak berkhayal untuk mengimbangi ketidakpuasan yang diperoleh dari

kehidupan sehari-hari.

- Mundur pada tingkat perilaku yang sebelumnya agar supaya disenangi dan

diperhatikan.

- Menggunakan mekanisme pertahanan seperti rasionalisasi, proyeksi, berkhayal, dan

memindahkan.

Seorang yang menolak diri segera menjadi tidak dapat menyesuaikan diri dan tidak

bahagia. Remaja akan mengalami perasaan ini merasa dirinya memainkan peran orang yang

dikucilkan. Akibatnya, ia tidak mengalami saat-saat yang menggembirakan seperti yang

dinikmati teman sebaya dan tidak memperoleh imbalan atas kerugian ini dalam hubungannya

dengan anggota-anggota keluarganya.

• Masalah Perasaan yang Sangat Sensitif

Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode badai tekanan‖ suatu masa dimana

ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Pertumbuhan

pada tahun-tahun remaja terus berlangsung tetapi berjalan agak lambat. Pertumbuhan yang

terjadi terutama bersifat melengkapi pola yang sudah terbentuk pada masa awal remaja (kanak-

kanak akhir).

Tidak semua remaja mengalami masa badai dan tekanan. Namun sebagian besar remaja

mengalami ketidakstabilan dari waktu ke waktu sebagai konsekuensi dari usaha penyesuaian

diri pada pola perilaku baru dan harapan sosial yang baru. Misalnya, masalah yang

berhubungan dengan percintaan merupakan masalah pelik pada periode remaja.

Pola emosi remaja awal tidak jauh berbeda dengan pola emosi kanakkanak. Yang

membedakannya adalah yang membangkitkan emosi, dan khususnya pada pengendalian

individu terhadap ungkapan emosi mereka. Remaja tidak mengungkapkan amarahnya dan
dengan cara gerakan amarah yang meledak-ledak, melainkan dengan menggerutu, tidak mau

berbicara, atau dengan suara keras mengkritik orang yang menyebabkan amarahnya. Remaja

juga iri hati terhadap orang yang memiliki benda lebih banyak dan lebih bagus. Ia tidak akan

mengeluh dan menyesali diri sendiri seperti yang dilakukan anak-anak. Remaja suka bekerja

sambilan agar memperoleh uang saku untuk membeli barang yang diinginkan atau bila perlu

berhenti sekolah untuk mendapatkannya.

Menolong dan Membimbing Remaja yang mengalami masalah dari segi Fisik:

• Pertama-tama Konselor harus mampu membangun hubungan yang saling mempercayai

serta menghargai remaja agar remaja nyaman dengan keberadaan konselor, karena

remaja selalu merasa tidak membutuhkan konseling.

• Konselor juga harus memahami tugas perkembangan remaja secara fisik.

• Konselor perlu mengerti dan memahami masalah-masalah remaja yang diakibatkan

oleh perkembangan fisik mereka.

• Menemukan inti masalah yang sesungguhnya dialami oleh remaja tersebut.

• Tetaplah menjadi pendamping yang siap menolong dan mendengarkan isi hatinya

sambil membimbing mereka untuk menemukan solusi dari masalah yang dihadapi.

Anda mungkin juga menyukai